METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendifinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan nilai-nilai variabel-variabel yang diteliti. Penelitian asosiatif di sini lebih kepada analisis hubungan kausal dimana variable independen (variabel bebas) mempengaruhi variabel dependen (variabel bergantung). Disain dari penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan Penelitian Disain Penelitian Jenis Penelitian Metode
Penelitian Unit Analisis Tifme Horizon
T-1 Kausal Survey Individu: Staf karyawan PT.Renova Andalan Indonesia Cross Sectional T-2 Kausal Survey Individu: Staf karyawan PT.Renova Andalan Indonesia Cross Sectional Keterangan:
T-1 Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh Jenis insentif, lingkungan kaerja, terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Renova Andalan Indonesia secara individual maupun simultan
T-2 Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar jenis Jenis Insentif, lingkungan kerja karyawan serta dampaknya terhadap peningkatan produktivitas pada PT Renova Andalan Indonesia secara individual maupun simultan
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Ada empat variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel jenis insentif, Lingkungan kerja, Kepuasan kerja, Peningkatan Produktivitas. Pada Tabel 3.2 berikut akan diuraikan dimensi dan indikator dari masing-masing variabel, beserta instrumen pengukuran, skala, dan model pengukuran dari keempat variabel tersebut.
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Instrumen
Pengukuran Skala Model Pengukuran Jenis Insentif (X1) Insentif Material Bonus Kuesioner Ordinal diubah menjadi Interval Likert Pembagian Laba Kompensasi yang Ditangguhkan Bantuan Hari Tua
Insentif Non Material Jaminan Sosial Kuesioner Ordinal diubah menjadi Interval Likert Pemberian Piagam Penghargaan Pemberian Promosi Pemberian Pujian Lisan atau Tulisan
Variabel Dimensi Indikator Instrumen
Pengukuran Skala Model Pengukuran Lingkungan Kerja (X2) Lingkungan Kerja Fisik Penerangan / Cahaya di Tempat Kerja Kuesioner Ordinal diubah menjadi Interval Likert Sirkulasi Udara di Tempat Kerja Kebisingan di Tempat Kerja Bau Tidak Sedap di Tempat Kerja Keamanan di Tempat Kerja Ruangan ber A/C di tempat kerja Lingkungan Kerja non Fisik Suasana Kekeluargaan Kuesioner Ordinal diubah menjadi Interval Likert Komunikasi yang Baik
Variabel Dimensi Indikator Instrumen
Pengukuran Skala Model Pengukuran Pekerjaan itu sendiri Rasa Suka Karyawan terhadap Pekerjaannya Kuesioner Ordinal diubah menjadi Interval Likert Kemampuan karyawan seimbang dengan pekerjaan
Kepuasan kerja (Y) Feedback atas hasil kerja Gaji, upah atau imbalan yang pantas
Gaji yang diterima sesuai dengan tuntutan pekerjaan Kuesioner Ordinal diubah menjadi Interval Likert Gaji sesuai keterampilan dan kemampuan individu Atasan atau supervision Atasan menjadi figur ayah, ibu, teman sekaligus atasan Kuesioner Ordinal diubah menjadi Interval Likert Atasan menghargai pekerjaan bawahannya. Promosi jabatan diberikan atas dasar prestasi karyawan
Rekan kerja yang kooperatif Adanya suasana kekeluargaan di kantor Promosi Proses kenaikan jabatan yang terbuka Kuesioner Ordinal diubah menjadi Interval Likert Adanya hubungan fungsional yang positif
Variabel Dimensi Indikator Instrumen
Pengukuran Skala
Model Pengukuran
Produktivitas (Z)
Remunerasi Tinggi rendahnya remunerasi Kuesioner Ordinal diubah menjadi Interval Likert Pendidikan dan latihan Pentingnya pendidikan dan pelatihan yang diterapkan oleh perusahaan Kuesioner Ordinal diubah menjadi Interval Likert Pengertian dan proses tenaga kerja Pentingnya proses perencanaan tenaga kerja Kuesioner Ordinal diubah menjadi Interval Likert Budaya organisasi Pedoman mengatasi masalah Kuesioner Ordinal diubah menjadi interval Likert Berbagi nilai (sharing of value) Penyesuaian (Adaptasi)
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan sumber data berasal dari data primer maupun sekunder, seperti dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini.
