• Tidak ada hasil yang ditemukan

this PDF file INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA BRAWIJAYA | Pranania | Jurnal Administrasi Bisnis 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "this PDF file INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA BRAWIJAYA | Pranania | Jurnal Administrasi Bisnis 1 PB"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

100

INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA BRAWIJAYA

Ines Destin Pranania Brillyanes Sanawiri Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya Malang

Email: inesdestin033@gmail.com

ABSTRACT

Survey of 400 students from 14 faculties in Universitas Brawijaya. The technique of determining samples using Stratified Random Sampling and determining the number of samples using Slovin formula. Scale used to collect data on variables using Likert scale 7, and to test the validity and reliability of researchers using SPSS 20 fof windows The main purpose is to know how University Context influence on Entrepreneurial Intention through Education on UB students. Results The descriptive analysis in this study showed that University Context variable has mean value 4.74. While the Entrepreneurial Intention variable has a mean value of 5.04, and the Entreprenerial Education variable has a mean of 4.91. In addition, the relationship between variables have significant values that affect each other

Keywords : University Context, Entrepreneurial Education, Entrepreneurial Intention

ABSTRAK

Survei terhadap 400 siswa dari 14 fakultas yang terdapat di universitas Brawijaya. Teknik penentuan sampel menggunakan Stratified Random Sampling dan penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin. Skala yang digunakan untuk mengumpulkan data pada variabel menggunakan skala Likert 7, dan untuk menguji validitas dan reabilitas peneliti mengunakan menggunakan SPSS 20 fof windows. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh University Context terhadap Entrepreneurial Intention melalui Education pada mahasiswa Universitas Brawijaya. Hasil Analisis deskriptif dalam penelitian ini menunjukan bahwa variabel University Context memiliki nilai mean 4.74. Sedangkan variabel Entrepreneurial Intention memiliki nilai mean 5.04, dan variabel Entreprenerial Education memiliki nilai mean 4,91. Selain itu hubungan antar variable memiliki nilai signifikan yang saling mempengaruhi

(2)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

101 PENDAHULUAN

Keterbatasan kesempatan kerja menjadi masalah yang di hadapi oleh para lulusan perguruan tinggi, sehingga semakin meningkatkan pengangguran intelektual di Indonesia (Adhimursandi, 2016). Kewirausahaan sebagai pilihan karir dianggap sebagai penentu penting pertumbuhan ekonomi yang cepat, lapangan kerja dan penciptaan lapangan kerja serta pengembangan sosial yang positif (Acs, 2006). Hasil dari beberapa penelitian menjadikan kebutuhan untuk belajar banyak tentang peranan universitas dikalangan masyarakat terutama dalam hal bagaimana konteks universitas mempengaruhi niat berwirausaha melalui pendidikan kewirausahaan.

Diaz - Casero (2017) konteks universitas mengacu pada cara universitas menciptakan iklim yang menguntungkan bagi kewiraswastaan, mengilhami siswa untuk mengembangkan gagasan untuk bisnis baru, dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam usaha kewiraswastaan. (Retno dan Trisandi : 2012) Pendidikan kewirausahaan tidak hanya memberikan landasan teoritis mengenahi konsep kewirausahaan tetapi membentuk sikap, perilaku, dan pola pikir seorang wirausahawan, wirausaha dapat diartikan sebagai keinginan atau determinasi individu untuk memulai usaha baru guna memanfaatkan peluang dan risiko bisnis, melalui pembelajaran kewirausahaan. Diaz.C (2017) pendidikan kewirausahaan mengacu pada cara di mana sistem universitas menyediakan alat yang diperlukan untuk mengajarkan penciptaan dan pengelolaan bisnis, khususnya untuk meningkatkan pemahaman tentang semangat kewirausahaan dan tindakan kewiraswastaan.

Utami (2017) untuk mengembangkan niat wirausaha itu juga dibutuhkan motivasi dan kepercayaan diri atau diri sendiri yang disebut self efficacy. Niat adalah faktor yang paling penting bagi seorang individu untuk berwirausaha. Diaz.C (2017) intensi kewirausahaan mengacu pada demonstrasi nyata dan jelas oleh seorang siswa bahwa dia ingin memulai sebuah bisnis. Dengan demikian, siswa menunjukkan bahwa mereka siap untuk melakukan sesuatu untuk menjadi seorang pengusaha, bahwa inilah tujuan profesional mereka, bahwa mereka akan melakukan apapun untuk menciptakan dan menjalankan bisnis mereka sendiri, atau bahwa mereka bertekad untuk menciptakan bisnis di masa depan. Krueger (1993)

Entrepreneurial Intention atau niat berwirausaha mencerminkan komitmen seseorang untuk memulai usaha baru dan merupakan isu sentral yang perlu diperhatikan dalam memahami proses kewirausahaan pendirian usaha baru. Jenkins & Johnson (1997) bahwa pemahaman tentang niat seseorang untuk berwirausaha dapat mencerminkan kecenderungan orang untuk mendirikan usaha secara riil.

