• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Persepsi Petani Terhadap Minat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Persepsi Petani Terhadap Minat"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERSEPSI PETANI TERHADAP MINAT

MENJADI ANGGOTA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA

AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP)

(Studi Kasus pada Petani di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata Satu Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

M. Nursaiful Firdos NPM 1310500048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ABSTRAK

Firdos, M. Nursaiful. 2015. Pengaruh Persepsi Petani Terhadap Minat Menjadi Anggota Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) Studi Kasus pada Petani di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal. Skripsi. Pendidikan Ekonomi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pancasakti Tegal. Pembimbing I. A. Rony Yulianto, M. Pd., Pembimbing II. Dra. Hj. Dewi Apriani Fr, MM.

Kata Kunci: Persepsi petani tentang Program PUAP, Minat menjadi anggota Program PUAP

Persepsi petani tentang Program PUAP merupakan pemahaman petani terhadap Program PUAP berdasarkan pengalaman dan informasi yang berkembang berkaitan dengan program tersebut. Minat menjadi anggota Program PUAP merupakan kemauan karena adanya motivasi petani untuk mempelajari serta berkeinginan menjadi anggota Program PUAP. Permasalahan dalam penelitian adalah tidak semua petani memahami Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi petani terhadap minat menjadi anggota Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal.

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir, hipotesis pada penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Persepsi petani berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menjadi anggota Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal, dinyatakan terbukti dan diterima.

Populasi penelitian ini adalah petani Gapoktan Margi Rahayu Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal sebanyak 344 orang sedang sebagai sampel penelitian adalah 69 orang yang diambil menggunakan prosedur sampling insidental. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Untuk menguji hipotesa menggunakan Regresi Linier Sederhana dengan taraf kesalahan 5%.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan perhitungan statistik regresi linier sederhana dengan persamaan regresi diperoleh minat menjadi anggota Program PUAP 19,5 dan persepsi petani 0,2X. Oleh karena nilai b = 0,2 ternyata positif, Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung sebesar 3,595. Oleh karena thitung > ttabel yaitu 3,595 > 1,668 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga hipotetis yang menyatakan “Persepsi Petani berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat menjadi Anggota Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal” diterima.

(3)
(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii...

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v

PRAKATA vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI... x

DAFTAR PUSTAKA ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR

(5)

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang masalah

1 B. Identifikasi Masalah

3 C. Pembatasan Masalah

3 D. Rumusan Masalah

3 E. Tujuan Penelitian

4 F. Manfaat Penelitian

4 1. Manfaat Teoritik

4 2. Manfaat Praktis

4

BAB II TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Teoritis 6

1.Persepsi Petani Tentang Program PUAP

... 6

(6)

... 6

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Petani Tentang Program PUAP

... 8

2.Minat Menjadi Anggota Program PUAP

... 11

a. Pengertian Minat Menjadi Anggota Program PUAP ... 11

b. Unsur-Unsur Minat Menjadi Anggota Program PUAP ... 13

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Menjadi Anggota Program PUAP

... 14

3.Program PUAP

... 17

a. Pengertian Program PUAP

... 17

b. Pola Dasar dan Strategi Pelaksanaan Program PUAP ... 20

B. Kerangka Analisis 24

(7)

BAB III METODE PENELITIAN... 26

A. Pendekatan Penelitian dan Desain Penelitian 26

1. Pendekatan Penelitian

... 26

2. Desain Penelitian

... 26

B. Populasi, Prosedur Sampling, dan Sampel Penelitian ….. 28

1. Populasi

... 28

2. Teknik Pengambilan Sampel 29

3. Sampel Penelitian 29

C. Variabel Penelitian dan Indikator Variabel Penelitian 30

1. Variabel

Bebas ... ... 30

2. Variabel

Terikat ... .. 30

a. Konsep Persepsi Petani tentang Program PUAP ... 30

(8)

3. Indikator Variabel

Penelitian ... 33 D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan

Data ... 33 1. Teknik Pengumpulan

Data ... 33 2. Instrumen Pengumpulan

Data ...35 a. Uji

Validitas ... ... 36

b. Uji

Reliabilitas ... ... 38

E. Teknik Analisis

Data ... 42 1. Analisis Deskriptif

Presentase ... 42 2. Analisis

Statistik ... .... 42

a. Analisis Regresi Linier

Sederhana ... 42 b. Uji Koefisien

Determinasi ... 44 c. Uji

Signifikan ... ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 46

(9)

1. Keadaan Umum Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal

... 46

2. Sejarah Berdirinya Program PUAP di Desa

Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal ... 47

B. Deskriptif Data Penelitian 49

1. Analisis Deskriptif

... 49

a. Deskriptif Variabel Persepsi Petani Tentang Program PUAP ... 49

b. Deskriptif Variabel Minat Menjadi Anggota Program PUAP ... 50

2. Analisis Statistik

... 50

a. Analisis Regresi Linier

Sederhana ... 50 b. Uji Koefisien

Determinasi ... 53 c. Uji

T ... ... 54

C. Pengujian Hipotesis Penelitan 54

D. Pembahasan 55

(10)

A. Simpulan 57

B. Saran 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Populasi Anggota Program PUAP Pada Gapoktan Margi Rahayu 28

Tabel 3.3 Konsep, Dimensi Konsep, dan Indikator Pernyataan Persepsi Petani Tentang Program PUAP

31

Tabel 3.4 Konsep, Dimensi Konsep, dan Indikator Pernyataan Minat menjadi anggota Program PUAP

32

Tabel 3.5 Indikator Variabel Persepsi petani dan Minat menjadi anggota Program PUAP

33

Tabel 3.6 Skor Jawaban Angket ... 35

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Validitas Angket Persepsi Petani Tentang Program PUAP

37

(12)

... 38

Tabel 3.9 Koefisien Korelasi... 39

Tabel 4.1 Anggota Program PUAP Desa

Kendayakan ... 48

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Persepsi Petani Tentang Program PUAP ... 50

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Minat Menjadi Anggota Program PUAP ... 50

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Analisis ... 24

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Surat Izin Penelitian ... 62

Lampiran II Surat Keterangan Penelitian dari Desa ... 63

(14)

Lampiran IV Data Responden ... 67

Lampiran V Uji Coba

Angket ... 69

Lampiran VI Tabel Skor Angket ... 73

Lampiran VII Tabel Nilai Product

Moment ... 77

Lampiran VIII Tabel T

Statistika ...78

Lampiran IX Tabel Nilai

Skor ... 82

Lampiran X Tabel Skor Regresi Linier Sederhana ... 88

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara agraris di wilayah Asia Tenggara. Letak Indonesia yang strategis yaitu diantara dua posisi silang dan dilalui garis katulistiwa serta beriklim tropis, posisi ini menguntungkan untuk aktivitas pertanian. Karena intensitas sinar matahari yang cukup, curah hujan dan kelembaban tinggi, dan angin yang sedang serta kondisi tanah yang sangat subur. Oleh karena itu sebagian besar penduduk Indonesia bermatapencaharian bercocoktanam atau pertanian.

Aktivitas usaha pertanian umumnya memiliki corak pengolahan lahan garapan yang relatif sempit dan modal yang terbatas. Guna meningkatkan hasil pertanian, berbagai upaya telah dilakukan oleh beberapa pihak khususnya pemerintah dengan mencanangkan program-program penanggulangan kemiskinan, memberikan fasilitas bantuan modal usaha untuk para petani pemilik, petani penggarap, buruh tani, maupun rumah tangga tani. Salah satunya program yang melalui pendekatan pengembangan usaha agribisnis untuk memperkuat kelembagaan pertanian di pedesaan.

(16)

dan kesejahteraan dengan memberikan fasilitas bantuan modal usaha untuk para petani pemilik, petani penggarap, buruh tani, maupun rumah tangga tani.

