• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PKKH 1402661 Chapter 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PKKH 1402661 Chapter 5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

117

Dewi Hartati, 2016

Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga untuk Mengoptimalkan Kemampuan Komunikasi Anak Autis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai program

intervensi dini bersumberdaya keluarga untuk mengoptimalkan kemampuan

komunikasi anak autis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perkembangan komunikasi DN yang berusia 5 tahun setara dengan

perkembangan komunikasi anak berusia 2-3 tahun. DN mengerti instruksi

sederhana yang sering DN dengar. DN mampu menunjukkan angka dan

huruf dengan benar. DN mengungkapkan keinginannya dengan cara

menarik tangan atau menunjuk benda yang diinginkannya. Hambatan

komunikasi DN yaitu hambatan komunikasi verbal/ekspresif. DN belum

mampu mengungkapkan keinginannya secara verbal kepada orang

lain/lawan bicaranya.

2. Kondisi objektif keluarga subjek terkait pemahamannya tentang kondisi

kemampuan komunikasi DN berada pada tahap translasi, dimana

pemahaman keluarga terhadap kondisi objektif kemampuan komunikasi DN

pada tahap mengetahui, belum sampai tahap memahami secara

komprehensif kondisi objektif kemampuan komunikasi DN.

3. Program intervensi dini bersumberdaya keluarga yang dirumuskan dapat

dipahami oleh keluarga (orang tua), mereka dapat melaksanakan intervensi

kepada anak secara mandiri. Orang tua memiliki kepercayaan diri dalam

melaksanakan intervensi kepada anak. Orang tua melakukan intervensi

kepada secara konsisten, dan selalu nyelipkan kegiatan komunikasi dalam

setiap kegiatan bersama anak

B.Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

(2)

118

Dewi Hartati, 2016

Pengembangan Program Intervensi Dini Bersumberdaya Keluarga untuk Mengoptimalkan Kemampuan Komunikasi Anak Autis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagi Keluarga

Untuk keluarga DN diharapkan dapat melaksanakan program intervensi dini

sesuai dengan prosedur pelaksanaan program yang telah dirumuskan oleh

peneliti bersama keluarga. Konsistensi pelaksanaan program terhadap DN

dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan.

2. Bagi Guru

Guru dapat melakukan asesmen kepada setiap anak, agar guru dapat

merumuskan program yang sesuai dengan kondisi masing-masing anak.

Guru tidak bisa langsung menjudge bahwa setiap hambatan komunikasi

yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus merupakan hambatan

pendengaran.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, demi menghasilkan penelitian lebih baik di masa

mendatang, maka penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dapat

dilanjutkan oleh peneliti selanjutnya, dengan subyek penelitian yang

memiliki kondisi obyektif yang sama dan dengan metode penelitian yang

Referensi

Dokumen terkait

Begitu banyak tokoh yang dapat menjadi inspirasi generasi muda pada saat ini didalam bidang – bidang tertentu, dengan adanya tokoh tersebut akan membuat generasi muda pada

Karena sarune merupakan alat musik yang bagian- bagiannya disusun dan dirangkaikan antara sisi lubang udara yang satu dengan yang lain nya tanpa ada perekat ataupun lem maka sangat

Dalam proses pembelajaran sejarah identik dengan menggunakan metode ceramah dalam kegiatan belajar mengajar, dengan ini perlu dikembangkan suatu kemampuan berpikir

(2) Hipotik atau fidusia dapat juga dibebankan atas tanah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) beserta rumah susun yang akan dibangun sebagai jaminan pelunasan

PENERAPAN MEDIA FILM SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGOLAH INFORMASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

(direkam oleh: Tumpal Saragih tanggal 23 Februari 2013 di Desa Mbereng Kecamatan Kerajaan, Pakpak Bharat). transkripsi: Tumpal Saragih dibantu

Seperti yang dikemukakan Smith yang dikutip oleh Soemitro (1992, hlm. 63) mengemukakan bahwa, “b ermain adalah dorongan langsung dari dalam diri setiap individu yang bagi

Menjaga atau mengikuti gerak lawan ( guard atau mark ), adalah menahan laju gerakan lawan, baik yang sedang atau yang tidak menguasai bola. Pada penelitian ini peneliti