• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstract. Keywords : The impact of PLTMH, Descriptive Quantitative, Economic Community, Pired Samples T Test. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Abstract. Keywords : The impact of PLTMH, Descriptive Quantitative, Economic Community, Pired Samples T Test. Abstrak"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI KECAMATAN LHOONG ACEH BESAR

Rahmad Deddy Setiadi1, Nur Aidar2*

1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Email : [email protected]

2) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Email : [email protected]

Abstract

This research is meant to see the influence of Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) to economic community in Lhoong Aceh Besar. The scope of this research is 3 villages of 28 villages in Lhoong i.e. Meunasah Krueng Kala, Baroeh Krueng Kala, and Tunong Krueng Kala village which model of analysis which is used in this research is Descriptive Quantitative. It uses primary and secondary data. The sampling is determined by using Purposive Random Sampling method since the sample of respondents has been determined i. E. The community that has 20 samples of enterprises. The result of this reserch by using Paired Samples T Test shows that there are average differences between after and before PLTMH existence against variabel of income and education (long hours of study) in Lhoong Aceh Besar.

Keywords : The impact of PLTMH, Descriptive Quantitative, Economic Community, Pired

Samples T Test.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) terhadap perekonomian masyarakat di Kecamatan Lhoong Aceh Besar. Ruang lingkup penelitian ini adalah 3 Desa dari 28 Desa yang berada di Kecamatan Lhoong yakni Desa Meunasah Krueng Kala, Baroeh Krueng Kala, dan Tunong Krueng Kala yang menikmati aliran listrik dari PLTMH. Model analisis yang digunakan deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan yaitu data primer dan data skunder. Penentuan sampel responden menggunakan metode Purposive Random Sampling dimana sampel responden telah di tentukan yaitu masyarakat yang memiliki usaha sebanyak 20 sampel. Hasil penelitian menggunakan Uji Paired Samples T Test menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) pada variabel pendapatan dan pendidikan (lama jam belajar) di Kecamatan Lhoong Aceh Besar.

Kata Kunci : Dampak PLTMH, Deskriptif Kuantitatif, Perekonomian Masyarakat, Uji Paired

Samples T Test.

PENDAHULUAN

Seiring dengan berjalannya waktu kebutuhan manusia akan energi terutama energi listrik terus meningkat. Di Indonesia kebutuhan akan energi listrik sangat besar, hal tersebut dikarenakan adanya pertumbuhan penduduk dan juga pesatnya pertumbuhan dunia industri. Oleh karena itu sangat dibutuhkan cakupan energi yang memadai untuk dapat memenuhi kebutuhan energi yang di perlukan oleh masyarakat, tentunya dengan energi yang efesien dan juga ramah

(2)

lingkungan.

Energi listrik merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya energi listrik semua aktifitas tidak dapat berjalan dengan baik seperti proses produksi. Tanpa aliran listrik proses produksi tidak dapat berjalan dan para pekerja tidak dapat melakukan kegiatan produksi. Maka dari pada itu energi listrik sangat di perlukan untuk kehidupan.

Sebagian besar sumber energi pembangkit listrik di Indonesia masih menggunakan bahan bakar fosil seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), batubara, dan gas yang tidak dapat di perbaharui. Sedangkan sumber energi yang dapat diperbaharui masih belum banyak dimanfaatkan dengan baik seperti energi air, matahari, angin, dan panas bumi yang masih sangat minim pemanfaatanya. Maka dari pada itu perlu ditingkatkan sumber energi terbaharukan mengingat Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terhadap sumber energi tersebut.

Selain itu, semakin meningkatnya kesadaran akan usaha untuk melestarikan lingkungan, juga menyebabkan kebutuhan terhadap sumber energi alternatif semakin meningkat. Sumber energi yang dituju haruslah memiliki karakter yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian energi fosil, khususnya minyak dan gas bumi. Penyediaan energi listrik alternatif dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi sumber daya energi yang ada serta ramah lingkungan, dalam artian proses produksi dan pembuangan limbah hasil produksinya tidak merusak lingkungan hidup di sekitarnya.