Di dalam hal ini Program PUAP diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif untuk petani, menjadi lembaga ekonomi yang dimiliki dan dikelola oleh petani yang dikoordinasikan melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang merupakan kelembagaan tani pelaksana Program PUAP sebagai penyalur bantuan modal usaha bagi petani untuk meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan, dan kemandirian petani. Namun Program PUAP yang ada di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal menghadapi berbagai kendala, yaitu tidak semua petani memahami Program PUAP. Hal ini dikarenakan kendala lain yaitu tidak semua petani bergabung dalam anggota Gapoktan Program PUAP, sehingga mereka memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang program tersebut. Berdasarkan data laporan pertanggungjawaban kepala desa pada akhir tahun anggaran 2013 tercatat sebesar 30 orang petani pemilik dan 990 orang petani penggarap, namun yang terdaftar sebagai anggota Gapoktan kelembagaan tani pelaksana Program PUAP sekitar 344 orang. Sehingga perlu dikaji guna mengetahui lebih jelas mengenai persepsi masyarakat petani terhadap minat menjadi anggota Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal.

(17)

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan dan dijadikan alasan penulis untuk membahas judul penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pemahaman dan persepsi petani mengenai Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal.

2. Minat petani menjadi anggota Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal.

C. Pembatasan Masalah

Untuk mengatasi masalah pada objek penelitian maka peneliti membatasi masalah yaitu persepsi dan minat petani terhadap Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal. Persepsi merupakan proses penerimaan informasi tentang pengertian dunia di sekitar kita khususnya Program PUAP, kemudian penerimaan informasi tersebut menjadi suatu sugesti antara rasa ketertarikan dan tidak tertarik pada Program PUAP.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah penelitian yang dapat dirumuskan adalah apakah ada pengaruh persepsi petani terhadap minat menjadi anggota Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal?.

(18)

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan yang akan dicapai adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi petani terhadap minat menjadi anggota Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretik

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan kewirausahaan khususnya pembangunan dibidang pertanian. Di samping itu hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian berikutnya sehingga hasilnya dapat lebih sempurna.

2. Manfaat Praktik

a. Manfaat Bagi Gapoktan Margi Rahayu

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi Gapoktan Margi Rahayu dalam hal pengembangan dan pembinaan kelompok tani sebagai upaya memandirikan petani di pedesaan khususnya di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal.

b. Manfaat Bagi Petani

(19)

2) Memberikan pemahaman kepada petani agar dapat meningkatkan aktivitas kegiatan usaha agribisnis di pedesaan.

c. Manfaat Bagi Peneliti

1) Sebagai wahana pengembangan ilmu pengetahuan terutama tentang usaha agribisnis.

2) Memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal.

d. Manfaat Bagi Pembaca

Sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan mengenai persepsi petani terhadap minat menjadi anggota Program PUAP.

(20)

BAB II

TINJAUAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Teoretik

1. Persepsi Tentang Program PUAP

a. Pengertian Persepsi Tentang Program PUAP

Setiap ada suatu pembicaraan tanpa disadari dapat menimbulkan persepsi terhadap objek tertentu. Persepsi bersifat individual meskipun rangsangan yang diterima adalah sama. Namun setiap orang memiliki pengalaman dan cara berpikir yang berbeda satu sama lain, oleh karena itu dapat dimungkinkan terjadi perbedaan persepsi pada setiap orang. Menurut Slameto (2010:102), persepsi merupakan proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak seseorang. Interaksi seseorang terhadap lingkungannya dapat menimbulkan suatu konsep pemahaman tentang objek yang biasa disebut persepsi. Interaksi tersebut dapat terjadi melalui panca indera seseorang yang meliputi indera penglihatan, pendengaran, peraba, perasa dan pencium. Oleh karena itu dapat dikatakan persepsi timbul dari rangsangan yang diterima oleh indera seseorang ke dalam otak seseorang.

(21)

membuat pengertian tentang suatu objek. Dimana dalam interaksi tersebut memerlukan pertimbangan dalam menangkap informasi, bagaimana mengkategorikan informasi tersebut dan bagaimana menafsirkannya dalam otak seseorang tentang suatu objek.

Selanjutnya menurut Maufur dan Faz (2012:72), serta Rakhmat (2011:50), persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Di dalam hal ini berarti persepsi seseorang dapat ditinjau dari pengalamannya terhadap suatu objek maupun peristiwa tertentu sehingga dapat ditentukan maknanya sebagai suatu informasi yang bernilai. Pengalaman seseorang pada masa lalu tentang suatu objek dapat mempengaruhi penafsirannya terhadap objek tersebut.

(22)

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Petani Tentang Program PUAP

Persepsi seseorang dapat ditinjau dari faktor pengalaman dan informasi yang berkembang di sekitarnya. Menurut Rakhmat (2011:50) persepsi ditentukan oleh faktor personal dan situasional. Faktor personal dapat berupa pengalaman dan faktor situasional dapat berupa informasi yang berkembang di lingkungan masyarakat. Lebih lanjut disampaikan juga, bahwa ada faktor lain yang sangat mempengaruhi persepsi, yaitu perhatian. Selanjutnya ditambahkan oleh Maufur dan Faz (2012:73) bahwa perhatian menjadi awal terjadinya persepsi seseorang.

Menurut Notoatmodjo (2010) (http://miklotof.wordpress.com), faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya persepsi seseorang adalah 1) perhatian, 2) harapan, 3) kebutuhan, 4) ciri kepribadian, dan 5) sistem nilai.

1) Perhatian

(23)

rias akan lebih akan lebih memperhatikan kesempurnaan riasan orang, daripada seorang koki atau tukang masak.

2) Harapan

Harapan seseorang akan rangsangan yang akan timbul. Perbedaan harapan akan menyebabkan adanya perbedaan persepsi. Contoh sederhana; seseorang akan lebih peka mencium bau masakan ketika lapar, daripada orang lain yang baru saja makan.

3) Kebutuhan

Baik kebutuhan sesaat maupun kebutuhan menetap pada setiap individu akan mempengaruhi persepsi orang tersebut. Kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan perbedaan persepsi bagi tiap orang. Sebagai contoh kebutuhan menurut pekerjaan/profesi; petani membutuhkan cangkul, sedangkan dokter membutuhkan alat suntik. 4) Ciri kepribadian

Dimana pola kepribadian yang dimiliki oleh setiap individu akan menghasilkan persepsi yang berbeda. Sebagai contoh; orang mempunyai sifat periang, pemimpin, pendiam dan lain-lain.

5) Sistem nilai

Dimana sistem nilai yang berlaku dalam suatu budaya dalam masyarakat dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Sebagai contoh; memiliki mobil dengan merek terkenal dapat memberikan kebanggaan bagi pemiliknya atau prestise tersendiri.

(24)

Pendapat lain menurut Utami (2012:10) yang harus dipenuhi seseorang berkenaan dengan proses persepsi adalah sebagai berikut:

1) Objek

Objek menimbulkan rangsangan mengenai alat indera seseorang atau reseptor rangsangan yang datang secara langsung mengenai saraf yang peka terhadap rangsangan panca indera.

2) Indera

Indera merupakan alat untuk menerima suatu rangsangan, selain itu juga harus ada saraf sensorik sebagai alat untuk menentukan rangsangan yang diterima oleh seseorang.

3) Perhatian

Untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu pencapaian dalam mengadakan persepsi.

(25)

2. Minat Menjadi Anggota Program PUAP

a. Pengertian Minat Menjadi Anggota Program PUAP

Minat dalam bahas inggris berarti Interest, dalam bahasa arabnya ihtimaam. Apabila seseorang menaruh perhatian terhadap sesuatu maka

minat akan menjadi motif yang kuat untuk berhubungan secara lebih aktif dengan sesuatu yang menaruh minatnya. Minat akan semakin kuat jika disalurkan dalam suatu kegiatan, keterikatan minat dengan kegiatan tersebut akan semakin menumbuh kembangkan minat. Sesuai pendapat yang dikemukakan Slameto (2010:180), bahwa minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka akan semakin besar minatnya.

