NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Potensi IHSG melaju ke level yang lebih baik pada pekan ini dibandingkan dengan posisi punutupan pekan lalu terbuka lebar. Pasalnya beberapa indikator teknikal masih mengkonfirmasikan positif bagi IHSG. Sinyal tersebut terlihat baik dari lagging indikator maupun leading indikator yang mengkonfirmasikan positif bagi indeks.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5403.277 +3.173 5,668.27 6,207.81
LQ-45 942.127 +1.016 1,209.37 4,236.88
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG ditutup menguat 3,17 poin (0,06%) ke level 5.403,28 dari 5,400.10. Pergerakan IHSG dibayangi oleh aksi jual investor domestik dan aksi beli investor asing. Pasalnya, pada perdagangan hari Senin (23/2), investor asing membukukan net buy sebesar Rp708,19 milyar. Hal ini mengindikasikan masih tingginya kepercayaan investor asing terhadap prospek perekonomian Indonesia. Secara sektoral, penguatan pada IHSG dipimpin oleh sektor perdagangan dan infrastruktur yang menguat masing-masing sebesar 0,77% dan 0,60%. Dari global, data PMI manufaktur AS menunjukan ekspansi yang lebih baik dari konsensus pasar, dengan kenaikan ke level 54.3 di bulan Februari dari 53.9 di bulan Januari. Kenaikan ini menjadi level tertinggi sejak bulan November, namun masih lebih lemah dari rata-rata 55.9 untuk periode sepanjang tahun 2014. Data ini juga menunjukkan level produksi AS yang naik dengan laju tercepat dalam empat bulan. Investor global juga masih dibayangi oleh harga minyak dunia yang terus mengalami koreksi. Hal ini dipicu oleh surplus stok minyak AS. Selain itu, pergerakan bursa global juga dibayangi oleh antisipasi pasar terhadap kesaksian kongres pimpinan Bank Sentral AS Janet Yellen, terutama mengenai wacana kenaikan suku bunga acuan pada semester kedua Tahun 2015. Dari pasar regional, bursa Jepang ditutup di level tertingginya dalam 15 Tahun, namun volume perdagangan tercatat lebih rendah ditengah liburnya bursa Tiongkok dan absennya data ekonomi AS pada awal pekan ini. Indeks Nikkei 225 menguat sebesar 134,62 poin (0,73%) dari level 18.332,30 ke level 18.466,92. Penguatan ini terjadi selama tiga hari berturut-turut. Seiring dengan bursa Jepang, bursa Hong Kong berhasil menguat tipis di akhir perdagangannya, setelah tertekan pada awal perdagangan. Indeks Hang Seng ditutup naik 4,68 poin (0,02%) dari level 24.832,08 ke level 24.836,76. Dari Eropa, data penjualan ritel Inggris mengalami penurunan. Volume penjualan ritel turun 0,3% pada bulan Januari, setelah naik 0,2% pada bulan Desember. Sebelumnya, para ekonom memprediksi penurunan sebesar 0,2% pada bulan Januari. Data itu dirilis ditengah ditengah ekspektasi investor akan prospek pertumbuhan Inggris yang kuat, yang akan mendesak Bank sentral Inggris untuk menaikkan suku bunga lebih awal dari harapan. Adapun, bursa Eropa tentatif bergerak menguat di awal perdangannya, ditopang oleh optimisme negosiasi hutang Yunani.
