Sistem Keamanan dan Virus Dalam Sistem Informasi Manajemen
Saat ini dunia telah berada dalam sebuah era baru yang disebut era
globalisasi. Era ini merupakan dampak dari perkembangan pesat yang terjadi pada
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi (TI).
Sebuah era baru akan menciptakan hal-hal yang baru pula bagi dunia. Hal tersebut
dapat dilihat pada perubahan-perubahan yang terjadi dalam bidang
perekonomian, bisnis, politik, teknologi, sistem informasi, dan lain-lain.
Kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan
akurat menjadi sangat penting bagi sebuah organisasi, baik yang berupa organisasi
komersial (perusahaan), perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, maupun
individual (pribadi). Survey Information Week (USA), 1271 system or network
manager, hanya 22% yang menganggap keamanan sistem informasi sebagai
komponen penting. Kita dapat lihat bahwa kesadaran akan masalah keamanan
masih sangat rendah, padahal keamanan informasi secara tidak langsung dapat
turut memastikan kontinuitas kerja, mengoptimalkan penggunaan sumber daya
dan memudahkan pengambilan keputusan. Semakin banyak informasi perusahaan
yang disimpan, dikelola dan dipublikasikan, maka semakin besar pula risiko
terjadinya kerusakan, kehilangan, penyalahgunaan, keterlambatan dan atau
tereksposnya informasi ke pihak eksternal yang tidak diinginkan.
Virus awalnya tercipta bersamaan dengan terciptanya komputer. Tepatnya
pada tahun 1949, pencipta Electronic Discrete Variable Automatic Computer
(EDVAC) yang juga merupakan salah seorang pencipta komputer, John Von
Newman memaparkan suatu makalah hasil penemuannya. Makalah tersebut
berjudul “Theory and Organization of Complicated Automata” , makalah tersebut berisi teori “self altering automata” yang merupakan hasil riset dari para ahli matematika. Dalam makalah tersebut dibahas kemungkinan program dapat
menyebar dengan sendirinya. Selanjutnya perkembangan virus komputer
dilakukan pada tahun 1960 di AT&T Bell Laboratory, salah satu lab terbesar di
laboratorium ini peneliti membuat suatu permainan dengan suatu program
berdasarkan penemuan John Newman tersebut.
Peneliti membuat permainan (game) dengan suatu program yang mampu
memperbanyak dirinya, menghancurkan program lawan dan mampu memperbaiki
dirinya sendiri secara otomatis. Permainan perang program ini disebut Core War.
Pemenang permainan ini di pegang oleh pemilik program yang mempunyai sisa
terbanyak dalam waktu tertentu. Permainan ini akhirnya menjadi permainan
favorit di tiap–tiap lab untuk mengisi waktu istirahat para peneliti, tetapi semakin
lama program yang diciptakan semakin berbahaya. Akhirnya karena sadar akan
bahaya yang ditimbulkan program tersebut, apalagi jika program tersebut sampai
bocor keluar laboratorium, maka setiap selesai permainan, program tersebut selalu
dihapus dan dimusnahkan.
Selain itu juga dilakukan pengawasan dan pengamanan yang semakin
ketat terhadap permainan Core War ini. Pada tahun 1970an, sebuah program yang
diklaim dapat membantu kelancaran kerja dikenalkan oleh perusahaan xerox.
Struktur program tersebut menyerupai virus, namun sebenarnya program tersebut
digunakan untuk memaksimalkan waktu dengan dapat melaksanakan dua proses
secara bersamaan. Baru pada tahun 1980an, program perang berhasil menyebar
keluar dari laboratorium dan menjadi terbuka di kalangan umum. Dimulai oleh
pemaparan seorang peneliti sekaligus asisten profesor di Ohio Universitas
Cincinati, Fred Cohen. Dia mendemonstrasikan sebuah program hasil
penemuannya, yaitu program yang mampu menyebar secara cepat ke dalam
komputer secara otomatis. Karena cara kerja dan penyebarannya yang menyerupai
sebuah virus, maka program tersebut akhirnya Fred Cohen menyebutnya sebagai
virus. Sedangkan di Indonesia sendiri, banyak penguna komputer pernah
digemparkan dengan munculnya wabah virus pertama pada tahun 1988. Virus
tersebut bernama virus ©Brain, atau yang lebih dikenal dengan nama virus
Pakistan.
Virus dapat menyerang komputer secara langsung maupun tak langsung.