KAJIAN PUSTAKA

Berikut ini adalah penelitian terdahulu terhadap pengaruh University Context, Entrepreneurial Intention dan Entrepreneurial Education.

Norris F. Krueger, (2000) Dalam penelitian ini peneliti membandingkan kemampuan prediksi dua model niat. Perbandingan ini akan menguji keefektifan model-model ini karena mereka mencoba untuk memprediksi maksud bahwa sampel siswa bisnis lulusan yang baru lulus untuk terus memulai bisnis baru Desain dalam penelitian ini menilai kemampuan relatif TPB dan SEE dalam menjelaskan niat kewirausahaan diperlukan perbandingan dan membandingkannya.

Lieli Suharti dan Hani Sirine (2011) Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi faktor-faktor yang mempengaruhi niat mahasiswa menekuni dunia wirausaha Hasil-hasil penelitian menunjukan signifikansi dari faktor-faktor sikap, yaitu faktor otonomi dan otoritas, faktor realisasi diri, faktor keyakinan, dan faktor jaminan keamanan, dalam mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa.

Nurul Indarti dan Rokhima Rostiani (2008) Artikel ini membahas tentang intensi kewirausahaan di tiga negara dengan latar belakang yang berbeda. Secara garis besar penelitian seputar intense kewirausahaan dilakukan dengan melihat tiga hal secara berbeda-beda : karateristik kepribadian, karakteristik demografis dan karakteristik lingkungan. Hasil analisis regresi menunjukan bahwa variabel-variabel terkait dengan kepribadian, instrument, dan demografis bersama-sama secara signifikan menentukan intense kewirausahaan.

(3)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

102 Pendidikan kewirausahaan memberikan pengaruh

positif terhadap niat kewirausahaan walaupun hanya menjelaskan 6,28% variansnya.

Hipotesis

Konteks Universitas sebagai Determinan Wirausaha

Pada lingkungan universitas, banyak potensi dan peluang yang bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk kepentingan pembelajaran sistem budaya kewirausahaan. Tiga faktor dominan dalam memotivasi para mahasiswa ataupun sarjana menjadi wirausahawan yaitu faktor kesempatan, faktor kebebasan dan faktor kepuasan hidup (Sutabri, 2008) dalam penelitian Bambang Benu (2009). Motivasi yang cukup mampu memicu keberanian mahasiswa untuk memulai mencoba dibidang kewirausahaan. Dengan banyaknya mahasiswa yang memulai berwirausaha sejak dini maka besar kemungkinan setelah mereka lulus, mereka mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

H1 : University Context secara signifikan mempengaruhi Entrepreneurial Intention mahasiswa Universitas Brawijaya

Konteks Universitas sebagai Determinan Pendidikan Wirausaha

Universitas merupakan lembaga tahap ahkir untuk lebih intensif dan terarah menghasilkan ilmuwan, pemikir, teknolog, dan pemimpin masa depan didalam berbagai bidang (Winarno S. 2009:432). Lingkungan universitas merupakan salah satu faktor berkembangnya pemikiran-pemikiran mahasiswa yang memiliki keinginan berwirausaha. Terbentuknya fasilitas bagi mahasiswa yang memiliki niat wirausaha dalam lingkungan universitas merupakan motivasi bagi para entrepreneur. Matakuliah kewirausahaan kini menjadi salah satu pendidikan wajib yang harus di tempuh oleh mahasiswa di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

H2 : University Context secara signifikan mempengaruhi Entrepreneurial Education pada mahasiswa Universitas Brawijaya

Pendidikan Wirausaha sebagai Determinan Wirausaha

Entrepreneur intention atau niat berwirausaha pada diri seseorang dapat muncul karena keyakinan yang mereka miliki dalam mengeksplorasi peluang-peluang bisnis dengan menerapakan pembelajaran kewirausahaan. Sikap merupakan salah satu faktor yang memungkinkan dalam pertumbuhan niat dalam diri seseorang untuk mempelajari peluang-peluang bisnis. Melalui pendidikan yang diterapkan dalam universitas dapat menjadi sebuah dorongan bagi para mahasiswa untuk memperkuat niat mereka menjadi entrepreneur.