Pasar akan mencermati pidato ketua the Fed Janet Yellen di depan Senat dan Kongres Amerika Serikat Pada hari Selasa dan Rabu. Diperkirakan pidato ini akan muncul respon yang luar biasa atas pernyataan Yellen, jika mengarah pada kapan waktu untuk menaikkan suku bunga. Yellen dan pejabat the Fed lainnya bisa jadi lebih menyukai kenaikan suku bunga lebih cepat dan selanjutnya ingin menaikkan lagi secara bertahap. Selain itu, pelaku pasar juga akan fokus pada perundingan lanjutan masalah hutang Yunani.Perundingan pada pekan lalu Yunani akhirnya mengajukan proposal perpanjangan program bailout selama 6 bulan, namun pihak Eurogroup yang terdiri dari para menteri keuangan negara-negara kawasan Euro hanya menyetujui perpanjangan selama 4 bulan dengan sejumlah syarat-syarat tertentu. Kendati demikian, Yunani tetap diharuskan menunjukkan daftar usulan reformasi Jika pihak Yunani setuju maka akan segera diputuskan dan dibuat perjanjian bailout yang diperbaharui. Pelaku pasar optimis kedua belah pihak akan bisa mencapai kesepakatan dalam minggu ini sebelum batas akhir program bailout tanggal 28 nanti untuk menghindari kemungkinan Grexit. Meski pihak Jerman tidak keberatan jika Yunani akhirnya keluar dari Eurozone, tetapi Perancis dan negara-negara lain anggota Eurozone ingin tetap mempertahankan Yunani dan berusaha semaksimal mungkin agar dicapai kesepakatan. Menteri keuangan Yunani Yanis Varoufakis kembali ke Brussels untuk pertemuan ketiga dalam dua pekan terakhir dengan para rekannya dari kawasan Euro dalam upayanya untuk mencapai kesepakatan yang akan memungkinkan negara yang memilki hutang terbesar di Eropa terhindar dari default. Sentimen dari Eropa yang terbilang positif, menyusul sektor manufaktur dan jasa di zona Euro menguat pada bulan ini, Indeks komposite manajer pembelian di kedua sektor tersebut naik menjadi 53.5 dari 52.6 di bulan Januari, yang dilaporkan oleh Markit. Ekonomi zona Euro tumbuh 0.3% dalam periode tiga bulan terakhir 2014, dan Markit estimasikan bahwa kawasan tersebut akan tumbuh pada laju yang sama pada kuartal I 2015. Indeks manufaktur Markit untuk kawasan Euro naik menjadi 51.1 di bulan Februari dari 51 di bulan Januari. Sementara itu, tingkat kepercayaan pebisnis Jerman naik untuk bulan keempat. Sisi lainnya, minim sentimen dari dalam negeri, faktor ekternal akan lebih mewarnai sentimen bagi IHSG. Diperkirakan indeks bursa domestik tersebut akan bergerak mixed dengan potensi menguat pada hari ini.
DAILY REPORT
24 Februari 2015
• ASII perkuat ekspansi infrastruktur • ENRG targetkan pertumbuhan 10%
• KLBF tarik produk bermasalah dari peredaran • RMBA peroleh pinjaman dair RFE senilai Rp 6,7 triliun • RMBA akan ambil alih 100% saham perusahaan terafiliasi • WSKT tunggu ijin DPR untuk terbitkan right issue Rp 5,3 triliun • Emisi obligasi WSKT mundur
• 7 investor garap megaproyek KIJA • DILD pasarkan 3 proyek
• BBRI targetkan fee based income 20%-25% dari transaksi EDC • BBRI targetkan tambah mesin EDC 35.000 unit di 2015 • BMRI targetkan nilai transaksi e-money naik 30% di 2015 • BMRI tambah sensor e-money di 50 GTO
• BBCA targetkan produk e-money tumbuh 20% di 2015 • BBNI bangun Rumah Edukasi bagi TKI di Indramayu • BBTN akan turunkan uang muka menjadi 1%
• GIAA targetkan penumpang Garuda group naik 21,95% di 2015 • GIAA per Februari 2015 catatkan rugi USD 151 juta
• Abu Dhabi dan Dubai biayai GIAA USD 400 juta
• FREN bukukan pendapatan tahun 2014 sebesar Rp 3 triliun
Support Level 5388/5372/5356
Resistance Level 5419/5434/5450
Major Trend Up
24 February 2015
24 February 2015
Astratel Nusantara, anak usaha Astra International (ASII), menyiapkan dana ekspansi tahun ini sebesar Rp 1,6 triliun atau meningkat 45% dibandingkan 2014. Dana tersebut dialokasikan untuk membiayai konstruksi jalan tol Mojokerto-Kertosono, pengembangan tol Tangerang-Merak dan Pelabuhan Eastkal. Dana ekspansi tersebut di luar anggaran khusus akuisisi maupun proyek baru. Astratel ingin berpartisipasi di 3-4 tender ruas tol pada tahun ini. Perseroan memprioritaskan tender tol yang menjadi bagian dari Trans-Jawa. Salah satu ruas yang diminati adalah ruas Solo-Ngawi-Kertosono.
Energi Mega Persada (ENRG) menargetkan dapat meningkatkan pertumbuhan produksi 5-10% pada tahun ini. Perseroan membukukan produksi migas pada 2014 sebesar 49.000 barel per hari. Dengan demikan, setidaknya ENRG menargetkan dapat menambah produksi hingga lebih dari 51.450 barel per hari. Pada awal tahun ini, perseroan telah memperoleh penambahan produksi sebesar 300 barel minyak per hari dari Blok Malacca Strait PSC.
Merespons instruksi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kalbe Farma (KLBF) menarik produk anestesi dan obat bius bermasalah, Buvanest Spinal dan obat penghentian pendarahan, Asam Traneksamat dari peredaran untuk mencegah korban yang lebih besar.
