• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)"

Copied!
241
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI BERKARIR SEBAGAI AKUNTAN

PUBLIK (STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI NEGERI DI MEDAN)

OLEH:

LILY HERAWATI

110503113

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “AnalisisFaktor-Faktor yang MempengaruhiMinatMahasiswaAkuntansiBerkarirSebagaiAkuntanPublik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 29 September 2015

(3)

ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCE ACCOUNTING STUDENTS INTEREST ON CAREER AS A PUBLIC ACCOUNTANT (STUDY IN ACCOUNTING STUDENTS ON STATE OF UNIVERSITY IN MEDAN)

ABSTRACT

This research aims to analyze the influence of the motivation, gender, financial respect, profesional training, profesional recognation, sosial values, work environment, consideration of market employee, and personality against accounting student interest on career as a public accountant. The object of the research were accounting student at state of university in Medan as a research sample that taken by using purposive sampling technique. There were 266 accounting students partisipating as respondent from three state of universities in Medan. The method of analysis used in this research is multiple linear regression. The results of the research is the sosial values, consideration of market employee, and personality positive and significant impact on accounting student interest on career as a public accountant partially, as additional, motivation, gender, financial respect, profesional training, profesional recognation, and work environment do not influence significantly on accounting student interest on career as a public accountant. Variable of the motivation, gender, financial respect, profesional training, profesional recognation, sosial values, work environment, consideration of market employee, personality simultaneously influence on accounting student interest on career as a public accountant with explained by variation the expressed in Adjusted R2 equal to 40,9% meanwhite the rest is equal to 59,1 % influenced by other variables which is not explained by the research model. The variable that most influence on the accounting student interest on career as a public accountant in this research is personality because it has a coefficient beta of 0,287. In addition there are no significant difference between groups of data on accounting student University of North Sumatra , Medan State University and the State Islamic University of North Sumatra of the factors that influence of interest in career as a public accountant.

(4)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI BERKARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

(STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI NEGERI DI MEDAN)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Penelitian ini menggunakan mahasiswa akuntansi pada perguruan tinggi negeri di Medan sebagai sampel penelitian yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Terdapat sebanyak 266 mahasiswa akuntansi yang menjadi responden yang berasal dari tiga perguruan tinggi negeri di Medan. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik secara parsial, sedangkan motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Variabel motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas berpengaruh secara simultan terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik dengan variasi yang terjelaskan yang dinyatakan dalam Adjusted R2 sebesar 40,9%, sedangkan sisanya 59,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Variabel yang paling berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik di dalam penelitian ini adalah personalitas karena memiliki nilai koefisien beta sebesar 0,287. Selain itu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok data mahasiswa akuntansi Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan, dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi minat berkarir sebagai akuntan publik.

(5)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillahi rabbil’alamin. Pertama, tentu saja penulis berterima kasih

kepada ALLAH SWT, yang membuat penulis bertanya, nikmat-NYA yang mana lagi yang bisa penulis dustakan, serta terima kasih atasberkatrahmatdanhidayah-NYA penulis masihdiberikankesempatansertakemampuandalammerampungkan

skripsi yang berjudul “AnalisisFaktor-Faktor yang

MempengaruhiMinatMahasiswaAkuntansiBerkarirSebagaiAkuntanPublik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri Di Medan)”sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Strata Satu (S-1) pada program studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara. Shalawat berangkaikan salam tak lupa penulis ucapkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, serta para

sahabat yang semoga memberikan syafa’atnya di yaumil akhir kelak, amin ya Rabbal’alamin, juga penulis berterima kasih atas pelajaran berharga tentang pentingnya sabar, ikhlas, serta tak kenal kata menyerah. Serta ucapan rasa terima

kasih yang luar biasa, selalu ingin penulis ucapkan berulang-ulang kali kepada pihak-pihak yang telah membantu dan memberikan doa serta dukungan agar

skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Muchas gracias ini penulis sampaikan kepada pihak-pihak tersebut diantaranya adalah :

1. Terima kasih kepada ibunda tercinta atas doa yang tak pernah putus,

(6)

Sebagai anak, saya bangga. Serta keluarga besar Hj. Wasinah, pakde, bukde, paklek, buklek, semua sepupu-sepupu dan keponakan-keponakan

lucu yang saya sayangi.

2. Terima kasih khususnya saya ucapkan kepada dosen pembimbing saya

Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak. yang selalu membimbing, memberikan dukungan, motivasi, nasihat, dan selalu memberikan respon yang positif sehingga menumbuhkan sikap optimis bagi saya dalam

mengerjakan skripsi ini. Dan juga rasa terima kasih saya ucapkan kepada Drs. Chairul Nazwar, M.Si., Ak. dan Drs. M. Zainul Bahri

Torong, M.Si. yang senatiasa memberikan masukan dan arahan yang positif kepada saya.

3. Terima kasih saya ucapkan kepada Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

beserta seluruh jajaran staf atau pegawai yang senantiasa memberikan bantuan administrasi dan lainnya untuk penyelesaian skripsi ini.

4. Terima kasih juga saya ucapkan kepada seluruh organisasi ekstra maupun intra kampus (BP2M, FoSEI USU, KAM RABBANI, HIMLAB) yang telah bersedia memberikan naungan penuh kepada saya

selama masa perkuliahan, harus saya katakan saya sangat terbantu. Hidup Mahasiswa!!

5. And the end ofmuchas gracias ini saya ucapkan kepada teman-teman yang senantiasa mendukung, menarik, dan mendorong, kepada keluarga besar kos Senina 35A (terutama Kak Nuna, Kak Syarifah, Rizky,

(7)

Mutiara, Ika Khairunnisa Simanjuntak, dan Raya Puspita Sari Hasibuan. Aku menyayangi kalian karena ALLAH SWT.

Tulisaninimasih jauh dari kata sempurna sehingga memilikibanyakkekurangan yang senantiasamengharapkankritikdan saran yang

bersifatmembangundariparapembaca. Akhirul kalam, saya ucapkanterimakasihbanyak, untuk segala khilaf dan salah saya mohon maaf, kepada ALLAH SWT saya mohon ampun.L’effort est ma force.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Medan, Sepetember 2015

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRACT ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. LatarBelakangMasalah ... 1

1.2. PerumusanMasalah ... 9

1.3. TujuandanManfaatPenelitian ... 10

1.3.1. TujuanPenelitian ... 10

1.3.2. ManfaatPenelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 14

2.1. Minat Mahasiswa Akuntansi ... 14

2.2. Profesi Akuntan Publik ... 15

2.2.1. Kantor Akuntan Publik ... 15

2.2.2. Akuntan Publik Sebagai Karir ... 17

2.3. Faktor-faktor yang DipertimbangkandalamMemilihKarirSebagaiAkuntanPublik... 19

2.3.1. Motivasi ... 19

2.3.2. Gender ... 22

2.3.3. Penghargaan Finansial ... 24

2.3.4. Pelatihan Profesional ... 27

2.3.5. Pengakuan Profesional ... 28

2.3.6. Nilai-nilai Sosial ... 30

2.3.7. Lingkungan Kerja ... 31

2.3.8. Pertimbangan Pasar Kerja ... 32

2.3.9. Personalitas ... 34

2.4. PenelitianTerdahulu ... 36

(9)

