• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sponsorship Program TV X Factor Indonesia Season 2 Terhadap Brand Awareness OPPO Smartphone Pada Pengunjung Plaza Medan Fair Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Sponsorship Program TV X Factor Indonesia Season 2 Terhadap Brand Awareness OPPO Smartphone Pada Pengunjung Plaza Medan Fair Medan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman yang semakin modern dan semakin ketatnya

persaingan merupakan beberapa masalah yang dihadapi oleh

perusahaan-perusahaan di dunia bisnis. Pentingnya strategi pemasaran yang efektif dalam

menjangkau pasar sasarannya adalah salah satu kunci sukses suatu perusahaan

dalam memasarkan produknya. Setiap strategi pasti akan dilengkapi dengan

alat-alat pemasaran yang dianggap paling tepat bagi perusahaan. Alat-alat-alat tersebut

biasa disebut sebagai bauran pemasaran. Mc Charty (Kotler 2002:18)

mengklasifikasikan alat-alat tersebut menjadi lebih luas yang lebih dikenal dengan

empat P dalam pemasaran yaitu produk (product), harga (price), tempat (place)

dan promosi (promotion).

Promosi merupakan salah satu komponen penting dalam bauran

pemasaran. Dari promosi pula suatu produk dapat dikenal oleh masyarakat. Istilah

promosi secara umum digunakan dalam mendeskripsikan komunikasi dengan

pelanggan maupun calon pelanggan, namun terminologi “komunikasi pemasaran

terintegrasi (Integrated Marketing Communication/IMC)” sekarang ini lebih

disukai oleh para praktisi dan akademisi pemasaran. Komunikasi pemasaran

terintegrasi adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu

suksesnya pemasaran. Komunikasi pemasaran terintegrasi merepresentasikan

(2)

terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada

pelanggan atau kliennya. Komunikator pemasaran dalam kapasitasnya

mengembangkan dan menyampaikan pesan dari obyek yang berbeda seperti:

produk, jasa, toko, kegiatan bahkan orang. Namun, istilah yang dapat dipakai

sebagai ringkasan dari seluruh bentuk objek pemasaran itu disebut merek (brand).

Menurut Aaker (1991:9), merek (brand) adalah nama dan/atau simbol

yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap dan kemasan) dengan

maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah

kelompok tertentu, dengan demikian membedakannya dari barang-barang dan jasa

yang dihasilkan para kompetitor. Merek yang sukses dapat menjadi penghambat

bagi pesaing yang ingin memperkenalkan merek dengan jenis produknya sama.

Selain itu merek adalah sebuah janji kepada konsumen terhadap harapan akan

kualitas yang terbaik dan jaminan terhadap konsistensi kinerja suatu produk.

Sekarang ini, kompetisi merek di dunia bisnis terus meningkat. Hal ini

terjadi karena adanya pertumbuhan bisnis yang semakin cepat (Latham, 2007). Di

indonesia, pertumbuhan dunia bisnis dan industri terbukti dengan terus

meningkatnya jumlah perusahaan dari berbagai sektor. Berdasarkan hasil

pendataan yang dilakukan oleh GfK Forecast pada kuartal pertama tahun 2014,

Indonesia memiliki pertumbuhan pasar smartphone dari tahun ke tahun sebesar

68%. Indonesia menjadi pasar penjualan smartphone terbesar dan menjadi pasar

dengan pertumbuhan paling pesat di wilayah Asia Tenggara (KOMPAS.com).

Total smartphone yang terjual di tanah air mencapai 7,3juta unit atau dua per tiga

(3)

2015, Indonesia berada di urutan ketiga negara dengan pasar smartphone terbesar

di dunia.

Tabel 1.1

Negara dengan Pasar Smartphone Terbesar di Dunia

Sumber:GfK Forecast, techno.okezone.com (2015)

Berdasarkan Tabel 1.1 diatas, pada tahun 2014 Indonesia belum memasuki

daftar 10 negara dengan pasar smartphone terbesar di dunia. Namun, pada tahun

2015, Indonesia berada di urutan ke-3. Hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan

yang sangat pesat pada pasar smartphone di Indonesia selama tahun tersebut.

Peningkatan jumlah pasar smartphone yang tinggi di Indonesia mengakibatkan

banyaknya perusahaan produsen smartphone yang masuk ke pasar smartphone

Indonesia, salah satu vendor yang ikut meramaikan pasar smartphone Indonesia

adalah OPPO Smartphone.