Bentoel Internasional Investama (RMBA) memperoleh pinjaman dari induk usaha, Rothman Far East BV (RFE), senilai Rp 6,7 triliun untuk pembayaran utang jauh tempo dan modal kerja. Dana hasil pinjaman tersebut akan digunakan untuk mengurangi sebagian jumlah utang jangka pendek yang diberikan Deutsche Bank AG, The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), dan Citibank N.A. Selain itu dana tersebut juga akan digunakan untuk ekspansi bisnis yang akan dilakukan oleh RMBA dan anak-anak perusahaan. Rencana ekspansi itu berupa pembelian bahan baku, barang modal, kegiatan pemasaran dan distribusi. Penyaluran dana kepada anak-anak usaha akan dilakukan secara bertahap dalam bentuk perjanjian utang. Fasilitas pinjaman subordinasi dari RFE juga akan dicairkan secara bertahap sesuai kebutuhan mulai Maret 2015 hingga Juli 2016.
Bentoel Internasional Investama (RMBA) melalui anak usahanya, yaitu PT Bentoel Proma (BP) dan PT Java Tobacco (JT) dengan kepemilikan perseroan 99,9% berencana mengambilalih 100% saham perusahaan terafiliasi PT Export Leaf Indonesia (ELI) atau sebanyak 9.900.000 saham dengan nominal Rp 9.398 per saham dari British American Tobacco International Holdins UK Limited (BATIH). Nilai transaksi mencapai Rp 235.620.000.00. Transaksi akuisisi ini selambat-lambatnya akan diselesaikan akhir Maret 2015.
Waskita Karya (WSKT) berencana menerbitkan saham baru (
right
issue
) sebesar Rp 5,3 triliun. Namun penerbitan ini menunggu izindari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Jika DPR mengesahkan izin right issue pada minggu ini, maka
right issue
direncanakan pada kuartal II 2015. Perseroan akan menunjukunderwriter
bila telah mendapatkan persetujuan dari DPR. Nilairight issue
sebesar Rp 5,3 triliun terdiri dari penyertaan modal negara (PNM) sebesar Rp 3,5 triliun dan sisanya penerbitan saham ke publik. Dana hasil right issue tersebut akan digunakan perseroan dalam membangun 5 proyek jalan tol baru dan transmisi jaringan listrik di Sumatera.Setelah dipastikan akan memperoleh penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 3,5 triliun, Waskita Karya (WSKT)
memperkirakan rencana penerbitan obligasi berkelanjutan akan mengalami kemunduran dari rencana awal. Emisi obligasi tersebut dimungkinkan mundur karena perseroan juga berencana untuk menerbitkan rights issue pada Juni 2015.
Kawasan Industri Jababeka (KIJA) melalui anak usahanya, Banten West Java Tourism Development (BWJ), menandatangani nota kesepahaman bersama 7 investor untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung di Pandeglang, Banten. Salah satunya adalah Corden Sports Academy yang bermitra dengan perseroan untuk mengembangkan kompleks olahraga di lahan seluas 5 ha. Total investasi senilai USD 10 juta. Investor asing yang juga siap menanamkan investasinya adalah Eastern Latitudes untuk pembangunan vila seluas 2 ha. Adapun Euro Asia Management Pte Ltd akan membangun theme park seluas 30 ha. Perseroan juga menggandeng investor asal China yaitu China Harbour dalam pengembangan Tanjung Lesung dan pembangunan kemaritiman.
Intiland Development (DILD) selektif memasarkan proyek besarnya yang berada di Jakarta. Pada tahun ini, perseroan akan meningkatkan pemasaran 3 proyeknya bernama 1Park Avenue, Regatta tahap II dan Aeropolis. Ketiga proyek tersebut diperkirakan bernilai Rp 7,1 triliun.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menargetkan pertumbuhan pendapatan non bunga (fee based income) sebesar 20%-25% dari transaksi melalui mesin electronic data capture (EDC). Pendapatan BRI dari transaksi EDC tahun 2014 mencapai Rp 204,89 miliar atau tumbuh 137%. Pendapatan ini akan disumbang oleh volume transaksi mencapai Rp 13 triliun. Tahun 2015 BRI berencana menambah 35 unit mesin EDC dari 131.204 unit di akhir tahun 2014. Penambahan mesin EDC akan mendorong peningkatan transaksi kartu kredit, kartu debit, maupun uang elektronik.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menambah mesin Electronic Data Capture (EDC) untuk meningkatkan transaksi non tunai dan pendapatan dari fee based income (FBI). Hingga akhir Desember 2014 total unit mesin EDC yang dimiliki BRI berjumlah 131.204 unit. Penambahan EDC selama tahun 2014 tersebut meningkat lebih dari 50% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2013 yang sebanyak 85.936 unit. BRI menargetkan penambahan mesin EDC hingga 35.000 unit di tahun 2015 untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi dengan menggunakan kartu, baik kartu kredit maupun kartu debit.