Karena belum mampunya Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memenuhi kebutuhan listrik hingga kepelosok desa mengharuskan masyarakat untuk memanfaatkan energi yang tersedia di alam. Pemanfaatan energi yang tersedia di alam untuk dijadikan energi listrik yang lebih ramah lingkungan dan juga efisien. Pemanfaatan aliran sungai atau aliran air gunung salah satunya, yang banyak terdapat di daerah pedesaan atau pedalaman. Pemanfaatan aliran sungai atau aliran air gunung ini dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) merupakan salah satu pembangkit listrik yang dapat diterapkan didaerah pedesaan maupun di pedalaman. Dengan efisiensi yang tinggi sehingga PLTMH tidak memerlukan potensi debit air yang sangat besar untuk pengoperasian namun dapat memanfaatkan debit air yang kecil untuk dapat menggerak turbin pada mesin generator.

Berbeda dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) skala besar memerlukan waduk, sedangkan PLTMH memanfaatkan debit aliran air dengan beda ketinggian yang tidak terlalu tinggi (run of river system). Pembangunan PLTMH tidak memerlukan relokasi tempat tinggal masyarakat setempat akibat dari pembuatan bendungan atau waduk. Lebih jauh pemanfaatan PLTMH diharapkan dapat menyediakan tenaga listrik yang murah dan juga ramah lingkungan serta dapat berdampak pada kesadaran masyarakat untuk melestarikan hutan sebagai penjaga kelestarian sumber daya air (Sugiyono, 2009)

Provinsi Aceh pada saat ini masih ada desa yang belum menikmati aliran listrik. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 jumlah keseluruhan desa yang terdapat di Provinsi Aceh. Dari jumlah keseluruhan 6450 desa yang terdapat di Provinsi Aceh baru 6244 desa yang telah menikmati energi listrik dan selebihnya belum dapat menikmati aliran listrik. Hal ini diakibatkan oleh jarak desa yang berada di pedalaman yang belum dapat dijangkau oleh PLN. Maka dari pada itu dibutuhkan sumber energi alternatif untuk dapat membangun pembangkit listrik bersekala kecil yang dapat diterapkan di daerah pedalaman. Salah satunya dengan cara memanfaatkan aliran air sungai atau aliran air gunung untuk dijadikan sumber energi alternatif untuk energi penggerak pada PLTMH.

(3)

Tabel 1. Jumlah Desa yang Telah Dialiri Listrik, Menurut Kabupaten /Kota, Tahun 2014

No Kabupaten /Kota Jumlah Desa Desa yang Berlistrik Persentase % (1) (2) (3) (4) 1 Simeulue 137 109 1,75 2 Aceh Singkil 116 112 1,79 3 Aceh Selatan 248 241 3,85 4 Aceh Tenggara 385 369 5,90 5 Aceh Timur 511 510 8,16 6 Aceh Tengah 295 262 4,19 7 Aceh Barat 321 302 4,83 8 Aceh Besar 604 604 9,67 9 Pidie 727 727 11,64 10 Bireuen 609 609 9,75 11 Aceh Utara 852 840 13,45

12 Aceh Barat Daya 132 132 2,11

13 Gayo Lues 136 118 1,88 14 Aceh Tamiang 213 213 3,41 15 Nagan Raya 222 209 3,34 16 Aceh Jaya 172 149 2,38 17 Bener Meriah 232 208 3,33 18 Pidie Jaya 222 222 3,55 19 Banda Aceh 90 90 1,44 20 Sabang 18 18 0,28 21 Langsa 66 66 1,05 22 Lhokseumawe 68 68 1,12 23 Subulusalam 74 66 1,05 Jumlah Total 2014 2013 2012 6450 6450 6493 6244 6283 6283 100 100 100

Sumber : PT.PLN (Persero) Wilayah Aceh Tahun 2014.

Salah satu pemanfaatan aliran air sungai atau air gunung terdapat di Desa Krueng Kala Kecamatan Lhoong Kabupaten Aceh Besar yaitu Air Terjun Suhom. Air Terjun Suhom itu sendiri termasuk kedalam ekosistem Hutan Ulu Masen. Dimana ekosistem hutan Ulu Masen itu sendiri mencakup lima Kabupaten yaitu, Kabupaten Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Pidie Jaya dan Pidie. Air yang melimpah dan mengalir sepanjang tahun dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.

