• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENGELOLAAN STRES di ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPAYA PENGELOLAAN STRES di ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

68

UPAYA PENGELOLAAN STRES di ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU

STRESS MANAGEMENT EFFORTS IN THE ERA OF ADAPTING TO NEW HABITS 1)Alfi Noviyana, 2) Nofita Trilestari 3) Devi soviana

1,2,3)Program Studi Kebidanan D3, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Jl. Letjen Soepardjo Roetam Km7 Sokaraja Purwokerto *Email : alfinovi13@gmail.com

ABSTRAK

Ketika wabah Covid-19 nanti mulai mereda, mitra (para ibu anggota ranting Aisyiyah di desa Pamijen) juga akan dituntut sama seperti warga masyarakat lainnya untuk pemulihan kondisi dan keadaan normal seperti sebelumnya. Pengalaman akan kondisi yang tidak nyaman yang dialami mitra selama masa wabah secara bertahap perlu hilangkan, dengan mensosialisasikan dan mengajak mitra untuk mengelelola stres dengan benar dan melaksanakan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).

Tujuan kegiatan ini adalah memberikan informasi dan pengetahuan tetang upaya mencegah stress dan pola hidup sehat dimasa adaptasi kebiasaan baru. kemudian melatih mitra agar dapat mengaplikasikanya dilingkungan sekitar Pamijen. Adapun manfaat dari kegiatan ini mengurangi angka kejadian pasien positif Covid-19 dan penularan Covid-19 di era new normal sehingga mitra dapat tetap produktif dan sehat serta dapat beradaptasi di masa kebiasaan baru (Era New Normal).

Pelaksaan kegiatan ini dilakukan 3 kali , tanggal 25 Juli 2020, 8 Agustus 2020. Kedua kegiatan tersebut mensosialisasikan materi tentang pola hidup sehat dan pengelolaan stress di masa adaptasi kebiasaan baru dan tanggal 13 Agustus 2020 kegiatan evaluasi bagaimana mitra dalam menyebarluaskan informasi yang telah Tim sampaikan.

Hasil kegiatan IbM ini tercapai sesuai rencana, dimana mitra konsisten mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dan kesimpulannya kegiatan pengabdian IbM sesuai dengan tujuannya. Adapun saran dari kegiatan masyarakat perlu diberdayakan dan dilibatkan dalam pencegahan penularan Covid-19.

Kata Kunci : stres, pola hidup sehat, covid-19

ABSTRACT

When the COVID-19 outbreak begins to subside, partners (the mothers of Aisyiyah's branch members in Pamijen village) will also be prosecuted just like other members of the community for the recovery of normal conditions and conditions as before. The experience of uncomfortable conditions experienced by partners during the outbreak period needs to be gradually eliminated, by socializing and inviting partners to manage stress properly and implement of healthy living community movement.

The purpose of this activity is to provide information and knowledge about efforts to prevent stress and a healthy lifestyle during the adaptation of new habits. then train partners so they can apply it in the environment around Pamijen. The benefits of this activity reduce the number of positive patients with Covid-19 and Covid-19 transmission in the new normal era so that partners can remain productive and healthy and can adapt to new habits

The implementation of this activity was carried out 3 times, on 25 July 2020 followed by 8 August 2020. Both activities socialized material on healthy living patterns and stress management during the adaptation period for new habits (New Normal Era) and on August 13, 2020, evaluation activities on how partners disseminate information that the Team has conveyed.

The results of this IbM activity are achieved according to plan, where partners consistently follow the activities from start to finish and in conclusion the activity service activities are in accordance with their objectives.

Keywords : stress, healthy lifestyles,Covid-19

PENDAHULUAN

Meningkatnya jumlah kematian akibat virus corona dari hari ke hari, tidak hanya menimbulkan gejala dan penyakit fisik saja, namun berpengaruh besar pula terhadap kesejahteraan masyarakat indonesia yang didalamnya mencakup kesehatan mental (Salma dan Nunung, 2020). Pandemi Covid-19 merupakan bencana alam yang dapat memberikan dampak pada kondisi jiwa dan psikososial setiap orang. Meskipun sejauh ini terdapat ulasan sistematik tentang dampak Covid-19 terhadap kesehatan jiwa, namun sejumlah penelitian terkait pandemik lainnya menunjukkan adanya dampak negatif terhadap kesehatan mental penderitanya (P2P

(2)

69

Kemenkes RI, 2020). Hasil penelitian dari Abdul Hakim (2020) tentang kesehatan jiwa di era pandemi Covid-19 mengungkapkan bahwa 25% responden terancam jatuh kedalam kondisi stres akut yang jika tidak tertangani akan menjadi gangguan pasca trauma.