OPPO Electronics adalah sebuah perusahaan produsen elektronik yang

berasal dari Tiongkok. Didirikan pada tahun 2004. Produk utamanya adalah MP3

player, pemutar media portabel, LCD-TV, eBook, pemutar DVD/cakram Blu-ray,

Peringkat 2014 2015

1 Cina India

2 Amerika Serikat Cina

3 Jepang Indonesia

4 Brazil Afrika Selatan

5 Inggris Brazil

6 Jerman Pakistan

7 India Nigeria

8 Korea Selatan Mesir

9 Rusia Vietnam

(4)

telah tersebar di lebih dari 20 negara, seperti Amerika Serikat, Australia, beberapa

negara di Eropa, Afrika, Asia Selatan dan Asia Tengah. OPPO masuk ke

Indonesia pada Mei 2013. Sejak kehadirannya di Indonesia, OPPO menguasai

sebagian besar pasar smartphone android. Menurut penelitian yang digelar

Counterpoint Research soal pengapalan ponsel, OPPO berhasil menempati posisi

keempat pasar smartphone Indonesia dalam periode kuartal IV 2014. Market

share OPPO mencapai 8,8%. Pengapalan smartphone OPPO melonjak sampai

60%.

Tabel 1.2

Market Share Smartphone di Indonesia pada Kuartal Ke-4 Tahun 2014

Sumber: Counterpoint Research (2015)

Menurut Tabel 1.2, OPPO berada di peringkat ke-4 dengan market share

sebesar 8,8% dan berada diatas Advan yang lebih dulu memasuki pasar

smartphone Indonesia. Hal tersebut membuat OPPO harus mempunyai strategi

pemasaran yang baik sebagai vendor smartphone yang baru masuk di Indonesia

untuk dapat menduduki urutan ke-4 dalam kompetisi market sharesmartphone di

Indonesia.

Indonesia Smartphone Shipments Share (%) Q4 2014

Samsung 26,4 %

Smartfren 15,4 %

Evercoss 13,4 %

OPPO 8,8 %

Advan 7,7 %

Others 28,3 %

(5)

Bagi perusahaan yang baru memasuki pasar seperti OPPO, sangat penting

untuk membentuk kesadaran merek (brand awareness) sehingga akan memiliki

ekuitas merek (brand equity) yang kuat untuk mereknya tersebut. Menurut Kotler

dan Amstrong (2004:281), ekuitas merek (brand equity) adalah efek diferensiasi

yang positif yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap barang atau jasa.

Ada lima kategori aset yang meningkatkan brand equity, yaitu kesadaran merek

(brand awareness), asosiasi merek (brand association), persepsi kualitas (quality

perception), kesetiaan merek (brand loyalty), dan aset merek (brand asset) yang

meliputi simbol/lambang. Kelima aset tersebut masuk ke dalam proses brand

communication (komunikasi merek), yaitu strategi pemberian pesan mengenai

manfaat produk dan jasa tertentu dengan tujuan membuat awareness dan

emotional experience yang membawa ke preferensi merek tertentu kepada

konsumen. Kesadaran konsumen mempengaruhi persepsi dan tingkah laku,

sehingga kesadaran merek dapat dikatakan sebagai key ofbrand asset atau kunci

pembuka untuk dapat masuk ke elemen lainnya (Aaker dan McLoughlin, 2010).

Dengan kata lain, seperti apa yang dikatakan Simamora (2003), kesadaran merek

merupakan komponen penyusun ekuitas merek yang penting. Selain itu, dapat

dikatakan pula bahwa pembentukan awarenessmerupakan tahap awal dalam

mengkomunikasikan brand suatu produk. Seiring dengan itu, Levidge dan Steiner

(1961) menegaskan bahwa kesadaran merupakan tahapan paling awal hirarki

peringkat pengaruh stimuli. Jadi sangat beralasan apabila konsumen cenderung

membeli merek yang telah mereka kenal atau familiar, karena mereka merasa

(6)

