1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kota medan adalah Ibu kota Provinsi Sumatera utara yang merupakan
salah satu kota ketiga terbesar di Indonesia setelah Kota Jakarta dan Kota
Surabaya. Pada saat ini kota Medan telah mengalami perkembangan yang cukup
pesat baik dibidang IPTEK, ekonomi. sosial budaya, pariwisata, pendidikan, dan
pembangunan, pembangunan infrastruktur yang sedang mencapai kota yang
Maju. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya pembangunan-pembangunan yang
dilaksanakan diantaranya pada pembangunan gedung untuk perhotelan, mall, pusat
perbelanjaan, jembatan layang dan lain-lain. Internasional Trade Centre (ITC)
polonia melihat bahwa pertumbuhan ekonomi kota Medan cukup menjanjikan
karena kota Medan saat ini merupakan kota yang tingkat kepadatan populasinya
cukup besar dalam kawasan di Sumatera Utara. Dengan alasan tersebut ITC
Polonia berada didalam kawasan terpadu dan termoderen saat ini di kawasan kota
Medan, yang dikenal dengan nama Central Business District (CBD) Polonia yang
merupakan kawasan dari bangunan Apartement, Hotel, Gedung perkantoran,
Shopping Mall, Convention Centre, Sekolahan, Universitas, Rumah Sakit
Internasional, dan lain-lain diatas lahan yang seluas 33,7 Ha. Sehingga penghuni
dapat menikmati dengan Konsep “All In One”, yakni tinggal, bekerja, bermain,
berbelanja, berekreasi, dan belajar dalam suatu kawasan yang berintegrasi. Dalam
pelaksanaan proyek ini ITC Polonia menunjuk pada Tim Kontraktor pelaksana, yaitu
PT. Waskita Karya (Persero) Tbk untuk mengerjakan proyek pembangunan tersebut.
PKLI (Praktek Kerja Lapangan Industri) ialah salah satu mata kuliah wajib
yang harus diambil dan dijalankan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan. Mata kuliah PKLI memiliki bobot 2 sks, sebagaimana cara untuk mahasiswa
dalam memahami teori dibangku perkuliahan dan dapat pula untuk mengaplikasikan
di dunia pekerjaan.
Adapun pada pelaksanaan PKLI dilapangan dilakukan selama 2 bulan, jadwal
masuk mahasiswa pada proyek (Mulai bergabung diproyek) telah ditentukan oleh
kontraktor pelaksanaan dan mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa harus dapat terlibat
2 dalam pengerjaan proyek yang telah dilakukan atau dapat ikut mengawasi pada
item-item pengerjaan yang telah difokuskan oleh masing-masing mahasiswa. Namun
selama pelaksanaan PKLI berjalan mahasiswa diharuskan pula untuk dapat
menyusun laporan secara bertahap dan dilakukan rangkaian proses Assistensi yang
Minimal sebanyak 6 kali proses dengan dosen pembimbing PKLI yang tujuannya
merupakan sebagai masukan-masukan demi perbaikan pada laporan
Pada saat mahasiswa telah diberi izin untuk dapat melaksanakan Kegiatan
PKLI, adapun kondisi bangunan saat itu pada pekerjaan Proses pemancangan Tiang,
pekerjaan pondasi Pile cap, pekerjaan Sloof, Pekerjaan Kolom. Dan mahasiswa
telah memfokuskan pada pekerjaan pondasi Pile cap. Pile cap digunakan untuk
mengikat tiang pancang yang sudah terpasang. Perencaaan dimensi pile cap dapat
berbeda-beda tergantung dari jumlah tiang yang tertanam. Fungsi dari pile cap
adalah untuk menerima beban dari kolom yang kemudian akan terus disebarkan
ke tiang pancang.
Dalam pekerjaan pile cap harus diperhatikan dari mulai pekerjaan
awal pile cap seperti penggalian tanah hingga pile cap yang telah di cor sampai
keperawatannya. Jika salah satu pekerjaan pile cap tersebut diabaikan bisa
menyebabkan kerusakan dan akan dapat mempengaruhi struktur tersebut.
Sehingga dengan kondisi ini memungkinkan bagi mahasiswa untuk
menggali sedalam mungkin akan informasi yang ingin diketahui tentang proyek
pembangunan tersebut seperti, proses penanaman tiang pancang, proses pengerjaan
pile cap, pengerjaan sloof, pengerjaan kolom, dan bahkan proses pengerjaan tulangan
yang digunakan pada saat pembesian, mutu beton yang akan digunakan pada saat
pengecoran serta unsur atau bahan-bahan yang diperlukan oleh suatu proyek
bangunan.
Dengan begitu pula ada pun bekal dan ilmu yang telah didapat oleh
mahasiswa D-3 Teknik Sipil Unimed dapat berkembang menjadi tenaga yang
profesional pada bidangnya, khususnya dibidang pendidikan dan bidang usaha
pada umumnya. Untuk mencapai hal itu, maka kurikulum Pendidikan Teknik
Bangunan pada Program Studi D-3 Teknik Sipil Universitas Negeri Medan dapat
terwujud dengan adanya mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI)
3 Adapun Proyek yang menjadi obyek PKLI adalah pekerjaan pembangunan
gedung ITC berlokasi di Jln. Padang Golf Komplek CBD (Central Business District)
Polonia Blok AA No. 25 Medan. ITC Polonia terletak di pusat kota Medan. Dalam
hal ini penulis mengambil judul “Teknik Pelaksanaan Pile Cap Pada Pondasi
Gedung ITC Di Jalan Padang Golf Komplek CBD Polonia Medan”. Dalam
laporan ini, penulis akan melaporkan mengenai struktur pile cap yang dipakai pada
proyek ini sesuai dengan apa yang dilihat dan diamati selama melakukan Praktek
Kerja Lapangan Industri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, perumusan masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Seperti apa bentuk susunan beserta fungsi dari struktur organisasi Proyek
pembangunan gedung ITC di JL. Polonia Medan.
2. Alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek
pembangunan gedung ITC Polonia Medan.
3. Bagaimana teknik pelaksanaan pembuat Pile cap pada proyek pembangunan
gedung ITC Polonia Medan.
4. Dapat membandingkan teori-teori yang dipelajari dari kampus dengan cara
teknik pelaksanaan yang ada dilapangan.
5. Bagaimana sistem kerja pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
yang ada di Proyek ITC Polonia Medan dengan pihak Kontraktor PT.Waskita
Karya (Persero) Tbk.
C. Tujuan PKLI
Tujuan PKLI adalah :
1. Untuk mengetahui susunan maupun fungsi dari struktur organisasi dalam
suatu proyek dari pihak PT. Waskita (Persero) Tbk.
2. Untuk mengetahui penggunaan alat dan bahan yang digunakan pada proyek
pembangunan Gedung ITC Polonia Medan.
3. Untuk mengetahui teknik pelaksanaan proyek.
4 4. Untuk melihat dan mengamati pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan
membandingkan dengan teori-teori yang didapat diperkuliahan.
5. Untuk mengetahui sistem kesalamatan dan kesehatan kerja (K3) di dalam
proyek.
D. Manfaat
Adapun manfaat PKLI sebagai berikut :
1. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam
pekerjaan suatu proyek.
2. Meningkatkan kemampuan dan keahlian mahasiswa di lapangan dalam
pelaksanaan pekerjaan proyek.
3. Agar mahasiswa mengetahui dan melihat langsung cara kerja proyek
yang sedang berlangsung dan mendapat pengalaman tentang prosedur kerja
proyek di lapangan.
4. Sebagai bahan perbandingan antara teori yang ada dengan praktek