2.5.1. Motivasi Dengan Minat Mahasiswa AkuntansiBerkarir

Sebagai Akuntan Publik ... 44

2.5.2. Gender Dengan Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik ... 44

2.5.3. Penghargaan Finansial Dengan Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik ... 45

2.5.4. Pelatihan Profesional Dengan Mina Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik ... 46

2.5.5. Pengakuan Profesional Dengan Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik ... 47

2.5.6. Nilai-nilai Sosial Dengan Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik ... 48

2.5.7. Lingkungan Kerja Dengan Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik ... 48

2.5.8. Pertimbangan Pasar Kerja Dengan Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik ... 49

2.5.9. Personalitas Dengan Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik ... 50

2.6. KerangkaKonseptual ... 51

2.7. KerangkaOperasionalPenelitian ... 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 54

3.1. RuangLingkupPenelitian ... 54

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 54

3.3. Jenis dan Sumber Data ... 56

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 57

3.5. MetodeAnalisis Data ... 57

3.5.1. StatistikDeskriptif ... 58

3.5.2. UjiKualitas Data ... 58

3.5.3. UjiAsumsiKlasik ... 60

3.5.4. UjiRegresiBerganda ... 61

3.5.5. UjiHipotesisPenelitian ... 63

3.6. Skala Pengukuran ... 65

3.7. OperasionalisasiVariabelPenelitian ... 66

3.7.1. VariabelIndependen (X) ... 66

3.7.2. VariabelDependen (Y) ... 73

BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 76

4.1. Gamabaran Umum Objek Penelitian ... 76

4.1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 76

4.1.2. Data Responden ... 77

4.2. Hasil dan Pembahasan ... 78

(10)

4.2.2. Hasil Uji Kualitas Data ... 81

4.2.2.1. Hasil Uji Validitas ... 81

4.2.2.2. Hasil Uji Reliabilitas ... 88

4.2.3. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 90

4.2.3.1. Hasil Uji Normalitas ... 90

4.2.3.2. Hasil Uji Multikolinearitas ... 92

4.2.3.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 94

4.2.4. Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... 96

4.2.5. Hasil Uji Hipotesis ... 98

4.2.5.1. Hasil Uji Statistik t (Uji Signifikansi Parsial) ... 98

4.2.5.2. Hasil Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan) ... 108

4.2.5.3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ... 109

4.2.5.4. Hasil Uji One Way ANOVA ... 111

4.3. Interpretasi ... 117

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 128

5.1. Kesimpulan ... 128

5.2. Implikasi ... 131

5.3. Saran ... 132

DAFTAR PUSTAKA ... 134

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 36

Tabel 3.1 Daftar Jumlah Mahasiswa Akuntansi USU, UNIMED, dan UINSUStambuk 2011 dan 2012 ... 55

Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian... 74

Tabel 4.1 Sampel Penelitian ... 77

Tabel 4.2 Data statistik Responden ... 78

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ... 79

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi ... 82

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Gender ... 82

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Penghargaan Finansial... 83

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan Profesional ... 84

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Pengakuan Profesional ... 84

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Nilai-nilai Sosial ... 85

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja ... 86

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Pertimbangan Pasar Kerja ... 86

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Personalitas ... 87

Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik ... 88

Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas ... 89

Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinearitas Data ... 93

(12)

Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik t (Uji Signifikansi Parsial) ... 99

Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan) ... 109

Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ... 110

Tabel 4.20 Hasil Uji Homogenitas Data ... 112

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 51

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 52

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Data (Grafik Plot) ... 91

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Data (Histogram) ... 92

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 142

Lampiran 2 Data Mentah Hasil Jawaban Responden ... 148

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 201

Lampiran 4 Hasil Uji Regresi Berganda ... 217

Lampiran 5 Hasil Uji One Way ANOVA ... 221

(15)

ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCE ACCOUNTING STUDENTS INTEREST ON CAREER AS A PUBLIC ACCOUNTANT (STUDY IN ACCOUNTING STUDENTS ON STATE OF UNIVERSITY IN MEDAN)

ABSTRACT

This research aims to analyze the influence of the motivation, gender, financial respect, profesional training, profesional recognation, sosial values, work environment, consideration of market employee, and personality against accounting student interest on career as a public accountant. The object of the research were accounting student at state of university in Medan as a research sample that taken by using purposive sampling technique. There were 266 accounting students partisipating as respondent from three state of universities in Medan. The method of analysis used in this research is multiple linear regression. The results of the research is the sosial values, consideration of market employee, and personality positive and significant impact on accounting student interest on career as a public accountant partially, as additional, motivation, gender, financial respect, profesional training, profesional recognation, and work environment do not influence significantly on accounting student interest on career as a public accountant. Variable of the motivation, gender, financial respect, profesional training, profesional recognation, sosial values, work environment, consideration of market employee, personality simultaneously influence on accounting student interest on career as a public accountant with explained by variation the expressed in Adjusted R2 equal to 40,9% meanwhite the rest is equal to 59,1 % influenced by other variables which is not explained by the research model. The variable that most influence on the accounting student interest on career as a public accountant in this research is personality because it has a coefficient beta of 0,287. In addition there are no significant difference between groups of data on accounting student University of North Sumatra , Medan State University and the State Islamic University of North Sumatra of the factors that influence of interest in career as a public accountant.

(16)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI BERKARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

(STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI NEGERI DI MEDAN)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Penelitian ini menggunakan mahasiswa akuntansi pada perguruan tinggi negeri di Medan sebagai sampel penelitian yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Terdapat sebanyak 266 mahasiswa akuntansi yang menjadi responden yang berasal dari tiga perguruan tinggi negeri di Medan. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik secara parsial, sedangkan motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Variabel motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas berpengaruh secara simultan terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik dengan variasi yang terjelaskan yang dinyatakan dalam Adjusted R2 sebesar 40,9%, sedangkan sisanya 59,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Variabel yang paling berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik di dalam penelitian ini adalah personalitas karena memiliki nilai koefisien beta sebesar 0,287. Selain itu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok data mahasiswa akuntansi Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan, dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi minat berkarir sebagai akuntan publik.

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pesatnya perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini secara tidak langsung memberikan peluang yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja. Salah satu yang tergolong angkatan kerja adalah sarjana

ekonomi khususnya program studi akuntansi.Program studi akuntansi merupakan salah satu program studi yang paling banyak diminati oleh

mahasiswa saat ini.Penelitian Benny dan Yuskar (2006) menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan (program studi) akuntansi, didorong oleh keinginan mereka untuk menjadi profesional dibidang

akuntansi. Seiring sejalan dengan itu, perkembangan dunia bisnis juga memerlukan lulusan akuntansi yang berkualitas dan siap pakai dalam dunia

kerja. Untuk merespon hal tersebut maka desain kurikulum sejak di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga ke tingkat perguruan tinggi sudah diarahkan untuk menjadi akuntan publik dan sistem pendidikan juga

didesain agar relevan dengan dunia kerja bagi sarjana akuntansi.Akan tetapi melihat kenyataan yang terjadi dilapangan, tidak banyak sarjana akuntansi

yang berkarir sebagai akuntan publik. Padahal potensi akuntanpublikdi Indonesia sangatlah besar. Jumlah perusahaan yang mencapai puluhan ribu dimana dapat dianalogikan setiap perusahaan membutuhkan jasa akuntan

(18)

Forddanta (2012) menyebutkan bahwa pertumbuhan akuntan publik masih rendah yaitu hanya 4% per tahun. Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa

Penilai (PPAJP) mencatat jumlah akuntan yang terdaftar di Indonesia sebanyak 51.800 orang. Tetapi dari seluruh akuntan tersebut yang menjadi

akuntan publik per Pebruari 2014 hanya 1.075 orang.Terjadi kenaikan jumlah sebesar 76 orang dari tahun 2013 yang hanya sebanyak999 orang. Akan tetapi kenaikan yang terjadi tidak sebanding jika dibandingkan

dengan akuntan baru yang dapat mencapai sekitar 1.500 orang setiap tahunnya.Selanjutnya apabila dibandingkan dengan negara tetangga di

kawasan ASEAN, jumlah akuntan publik di Indonesia yang berpenduduk sekitar 250 juta jiwa relatif sedikit. Sementara itu Chairunnisa dalam Jurnal Audit dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura tahun

2014menjelaskan :

negara-negara tetangga seperti Singapura dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa mempunyai akuntan publik sekitar 15.000 orang, Philipina dengan jumlah penduduk 88 juta jiwa mempunyai akuntan publik sebanyak 15.000 orang, Thailand dengan jumlah penduduk 66 juta jiwa mempunyai akuntan publik 6.000 orang, dan Vietnam dengan jumlah penduduk 85 juta jiwa mempuyai akuntan publik 1.500 orang.