Tabel 3.3 Data dan Sumber Data Penelitian
Data Jenis Data Sumber Data
Tujuan Penelitian T-1 T-2 Dasar pengukuran variabel-variabel dalam penelitian ini Kualitatif
Data sekunder dari studi kepustakaan
dan data primer, wawancara dengan
dosen
√ √
Jenis insentif yang diberikan PT. Renova Andalan Indonesia terhadap karyawannya
Kualitatif Data Primer dari
kuesioner karyawan √ √ Faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi Produktivitas pada PT. Renova Andalan Indonesia
Kualitatif Data primer dari
kuesioner karyawan √ √
Tingkat kepuasan kerja yang dimiliki karyawan PT. Renova Andalan Indonesia
Kualitatif Data primer dari
Sejauh mana peningkatan produktivitas pada PT.Renova
Andalan Indonesia
Kualitatif Data primer dari
kuesioner karyawan √
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik, yaitu:
- Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain (Umar, 2008, p51). Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara langsung dengan pihak pimpinan PT Renova Andalan Indoenesia secara semi-terstruktur mengenai 6 C (Customer, Competitor, Center, Channel, Company, dan Lingkungan Bisnis), jumlah karyawan, serta job description dari masing-masing pekerjaan.
- Kuesioner
Teknik angket (kuesioner) merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2008, p49). Dalam penelitian ini, kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT Renova Andalan Indonesia sebagai responden, dibuat dalam bentuk pernyataan dalam skala likert. Kuesioner yang dijawab responden digunakan untuk mengetahui tingkat Jenis Insentif, lingkungan kerja, kepuasan kerja karyawan, pada karyawan PT.Renova Andalan Indonesia, serta peningkatan Produktivitas pada PT Renova Andalan Indonesia.
- Studi kepustakaan
Studi kepustakaan digunakan untuk memperoleh informasi-informasi yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai landasan teori. Penulis melakukan studi kepustakaan melalui buku-buku, jurnal-jurnal, dan artikel-artikel di Internet.
3.5 Teknik Pengambilan Data
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan, sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi. (Umar, 2008, p77).
Menurut Ridwan dan Kuncoro (2007, p41) Probability sampling adalah teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Salah satunya adalah simple random sampling, Simple random sampling adalah cara pengambilan sample dari anggota populasi dengan menggunakan acak dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila dalam anggota populasi tersebut dianggap homogen.
Menurut surakhmad (2004) berpendapat apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sample sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sample diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi. (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p45).
Berdasarkan alasan yang dikemukakan oleh surakhmad (2004) serta Ridwan dan Kuncoro (2007, p41) tersebut, maka dalam penelitian ini menggunakan cara Simple random sampling, yaitu dengan Pengambilan secara acak pada anggota populasi, yaitu karyawan pada PT Renova Andalan Indonesia tersebut.
Berdasarkan alasan yang dikemukakan oleh surakhmad (2004) tersebut, maka dalam penelitian ini digunakan cara simple random sampling, yaitu dengan mengambil semua populasi yang ada, karena jumlah populasinya relatif sedikit. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf karyawan PT Renova Andalan Indonesia yang berjumlah 96 orang dengan pengambilan sample sebanyak 50% maka jumlah responden yang akan dipakai sebanyak 49
3.6 Teknik Pengolahan Sampel
Untuk menentukan jumlah sample yang dapat mewakili populasi maka digunakan perhitungan dengan menggunakan metode yang dirumuskan oleh Surakhmad. Rumus dari perhitungan sampel metode yang dirumuskan adalah sebagai berikut (dalam Riduwan dan Kuncoro, 2008: P45)
Keterangan
S = Jumlah sample yang diambil n = Jumlah anggota populasi
Penelitian ini memiliki jumlah populasi sebanyak 96 orang, yaitu karyawan
PT.Renova Andalan Indonesia Perhitungan sampel menggunakan yang diterapkan oleh surakhmad (dalam Riduwan dan Kuncoro, 2008: P45):
Jadi diperoleh hasil dari perhitungan rumus surakhmad dengan jumlah 49 responden.