Pada Kecamatan Lhoong terdapat satu PLTMH yang merupakan bantuan Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi (BRR) dan United Nations Development Programme (UNDP) yang di sponsori oleh PT. Coca Cola Indonesia. PLTMH tersebut dibangun pada tahun 2005 pasca tsunami yang melanda Aceh dengan kapasitas yang terpasang di mesin adalah 40 kWh, dengan daya yang dihasilkan adalah 23 kWh. Daya yang dihasilkan dapat mengaliri listrik untuk tiga desa yang berada disekitar pembangkit listrik. Ketiga desa tersebut adalah Desa Meunasah Krueng Kala, Baroeh Krueng Kala, dan Tunong Krueng Kala. Ketiga desa tersebut telah dapat menikmati aliran listrik dari PLTMH setahun setelah pembangun tepatnya tahun 2006.

(4)

KAJIAN KEPUSTAKAAN Teori Welfare

(Todaro, 2003) mengemukakan bahwa peningkatan pendapatan orang kaya (golongan menengah ke atas), seperti tuan tanah, politis, pimpinan perusahaan, dan kaum elit lainnya akan digunakan untuk dibelanjakan pada barang-barang mewah seperti emas, perhiasan, rumah yang mahal, berpergian ke luar negeri, dan atau menyimpan kekayaan di luar negeri dalam bentuk pelarian modal (capital flight). Sementara golongan menengah ke bawah yang memiliki karakteristik miskin, kesehatan, gizi, dan pendidikan yang rendah, peningkatan pendapatan dapat meningkatkan dan memperbaiki kesejahteraan mereka.

Peningkatan pendapatan ini juga dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan seluruh perekonomian (Todaro, 2003). Todaro ingin menyampaikan bahwa kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah dapat direpresentasikan dari tingkat hidup masyarakat. Tingkat hidup masyarakat ditandai oleh terentaskannya kemiskinan, tingkat kesejahteraan yang lebih baik, memperoleh tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan peningkatan produktivitas masyarakat. Kesemuanya itu merupakan cerminan dari peningkatan tingkat pendapatan masyarakat golongan menengah ke bawah.

Teori Nilai Tepat Guna

Menurut (Putong, 2008), teori nilai tepat guna kardinal adalah nilai guna yang melihat tingkat kepuasan. Teori nilai tepat guna kardinal memberikan penilaian subjektif akan penggunaan kebutuhan dari suatu barang. Artinya tinggi rendahnya suatu barang tergantung dari siapa yang memberikan penilaian, dengan kata lain bahwa suatu barang akan memberikan nilai guna yang tinggi bila barang yang dimaksud memberikan nilai guna yang tinggi bila barang yang dimaksud memberikan nilai guna yang tinggi bagi si pemakai. Dalam teori ini, nilai kepuasan dinyatakan dalam/dengan sesuatu utilitas.

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka landasan pemikiran dalam penelitian ini adalah dampat Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) terhadap perekonomian masyarakat di Kecamatan Lhoong Aceh Besar

(5)

METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang akan dilakukan berada di Desa Meunasah Krueng Kala, Baroeh Krueng Kala, dan Tunong Krueng Kala yang berada di Kecamatan Lhoong Aceh Besar.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data skunder. Data primer diperoleh dari hasil kuisioner, sedangkan data skunder diperoleh dari berbagai sumber seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Kantor Kecamatan, jurnal dan lain-lain.

Metode Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dapat dilakukan dengan menggunakan Purposive Random Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dapat dilakukan secara sengaja yang dipilih berdasarkan tujuan penelitian. Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 sampel.

Model Analisis Data

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan analisis model yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Tujuan penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, sifat-sifatserta fakta-fakta yang akurat antar hubungan yang di selidiki (Azhara & Khadiyanto, 2013).

