• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MTsN SINDANGSARI - KUNINGAN NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MTsN SINDANGSARI - KUNINGAN NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK

MTsN SINDANGSARI - KUNINGAN

NASKAH PUBLIKASI

disusun oleh

Mas’ud

08.11.2195

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2013

(2)
(3)

3

Analisys and Design Of Information System Academic

MTsN Sindangsari – Kuningan

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akademik

MTsN Sindangsari – Kuningan

Mas’ud Bambang Sudaryatno Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The information technology becomes a very important need at the present time. MTsN Sindangsari – Kuningan is one school that is required to evolve and enhance the quality of education and professional information services.

Management of large amounts of data, as well as any changes that are routine and repeated, often cause difficulties in the provision of information, especially for students in the data management activities MTsN Sindangsari - Kuningan had been still using manual processing systems and file processing system. Processing, storage and retrieval of students who pose ineffective not practical in terms of time, effort and cost. Therefore, there needs to be a student information system that computerized data processing is required.

Information systems are unity elements interact in a systematic and organized to create and shape the flow of information that will support decision making and control of all forms of activity. Information system development is not just for automatic system old procedure, but also managing and updating data flow even creating new, more efficient, setting a new data processing procedures are more precise, systematic and informative.

(4)

4

1. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi banyak mempengaruhi tatanan hidup atau sebuah aturan dan sistem tertentu. Teknologi Informasi saat ini sudah semakin berkembang, kebutuhan akan sebuah informasi yang berkualitas sangatlah diperlukan. Perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, salah satunya yaitu dalam bidang pendidikan, dalam hal ini lebih khususnya yaitu sistem manajemen sekolah. Bagi sebuah instansi seperti sekolah tentunya pengolahan data administratif yang lebih tepat, cepat, sistematis, dan informatif sangatlah diperlukan. Dengan merujuk pada perkembangan teknologi tentunya sangat tepat jika pada sebuah layanan informasi akademik pada sekolah dibuat secara terkomputerisasi sehingga akan memudahkan dalam penyajian informasi.

MTsN Sindangsari – Kuningan merupakan salah satu sekolah yang dituntut untuk selalu berkembang dan meningkatkan kualitas pendidikan serta profesionalisme dalam pelayanan informasi. Sekolah ini meski sudah menggunakan teknologi komputer dalam pengolahan data, akan tetapi belum menggunakan secara optimal, sebagian besar proses pengolahan data dan penyimpanan data masih konvensional seperti dalam worksheet dengan formulasi – formulasi sederhana atau disebut juga cara manual. Dengan cara ini dirasa kurang efektif dan efisien karena mempunyai keterbatasan lambat dalam pencarian data dan bahan pelaporan, dan yang paling menjadi hambatan adalah masih belum dimungkinkannya pengolahan data secara bersama-sama dalam sebuah database terpadu.

Dengan melihat adanya beberapa permasalahan di atas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang “ Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akademik MTsN Sindangsari – Kuningan ” serta berupaya semaksimal mungkin untuk membuat sebuah aplikasi database sistem informasi akademik dengan menggunakan NetBeans IDE 6.9.1 dan Xampp for Windows 1.7.2, JDK 6 Windows-i586, sebagai software penunjang, yang diharapkan kinerja lembaga menjadi lebih baik serta dapat memberikan pelayanan yang baik pula kepada semua elemen yang terdapat di MTsN Sindangsari – Kuningan.

2. Landasan Teori

2.1 Definisi Sistem

Sistem adalah kumpulan elemen, komponen, atau subsistem yang saling berintegrasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi setiap sistem

(5)

5

komputer memiliki subsistem-subsistem, dan setiap subsistem terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen.1

2.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).2

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

a. Komponen Input

b. Komponen Output

c. Komponen Model

d. Komponen Teknologi

e. Komponen Basis Data

f. Komponen Kendali

2.3.3 Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang menyediakan inforamsi baik untuk kebutuhana manajerial maupun kebutuhan operasi. (George M Scott).