3.7 Metode Analisis
Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan uji validitas-reliabilitas terhadap data yang ada. Setelah data dipastikan valid dan reliabel, maka dilakukan analisis dengan menggunakan:
Tabel 3.4 Metode Analisis Data Tujuan
Penelitian
Metode Analisis
Jenis Penelitian Teknik Analisis
T-1 Kausal Path Analysis dan Pearson Correlation
T-2 Kausal Path Analysis dan Pearson Correlation
3.7.1 Path Analysis
“Path analysis basically examines the direction of relationships through the postulation of some theoretical relationship between variables and then a test to see if the direction of these relationships is substantiated by the data” (Salkind, 2009, p326). Berdasarkan Wicaksono (2006, p152), analisis jalur (path analysis) merupakan alat analisis
bebas (independen) terhadap variabel tergantung (dependen). Sedangkan berdasarkan Riduwan dan Kuncoro (2007, p2), model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar-variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).
Model path analysis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model trimming. Model trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p127).
3.7.1.1 Asumsi-asumsi Path Analysis
Asumsi-asumsi dalam path analysis berdasarkan Riduwan dan Kuncoro (2007, p2-3): 1. Hubungan antar-variabel adalah bersifat linier, adaptif, dan bersifat normal
2. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah, artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik
3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan rasio
4. Menggunakan sampel probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
5. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliable), artinya variable yang diteliti dapat diobservasi secara langsung
6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan, artinya model teori yang dikaji atau diuji dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti.
3.7.1.2 Model dan Persamaan Struktural Path Analysis
Model struktural yaitu bila setiap variabel endogen (Y) secara unik keadaannya ditentukan oleh seperangkat variabel eksogen (X). Diagram jalur berikut menunjukkan struktur hubungan kausal antar variabel.
Sumber: Riduwan dan Kuncoro, 2007, p5
Gambar 3.1 Diagram Jalur
Persamaan struktural untuk diagram jalur yaitu:
Y = ρYX1 X1 + ρYX2 X2 + ρYX3 X3 + ε1
Z = ρZX1 X1 + ρZX3 X3 + ρZY Y + ε2 Keterangan:
ρ= koefisien jalur (path coefficient), yang menunjukkan pengaruh langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen
ε = faktor residual, yang menunjukkan pengaruh variabel lain yang tidak diteliti atau
kekeliruan pengukuran variabel
Kategori seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam Path Analysis dilihat dari nilai koefisien beta akan diuraikan pada Tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.5 Kategori Pengaruh Variabel Dalam Path Analysis Nilai Koefisien Beta Kategori Pengaruh
0,05 – 0,09 Lemah
0,10 – 0,29 Sedang
>0,30 Kuat
Sumber: Riduwan dan Sunarto, 2007 3.7.2 Korelasi Pearson
Berdasarkan Siagian,dkk (2000, p269), koefisien korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui tingkat (derajat) keeratan hubungan linier antara dua atau lebih variabel yang minimal berskala ukur interval. Bila variabel yang terlibat hanya dua, maka analisis korelasinya disebut korelasi sederhana. Bila variabel yang terlibat lebih dari dua, disebut analisis korelasi berganda.
Teknik korelasi Pearson Product Moment (PPM) termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu, misalnya data dipilih secara random, datanya berdistribusi normal, data yang dihubungkan berpola linier, dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p61).
Berdasarkan Supranto Jilid 2 (2001, p201), koefisien korelasi Pearson dapat dihitung sebagai berikut:
Korelasi Pearson dilambangkan (r) dengan ketentuan r≥-1 dan r≤+1. Bila nilai r=-1, maka korelasinya negatif sempurna, sebaliknya, bila nilai r = +1, maka korelasinya positif sempurna. Sedangkan apabila nilai r=0, maka artinya tidak ada korelasi. Arti harga r akan diperlihatkan pada Tabel 3.6 berikut.
Tabel 3.6 Arti Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat rendah
Sumber: Riduwan dan Kuncoro, 2007, p62
Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus Koefisien Determinan sebagai berikut:
KP = r2 x 100%
di mana KP adalah nilai koefisien determinasi, dan r adalah nilai koefisien korelasi (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p62).