(26)

mempelajari dan bersedia berusaha serta mempunyai pemikiran yang positif untuk bergabung dalam program tersebut. Selanjutnya Abdillah– Zaskia (2011:27) mendefinisikan, minat adalah suatu perangkat mental yang meliputi perasaan, harapan, pendirian, prasanngka yang cenderung mengarahkan seseorang kepada suatu pilihan tertentu. Jadi minat dapat dikatakan sebagai dorongan yang kuat bagi seseorang untuk melakukan sesuatu dalam mewujudkan cita-citanya yang menjadi harapannya.

Pendapat mengenai minat juga dikemukakan oleh Witherington (2005:44) menyataka bahwa minat merupakan kesadaran individu terhadap suatu obyek tertentu (benda, orang, situasi, masalah) yang mempunyai sangkut paut dengan dirinya. Minat dipandang sebagai reaksi yang sadar, karena itu kesadaran atau info harus ada terlebih dahulu daripada datangnya minat itu sendiri.

(27)

dalam penelitian ini adalah kemauan karena adanya motivasi petani untuk mempelajari serta berkeinginan menjadi anggota Program PUAP.

b. Unsur Minat Menjadi Anggota Program PUAP

Syah (2005:151) mengemukakan bahwa minat

mempunyai ketergantungan pada faktor internal seperti

perhatian, kemauan dan kebutuhan. Unsur-unsur inilah

yang akan digunakan dalam penelitian ini. Berikut uraian

dari beberapa komponen minat tersebut.

1) Perhatian

Seseorang dikatakan berminat apabila individu

disertai adanya perhatian, yaitu kreativitas jiwa yang

tinggi yang semata-mata tertuju pada suatu objek, jadi

seseorang yang berminat terhadap sesuatu objek yang

pasti perhatiannya akan memusat terhadap sesuatu

objek tersebut. Orang yang menaruh minat pada suatu

aktivitas akan memberikan perhatian yang besar. Ia

tidak segan mengorbankan waktu dan tenaga demi

aktivitas tersebut. Oleh karena itu seorang petani yang

mempunyai perhatian terhadap Program PUAP, mereka

pasti akan berusaha untuk mencari tahu tentang

(28)

Kemauan yang dimaksud adalah dorongan yang

terarah pada suatu tujuan yang dikehendaki oleh akal

pikiran seseorang. Dorongan ini akan melahirkan

timbulnya suatu perhatian terhadap suatu objek.

Sehingga dengan demikian akan muncul minat

seseorang yang bersangkutan. Seorang petani yang

memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi anggota

Program PUAP, maka mereka akan berusaha untuk

mencari pengetahuan yang lebih terhadap program

tersebut. 3) Kebutuhan

Menurut Suryabrata (2007:70) kebutuhan (motif)

yaitu keadaan dalam diri pribadi seseorang yang

mendorongnya untuk melakukan aktivitas-aktivitas

tertentu guna mencapai suatu tujuan. Kebutuhan ini

hanya dapat dirasakan sendiri oleh seorang individu.

Kebutuhan ini hanya dapat dirasakan sendiri oleh

seorang individu. Seseorang melakukan aktivitas usaha

taninya karena ada yang mendorongnya. Dalam hal ini

motivasi sebagai dasar penggeraknya yang mendorong

seseorang untuk belajar tentang Program PUAP. Dan

minat merupakan potensi psikologi yang dapat

dimanfaatkan untuk menggali motivasi bila seseorang

(29)

maka dia akan melakukan aktivitas belajar dalam

rentangan waktu tertentu.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Petani untuk Menjadi Anggota Program PUAP

Minat merupakan suatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang tercipta dengan penuh kemauan. Menurut Slameto (2010:110) minat ditentukan oleh faktor motif sosial dan emosional. Faktor motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari lingkungan dimana seseorang itu berada dan faktor emosional yaitu ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap suatu kegiatan atau objek tertentu.

Menurut Mahmud (2001:56) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat menjadi anggota Program PUAP adalah sebagai berikut:

1) Faktor Dorongan

(30)

seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau melakukan aktivitas lain yang belum pernah mereka lakukan.

2) Faktor Motif Sosial

Minat seseorang terhadap suatu objek atau sesuatu hal, dengan kata lain timbulnya minat dari seseorang dapat didorong dari motif sosial yaitu minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam ilmu pengetahuan untuk mendapatkan penghargaan dan lingkungan dimana seseorang itu berada.

3) Faktor Emosional

Faktor ini merupakan ukuran intensitas atau keadaan tingkatan seseorang dalam menaruh perhatian terhadap suatu kegiatan atau objek tertentu. Dengan kata lain minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Sebagai contoh; keberhasilan seseorang akan menimbulkan perasaan puas atau bangga dan akan meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.

Pendapat lain menurut Praharani (2014:15) faktor-faktor yang mempengaruhi minat diantaranya minat intrinsik dan minat ekstrinsik, penjelasannya adalah sebagai berikut:

(31)

Minat intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap orang sudah ada dorongan untuk melakukan suatu tindakan. Dengan kata lain minat intrinsik adalah minat yang berasal dari dalam diri seseorang atau minat yang langsung berhubungan dengan aktivitas itu sendiri, yang merupakan minat asli dan mendasar. Sebagai contoh; seorang belajar karena memang senang membaca buku, bukan karena ingin dipuji.

2) Minat ekstrinsik

Minat ekstrinsik yaitu motif yang aktif dan berfungsi karena adanya suatu rangsangan dari luar, atau minat yang bersumber dari luar seseorang, atau dengan kata lain minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari suatu kegiatan. Sebagai contoh; seseorang yang belajar dengan tujuan agar menjadi juara kelas atau lulus ujian.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat di atas, selanjutnya akan dijadikan sebagai dimensi konsep minat menjadi anggota Program PUAP. Pada penelitian ini, konsep minat menjadi anggota Program PUAP lebih menekankan pada faktor 1) perhatian, 2) keinginan, dan 3) kebutuhan.

3. Program PUAP

(32)

Penanggulangan hasil-hasil pertanian sudah banyak dilakukan dengan cara-cara yang lebih maju dengan mempertimbangkan sifat-sifat bakal hasil pertanian dan pembagiannya. Penanggulangan hasil-hasil pertanian tersebut dimulai dari rantai produksi, pengolahan, dan pemasaran yang dikenal sebagai agribisnis. Menurut Mulyadi (2003:219), agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai subsistem, yaitu yang pertama subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi, teknologi dan pengembangan sumber daya pertanian, kedua subsistem produksi pertanian atau usahatani, ketiga subsistem pengolahan hasil-hasil pertanian atau agroindustri, dan yang keempat subsistem pemasaran hasil-hasil pertanian. Disamping empat subsistem tersebut, kegiatan agribisnis terkait dengan pelayanan pemerintah seperti penelitian, penyuluhan, pengaturan, dan kebijaksanaan pertanian. Dengan kata lain kegiatan agribisnis merupakan suatu kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang meliputi sebagian atau seluruh sektor agribisnis tersebut, yaitu sektor masukan, sektor produksi, dan sektor keluaran.

(33)

pemasaran hasil yang ada hubungannya dengan komoditi pertanian dalam arti luas yaitu meliputi usaha tani, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan dengan tujuan untuk mendapatkan untung.

