• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Serbuk Ban Bekas yang Dicangkok dengan Maleat Anhidrida Menggunakan Metode Graft Copolymerization Blending sebagai Penyerap Minyak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan Serbuk Ban Bekas yang Dicangkok dengan Maleat Anhidrida Menggunakan Metode Graft Copolymerization Blending sebagai Penyerap Minyak"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 1. Gambar Penelitian

a. Proses Pengekstrakan Serbuk Ban Bekas

Serbuk ban bekas yang telah di haluskan dengan ukuran 80 mesh

Proses pengekstrakan serbuk ban bekas

(3)

b. Proses Grafting Serbuk Ban Bekas dengan Maleat Anhidrida

Serbuk ban bekas ekstruksi kering Proses grafting

(4)
(5)
(6)

Lampiran 4. Analisa Sifat Morfologi WTR-g- MA dengan Scanning Electron

Microscopy (SEM) pada perbesaran 100 X (A) dan 250 X (B)

A

(7)

Lampiran 5. Perhitungan Penentuan Derajat Grafting Variasi Maleat

Anhidrida

Volume KOH pada blanko (Vo) = 0,1 mL

Berat sampel (Ws) = 1 g

• Maleat anhidrida (3 phr) MA(%) = �1−�0×����

2 �×1000 x Mr MA x 100%

Volume KOH yang terpakai pada sampel (V1) = 0,1 mL

Faktor konversi gugus karboksilat dari satu molekul MA = 1000

MA(%) = (0,1−0,1)×0,5 �

2(1)×1000 × 98,06 × 100%

MA(%) = 0%

• Maleat anhidrida (6 phr) MA(%) = �1−�0×����

2 �×1000 x Mr MA x 100%

Volume KOH yang terpakai pada sampel (V1) = 0,1 mL

Faktor konversi gugus karboksilat dari satu molekul MA = 1000

MA(%) = (0,1−0,1)×0,5 �

2(1)×1000 × 98,06 × 100%

(8)

• Maleat anhidrida (9 phr) MA(%) = �1−�0×����

2 �×1000 x Mr MA x 100%

Volume KOH yang terpakai pada sampel (V1) = 0,2 mL

Faktor konversi gugus karboksilat dari satu molekul MA = 1000

MA(%) =(0,2−0,1)×0,5 �

2(1)×1000 × 98,06 × 100%

MA(%) = 0,245%

• Maleat anhidrida (12 phr) MA(%) = �1−�0×����

2 �×1000 x Mr MA x 100%

Volume KOH yang terpakai pada sampel (V1) = 0,2 mL

Faktor konversi gugus karboksilat dari satu molekul MA = 1000

MA(%) =(0,2−0,1)×0,5 �

2(1)×1000 × 98,06 × 100%

MA(%) = 0,245%

• Maleat anhidrida (15 phr) MA(%)=�1−�0×����

2 �×1000 xMrMAx100%

Volume KOH yang terpakai pada sampel (V1) = 0,3 mL

Faktor konversi gugus karboksilat dari satu molekul MA = 1000

MA(%) =(0,3−0,1)×0,5 �

2(1)×1000 × 98,06 × 100%

(9)

Lampiran 6. Perhitungan Penentuan Derajat Grafting Variasi Benzoil

Peroksida

Volume KOH pada blanko (Vo) = 0,1 mL

Berat sampel (Ws) = 1 g

• Benzoil Peroksida (0,05 molar ratio) MA(%) = �1−�0×����

2 �×1000 x Mr MA x 100%

Volume KOH yang terpakai pada sampel (V1) = 0,1 mL

Faktor konversi gugus karboksilat dari satu molekul MA = 1000

MA(%) =(0,1−0,1)×0,5 �

2(1)×1000 × 98,06 × 100%

MA(%) = 0%

• Benzoil Peroksida (0,10 molar ratio) MA(%) = �1−�0×����

2 �×1000 x Mr MA x 100%

Volume KOH yang terpakai pada sampel (V1) = 0,1 mL

Faktor konversi gugus karboksilat dari satu molekul MA = 1000

MA(%) =(0,1−0,2)×0,5 �

2(1)×1000 × 98,06 × 100%

(10)

