METODOLOGI PENELITIAN
1.5. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji regresi berganda. Sedangkan pengolahan datanya dibantu dengan menggunakan software SPSS.
1.5.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan suatu metode analisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul apa adanya dan tidak menarik kesimpulan secara umum atau mengeneralisasi. Statistik deskriptif umumnya digunakan untuk memberi informasi mengenai variabel penelitian yang utama (Erlina, 2008 : 88). Statistik deskriptif menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase (Sugiyono, 2006 : 143). Kumpulan data yang ada dapat memberikan informasi inti sehingga lebih mudah dibaca dan lebih bermakna.
1.5.2. Uji Kualitas Data
Uji kualitas data dalam pengolahan data penelitian ini dilakukan dengan uji validitas dan realibilitas.
1.5.2.1. Uji Validitas
Dalam penelitian ini uji validitas dipergunakan untuk mengukur apakah kuesioner sebagai alat ukur yang digunakan sudah sesuai atau benar. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila kuesioner tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti (Sugiyono, 2006 : 1). Uji validitas dapat dicek jika taraf nilai signifikansi 0,05, maka kuesioner dianggap valid. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
a. Jika r
hitung positif dan r hitung≥ r
tabelmaka pernyataan tersebut valid b. Jika r
hitung negatif dan r
hitung < r
tabelmaka pernyataan tersebut tidak valid c. r
hitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Corelation 1.5.2.2. Uji Reliabilitas
Selain valid, instrumen penelitian atau kuesioner juga harus andal (reliable). Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi. Menurut Sumarni dan Wahyuni (2006 : 66), reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur konsisten atau memiliki kemantapan dalam penggunaannya, baik ditinjau dari waktu ke waktu maupun dari kondisi satu dengan kondisi yang lain. Hal ini dapat diartikan reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk diinginkan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan cronbach alpha > 0,60. Berikut ini adalah kriteria pengujian reliabilitas :
b. Jika rhitung negatif dan �hitung<�tabel, maka pertanyaan tersebut tidak reliable.
1.5.3. Uji Asumsi Klasik
Untuk uji asumsi klasik, peneliti melakukan uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.
1.5.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan analisis data atau uji asumsi klasik. Analoginya sebelum melakukan analisis yang sesungguhnya, data penelitian tersebut harus diuji kernormalan distribusinya. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual mengikuti distribusi normal (Erlina, 2008 : 102). Jika data normal maka statistik parametik yang akan digunakan, dan jika data tidak normal maka statistik non-parametik atau melakukan treatment agar data menjadi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F yang menuntut asumsi bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Untuk menafsirkan apakah data yang diuji berdistribusi normal atau tidak, maka dapat dilakukan dengan cara menggunakan harga koefisien Skewness atau Kurtosis. Jika koefisien Skewness atau Kurtosis berada pada rentangan nilai -0,5 sampai dengan 0,5 maka dapat dikatakan bahwa data masing-masing variabel penelitian terdistribusi secara normal.
1.5.3.2. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk membuktikan atau menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen) satu dengan dengan variabel bebas (independen) yang lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Erlina, 2008 : 105). Ada tidaknya multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF), serta dengan menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika nilai VIF < 10 dan Tolerance> 0.10 maka tidak terjadi multikolinieritas, dan sebaliknya (Ghozali, 2011 : 91).
1.5.3.3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Erlina (2008 : 106), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen dengan nilai residualnya.
1.5.4. Uji Regresi Berganda
Uji regresi berganda dilakukan dengan penerapan analisis persamaan regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas)
hubungan sebab akibat antara variabel independen yaitu : (1) motivasi; (2)gender; (3) penghargaan finansial; (4) pelatihan profesional; (5) pengakuan profesional; (6) nilai-nilai sosial; (7) lingkungan kerja; (8) pertimbangan pasar kerja; dan (9) personalitas dengan variabel dependen (minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik) dan apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif serta untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Adapun rumus yang digunakan:
Y = a + β1X1+β2X2+ β3X3+ β4X4+ β5X5+ β6X6 + β7X7 + β8X8 + β9X9 + e Dimana:
Y = minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik X1 = motivasi X2 = gender X3 = penghargaan finansial X4 = pelatihan profesional X5 = pengakuan profesional X6= nilai-nilai sosial X7= lingkungan kerja
X8= pertimbangan pasar kerja X9= personalitas
a = Bilangan Konstanta (harga Y, bila X=0) e = Error yang ditolerir (5%)
1.5.5. Uji Hipotesis Penelitian
Model regresi untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-F (simultan), uji-t (parsial), uji koefisien determinan (Adjusted R2)dan uji one way ANOVA.
1.5.5.1. Uji statistik t (Uji Signifikansi Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen : (1) motivasi; (2) gender; (3) penghargaan finansial; (4) pelatihan profesional; (5) pengakuan profesional; (6) nilai-nilai sosial; (7) lingkungan kerja; (8) pertimbangan pasar kerja; dan (9) personalitassecara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen yaitu minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Apabila Sig t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan sebaliknya jika Sig t lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak. Bila H0 ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011 : 101).
1.5.5.2. Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan)
Uji-F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam penelitian ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Uji-F dimaksudkan untuk melihat apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari
penghargaan finansial; (4) pelatihan profesional; (5) pengakuan profesional; (6) nilai-nilai sosial; (7) lingkungan kerja; (8) pertimbangan pasar kerja; dan (9) personalitas terhadap suatu variabel dependen yaitu minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Uji ini dilakukan dengan ketentuan :
- Jika Fhitung< Ftabel, maka H0 diterima - Jika Fhitung> Ftabel, maka Ha dterima Pada tingkat kepercayaan 95%.
Selain itu dapat pula dilihat dari nilai signifikansinya, jika nilai signifikansi < 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
1.5.5.3. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Menurut Santoso (dalam Priyatno, 2008 : 81), AdjustedRsquare adalah R squareyang telah disesuaikan, nilai ini selalu lebih kecil dari Rsquaredari angka ini bisa memiliki harga negatif, bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakanAdjustedR2sebagai koefisien determinasi. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan satu. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan nol (R2= 0), artinya variasi dari variabel dependen tidak dapat diterangkan oleh variabel independen sama sekali. Sementara bila nilai koefisien determinasi sama dengan satu (R2 = 1), variasi dari variabel dependen secara keseluruhan dapat diterangkan oleh variabel independen. Dengan kata lain bila
R2mendekati 0, menunjukkan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variasi variabel dependen, sebaliknya jika nilai �2
mendekati satu, menunjukkan semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variasi variabel dependen.
1.5.5.4. One Way ANOVA
Uji one way ANOVA digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan rata-rata untuk dua atau lebih kelompok sampel yang tidak berhubungan atau independen. Jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Langkah-langkah yang dapat dilakukan, pertama, uji homogenitas yaitu dalam pengujian ANOVA diasumsikan bahwa varian kelompok data adalah sama atau homogen berdasarkan pada nilai signifikansinya. Jika signifikansinya < 0,05, maka varian kelompok data tidak sama. Begitupun sebaliknya, jika signifikansinya > 0,05, maka varian kelompok data adalah sama. Kedua, Uji One Way ANOVA dilakukan dengan membandingkan F-hitung dan F-tabel pada tingkat signifikansi 0,05.