Beberapa jenis virus komputer tidak terlalu berbahaya. Namun ada juga yang
sangat berbahaya hingga dapat menghilangkan data-data penting milik kita,
berbahaya yang banyak beredar, seperti a) Virus Compiler, jenis virus yang bisa
dieksekusi secara langsung karena virus ini telah di compile. Jenis virus ini
merupakan yang pertama kali muncul dan menyerang komputer. Hingga saat ini,
virus compiler telah berkembang dengan pesat dan cukup susah dibasmi; b) Virus
File, jenis virus ini menyerang melalui file yang bisa dieksekusi secara langsung.
Misalnya file dengan ekstensi .exe, dll. Penyebaran virus ini melalui media
penyimpanan dan jaringan; c) Virus Sistem/ Virus Boot, jenis virus ini
menginfeksi file yang biasa digunakan untuk sistem komputer. Salah satunya
adalah menginfeksi System Boot Sector pada media penyimpanan; d) Virus
Macro, jenis virus ini biasanya menginfeksi program aplikasi seperti MS Office,
Corel, dsb. Namun, jenis virus ini masih relatif lebih aman daripada virus-virus
lain; e) Worm, salah satu jenis virus yang menyerang dengan cara memperbanyak
diri. Worm akan menduplikasi dirinya dengan cara menempel pada file lain.
Istilah lain dari Worm adalah virus Hybrid.
Sangat banyak jenis virus komputer tapi bagaimana cara mengatasi virus
komputer yang cepat. Paling cepat untuk menghilangkan virus komputer dengan
cara instal ulang operating system kita yang terkena virus, tetapi kita harus instal
semua software kembali baik software motherboard, vga card, audio , network
dan belum lagi software yang sering kita jalankan harus di instal kembali karena
registrasinya sudah terhapus beserta os sebelumnya. Cara lainnya bisa
menggunakan antivirus yang premium , bukan maksud meremehkan yang gratisan
akan tetapi antivirus yang gratisan biasanya kecepatan dan proses penghilangan
virus komputer terkadang dibatasi agar kita mau beli yang premium.Namun,
penggunaan antivirus premium belum terjamin karena ada juga virus jenis tertentu
yang bahkan masih baru dan penyebarannya sangat cepat sehingga antivirus anda
yang premium pun belum bisa mengenali jenis virusnya. Ada beberapa masukan
agar kita tidak terkena virus, seperti menggunakan OS Windows original, selalu
update antivirus anda baik itu gratisan maupun premium, melakukan jika
menerima file secara online maupun offline, dan jangan menggunakan software
premium / berbayar yang bajakan atau crack karena sebagian crack yang sudah
Menurut G.J. Simons, Keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat
mencegah penipuan (cheating) atau, paling tidak, mendeteksi adanya penipuan di
sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak
memiliki arti fisik. Berbicara tentang keamanan sistem informasi adalah
pencegahan dari kemungkinan adanya virus, hacker, cracker dan lain-lain.
Sehingga pembicaraan tentang keamanan sistem tersebut maka kita akan berbicara
2 masalah utama yaitu threats (Ancaman) atas sistem dan vulnerability
(Kelemahan) atas sistem. Masalah tersebut akan berdampak kepada 6 hal yang
utama dalam sistem informasi, yaitu efektifitas, efisiensi, kerahasiaan, integritas,
keberadaan / availability, kepatuhan / compliance, dan Keandalan / reliability.
Untuk menjamin hal tersebut maka keamanan sistem informasi baru dapat
terkriteriakan dengan baik. Beberapa kriteria yang perlu di perhatikan dalam
masalah keamanan sistem informasi membutuhkan 10 domain keamanan yang
perlu di perhatikan, yaitu akses kontrol sistem yang digunakan, telekomunikasi
dan jaringan yang dipakai, manajemen praktis yang di pakai, pengembangan
sistem aplikasi yang digunakan, cryptographs yang diterapkan, arsitektur dari
sistem informasi yang diterapkan, pengoperasian yang ada, Busineess Continuity
Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP), kebutuhan Hukum bentuk investigasi dan kode etik yang diterapkan, dan tata letak fisik dari sistem yang
ada. Dari domain tersebutlah isu keamanan sistem informasi dapat kita
klasifikasikan berdasarkan ancaman dan kelemahan sistem yang dimiliki.
