• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI ( 2 )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI ( 2 )"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

MANAJEMEN PENGANTAR

Arvita Sariyuli

Salma Farah Husna (17803241038)

Pendidikan Akuntansi

Universitas Negeri Yogyakarta

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

MANAJEMEN PENGANTAR

Oleh :

Arvita Sariyuliyatino (17803244025) Salma Farah Husna (17803241038)

KELAS B14

2017

Pendidikan Akuntansi

Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan manusia didunia tidak dapat terlepas dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integraldari system dan tatanan kehidupan sosial manuasia dan atau masyarakat. Aktivitas manusia tidak bisa di lepaskan dari komunikasi yang dilakukan semenjak bangun di pagi hari hingga tertidur hingga malam hari.

Melalui aktivitas komunikasi manusia mampu menciptakan tatanan sosial di masyarakat dan juga menciptakan organisasi. Seorang ahli komunikasi Wilbur Schramm mengatakan bahwa dalam konteks komunikasi, suatu masyarakat dapat dilihat sebagai sejumlah hubungan (relationship) dimana masing-masing orang mengambil bagian (sharing) atas informasi.

Oleh karena itu, munculah organisasi yang timbul di dalam masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu komunikasi dalam manajemen ? 2. Apa itu proses komunikasi?

3. Apa saja hambatan-hambatan dalam komunikasi efektif? 4. Bagaimana cara meningkatkan efektifitas komunikasi?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itukomunikasi dalam manajemen. 2. Untuk mengetahui apa itu proses komunikasi.

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Apa itu komunikasi dalam manajemen?

Pengertian komunikasi.

Secara umum kata komunikasi berasal dari bahasa Latin communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran pikiran. Jadi proses komunikasi harus terdapat unsure-unsur kesamaan makna agar terjadi transmisi pikiran.

Berikut definisi menurut para pakar mengenai komunikasi:

1. Argiris (1994) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dimana seseorang , kelompok, atau organisasi (sender) mengirimkan informasi (massage) pada orang lain, kelompok, atau organisasi (receiver).(Hassa&Lina)

2. Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa (Laswell).

3. Komunikasi merupakan rangkaian proses pengalihan informasi dari satu orang kepada orang lain dengan maksud tertentu.

4. Komunikasi adalah proses yang melibatkan seseorang untuk menggunakan tanada-tanda (alamiah atau universal berupa symbol-sombol berdasarkan perjanjian manusia) verbal atau nonverbal yang disadari atau tidak disadari yang bertujuan untuk

memepengaruhi sikap orang lain.

5. Komunikasi adalah proses dimana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain (Carl I.Hovland).

6. Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui symbol-simbol. (Theodorson) 7. Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada

orang lain (Edwin Emery).

(4)

9. Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan atau lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan (William Albig).

10.Komunikasi berarti suatu mekanisme, suatu hubungan antar manusia dilakukan dengan mengartikan symbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu (Charles H. Cooley).

Dari definisi tersebut dapat kita golongkan kedalalam 3 pengertian utama komunikasi, yaitu:

1. Etimologis: komunikasi dipelajari menurut asal-usul kata dari bahasa latin

communication yang bersumber pada kata comminis yang berarti sama makna mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan.

2. Terminologis: komunikasi berate proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

3. Secara paradigmatis: komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai tujuan tertentu.

B. Apa itu proses komunikasi?

Komunikasi yang diciptakan dalam melaksanakan kepemimpinan tergantung pada level kepemimpinan yang meliputi upper level, middle level, dan lower level. Pada tingkatan tertinggi, tugas pemimpin adalah membuat keputusan berdasarkan masukan berbagai pihak khususnya bawahan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan, pada saat inilah peran komunikasi sangat nyata. Tiga tipe komunikasi meliputi: pertama, perintah

(5)

untuk mendapatkan informasi dan mengkomunikasikannya kepada atasan. Sedangkan manajemen bawah menyampaikan tugas, kebijakan, strategi, order, dan instruksi dari atasan. Pada tingkatan ini lebih banyak komunikasi dalam pemberian instruksi dan perintah

(Hassa&Lina).