Kelompok rentan terdampak pada kesehatan jiwa dan psikososialnya akibat infeksi Covid -19 adalah lansia, orang dengan penyakit kronik (komorbid), anak dan ibu hamil, disabilitas fisik, ODMK (orang dengan masalah kejiwaan) dan ODGJ (orang dengan gangguan jiwa). Masalah kesehatan jiwa dan psikososial dapat berupa ketakutan, cemas dan panik terhadap kejadian Covid-19, orang semakin enggan bertemu dengan orang lain dan muncul curiga orang lain dapat menularkan. Perasaan ini akan memberikan respons pada tubuh untuk memastikan keamanan. Orang yang mengalami gangguan psikologis, gejala awalnya akan mengalami khawatir gelisah, panik, takut mati, takut kehilangan kontrol, takut tertular dan mudah tersinggung, jantung berdebar lebih kencang, nafas sesak, pendek dan berat, mual, kembung, diare, sakit kepala, pusing, kulit terasa gatal, kesemutan, otot otot terasa tegang dan sulit tidur yang berlangsung selama dua minggu atau lebih (P2P kemenkes RI, 2020)

Mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah ibu –ibu anggota ranting Aisyyah desa Pamijen, dimana terdiri dari para ibu usia subur dan ibu lansia (lanjut usia), sehingga termasuk kelompok rentang terdampak Covid-19. Hasil sebuah survey Ketahanan Keluarga di masa pandemi mengungkapkan bahwa gangguan psikologis yang paling banyak dialami oleh perempuan yang sudah menikah dimasa pandemi adalah mudah cemas dan gelisah, mudah sedih, dan sulit berkonsentrasi (Sunarti, 2020).

Pada masa pandemi mitra diharuskan hidup dengan tatanan hidup baru, yang dapat ‘berdamai’ dengan Covid-19. Adapun yang dimaksud dengan masa adaptasi kebiasaan baru adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh masyarakat dan semua institusi yang ada di wilayah tersebut untuk melakukan pola harian atau pola kerja atau pola hidup baru yang berbeda dengan sebelumnya. Ketika wabah Covid-19 nanti mulai mereda mitra juga akan dituntut sama seperti warga masyarakat lainnya untuk pemulihan kondisi dan keadaan normal seperti sebelumnya. pengalaman akan kondisi yang tidak nyaman yang pernah dialami mitra selama masa wabah secara bertahap perlu hilangkan, dengan mensosialisasikan dan mengajak mitra untuk melaksanakan pengelelolaan stres dengan gerakan masyarakat hidup sehat.

Kegiatan pengabdian ini diharapkan mitra mampu memahami gerakan masyarakat hidup dengan sehat dalam mengelola stres. Sehingga mitra juga mampu mengajak dan menggerakkan warga sekitar untuk bersama-sama mengendalikan stres dan melaksanakan pola hidup sehat. Mitra dibagi menjadi kelompok kecil kemudian berlatih bersama cara berlatih cara mensosialisasikan informasi pola hidup sehat dan upaya mengendalikan faktor stres pada lingkungan sekitar Pamijen

.

METODE

Kerangka penyelesaian masalah dalam kegiatan ini adalah dengan pemberian sosialisasi (penyuluhan) serta pelatihan kepada mitra tentang kesehatan jiwa, Untuk mencapai perubahan perilaku mitra, dapat dilakukan yaitu secara pendekatan pendidikan. Pendidikan merupakan upaya pembelajaran pada mitra agar mau melakukan tindakan-tindakan yang dapat memelihara kesehatannya yang biasanya proses ini memerlukan waktu yang relatif lama, tetapi dapat bertahan lama dalam diri individu. Adapun tim menyusun liflet sebagai sarana untuk mensosialisasikan materi penyuluhan dan pelatihan dan dibagikan kepada mitra, dan liflet tersebut dapat dimanfaatkan mitra untuk meneruskan informasi yang didapatkannya untuk masyarakat sekitar desa Pamijen.