Bank Mandiri (BMRI) menargetkan nilai transaksi uang elektronik
(
e-money
) Mandiri 2015 naik 30%. Hal tersebut sejalan denganlayanan isi ulang melalui
handphone
yang baru saja diluncurkan. Selain kenaikan nilai transaksi, BMRI juga berencana menambahmerchant
.Bank Mandiri (BMRI) akan membangun 40-50 sensor uang elektronik (e-money) di Gardu Tol Otomatis (GTO) pada Mei-Juni 2015. Investasi yang dikeluarkan untuk membangun sensor tersebut mencapai Rp 6-7,5 miliar atau Rp 150 juta per satu sensor. Penggunaan e-money dan uang elektronik BMRI makin meningkat.
Bank Central Asia (BBCA) menargetkan pertumbuhan produk uang elektronik (e-money) hingga 20% pada tahun 2015 untuk mendukung program pemerintah "Gerakan Nasional Non Tunai". Ke depan BCA akan berupaya mendorong dengan membuat program kerja sama dengan lembaga pendidikan dengan syarat
24 February 2015
24 February 2015
mencetak 2.000 kartu, dan lembaga swasta dengan syarat 5.000 kartu. BCA mengharapkan pemerintah juga membuat program-program untuk mendorong tempat perbelanjaan memiliki infrastruktur e-money, dan hingga ke fasilitas umum seperti transportasi massal.
Bank Negara Indonesia (BBNI) membangun Rumah Edukasi bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Indramayu, Jawa Barat yang akan menjadi proyek percontohan dalam program pemberdayaan TKI dan keluarga TKI di Indonesia. Tujuan pembangunan Rumah Edukasi TKI adalah membangun wadah yang memfasilitasi kebutuhan komunikasi, edukasi, serta pemberdayaan TKI dan keluarganya. Ini merupakan sinergi antara program BNI dan program Pemerintah terkait pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
Bank Tabungan Negara (BBTN) akan menurunkan uang muka kredit rumah dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan yang diajukan oleh pegawai negeri sipil menjadi hanya 1% dari nilai rumah. Hingga saat ini BBTN masih menunggu ketentuan dari pemerintah terkait perubahan suku bunga tersebut. Saat ini bunga KPR FLPP yang berlaku sebesar 7,25% sedangkan KPR non-FLPP sekitar 13,5%-14%.
Garuda Indonesia (GIAA) menargetkan jumlah penumpang gabungan Garuda Indonesia dan Citilink sebanyak 25 juta di tahun 2015, atau naik 21,95% dari realisasi tahun 2014 sebanyak 20,5 juta penumpang. GIAA menguasai pangsa pasar 39% per September 2014 dari 25% per September 2013.
Garuda Indonesia (GIAA) pada Februari 2014 membukukan kerugian mencapai USD 151 juta. Penurunan kerugian tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Penurunan harga avtur berpengaruh sekitar 12%-15%. Selain itu GIAA berusaha melakukan perbaikan dengan efisiensi biaya dan mendorong pendapatan. GIAA optimis kinerja GIAA akan membaik pada tahun 2015. Perseroan memperkirakan sudah bisa mencatatkan laba di kuartal III 2015. GIAA menargetkan pendapatan tahun 2015 tumbuh 12%. Peningkatan tersebut didukung oleh adanya
penambahan 15 pesawat yang terdiri dari 5 unit
wide body
dan10 unit
narrow body
. GIAA optimis jumlah penumpang akanterus bertumbuh.
Garuda Indonesia (GIAA) memperoleh fasilitas pembiayaan talangan (bridging financing) senilai USD 400 juta dari National Bank of Abu Dhabi (NBAD) dan Dubai Islamic Bank PJSC (DIB). Jangka waktu fasilitas financing tersebut selama 12 bulan. Fasilitas tersebut bertujuan untuk menjembatani rencana penerbitan surat utang syariah (sukuk) global perseroan tahun ini. Perseroan menyiapkan rencana penerbitan sukuk global sebesar USD 500 juta. GIAA akan menggunakan hasil penerbitan surat utang tersebut untuk membayar (refinancing) utang jatuh tempo tahun ini sebesar USD 350 juta.