Uji T Berpasangan (Paired Samples T Test)

Uji T berpasangan (Paired Samples T Test) digunakan untuk membandingan rata-rata dua set dataa (sebelum dan sesudah) yang saling berpasangan. Dalam penelitian ini dua set data adalah variabel pendapatan dan pendidikan sebelum dan sesudah adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Rumus manual perhitungan Paired Samples T Test yaitu :

Keterangan :

Rata-rata (pendapatan dan pendidikan) sesudah adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

= Rata-rata (pendapatan dan pendidikan) sebelum adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

= Varians (pendapatan dan pendidikan) sesudah adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

= Varians (pendapatan dan pendidikan) sebelum adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

= Jumlah sampel

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk Kecamatan Lhoong yang menikmati aliran listrik PLTMH. Sedangkan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah cara memperoleh sampel

(6)

yang dilakukan dengan cara disengaja dan dengan menggunakan perencanaan tertentu. Tabel 2. Desa yang dialiri Listrik PLTMH

No Nama Desa Jumlah KK Jumlah Penduduk (Jiwa)

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Meunasah Krueng Kala 66 122 104 226

2 Baroeh Krueng Kala 112 237 197 434

3 Tunong Krueng Kala 92 216 160 376

Jumlah 270 565 461 1036

Sumber : Kantor Kecamatan Lhoong 2014.

Tabel 3. Jumlah Penduduk Kecamatan Lhoong Maret 2014

No Nama Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah

KK

Laki

-Laki Perempuan Jumlah

1 Meunasah Krueng Kala 66 122 104 226

2 Jantang 122 209 181 390

3 Baroh Krueng Kala 112 237 197 434

4 Tunonng Krueng Kala 92 216 160 376

5 Seungko Mulat 118 215 194 409 6 Birek 81 116 11 227 7 Kareung 68 78 66 144 8 Paroy 82 165 109 274 9 Teungoh Blangme 78 110 102 212 10 Lamkuta Blangme 101 123 86 209 11 Baroh Blangme 76 97 84 181 12 Umong Blangme 222 438 377 815 13 Teungoh Geunteut 98 187 168 355 14 Baroh Geunteut 85 182 145 327 15 Lamjuhang 178 296 307 603 16 Utamong 60 99 94 193 17 Gapuy 53 84 90 174 18 Lamsujen 196 368 353 721 19 Mon Mata 149 256 248 504 20 Lamgeuriheu 129 230 220 450 21 Keutapang 101 196 164 360 22 Saney 93 140 103 243 23 Cundien 114 201 163 364 24 Glee Bruek 154 299 243 542 25 Pasi 173 181 129 310 26 Pudeng 97 165 148 313 27 Meunasah Cot 100 163 133 296 28 Meunasah Lhok 41 67 61 128 Jumlah 3039 5240 4540 9780

Sumber : Kantor Kecamatan Lhoong 2014. Definisi Operasional Variabel

Agar tidak menimbulkan penafsiran jauh atas penelitian ini maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut :

(7)

2) Tingkat Pendapatan merupakan seberapa besar jumlah peghasilan yang diperoleh oleh responden.

3) Tingkat kesejahteraan sosial masyarakat.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lama Anak Belajar Sebelum dan Sesudah Ada PLTMH

Belajar merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Karena dengan belajar kita dapat mengetahui segala sesuatu hal yang belum kita ketahui dan juga membuat kita bertambah pintar. Terlepas dari itu semua diperlukan juga sarana pendukung untuk belajar seperti penerangan yang yang bersumber dari energi listrik. Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka ditemukan manfaat listrik PLTMH untuk belajar. Dapat dilihat pada Tabel 4 pemanfaatan listrik untuk belajar.

Tabel 4. Lama Anak Belajar Sebelum dan Sesudah Ada PLTMH No Waktu Sebelum Ada PLTMH Persentase (%) Sesuda Ada PLTMH Persentase (%) 1 1 Jam/hari 14 70 0 0 2 3 4 5 2 Jam/hari 3 Jam/hari 4 Jam/hari 5 Jam/hari 5 0 0 0 25 0 0 0 12 3 3 1 60 15 15 5 Total 19 95 19 95

Sumber : Data Lapangan, Maret 2016 (diolah).

