• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Komunikasi Guru Dalam Menghadapi Temper Tantrum Pada Anak Autis (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Anak Autis Di Sekolah YAKARI Di Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Komunikasi Guru Dalam Menghadapi Temper Tantrum Pada Anak Autis (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Anak Autis Di Sekolah YAKARI Di Kota Medan)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

9

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi Guru Dalam Menghadapi Temper Tantrum Pada Anak Autis (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Anak Autis Di Sekolah YAKARI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi dan hambatan guru dalam menghadapi temper tantrum pada anak autis di sekolah YAKARI Medan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Strategi Komunikasi, Komunikasi Antar Pribadi, Psikologi Komunikasi, Anak Autis dan Temper Tantrum. Metode dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif, yang mengambil tempat penelitian di Sekolah YAKARI Medan. Subjek penelitian adalah seluruh guru pengajar di Sekolah YAKARI yang berjumlah 5 orang. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan wawancara

(interview) dan juga observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini

menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru memiliki strategi komunikasi dan juga hambatan-hambatannya untuk dapat menghasilkan komunikasi yang efektif. Dari wawancara yang peneliti lakukan dengan para guru/terapis yang mengajar di YAKARI dalam menghadapi anak autis dan anak autis yang mengalami temper tantrum adalah komunikasi dalam bentuk perintah dan pujian seperti “tidak boleh”, “tepuk tangan”, “duduk”, “berdiri”, “lipat tangan”, “hebat”, “bagus”. Hal ini dikarenakan anak autis yang kebanyakan tidak bisa mengerti komunikasi yang kompleks atau komunikasi yang panjang. Hambatan yang dialami oleh anak autis tantrum biasanya karena guru yang mengajarinya tidak mengerti apa yang diinginkan oleh anak, ada sesuatu yang tidak disukai oleh anak, anak merasa dilarang melakukan sesuatu yang diinginkannya, dan ada yang berubah dari kebiasaannya. Hal-hal ini yang membuat anak autis menjadi tantrum.

Kata Kunci:

Referensi

Dokumen terkait

1) Peralatan tidak rusak, sompel, retak dan tidak menimbulkan pencemaran terhadap makanan. 2) Permukaan yang kontak langsung dengan makanan harus conus atau tidak

Mengapa dalam reaksi inti dan reaksi nuklir dalam pemanfatannya sebagai energi sering dihindarkan, mohon keterbatsan dari penggunaan reaksi inti tersebut dalam pengadaan energi

Pendaftaran secara online melalui pesertadidik.ditpsmk.net dilengkapi dengan fotocopy/scan rapor terakhir yang menandakan masih aktif sebagai siswa SMK dan pas foto (3

Pada kehidupan sehari-hari dikenal berbagai penerapan reaksi kimia organik dalam Industri atau kehidupan sehari-hari, diantaranya pada industri mentega.. Pada industri

This means, at baseline distance of only 10 mm two cameras of the same type will likely not cause projective problems and follow the above mentioned theory for point features, whilst

4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 34/PRT/M/2015 yang telah diubahan dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor

Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi dosis anestesi lokal lidokain 2% dengan adrenalin 1:100.000 yang diberikan pada pasien odontektomi gigi molar 3

General Policy Speech by Prime Minister Junichiro Koizumi to the 163'd Session of the