• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kondisi Higiene dan Sanitasi Instalasi Gizi serta Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kondisi Higiene dan Sanitasi Instalasi Gizi serta Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penyelenggaraan makanan yang sehat dan aman merupakan salah satu faktor yang penting untuk meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu kualitas makanan yang baik secara bakteriologis, kimiawi, maupun fisik harus selalu dipertahankan. Menurut Depkes RI (2003), Kualitas makanan harus senantiasa terjamin setiap saat agar masyarakat sebagai pemakan produk makanan tersebut dapat terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan serta keracunan akibat makanan, terutama bagi pasien yang sedang dirawat di rumah sakit yang tubuhnya dalam kondisi lemah sehingga sangat rentan terhadap berbagai penyakit termasuk penyakit-penyakit yang ditularkan melalui makanan, sehingga higiene sanitasi pengolahan makanan di rumah sakit perlu mendapat perhatian yang lebih seksama.

Djarismawati (2004) menyatakan, Usaha yang dilakukan untuk penyehatan makanan dan miuman agar menghasilkan makanan yang bermanfaat dan tidak membahayakan bagi yang memakannya yaitu dengan pengendalian faktor yang memungkinkan terjadinya kontaminasi yang mempengaruhi pertumbuhan kuman dan bertambahnya bahan aditif pada makanan dan minuman yang berasal dari proses pengolahan makanan dan miuman yang disajikan di rumah sakit agar tidak menjadi mata rantai penularan penyakit dan gangguan kesehatan.

(2)

pada kegiatan sanitasi makanan di rumah sakit, bahan makanan yang diolah sebagai makanan untuk pasien rawat inap di rumah sakit sangat penting diperhatikan kebersihan dalam pembuatan makanannya. Kemudian menurut Aritonang (2009), makanan yang disajikan kepada konsumen (dokter, pegawai dan pasien) harus terjaga dan terjamin kualitasnya demi keamanan pangan. Sanitasi dan hygiene yang diamati meliputi makanan, penjamah makanan, peralatan dan ruangan pengolahan dan pendistribusian makanan.

Endrah (2010) berpendapat, Pekerja yang memiliki peranan penting untuk kelancaran proses produksi karena pekerja merupakan perencana, pelaksana dan pengelola dalam suatu penyelenggaraan makanan. Pekerjaan dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya apabila dalam diri pekerja memiliki sikap positif. Pengetahuan tenaga pengolah tentang higiene dan sanitasi dapat mempengaruhi tindakan higiene dan sanitasi dalam pengolahan makanan untuk terjaminnya keamanan pangan. Higiene dan sanitasi yang tidak memadai dalam tahapan produksi dapat menimbulkan tumbuh dan berkembangnya jasad renik pembusuk dan patogen dalam makanan (Hapsari, 2010).

Selain itu, Kontaminasi juga dapat terjadi saat pencucian peralatan makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Di Indonesia peraturan telah dibuat dalam bentuk Permenkes RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004, bahwa untuk persyaratan peralatan makan dengan angka total kuman sebanyak-banyaknya 100/cm2dan tidak mengandung bakteriEscherichia coli(negatif).

(3)

diketahui secara mendasar, jika pencucian dilakukan secara baik maka akan menghasilkan peralatan yang bersih dan sehat. Menurut Depkes RI (2003), kebersihan peralatan makan yang kurang baik sangat mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan penyebaran kuman penyakit dan keracunan. Untuk itu peralatan makanan harus dijaga kebersihannya, berarti telah membantu mencegah pencemaran atau kontaminasi kuman patogen salah satunya bakteri Escherichia coli”.

Menurut Purnawijayanti (2001) yang mengutip pendapat Loken, Di amerika serikat 25% dari semua penyebaran penyakit melalui makan disebabkan oleh pengolahan makanan yang terinfeksi dari higiene perorangan yang buruk. Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus diare yang diteliti pada 3 Rumah Sakit di Jakarta pada tahun 1995 masih sangat tinggi yaitu 20%, sedangkan keracunan makanan sebanyak 22%. Menurut Dewi dan Hartanto (2003) bahwa salah satu penyebab terjadi masalah kesehatan tersebut adalah proses pencucian bahan makanan tidak dengan air yang mengalir, tidak menerapkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS), tidak memakai pakaian kerja pada saat bekerja dan memakai perhiasan pada saat pengolahan makanan.