Berdasarkan Tabel 4 diatas terlihat bahwa lamanya anak belajar masih sangat rendah sebelum adanya PLTMH. Hal tersebut ditunjukkan dengan besarnya persentase sebesar 70 persen atau 14 responden menyatakan anaknya masih belajar 1 jam per hari. Sedangkan sebesar 25 persen atau 5 responden menyatakan bahwa anaknya dapat belajar selama 2 jam/hari. Sisa 1 responden atau sebesar 5 persen tidak menjawab dikarekan responden tersebut belum memiliki anak. Setelah dibangunnya PLTMH terjadi peningkatan jumlah jam belajar pada anak. Hal ini dapat kita lihat dari 12 responden atau sebesar 60 persen yang ada terjadi peningkatan lama waktu belajar anak sebanyak 2 jam/hari. Sedangkan terjadi peningkatan lama jam belajar 3-4 jam/hari sebanyak 15 persen dan 15 persen. Terjadi peningkatan jam belajar yang sangat signifikan terjadi pada 1 responden yaitu dengan lama jam belajar sebanyak 5 jam/hari. Sisa 1 responden atau sebesar 5 persen tidak menjawab dikarekan responden tersebut belum memiliki anak. Terbukti bahwa energi listrik memliki peranan yang sangat penting dalam menunjang anak belajar.

Tabel 5. Pendapatan Usaha (Perbulan) Sebelum dan Sesudah adanya PLTMH No Pendapatan Pendapatan Sebelum Ada PLTMH Persentase (%) Pendapatan Sesudah Ada PLTMH Persentase (%) 1 >1.000.000 1 5 6 30 2 3 600.000 – 1.000.000 100.000 – 500.000 8 11 40 55 9 5 45 25 Total 20 100 20 100

(8)

Berdasarkan Tabel 5 diatas bahwa, sebelum adanya PLTMH pendapatan yang didapatkan oleh masyarakat sedikit.dapat kita lihat sebanyak 11 responden atau sebesar 55 persen mendapatkan pendapatan sebanyak 100.000 – 500.000/Bulan. Sedangkan 8 responden atau sebesar 40 persen mendapatkan pendapatan sebanyak 600.000 – 1.000.000/Bulan. Dan sisa 1 responden atau sebesar 5 persen mendapatkan pendapatan diatas 1.000.000.

Terjadi perubahan pendapatan setelah adanya PLTMH. Hal ini dapat kita lihat dari hasil kuisioner yang menunjukkan bahwa sebanyak 6 responden atau sebesar 30 persen medapatkan pendapatan sebanyak diatas 1.000.000/Bulan. Sedangkan sebanyak 9 responden atau sebesar 45 persen mendapatkan pendapatan sebanyak 600.000 – 1.000.000/Bulan. Dan sisanya mendapatkan pendapatan sebanyak 100.000 – 500.000/Bulan.

Hasil pengujian Paired samples T test

Berdasarkan table 6 paired samples statistics, diperoleh rata-rata dan standar deviasi dari variabel pendidikan (lama jam belajar) dan pendapatan sebelum dan sesudah adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Kecamatan Lhoong Aceh Besar.

Tabel 6

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Sebelum_Lama belajar 1,2000 20 ,52315 ,11698 Sesudah_ Lama belajar 2,5000 20 1,10024 ,24602 Pair 2 Sebelum_Pendapatan 605,0000 20 414,82400 92,75747 Sesudah_Pendapatan 1095,0000 20 736,61745 164,71267

Sumber : Data Output SPSS.V.22, Juni 2016.

Tabel 6 menunjukkan bahwa variabel pendidikan (lama jam belajar) sebelum adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) memiliki skor 1,2000 dengan standar deviasi 0,52315 dan rata-rata standar error 0,11698. Variabel pendidikan (lama jam belajar) sesudah adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) memiliki skor 2,5000 dengan standar deviasi 1,10024 dan rata-rata standar error 0,24602.

Sedangkan variabel pendapatan sebelum adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) memiliki skor 605,0000 dengan standar deviasi 414,82400 dan rata-rata standar error 92,75747. Variabel Pendapatan sesudah adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) memiliki skor 1095,0000 dengan standar deviasi 736,61745 dan rata-rata standar error 164,71267.