H3 : University context secara signifikan mampu mempengaruhi Entrepreneurial Intention melalui Entrepreneurial Education mahasiswa Universitas Brawijaya

METODE PENELITIAN

Data dalam penelitian ini merupakan mahasiswa Universitas Brawijaya yang berada pada semester ahkir. Data yang telah di peroleh peneliti hanya berupa data total mahasiswa angkatan 2012 seluruh mahasiswa berjumlah 14.126 mahasiswa, angkatan 2013 seluruh mahasiswa berjumlah 14.452 mahasiswa. Sedangkan, untuk angkatan 2014 berjumlah seluruh mahasiswa 13.013 mahasiswa yang terdiri atas beberapa fakultas. Sehingga total dari seluruh mahasiswa angkatan 2012-2014 sebanyak 39.579 mahasiswa

Teknik penentuan sampel menggunakan Stratified Random Sampling dan penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin, untuk menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan pada penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:

� = + ��2

� = + × . 2

� = .

Sehingga diketahui jumlah sempel pada penelitian ini sebanyak 395,99 mahasiswa (400 mahasiswa).

(4)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

103 (2017) dan beberapa penelitian terdahulu yang

menggunakan skala Likert 7 sebagai alat untuk mengukur variabel pada penelitian Entrepreneurial Intention. skala yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini menggunakan skala Likert 7 untuk mengukur University Context, Entreprenerial Education, dan Entrepreneurial Intention. Skor 7 untuk Sangat Sangat Setuju, skor 6 Sangat Setuju, skor 5 untuk Setuju, skor 4 untuk Netra, skor 3 untuk Tidak Setuju, skor 2 untuk Sangat Tidak Setuju dan skor 1 untuk Sangat Sangat Tidak Setuju

Validitas Dan Reabilitas

Untuk menguji validitas dan reabilitas peneliti mengunakan menggunakan SPSS 20 fof windows dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil pengujian pada tabel jawaban responden mahasiswa Universitas Brawijaya angkatan 2012-2014 di atas, signifikasi item pertanyaan University Context, Entrepreneurial Intention, dan Entrepreneurial Education memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,3.

Tabel 1 Hasil Uji Validitas

Item Batas Korelasi

Sumber : Data primer diolah, 2017

Sehingga dikaitkan dengan teori Syofian item-item pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid, menurut Syofian (2012:77) suatu instrument penelitian dikatakan valid bila koefisien korelasi productmoment melebihi 0,3.

Suatu Instrumen dikatakan Reliabel jika memiliki Alpha Cronbach lebih besar atau sama

dengan 0,6 (r ≥ 0,6). Berikut merupan hasil uji

reliabilitas dalam penelitian ini :

Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas Mahasiswa

Variabel

Sumber : Data primer diolah 2017

Variabel dapat dikatakan reliable jika dalam penghitungan SPSS menunjukan nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6 sehingga dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 20 for Windows ditemukan bahwa ketiga variabel pertanyaan di atas dapat dikatan reliabel.

HASIL PENELITIAN

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan penelitian responden dan masing-masing item. Data yang dikumpulkan diolah dan ditabulasikan kedalam bentuk tabel. Data tersebut kemudian di jelaskan secara deskriptif. Pada bagian ini akan diketahui distribusi item-item dari variabel Universitas Contex (X), Entrepreneurial Education(Y) dan Entrepreneurial Intention (Z) secara keseluruhan yang diperoleh dari jawaban responden melalui kuisoner, baik dalam jumlah maupun dalam angka persentase.

Dalam variabel University Context (X) terdapat 3 item pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk menjawab dan telah dinilai valid.

Tabel 3 Hasil Frekuensi Variabel University Context

(X)

Item Jawaban Responden Mean 1 2 3 4 5 6 7

X.1 6 26 41 94 98 87 48 4,76 X.2 8 17 42 103 101 96 33 4,73 X.3 9 16 44 96 104 98 33 4,74 Jumlah 4,74

Sumber : data primer diolah, 2017

(5)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

104 nilai mean 4,73. Pada item yang berikutnya yaitu

X.3 disimpulkan bahwa 104 responden menyatakan sangat sejutu bahwa Di Universitas saya, para mahasiswa/i termotivasi untuk berpartisipasi dalam aktivitas kewirausahaan (entrepreneurial) dan memiliki nilai mean 4,74. Sehingga dapat disimpulkan nilai mean dari variabel X adalah 4,74

Dalam variabel Entrepreneurial Intention (Y) terdapat 6 item pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk dijawab dan telah dinilai valid.