Ancaman adalah aksi yang terjadi baik dari dalam sistem maupun dari luar
sistem yang dapat mengganggu keseimbangan sistem informasi. Ancaman yang
mungkin timbul dari kegiatan pengolahan informasi berasal dari 3 hal utama,
yaitu a) Ancaman Alam, kejadian bencana alam seperti banjir, tanah longsor,
gempa bumi, petir atau kebakaran, sudah dapat di akomodir dengan menerapkan
perencanaan recovery terhadap semua data informasi dengan metode backup dll,
b) Ancaman Manusia, ancaman yang paling serius. Ancaman ini bisa berupa
pencurian, perubahan tanpa izin, perusakan yang dilakukan secara langsung
melalui media fisik dimana informasi itu berada. Selain itu ancaman manusia juga
bisa datang tanpa harus langsung berhadapan dengan media fisik, seperti
social enginering, c) Ancaman Lingkungan, segala aktifitas yang terjadi disekitar perangkat keras yang digunakan atau letak fisik dari sekumpulan
informasi. Ancaman ini bisa berupa terjadinya gangguan pada jaringan listrik,
Kerusakan pada media tempat dimana diletakkan informasi, dll. Besar kecilnya
suatu ancaman dari sumber ancaman yang teridentifikasi atau belum
teridentifikasi dengan jelas tersebut, perlu di klasifikasikan secara matriks
ancaman sehingga kemungkinan yang timbul dari ancaman tersebut dapat di
minimalisir dengan pasti. Setiap ancaman tersebut memiliki probabilitas serangan
yang beragam baik dapat terprediksi maupun tidak dapat terprediksikan seperti
terjadinya gempa bumi yang mengakibatkan sistem informasi mengalami mall
function. Kelemahan adalah cacat atau kelemahan dari suatu sistem yang mungkin timbul pada saat mendesain, menetapkan prosedur, mengimplementasikan
maupun kelemahan atas sistem kontrol yang ada sehingga memicu tindakan
pelanggaran oleh pelaku yang mencoba menyusup terhadap sistem tersebut.
Suatu pendekatan keamanan sistem informasi minimal menggunakan 3
pendekatan, yaitu Pendekatan Preventif yang bersifat mencegah dari
kemungkinan terjadikan ancaman dan kelemahan, Pendekatan Detective yang
bersifat mendeteksi dari adanya penyusupan dan proses yang mengubah sistem
dari keadaan normal menjadi keadaan abnormal, Pendekatan Corrective yang
bersifat mengkoreksi keadaan sistem yang sudah tidak seimbang untuk
dikembalikan dalam keadaan normal. Tindakan tersebutlah menjadikan bahwa
keamanan sistem informasi tidak dilihat hanya dari kaca mata timbulnya serangan
dari virus, mallware, spy ware dan masalah lain, akan tetapi dilihat dari berbagai
segi sesuai dengan domain keamanan sistem itu sendiri. Berkaitan dengan
keamanan sistem informasi, diperlukan tindakan berupa pengendalian terhadap
sistem informasi. Kontrol-kontrol untuk pengamanan sistem informasi antara lain,
a) struktur organisasional, staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang
spesialisasi; b) kontrol perpustakaan, dimana dalamnya ada pustakawan,
pengumpulan media, area tempat penyimpanan media dan prosedur untuk
menggunakan media tersebut; c) pemeliharaan peralatan, orang yang bertugas
memperbaiki komputer dan teknisi lapangan yang menjalankan pemeliharaan
perencanaan disaster (rencana keadaan darurat, rencana backup, rencana record
penting, dan rencana recovery)
Sistem keamanan komputer bermanfaat menjaga suatu sistem komputer
dari pengaksesan seseorang yang tidak berhak. Sistem keamanan komputer
semakin dibutuhkan seiring dengan meningkatnya pengguna komputer saat ini.
Selain itu makin meningkatnya para pengguna yang menghubungkan jaringan
LANnya ke internet, namun tidak diimbangi dengan SDM yang dapat menjaga
keamanan data dan infomasi yang dimiliki. Sehingga keamanan data yang ada
menjadi terancam untuk diakses dari orang-orang yang tidak berhak. Keamanan
komputer menjadi penting karena ini terkait dengan Privacy, Integrity,
Autentication, Confidentiality dan Availability.
SUMBER :
http://gusty8.blogspot.com/2013/10/makalah-keamanan-sistem-informasi
pada.html
http://chrezsoft.blogspot.com/2012/11/manajemen-keamanan-sistem-informasi.html
http://pacarita.com/mengenal-keamanan-sistem-informasi.html#ixzz2wvlphOrP
http://id.wikipedia.org/wiki/Keamanan_komputer