Lebih lanjut Anonim–Andrianto (2014:254) mengemukakan kegiatan agribisnis meliputi kegiatan-kegiatan On Farm, Off Farm, dan Non Farm. On farm yaitu suatu kegiatan pertanian yang dilaksanakan

pada lahan sendiri. Di dalam hal ini petani dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan pertanian yang cukup memadai, karena posisinya sebagai pemilik sekaligus pengusaha pertanian. Petani yang melakukan segala usaha tani mulai dari menyediakan masukan, produksi, dan pengeluaran yang meliputi pengolahan dan pemasaran. Sedangkan Off Farm adalah suatu kegiatan pertanian dengan proses produksi pertanian

yang dilakukan oleh petani selaku pekerja. Petani dalam hal ini berperan sebagai pemelihara tanaman agar mendapatkan hasil yang dibutuhkan. Misalnya petani melakukan pengolahan tanah dengan mencangkul atau membajak, menyiapkan tempat untuk pembibitan, dan lain-lain. Sementara yang disebut dengan Non Farm yaitu suatu kegiatan atau usaha yang bukan pertanian tetapi masih termasuk kegiatan yang mendukung kegiatan agribisnis. Contohnya perusahaan yang membuat peralatan dan mesin pertanian.

(34)

PUAP adalah program dari kementerian pertanian bagi petani di pedesaan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, kemandirian, mengurangi angka kemiskinan, membuka lapangan kerja dan kesejahteraan dengan memberikan fasilitas bantuan modal usaha untuk para petani pemilik, petani penggarap, buruh tani, maupun rumah tangga tani yang salah satu tujuannya yaitu memberikan kepastian akses pembiayaan kepada petani anggota Gapoktan. Struktur Program PUAP terdiri dari Gapoktan, penyuluh pendamping, dan penyedia mitra tani, sehingga memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi pedesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis di pedesaan.

Dapat disimpulkan bahwa agribisnis merupakan sistem pertanian yang saling terkait mulai dari sistem hulu sampai dengan sistem hilir yang memanfaatkan sumber daya yang ada dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup petani serta mewujudkan kemandirian bagi petani.

b. Pola Dasar dan Strategi Pelaksanaan Program PUAP 1) Sasaran Program PUAP.

Sasaran PUAP menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor: 01/Permentan/OT/.140/1/2014 yaitu sebagai berikut:

(35)

b) Berkembangnya Gapoktan yang dimiliki serta dikelola oleh petani untuk dijadikan lembaga ekonomi.

c) Meningkatnya kesejahteraan rumah tangga petani, terutama petani miskin (pemilik dan penggarap) skala kecil serta buruh tani.

d) Berkembangnya usaha agribisnis yang mempunyai siklus usaha. 2) Pola Dasar Program PUAP

Pola dasar PUAP dirancang untuk meningkatkan keberhasilan penyaluran dana BLM PUAP kepada Gapoktan dalam mengembangkan Usaha Produktif petani untuk mendukung 4 (empat) Sukses Pembangunan Pertanian menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor: 01/Permentan/OT/.140/1/2014, yaitu: a) Swasembada dan Swasembada berkelanjutan.

b) Diversifikasi pangan.

c) Nilai tambah, daya saing, dan ekspor. d) Peningkatan kesejahteraan petani.

Untuk menunjang tujuan tersebut, komponen utama dari pola dasar pengembangan PUAP, yaitu:

a) Keberadaan Gapoktan.

b) Keberadaan penyuluh dan PMT sebagai pendamping.

c) Penyaluran dana BLM kepada petani pemilik penggarap, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani.

(36)

Strategi dasar Program PUAP menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor: 01/Permentan/OT/.140/1/2014 adalah:

a) Optimalisasi potensi agribisnis di desa miskin.

b) Fasilitasi modal usaha bagi petani pemilik penggarap, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani miskin.

c) Penguatan kelembagaan Gapoktan sebagai lembaga ekonomi yang dikelola dan dimiliki oleh petani.

d) Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan PUAP. 4) Strategi Operasional Program PUAP

Strategi operasional Program PUAP menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor: 01/Permentan/OT/.140/1/2014 adalah sebagai beikut:

a) Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan PUAP dilaksanakan melalui, sebagai berikut:

(1) Pembekalan pengetahuan bagi petugas tim teknis Kecamatan, Kabupaten/Kota sebagai pendamping dan pembina PUAP. (2) Rekrutmen PMT.

(3) Pembekalan pengetahuan tentang PUAP bagi pengurus Gapoktan oleh Tim Teknis Kabupaten/Kota, sebelum dana BLM PUAP dicairkan.

(37)

b) Optimalisasi potensi agribisnis di Desa Miskin dilaksanakan melalui:

(1) Identifikasi potensi desa.

(2) Penentuan usaha agribisnis (hulu, budidaya dan hilir).

(3) Penyusunan dan pelaksanaan RUB berdasarkan usaha agribisnis.

c) Fasilitas modal usaha bagi petani pemilik penggarap, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani miskin dilaksanakan melalui, sebagai berikut:

(1) Penyaluran dana BLM PUAP kepada pelaku agribisnis melalui Gapoktan.

(2) Pembinaan teknis usaha agribisnis dan alih teknologi.

(3) Fasilitas pengembangan kemitraan dengan sumber permodalan.

d) Penguatan kelembagaan Gapoktan dilaksanakan melalui:

(1) Pendampingan Gapoktan oleh Penyuluh dan PMT di setiap Kabupaten/Kota.

(2) Peningkatan kapasitas Gapoktan membentuk lambaga ekonomi petani di pedesaan.

5) Pelaksanaan Kegiatan Program PUAP

(38)

a) Identifikasi dan verifikasi usulan Desa calon lokasi serta Gapoktan calon penerima dana BLM PUAP.

b) Verifikasi, pemberkasan, dan penetapan Desa/Gapoktan penerima dana BLM PUAP.

c) Pelatihan bagi fasilitator (Penyuluh dan PMT) serta pembekalan pengetahuan tentang PUAP bagi pengurus Gapoktan.

d) Rekrutmen dan pelatihan PMT.

e) Sosialisasi dan koordinasi kegiatan PUAP. f) Pendampingan.

g) Penyaluran BLM PUAP. h) Pembinaan dan pengendalian. i) Pengawasan.

j) Evaluasi dan pelaporan.

B. Kerangka Analisis

Suatu penelitian harus memiliki suatu desain penelitian yang digunakan untuk menganalisis suatu objek penelitian. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan angket dan dokumentasi. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk menguji indikator persepsi petani terhadap minat menjadi anggota Program PUAP.

Gambar 2.1: Kerangka Analisis Alur Kerangka Berpikir Penelitian

Persepsi petani tentang Program

PUAP (X)

Minat menjadi anggota Program PUAP

(39)

Dari kerangka pemikiran di atas dapat dijelaskan bahwa

variabel persepsi petani berpengaruh terhadap minat menjadi

anggota Program PUAP.

C. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah penelitian yang kemudian perlu diuji kebenarannya. Hipotesis menyatakan relasi mengenai hal-hal yang dikaji oleh peneliti. (Basukiyatno dan Yulianto, 2010:33)

Berdasarkan tujuan teoritik dan kerangka analisis yang telah dijelaskan di atas maka perumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi petani terhadap minat menjadi anggota Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal.

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi petani terhadap minat menjadi anggota Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal.

BAB III

(40)

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif inferensial. Penelitian kuantitatif menurut Sunyoto (2013:5) adalah penelitian yang dalam kegiatannya bertujuan untuk menguji, menjelaskan hubungan antara fenomena atau variabel yang satu dengan variabel yang lain dan menggunakan instrumen pengumpulan data yang menghasilkan data statistik. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang berusaha mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Lebih tepatnya penelitian asosiatif interaktif. (Basukiyatno dan Yulianto, 2010:10).

2. Desain Penelitian

Sukmadinata (2011:315), desain penelitian merupakan prosedur atau langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan dan analisis data, mencakup metode penelitian, sumber dan teknik pengumpulan data yang digunakan.

Desain diperlukan sebelum membuat sesuatu agar hasilnya sesuai dengan keinginan atau harapan. Penelitian ini menguji hipotesis yang diajukan, sehingga desain dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Masalah Kajian Teori

(41)

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Keterangan:

Berdasarkan gambar 3.1 di atas, bahwa penelitian ini diawali dari menemukan masalah. Masalah merupakan suatu kesenjangan, kesenjangan tersebut terjadi karena adanya perbedaan Gap atau ketidaksesuaian antara kenyataan dengan konsep teori. Maka, dengan adanya Gap tersebut peneliti merumuskan dan membatasi masalah, selanjutnya mengumpulkan dan menganalisis data, dari analisis data tersebut kemudian peneliti menguji hipotesis sampai pada hasil temuan dan disimpulkan.