Dari kegiatan ini diharapkan mitra mampu memahami gerakan masyarakat hidup dengan sehat dan mengelola stres dengan baik. Sehingga mitra juga mampu mengajak dan menggerakkan warga sekitar untuk bersama-sama mengendalikan stres dan melaksanakan pola hidup sehat. Mitra dibagi menjadi kelompok kecil kemudian berlatih bersama cara berlatih cara mensosialisasikan informasi pola hidup sehat dan upaya mengendalikan faktor stres pada lingkungan sekitar Pamijen

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertemuan pertama yang merupakan tahap pertama, pada kegiatan ini dilaksanakan pada hari sabtu 25 Juli 2020 yang diikuti oleh 13 ibu anggota ranting asyiyah Pamijen di Balai Desa Pamijen. Kegiatan ini diawali dengan pre test pada mitra , hal ini dilakukan oleh Tim pelaksana untuk mengetahui tingkat pengetahuan mitra tentang adaptasi kebiasaan hidup sehat di era kebiasaan hidup baru. Kemudian dilanjutkan dilakukan pemaparan materi. Rata-rata nilai post test mengalami peningkatan dibandingkan nilai pre test para peserta. Pada kegiatan ini tim juga membagikan liflet yang berisi materi yang telah disampaikan.

(3)

70

Gambar 1. Sosialisasi adaptasi kebiasaan hidup sehat di era kebiasaan hidup baru

Pelaksanaan kegiatan selanjutnya adalah sosialisasi tentang pola hidup sehat dan pencegahan stress. Kegiatan dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 8 Agustus 2020, di Balai desa Pamijen. Kegiatan ini diikuti oleh 15 mitra. Pada kegiatan Tim juga mengevaluasi materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya ( 25 Juli 2020).

Gambar 2. Sosialisasi

adaptasi kebiasaan hidup sehat di era kebiasaan hidup baru

Kegiatan selanjutnya dilaksanakan pertemuan dengan mitra pada hari kamis,13 Agustus 2020. Para mitra berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu Balita. Pada kegiatan ini tim pengabdian mengobservasi bagaimana para mitra berkontribusi dengan menyebarluarkan informasi tentang pola hidup sehat dan adaptasi kebiasaan hidup sehat setelah masa pandemi Covid-19, pada peserta posyandu

.

Gambar 3. Mitra berpartisipasi dalam posyandu

Kegiatan program pengabdian masyarakat ini terlaksana sesuai dengan tujuan. Indikator keberhasilan program ini terlihat dari peserta yang konsisten dari awal hingga akhir program. Adapun evaluasi hasil kegiatan :

(4)

71

1. Terdapat peningkatan pengetahuan mitra yang mengenai kebiasaan hidup sehat setelah masa pandemi Covid-19 dan pola hidup sehat, mencegah stress. Hal ini terlihat dari keaktifan diskusi para peserta dan hasil kuesioner pra -pasca kegiatan yang dibagikan Tim kepada para peserta (mitra).

Tabel 1. Hasil evaluasi kuesioner pengetahuan pra dan pasca kegiatan No Klasifikasi Penilaian Kuesioner % Pencapaia Pra – Kegiatan % Pasca Kegiatan 1 Rendah 79% 30% 2 Sedang 21% 40% 3 Tinggi 0% 30%

2.

Mitra dapat meneruskan informasi yang disampaikan tim, pada masyarakat dilingkungan sekitar pamijen. Hal Ini merupakan hasil evaluasi yang dilaksanakan Tim, bahwa dari hasil observasi dikegiatan Posyandu perdana setelah masa lockdown, mitra menyampaikan informasi pada para peserta posyandu tetang adaptasi kebiasaan hidup sehat, pola hidup sehat

.

Adapun target luaran yang telah terlaksana dalam kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan para mitra tentang pola hidup sehat dan upaya pengelolaan stres. Mitra memiliki keterampilan, sikap positif dan kemampuan mengajak serta memotivasi masyarakat lainnya untuk mengadopsi kebiasaan yang lebih sehat, mempraktekkan pengetahuan, termasuk menyebarkan informasi kepada masyarakat.

Informasi Covid-19 yang terkesan negatif dapat direspon berlebihan oleh seseorang yang mengakibatkan gejala psikosomatis karena ketegagan, kecemasan dan kepanikan yang dirasakan. Hal tersebut dapat diminalisir dengan mengganti respon negatif menjadi positif seperti selalu berusaha protokol kesehatan yang dianjurkan dan melakukan resignasi (Tarisa, 2020). Terdapat beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengutangi rasa cemas akibat Covid-19 ini diantaranya melakukan kegiatan positif dirumah yang menggunakan aktivitas fisik, mengkonsumsi makanan bergizi, membangun hubungan yang baik dengan keluarga dan teman dan melakukan meditasi (Salma dan Nunung, 2020).