1. Model Komunikasi Antar Pribadi

Model komunikasi yang paling sederhana adalah pengirim, berita, dan penerima. Model ini ada 3 unsur esensi komunikasi jika ada salah satu yang hilang maka komunikasi tidak akan berjalan.

Model komunikasi yang lebih rinci diawali dengan sumber yang mempunyai gagasan yang diterjemahkan dalam kata-kata dan simbol lalu disampaikan kepada penerima selanjutnya penerima mendapatkan simbol-simbol dan diterjemahkan kembali kemudian penerima mengumpan balik kepada pengirim.

Sumber (source) merupakan langkah pertama untuk memulai proses komunikasi. Pada langkah ini sumber yang memiliki kepentingan akan mengolah sesuatu gagasan, pemikiran, informasi dan lain sebagainya lalu dipilah dan diolah.

Pengubahan berita ke dalam sandi/kode (encoding) yaitu langkah kedua setelah sumber memilah-milah maka diterjemahkannya berita tersebut yang dikeluarkan dalam bentuk simbol-simbol verbal maupun non verbal untuk menyampaikan pengertian.

Pengiriman berita (transmitting the massge) pada langkah ketiga ini adalah pengambilan keputusan pengirim dalam menentukan saluran yang tepat dan sesuai bagi pengiriman berita.

Manfaat komunikasi lisan adalah kita dengan cepat menyampaikan berita dan si penerima pun dengan cepat pula mengumpan balik. Sedangkan manfaat komunikasi tertulis adalah penyediaan bukti tertulis berupa dokumen, laporan, catatan atau yang lainnya sehingga dapat digunakan dalam waktu mendatang.

Penerimaan berita. Langkah keempat adalah penerimaan berita oleh penerima yang melalui pancaindera. Pada langkah ini penentu lengkap atau tidaknya suatu berita yang diterima.

(6)

jawab besar untuk efektifitas komunikasi, dalam hal kumunikasi 2 arah. Manajer dan bawahan dapat berperan baik sebagai sumber maupun penerima dalam suatu interaksi yang dapat dilakukan dengan ruang lingkup, tingkat kepentingan dan periode waktu.

Umpan balik (feedback). Di langkah terakhir ini maka terjadilah komunikasi. Setelah penerima melakukan tahapan-tahapan diatas selanjutnya adalah tahapan menyampaikan berita balasan.

2. Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi juga terdapat pada organisasi hanya bedanya menurut Raymond V.Lesikar terdapat 4 faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi organisasi yaitu saluran komunikasi formal, struktur organisasi, spesialisasi jabatan, dan pemilikan komunikasi. Saluran komunikasi formal mempengaruhi efektivitas komunikasi dalam 2 cara. Pertama, liputan saluran formal melebar sesuai perkembangan dan pertumbuhan organisasi. Sebagai contoh organisasi yang memiliki banyak cabang. Kedua, jika kita menggunakan saluran komunikasi formal mengakibatkan aliran informasi antar tingkat-tingkat organisasi terhambat. Sebagai contoh karyawan lini akan membicarakan masalahnya kepada mandor bukan kepada manajer, kejadian ini mempunyai kelemahan dan kekurangan.

Keefektifan organisasi juga dapat dipengaruhi oleh struktur wewenang organisasi

yaitu kedudukan dalam organisasi yang berbeda yang berdampak pada isi dan ketetapan komunikasi. Selain itu spesialisasi jabatan juga mempengaruhi komunikasi dalam kelompok. Lalu pemilihan informasi yaitu individu-individu memiliki pengetahuan khusus dan informasi mengenai pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan mereka. Contohnya manajer produk yang memiliki pengamatan tajam mengenai bidang pemasaran. Selanjutnya ada jaringan komunikasi dalam organisasi dalam hal ini organisasi dapat menentukan jaringan komunikasi yang seperti apa dengan berbagai cara. Terhadap informasi dan jaringan komunikasi dalam organisasi juga sangat penting dalam efektifan komunikasi .