Sebagai tambahan, negeri jiran Malaysia yang jumlah penduduknya kurang dari 30 juta jiwa, memiliki tak kurang dari 2.500 akuntan publik

(19)

publik sebagai pilihan. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Jam’an, 2011) :

a. Landasan hukum terkait profesi akuntan dan pelaporan akuntansi keuangan yang belum memadai untuk memberikan peran bagi akuntan

publik (terdapat kewajiban audit untuk perusahaan (Pasal 68 UU PT No.40, untuk perusahaan dengan aset atau peredaran bruto tertentu tetapi tidak ada pengawasan dan sanksi apabila ketentuan itu tidak

dipatuhi, baru diterbitkanya UU No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik).

b. Pangsa pasar jasa audit yang terbatas jumlahnya. (Terkait dengan faktor sebelumnya yaitu masih sedikitnya jumlah perusahaan terbuka dan jumlah perusahaan lain yang terikat dengan kebutuhan audit).

c. Perspektif atas risiko profesi (risiko hukum yang mengikat dalam jasa audit dan assurance).

d. Tingginya biaya (diantaranya biaya untuk pendidikan, ujian profesi, perizinan, dan pelatihan profesional berkelanjutan).

Selain itu, Chairunnisa (2014) menambahkan “perbedaan jumlah

yang terlalu jauh tersebut juga disebabkan oleh sulitnya melalui berbagai proses dan tes yang harus dijalani oleh tiap-tiap calon akuntan publik. Tidak

hanya harus mempunyai pendidikan tinggi, namun mereka juga harus mempunyai pengalaman dan pengakuan dari Kementerian Keuangan”. Pemilihan sebuah karir bagi sarjana akuntansi tidak tertutup pada profesi

(20)

selami tergantung dari faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Dalam dunia kerja, ada banyak jenis karir yang dapat ditekuni oleh sarjana akuntansi. Hal

ini menunjukkan bahwa setiap sarjana akuntansi bebas memilih karir apa yang ingin dicapai.

Apabila ingin berkarir sebagai akuntan publik, sarjana akuntansi harus bersaing dengan sarjana non-akuntansi dalam mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik setelah disahkannya

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik (Kuningsih dan Harto, 2013). Profesi akuntan memang sangat berperan penting dan

memiliki tempat yang istimewa dalam dunia bisnis. Sama halnya dengan profesi-profesi yang lain, profesi akuntan juga dituntut untuk memiliki keahlian lebih dalam bidang akuntansi. Profesi akuntan juga memiliki

tanggungjawab terhadap apa yang diperbuat, seperti halnya terhadap pekerjaan, organisasi, masyarakat dan dirinya sendiri. Harris dan Djamhuri

(2011) menjelaskan, “Profesi Akuntan adalah pekerjaan yang tidak hanya berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup semata, tetapi juga memerlukan standar-standar kualitas, kode etik profesi sehingga integritas

profesi akuntan senantiasa terjaga, dan akuntan semestinya senantiasa menjaga hubungan baik dengan lingkungan masyarakat disekitarnya”. Oleh

(21)

Karir merupakan suatu akumulasi dan pengetahuan yang tertanam pada skill, expertise, dan jaringan hubungan kerja yang diperoleh melalui

serangkaian perkembangan pengalaman kerja yang lebih luas (Bird, 1994 dalam Rahayuningsih, 2002). Sedangkan Greenberg dan Baron (2000 : 215)

menyatakan bahwa karir tersebut meliputi urutan pengalaman pekerjaan seseorang selama jangka waktu tertentu. Pilihan karir mahasiswa dipengaruhi oleh stereotype yang mereka bentuk tentang berbagai macam

karir (Holland, 1995 dalam Rahayuningsih, 2002). Persepsi dan stereotype karir merupakan hal penting untuk menentukan karir karena persepsi

mahasiswa umumnya dipengaruhi oleh pengetahuan pribadi mengenai lingkungan kerja, informasi dari lulusan terdahulu, keluarga, dosen, dan text book yang dibaca ataupun digunakan (Stolle, 1976).

Dalam pemilihan karir harus didasari oleh minat dan rencana karir yang jelas. Minat dan rencana karir yang jelas akan sangat berguna bagi

mahasiswa dan pihak perguruan tinggi dalam penyusunan kurikulum agar materi kuliah dapat tersampaikan secara efektif sesuai dengan profesi pilihan mahasiswa kedepannya. Oleh karena itu, diperlukan suatu stimulasi

untuk membuat mahasiswa mulai memikirkan secara serius tentang karir yang diinginkannya sejak masih dibangku kuliah agar mahasiswa dapat

memanfaatkan waktu dan fasilitas kampus secara optimal (Widyasari, 2010).

Minat pemilihan karir khususnya karir yang ditawarkan oleh

(22)

semua mahasiswa akuntansi mempunyai minat terhadap pilihan karir tersebut. Dari penelitian sebelumnya, terdapat berbagai macam faktor yang

dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih karir. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2009), hasil penelitian

menunjukkan bahwa faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa

Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menjadi akuntan publik secara simultan. Sementara itu seorang peneliti,

Chan (2012), meneliti apakah faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, personalitas dan prestasi akademik siswa

mempengaruhi pemilihan karir akuntan publik dan menuliskan hasil penelitiannya dalam Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Unika Widya

Mandala Surabaya tahun 2012 bahwa pelatihan profesional dan personalitas berpengaruh signifikan terhadap minat menjadi akuntan publik. Sebaliknya variabel penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja

dan prestasi akademik tidak berpengaruh signifikan terhadap minat menjadi akuntan publik.

Seorang mahasiswa dalam merencanakan karirnya tentu mempunyai pertimbangan atau faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menentukan profesi yang akan dipilih. Hal apa yang menjadi latar belakang pemilihan

(23)

tersebut merupakan pertanyaan penting dalam pemilihan profesi. Penelitian kali ini meneliti mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi minat

mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik, faktor-faktor tersebut yaitu motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan

profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas. Sebagai seorang fresh graduate

tentunya akan mempertimbangkan beberapa faktor tersebut sebelum

menjatuhkan pilihan pada profesi sebagai akuntan publik.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan penelitian yang

dilakukan oleh Sugahara dan Boland (2009) dengan ruang lingkup penelitian di Indonesia, khususnya di Medan. Akan tetapi beberapa variabel yang digunakan oleh peneliti sudah pernah diteliti sebelumnya dengan

beberapa variabel berbeda. Sugahara dan Boland (2009) meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa bisnis

di Jepang. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada dua kelompok yaitu kelompok akuntansi dan kelompok non-akuntansi. Hasil dari analisis tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan

antara dua kelompok tersebut. Selanjutnya penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa pengaruh utama yang mempengaruhi pilihan kejuruan

bagi mahasiswa akuntansi didasarkan pada nilai-nilai intrinsik. Sedangkan mahasiswa non-akuntansi memilih prospek karir sebagai faktor utama ketika memilih karir. Perbedaan lainnya dalam penelitian yang dilakukan oleh

(24)

1. Peneliti menambahkan variabel independen menjadi sembilan variabel yaitu motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional,

pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas.