Smartfren Telecom (FREN) membukukan pendapatan tahun 2014 sebesar Rp 3 triliun. Layanan data menyumbang 70%-80% untuk konsolidasi pendapatan, setara dengan Rp 2,1 triliun - Rp 2,4 triliun. Pelanggan data perseroan pada tahun 2014 berkisar 7,2 juta pelanggan atau sekitar 60% dari jumlah total pelanggan FREN yang mencapai 12 juta pelanggan. Manajamen akan berupaya menjaga pelanggan data agar berada di kisaran 60% dari total pelanggan tahun ini. Perseroan menargetkan jumlah pelanggan FREN tahun 2015 mencapai 14 juta pelanggan.
Perseroan mengupayakan target
revenue
tiap tahun bisa naik30%. Dengan demikian Smartfren berharap pendapatan tahun
2015 bisa mencapai Rp 3,9 triliun.
Kementerian BUMN menyatakan Jalan Tol Trans Sumatera akan mulai dibangun mulai kuartal I 2015 dan melibatkan sejumlah BUMN yang bergerak di sektor konstruksi. Pembangunan jalan tol itu akan dilakukan oleh BUMN. Pembangunan itu tidak terlepas dari penyertaan modal negara (PMN) yang sudah disetujui oleh DPR. Salah satunya adalah untuk pembangunan koridor ekonomi Sumatera. Selain jalan tol itu, pemerintah juga akan mulai membangun sarana pendukung di Sumatera seperti pelabuhan di Merak (Jawa Barat) dan Bakauheni (Lampung).
24 February 2015
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 49,38 -0,07 TLKM (US) 45 14.370 132
Natural Gas (US$)/mmBtu 2,88 0,00 ANTM (GR) 0,06 873 -15
Gold (US$)/Ounce 1202,79 1,16
Nickel (US$)/MT 14125,00 170,00
Tin (US$)/MT 17975,00 75,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 61,80 -0,60
Coal (RB) (US$)/MT* 61,00 -2,36
CPO (ROTH) (US$)/MT 670,00 -17,50
CPO (MYR)/MT 2292,00 -2,50
Rubber (MYR/Kg) 619,50 0,50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 748,30 0,15
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 18116,84 -0,13 1,65 16,82 15,16 3,00 2,81 5.001,6
USA NASDAQ COMPOSITE 4960,97 0,10 4,75 21,25 18,28 3,55 3,22 7.882,5
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6912,16 -0,04 5,27 16,01 14,03 1,81 1,78 1.671,4
CHINA SHANGHAI SE A SH 3402,06 0,76 0,37 12,62 10,99 1,64 1,46 3.971,1
CHINA SHENZHEN SE A SH 1683,38 0,67 13,86 24,05 18,82 3,03 2,64 2.181,9
HONG KONG HANG SENG INDEX 24836,76 0,02 5,22 11,65 10,45 1,30 1,20 1.994,5
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5403,28 0,06 3,37 15,80 13,49 2,70 2,37 397,2
JAPAN NIKKEI 225 18466,92 0,73 5,82 20,03 17,55 1,76 1,64 2.904,9
MALAYSIA KLCI 1809,39 0,08 2,73 16,12 14,87 1,98 1,86 285,1
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3421,30 -0,42 1,67 13,97 12,75 1,28 1,21 415,7
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 12.836,00 11,00 1000 IDR/ USD 0,08 -0,0001
EUR/IDR 14.548,07 -6,79 EUR / USD 1,13 -0,0001
JPY/IDR 107,97 0,39 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.440,73 20,34 SGD / USD 0,74 0,0000
AUD/IDR 10.013,43 16,11 AUD / USD 0,78 -0,0001
GBP/IDR 19.834,44 106,79 GBP / USD 1,55 -0,0005
CNY/IDR 2.051,63 -0,32 CNY / USD 0,16 0,0000
MYR/IDR 3.529,77 0,73 MYR / USD 0,27 0,0001
KRW/IDR 11,59 0,01 100 KRW / USD 0,09 0,0001
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.27
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.50
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
24 February 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description Jan’15 Dec’14 Description Rate (%)
Inflation YTD % -0.24 8.36 SBI (9M) 6,67192
Inflation YOY % 6.96 8.36 SBIS (9M) 6,67192
Inflation MOM % -0.24 2.46
Foreign Reserve (USD) 114.25 Mn 111.86 Mn
GDP (IDR Bn) 2,690,240.90 2,619,869.70
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
24 Feb US Consumer Confidence Index Turun menjadi 99.2 dari 102.9
25 Feb US New Home Sales Turun menjadi 475 ribu dari 481 ribu
25 Feb US New Home Sales MoM Turun menjadi 11.6% dari -1.3%
26 Feb US CPI MoM Turun menjadi -0.5% dari -0.4%
26 Feb US CPI YoY Turun menjadi 0.0% dari 0.8%
26 Feb US Durable Goods Orders Naik menjadi -3.3% dari -3.4%
26 Feb US Initial Jobless Claims Naik menjadi 290 ribu dari 283 ribu
26 Feb US Continuing Claims Turun menjadi 2393 ribu dari 2425 ribu
27 Feb US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 2.0% dari 2.6%