Berdasarkan penelitian Afriyenti yang dikutip oleh Chandra (2006), bahwa ditemukannya kandungan Escherichia coli dari 8 (delapan) sampel

makanan ada 2 (dua) sampel yang mengandungEscherichia coliyaitu acar (2/g)

di RSJ Pekanbaru dan sayur bayam (2/g) di RSJ Ibnu Sina Pekanbaru. Dalam persyaratan mikrobiologi Escherichia coli dipilih sebagai indikator tercemarnya

(4)

makanan merupakan indikasi pasti terjadinya kontaminasi tinja manusia. Kemudian menurut Nurwantoro dkk (1997), Escherichia coli yang terdapat pada

makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuh manusia dapat menyebabkan penyakit seperti kolera, disentri, gastroenteritis, diare dan berbagai penyakit saluran pencernaan yang lain.

Rumah Sakit Umum Haji Medan adalah Rumah Sakit Negeri Kelas B yang belum pernah dilakukan penelitian tentang analisis kondisi higiene dan sanitasi instalasi gizi serta pemeriksaan Escherichia coli pada peralatan makan.

Berdasarkan hasil survei awal yang telah dilakukan, Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Haji Medan masih banyak dijumpai proses pengolahan makanan yang kurang baik, konstruksi bangunan, pencucian peralatan dan penyimpanan bahan makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan, sarana sanitasi yang kurang memadai, higiene penjamah makanan tidak memenuhi syarat seperti tidak memakai celemek, penutup kepala dan masker pada saat mengolah makanan serta tidak memakai sarung tangan. Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Kondisi Higiene dan Sanitasi Instalasi Gizi serta Pemeriksaan Escherichia colipada Peralatan Makan di Rumah Sakit Umum Haji

(5)

1.2 Perumusan Masalah

Instalasi gizi merupakan tempat pengolahan makanan untuk pasien dan berperan dalam kesembuhan pasien di Rumah Sakit. Maka, di perlukan instalasi gizi yang memenuhi syarat kesehatan yang telah ditetapkan. Akan tetapi, berdasarkan survei awal yang telah di lakukan bahwa Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Haji Medan masih ditemukan pengolahan makanan dan kontruksi bangunan yang tidak memenuhi syarat kesehatan serta penjamah makanan yang tidak memakai alat pelindung diri seperti celemek, penutup kepala, masker dan lain-lain. Tentu hal ini dapat meningkatkan resiko kontaminasi bakteri pada makanan. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi higiene dan sanitasi instalasi gizi serta pemeriksaan

Escherichia coli pada peralatan makan di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun

2016.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum kondisi higiene dan sanitasi instalasi gizi serta kandungan Escherichia coli

pada peralatan makan di Rumah Sakit Umum Haji Medan tahun 2016. 1.1.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui kondisi higiene penjamah makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Haji Medan berdasarkan Kepmenkes RI No.1098/Menkes/Per/VII/2003.

(6)

Medan berdasarkan Permenkes RI No.1204/Menkes/SK/X/2004 dan Permenkes RI No.1096/Menkes/Per/VI/2011.

3. Untuk mengetahui kandungan Escherichia coli pada peralatan makan di

Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Haji Medan berdasarkan Permenkes RI No.1204/Menkes/SK/X/2004.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Memberi masukan bagi Pimpinan Rumah Sakit Umum Haji Medan tentang kondisi higiene dan sanitasi instalasi gizi serta pemeriksaan kandungan Escherichia colipada peralatan makan di Rumah Sakit Umum

Haji Medan .

2. Memberi masukan pada penjamah makanan tentang higiene sanitasi pengelolaan makanan.

3. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam melakukan kegiatan penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

89.897.500 (delapan puluh sembilan juta delapan ratus sembilan puluh tujuh ribu lima ratus rupiah). Sumber pendanaan : APBD Provinsi Jawa Timur Tahun

Diharapkan web ini dapat membantu dan mempermudah pelanggan untuk mencari informasi tentang hotel,serta mempermudah dalam pemesanan kamar. Penulis berharap dengan menggunakan

Kepada para peserta yang berkeberatan atas pengumuman ini dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis kepada Panitia Pengadaan Bappeda Provinsi Jawa Timur dalam

Jogiyanto, H.M.2005.Analisis dan Desain Sistem Informasi.Andi Offset.Yogyakarta.. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan

Menunjukkan kemajuan-kemajuan yang dicapai pada masa Bani Umayah dalam bidang ilmu pengetahuan. 9

Peneliti Saat Mewancarai Kepala Puskesmas Medan Tuntungan Bapak

Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan jangka menengah sebagaimana yang diuraikan dalam rangka Rencana Strategis Tahun 2012- 2017, maka disusunlah Rencana

openly communicate the information about MPRS, highly encourage INV style in making performance reward decisions, and appropriately use performance appraisal to determine