Tabel 4 Hasil Frekuensi Variabel Entrepreneurial Intention (Y)

Item Jawaban Responden Mean 1 2 3 4 5 6 7

Sumber : data primer diolah, 2017

Dari tabel diatas maka dapat di simpulkan hasil Entreprenerial Intention (Y) sebagai berikut : pada item Y.1 disimpulkan bahwa 104 responden netral terhadap pernyataan Saya siap melakukan apapun untuk menjadi entrepreneur dan memiliki nilai mean 4,66. Pada item Y.2 di simpulkan bahwa 99 dari responden menyatakan netral terhadap pernyataan Tujuan profesional saya adalah menjadi seorang entrepreneur dan memiliki nilai mean 4,61. Pada item Y.3 disimpulkan bahwa 100 dari responden menyatakan setuju terhadap pernyataan Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memulai dan menjalankan perusahaan saya sendiri dan memiliki nilai mean 5,15. Pada item Y.4 disimpulkan bahwa 147 responden menyatakan sangat sangat setuju terhadap pernyataan Saya berkeinginan untuk mendirikan perusahaan sendiri di masa depan dan memiliki nilai mean 5,69. Pada item Y.5 disimpul bahwa 104 responden menyatakan netral terhadap pernyataan Saya telah mempertimbangkan dengan matang untuk memulai sebuah perusahaan sendiri dan memiliki nilai mean 4,89. Pada item Y.6 di simpulkan bahwa 112 responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan Saya memiliki niat tegas untuk memulai

perusahaan sendiri suatu hari nanti dan memiliki nilai mean 5,21. Sehingga dapat disimpulkan nilai mean dari variabel Y adalah 5.04.

Dalam variabel Entreprenerial Education terhadap 5 item pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk dijawab dan telah dinilai valid.

Tabel 5 Hasil Frekuensi Variabel Entreprenerial Education (Z)

Item Jawaban Responden Mean 1 2 3 4 5 6 7

Sumber : data primer diolah, 2017

(6)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

105 mean 5.06. Sehingga dapat disimpulkan nilai mean

dari variabel Z adalah 4.91.

KESIMPULAN dan SARAN Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan analisis deskriptif diatas maka dapat disimpulkan bahwa variabel University Context sebesar 4,74 yang menandakan bahwa mahasiswa setuju jika Universitas Brawijaya mampu mempengaruhi niat, motivasi dan sikap mereka tehadap berwirausaha. Selain itu analisis deskriptif mean diatas juga dapat disimpulkan bahwa variabel itensi berwirausaha sebesar 5,04 yang menandakan bahwa mahasiswa Universitas Brawijaya siap menjadi wirausaha setelah mereka menyelesaikan pendidikan di Universitas Brawijaya. Pada varibabel Entreprenerial Education nilai mean sebesar 4.91, dari hasil analisis

deskriptif dapat disimpulkan bahwa mahasiswa setuju jika pendidikan kewirausahaan yang mereka terima mampu membantu mereka untuk memahami dan mengidentifikasi peluang.

Saran

Penelitian ini masih berfokus pada mahasiswa Universitas Brawijaya Malang. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan Perguruan Tinggi Negeri lain yang berbeda untuk mengukur Entrepreneurial Intention. sehingga dapat lebih mengembangkan hasil penelitian ini. Selain itu bagi penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengukur hubungan menggunakan TPB untuk mengukur dan memprediksi niat dan prilaku mahasiswa dalam kegiatan Entrepreneur dan untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan pendekatan

longitudinal study, yaitu dengan memasukan

entrepreneurial intention mahasiswa diawal

perkuliahaan, kemudian dilakukan kembali diahkir masa

study

DAFTAR PUSTAKA

Acs, Z. (2006), “How is entrepreneurship good for economic growth?”,Innovations, Vol. 1 No. 1,

pp. 97-107.