Adanya edukasi kepada masyarakat tentang bahaya pandemi Covid-19 dan pencegahannya akan berdampak pada ketenangan masyarakat dalam menghadapi ini. Jika masyarakat panik dan tidak tahu apa yang akan dilakukan dalam menghadapi kondisi ini maka bisa menyebabkan menurunnya imunitas sehingga rentan terserang virus Covid-19. Strategi komunikasi memiliki peran sentral dalam percepatan peningkatan pengetahuan masyarakat dan perubahan perilaku masyarakat dalam mencegah penularan Covid-19. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk setiap kelompok sasaran dalam hal pencegahan dan pengendalian Covid-19 adalah penting. Dengan meningkatnya pengetahuan akan 3 pesan kunci yakni jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan pakai sabun, dharapkan kelompok sasaran dapat melakukan perubahan perilaku yang mendukung pecegahan dan pengendalian Covid-19 ( Riskiyana, 2020

).

KESIMPULAN

Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan meningkatkan pengetahuan mitra tentang pola hidup sehat dalam adaptasi kehidupan baru. Mitra mampu meneruskan informasi tentang pengelolaan stres dan pola hidup sehat di era adaptasi kehidupan baru dilingkungan masyarakat sekitar desa Pamijen.

Dari kegiatan ini bisa dikembangkan program untuk memberdayakan masyarakat dengan menyelenggarakan kegiatan untuk mensosialisasikan strategi komunikasi perilaku (KPP) dengan pendekatan resiko dalam pencegahan covid-19 serta diselenggarakan kegiatan dalam upaya deteksi kesehatan jiwa selama masa pandemi Covid-19 melalui pelatihan kader kesehatan jiwa.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Maalah Kesehatan Jiwa dan Napza, (2020), Pedoman

Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial pasa Pandemi Covid-19, Dirjen Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit Kemenkes RI

Riskiyana, (2020), Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) dalam Pencegahan Covid-19,

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI

Salma Matta Ilpaji, Nunung Nurwati, (2020), Analisis Pengaruh Tingkat Kematian Akibat Covid-19

Terhadap Kesehatan Mental Masysrakat di Indonesia, Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 3 (1) :

16-28

(5)

72

Sunarti, E. (2020, 19 Juni ). Paparan Hasil Survey Ketahahan Keluarga Di Masa Pandemi COVID-19. Webinar The 14th IPB Strategic Talks COVID-19 Series: Mencegah Krisis Keluarga Indonesia di Masa Pandemi COVID-19

Tarisa Novita Indana Zulva, (2020) Covid-19 dan Kecenderungan Psikosomatis. Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo Semarang. Diakses

https://www.academia.edu/42352261/COVID_19_dan_Kecenderungan_Psikosomatis pada tanggal 14

Gambar

Gambar 1. Sosialisasi adaptasi kebiasaan hidup sehat di era kebiasaan hidup baru

Referensi

Dokumen terkait

Bagian Penunjang berisi sajian daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan (misalnya berupa Penelitian Tindakan Sekolah lampiran yang harus disertakan adalah program

bahwa dalam rangka menuju pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru di Kota Depok dan untuk lebih menerapkan perilaku hidup bersih sehat dalam rangka pencegahan,

 Melalui penugasan, siswa dapat membaca teks pendek yang disajikan dalam bentuk power point berkaitan dengan lingkungan sehat dan adaptasi kebiasaan baru di masa

Pada penelitian ini dicoba dikembangkan sebuah teknologi berbasis face recognition untuk mengindetifikasi pegawai yang akan memasuki kantor, dari teknologi face

Pendampingan digitalisasi marketing upaya kebangkitan di era adaptasi kebiasaan baru (masyarakat terdampak tsunami anak gunung Krakatau) di desa Kunjir, Lampung

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi Dan Susunan Organisasi Dinas Kesejahteraan Sosial, Dinas

Materi sosialisasi yang kami sampaikan dalam kegiatan ini adalah tentang “Kesehatan Jiwa di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Pandemi Covid-19 Menuju SDM Unggul

Ketepatan uraian, kritik, argumen dan lukisan suatu strategi bisnis ritel yang diterapkan dengan benar pada bisnis ritel yang dikunjungi Kriteria Penilaian: Ketepatan