• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN STIE BINA BANGSA MENUJU ENT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERKEMBANGAN STIE BINA BANGSA MENUJU ENT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN STIE BINA BANGSA MENUJU

ENTERPRENEUR UNIVERSITY

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Teguh Susanto, M.Pd

Oleh

Dea Al Mendia

11160625

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BINA BANGSA

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang “Perkembangan STIE Bina Bangsa Menuju Enterpreneur University” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari informasi dilingkungan kampus STIE Bina Bangsa. Tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.

Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai sejarah perkembangan kampus STIE Bina Bangsa yang penulis dan mahasiswa/i banggakan tentunya. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Serang, Desember 2016

(3)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan ... 1

D. Manfaat ... 1

BAB II PEMBAHASAN ... 3

A. Pengertian Enterpreneur ... 3

B. Penerapan enterpreneur di Universitas Gajah Mada ... 4

C. Perbandingan STIE Bina Bangsa dengan Universitas Gajah Mada ... 5

D. Kritik dan saran agar STIE Bina Bangsa mampu menuju Enterpreneur University ... 5

BAB III PENUTUP ... 6

A. Kesimpulan ... 6

(4)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan fakta bahwa banyak lulusan sarjana yang masih belum bekerja karena sempitnya lapangan pekerjaan dan sumber daya manusia yang kurang berkualitas. Maka di STIE Bina Bangsa memberi mata kuliah pengantar bisnis yang bertujuan untuk membekali ilmu di bidang kewirausahaan dan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, walaupun semua materi sudah dipahami dan dimengerti, namun dalam prakteknya tidak sesuai dengan yang diajarkan, semua terjadi karena pola pikir yang berbeda untuk menjalankan suatu bisnis di dalam materi yang sudah diajarkan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa arti enterpreneur ?

2. Bagaimana penerapan enterpreneur di UGM ?

3. Apa saja perbandingan antara STIE Bina Bangsa dengan UGM ?

C. Tujuan

Dalam penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana STIE Bina Bangsa dalam menuju Enterpreneur University.

D. Manfaat

Penulisan laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan diantaranya adalah : Bagi Penulis

(5)

2

Bagi Perguruan Tinggi

(6)

3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Enterpreneur

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, enterpreneur adalah sebagai orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkanya.

Identifikasi masalah :

Seorang enterpreneur harus memiliki kemampuan untuk berfikir kreatif serta imajinatif ketika ada sebuah peluang usaha dan bisnis baru. Namun disamping itu seorang enterpreneur harus dapat memberdayakan dirinya untuk kebaikan sekitarnya, bukan orang yang memanfaatkan sekitarnya untuk kepentingan dirinya,

Menurut Dan Stein dan John F. Burgess (1933:35), enterpreneur adalah orang yang mengelola, mengorganisasikan, dan berani menanggung segala risiko untuk menciptakan peluang usaha dan usaha baru.

Identifikasi Masalah :

Sikap berani menantang risiko bagi seorang wirausaha menunjukkan sifat optimis dalam memimpin usahanya, karena dibalik risiko yang besar terdapat tingkat keuntungan yang besar pula. Sikap ini ditunjukkan dari berbagai indikasi yang antara lain sebagai berikut :

1. Suka pada tantangan 2. Kreatif dan spekulatif

(7)

4

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa : wirausaha adalah seseorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkanya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi.

B. Penerapan enterpreneur di Universitas Gajah Mada 1. Klinik Kewirausahaan UGM

Universitas Gajah Mada melalui Direktorat kemahasiswaan menyelenggarakan Klinik Kewirausahaan UGM. Program enterpreneur yang bertujuan membantu mahasiswa mengembangkan potensi dan bakatnya menjadi enterpreneur yang mampu menemukan masalah yang berharga untuk dipecahkan dan membuat solusi yang diinginkan sehingga mampu membangun bisnis yang berkelanjutan (sustainable business)

Di Klinik Kewirausahaan UGM, peserta akan diberikan materi, pelatihan, dan klinik selama mengikuti program ini dari praktisi bisnis maupun akademisi.

2. Kopma UGM

Lahirnya koperasi “Kopma UGM” berawal dari gagasan perlunya

(8)

5

C. Perbandingan STIE Bina Bangsa dengan Universitas Gajah Mada

1. Di STIE Bina Bangsa belum ada lembaga yang khusus memberikan program enterpreneur untuk mengembangkan potensi dan bakat enterpreneur mahasiswa, sedangkan UGM telah memiliki lembaga yang memberikan pembekalan menjadi seorang enterpreneur.

2. Di STIE Bina Bangsa belum ada unit usaha yang dikelola sendiri seperti koperasi, sedangkan UGM memiliki koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota melalui aktivitas usaha dan pembinaan anggota. D. Kritik dan saran agar STIE Bina Bangsa mampu menuju Enterpreneur

University

1. Lebih fokus pada fasilitas dan prasarana untuk menunjang pendidikan mahasiswa sebagai enterpreneur.

2. Meningkatkan SDM dosen.

(9)

6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dilihat dari dua sudut pandang berbagai aspek perguruan tinggi tersebut, STIE Bina Bangsa belum dikatakan sebagai salah satu perguruan tinggi menuju enterpreneur university, karena belum memiliki unit usaha mahasiswa, fasilitas dan prasarana yang memadahi untuk mengembangkan potensi dan bakat menjadi seorang enterpreneur. SDM dosen yang belum mampu merubah/mengarahkan mindset mahasiswa menjadi seorang yang berjiwa enterpreneurship dan belum mampu menghasilkan SDM mahasiswa/alumni menjadi seorang enterpreneur sukses.

B. Saran

Saran dari penulis agar STIE Bina Bangsa menjadi kampus enterpreneur adalah membentuk unit usaha mahasiswa, memberikan fasilitas dan prasarana untuk mahasiswa mengembangkan bakat enterpreneur dan peningkatan SDM dosen. Semoga STIE Bina Bangsa dapat menjadi Enterpreneur University seperti perguruan tinggi lainya.

1

[1] Klinik Kewirausahaan UGM. http://ditmawa.ugm.ac.id/2016/04/klinik-kewirausahaan-2016/

[2]

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dapat mendukung keberhasilan pemasaran produk semen pada unit perdagangan bahan bangunan Koperasi Warga Semen Gresik yang pada akhirnya akan berdampak terhadap

Hasil analisis ragam (ANOVA) terhadap total hasil tangkapan untuk setiap shortening menunjukkan bahwa perlakuan shortening berpengaruh terhadap total hasil tangkapan.

Jordan, Nonnegative matrix factorization for com- binatorial optimization: Spectral clustering, graph matching, and clique finding, in: Proceedings of the 8th IEEE

penggunaan bahasa lisan guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas untuk. mata pelajaran bahasa Indonesia, Biologi, dan Sosiologi di kelas

Maka untuk mengingatkan kembali SIAPA yang mengislamkan diri kita, maka Firman Allah kita baca 5 Kali sehari semalam ketika kita Solat dengan sedikit PINDAAN ULAMAK FEQAH kerana

d) Perkembangan dari satu tahap ke tahap berikutnya terjadi apabila dialami ketidakseimbangan kognitif dalam penilaian atau dilema moral yang dihadapinya. e) Tahap 6 adalah tahap

Data menggambarkan suatu kejadian yang sedang berjalan, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang lebih berguna dalam suatu

[r]