B. Populasi, Prosedur Sampling, dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Pengumpulan Data Dengan Menggunakan

Angket

Analisis Data

Pengujian Hipotesis

(42)

Sukardi (2007:53) berpendapat bahwa populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari akhir suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang dimaksud populasi adalah petani seluruh anggota Gapoktan Margi Rahayu Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal dengan jumlah 344 orang yang berasal dari 9 kelompok tani. Adapun data mengenai jumlah anggota Gapoktan yang tergabung dalam Program PUAP dapat ditunjukkan pada tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2. Populasi anggota Program PUAP pada Gapoktan Margi Rahayu Desa Kendayakan Kec. Warureja Kab. Tegal

No

. Nama Kelompok Tani

Jumlah Anggota Program PUAP

1 Sagitani 40

2 Tani Maju 40

3 Baron Tani 35

4 Tirto Sari 36

5 Mukti Rahayu 39

6 Subur Jaya 38

7 Tani Jaya 37

8 Baron Jaya 34

9 Sumber Hasil 45

Jumlah 344

(43)

Teknik pengambilan sampel menggunakan prosedur sampling insidental. Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila kebetulan orang yang kebetulan ditemui ini cocok sebagai sumber data dan merupakan bagian dari populasi. (Sugiyono, 2010:123). Pada penelitian ini pengambilan sampling menggunakan teknik Sampling Insidental karena semua petani yang tergabung dalam Gapoktan Margi Rahayu diasumsikan mempunyai hak dan kewajiban yang sama yaitu sebagai anggota dalam Program PUAP.

3. Sampel Penelitian

(44)

C. Variabel Penelitian dan Indikator Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010:10). Menurut Kerlinger – Basukiyatno (2010:49) menyatakan bahwa variabel penelitian merupakan suatu konsep. Di dalam penelitian ini terdapat dua konsep yaitu persepsi petani tentang Program PUAP sebagai variabel bebas (X), dan Minat menjadi anggota Program PUAP sebagai variabel terikat (Y).

1. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebab. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah persepsi petani tentang Program PUAP.

2. Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah minat menjadi anggota Program PUAP.

a. Konsep Persepsi Petani tentang Program PUAP

(45)

lengkap mengenai konsep, dimensi konsep dan indikator pernyataan dapat ditunjukkan pada tabel 3.3. berikut ini:

Tabel 3.3. Konsep, Dimensi konsep, dan Indikator pernyataan Persepsi petani tentang Program PUAP.

Konsep Dimensi Konsep Indikator Pernyataan No.Item Persepsi petani tentang Program PUA adalah pemahaman petani terhadap Program PUAP berdasarkan pengalaman dan informasi yang berkembang berkaitan dengan program tersebut. 1. Perhatian terha-dap Program PUAP.

1) Memahami pembangan pro-gram PUAP.

2) Mendukung Program PUAP yang di Desa Kendayakan. 3) Mengikuti kegiatan

pem-bekalan pengetahuan ten-tang Program PUAP yang diselenggarakan di

1. Penafsiran Program PUAP.

1) Kemandirian Petani 2) Optimisme adanya

pro-gram PUAP membuat petani semakin produktif. 3) Peningkatan produktivitas

petani. 2. Harapan

dari adanya Program PUAP.

1) Harapan petani terhadap Program PUAP yang ber-kelanjutan.

2) Harapan petani adanya Program PUAP di Desa Kendayakan dapat mening-katkan kualitas hidupnya. 3) Keinginan petani melalui Program PUAP mendapat kepastian akses BLM lebih mudah.

(46)

Konsep minat menjadi anggota Program PUAP terbatas pada keinginan petani memperoleh BLM melalui Program PUAP untuk mengembangkan usaha tani yang digulirkan kepada petani. Konsep ini dapat dijabarkan ke dalam tiga dimensi, yaitu 1) perhatian ketertarikan pada Program PUAP, 2) keinginan berkembangnya Program PUAP, 3) kebutuhan untuk mengembangkan usaha tani melalui Program PUAP. Gambaran lengkap mengenai konsep, dimensi konsep dan indikator pernyataan dapat ditunjukkan pada tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.4. Konsep, Dimensi konsep, dan Indikator pernyataan Minat menjadi anggota Program PUAP.

Konsep Dimensi Konsep Indokator Pernyataan No. Item Minat menjadi anggota Program PUAP adalah kemauan karena adanya motivasi petani untuk mempelajari serta berkeinginan menjadi anggota Program PUAP. 1. Perhatian ket-ertarikan pada Program PUAP.

1) Ketertarikan petani pada Program PUAP karena dimungkinkan memberi perubahan positif untuk petani.

2) Upaya petani dapat terlibat dalam Program PUAP yang ada di Desa Kendayakan. 3) Upaya petani dalam

memahami semua materi pembekalan yang disajikan oleh penyuluh pertanian. 2. Keinginan

ber-kembangnya Program PUAP.

1) Harapan petani tentang Program PUAP dapat kembang.

2) Keinginan petani terhadap Program PUAP supaya menjadi petani yang produktif.

(47)

3. Kebutuhan

un-tuk

me-ngembangkan usaha tani melalui Pro-gram PUAP.

1) Terbantunya petani dalam pengembangan usaha tani pada Program PUAP.

2) Tercukupinya kebutuhan keluarga petani dengan adanya Program PUAP. 3) Kemandirian petani dengan

adanya Proggram PUAP.

3. Indikator Variabel Penelitian

Tabel 3.5. Indikator Variabel Persepsi petani dan Minat menjadi anggota Program PUAP

Variabel Indikator Butir Pernyataan

Persepsi Petani (X)

Perhatian Penafsiran

Harapan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

Minat menjadi anggota PUAP

(Y)

Perhatian Keinginan Kebutuhan

10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian, maka diperlukan alat atau metode untuk mendapatkan data yang tepat dan objektif. Data untuk penelitian ini diperoleh dari:

(48)

Dokumentasi merupakan pengumpulan data dimana peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan dan sebagainya (Arikunto, 2010:30). Menurut Basukiyatno dan Yulianto (2010:69) dokumentasi adalah pencarian data dengan cara menghimpun keterangan-keterangan yang diperoleh dari dokumen atau catatan tertentu. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah anggota Gapoktan Margi Rahayu Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal. Dalam penelitian ini peneliti mengambil data yang menunjang hasil penelitian antara lain jumlah anggota, keadaan kelompok tani Margi Rahayu di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal.

b. Angket

(49)

Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal.

Dalam penelitian ini angket diberikan kepada petani untuk mengetahui persepsi mengenai minat menjadi anggota Program PUAP sebanyak 69 orang.

Penyebaran angket dilakukan peneliti dengan cara membagikan angket langsung kepada petani yang akan menjadi objek penelitian. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah checklist () dengan skala likert dimana responden hanya membubuhkan tanda checklist () pada kolom jawaban yang sesuai dengan kondisi yang dialami responden. Penilaian angket menggunakan skala likert yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.6. Skor Jawaban Angket

Jawaban Skor

Selalu 4

Sering 3

Kadang-kadang 2

Tidak pernah 1

Sumber (Arikunto, 2010)

2. Instrumen Pengumpulan Data

(50)

fakta-fakta atau fenomena-fenomena nyata yang telah diseleksi dan dikumpulkan untuk maksud memecahkan masalah dalam penelitian. Metode angket sebagai salah satu instrumen untuk mengambil data tentang persepsi petani terhadap minat menjadi anggota Program PUAP.

a. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen 1) Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan atau instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai kevalidan yang tinggi, dan sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti mempunyai validitas yang rendah (Arikunto, 2010:43).

