• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Kemampuan Galangan Kapal Nasional Dalam Mendukung Penerapan Kebijakan Poros Maritim (Implementasi Tol Laut)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisa Kemampuan Galangan Kapal Nasional Dalam Mendukung Penerapan Kebijakan Poros Maritim (Implementasi Tol Laut)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Analisa Kemampuan Galangan Kapal

Nasional Dalam Mendukung

Penerapan Kebijakan Poros

Maritim (Implementasi Tol Laut)

Sultan Haidir

(4111-100-039)

Sri Rejeki Wahyu Pribadi, S.T.,M.T.

Imam Baihaqi,S.T.,M.T.

Dosen

(2)

Latar Belakang

▪ Poros Maritim

▪ Ketidakjelasan Mengukur Kemampuan Galangan Kapal

▪ Program Tol laut

(3)

Tujuan

▪ Menganalisa kriteria minimum galangan kapal dalam

membangun kapal Tol Laut

▪ Menganalisa kemampuan galangan kapal dalam mendukung

program Tol Laut

▪ Menghitung jumlah kapal yang mampu dibangun oleh

galangan kapal nasional dalam satu periode

(4)

Batasan Masalah & Asumsi

▪ Objek galangan yang dianalisa adalah galangan yang

terdaftar di Kementrian Perindustrian Indonesia

▪ Kebutuhan kapal yang diteliti adalah kapal yang akan

dibangun pada tahun 2015-2017

▪ Penelitian dilakukan dengan menganggap finansial

galangan kapal stabil

▪ Galangan kapal tidak melakukan penambahan kapasitas

galangan

▪ Penelitian dilakukan dengan menganggap suplai

material lancar

(5)

Metodologi Penelitian

Mulai

Identifikasi Masalah

1. Indonesia sebagai poros maritim dunia

2. Rencana Pembangunan kapal

3. Ketidakjelasan Kemampuan galangan

Studi Literatur

1. Sumber daya Galangan

2. Jumlah dan Jenis kapal Tol Laut

3. Syarat Pembangunan Kapal Tol Laut

Survei Lapangan

1. Beberapa galangan kapal

2. Fasilitas Utama Galangan kapal

3. SDM galangan kapal

4. Fasilitas pendukung galangan kapal

(6)

A

Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Data hasil survei lapangan

2. Kapal yang akan dibangun

3. Kriteria membangun kapal negara

Analisa dan Pembahasan

1. Analisis kriteria minimum galangan kapal dalam membangun kapal Tol Laut

- Sarana penggalang

- Peralatan produksi

- Bengkel produksi

- Pengalaman

- Sumber daya manusia

- Manajemen Galangan

2. Analisis galangan kapal terhadap kriteria minimum

3. Menghitung jumlah kapal tol laut yang mampu dibangun

Selesai

(7)

Pembangunan Kapal Periode

2015-2017

Jenis Kapal Jumlah

Kapal Patroli Kelas I tipe FPV 25

Kapal Patroli Kelas I tipe MDPS 5

Kapal Patroli Kelas II 2

Kapal Patroli Kelas III

(Aluminium) 6

Kapal Patroli Kelas IV 10

Kapal Patroli Kelas V 25

Kapal Perintis 500 DWT 2

Kapal Perintis 200 DWT 2

Kapal Perintis 2000 GT 25

Kapal Perintis 1200 GT 20

Kapal Perintis 750 DWT 11

Kapal Semikontainer 100 TEUs 15

Kapal Rede 20

Kapal Ternak 5

Kapal Induk Perambuan 10

Kapal Pengamat Perambuan 5

Kapal Jumlah Kapal Ferry 200 GT 1 Kapal Ferry 300 GT 1 Kapal Ferry 500 GT 2 Kapal Ferry 600 GT 1 Kapal Ferry 750 GT 1

Sumber : Dephub Darat

Sumber : Dephub Laut

1. Surat edaran nomor :

UM.001/17/2/DK.15

Tentang

Kriteria

Galangan

Kapal

Untuk

Pembangunan

Kapal

Negara

2. Kualifikasi pembangunan

kapal Negara

(8)

Galangan Kapal Nasional

197 Galangan Kapal

(Reparasi &

Bangunan Baru)

(9)