Menurut East (1997:29) brand awareness is the recognition and recall of a

brand and its differentiation from other brands in the field yang artinya kesadaran

merek (brand awareness) adalah pengakuan dan pengingatan dari sebuah merek

dan pembedaan dari merek lain yang ada di lapangan. Sedangkan menurut Keller

(2003), brand awareness berkaitan dengan kekuatan sebuah merek membentuk

simpul dan meninggalkan kesan di benak seseorang yang kemudian direfleksikan

dengan kemampuannya untuk mengidentifikasi merek tersebut di berbagai

kondisi. Brand awareness perlu dibentuk dan ditingkatkan apabila sebuah

perusahaan menginginkan merek atau produknya menduduki posisi paling atas di

pikiran atau benak konsumen untuk kategori tertentu yang sering disebut dengan

top of mind (Keller, 2003). Proses pembentukan brand awareness melibatkan dua

kegiatan, yaitu mendapatkan identitas nama merek dan menghubungkannya

dengan kategori produk tersebut (Aaker, 1996).

Membentuk dan meningkatkan brand awareness dapat dilakukan

perusahaan dengan cara promosi, salah satunya adalah promosi melalui media

televisi. Menurut Shimp (2000:535) televisi mempunyai sejumlah kekuatan dalam

penggunaannya sebagai media penyampaian pesan atau periklanan yaitu;

mendemonstrasikan penggunaan produk, kemampuan untuk muncul tanpa

diharapkan (intrusion value), kemampuan untuk memberikan hiburan dan

menghasilkan kesenangan, dapat menjagkau konsumen satu persatu, dapat

menggunakan humor sebagai strategi periklanan yang efektif, dan efektif dengan

(7)

Dewasa ini, iklan di media televisi sudah berkembang menjadi sistem

komunikasi yang sangat penting tidak saja bagi produsen barang dan jasa tetapi

juga bagi konsumen. Berbagai bentuk usaha mengandalkan iklan sebagai salah

satu media promosi untuk membantu perusahaan dalam memasarkan barang dan

jasa. Namun banyak konsumen atau audience yang tidak menyukai iklan atau

menghindarinya. Berdasarkan survei yang dilakukan LOWE Indonesia, sebanyak

53,7% penonton televisi akan menggunakan jeda iklan untuk melakukan aktivitas

lain dan 53% penonton akan mengganti saluran televisi begitu memasuki

tayangan iklan (Tempo, 2005). Angka tersebut menunjukkan bahwa penonton di

Indonesia berusaha menghindari iklan dengan cara zapping, yaitu penonton

mengganti saluran televisi untuk menghindari iklan (Graw & Hill, 2007:284). Hal

ini tentu sangat tidak diinginkan oleh perusahaan-perusahaan yang telah

mengandalkan iklan televisi dan berinvestasi sejumlah uang untuk

mempromosikan produknya. Hal ini mengakibatkan kurangnya minat dan

kesadaran konsumen atas suatu produk atau merek. Oleh karena itu, perusahaan

mulai mencari cara lain untuk menyampaikan informasi tentang produknya, salah

satunya adalah dengan pemasaran sponsorship (sponsorship marketing).

Pemasaran sponsorship (sponsorship marketing) adalah aplikasi dalam

mempromosikan perusahaan dan merek mereka dengan mengasosiasikan

perusahaan atau salah satu dari merek dengan kegiatan tertentu. Sponsorship ini

dilakukan dengan tujuan mendapatkan minat dan akses potensi komersial yang

terkait dengan kegiatan ini. Sponsorship merupakan aspek komunikasi pemasaran

(8)

event atau causes yang bertujuan mencapai berbagai tujuan perusahaan, terutama

dalam meningkatkan kesadaran merek, memperkuat citra merek, dan

memperbesar volume penjualan. Keuntungan-keuntungan inilah yang

memberikan motivasi perusahaan-perusahaan untuk ikut mensponsori berbagai

kegiatan atau acara (event). Salah satu perusahaan yang melakukan pemasaran

sponsorship adalah OPPO Smartphone yang mensponsori program TV ajang

pencarian bakat X Factor IndonesiaSeason 2.