2. Penelitian ini dilakukan di kota Medan pada 3 perguruan tinggi negeri di Sumatera Utara. Sedangkan peneliti sebelumnya melakukan penelitian diperguruan tinggi Jepang pada tingkat sarjana dan

pascasarjana.Maka dari itu, penelitian ini dilakukan pada tempat dan objek yang berbeda.

3. Penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2006, sedangkan penelitian yang sekarang dilakukan pada tahun 2015.

Dari uraian diatas, maka peneliti termotivasi untuk melakukan

penelitian mengenai minat berkarir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik. Penelitian ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi tertulis untuk

mengetahui, mempelajari, memahami, bahkan menganalisis lebih dalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat tersebut. Seperti halnya penelitian yang dilakukan Sugahara dan Boland (2009) tersebut sangat

penting bagi pendidik akuntansi di Jepang karena mereka berusaha mengatasi permasalahan ketidakpopulariannya profesi akuntan saat itu.

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam mengatasi ketidakpopularian profesi akuntan publik agar dapat meningkatkan jumlah peminat profesi akuntan publik di Indonesia dan menjadi sumber referensi

(25)

bagi mahasiswa akuntansi agar lebih serius dalam pemilihan karir untuk masa depannya. Oleh karena itu, penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti memiliki judul sebagai berikut :

“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri di Medan)”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Apakah motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh secara parsial

maupun simultan terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik ?

2. Bagaimana motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh terhadap minat

mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik ?

3. Apakah terdapat perbedaan pandangan antara mahasiswa akuntansi di

Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (UNIMED), dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU)mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir

(26)

4. Manakah variabel independen (motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial,

lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas) yang paling dominan mempengaruhi variabel dependen (minat mahasiswa

akuntansi berkarir sebagai akuntan publik) ? 1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan

penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal berikut ini:

1. Untuk menganalisis pengaruh motivasi, gender, penghargaan finansial,

pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas baik

secara parsial maupun simultan terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik.

2. Untuk mengetahui bagaimana motivasi, gender, penghargaan finansial,

pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas

berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik.

3. Untuk meneliti ada atau tidaknya perbedaan pandangan antara

(27)

Negeri Medan (UNIMED), dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU)mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan

karir sebagai akuntan publik.

4. Untuk menganalisis pengaruh variabel independen (motivasi, gender,

penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas) yang paling dominan terhadap variabel dependen (minat

mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik).

1.3.2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut :

1. Bagi para akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah ilmu pengetahuan para akademisi mengenai motivasi,

gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa

akuntansi berkarir sebagai akuntan publik, serta mendiskusikan mengenai pentingnya mengetahui minat mahasiswa akuntansi untuk

(28)

2. Bagi para mahasiswa akuntansi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para auditor khususnya auditor pada KAP yang terdaftar di kota Medan, antara lain :

(1) Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk lebih serius dalam pemilihan karir demi masa depannya sekaligus memahami pengaruh motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan

profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas terhadap minat

mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik serta dapat menjadi motivasi bagi mereka.

(2) Memberikan gambaran mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik, sehingga dapat menambah wawasan bagi setiap

mahasiswa akuntansi mengenai hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan agar memantaskan kualitas diri sesuai dengan yang diharapkan dunia kerja.

(3) Dengan mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan

publik diharapkan dapat memberikan solusi untuk mengantisipasi kesenjangan maupun kesalahan dalam pemilihan profesi di masa yang akan datang, sehingga dapat menjaga citra dan profesionalitas

(29)

3. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan menjadi bahan perbandingan riset-riset selanjutnya

dalam menambah pengetahuan dan kayakinan mengenai pengaruh motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja,

pertimbangan pasar kerja, dan personalitas terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik.

4. Bagi pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh

motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja,

(30)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Minat Mahasiswa Akuntansi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006), “minat yaitu kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”. Minat adalah suatu

pemutusan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan (Sujanto, 1981

: 23). Sementara itu Hurlock (1995 : 144) mendefinisikan minat sebagai “sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih”. Minat pada dasarnya tidak bersifat

permanen, minat hanya bersifat sementara dan dapat berubah-ubah. Hal ini dapat dilihat ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka

akan menjadi berminat yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Akan tetapi ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun.

Mahasiswa selama belajar di perguruan tinggi menerima informasi mengenai profesi akuntan publik dan non akuntan publik. Informasi tersebut

memunculkan minat mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi apa yang akan dijalaninya di masa depan. Profesi akuntan publik dipandang sebagai profesi yang menjanjikan prospek yang cerah karena profesi ini memberikan

(31)

memberikan kesempatan untuk mengembangan keterampilan dan memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang menantang dan

bervariasi karena dapat ditugaskan diberbagai tempat dan berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda (Wheeler, 1983).

Akuntan publik juga merupakan penasehat bisnis yang terpercaya dan salah satu profesi yang diberikan kewenangan untuk memberikan jasa audit. Hal ini membentuk minat mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntan publik.

2.2. Profesi Akuntan Publik

2.2.1. Kantor Akuntan Publik

Di dalam Wikipedia Indonesia (2013) yang dimaksud Kantor Akuntan Publik(KAP) adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dar

jasanya.Bidang jasa KAP meliputi:

a. Jasa atestasi, termasuk di dalamnya adal

atas pelaporan informasi keuangan proforma, review atas laporan keuangan, dan jasa audit serta atestasi lainnya.

b. Jasa non-atestasi, yang mencakup jasa yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, manajemen, kompilasi, perpajakan, dan konsultasi.

(32)

1. akuntan publik yang juga sekaligus bertindak sebagai pimpinan.

2.

paling sedikit 2 (dua) orang akuntan publik dan/atau 75% dari seluruh

sekutu adalah akuntan publik. Masing-masing sekutu disebut Rekan

Partner) dan salah seorang sekutu bertindak sebagai

Pemimpin Rekan.

3. Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik yang diatur dalam undang-undang.

Selain itu, jenjang karir di kantor akuntan publik cukup jelas. Berikut gambaran tentang karir akuntan publik (Mulyadi dan Puraduredja, 1998) : 1. Auditor Junior, bertugas melaksanakan prosedur audit secara rinci,

membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan.

2. Auditor Senior, bertugas untuk melaksanakan audit, dan bertanggungjawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana, mengarahkan dan mereview pekerjaan auditor

junior.

3. Manajer, merupakan pengawas audit yang bertugas membantu auditor

senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit; mereview

kertas kerja, laporan audit dan management letter.