Sampel Galangan Kapal

▪ Wilayah Geografis

▪ Produktif Membangun Kapal

No

Nama Perusahaan

Lokasi

Pulau

1

PT Adiluhung Sarana Segara

Bangkalan

Jawa

2

PT Anugrah Buana Marine

Serang

3

PT Daya Radar Utama Unit I

Jakarta

4

PT Dok & Perkapalan Surabaya

Surabaya

5

PT DKB Gal I

Jakarta

6

PT DKB Gal II

Jakarta

7

PT DKB Gal III

Jakarta

8

PT DKB cab Cirebon

Cirebon

9

PT DKB cab Semarang

Semarang

10

PT Anggrek Hitam

Batam

Sumatera

11

PT ASL Shipyard Indonesia

Batam

12

PT Cahaya Samudra Shipyard

Batam

13

PT Daya Radar Utama Unit III

Lampung

14

PT Pahala Harapan Lestari

Bangka

15

PT DKB cab Palembang

Palembang

16

PT IKI Makassar

Makassar

Sulawesi

(10)

Jenis Kapal Ukuran Utama (Lpp x B x Hx T)

Sarat Kapal Kosong

rata-rata (m) WST (ton) Kapal Perintis 500 DWT 46 x 10.4 x 4.2 x 2.85 m 0.85 257.16 Kapal Perintis 200 DWT 38 x 9 x 4 x 2.3 m 0.78 169.16 Kapal Perintis 2000 GT 63 x 14 x 6.8 x 2.9 m 1.10 667.75 Kapal Perintis 1200 GT 57.3 x 12 x 4 x 2.7 m 0.90 397.35 Kapal Perintis 750 DWT 52.3 x 12 x 4.5 x 2.75 m 0.90 365.7

Kapal Semikontainer 100 TEUs 63 x 15.3 x 4.3 x 3 m 1.11 736.95

Kapal Rede 19.8 x 6.3 x 2.2 x 1.5 m 0.51 40.29

Kapal Ternak 65.8 x 13.6 x 4.3 x 3.5 m 0.95 495.34

Kapal Patroli Kelas I tipe FPV 55 x 8.5 x 4.5 x 3 m 0.97 337.77

Kapal Patroli Kelas I tipe MDPS 62.5 x 10 x 4.5 x 3 m 1.01 402.44

Kapal Patroli Kelas II 39 x 7.8 x 4 x 1.9 m 0.87 183.1

Kapal Induk Perambuan 52.25 x 11.4 x 5 x 3.5 m 0.98 371.06

Kapal Pengamat Perambuan 28.62 x 6.2 x 3.2 x1.5 m 0.70 78.07

Kapal Ferry 200 GT 27.95 x 9 x 2.8 x 2 m 0.63 100.78 Kapal Ferry 300 GT 34.84 x 11 x 2.2 x 1.8 m 0.69 167.21 Kapal Ferry 500 GT 38.25 x 12 x 3 x 2.15 m 0.71 207.99 Kapal Ferry 600 GT 39 x 12 x 3 x 2.14 m 0.72 213.56 Kapal Ferry 750 GT 45.28 x 14 x 3.4 x 2.4 m 0.93 462.08 Kapal Ferry 1000 GT 45.45 x 14 x 3.5 x 2.4 m 0.85 412.13 Kapal Ferry 1500 GT 47.25 x 13 x 3.45 x 2.5 m 0.91 416.37 Kapal Ferry 2000 GT 61.8 x 14 x 4.1 x 2.8 m 0.93 517.8 Kapal Ferry 5000 GT 99.2 x 19.6 x 5.6 x 4.1 m 1.40 1726.76

Kapal Tol Laut

▪ Berat Kapal Kosong

▪ Sarat Kapal Kosong

Rata-Rata

(11)

Tipe Kapal Jenis Kapal Loa x B x Trata-rata Kriteria Tipe A Kapal Rede 24.7 x 6.3 x 0.51 m GT : < 600 Loa : 20 - 40 m T : 0.5 – 0.71 m Kapal Pengamat Perambuan 32.4 x 6.2 x 0.7 m Kapal Ferry 200 GT 33 x 8 x 0.63 m Kapal Ferry 300 GT 38.5 x 11 x 0.69 m Kapal Ferry 500 GT 40 x 10.5 x 0.71 m Tipe B Kapal Perintis 200 DWT 42 x 9 x 0.78 m GT : 600 - 1500 Loa : 40 - 60 m T : 0.7 – 0.98 m Kapal Patroli Kelas II 42 x 7.8 x 0.87 m Kapal Ferry 600 GT 45.5 x 12 x 0.72 m Kapal Perintis 500 DWT 51.8 x 10.4 x 0.85 m Kapal Ferry 1000 GT 54.35 x 14 x 0.85 m Kapal Ferry 750 GT 54.5 x 14 x 0.93 m Kapal Ferry 1500 GT 56.02 x 14 x 0.91 m Kapal Perintis 1200 GT 57.9 x 12 x 0.9 m Kapal Induk Perambuan 58.4 x 11.4 x 0.98 m Kapal Perintis 750 DWT 58.5 x 12 x 0.9 m