• Benzoil Peroksida (0,15 molar ratio) MA(%) = �1−�0×����

2 �×1000 x Mr MA x 100%

Volume KOH yang terpakai pada sampel (V1) = 0,1 mL

Faktor konversi gugus karboksilat dari satu molekul MA = 1000

MA(%) =(0,1−0,2)×0,5 �

2(1)×1000 × 98,06 × 100%

MA(%) = 0,245%

Lampiran 7. Perhitungan Penentuan Derajat Grafting Variasi Waktu

Volume KOH pada blanko (Vo) = 0,1 mL

Faktor konversi gugus karboksilat dari satu molekul MA = 1000

MA(%) =(0,1−0,5)×0,5 �

2(1)×1000 × 98,06 × 100%

(11)

• Waktu (30 menit) MA(%) = �1−�0×����

2 �×1000 x Mr MA x 100%

Volume KOH yang terpakai pada sampel (V1) = 0,1 mL

Faktor konversi gugus karboksilat dari satu molekul MA = 1000

MA(%) =(0,1−1,5)×0,5 �

Faktor konversi gugus karboksilat dari satu molekul MA = 1000

MA(%) =(0,1−2,6)×0,5 �

Faktor konversi gugus karboksilat dari satu molekul MA = 1000

MA(%) =(0,1−2,8)×0,5 �

2(1)×1000 × 98,06 × 100%

(12)

Lampiran 8. Perhitungan Sifat-Sifat Pengembangan (Swelling)

• Waktu 24 jam (0,10 g) Penambahan berat = �2−�1

�1

x 100 %

Keterangan :

W1 = berat sampel uji semula

W2 = berat sampel sesudah direndam

Penambahan berat = 0,10−0,06

0,06

x 100 %

= 66,67 %

• Waktu 48 jam (0,09 g)

Penambahan berat = 0,09−0,06

0,06

x 100 %

= 50 % • Waktu 72 jam (0,09 g)

Penambahan berat = 0,09−0,06

0,06

x 100 %

= 50 % • Waktu 96 jam (0,07 g)

Penambahan berat = 0,07−0,06

0,06

x 100 %

= 16,67 % • Waktu 120 jam (0,10 g)

Penambahan berat = 0,10−0,06

0,06

x 100 %

(13)

Lampiran 9. Data Hasil sidik ragam pengaruh penambahan maleat anhidrida

terhadap serbuk ban bekas-g-MA

Sumber

Lampiran 10. Data Hasil sidik ragam pengaruh penambahan Benzoil

Peroksida terhadap serbuk ban bekas-g-MA

Sumber

Lampiran 11. Data Hasil sidik ragam pengaruh penambahan waktu terhadap

serbuk ban bekas-g-MA

(14)

Lampiran 12. Data Hasil sidik ragam pengaruh penambahan waktu swelling

terhadap serbuk ban bekas-g-MA

Sumber Keragaman

Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah

FHitung FTabel Antar Baris 63131,22 4 15782,805 -1,38 5,19

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisa spektrum (FTIR), uji kekuatan tarik, uji pemanjangan pada saat putus, uji lentur, uji bentur, uji penyerapan air, dan analisa fraksi volume

Karakterisasi busa poliuretan yang diperoleh dari serbuk kayu jati untuk analisa gugus fungsi dengan menggunakan Fourier Transform Infrared (FT-IR), analisa morfologi

Hasil analisis FT-IR menunjukkan terbentuknya gugus hidroksil pada senyawa epoksida minyak kelapa sawit, reaksi berlangsung selama 5 jam pada suhu 60 o C yang dibuktikan

Analisa FT-IR menunjukkan telah terjadi reaksi antara KKS : PP-g-AM : DVB : PP : BPO puncak serapan papan partikel 3345,21 cm -1 adalah serapan gugus hidroksil dari selulosa

Hasil Analisa gugus fungsi diukur dengan Fourier Transform Infra-Red (FT-IR) menunjukkan adanya serapan gugus C-H pada bilangan gelombang 2900 cm -1.. Pada bilangan

BERPENGISI SERBUK SERAT AMPAS TEBU TERMODIFIKASI (SSAT) DAN SERBUK SERAT KACA (SSK) DENGAN PENAMBAHAN BAHAN PENYERASI MALEAT ANHIDRIDA - g - POLIPROPILENA

Karakterisasi komposit poliuretan yang diperoleh dari serbuk kayu Jati untuk analisa gugus fungsi dengan menggunakan Fourier Transform Infrared (FT- IR), analisa termal

Karakterisasi komposit HDPE - HAp hasil sintesis, analisis fase dengan XRD , dan identifikasi gugus fungsi yang terbentuk pada sampel dengan Fourier Transform Infrared