Untuk menguji validitas angket yang diberikan, penulis menggunakan korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

X Σ¿

Y Σ¿ NΣ Y2

−(¿¿2)

¿ NΣ X2−(¿¿2)¿

¿

√¿

rxy=N

XY−(Σ X)(ΣY) ¿

Keterangan:

(51)

X : Nilai persepsi petani tentang Program PUAP

Y : Nilai jumlah minat menjadi anggota Program PUAP

Kriteria pengujian validitas dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel, dengan α jika rxy > rtabel maka item soal tersebut dikatakan valid jika:

a) Dikatakan valid jika, rhitung lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi 5%

b) Dikatakan tidak valid jika, rhitung lebih kecil dari rtabel pada taraf signifikansi 5%

Sebaran angket yang telah dibagikan kepada responden dalam hal ini petani di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal, kemudian dihitung sesuai dengan kriteria skoring angket pada penjelasan sebelumnya. Uji validitas dengan rumus korelasi product moment menggunakan program aplikasi komputer Office Excel dari

Microsoft. Hasil skor selengkapnya mengenai angket persepsi petani

tentang Program PUAP dan minat menjadi anggota Program PUAP serta perhitungan validitas terdapat dalam lampiran. Adapun rekapitulasi uji validitas dan hasil perhitungan validitas 9 butir angket ditunjukan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.7. Rekapitulasi Hasil Validitas 9 Butir pada angket Persepsi petani tentang Program PUAP (X)

No Butir.

rhitung Product moment

rtabel (n=30) Product moment

Keterangan

1 0,638 0,361 Valid

(52)

3 0,517 0,361 Valid

4 0,501 0,361 Valid

5 0,369 0,361 Valid

6 0,021 0,361 Tidak Valid

7 0,496 0,361 Valid

8 0,382 0,361 Valid

9 0,483 0,361 Valid

Tabel 3.8. Rekapitulasi Hasil Validitas 9 Butir pada angket Minat menjadi anggota Program PUAP (Y)

No Butir.

rhitung Product moment

rtabel (n=30) Product moment

Keterangan

1 0,505 0,361 Valid

2 0,531 0,361 Valid

3 0,420 0,361 Valid

4 0,542 0,361 Valid

5 0,477 0,361 Valid

6 0,143 0,361 Tidak Valid

7 0,410 0,361 Valid

8 0,427 0,361 Valid

9 0,519 0,361 Valid

(53)

2) Uji Reliabilitas Instrumen

Basukiyatno dan Yulianto (2010:70) mendefinisikan reliabilitas adalah tingkat keterandalan dari suatu alat ukur. Jadi suatu instrumen dikatakan dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah handal. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas instrument dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

r11=

[

k

(k−1)

]

[

1−

σ

i2 σ

t2

]

Dimana:

r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyak item soal

σ

i2 = Jumlah variansi item soal σ

t2 = Variansi total

(Arikunto 2010: 239).

Kriteria pengujian reliabilitas digunakan untuk koefisien reliabilitas instrumen dapat ditunjukkan pada tabel 3.9 sebagai berikut:

Tabel 3.9 Koefisien Korelasi Interval Nilai Interprestasi 0,009 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Cukup

0,60 – 0,799 Tinggi

(54)

(Arikunto, 2002:154) Pengujian reliabilitas instrument angket persepsi petani tentang Program PUAP, berdasarkan penghitungan melalui program aplikasi MS.Excel dari Microsoft diperoleh nilai r11 sebesar 0,533 dan untuk perhitungan reabilitas instrumen angket minat menjadi anggota Program PUAP sebesar 0,473 dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Selengkapnya disajikan dengan perhitungan manual

sebagai berikut:

r11=

[

k

(k−1)

]

[

1−

σ

i2 σ

t2

]

a) Reabilitas Angket Persepsi petani tentang Program PUAP (X)

Dimana diketahui:

r11 = Reliabilitas instrumen

k

= Banyak item soal 9 butir

σ

i2 = Jumlah variansi item soal = 3,733 σ

t2 = Variansi total = 7,085

Sehingga diperoleh:

r

11

=

[

9

(

9

1

)

]

[

1

(55)

r11=

[

1, 125

] [

1−0, 525

]

r11=(1,125)x(0,475)

r11 = 0,533 (reliabel)

b) Reliabilitas Angket Minat menjadi anggota Program PUAP (Y)

Dimana diketahui:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyak item soal 9 butir

σ

i2 = Jumlah variansi item soal = 3,702 σ

t2 = Variansi total = 6,396

Sehingga diperoleh:

r

11

=

[

9

(

9

1

)

]

[

1

3, 702

6, 396

]

r11=

[

1,125

] [

1−0, 578

]

r11=(1,125)x(0, 421)

r11 = 0,473 (reliabel)

Dari hasil perhitungan nilai r11 pada persepsi petani tentang Program PUAP (X) adalah 0,533 dan nilai r11 pada minat menjadi anggota Program PUAP (Y) adalah 0,473 berarti sebuah item instrument didapat kategori cukup.

(56)

1. Analisis Deskriptif Presentase

Analisis statistik deskriptif (descriptive statistic) secara umum merupakan ilmu statistik yang mempelajari tata cara pengumpulan, pencatatan, penyusunan dan penyajian data penelitian dalam bentuk distribusi frekuensi atau grafik dan selanjutnya dilakukan pengukuran nilai-nilai statistiknya seperti rata-rata (mean), median, modus, deviasi standar, varians dan sebagainya. Beberapa langkah dalam analisis ini yaitu (a) menghitung persentase tiap kategori jawaban angket yang ada pada masing-masing indikator (jumlah prtanyaan dan alternatif jawaban), (b) menghitung persentase untuk analisis deskriptif dengan rumus:

p=f

n x 100

Keterangan:

p = Persentase jawaban

f = Jumlah frekuensi jawaban yang diberikan n = Jumlah responden yang menjawab pertanyaan 100% = Bilangan tetap

2. Analisi Statistik

a. Analisis Regresi Linear Sederhana

(57)

berdasarkan data variabel X dan variabel Y yang diperoleh secara manual.

Analisis Regresi Linear Sederhana dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan:

Y = minat menjadi anggota Program PUAP a = nilai konstan

b = koefisien arah regresi

X = persepsi petani tentang Program PUAP

Untuk menghitung nilai a digunakan rumus:

a =

X

¿ ¿ ¿

(

Y

)

n −¿

untuk menghitung nilai b digunakan rumus:

b =

(

xy

)

a

(

x

)

(

x

)

2

(Sunyoto, 2013:110)

b. Uji Koefisien Determinasi (R Square)

(58)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh yang timbul. Cara untuk mengukur Koefisien Determinasi yaitu dengan rumus:

r2 = (rxy)2 x 100%

c. Uji Signifikan

Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, apakah ada pengaruh yang signifikan atau tidak antara persepsi petani tentang Program PUAP sebagai variabel (X) dengan minat menjadi anggota Program PUAP sebagai variabel (Y).

Langkah-langkah yang dilakukan agar hasil dari pengujian hipotesis dapat disimpulkan adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan nilai signifikan α = 0,05 ( α = 5 % )

Nilai signifikan ditentukan sebagai batas kesalahan dari peneliti yang akan melakukan penelitian dan angka batas kesalahan untuk penelitian pada bidang kewirausahaan adalah sebesar 0,05 atau 5% atau tingkat kepercayaan 95%.

2) Menetapkan t tabel

Nilai t tabel digunakan sebagai pembanding dengan t hitung apakah hipotesis diterima atau ditolak.

3) Menetapkan t hitung

(59)

t hitung = r

n−2

1−r2

4) Mengambil kesimpulan apakah hipotesis diterima atau ditolak

Untuk mengetahui apakah sebuah hipotesis diterima atau ditolak maka dapat ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut:

a) Jika t hitung < t tabel < t hitung, maka Ho ada pada daerah penolakan, berarti Ha diterima yang artinya ada pengaruh antara persepsi petani terhadap minat menjadi anggota Program PUAP.