27 Feb US GDP Price Index Tetap 0.0%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
UNVR IJ 36050 2.05 5.90 BMRI IJ 11875 -1.66 -4.92 SCMA IJ 3850 3.77 2.18 MLBI IJ 10025 -10.49 -2.64 ASII IJ 7900 0.64 2.16 GGRM IJ 54425 -1.05 -1.18 TLKM IJ 2910 0.69 2.15 JSMR IJ 7050 -2.08 -1.09 PGAS IJ 5425 0.93 1.29 ICBP IJ 14050 -1.06 -0.93 TBIG IJ 8900 2.89 1.28 AALI IJ 24525 -1.80 -0.76 INTP IJ 23950 1.27 1.18 BBRI IJ 12700 -0.20 -0.65 MDIA IJ 3600 5.88 0.84 BBCA IJ 14025 -0.18 -0.65 IIKP IJ 2200 10.00 0.72 GEMS IJ 1900 -5.00 -0.63 VIVA IJ 505 7.45 0.61 ITMG IJ 17750 -2.47 -0.54
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Archi Indonesia Mining 1895-2445 1,600.00 TBA TBA CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri Sekuritas, Valbury PT Karisma Aksara
Mediatama
Books Store Trade & Service
175-240 535.82 TBA TBA BCA Sekuritas
24 February 2015
24 February 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
CMNP 3:1 Stock Bonus
20 Feb-15 23 Feb-15 25 Feb-15 --
CMNP 3:1 Stock Bonus
20 Feb-15 23 Feb-15 25 Feb-15 --
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
WOMF Rights Issue 27:20 135.00 13-Feb-15 16-Feb-15
23 Feb – 02 Mar’15
AKKU Rights Issue 20:132 100.00 TBA TBA
TBA
BULL Reverse Stock 8:1 -- -- 09 Mar-15 09 Mar-15
ACST Tender Offer -- TBA -- -- TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
RMBA RUPSLB 24-Feb-15
ASRI RUPSLB 25-Feb-15
ITMA RUPSLB 25-Feb-15
TRUB RUPSLB 26-Feb-15
BDMN RUPSLB 27-Feb-15
MYOH RUPST 27-Feb-15
BKSW RUPSLB 27-Feb-15
APEX RUPSLB 03-Mar-15
MREI RUPSLB 03-Mar-15
CPGT RUPSLB 06-Mar-15
WSKT RUPST 10-Mar-15
24 February 2015
24 February 2015
UNVR
TRADING BUY
S1 35600 R1 36300 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 34900 R2 37000
Closing
Price 36050
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 35600-Rp 37000
• Entry Rp 36050, take Profit Rp 37000
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 82.99 Positif
MACD 10.07 Negatif
True Strength Index (TSI) -1.85 Positif
Bollinger Band (Mid) 18434 Positif
MA5 35575 Positif 30,000 31,000 32,000 33,000 34,000 35,000 36,000 37,000 38,000
August September October November December 2015 February UNVR Upward Sloping Channel
35,846.9 35,846.9 35,787.5 35,693.8 35,575 35,100 33,152.1 36,050 36,050 36,050 36,425 38,166.7 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 33.09, Stochastic %K = 39.62, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
33.0904 33.0904 20 39.6226 39.6226 80 -500 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 0 UNVR - MACD (5,3) = -41.81, Signal() = 10.63
-41.8108 10.6265 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 UNVR - TSI(3,5,3) = -1.85 -1.85241 -5.23896 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 UNVR - William's % R(14) = -44.19, Volume() = 1,280,400.00
-44.186 1,280,400
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
PTPP
TRADING BUY
S1 3985 R1 4125 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 3845 R2 4265
Closing
Price 4055
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 3985-Rp 4125 • Entry Rp 4055, take Profit Rp 4125
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 7.97 Positif
MACD -17.54 Negatif
True Strength Index (TSI) 30.78 Positif
Bollinger Band (Mid) 1111 Positif
MA5 3941 Positif 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500
August September October November December 2015 February
PTPP Upward Sloping Channel
3,941 3,940.63 3,923.5 3,899.33 3,899.33 3,850 3,362.17 4,055 4,055 4,055 4,245 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PTPP - Stochastic %D(6,3,3) = 49.48, Stochastic %K = 68.15, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
49.4839 49.4839 20 68.1486 68.1486 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 PTPP - MACD (5,3) = -24.42, Signal() = -12.72 -24.4222 -12.7167 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PTPP - TSI(3,5,3) = 30.78 11.2462 0.00000 30.7752 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 PTPP - William's % R(14) = -48.10, Volume() = 26,429,700.00 -48.1013 26,429,700
24 February 2015
24 February 2015
WIKA