2.3.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Akademik

Akademik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan proses penunjang kegiatan sekolah atau lembaga pendidikan beserta pelaku di dalamnya, termasuk pendidikan yang diarahkan pada penguasaan ilmu pengetahuan. Mengacu pada pengertian akademik, sistem informasi akademik

1 Supriyatno Aji, Pengantar Teknologi Informasi (edisi pertama-jakarta:salemba infotek,

2005), hal 238

2

Hartono, Jogiyanto, Analisis Sistem & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis (edisi ketiga-Yogyakarta: ANDI, 2005), hal.3

(6)

6

adalah segala macam proses hasil interaksi antar elemen lingkungan akademik untuk menghasilkan informasi yang kemudian dijadikan landasan pengambilan keputusan, melaksanakan tindakan baik oleh pelaku pihak dalam maupun dari pihak luar lingkungan.

3. Analisis

Tahap analisis sistem dilakukan setiap tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis sistem merupakan tahap yang sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya.

Didalam analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis yaitu:

a. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

Identifikasi masalah pada MTsN Sindangsari adalah sebagai berikut:

 Lambatnya pengolahan data siswa karena belum semuanya menggunakan sistem yang terkomputerisasi dengan baik.

 Dalam pengolahan sering terjadi kerusakan data bahkan hilangnya data yang diperlukan karena dalam proses penyimpananya masih secara konvensional.

 Penyajian informasi dalam laporan sebagian masih kurang berkualitas, karena masih bersifat lapoaran yang dicetak kemudian diarsipkan, sehingga jika ada informasi baru tidak dapat di update secara otomatis dan cepat.

b. Understand, yaitu memahami kerja sistem dari sistem yang ada.

Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari sistem yang sedang berjalan atau sudah ada. Langkah-langkah yang peneliti lakukan diantaranya mengumpulkan data, analisis, perancangan sistem dan implementasi sistem.

c. Sistem

Pada tahap analisis sistem terdapat beberapa tahapan yang rinci yaitu: a. Analisis kelemahan sistem lama.

b. Analisis kebutuhan sistem baru.

c. Studi kelayakan yang meliputi : kelayakan teknis, operasional, hukum, dan ekonomi. d. Report, yaitu membuat laporan hasi analisis.

(7)

7

Laporan hasil analisis MTsN Sindangsari - Kuningan antara lain: Laporan data siswa, laporan data guru, laporan data nilai, laporan data mengajar, laporan data kelas, laporan siswa kelas, laporan data mata pelajaran, laporan wali kelas.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan penelitian dan pangamatan yang penulis lakukan pada sistem akademik di MTsN Sindangsari - Kuningan dapat didefinisikan bahwa sistem kerja yang dijalankan masih kurang efektif dan efisien. Hal ini dapat dilihat dari proses pencatatan data-data kesiswaan masih secara konvensional sehingga memerlukan waktu lama dalam mempersiapkan data-data untuk keperluan penerapan atau pengambilan keputusan bagi pihak manajemen atau pihak luar yang memerlukan.

4.1 Analisis Kelemahan Sistem

Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama dimana kita menganalisa masalah-masalah yang ada pada suatu sistem, dari hal itu akan terlihat apakah kemungkinan adannya ketidakberesan seperti kesalahan, kecurangan, ketidakdisiplinan, kurang efiektif dan efisiennya dari suatu sistem dalam organisasi atau perusahaan.

Berdasarkan informasi yang didapat selama melakukan penelitian diketahui bahwa permasalahan yang terdapat di MTsN Sindangsari Kuningan adalah sistem pengolahan data masih secara konvensional sehingga kebutuhan akan sebuah informasi yang dihasilkan masih kurang efektif dan efisien.

Sebagai sebuah tolak ukur untuk mengidentifikasi masalah yang terdapat pada suatu sistem dapat dilihat dari enam aspek atau biasa disebut dengan menggunakan analisis PIECES yaitu:

1. Kinerja (Perpormance)

Kemampuan dalam menyelesaikan tugas bisnis dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (troughput) dan waktu tanggap (respon time) dari suatu sistem. Troughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu. Respon time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu respon untuk menanggapi pekerjaan tersebut.