Jika t hitung t tabel t hitung, maka Ho ada pada daerah penerimaan, berarti Ha˃ ˃

ditolak artinya tidak ada pengaruh antara persepsi petani terhadap minat menjadi

anggot Program PUAP.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(60)

1. Keadaan Umum Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal dan Sejarah Berdirinya Program PUAP

Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal dengan kode wilayah 3328172003 terletak di daerah dataran rendah dengan intensitas curah hujan 90 M/Tahun. Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal terdiri dari pedukuhan besar dan pedukuhan kecil yang memanjang dari arah utara hingga arah selatan yang dihubungkan oleh sawah-sawah yang cukup luas. Dibatasi sebelah utara Desa Sukareja, sebelah barat Desa Kreman, sebelah timur Kabupaten Pemalang dan sebelah selatan Desa Kedungjati.

Dengan luas wilayah seluas 505,115 Ha yang terdiri dari tanah daratan (tegalan, pekarangan) 81,991 Ha, tanah makam 8,000 Ha dan lain-lain 15.115 Ha, dimana sebagian besar luas wilayahnya berupa persawahan, perumahan dan pekarangan. Sedangkan orbitrasi atau jarak dari pusat pemerintahan yaitu 1,5 Km dari pusat Pemerintahan Kecamatan, 32 Km jarak dari pusat Pemerintahan Kabupaten, 529 Km dari pusat Pemerintahan Provinsi dan 825 Km jarak dari Pemerintahan Pusat.

(61)

sebesar 30 jiwa dan 990 jiwa sebagai petani penggarap. Di dalam bidang pertanian, peningkatan produksi usaha tani yang dijalankan di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal menggunakan cara-cara intensifikasi, yaitu: 1) Panca Usaha Tani, 2) peningkatan pembinaan Dharma Tirta, 3) pembinaan petani agar menggunakan pupuk urea, dan 4) pembinaan kapada petani penggarap yang bekerja sama dengan PPL Pertanian dari Kecamatan maupun Dinas Pertanian Daerah.

2. Sejarah Berdirinya Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal

Pelaksanaan Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal terdiri dari Gapoktan, Penyuluh Pendamping, dan Penyedia Mitra Tani. Gapoktan

ditetapkan/dikukuhkan oleh Bupati/Walikota. Nama dan

status Gapoktan di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja

Kabupaten Tegal keberadaannya sudah terdaftar di Dinas

Tanbunhut Kabupaten Tegal dengan nama Gapoktan Margi

Rahayu dan SK Bupati Nomor: 050/436/2010 Tanggal 23

Agustus 2010.

Kepengurusan Periode 2010 sampai dengan 2015,

sebagai ketua Wedi Muntaufik, sekretaris Roni Hasanudin

dan Bendahara H. Abdul Latif. Selanjutnya badan pengawas

dan tim pengarah dipegang oleh Drs. Khopsin, M.M., Suandi,

(62)

Unit usaha tani dipegang oleh H. Hasyim, Unit Usaha

Pengolahan dipegang oleh Suripto, Unit sarana dan

prasarana produksi dipegang oleh Muhalim, Unit pemasaran

dipegang oleh Kusdiantoro, dan Unit keuangan mikro

dipegang oleh Nurokhman.

Jumlah anggota Gapoktan Margi Rahayu sebanyak 344

orang, terdiri Kelompok Tani (Poktan) ditunjukkan pada tabel

4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1. Anggota Program PUAP Desa Kendayakan

Kelompok Tani Jumlah/Orang

Sagitani 40

Tani Maju 40

Baron Tani 35

Tirto Sari 36

Mukti Rahayu 39

Subur Jaya 38

Tani Jaya 37

Baron Jaya 34

(63)

Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal mendapatkan pemasukan dana dari Kementerian Pertanian untuk pinjaman dan usaha para anggota dari Modal penyertaan sebesar 100 juta rupiah ditambah dengan modal berupa simpanan pokok dan simpanan wajib anggota yang digulirkan.

Di dalam bidang usaha, pengurus bersama anggota telah bersama-sama anggota telah berusaha untuk mengembangkan berbagai jenis usaha untuk meningkatkan pendapatan guna menunjang kesejahteraan petani anggota Gapoktan Margi Rahayu, beberapa jenis usaha yang dilaksanakan oleh Gapoktan Margi Rahayu antara lain:

a. Simpan pinjam yang kemudian digulirkan kepada anggota melalui pinjaman bulanan.

b. Usaha pengadaan pupuk dan pestisida serta obat-obatan pertanian.

E. Deskripsi Data Variabel Penelitian 1. Analisis Deskriptif

(64)

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Persepsi petani tentang Program PUAP (X)

No. Kategori Rentang

skor Frek.

Prosentase

(%) Mean

1 Sangat Baik 27 – 32 2 2,89%

21,84

2 Baik 21 – 26 49 71,01%

3 Cukup Baik 15 – 20 16 23,18%

4 Buruk 8 – 14 2 2,89%

Jumlah 69 100%

Sumber: Data Primer diolah, Januari 2015

b. Deskriptif Variabel Minat menjadi anggota Program PUAP (Y)

Penjelasan deskripsi hasil pengukuran minat petani menjadi anggota Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal dikatakan tinggi dengan prosentase 82,60% dapat ditunjukan pada Tabel 4.3. Deskripsi klasifikasi distribusi frekuensi dan rata-rata tingkat kesetujuan responden terhadap angket minat menjadi anggota Program PUAP ditunjukan pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Minat Menjadi Anggota Program PUAP (Y)

No. Kategori Rentang skor Frek. Prosentase (%) Mean

1 Sangat Tinggi 27 – 32 8 11,59%

23,86

2 Tinggi 21 – 26 57 82,60%

3 Sedang 15 – 20 4 5,79%

4 Rendah 8 – 14 0 0%

Jumlah 69 100%

(65)

2.Analisis Statistik

a. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu variabel berpengaruh terhadap variabel lainnya. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah Regresi Linier Sederhana, regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara persepsi petani terhadap minat menjadi anggota Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal. Dengan menggunakan perhitungan tabel berdasarkan data variabel X dan variabel Y yang di peroleh secara manual.

Analisis Regresi Linear Sederhana dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan:

Y = Minat menjadi anggota Program PUAP a = nilai konstan

b = koefisien arah regresi

X = Persepsi petani tentang Program PUAP

Untuk menghitung nilai a digunakan rumus:

a =

X

¿ ¿ ¿

(

Y

)

n −¿

(66)

untuk menghitung nilai b digunakan rumus:

b =

(

xy

)

a

(

x

)

(

x

)

2

(Sunyoto, 2013:110)

Perhitungan Regresi Linear Sederhana: Y=a+bX

a =

X

¿ ¿ ¿

(

Y

)

n −¿

a = 1647 69 −

1507

69 b

=

23,9 - 21,8b(disubtitusi ke nilai b)

b =

(

xy

)

a

(

x

)

(

x

)

2

b = (36145)−1507(23,9−21,8b) 33499

b = (36145)36017,3+32852,6b 33499

33499b = 127,7+32852,6b

33499b – 32852,6 b = 127,7 646,4 b = 127,7

b = 0,2

(67)

Sehingga persamaan regresinya adalah: Y = 19,5 + 0,2X

Dari hasil perhitungan regresi di atas dapat diketahui bahwa persepsi petani tentang Program PUAP berpengaruh positif terhadap minat menjadi anggota Program PUAP. Hasil perhitungan regresi menunjukan Y = 19,5 + 0,2X. Dari hasil persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa apabila persepsi petani tentang Program PUAP (X) dinaikan sebesar 1% maka akan mempengaruhi tingkat minat menjadi anggota Program PUAP (Y) sebesar 0,2%.

b. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh yang timbul. Cara untuk mengukur Koefisien Determinasi yaitu dengan rumus: r2 = (rxy)2 x 100%

r xy = N

xy−(

x) (

y)