Tabel 7

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 Sebelum_Lama belajar &

Sesudah_ Lama belajar 20 ,823 ,000 Pair 2 Sebelum_Pendapatan &

Sesudah_Pendapatan 20 ,839 ,000

(9)

Dapat dilihat bahwa hasil kolerasi variabel pendidikan (lama jam belajar) sebelum dan sesudah adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah 0,823 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000. Hal ini menujukkan bahwa korelasi antara pendidikan (lama jam belajar) sebelum dan sesudah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah sangat kuat karena r mendekati satu dan kolerasi ini signifikan pada taraf kepercayaan 95 persen karena nilai probabilitas < 0,05.

Sedangkan variabel pendapatan sebelum dan sesudah adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah 0,839 dengan nilai probabilitas atau tampak pada kolom sig. 0,000 yang berarti bahwa korelasi antara pendapatan sebelum dan sesudah adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah sangat kuat karena r mendekati satu dan kolerasi ini signifikan pada taraf kepercayaan 95 persen karena nilai probabilitas < 0,05.

Pedoman Interpretasi Nilai Koefesien Kolerasi

Sumber : Sugiyono (2002)

Tabel 8

Paired Samples T Test

Pai red Differ ences T df Sig. (2-tailed) t df Sig. (2-tailed) Me an Std. Deviati on Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper P air 1 Sebelum_LB - Sesudah_LB -1,3000 0 ,732 70 ,1638 4 -1,64291 -,95709 -7,935 19 ,000 P air 2 Sebelum_PT - Sesudah_PT 490 ,00000 449, 44410 100,4 9876 -700,3463 1 -279,65369 -4,876 19 ,000

Sumber : Data Output SPSS.V.22, Juni 2016.

Berdasarkan output Tabel 8, dapat diuji perbedaan rata-rata variabel pendidikan dan pendapatan sebelum dan sesudah adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) pada taraf tingkat kepercayaan 95 persen dengan menyusun hipotesis yang dirumuskan untuk pengujian dengan menggunakan mean atau rata-rata hitung, yaitu :

Ho : Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) tidak berpengaruh signifikan terhadap pendidikan dan pendapatan.

Ha : Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) berpengaruh signifikan terhadap pendidikan dan pendapatan.

Dasar pengambilan keputusan dalam penelitian ini yaitu apabila probabilitas > 0,05 Ho Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 Sangat Rendah 0,200 – 0,399 Rendah 0,400 – 0,599 Sedang 0,699 – 0,799 Kuat 0,800 – 1,000 Sangat Kuat

(10)

diterima atau rata-rata kedua populasi sama , tetapi apabila probabilitas < 0,05 Ho di tolak atau kedua rata-rata populasi tidak sama. Tampak pada tabel bahwa nilai hitung pada variabel pendapatan adalah t = -4,876 dengan probabilitas 0,000 dan pendidikan adalah t = -7,935 dengan probabilitas 0,000. Maka untuk variabel pendidikan (lama jam belajar) Ho ditolak atau kedua rata-rata populasi tidak sama. Sedangkan pada variabel pendapatan Ho juga ditolak atau kedua rata-rata populasi tidak sama. Atau dapat juga dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan

t tabel, dengan ketentuan sebagai berikut :

- Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak - Jika t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak

Tampak bahwa nilai t hitung pada variabel pendapatan =+/-4,876 dan nilai t hitung untuk variabel pendidikan (lama jam belajar) =+/-7,935 dan t tabel dapat dicari pada tabel distribusi nilai t, yaitu pada taraf kepercayaan 95 persen (α = 5 persen dan karena uji t bersifat dua sisi, maka nilai α yang dapat dirujuk pada tabel t adalah α/2 = 0,05/2 = 0,0250) dan derajat bebas (df) = n-1 = 3-1 = 2, sehingga diperoleh harga t tabel = t (0,025;2) = 4,303.

Pada uji ini menunjukkan t hitung > t tabel untuk pendapatan, maka dapat diputuskan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini terbukti secara meyakinkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata pendapatan sebelum dan sesudah adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dengan taraf kepercayaan 95 persen.