Pada MTsN Sindangsari – Kuningan dapat dilihat analisis sistem berdasarkan penelitian, maka diperoleh analisis sebagai berikut:

(8)

8

Untuk pembuatan data siswa perkelas, pegawai mencatat secara manual, sehingga untuk membuat laporan data siswa perkelas memerlukan waktu 20 – 30 menit untuk setiap proses.

2. Informasi (information)

Informasi merupakan salah satu hal terpenting yang dibutuhkan oleh suatu instansi atau perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Jika sistem bisa menghasilkan informasi yang berkualitas maka akan berdampak baik terhadap manajemen yang ada namun sebaliknya jika informasi yang dihasilkan kurang berkualitas tentunya akan berdampak kurang baik terhadap manajemen yang ada. Informasi yang disajikan dinilai dari tiga hal yaitu akurat, relevan dan tepat waktu. Hasil analisis:

a. Akurat

Informasi yang dihasilkan oleh sistem manual lebih berpotensi adanya kesalahan dalam proses pengolahannya, ataupun informasi yang di dapat sudah dalam keadaan rusak bahkan hilangnya data.

b. Relevan

Tujuan utama dari sistem informasi akademik adalah memberikan pelayanan terbaik bagi penerima laporan. Jika sistem masih manual maka waktu dalam pelayanan akan banyak terbuang hal ini membuat sistem tidak relevan lagi terhadap target.

c. Tepat waktu

Dari segi laporan sering terjadi keterlambatan penyampaian antara permintaan laporan terhadap kedatangan laporan itu sendiri yang disebabkan oleh pencatatan data masih bersifat manual.

3. Ekonomi (economy)

Tinjauan analisis ekonomi sistem yang merujuk pada jumlah sumber daya yang digunakan terhadap peningkatan manfaat dan keuntungan yang diperoleh atau penurunan yang diperoleh atau akibat besarnya biaya yang dikeluarkan.

Hasil analisis:

Penggunaan kertas, tinta dan alat tulis lainnya untuk pengolahan dan penyimpanan dokumen membutuhkan biaya yang cukup besar karena banyaknya data.

(9)

9 4. Kendali (control)

Pengendalian (control) dalam sebuah sistem sangat diperlukan untuk menghindari dan mendeteksi secara penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi. Dengan adanya control maka sistem yang mengalami gangguan bisa diperbaiki.

Hasil analisis:

Antisipasi terhadap keamanan data yaitu penggunaan kata sandi (password) belum diterapkan sehingga siapapun bisa membuka dan merubah data. 5. Efisiensi (eficiency)

Efisiensi erat kaitannya dengan bagaimana sumber daya yang ada telah digunakan. Suatu sistem dikatakan efisien atau tidak didasarkan pada tanggung jawab personal dalam melaksanakan tugasnya.

Hasil analisis:

Sumber daya yang digunakan lebih banyak karena masih mengunkan dokumentasi manual yang terjadi pemborosan biaya, waktu, personil dan peralatan kertas, terlebih jika terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan.

Pada sistem lama sebuah komputer hanya digunakan untuk menulis laporan sedangkan dalam pengolahan data belum maksimal.

6. Pelayanan (service)

Pelayanan dalam sistem mencakup pelayanan yang diberikan oleh sistem pada beberapa elemen, baik elemen yang bersifat langsung maupun tidak langsung elemen yang terlibat langsung dalam hal ini adalah personal yang mengoperasikan sistem tersebut, sedangkan elemen tidak langsung yaitu karyawan, siswa dan pihak lainnya.

Hasil analisis:

Pada sistem lama terjadi keterlambatan pelayanan karena proses pencatatan dan pencarian data dilakukan secara manual dengan data yang belum terorganisir dengan baik.

4.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Perancangan dan pengembangan sistem memliki tujuan agar dapat memperoleh informasi yang lebih cepat dan tepat serta meningkatkan kualitas kerja.

