RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) TERHADAP PEMBERIAN KAPUR DOLOMIT, PUPUK DAN BAKTERI PEREDUKSI SULFAT PADA TANAH SULFAT MASAM DI RUMAH KACA
SKRIPSI
Oleh:
MUHAMMAD RAMADHAN 120301084
AGROEKOTEKNOLOGI – ILMU TANAH
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) TERHADAP PEMBERIAN KAPUR DOLOMIT, PUPUK DAN BAKTERI PEREDUKSI SULFAT PADA TANAH SULFAT MASAM DI RUMAH KACA
SKRIPSI
Oleh:
MUHAMMAD RAMADHAN 120301084
AGROEKOTEKNOLOGI – ILMU TANAH
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Meraih Gelar Sarjana di Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara Medan
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Judul : Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Terhadap Pemberian Kapur Dolomit, Pupuk dan Bakteri Pereduksi Sulfat pada Tanah Sulfat Masam di Rumah Kaca
Nama : Muhammad Ramadhan
NIM : 120301084
Prodi : Agroekoteknologi
Minat : Ilmu Tanah
Disetujui Oleh Komisi Pembimbing,
(Prof. Dr. Ir. Asmarlaili Sahar Hanafiah, MS., DAA.) (Ir. Hardy Guchi, MP.
Ketua Anggota
)
Mengetahui,
(Dr. Ir. Sarifuddin, MP.
Ketua Program Studi Agroekoteknologi )
ABSTRACT
Soil fertility is an important aspect of increasing the growth of oil palm seedling. This research aimed to determine the effect of dolomite, fertilizer and sulfate reducing bacteria (SRB) on the growth of oil palm seedlings. This research was conducted at green house used acid sulfate soils. The research used Randomized Block Design with 3 treatments : Dolomite (without dolomite, dolomite 15,80 tonnes/ha, dolomite 31,60 tonnes/ha), fertilizers (without fertilizer, fertilizer 2,5 grams/seedling, fertilizer 5 grams/seedling) and sulfate reducing bacteria (without SRB and given SRB) with 3 replications. The results showed that the application of dolomite (15,8 and 31,6 tonnes/ha) increased soil pH (4.90 and 4.78) statistically significant. Application of sulfate reducing bacteria was able to increase soil pH (4.59) more than control soil pH (4.23). Application of fertilizers (2,5 and 5 grams/seedling) increased the plant height (27,41 and 29,79cm) statistically significant. Application of dolomite and sulfate reducing bacteria could increase the high growth of oil palm seedlings more than control. The application of dolomite, fertilizers and sulfate reducing bacteria could increase the stem diameter of oil palm seedlings more than control.The best treatment was dolomite 15,80 tonnes/ha, fertilizer 5 grams/seedling and Reducing Sulfat bacteria inoculum. Application of dolomite could be replaced with sulfate reducing bacteria inoculum.
ABSTRAK
Kesuburan tanah sulfat masam merupakan aspek yang penting dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kapur dolomit, pupuk kimia dan bakteri pereduksi sulfat terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca menggunakan tanah sulfat masam. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 3 faktor perlakua n yaitu kapur dolomit (tanpa diberi kapur dolomit, kapur dolomit 15,80 ton/ha, kapur dolomit 31,60 ton/ha), pupuk kimia (tanpa diberi pupuk, pupuk 2,5 g/bibit, pupuk 5 g/bibit) serta bakteri pereduksi sulfat (tanpa BPS dan diberi BPS) dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kapur dolomit (15,8 dan 31,6 ton/ha) meningkatkan pH tanah (4,90 dan 4,78) signifikan secara statistik. Pemberian isolat bakteri pereduksi sulfat mampu meningkatkan pH tanah (4,59) dibandingkan dengan tanpa diberi BPS pH tanah (4,23). Pemberian pupuk kimia (2,5 dan 5 g/bibit) meningkatkan pertambahan tinggi tanaman (27,41 dan 29,79cm) signifikan secara statistik. Pemberian kapur dolomit dan isolat bakteri pereduksi sulfat dapat meningkatkan pertambahan tinggi tanaman bibit kelapa sawit lebih baik dari kontrol. Pemberian kapur dolomit, pupuk kimia dan isolat bakteri pereduksi sulfat dapat meningkatkan pertambahan diameter batang tanaman bibit kelapa sawit lebih baik dari kontrol. Perlakuan yang terbaik adalah kapur dolomit dengan dosis 15,80 ton/ha, pupuk kimia dengan dosis 5g/bibit dan diberi inokulum bakteri pereduksi sulfat. Penggunaan kapur dolomit dapat digantikan dengan inokulum bakteri pereduksi sulfat.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Medan pada tanggal 10 Maret 1994 dari Bapak
Trisno dan Ibu Misriati. Penulis merupakan anak pertama dari 1 bersaudara.
Pada tahun 2000 penulis masuk pendidikan Sekolah Dasar di SD Swasta
Al-Wasliyah 25 Medan selama 6 tahun. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan
pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 20 Medan selama 3 tahun.
Kemudian penulis melanjutkan sekolah menegah atas di Madrasah Aliyah Swasta
PAB 2 Helvetia selama 3 tahun.