Saluran Komunikasi Dalam Organisasi 3. Komunikasi Vertikal

(7)

memberikan informasi kepada para anggota organisasi tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi.

Komunikasi keatas (upward communication) memiliki fungsi utama yaitu untuk mensuplai informasi kepada tingkatan manejemen atas tentang apa yang terjadi pada tingkatan bawah.

4. Komunikasi Lateral atau Horizontal

Komunikasi lateral atau horizontal meliputi hal-hal berikut :

1. Komunikasi antara para anggota dalam kelompok kerja yang sama

2. Komunikasi yang terjadi antara dan di antara departemen-departemen pada tingkatan organisasi yang sama.

Bentuk komunikasi ini bersifat koordinatif, dan hasil dari konsep spesialisasi organisasi.

5. Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal rantai perintah organisasi. Hubungan-hubungan yang ada antara personalia lini dan staf dapat berbeda-beda, yang akan membentuk beberapa komunikasi diagonal yang berbeda-beda pula.

6. Peranan Komunikasi Informal

Bentuk komunikasi ini timbul dengan berbagai maksud, yang meluputi antara lain : 1. Pemuasan kebutuhan-kebutuhan manusiawi

2. Perlawanan terhadap pengaruh-pengaruh yang menonton 3. Pemenuhan keinginan untuk mempengaruhi perilaku lain

4. Pelayanan sebagai sumber informasi hubungan pekerjaan yang tidak disediakan saluran-saluran komunikasi formal.

(8)

C. Hambatan-hambatan dalam komunikasi efektif.

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting tetapi komunikasi dering tidak efektif karena adanya kekuatan-kekuatan dari luar yang menghambatnya. Berikut adalah hambatan-hambatan dalam komunikasi yang efektif tersebut:

1. Hambatan-hambatan organisasional a. Tingkatan hirerarki

Bila suatu organisasi tumbuh, strukturnya berkembang, akan menimbulkan berbagai masalah komunikasi. Karena berita melalui tingkatan tambahan yang memerlukan waktu lama sehingga memerlukan waktu lama untuk mencapai tujuan dan cenderung menjadi berkurang ketepatannya.

Setiap tingkatan dalam rantai komunikasi dapat menambah, mengurangi, merubah atau sama sekali berbeda dengan berita aslinya.

b. Wewenang manajerial

Tanpa wewenang untuk membuar keputusan tidak mungkin manajer dapat mencapai tujuan dengan efektif. Namun pada kenyataan bahwa seseorang yang mengendalikan orang lain juga menimbulkan hambatan-hambatan terhadap komunikasi.

Banyak atasan yang tidak dapat menerima berbagai masalah, kondisi atau hasil yang dapat membuat mereka tampak lemah. Sedangkan bawahan menghindari situasi dimana mereka harus mengungkapkan informasi yang dapat membuat mereka dalam kedudukan yang tidak mengutungkan. Dengan demikian timbullah kesenjangan “leveling” antara atasan dan bawahan.

c. Spesialisasi

(9)

2. Hambatan-hambatan Antar Pribadi. a. Presepsi selektif.

Presepsi adalah suatu proses yang menyeluruh dengan mana seseorang menseleksi, mengorganisasikan, dan mengartikan segala sesuatu di lingkungannya. Dengan demikian manajer perlu untuk memahami sebanyak mungkin tenbtang kesukaan, kebutuhan, motif, tujuan, tingkat bahasan, dan stereotip (proses penyusunan berita menjadi seperti sesuatu yang diharapkan) dari penerima, agar dapat mengkomunikasikan pengertian secara efektif.

b. Status atau kedudukan komunikator.