Tipe C

Kapal Patroli Kelas I tipe FPV 61 x 8.5 x 0.97 m GT : 1500 - 3000 Loa : 60 - 80 m T : 0.9 – 1.11 m Kapal Ferry 2000 GT 65.25 x 14 x 0.93 m Kapal Perintis 2000 GT 68.5 x 14 x 1.1 m Kapal Semikontainer 100 TEUs 68.5 x 15.3 x 1.11 m Kapal Ternak 69.78 x 13.6 x 0.95 m Kapal Patroli Kelas I tipe MDPS 71.33 x 10 x 1.01 m

Tipe D Kapal Ferry 5000 GT 109.4x 19.6 x 1.4 m GT : 5000 GT

Loa : 109 m , T :1.39 m

Klasifikasi

Kapal Tol Laut

▪ Gross Tonnage

(12)

Kriteria Minimum Galangan Kapal Membangun Kapal Tol laut

Sarana Penggalang

• Ukuran

• Sarat Perairan

Bengkel Produksi

• Peralatan Utama Bengkel

• Luas Bengkel

Tenaga Kerja Ahli

• T.K. Langsung

• T.K. Tak Langsung

Pengalaman Membangun

Kapal

• Kapal Tol Laut

• Kapal yang lebih besar

Manajemen

(13)

Faktor Kriteria Kapal tipe A Kapal tipe B Kapal tipe C Kapal tipe D

Fasilitas Sarana Penggalang

Building Berth L maks: 40 m L maks: 60 m L maks: 80 m L : 110 m Sarat Perairan minimum T : 1.5 m T : 2 m T : 2.2 m T : 3 m Fasilitas Bengkel Produksi Luas Bengkel Fabrication 138 m2 138 m2 138 m2 138 m2 Luas Bengkel Subassembly 108 m2 108 m2 108 m2 108 m2 Luas Bengkel Assembly 108 m2 108 m2 108 m2 108 m2 Luas Bengkel

Erection L maks: 40 m L maks: 60 m L maks: 80 m L min : 110 m Gudang Plat 63 m2 126 m2 207 m2 513 m2

Mesin potong

manual 2 unit 4 unit 5 unit 12 unit NC Cutting 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit Overhead crane 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit Forklift 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit Mobile crane 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit Mesin Bending 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit Mesin Las 10 unit 10 unit 20 unit 40 unit

Rekapitulasi

Kriteria

(14)

Rekapitulasi

Kriteria

Minimum

Tenaga Kerja Ahli

Tenaga Kerja Langsung 46 orang 50 orang 82 orang 156 orang

Tenaga Kerja Tak Langsung 10 orang 10 orang 10 orang 10 orang - S1 Perkapalan 5 orang 5 orang 5 orang 5 orang - S1 Sistem Perkapalan 4 orang 4 orang 4 orang 4 orang - S1 Elektro 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang

Pengalaman

- Pengalaman membangun kapal sejenis

- Pengalaman membangun kapal 5 tahun terakhir - Pernah membangun kapal yang lebih besar - Ontime delivery

Manajemen

- Tidak dalam pengawasan pengadilan - Sistem manajemen mutu ISO 9001 - 2008 - Memiliki quality control

(15)

Hasil Analisa Kriteria Minimum

Tipe C; 47% Tipe D; 53%

Persentase Kemampuan Sarana

Penggalang

Belum, 5, 29% Pernah, 12,

71%

Pengalaman Membangun Kapal Jenis

Tol Laut

Memenuhi; 71% Tidak

Memenuhi; 29%

Persentase Kemampuan Fasilitas

Produksi

Rata-rata Kapasitas

Terpasang Nasional

(16)

Rata-rata kapasitas membangun kapal Tol Laut :

No Galangan Kapal Faktor

Penilaian

Kapasitas Membangun Kapal

Tol Laut (ton/tahun)