(10)

10

Dalam perancangan sistem informasi akademik pada MTsN Sindangsari ini diperlukan peralatan - peralatan dan sumber daya yang memadai agar sistem dapat berjalan dengan baik serta dapat menghasilkan informasi yang lebih optimal, tepat dan menghasilkan kualitas kerja yang lebih meningkat.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut antara lain: a. Kebutuhan Fungsional

1. Pendataan siswa

Sistem bisa digunakan oleh pengguna untuk melakukan input, edit dan penghapusan data siswa secara lengkap dan sistem bisa memberikan informasi tentang data siswa.

2. Pendataan guru

Sistem bisa dilakukan oleh pengguna untuk melakukan input, edit dan penghapusan data guru secara lengkap dan sistem dapat menampilkan informasi tentang data guru secara lengkap.

3. Pendataan kelas

Sistem bisa digunakan oleh pengguna untuk melakukan input, edit dan penghapusan data kelas lengkap dan sistem dapat menampilkan informasi tentang data kelas secara lengkap.

4. Pendataan mata pelajaran

Sistem bisa digunakan oleh pengguna untuk melakukan input, edit dan penghapusan data mata pelajaran dan sistem dapat menampilkan informasi tentang data mata pelajaran secara lengkap.

5. Siswa per kelas

Sistem bisa digunakan oleh pengguna untuk melakukan input, edit dan penghapusan data siswa perkelas dan sistem dapat menampilkan informasi tentang data siswa perkelas secara lengkap.

6. Penjadwalan mengajar guru

Sistem bisa digunakan oleh pengguna untuk melakukan input, edit dan penghapusan penjadwalan mengajar guru serta sistem dapat menampilkan tugas guru mengajar.

(11)

11 7. Pendataan nilai

Sistem bisa digunakan oleh pengguna untuk melakukan input, edit, dan penghapusan data nilai dan mengolah nilai serta sistem bisa memberikan informasi nilai siswa.

8. Pendataan Wali kelas

Sistem bisa dilakukan oleh pengguna untuk melakukan input, edit dan penghapusan data wali kelas dan sistem dapat menampilkan informasi tentang data wali kelas secara lengkap.

9. Pengolahan Tahun Ajaran

Sistem bisa dilakukukan oleh pengguna untuk melakukan input, edit dan penghapusan data wali kelas.

b. Kebutuhan Non Fungsional

1. Kebutuhan perangkat keras (hardware)

Perangkat keras disini adalah alat yang digunakan untuk pengolahan data dan penyajian laporan. Perangkat keras yang dibutuhkan adalah komputer, printer dan alat pendukung lainnya.

2. Kebutuhan perangkat lunak (software)

Kebutuhan perangkat lunak yang dimaksud disini adalah program yang digunakan untuk mengendalikan kegiatan dari sistem komputer. Perangkat lunak yang digunakan adalah Windows XP sebagai sistem operasi dan NetBeans IDE 6.8 untuk bahasa pemrograman serta Xampp sebagai program DBMS.

3. Kebutuhan sumber daya (brainware)

Yang dimaksud kebutuhan sumber daya yaitu dalam sistem ini membutuhkan orang-orang yang mengerti cara kerja sistem dan proses pemeliharannya sehingga sistem dapat berjalan dengan baik.

4.3 Analisis Kelayakan Sistem

Kelayakan teknis menyoroti kebutuhan sistem yang telah disusun dari aspek teknologi yang akan digunakan dan memberikan nilai tambah bagi sistem yang ada. Jika teknologi yang dikendaki untuk pengembangan sistem merupakan teknologi yang mudah di dapat, murah, dan tingkat pemakaiannya mudah digunakan, maka secara teknis usulan kebutuhan sistem bisa dinyatakan layak. Untuk mempermudah menganalisa kelayakan maka dibutuhkan pedoman kelayakan yaitu:

(12)

12 1. Ketersedian teknologi yang dibutuhkan

Pada MTsN Sindangsari Kuningan adalah tersedia perangkat keras perangkat lunak dan operator komputer, jadi dapat dikatakan layak secara teknologi. 2. Integrasi dengan teknologi yang sudah ada

Karena teknologi yang ada pada MTsN Sindangsari masih sebagian menggunakan teknologi manual, sehingga masih mudah untuk dikembangkan sistemnya dan tidak ada masalah dengan pengintegrasian ini.