{

N

x2−(

x)2

}{

N

y2−(

y)2

}

r xy

=

69

(

36145

)−(

1507

)(

1647

)

{(

69

)(

33499

)−(

1507

)(

1507

)} {(

69

)(

39625

)−(

1647

)(

1647

)}

r xy

=

2494005

2482029

(

2311431

2271049

)

x

(

2734125

2712609

)

r xy

=

11976

(

40382

)

x

(

21516

)

r xy

=

11976

868859112

r xy

=

11976

(68)

r xy

=

0.406

Sehingga: r2 = (r)2 x 100% = (0,406)2 x 100% = 0,16 x 100% r2 = 16%

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinan (r square) di atas diketahui r2=16%. Hal ini berarti bahwa pengaruh persepsi petani terhadap minat menjadi anggota Program PUAP mempunyai kontribusi sebesar 16%. Sisanya yaitu sebesar 84% dipengaruhi oleh variabel lain. c. Uji T (Uji Signifikan)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis,

pengukurannya yaitu dengan rumus: Rumus : t hitung = r

n−2

1−r2

t hitung = 0,406

69−2

1−0,4062

t hitung = 0,406

67

1−0,16

t hitung = 0,406(8,18)

0,84

t hitung = 3,27

0,91=3,595

Hasil penilaian Uji t pada penelitian ini adalah

sebesar 3,595 lebih besar dari t tabel 1,668. Dengan

demikian hipotesis deskriptif Ha dapat diterima dan Ho

(69)

F. Pengujian Hipotesis Penelitian

Uji tersebut digunakan untuk menguji hipotesi penelitian, apakah ada pengaruh yang signifikan atau tidak antara persepsi petani tentang Program PUAP sebagai variabel X dengan minat menjadi anggota Program PUAP sebagai variabel Y.

Ha: Persepsi petani berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat menjadi anggota Program PUAP.

Ho: Persepsi petani tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat menjadi anggota Program PUAP.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui nilai uji t (thitung) sebesar 3,595 dikonsultasikan dengan ttabel dengan N = 69 taraf kebebasan d.f = (69-2) dan tingkat kesalahan 5% diketahui ttabel = 1,668. Karena thitung> ttabel yaitu 3,595>1,668 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga hipotetis yang menyatakan “Persepsi petani berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat menjadi anggota Program PUAP.” Diterima pada taraf signifikan 5%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil uji terhadap 69 petani anggota Program PUAP, diperoleh keterangan objektif bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi petani terhadap minat menjadi anggota Program PUAP.

G. Pembahasan

(70)

Program PUAP sebesar 0,2%. Sementara untuk koefisien determinan (r square) di atas ditemukan r2 = 16%. Hal ini berarti bahwa pengaruh persepsi petani terhadap minat menjadi anggota Program PUAP mempunyai kontribusi sebesar 16%. Sisanya yaitu sebesar 84% dipengaruhi oleh variabel lain. Berarti persepsi petani tentang Program PUAP berpengaruh secara signifikan terhadap minat menjadi anggota Program PUAP.

Kemudian dari uji signifikan diketahui nilai uji t (t hitung) sebesar 3,595 dikonsultasikan dengan ttabel dengan N = 69 derajat kebebasan d.f = (69-2) dan tingkat kesalahan 5% diketahui ttabel = 1,668. Karena thitung > ttabel yaitu 3,595 > 1,668 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga hipotetis yang menyatakan “Persepsi petani berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat menjadi anggota Program PUAP.” diterima pada taraf signifikan 5%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil uji terhadap 69 petani anggota Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Tegal, diperoleh keterangan objektif bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi petani terhadap minat menjadi anggota Program PUAP.

(71)

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan maka dapat penulis disimpulkan sebagai berikut:

Ada pengaruh yang positif antara persepsi petani terhadap minat menjadi anggota Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal. Pengaruh tersebut terbukti dari hasil perhitungan statistik regresi linier sederhana dengan persamaan regresi diperoleh Y = 19,5 + 0,2X. Oleh karena nilai b = 0,2 ternyata positif, maka persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa apabila persepsi petani tentang Program PUAP (X) dinaikan sebesar 1% maka akan mempengaruhi naiknya tingkat minat menjadi anggota Program PUAP (Y) sebesar 0,2%. Kemudian tingpkat pengaruh persepsi petani terhadap minat menjadi anggota Program PUAP atau R square diketahui sebesar 16%.

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung sebesar 3,595. Oleh karena thitung > ttabel yaitu 3,595 > 1,668 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga hipotetis yang menyatakan “Persepsi Petani berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat menjadi Anggota Program PUAP di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal” diterima.

(72)

Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan, saran yang perlu disampaikan melalui hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Penyuluh dan Penyedia Mitra Tani (PMT) dalam hal ini pendamping Gapoktan Program PUAP hendaknya memberikan penyuluhan teknis usaha agribisnis perdesaan kepada para petani, memberikan bimbingan teknis usaha agribisnis perdesaan termasuk pemasaran hasil usaha, membantu memfasilitasi kemudahan akses terhadap sarana produksi, teknologi, dan pasar, memberikan bimbingan teknis dalam pemanfaatan dan pengelolaan dana BLM PUAP kepada para petani. Hal ini dikarenakan apabila strategi yang diterapkan tidak berjalan dengan baik maka akan mempengaruhi persepsi dan minat petani untuk menjadi anggota Program PUAP.

2. Bagi petani, hendaknya mengikuti penyuluhan teknis tentang Program PUAP dan mengikuti kegiatan pembekalan pengetahuan tentang Program PUAP yang diselenggarakan di Desa Kendayakan Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal. Tujuannya agar petani memahami pengembangan Program PUAP lebih mendalam yang kaitannya dengan persepsi tentang Program PUAP, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan yang positif untuk menjadi anggota Program PUAP.

(73)

Andrianto, Tuhana Taufiq. 2014. Pengantar Ilmu Pertanian

Agraris, Agribisnis, Agroindustri, dan Agroteknologi.

Yogyakarta: Global Pustaka Utama.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka

Cipta.

Basukiyatno dan Yulianto, A. Rony. 2010. Metodologi Penelitian

Pendidikan 1. Tegal: Universitas Pancasakti Tegal.

Dimyati,

Gambar

Tabel 3.2. Populasi anggota Program PUAP pada Gapoktan MargiRahayu Desa Kendayakan Kec
Tabel 3.3. Konsep, Dimensi konsep, dan Indikator pernyataan Persepsipetani tentang Program PUAP.
Tabel 3.4. Konsep, Dimensi konsep, dan Indikator pernyataan Minat menjadianggota Program PUAP.
Tabel 3.5. Indikator Variabel Persepsi petani dan Minat menjadi anggota
+4

Referensi

Dokumen terkait

Keluaran Tersedianya jasa pendukung operasional kantor 1 Orang Hasil Meningkatnya layanan operasional kantor 6,13%. Kelompok Sasaran Kegiatan

The improved and automated method for grassland cutting date detection based on Sentinel-1 radar data will be integrated in a grassland yield and quality model such as used

Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan atas LKPD TA 2015 pada Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong dilaksanakan pada Jumat, 3 Juni 2016 kepada Ketua DPRD dan Bupati. Hasil pemeriksaan

1) Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok atau penting, dengan ketentuan harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus

dasar, atau Pihak lain yang bukan direktur utama/pimpinan perusahan/ pengurus koperasi. yang namanya tidak tercantum dalam akta pendirian/anggaran dasar, sepanjang

Dari data hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa persepsi pemustaka tentang layanan ruang baca di Perpustakaan Utsman Bin Affan Universitas Muslim

Untuk memberikan kepastian hukum dalam berusaha bagi pedagang kaki lima dan terpeliharanya sarana prasarana, estetika, kebersihan dan kenyamanan ruang milik

(3) Hasil pemilihan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan dengan keputusan DPRD dan selanjutnya diusulkan kepada