4. Partner, bertanggungjawab atas hubungan dengan klien, dan

(33)

Peranan akuntan publik sangat penting dalam dunia usaha karena akuntan publik merupakan satu-satunya profesi yang berhak untuk

memberikan opini atas kewajaran dari laporan keuangan yang disusun manajemen (Baridwan, 1998). Akan tetapi Akuntan Publik dalam

memberikan jasa auditnya wajib mempunyai Kantor Akuntan Publik (KAP) paling lama 6 (enam) bulan sejak izin akuntan publik diterbitkan. Akuntan publik yang tidak mempunyai KAP dalam waktu lebih dari 6 (enam) bulan

akan dicabut izin akuntan publiknya.

2.2.2. Akuntan Publik Sebagai Karir

Baridwan (1998) menyatakan akuntan publik merupakan satu-satunya profesi yang berhak untuk memberikan opini atas kewajaran dari laporan keuangan yang disusun manajemen. Seperti halnya dengan

profesi-profesi yang lain, profesi-profesi akuntan publik juga me

Oleh karena itu, mahasiswa akuntansi yang memilih akan berkarir sebagai akuntan publik sudah seharusnya mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut.

Karir sebagai akuntan publik tidak hanya berkaitan dengan diri sendiri tetapi juga berhubungan dengan orang lain yang intensitasnya dapat

dikatakan sering. Untuk itu, seseorang yang ingin berkarir dalam dunia akuntansi publik akan mendapat penekanan khusus untuk memahami mengenai aturan etika akuntan publik yang tercantum dalam Standar

(34)

Publik (SPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi

Indonesia. SPAP dikeluarkan ole

Akuntan Publik (sebelumnya disebut Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik) adalah aturan etika yang harus diterapkan oleh anggota Institut Akuntan Publik Indonesia atau IAPI (sebelumnya Ikatan Akuntan Indonesia

– KompartemenAkuntan Publik atau IAI-KAP) dan staf profesional (baik yang anggota IAPI maupun yang bukan anggota IAPI) yang bekerja pada

satu Kantor Akuntan Publik (Yohanes, 2013).

Kode Etik Profesi Akuntan Publik (Kode Etik) ini terdiri dari dua bagian, yaitu Bagian A yang menetapkan prinsip dasar etika profesi dan

memberikan kerangka konseptual untuk penerapan prinsip tersebut. Sedangkan Bagian B dari Kode Etik ini memberikan ilustrasi mengenai

penerapan kerangka konseptual tersebut pada situasi tertentu. Berdasarkan Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2009, ada 5 (lima) Prinsip Etika Profesi yang

harus dipatuhi jika memilih berkarir sebagai akuntan publik, yakni : (1) Prinsip Integritas; (2) Prinsip Objektivitas; (3) Prinsip Kompetensi serta

Sikap Kecermatan dan Kehati-hatian Profesional; (4) Prinsip Kerahasiaan; dan (5) Prinsip Perilaku Profesional.

Selain itu, Kode Etik Profesi Akuntan Publik juga merinci aturan

(35)

1. Seksi 200 Ancaman dan Pencegahan

2. Seksi 210 Penunjukan Praktisi, KAP, atau Jaringan KAP

3. Seksi 220 Benturan Kepentingan 4. Seksi 230 Pendapat Kedua

5. Seksi 240 Imbalan Jasa Profesional dan Bentuk Remunerasi Lainnya 6. Seksi 250 Pemasaran Jasa Profesional

7. Seksi 260 Penerimaan Hadiah atau Bentuk Keramah-Tamahan Lainnya

8. Seksi 270 Penyimpanaan Aset Milik Klien 9. Seksi 280 Objektivitas – Semua Jasa Profesional

10. Seksi 290 Independensi dalam Perikatan Assurance

Dari sini dapat kita lihat bahwa karir sebagai akuntan publik bukanlah hal yang dapat dipilih dengan mudah. Bahkan sejak tahun 2004,

maka setiap alumni jurusan Akuntansi tidak lagi mendapatkan gelar Ak secara otomatis (Wudjud, 2010). Bagi yang berminat mendapat gelar Ak

diwajibkan untuk menempuh Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) untuk masa studi 2 semester.

2.3. Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Memilih Karir Sebagai Akuntan Publik

2.3.1. Motivasi

2.3.1.1. Definisi Motivasi

Memilih suatu profesi sangat berkaitan erat dengan teori motivasi yaitu teori pengharapan (expectancy theory). Motivasi berasal dari kata latin

(36)

motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, yang berlangsung

secara sadar (Nawawi, 2008 : 351). Selanjutnya Sobur (2003 : 268) menambahkan “sebenarnya motivasi merupakan istilah yang lebih umum

yang menunjuk pada seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkannya, dan tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan”. Karena

itu bisa juga dikatakan bahwa motivasi berarti membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan seseorang atau diri sendiri

untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan atau tujuan. Motivasi sangat penting dimiliki setiap individu dalam dirinya karena motivasi menyebabkan individu mau bekerja giat dan antusias

mencapai hasil yang optimal (Sembiring, 2009). Menurut Komaruddin (1994) pada dasarnya motivasi dibagi menjadi dua jenis utama yaitu

motivasi intrinsik (motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang) yang disebut juga motivasi murni dan motivasi ekstrinsik (motivasi yang timbul disebabkan faktor dari luar diri seseorang) seperti kenaikan pangkat, pujian,

hadiah dan lain-lain. Menurut Peterson dan Plowman dalam Hasibuan (2003) yang mengatakan bahwa orang mau bekerja karena faktor-faktor

berikut ini :

1. The desire to live (keinginan untuk hidup)

2. The desire for position (keinginan untuk suatu posisi)

(37)

4. The desire for recognation (keinginan akan pengakuan)

Setiap pekerja mempunyai motif keinginan (want) dan kebutuhan

(needs) tertentu, dan mengharapkan kepuasan dari hasil kerjanya

(Sembiring, 2009).

2.3.1.2. Pentingnya Motivasi

Dalam kehidupan sehari-hari yang penuh dengan kegiatan perlu adanya motivasi agar kegiatan itu berjalan dengan lancar sesuai keinginan

dan mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan adanya motivasi kinerja kegiatan akan terlihat apakah kita bekerja maksimal atau tidak dan tentunya

akan berdampak pada hasil yang didapat.Sebagai profesi yang banyak diminati, apa saja yang menjadi motivasi pemilihan karir sebagai akuntan publik merupakan hal yang dapat menarik perhatian. Saat ini penelitian

mengenai motivasi dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik dapat dikatakan sudah banyak. Hal ini dapat diartikan bahwa motivasi merupakan

suatu hal penting yang pantas dan sangat menarik untuk diteliti. Dikarenakan penelitian tersebut akan memberikan manfaat sebagai pertimbangan oleh banyak pihak yang terkait.

Ningsih (2008) meneliti mahasiswa akuntansi pada empat perguruan tinggi di kota Padang yaitu Universitas Andalas, Universitas

Negeri Padang, Universitas Bung Hatta, dan Universitas Putra Indonesia. Dari temuan yang diperoleh pada penelitian tersebut, variabel motivasi karir dan self efficacy merupakan faktor yang signifikan mempengaruhi minat

(38)

motivasi ekonomi dan motivasi berprestasi tidak signifikan mempengaruhi minat mahasiswa pada pemilihan karir sebagai akuntan publik. Selain itu

juga terdapat perbedaan minat mahasiswa awal dan mahasiswa tingkat akhir dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik serta tidak ada perbedaan

minat antara mahasiswa pada universitas negeri dan mahasiswa pada universitas swasta dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik.