Pada variabel pendidikan (lama jam belajar) menunjukkan bahwa t hitung > t tabel, maka dapat diputuskan Ha diterima dan Ho di tolak. Hal ini terbukti secara meyakinkan bahwa ada perbedaan rata-rata pendidikan (lama jam belajar) sebelum dan sesudah adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) pada taraf kepercayaan 95 persen.

Dilihat dari analisis tersebut terlihat dengan jelas bahwa hasil adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dapat meningkatkan pendapatan dan pendidikan (lama jam belajar) secara signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) telah dijalankan dengan ekonomis, efektif dan efisien yang menunjang perekonomian.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat di Kecamatan Lhoong Aceh Besar. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Lhoong yang meliputi tiga desa yaitu Desa Tunong Krueng Kala, Baroeh Krueng Kala, dan Meunasah Krueng Kala.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan Uji Paired Samples T Test maka diketahui terdapat perbedaan sebelum dan sesudah adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) pada variabel pendapatan dan pendidikan (lama jam belajar).

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka ada beberapa saran yang dapat dikemukakan :

(11)

1. Diharapkan bagi pemerintah agar dapat ikut serta dalam menjaga PLTMH agar masyarakat di sesa tersebut dapat mandiri dan PLTMH tersebut dapat menjadi suatu sumber pemasukan bagi desa itu sendiri.

2. Pengelolaan PLTMH sebaiknya terorganisir agar jelas siapa yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap keberlangsungan PLTMH tersebut.

3. Diharapkan PLTMH yang berada di Kecamatan Lhoong Aceh Besar ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi daerah-daerah lain yang ingin mengembangkan teknologi PLTMH di daerah mereka.

4. Kepedulian masyarakat yang bertempat tinggal di daerah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sangat diperlukan, serta masyarakat juga harus ikut serta dalam menjaga kelestarian hutan demi keberlangsungan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di desa mereka.

5. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih mendalam dengan mengganti atau menambah variabel lain serta memperbanyak data yang akan diteliti sehingga akan diperoleh hasil yang lebih baik dan sesuai teori.

DAFTAR PUSTAKA

Azhara, K. R., & Khadiyanto. (2013). Peengaruh Keberadaan Desa Wisata Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal Ruang .

Effendi, R. (2014). Metode Penelitian. Banda Aceh: FE UNSYIAH.

Hajar, Yuli Risti, (2013). Analisis Dampak Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Terhadap Pembangunan Masyarakat di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang Kabupaten Nagan Raya. (Skripsi). Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.

Putong, I. (2008). Economic Pengantar Makro dan Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sugiyono, A. (2009). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengelola Potensi Sumber Daya Air Melalui Pembangkit Listrik Mini/Mikrohidro. JESP 1 .

Gambar

Tabel 1. Jumlah Desa yang Telah Dialiri Listrik, Menurut   Kabupaten /Kota, Tahun 2014
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Tabel 3. Jumlah Penduduk Kecamatan Lhoong Maret 2014
Tabel 5. Pendapatan Usaha (Perbulan) Sebelum dan Sesudah adanya PLTMH
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tentu hal ini memberikan peluang tersendiri bagi PT Sayuran Siap Saji karena produknya yang siap saji merupakan produk yang praktis untuk diolah sehingga banyak

Oleh yang demikian, kita dapat ketahui bahawa dalam perkembangan teknologi pada masa kini banyak memerlukan kemahiran menggunakan komputer serta internet.. Namun dewasa ini,

[r]

Time for action – using page breaks to split up an article 160 Displaying images and links with articles 163 Time for action – adding images and links to an article 163 Tweaking

Termometer Digital untuk Tunanetra telah banyak direalisasikan menggunakan sensor suhu LM35 yang bersifat analog, oleh karena itu dibutuhkan ADC (Analog Digital

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Penerapan Model

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam mengerjakan Tugas Akhir ini adalah untuk merancang alat penyiraman tanaman otomatis yang dapat mendeteksi kelembaban tanah

Porong telah dilakukan oleh Pusat Sumber Daya Hasil dari beberapa analisis yang telah dilakukan Geologi (PSDG), Badan Geologi, pada bulan April menunjukkan bahwa kandungan