Sejak memasuki pasar Indonesia, OPPO sebelumnya telah mensponsori

beberapa program TV seperti Opera Van Java, PAS Mantap, Mario Teguh Golden

Ways dan Hitam Putih yang ditayangkan di TRANS7 dan Yuk Keep Smile (YKS)

yang ditayangkan di TRANS TV. Beberapa diantara program TV tersebut masih

disponsori oleh OPPO sampai sekarang ini. OPPO bekerjasama dengan

Hollywood untuk memporomosikan film Fast and Furious 7, sebelumnya OPPO

juga melakukan kerja sama yang serupa dengan film Transformer: Age of

Extinction (http://www.tekno.kompas.com). Namun program TV yang sedang

disponsori oleh OPPO adalah program TV X Factor Indonesia Season 2 yang

ditayangkan di RCTI. X Factor Indonesia adalah suatu ajang pencarian bakat yang

diadopsi dari tayangan asli The X Factor di Inggris. Ajang ini merupakan

pencarian bakat menyanyi yang dipandu oleh Robby Putra sebagai pembawa

acara. Berisi acara yang berhubungan dengan musik dan mengudara selama 200

menit. Acara pencarian bakat ini digelar 2 tahun sekali. Pemenang X Factor

Indonesia akan mendapatkan uang tunai sebesar 1 miliar rupiah dan kontrak

(9)

penyanyi dan produser musik ternama di Indonesia seperti Ahmad Dhani, Anggun

C. Sasmi, Bebi Romeo, dan Rossa. Namun pada season 2, posisi Anggun C.

Sasmi digantikan oleh Afgansyah Reza. Selain itu, setiap minggunya akan ada juri

tamu yang juga penyanyi dan produser musik dan tak kalah terkenalnya dengan

juri utama.

Acara X Factor Indonesia ini hampir sama dengan acara Suara Indonesia

yang ditayangkan di Trans TV pada tahun 2010 dan The Voice Indonesia yang

ditayangkan di Indosiar karena format acaranya tidak hanya bernyanyi secara

solo, namun dapat dilakukan secara duo, trio, grup atau paduan suara.

OPPO Smartphone berusaha membentuk citra perusahaan (corporate

image) melalui popularitas suatu acara. Seperti yang diketahui, X Factor

Indonesia memenangkan Panasonic Gobel Awards untuk kategori Pencarian

Bakat &Reality Show Terbaik pada tahun 2014. X Factor Indonesia Season 2

tayang perdana pada tanggal 3 April 2015 dan mendapatkan rating 3,7% dan

share 19,1% dan berada di urutan nomor 2 acara dengan rating tertinggi. Prestasi

ini menggambarkan kesuksesan dan popularitas X Factor Indonesia sebagai acara

ajang pencarian bakat di bidang menyanyi. Dengan popularitas acara X Factor

Indonesia Season 2 ini, diharapkan dapat memberi kepercayaan pemirsanya

terhadap merek OPPO serta promosi yang dilakukan OPPO dapat menarik

pemirsanya untuk mengenal produk OPPO.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

(10)

Season 2 Terhadap Brand Awareness OPPO Smartphone Pada Pengunjung Plaza

Medan Fair Medan.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam

penilitian ini adalah sebagai berikut : “Bagaimanakah pengaruh sponsorship

Program TV X Factor Indonesia Season 2 terhadap brand awareness OPPO

Smartphone pada pengunjung Plaza Medan Fair Medan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut: untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh sponsorship program TV X Factor Indonesia Season 2 terhadap brand

awareness OPPO Smartphone.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi OPPO dalam memilih

acara (event) yang disponsori,

2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dalam

bidang ilmu manajemen pemasaran, khususnya mengenai promosi

melalui event sponsorship.

3. Sebagai bahan refrensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi jadwal produksi yang digunakan pada perusahaan adalah dengan menggunakan metode Erliest Due Date (EDD) total waktu produksi sebesar 13,81 jam untuk produk carton box

Proses berpikir semikonseptual merupakan cara berpikir siswa yang cenderung dalam menyelesaikan masalah menggunakan konsep tetapi kurang memahami konsep tersebut

[r]

Wasir atau ambeien adalah jenis penyakit yang bisa di alami karena terdapat pembengkakan pada bagian anus atau bokong yang merupakan bagian tubuh untuk menjadi jalan

[r]

g -Aminobutyric acid agonists have been shown to block methylphenidate injection [13,29] prevented the induction the augmented locomotor activity and stereotyped behavior of

Unexpectedly, we did not observed any effect of death in glutamate-induced neurotoxicity, we further de- L -NNA, a NOS inhibitor, on ERK1 / ERK2 activation in termined the role

[r]