Adhimursandi, Doddy. 2016. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Niat Kewirausahaan, Jurnal Ekonomi dan Manajemen, 13(1): 193-210 Benu, Bambang Siswoyo. 2009. Jurnal Ekonomi

Bisnis ; Pengembangan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan Dosen dan Mahasiswa. Malang. 14(2): 0853-7283

Bosma, N., Acs, Z. J., Autio, E., Coduras, A., & Levine, J. 2008. 2008 Global Entrepreneurship Monitor Executive Report. Well-esley, MA & London

Diaz, Juan Carlos., Antono Fernandez-Portillo, Mari-Cruz Sánchez- Escobedo, and Ricardo Hernández-Mogollón. 2017. Entrepreneurial Universities, Innovation, Technology, and Knowledge Management. University of Extremadura, Cáceres, Spain, 5: 65-82

Greene, F. J., & Saridakis, G. 2008. The role of higher education skills and support in graduate self-employment. Studies in Higher Education, 33(6): 653–672

Indarti, Nurul, dan Rokhima Rostiani. 2008. Intensi Kewirausahaan Malang (Studi Perbandingan Antara Indonesia, Jepang dan Norwegia, Jurnal Ekonomika dan Bisnis Indonesia, 23(4): 1-27

Katz, J., dan W. Gartner, 1988. “Properties of emerging organizations”. Academy of Management Review13 (3): 429-441

Krueger, N. F. (1993). The impact of prior entrepreneurial exposure on perceptions of new venture feasibility and desirability. Entrepreneurship: Theory and Practice, 18(1), 5–21.

Krueger, Norris F. Michael D. Reilly and Alan L. Carsrud. 2000. Competing Models of Entrepreneurial Intentions, Jurnal of Business Venturing, 15 : 411-432

Krueger, Norris. 2009. Entrepreneurial Intention are Dead : Long Live Entrepreneurial Intention, DOI 10.1007/978-1-4419-0443-0_4

Kuratko, D. F. 2005. The emergence of entrepreneurship educa-tion: Development, trends, and challenges. Entrepreneurship Theory and Practice, 29(5): 577–598

Labarca, I., & Pérez, L. (2009). Cómo fomentar la intención emprendedora en los estudiantes de ingeniería y arquitectura de la Unet. Seventh LACCEI Latin American and Caribbean Conference for Engineering and Technology.June 2–5. San Cristóbal, Venezuela

Nabi, G., & Liñ´ an, F. 2011. Graduate entrepreneurship in the developing world: Intentions, education and development. Education1Training, 53(5): 325–334

(7)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

106 Shapero, A., & Sokol, L. (1982). The social

dimensions of entrepreneurship. In C. Kent, D. Sexton, & K. Vesper (Eds.), The encyclopedia of entrepreneurship(pp. 72–90). Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall

Siregar, Syofian. 2012. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara

Solomon, G. 2007. An examination of entrepreneurship education in the United States. Journal of Small Business andEnterprise Development, 14: 168–182.

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta

Utami, Christina Whidya. 2017. Attitude, Subjective Norms, Perceived Behavior, Entrepreneurship Education and Self-efficacy toward Entrepreneurial Intention University Student in Indonesia. European Research Studies Journal. Volume XX : 475-495

Gambar

Tabel 1 Hasil Uji Validitas  Batas Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian pada unit kerja Kabupaten/Kota yang membidangi penyuluhan kehutanan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atau pejabat eselon

“ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF USAHA PEMBENIHAN IKAN PATIN SIAM ( Studi Kasus : Perusahaan Deddy Fish Farm)” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN

Pipa PVC DIA 2" vinilon / 4 meter Pipa PVC DIA 3" vinilon / 4 meter Pipa PVC DIA 4" vinilon / 4 meter Pipa PVC DIA 1/2" wavin / 4 meter Pipa PVC DIA 3/4" wavin

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, alasan Pencabutan 7 (Tujuh) Peraturan Daerah Kota Bogor Yang Mengatur Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, meliputi:

Hasil penelitian menunjukkan pihak-pihak yang terlibat dalam model rantai pasok hasil tangkapan di TPI Paotere yaitu nelayan penangkap, koperasi/nelayan pemasaran,

Hasil percobaan yang terdapat pada pembahasan menunjukan bahwa waktu iterasi yang diperlukan oleh algoritma Huffman Stahl untuk melakukan kompresi dan dekompersi adalah cenderung

Penelitian ini dilakukan dengan melihat dan mengeksplor tanggapan mengenai praktik kartu kredit syariah dalam hal ini aplikasi iB Hasanah Card dari berbagai sudut

Pembinaan adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku, profesional, kesehatan jasmani dan rohani narapidana