Tahun 2012 penulis lulus sekolah menegah atas dan melanjutkan studinya
ke Universitas Sumatera Utara (USU) Medan melalui jalur SNMPTN Ujian
Tertulis dan mengambil jurusan di Program Studi Agroekoteknologi Fakultas
Pertanian pada bidang Ilmu Tanah. Pada saat mengikuti perkuliahan, penulis
termasuk ke dalam anggota Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi
(HIMAGROTEK) dan juga merupakan anggota Ikatan Mahasiswa Ilmu Tanah
(IMILTA) pada tahun 2015. Penulis pernah menjadi Asisten di Laboratorium
Dasar Ilmu Tanah, Pertanian Organik, Kesuburan Tanah dan Pemupukan,
Bioteknologi Pertanian, Mikrobiologi Pertanian serta Ekologi dan Biologi Tanah.
Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kebun Wonosari
dan Kebun Sei Deras, Desa Kampung Bilah, Kec. Bilah Hilir, Kab. Labuhan Batu,
PT. Daya Labuhan Indah, Wilmar International Plantation.
Semasa kuliah, penulis pernah menjadi penerima beasiswa PPA pada
tahun 2013 dan juga beasiswa Bidikmisi pada tahun 2015-2016. Penulis juga
sering mengikuti pelatihan workshop dan juga seminar yang diadakan di luar dan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan penulis berkah, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini berjudu l “Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit
(Elaeis guineensis Jacq.) Terhadap Pemberian Kapur Dolomit, Pupuk dan Bakteri Pereduksi Sulfat pada Tanah Sulfat Masam di Rumah Kaca” sebagai salah satu syarat untuk dapat meraih gelar sarjana di Program Studi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada ketua
komisi pembimbing yaitu Prof. Dr. Ir. Asmarlaili Sahar Hanafiah, MS., DAA. dan
juga kepada anggota komisi pembimbing yaitu Ir. Hardy Guchi, MP. dan seluruh
pihak terkait yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kesalahan
dalam penulisan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun sebagai bahan perbaikan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatiannya. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan perkembangan ilmu
pengetahuan.
Medan, Mei 2017
DAFTAR ISI
Pelaksanaan Penelitian... 19
Persiapan Areal Tanam ... 19
Pengambilan Sampel Tanah ... 19
Pembuatan Kompos ... 19
Analisis Awal Tanah dan Kompos ... 20
Persiapan Media Tanam ... 20
Perbanyakan Isolat Bakteri Pereduksi Sulfat ... 21
Perhitungan Populasi Bakteri Pereduksi Sulfat ... 21
Inkubasi Inokulum Kompos Bakteri Pereduksi Sulfat ... 21
Aplikasi Inokulum Kompos Bakteri Pereduksi Sulfat ... 22
Penanaman ... 23
Pemupukan ... 23
Pemeliharaan Tanaman... 24
Penyiangan ... 24 Pemanenan ... 24 Peubah Amatan ... 24
pH H2
Pertambahan Tinggi Tanaman ... 24 O Tanah ... 24
Pertambahan Diameter Batang ... 25
HASIL DAN PEMBAHASAN
pH Tanah... 26 Pertambahan Tinggi Tanaman ... 29 Pertambahan Diameter Batang ... 30
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ... 34 Saran ... 34
DAFTAR TABEL
No... Hal.
1. pH tanah tiga minggu setelah aplikasi kapur dolomit dan inokulum
kompos bakteri pereduksi sulfat ... 26
2. Pertambahan tinggi tanaman dua puluh minggu setelah aplikasi kapur
dolomit, pupuk kimia dan inokulum kompos bkteri pereduksi sulfat ... 29
3. Pertambahan diameter batang dua puluh minggu setelah aplikasi kapur
DAFTAR GAMBAR
No... Hal.
1. Skema Beberapa Jalur Berbeda yang Terlibat dalam Siklus Sulfur
Mikrobial ... 13
2. Lokasi Pengambilan Sampel Tanah ... 19
3. Posisi Inokulum Kompos Bakteri Pereduks i Sulfat ... 22
DAFTAR LAMPIRAN
No... Hal.
1. Peta Titik Pengambilan Sampel Tanah ... 41
2. Peta Jenis Tanah... 42
3. Lokasi Pengambilan Sampel Tanah ... 43
4. Analisis Awal Tanah, Air dan Kompos ... 43
5. Standar Kualitas Kompos ... 44
6. Deskripsi Tanaman Bibit Kelapa Sawit ... 45
7. Bagan Percobaan Penelitian ... 46
8. Foto Rangkaian Kegiatan Penelitian ... 47
9. Hasil Analisa pH Tanah ... 49
10.Daftar Sidik Ragam pH Tanah ... 49
11.Hasil Pengukuran Pertambahan Tinggi Tanaman ... 50
12.Daftar Sidik Ragam Pertambahan Tinggi Tanaman ... 50
13.Hasil Pengukuran Pertambahan Diameter Batang ... 51
14.Daftar Sidik Ragam Pertambahan Diameter Batang ... 51