Penelitian tersebut dapat menggambarkan motivasi kerja sangatlah

penting jika ingin bertahan di karir tertentu, untuk mengembangkan karir, bahkan untuk pancapaian jenjang karir tertinggi atau untuk memenuhi

kebutuhan dasar setiap orang. Tanpa motivasi kerja tidak mungkin mendapatkan prestasi kerja yang tinggi dan akan berimbas pada kemajuan karir. Orang-orang yang sukses dalam karir adalah mereka yang memiliki

motivasi kerja.

2.3.2. Gender

2.3.2.1. Paradigma Gender

Sejak lahir seseorang sudah ditentukan peran dan atribut gender-nya masing-masing. Laki-laki dan perempuan dianggap sebagai simbol

status. Laki-laki identik dengan orang yang memiliki karakter maskulin. Sedangkan perempuan identik dengan orang yang memiliki karakteristik

feminin.Konsep gender adalah sifat-sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural (Fakih, 2006 : 8).Masyarakat pada umumnya melihat bahwa laki-laki kurang baik

(39)

menyimpang seperti kurangnya disiplin. Sedangkan perempuan jauh lebih rajin dan ulet serta konsisten dalam pekerjaannya, namun seringkali

perempuan terbawa dan larut dalam perasaannya sehingga muncul adanya keraguan dalam pengambilan keputusan.

Dewasa ini, paradigma mengenai keseteraan gender sudah meluas terlebih di Indonesia ada yang dikenal dengan emansipasi wanita. Seorang perempuan kini telah bisa bekerja diluar rumah membantu ekonomi

keluarga tetapi juga tidak melupakan kodratnya yang menyandang gelar seorang ibu jika sudah menikah. Akan tetapi, sebuahstudi yang dilakukan

Collins (1993) di kantor akuntan publik menemukan bahwa wanita mengalami stres kerja lebih tinggi dibanding pria. Wanita mengalami stress kerja yang tinggi karena adanya tuntutan pekerjaan dan rumah tangga

(Collins, 1993).

Perbedaan hakiki yang menyangkut jenis kelamin tidak dapat

diganggu gugat (misalnya secara biologis wanita mengandung), perbedaan peran genderdapat diubah karena bertumpu pada faktor-faktor sosial dan sejarah. Karir akuntan yang terkait dengan banyak disiplin ilmu sosial

tentunya akan sangat dipengaruhi oleh hal-hal tersebut (Andersen, 2012).

2.3.2.2. Gender Berkontribusi Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik

Gender kini tidak lagi menjadi pengahalang bagi perempuan untuk berkarir dalam berbagai aspek kehidupan. Ramdani dan Zulaikha (2013)

(40)

kultur masyarakat pada era sebelum kartini yang melarang wanita untuk bekerja pada saat ini sudah sangat jauh dari persepsi masyarakat, wanita sekarang sudah dianggap memiliki peran dan berkarya dalam seluruh aspek kehidupan sosial, hal tersebut juga berlaku dalam dunia karir sehingga peran gender dalam suatu karir sangatlah dipertimbangkan terutama bagi kaum wanita.

Gender merupakan hal yang dipertimbangkan dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Dari penelitian yang dilakukan Laksmi dan

Indriantoro(1999) diketahui bahwa perbedaan gender berpengaruh secara signifikan dalam pemilihan profesi akuntan publik.Andersen (2012) berpendapat bahwa terdapat pola pikir bahwa perbedaan gender menjadi

salah satu penghambat dalam memilih dan menentukan profesi pada mahasiswa akuntansi. Berdasarkan faktor kesetaraan gender, kebanyakan

mahasiswa lebih memilih untuk menjadi akuntan pendidik. Pada dasarnya laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan dasar nilai etika dalam proses pengambilan keputusan.

2.3.3. Penghargaan Finansial

Pengertian reward menurut Byars dan Rue (2000:299) adalah “The

organizational reward system consists of the types of rewards to be offered

and their distribution”. Selanjutnya Mulyadi dan Setyawan (2001:227) mengatakanbahwa :

sistem penghargaan merupakan salah satu alat pengendali penting yang digunakan oleh perusahaan untuk memotivasi personelnya agar mencapai tujuan perusahaan (bukan tujuan personel secara individu) dengan perilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan (bukan perilaku yang disukai oleh personel secara pribadi)

Dari kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa reward

(41)

merupakan suatu alat untuk mengendalikan tingkah laku karyawan agar sesuai dengan yang diharapkan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang

ditetapkan perusahaan.

Selain itu, bergabungnya seseorang dalam suatu perusahaan atau

organisasi tentu memiliki berbagai harapan bahwa kebutuhannya dapat terpenuhi sebagai balas jasa atas keikutsertaannya dalam mencapai tujuan perusahaan. Penghargaan finansial atau gaji merupakan salah satu faktor

umum yang menyebabkan seseorang mencintai pekerjaannya atau tidak. Kompensasi finansial yang rasional menjadi kebutuhan mendasar bagi

kepuasan kerja. Hal serupa juga terjadi dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Penelitian sebelumnya menegaskan bahwa dalam melakukan pertimbangan pemilihan karir, para mahasiswa lulusan jurusan

akuntansi menempatkan penghargaan finansial atau gaji sebagai alasan utama.Jika ia mendapatkan penghargaan finansial sesuai dengan karyanya,

maka seorang akuntan publik akan berbuat sesuai dengan aturan kerja dalam rangka menjaga citra profesinya baik di dalam maupun di luar pekerjaannya. Wijayanti (2001) mengungkapkan bahwa penghargaan finansial/gaji

merupakan faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan perusahaan dan akuntan

pemerintah berpendapat bahwa dengan profesi tersebut, penghargaan finansial/gaji awal mereka lebih baik dibandingkan dengan profesi akuntan pendidik dan profesi akuntan publik. Mahasiswa yang memilih profesi

(42)

dibandingkan dengan mahasiswa yang memilih profesi akuntan perusahaan dan akuntan publik (Rahayu, dkk, 2003).Sedangkan penelitian yang

dilakukan Stolle (1976) menunjukkan bahwa mahasiswa tingkat IV yang memilih profesi akuntan publik lebih mempertimbangkan penghargaan

finansial/gaji awal tinggi dan kenaikan penghargaan finansial/gaji yang lebih cepat, sedangkan mahasiswa yang memilih profesi akuntan industri lebih mengutamakan dana pensiun.

Wheeler (1983) menemukan bahwa orang-orang bisnis, psikologi, dan bidang pendidikan selain akuntansi beranggapan bahwa akuntansi

menawarkan penghasilan yang lebih tinggi daripada pekerjaan dalam bidang pemasaran, manajemen umum, keuangan dan perbankan.Selanjutnya, suatu studi yang dilakukan ole Ramdani dan Zulaikha (2013) menyimpulkan

bahwa variabel penghargaan finansial, nilai skor rata-rata empiris memiliki nilai 11,26 diatas nilai minimum empiris 4 dan lebih cenderung mendekati

nilai skor maksimum empiris 15, hal ini menandakan bahwa responden menganggap profesi akuntan (akuntan publik dan non publik) akan memberikan penghargaan finansial yang cukup baik. Dalam profesi non

akuntan, akuntan publik dianggap paling mudah mendapatkan penghargaan finansial/gaji tinggi, meskipun penghargaan finansial/gaji awalnya lebih

(43)

2.3.4. Pelatihan Profesional

Untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang profesional, akuntan

publik harus menjalani pelatihan teknis dan berpengalaman dibidang auditing, antara lain memiliki pengalaman kerja di KAP minimal 3 tahun

yang setara dengan 4000 jam, serta pendidikan profesional yang berkelanjutan selama menjalani karir sebagai akuntan publik (Benny dan Yuskar, 2006). Menurut Stolle (1976) pelatihan profesional

dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik. Mahasiswa akuntansi yang memilih karir menjadi akuntan publik

memerlukan pelatihan kerja. Hal ini dimaksudkan karena untuk menjadi seorang akuntan publik yang dapat melaksanakan pekerjaan audit dengan baik, tidak cukup hanya dengan bekal pendidikan formal semata tetapi juga

harus ditunjang oleh pengalaman praktek di lapangan dengan jam kerja yang memadai.