1 PT Adiluhung Sarana Segara Indonesia 85% 3684.77

2 PT Anggrek Hitam 50% 4708.28

3 PT Anugrah Buana Marine 50% 2801.5

4 PT ASL Shipyard Indonesia 50% 4606.85

5 PT Cahaya Samudra Shipyard 50% 3048.6

6 PT Daya Radar Utama Unit I 85% 4759.5

7 PT Daya Radar Utama Unit III 85% 6319.68

8 PT DKB cab Cirebon 40% 2981.52 9 PT DKB cab Palembang 40% 402.44 10PT DKB cab Semarang 40% 708.04 11PT DKB Gal I 40% 2424.43 12PT DKB Gal II 85% 6319.68 13PT DKB Gal III 40% 2728.67

14PT Dok & Perkapalan Surabaya 65% 2829.42

15PT Industri Kapal Indonesia Makassar 65% 2829.42

16PT Pahala Harapan Lestari 50% 2141.66

17PT Stead Fast Marine 85% 2604.79

Jenis Kapal Jumlah (unit) Kapal Ferry 100 GT 1 Kapal Ferry 200 GT 1 Kapal Ferry 2000 GT 4 Kapal Ferry 5000 GT 15 Kapal Ferry 600 GT 1

Kapal Patroli Kelas I FPV 2

Kapal Patroli Kelas I MDPS 3

Kapal Perintis 2000 GT 2

Kapal Perintis 750 DWT 2

Kapal Rede 2

Kapal Semikontainer 100 Teus 32

3.288,19 ton/tahun

(17)

Kesimpulan

▪ Kemampuan galangan kapal nasional dapat

dinilai dari beberapa faktor atau kriteria

minimum.

Kriteria

minimum

dalam

membangun kapal Tol Laut dibagi menjadi

lima faktor utama yaitu pertama adalah

fasilitas sarana penggalang, kedua adalah

fasilitas bengkel produki, ketiga jumlah

tenaga kerja ahli yang bekerja, keempat

pengalaman pembangunan kapal oleh

galangan kapal, dan kelima adalah adanya

sertifikat mutu yang diterapkan di galangan

kapal.

▪ Dari hasil analisa galangan kapal sampel terhadap

kriteria minimum kapal Tol laut, dapat diketahui sekitar

47% dari galangan kapal nasional yang kemampuan

sarana penggalangnya adalah membangun kapal tipe

C, dan sekitar 53% dari galangan kapal nasional yang

memiliki kemampuan membangun kapal tipe D.

Terdapat 29% galangan kapal nasional yang tidak

memenuhi kriteria minimum fasilitas produksi dan 71%

yang sudah memenuhi. Pada perhitungan fasilitas

bengkel diketahui rata-rata kapasitas terpasang

galangan kapal nasional adalah 5.601,4 ton/tahun.

Selain itu, kriteria tenaga kerja dan manajemen dapat

dipenuhi oleh galangan kapal nasional. Sedangkan

untuk kriteria pengalaman (track record) sekitar 71%

galangan kapal nasional yang memiliki pengalaman

membangun kapal Tol Laut dan 29% galangan kapal

nasional

yang

belum

memiliki

pengalaman

membangun kapal Tol laut.

▪ Rata-rata kemampuan galangan kapal

nasional dalam membangun kapal Tol laut

adalah 3.288,19 ton/tahun.

(18)

“Terima

Kasih”

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena partisipasi orangtua merupakan faktor yang lebih dominan dalam penelitian ini memiliki kontribusi terhadap mutu pendidikan, maka pihak sekolah dianjurkan untuk

Stabilitas perlu dianalisis untuk mengetahui apakah konstruksi bangunan ini kuat atau tidak, agar diperoleh bendung yang benar-benar stabil, kokoh dan aman dari berbagai

Biasanya Penyakit TBC menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita penyakit TBC batuk, dan  pada

c) fakta bahwa jumlah komparatif untuk laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan laba rugi dan saldo laba, laporan arus kas, dan catatan atas laporan

Sumber Data: Keperluan penelitian dipilih lima kelompok informan dengan catatan masing- masing diperlukan antara dua atau tiga orang. Informannya yaitu ; pelaksana program

Hasil penelitian tahap pratindakan terlihat bahwa kemampuan investigasi matematika siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Watampone terbukti masih rendah. Dari lima

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung ramah lingkungan telah dilakukan secara efektif sesuai dengan standar

tnmi daerah adalah perlu kepemimpinan yang kuat pada tingkat pertama dengan 5isi yang jelas&#34; Selain itu tnmi daerah. memerlukan pr*esinalisme dalam