Kecenderungan untuk menilai, mempertimbangkan dan membentuk pendapat atas dasar karakteristik-karakteristik pengirim (sumber) terutama kreadibilitas merupakan hambatan utama komunikasi.

c. Keadaan membela diri.

Pembelaan diri pada pengirim, penerima berita, atau keduanya menimbulkan hambatan komunikasi. Hal ini dikarenkan adanya rantai defensive. Keadaan ini membuat pendengar lebih berkonsentrasi pada apa yang akan di katakana dan bukan pada apa yang sedang di dengar.

d. Pendengaran lemah.

Pendengar yang lemah yaitu:

1.) Mendengar hanya permukaannya saja, dengan sedikit perhatian pada apa yang sedang dikatakan.

2.) Memberikan pengaruh, melalui perkataan maupu memberikan tanda-tanda. 3.) Menunjukkan rasa bosan ataupun kejengkelan terhadap pembicaraan. 4.) Mendengar secara pasif

e. Ketidak tepatan penggunaan bahasa.

(10)

D. Cara meningkatkan efektifitas komunikasi. 1. Penggunaan umpan-balik

Penggunaan umpan balik berita-berita yang dikirim membantu dalam mngembangkan komunikasi. Komunikasi dua arah ini memungkinkan proses komunikasi berjalan lebih efektf.

2. Menjadi komunikator yang lebih efektif.

Maksudnya seorang manajer harus bisa berkomunikasi lisan dengan baik dan efektif dengan cara berlatih dalam penulisan dan penyampaian berita secara lisan. Peningkatan pemahaman akan symbol-simbol, penggunaan bahasa, pengutaraan yang tepat dan kepekaan terhadap latar belakang. Penerima berita.

3. American Management Associations (AMA) telah menyusun sejumlah perinsip komunikasi yang disebut “the Ten Commandments of Good Communication”, yang secara ringkas sebagai berikut.

a. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan. b. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.

c. Pertimbangkan keadaan phisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan dilakukan.

d. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain, bila perlu, dalam perencanaan komunikasi.

e. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai isi dasar berita selama berkomunikasi.

f. Ambil kesempatan, bila timbul, untuk mendapatkan segala seseuatu yang membantu umpan balik.

g. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan. h. Perhatikan konsistensi komunikasi.

i. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.

(11)

BAB III PENUTUP Kesimpulan.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T.Hani.2009. Manajemen, edisi 2. Yogyakarta: BPFE

Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar teori dan manajemen komunikasi . Yogyakarta: Media Pressindo

Referensi

Dokumen terkait

Anggota merasa lebih menyukai dengan layanan yang diterima dari pihak koperasi dibandingkan koperasi lain. Harga yang ditetapkan

dapat mengestimasi fungsi tahan hidup virus DBD menggunakan metode Kaplan-Meier, baik untuk keseluruhan data maupun berdasarkan wilayah pengambilan data,. dapat

- Menilai capaian pembelajaran kelompok terhadap kemampuan berfikir kreatif, kerja kelompok, kemampuan komunikasi - Menilai kemampuan komunikasi, berfikir kritis

Dari sudut pandang basis santrinya dari kaum abangan yang berada di dunia hitam, Pesantren Rakyat hampir sama dengan Pesantren Metal dengan santri binaanya secara

dikeluarkan oleh mufti yang layak, maka mustafti hendaklah beramal dengan fatwa berkenaan. Namun jika mufti berkenaan menarik kembali fatwanya dan mustafti pula

-- Memahami tipe dan komposisi cairan kristaloid dan efek p Memahami tipe dan komposisi cairan kristaloid dan efek p emberian cairan kristaloid emberian cairan kristaloid --

Dalam kaitannya dengan penelitian ini, teknik analisis konten digunakan untuk mengungkapkan bagaimana unsur sosiopsikologis yang meliputi hubungan antara kehidupan sosial

Penerimaan penyakit SLE, merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh penderita SLE (Shapiro dalam Wallace & Hanhn, 1997) karena keterbatasan fisik pada penderita SLE