Pelatihan profesional merupakan pelatihan yang diberikan guna untuk peningkatan kemampuan dan keahlian suatu profesi. Tidak hanya itu, pelatihan profesional juga merupakan suatu persiapan dan pelatihan yang

harus dilakukan sebelum memulai suatu karir. Pelatihan profesional merupakan salah satu faktor penghargaan non finansial. Selain bertujuan

mencari penghargaan finansial, dalam pemilihan profesi oleh mahasiswa juga ada keinginan untuk mengejar prestasi dan mengembangkan diri. Hal ini akan didapatkan melalui pelatihan profesional yang disediakan oleh

(44)

pelatihan profesional antara lain: pelatihan sebelum bekerja, mengikuti pelatihan di luar lembaga, mengikuti pelatihan rutin lembaga, dan variasi

pengalaman kerja (Aprilyan, 2011).

2.3.5. Pengakuan Profesional

2.3.5.1. Pengertian Pengakuan Profesional

Istilah “Profesional” diadaptasikan dari istilah bahasa Inggris yaitu

Profession yang berarti pekerjaan atau karir. Pengakuan profesioanl ini

dapat juga dikategorikan sebagai penghargaan yang tidak berwujud finansial (Stolle,1976). Pengakuan secara formal diberikan oleh suatu badan atau

lembaga yang mempunyai kewenangan untuk itu, yaitu pemerintah dan/atau organisasi profesi. Sedangkan secara informal pengakuan itu diberikan oleh masyarakat luas dan para pengguna jasa, dalam hal ini jasa akuntan publik.

Rahayu, dkk (2003) mengungkapkan bahwa mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik dan akuntan perusahaan menganggap bahwa

profesi yang mereka pilih akan memberikan banyak kesempatan untuk berkembang. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan perusahaan menganggap bahwa pengakuan prestasi atas profesi mereka lebih tinggi

dibanding dengan profesi yang lain. Sedangkan mahasiswa yang memilih profesi akuntan pendidik menganggap bahwa profesi yang mereka pilih

memberikan kesempatan berkembang yang lebih rendah jika dibandingkan dengan profesi akuntan pemerintah. Hal diatas dapat diartikan bahwa pengakuan profesional dalam berkarir akan dapat meningkatkan motivasi

(45)

2.3.5.2. Parameter Pengakuan Profesional

Pengakuan profesional yang diberikan dapat berupa hal yang

berwujud maupun yang tidak berwujud. Perlu adanya indikator-indikator tertentu agar pengakuan yang diberikan sesuai dengan target yang

diharapkan. Misalnya pemberian penghargaan terhadap prestasi kerja yang diharapkan dapat memotivasi semangat kerja agar menjadi lebih giat lagi. Hal ini dapat dilihat apakah pekerjaan yang dilakukannya menjadi lebih baik

dari sebelumnya atau malah mengurangi semangat kerjanya karena ia mengira pencapaiannya telah selesai.

Merdekawati dan Sulistyawati (2011) mengungkapkan elemen-elemen dalam pengakuan profesional diantaranya adalah adanya pelatihan kerja, adanya pelatihan profesi, adanya pengakuan prestasi, pengalaman

kerja yang bervariasi, kesempatan berkompetisi dan perlunya keahlian untuk mencapai sukses. Hal ini dapat berarti bahwa pengakuan profesional dapat

diukur melalui adanya kesempatan untuk berkembang yang diberikan, adanya pengakuan apabila berprestasi, memiliki cara untuk naik pangkat, dan memiliki keahlian untuk mencapai sukses agar dapat diakui. Dengan

diakuinya prestasi kerja akan dapat meningkatkan kualitas pekerjaan yang dihasilkan dan dapat memotivasi untuk meningkatkan karir (Wudjud, 2010).

(46)

Wikipedia Indonesia (2013) mendefinisikan nilai sosial sebagai “nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik

dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat”. Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan seseorang pada

masyarakatnya atau dengan kata lain, nilai seseorang dari sudut pandang orang-orang lain di lingkungannya (Aldahar, 2013). Nilai sosial merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam memilih karir.

Mahasiswa akuntansi beranggapan bahwa profesi akuntan publik lebih memberi kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, lebih

memberi kesempatan untuk menyediakan jasa sosial dan lebih prestisius dibandingkan profesi akuntan perusahaan (Stolle, 1976). Nilai-nilai sosial dapat diindikasikan melalui enam pernyataan mengenai kesempatan

melakukan kegiatan sosial, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, kesempatan untuk menjalankan hobi, memperhatikan perilaku individu,

pekerjaan yang lebih bergengsi di bidang karir lainnya dan kesempatan untuk bekerja dengan ahli di bidang lain (Wijayanti, 2001). Carpenter dan Strawser (1970) menyatakan bahwa reputasi pekerjaan merupakan salah

satu faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan profesi. Hal ini berarti bahwa faktor pandangan orang lain terhadap suatu pekerjaan mempengaruhi

keputusan seseorang dalam memilih profesi.

(47)

Menurut Robbins (2006) “lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dalam

menjalankan tugas-tugas yang dibebankan”.Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja. Wudjud (2010) mengungkapkan

“lingkungan kerja merupakan sesuatu yang berkaitan dengan sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja”. Hal ini berhubungan dengan rutinitas sehari-hari, atraktif dalam kerja dan seringnya

memerlukan waktu lembur.

Hasil penelitian Stolle (1970) dan Felton (1994) menyatakan bahwa

faktor lingkungan tidak dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih suatu karir. Berbeda dengan itu, penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2001) menunjukkan bahwa lingkungan kerja dipertimbangkan dalam pemilihan

profesi mahasiswa terutama pada sifat pekerjaan rutin dan pekerjaan cepat diselesaikan. Lingkungan kerja sangat besar pengaruhnya pada

kebiasaan-kebiasaan seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Apabila lingkungan kerja yang ada di sekitar seseorang baik, maka seseorang tersebut akan mempunyai disiplin kerja yang tinggi dan otomatis akan terjalin kerja sama

yang baik sehingga akan berpengaruh pada kepuasan kerja.

Selanjutnya Rahayu,dkk (2003) menunjukkan bahwa mahasiswa

yang memilih profesi akuntan pendidik menganggap pekerjaan yang dijalani lebih rutin dibandingkan karir yang lain. Mahasiswa yang memilih profesi sebagai akuntan pemerintah menganggap pekerjaannya memiliki rutinitas

(48)

profesi sebagai akuntan publik menganggap jenis pekerjaannya tidak rutin, akan tetapi pekerjaannya mempunyai banyak tantangan dan tidak dapat

dengan cepat terselesaikan. Dengan mengetahui lingkungan kerja masing-masing profesi maka dapat memberikan pertimbangan yang matang sebelum

memilih karir apa yang cocok untuk dijalani. Oleh karena itu, lingkungan kerja akuntan publik perlu dipertimbangkan sebelum memilih karir tersebut.

