Presentasi Tugas Akhir
Oleh:
Furi Diah Ayu Hapsari 2211105065
Pembimbing: Dr.Ir. Wirawan, DEA
Pemodelan Link Layer pada
Jaringan Nano
Pendahuluan (1)
• Teknologi Nano:
Teknologi yang mempelajari fabrikasi dan pembuatan perangkat-perangkat dalam skala nano ( nanomachine) • Perangkat nano: – Pendekatan top-down – Pendekatan bottom-up – Pendekatan bio-hybrid • Jaringan Nano:
Interkoneksi antar perangkat nano
1 nm
Carbon nano tube (CNT) nanogear DNA engineering
Contoh Aplikasi Jaringan Nano: sistem kesehatan yang maju
Jaringan untuk Memonitor Alzheimer, Epilepsy,
Jaringan untuk Memonitor Kesehatan Jantung
Jaringan untuk Memonitor dan Mengobati Kanker Jaringan untuk Memonitor
Kadar Gula Darah
Interkoneksi dengan Perangkat Luar Tubuh
Jaringan Nano dengan Komunikasi Molekuler vs Jaringan Komputer
Parameter Jaringan Nano Jaringan Komputer
Carrier Molekul; Motor Molekul;
Bakteri Gelombang listrik, EM, cahaya
Link Kabel (microtubulus)
Nirkabel (Aqueous medium) Kabel (coax, FO,dll) Nirkabel (udara) Jarak antar link Sangat pendek
(range nm-m) Bervariasi (m-km)
Kecepatan pengiriman
informasi Sangat lambat Bisa sangat cepat(bergantung media pengiriman)
Arah propagasi Bervariasi (random walk,
brownian motion) Terarah (kabel) danbervariasi (nirkabel)
Komunikasi Molekuler Jarak Menegah
• Carrier :
Bakteri Ber-flagella
yang terekayasa secara genetik
- Informasi (DNA-packet) ditransferkan dari dan ke bakteri menggunakan proses konjugasi
- Propagasi bakteri ber-flagella menuju penerima menggunakan prinsip
chemotaxis
Komunikasi Molekuler Jarak Menegah
• Gateway:
Sel Eukariotik yang terekayasa genetik
– Memiliki kemampuan untuk komputasi DNA
– Mengemisikan partikel-partikel yang akan ‘menarik’ bakteri ke arahnya
– Mampu melakukan transfer DNA-Packet dengan bakteri ber-flagella
Pendahuluan(5)
Mitokondria (baterei biologis) Nukleus (memori bilologis)Arsitektur Jaringan Nano Point-to-point
Latar Belakang
• Physical layer untuk jaringan-nano jarak menengah
telah banyak dipelajari, namun untuk aspek link layer belum banyak dipelajari.
• Delay pengiriman paket yang dimodelkan belum
memperhitungkan efek congestion yang terjadi akibat adanya kompetisi bakteri di penerima .
• kompetisi untuk melakukan proses konjugasi dapat
dimodelkan sebagai sebuah sistem antrian, tetapi harus memperhatikan karakteristik khusus jaringan nano
Tujuan
• Memodelkan sistem antrian pada link layer jaringan
nano dengan memperhatikan karakteristik perangkatnya.
• Menghitung nilai packet loss, delay dan throughput
selama pengiriman informasi pada jaringan nano dengan model sistem antrian yang telah dibuat
Rumusan Masalah
• Bagaimana membuat pemodelan sistem antrian
pada link jaringan nano dengan memperhatikan karakteristik jaringan nano.
Batasan Masalah
• Metode komunikasi yang digunakan pada jaringan
nano adalah komunikasi molekuler.
• Media pembawa informasi yang digunakan adalah
bakteri ber-flagella
• Topologi jaringan nano adalah point-to-point antara
nanogateway pengirim dan nanogateway penerima.
• Jaringan nano diasumsikan sebagai jaringan planar.
Kekhasan Jaringan Nano dengan
Bakteri ber-flagella Sebagai Paket
• Waktu Propagasi paket yang mengikuti pola biased
random walk yang terdistribusi Gamma
Sistem Trafik Jaringan Nano
(Single Server)
G1…
G2 1/µ 1/λ τ γW γp P T WSistem Trafik Jaringan Nano
(Dual Server)
G1…
1/µ 1/λ τ γW γp P T W A BFlowchart
mulai Pembangkitan : t_depart, α Pembangkitan delay propagasi Perhitungan γp A A Pembangkitan : Waktu konjugasi Pengurutan Waktu AntarKedatangan Paket
Pemodelan Buffer Antrian
Perhitungan:
•Packet Loss
•Delay pengiriman paket •Throughput
Pemancar
• Gateway Tx mengirimkan paket dengan laju
keberangkatan λ, dan waktu antar keberangkatan mengikuti proses poisson dengan rata-rata sebesar 1/λ detik
• Tiap paket akan memiliki waktu hidup α.
• Intensitas Trafik pemberangkatan paket:
Kanal
• Tiap paket akan mengalami delay propagasi acak terdistribusi Gamma
Rata-rata delay propagasi P ditentukan dengan persamaan :
Dengan d dinyatakan dalam mm dan P dinyatakan dalam menit.