3.8 Rancangan Uji Hipotesis
Untuk T-1
• Pengujian secara keseluruhan Hipotesis:
Ho = Jenis insentif (X1), dan Lingkungan kerja (X2), serta Kepuasan kerja karyawan (Y) tidak memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap peningkatan Produktivitas (Z) pada PT Renova Andalan Indonesia
Ha = Jenis insentif (X1), dan Lingkungan kerja (X2), serta Kepuasan kerja karyawan (Y) memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap peningkatan produktifitas organisasi (Z) pada PT Renova Andalan Indonesia
• Pengujian secara individual antara Jenis Insentif (X1) dengan Peningkatan Produktivitas (Z)
Hipotesis:
Ho: Variabel Jenis insentif (X1) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel peningkatan Produktivitas (Z) karyawan pada PT Renova Andalan Indonesia
Ha: Variabel Jenis insentif (X1) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel peningkatan Produktivitas (Z) karyawan pada PT Renova Andalan Indonesia
• Pengujian secara individual antara Lingkungan kerja (X2) dengan peningkatan Produktivitas (Z)
Hipotesis:
Ho: Variabel Lingkungan kerja (X2) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel peningkatan Produktivitas (Z) karyawan pada PT Renova Andalan Indonesia
Ha: Variabel Lingkungan kerja (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel peningkatan Produktivitas (Z) karyawan pada PT Renova Andalan Indonesia
• Pengujian secara individual antara Kepuasan kerja karyawan (Y) dengan peningkatan Produktivitas (Z)
Hipotesis:
Ho: Variabel kepuasan kerja karyawan (Y) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel peningkatan Produktivitas (Z) karyawan pada PT Renova Andalan Indonesia
Ha: Variabel Kepuasan kerja karyawan(Y) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel peningkatan Produktivitas (Z) karyawan pada PT Renova Andalan Indonesia
• Pengujian secara keseluruhan X1
Hipotesis:
Ho = Jenis insentif (X1), dan Lingkungan kerja (X2), tidak memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) pada PT Renova Andalan Indonesia
Ha = Jenis insentif(X1), dan Lingkungan kerja (X2), memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) pada PT Renova Andalan Indonesia
• Pengujian secara individual antara Jenis Insentif (X1) dengan Kepuasan kerja karyawan(Y)
Hipotesis:
Ho: Variabel Jenis insentif (X1) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Kepuasan kerja karyawan (Y) pada PT Renova Andalan Indonesia
Ha: Variabel Jenis insentif (X1) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Kepuasan kerja karyawan(Y) pada PT Renova Andalan Indonesia
Pengujian secara individual antara Lingkungan kerja (X2) dengan Kepuasan kerja karyawan (Y)
Hipotesis:
Ho: Variabel Lingkungan kerja (X2) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Kepuasan kerja karyawan (Y) pada PT Renova Andalan Indonesia
Ha: Variabel Lingkungan kerja (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap variabel Kepuasan kerja karyawan (Y) pada PT Renova Andalan Indonesia
Dasar Pengambilan Keputusan
Bila sig ≥ 0.05 maka Ho diterima Bila sig < 0.05 maka Ho ditolak
3.9 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian dan mendapatkan data data yang diperlukan maka gambaran mengenai tingkat Jenis Insentif yang diberikan PT. Renova Andalan Indonesia, faktor lingkungan kerja dan Tingkat kepuasan kerja dari karyawan PT. Renova Andalan Indonesia serta Seberapa besar tingkat Produktivitas pada PT Renova Andalan Indonesia. Apa bila Hasil menunjukan bahwa Tingkat Jenis Insentif, Faktor lingkungan kerja, Tingkat kepuasan kerja karyawan dan tingkat Produktivitas ada PT Renova Andalan Indonesia masih rendah, maka perlu dicari penyebabnya serta diadakan Perbaikan.
Setelah itu, dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dari kuesioner yang disebar kepada karyawan pada PT Renova Andalan Indonesia, untuk mengetahui apakah tingkat Jenis Insentif dan faktor lingkungan kerja, mempunyai pengaruh terhadap Tingkat kepuasan kerja karyawan serta berdampak pada Produktivitas Pada PT. Renova Andalan Indonesia. Bila didapatkan ternyata variabel-variabel tersebut berkontribusi terhadap Tingkat produktivitas pada PT Renova Andalan indonesia, maka Kepuasan kerja dan kemudian efektivitas organisasi melalui faktor-faktor tersebut harus di lakukan, dilihat dari aspek-aspek yang merupakan indikator dari setiap variabel.