TRADING BUY
S1 3645 R1 3710 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 3580 R2 3775
Closing
Price 3680
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 3645-Rp 3710 • Entry Rp 3680, take Profit Rp 3710
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 44.41 Negatif
MACD -16.32 Negatif
True Strength Index (TSI) 35.33 Positif
Bollinger Band (Mid) 3498 Positif
MA5 3570 Positif 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800 4,000
August September October November December 2015 February WIKA Broadening Wedge
3,621.25 3,570 3,557.5 3,460 3,437.33 3,437.33 3,389.76 3,680 3,680 3,680 3,895 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 WIKA - Stochastic %D(6,3,3) = 56.15, Stochastic %K = 80.89, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
56.145 56.145 20 80 80.8858 80.8858 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 WIKA - MACD (5,3) = -26.68, Signal() = -14.61
-26.68 -14.6136 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WIKA - TSI(3,5,3) = 35.33 6.34877 0.00000 35.3317 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 WIKA - William's % R(14) = -49.43, Volume() = 36,338,100.00
-49.4253 36,338,100
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
BISI
TRADING BUY
S1 1075 R1 1145 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 1005 R2 1215
Closing
Price 1120
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 1075-Rp 1145 • Entry Rp 1120, take Profit Rp 1145
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 17.80 Positif
MACD 0.96 Positif
True Strength Index (TSI) 7.58 Positif
Bollinger Band (Mid) 1070 Positif
MA5 1046 Positif 500 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300
August September October November December 2015 February BISI Downward Sloping Channel
1,070 1,061.88 1,046 1,000 970 970 849.229 1,120 1,120 1,120 1,148.46 1,148.46 , 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BISI - Stochastic %D(6,3,3) = 28.37, Stochastic %K = 50.83, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
28.3744 28.3744 20 50.8272 50.8272 80 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 BISI - MACD (5,3) = -11.59, Signal() = -2.29
-11.5901 -2.29371 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BISI - TSI(3,5,3) = 7.58 0.00000 -10.392 7.58116 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BISI - William's % R(14) = -36.84, Volume() = 5,695,000.00
-36.8421 5,695,000
24 February 2015
24 February 2015
ROTI
TRADING BUY
S1 1225 R1 1325 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 1160 R2 1390
Closing
Price 1265
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp 1225-Rp 1325 • Entry Rp 1265, take Profit Rp 1325
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 4.57 Positif
MACD -12.28 Positif
True Strength Index (TSI) -46.91 Positif
Bollinger Band (Mid) 1318 Negatif
MA5 1238 Positif 1,080.0 1,140.0 1,200.0 1,260.0 1,320.0 1,380.0 1,440.0 1,500.0
August September October November December 2015 February ROTI Wedge 1,324.29 1,318.25 1,265 1,265 1,265 1,257.5 1,238 1,324.29 1,325 1,345 1,397.17 1,397.17 1,426.68 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ROTI - Stochastic %D(6,3,3) = 11.58, Stochastic %K = 24.39, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 11.5833 11.5833 24.3889 24.3889 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 ROTI - MACD (5,3) = 3.29, Signal() = 8.98
3.28511 8.9838 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 ROTI - TSI(3,5,3) = -46.91 -46.9121 -71.6178 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ROTI - William's % R(14) = -64.86, Volume() = 23,778,200.00
-64.8649 23,778,200
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
ARNA
TRADING BUY
S1 945 R1 995 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 920 R2 1020
Closing
Price 960
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 945-Rp 995 • Entry Rp 960, take Profit Rp 995
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 24.66 Positif
MACD 0.26 Positif
True Strength Index (TSI) 13.60 Positif
Bollinger Band (Mid) 956 Positif
MA5 933 Positif 850.0 900.0 950.0 1,000.0 1,050.0 1,100.0