Penerima (1)
• Paket diurutkan berdasarkan waktu antar kedatangannya. • Menghitung Intensitas Trafik di penerima:
ρ=(1-γp)R
• Membangkitkan waktu pemrosesan τ yang terdistribusi eksponensial dengan rata-rata 1/u
• Menghitung nilai W:
W(n)= tprosesor(n-1)-(tarr(n)-tarr(n-1)) (detik) dengan
Penerima (2)
• Packet Loss (%):
γ=γp+γw
• Delay Pengiriman paket (detik):
T=E[P+W | P+W ≤ α]
• Throughput(paket/detik):
Parameter Simulasi
-Jarak transmisi : 250 µm- 1000 µm
- Intensitas trafik pemberangkatan paket R=50% dan R=100%
- Memvariasikan nilai waktu hidup paket (α) dan jumlah server di penerima untuk menghitung
Prosentase packet loss Delay pengiriman paket Throughput Link
Simulasi
-Pengaruh Waktu Hidup
Paket-• Sistem yang digunakan : Single Server
Hasil
-Pengaruh Waktu Hidup
Paket-84 86 88 90 92 94 96 98 100 250 500 750 1000 Pac ke t L oss ( % ) Jarak (µm) Alfa=400 Alfa=800 R=λ/µ=50% 0 10 20 30 40 50 60 250 500 750 1000 Pac ke t L oss ( % ) Jarak (µm) Alfa=400 Alfa=800 R=λ/µ=100% a) Packet Loss
Hasil
-Pengaruh Waktu Hidup Paket
-0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 250 500 750 1000 Dela y ( det ik ) Jarak (µm) Alfa=400 Alfa=800 0 100 200 300 400 500 600 250 500 750 1000 Dela y ( De tik ) Jarak (µm) Alfa=400 Alfa=800 R=λ/µ=50% R=λ/µ=100%
Hasil
-Pengaruh Waktu Hidup Paket
-R=λ/µ=50% R=λ/µ=100% 0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 250 500 750 1000 Th ro ug hp ut (P ake t/ d et ik ) Jarak (µm) Alfa=400 Alfa=800 0 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 0.0012 250 500 750 1000 Th ro ug hp ut (p ak et /d et ik ) Jarak (µm) Alfa=400 Alfa=800 c) Throughput Link
Simulasi
-Pengaruh Jumlah Server di
Penerima-• Sistem yang digunakan : Single Server; Dual
Server
Hasil
-Pengaruh Jumlah Server di Penerima
-R=λ/µ=50% R=λ/µ=100% a) Packet Loss 0 10 20 30 40 50 60 250 500 750 1000 Pac ke t L oss ( % ) Jarak (µm) Single Dual 0 20 40 60 80 100 120 250 500 750 1000 Pac ke t L oss ( % ) Jarak (µm) Single Dual
Hasil
-Pengaruh Jumlah Server di Penerima
-R=λ/µ=50% R=λ/µ=100%
b) Delay Pengiriman Paket
0 50 100 150 200 250 300 350 400 250 500 750 1000 Dela y ( det ik ) Jarak (µm) Single Dual 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 250 500 750 1000 Dela y ( det ik ) Jarak (µm) Single Dual
Hasil
-Pengaruh Jumlah Server di Penerima
-R=λ/µ=50% R=λ/µ=100% c) Throughput Link 0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 250 500 750 1000 Th ro ug hp ut (p ak et /d et ik ) Jarak (µm) Single Dual 0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 250 500 750 1000 Th ro ug hp ut (p ak et /d et ik ) Jarak (µm) Single Dual
Kesimpulan
1. Besarnya nilai prosentase packet loss, delay pengiriman paket, throughput link bergantung kepada intensitas trafik di penerima.
2. Pengiriman paket dengan waktu hidup yang lebih lama mampu menurunkan jumlah prosentase packet loss dan meningkatkan throughput link, namun menghasilkan delay pengiriman paket yang lebih tinggi.
3. Pengiriman paket dengan intensitas trafik keberangkatan yang tinggi (R=100%) dengan kondisi single server menghasilkan prosentase packet loss yang sangat besar dan throughput yang sangat kecil.
4. Penggunaan dual server di penerima mampu menghasilkan prosentase packet loss yang kecil dan throughput link yang besar dengan delay pengiriman yang lebih kecil, bahkan untuk intensitas trafik keberangkatan paket yang tinggi (R=100%) .
Daftar Pustaka
1. Arifler, Dogu. Link Layer Modelling of Bio-inspired communication in nanonetworks.Nano
Communication Networks, vol. 2, pp. 223-229, Oktober 2011.
2. Nakano, T. Moore, M. Wei, F. Vasilakos, A. Shuai, J. Molecular Communication and
Networking: Opportunities and Challenges. IEEE Transaction on Nanobioscience, Vol 11.
No.2 , 2012
3. Cobo ,L.C, Akyildiz,I.F. Bacteria-based communication in nanonetworks. Nano
Communication Networks, vol.1 , pp.244-256, 2010.
4. Akyildiz, I.F. F. Brunetti, C.Blázquez. Nanonetworks: A new communication paradigm.
Computer Networks 52, pp.2260-2279, 2008.
5. Gregori, M. Llaster, I. Cabellos-aparicio, A. Alarcon, E..Physical Channel Characterization
for medium-range nanonetworks using flagellated bacteria. Computer Networks 55, pp.
779-791, 2010
6. Gregori, M. Akyildiz, I.F . A new nanonetwork architecture using flagellated bacteria
and catalisticnanomotors. IEEE. Journal on Selected Areas in Communication 28, pp.
612-619. 2010.
7. Akyildiz, I.F., Jornet,J.M. Electromagnetic Wireless Nanosensor Networks. Nano
Communication Networks vol 1, pp.3-9, 2010.