2.3.8. Pertimbangan Pasar Kerja 2.3.8.1. Pasar Kerja Akuntan Publik

Keterbatasan informasi bagi sebagian kalangan akan

mempengaruhi banyak tidaknya lapangan pekerjaan yang bisa diketahui atau diakses sehingga pertimbangan pasar kerja turut menjadi faktor yang mempengaruhi pilihan karir (Wudjud, 2010). Setiap orang menginginkan

keamanan kerja yang terjamin dan kemudahan mengakses lowongan kerja pada pilihan karir mereka. Pertimbangan pasar kerja berhubungan dengan

pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang.

Pasar kerja merupakan suatu hal yang pantas untuk dipertimbangkan sebelum seseorang memilih karirnya. Terlebih pada masa

sekarang ini telah dibuka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan memberikan peluang dan tantangan yang cukup besar bagi profesi akuntan

publik. Akuntan publik sebagai salah satu jenis profesi yang mampu memberikan peluang dalam dunia kerja saat ini karena akuntan publik merupakan salah satu profesi yang diberi kewenangan untuk memberikan

(49)

Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menjelaskan bahwa “Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada

akuntan publik untuk diaudit apabila Perseroan mempunyai aset dan/atau jumlah peredaran usaha dengan jumlah nilai paling sedikit

Rp.50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah)”. Hal ini dapat menguatkan jika profesi akuntan publik sangat diperlukan mengingat jumlah perseroan terbatas di Indonesia relatif banyak.

2.3.8.2. Pertimbangan Pasar Kerja sebagai Parameter Minat Mahasiswa

Hasil penelitian Carpenter dan Strawser (1970); Zikmund et al

(1977); Horowitz dan Riley (1990), menemukan bahwa pertimbangan pasar kerja menempati peringkat tinggi diantara faktor-faktor yang mempengaruhi

pilihan profesi mahasiswa. Selanjutnya penelitian yang dilakukan Paolillo and Estes (1982); Zikmund et al(1977) yang menemukan bahwa faktor

pertimbangan pasar kerja merupakan faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih profesi akuntan publik. Aprilyan (2011) juga meneliti mengenai pengaruh nilai intrinsik pekerjaan, gaji, pelatihan professional,

pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, personalitas terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik. Dari hasil

(50)

Sementara itu, Chairunnisa (2014) menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir sebagai akuntan

publik. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian tersebut adalah penghasilan berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk

menjadi akuntan publik. Sedangkan variabel nilai intrinsik pekerjaan, pertimbangan pasar kerja dan lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik.Hal ini karena

dalam pemilihan karir ada yang memilihnya berdasarkan peluang kerja yang besar, dan ada juga yang memilih karir dikarenakan semata-mata karena

tekad dan keinginan diri untuk mempelajari karir tersebut (secara naluriah).Dalam hal ini yang menjadi parameter pertimbangan pasar kerja meliputi tersedianya lapangan kerja, keamanan kerja, fleksibilitas karir, dan

kesempatan promosi (Wheeler, 1983).

2.3.9. Personalitas

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “personalitas adalah keseluruhan reaksi psikologis dan sosial seorang individu, sintesis kehidupan emosionalnya dan kehidupan mentalnya, tingkah laku dan

reaksinya terhadap lingkungan”. Sobur (2003 : 301) menyebut personalitas sebagai kepribadian yang juga berarti “ciri-ciri watak seseorang individu

yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khusus”. Hal ini menjelaskan bahwa personalitas berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang dalam lingkungannya. Personalitas

(51)

Aprilyan (2011) meneliti mengenai pengaruh nilai intrinsik pekerjaan, gaji, pelatihan professional, pengakuan profesional, nilai-nilai

sosial, pertimbangan pasar kerja, personalitas terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik. Salah satu hasilnya menunjukkan bahwa secara

parsial maupun simultan, variabel personalitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik. Berbeda dengan itu, Sulistyawati, dkk (2013) pernah meneliti persepsi mahasiswa

akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir diantaranya gaji, pelatihan profesional, keprofesionalan, nilai sosial, tempat

kerja, pasar tenaga kerja dan kepribadian. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa kepribadian (personalitas) bukanlah faktor yang mempengaruhi persepsi mahasiswa. Hal ini disesuaikan dengan tempat penelitian yang

berbeda dan dengan personal yang berbeda pula. Dikarenakan personalitas sangat berkaitan erat dengan personal dan lingkungan yang ditinggalinya

(52)

2.4. Penelitian Terdahulu

Penelitian Variabel Penelitian

Metode Penelitian

1. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penghargaan finasial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh terhadap minat menjadi akuntan publik secara simultan dengan variasi yang terjelaskan yang

(53)

lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitastidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir sebagai Akuntan Publik.

3. Data dianalisis dengan Analisis Regresi Linier 2. Penelitian ini dilakukan

di Surabaya dengan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pelatihan profesional dan personalitas berpengaruh signifikan terhadap minat menjadi akuntan publik. Semakin banyak pelatihan profesional yang diterima dan makin tinggi kesesuaian pekerjaan dan kepribadian maka semakin tinggi pula minat menjadi akuntan publik. Variabel penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan

pencapaian akademik tidak berpengaruh signifikan terhadap minat menjadi akuntan publik.

1. Variabel dependen sama yaitu Minat

(54)

Terhadap Minat

tersebut sangat kecil, hal tersebut ditengarahi oleh pemahaman responden terhadap UU Akuntan Publik yang masih minim.

Fifi

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah penghasilan berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik. Variabel nilai intrinsik pekerjaan,

pertimbangan pasar kerja dan lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik. berbeda yaitu Self

(55)

(2008) EfficacyTerhada

mahasiswa pada pemilihan karir sebagai akuntan publik, sedangkan motivasi ekonomi dan motivasi berprestasi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa pada pemilihan karir sebagai akuntan publik. Terdapat perbedaan minat antara mahasiswa awal dan mahasiswa tingkat akhir tehadap pemilihan karir sebagai akuntan publik serta tidak ada perbedaan minat antara mahasiswa pada universitas negeri dan mahasiswa pada universitas swasta dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik.

2. Variabel independen yaitu Nilai Intrinsik. 3. Proses pengambilan

sampel dengan metode

purposivesampling.

(56)

(X8)

yaitu Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik.

3. Data dianalisis dengan Analisis Regresi Linier Berganda

1.Ruang lingkup

penelitian ini dilakukan pada mahasiswa

akuntansi dan PPAk di Universitas Hasanuddin.

Secara simultan faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial,

pertimbangan pasar kerja dan personalitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi dan PPAk di

Universitas Hasanuddin. Secara parsial faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja dan personalitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi dan PPAk di Universitas Hasanuddin.

Sedangkan faktor pengakuan profesional dan lingkungan kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi dan PPAk di Universitas Hasanuddin. Hasil Uji One Way ANOVA

menunjukkan bahwa tidak terdapat

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian
Tabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menguji dan mengananlisis pengaruh penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja,. persyaratan akuntan publik,

Untuk menganalisis perbedaan variabel penghargaan finansial atau gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan

Perlu saya sampaikan bahwa penelitian saya ini mencoba menguji dan menganalisis pengaruh gaji, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, pelatihan profesional,

Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, nilai-nilai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara parsial faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja dan personalitas

Predictors: (Constant), Personalitas, Gender, Lingkungan Kerja, Penghargaan Financial, Nilai-Nilai Sosial, Pertimbangan Pasar, Pelatihan Profesional, Pengakuan Profesional.