August September October November December 2015 February ARNA Upward Sloping Channel
955.75 935 933 921 921 900 892.673 960 960 960 1,020 1,090 1,090 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ARNA - Stochastic %D(6,3,3) = 32.28, Stochastic %K = 54.17, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
32.2768 32.2768 20 54.1667 54.1667 80 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0 ARNA - MACD (5,3) = -5.30, Signal() = -2.06
-5.29904 -2.05789 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ARNA - TSI(3,5,3) = 13.60 0.0956809 0.00000 13.5968 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ARNA - William's % R(14) = -40.00, Volume() = 2,110,100.00
-40 2,110,100
24 February 2015
24 February 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
23-02-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Sell 24525 24525 23575 23575 24275 24975 25675 Negatif Negatif Negatif 26500 23150
LSIP Trading Sell 1825 1825 1795 1715 1795 1875 1955 Negatif Negatif Negatif 2070 1775
SGRO Trading Sell 1990 1990 1965 1905 1965 2025 2085 Negatif Negatif Negatif 2130 1830
Mining
BUMI Trading Sell 97 97 95 95 96 97 98 Negatif Positif Negatif 117 93
PTBA Trading Sell 10475 10475 10350 10050 10350 10650 10950 Negatif Positif Negatif 12000 10100
ADRO Trading Sell 980 980 945 945 970 995 1020 Negatif Negatif Negatif 1030 925
MEDC Trading Buy 3020 3020 3100 2910 2975 3040 3105 Positif Positif Positif 3415 2625
INCO Trading Sell 3385 3385 3290 3290 3360 3430 3500 Negatif Negatif Negatif 3675 3285
ANTM Trading Sell 1020 1020 995 995 1015 1035 1055 Negatif Negatif Negatif 1130 1020
TINS Trading Sell 1005 1005 975 975 995 1015 1035 Negatif Positif Negatif 1230 1005
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Buy 14800 14800 14900 14675 14750 14825 14900 Positif Positif Positif 16475 13950
INTP Trading Buy 23950 23950 24275 23525 23775 24025 24275 Positif Positif Positif 25500 21325
SMCB Trading Sell 1930 1930 1820 1820 1895 1970 2045 Negatif Negatif Negatif 2190 1880
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 7900 7900 8075 7700 7825 7950 8075 Positif Positif Positif 8100 7000
GJTL Trading Buy 1310 1310 1355 1205 1280 1355 1430 Positif Positif Negatif 1570 1225
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 7350 7350 7250 7250 7325 7400 7475 Negatif Positif Negatif 7725 7200
GGRM Trading Sell 54425 54425 53850 52425 53850 55275 56700 Negatif Negatif Negatif 62500 51900
UNVR Trading Buy 36050 36050 37000 34900 35600 36300 37000 Positif Positif Positif 37000 32100
KLBF Trading Buy 1795 1795 1745 1745 1780 1815 1850 Positif Positif Negatif 1880 1775
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 2095 2095 2065 1995 2065 2135 2205 Negatif Negatif Positif 2185 1935
PTPP Trading Buy 4055 4055 4125 3845 3985 4125 4265 Positif Positif Positif 4245 3580
WIKA Trading Buy 3680 3680 3710 3580 3645 3710 3775 Positif Positif Positif 3895 3460
ADHI Trading Buy 3470 3470 3520 3360 3440 3520 3600 Positif Positif Positif 3870 3330
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 5425 5425 5525 5300 5375 5450 5525 Positif Positif Positif 5875 4995
JSMR Trading Sell 7050 7050 6825 6825 7000 7175 7350 Negatif Negatif Negatif 7250 6900
ISAT Trading Buy 3915 3915 3950 3875 3900 3925 3950 Positif Positif Positif 4500 3850
TLKM Trading Buy 2910 2910 2950 2875 2900 2925 2950 Negatif Positif Positif 3020 2780
CMNP Trading Buy 2680 2680 2725 2525 2625 2725 2825 Positif Positif Positif 2800 2080
Finance
BMRI Trading Sell 11875 11875 11550 11550 11775 12000 12225 Negatif Negatif Positif 12300 10600
BBRI Trading Sell 12700 12700 12525 12225 12525 12825 13125 Negatif Negatif Positif 12800 11325
BBNI Trading Sell 6925 6925 6650 6650 6825 7000 7175 Negatif Negatif Positif 7075 5725
BBCA Trading Sell 14025 14025 13675 13675 13925 14175 14425 Negatif Negatif Negatif 14550 12800
BBTN Trading Sell 1045 1045 1010 1010 1035 1060 1085 Negatif Negatif Positif 1225 980
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 19225 19225 18875 18875 19100 19325 19550 Negatif Negatif Positif 19500 16900