3. Konversi sistem lama ke sistem baru.

Sistem lama yang digunakan masih secara konvensional akan dikonversikan menjadi sistem yang terkomputerisasi yang terintegrasi.

4.3.1 Kelayakan Operasional

Kelayakan operasional proyek pengambangan sistem informasi yang baru adalah layak dilakukan dengan melihat kemampuan personil atau sumber daya yang ada untuk menjalankan sistem yang baru, baik kemampuan sistem untuk menghasilkan informasi yang dibuthkan pengguna dan kemampuan pengendali operasi dari sistem sehingga akan lebih efisien.

4.3.2 Kelayakan Hukum

Dari segi hukum, sistem informasi ini layak karena dikembangkan tidak melanggar aturan yan diterapkan untuk pengadaan dan pengembangan sistem informasi.

4.3.3 Kelayakan Ekonomi

Kelayakan ekonomi dapat dilihat dengan menganalisa manfaat, penggunaan dan potensi pengembalian secara ekonomi dan pengembangan sistem yang lama ke sistem yang baru. Secara ekonomi penggunaan sistem yang baru akan meningkatkan kinerja pengolahan data dan pengurangan biaya operasional sehingga manfaat yang didapatkan akan lebih banyak sehingga dapat dikatakan layak secara ekonomi.

4.4 Implementasi Sistem

Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam rencana implementasi. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam implementasi adalah sebagai berikut:

(13)

13

4.4.1 Pemrograman dan Pengujian Program

kegiatan ini dilakukan untuk mengimplementasikan dari hasil analisis dan perancangan sistem menjadi sebuah program komputer atau aplikasi perangkat lunak. Setiap aplikasi perangkat lunak, perlu diadakan pengujian terlebih dahulu sebelum akhirnya digunakan. Langkah ini diperlukan untuk melihat kembali dan memastikan apakah hasilnya sudah sesuai dengan yang direncanakan dan memenuhi kualifikasi. Pengujian yang dimaksudkan untuk mengetahui letak dan bentuk kekurangan dari program supaya kesalahan – kesalahan yang ada bisa dihilangkan.

Adapun bentuk – bentuk kesalahan yang mungkin terjadi dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk kesalahan yaitu:

a. Kesalahan kompilasi

Error terjadi pada saat program sedang di-compile. Bila Java Compile menemukan kesalahan bahasa atau penulisan (sytax error) atau aturan – aturan lainnya pada program. Kesalahan ini relatif mudah untuk ditelusuri (trace) karena compiler akan memberitahu pada baris program yang mana terdapat error. Meskipun terbilang sepele, namun kesalahan seperti inilah yang sering dilakukan programmer. Contoh:

b. Kesalahan sewaktu proses (run time error)

Ada kalanya program yang sudah berhasil di-compile dan sedang dieksekusi oleh interpreter mengalami error. Error ini bukan berasal dari kesalahan syntax, namun disebabkan oleh factor eksternal lain, seperti program tidak bisa menemukan dan membuka suatu file, kesalah operasi, input data yang tidak sesuai dengan tipe data yang diminta, dan sebagainya.

Contoh:

(14)

14

Gambar 4.2 kesalahan proses (run time eror) c. Kesalahan logika (logika error)

Kesalahan data logika program yang dibuat. Kesalahan ini sulit ditemukan, karena tidak ada pemberitahuan mengenai kesalahan dan program akan tetap berjalan dengan baik.

4.4.2 Pengujian Sistem

Setelah uji coba program terlaksana dan semua permasalahan sudah diatasi maka akan dilakukan uji coba berikutnya yaitu pengetesan sistem. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa elemen atau komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang telah diharapkan. Pengetesan sistem perlu dilakukan untuk menemukan kesalahan atau kelemahan yang mungkin terjadi, sehingga perlu dilakukan perbaikan sistem. Menurut Pressman, ada dua jenis pengujian sistem yaitu black box testing dan white box testing.

4.4.3 Pelatihan Personil

Pelatihan personil dilakukan untuk melatih kemampuan Staff Tata Usaha, hal ini termasuk dalam pelatihan mengoperasikan sistem, memproses data, merawat dan menjaga sistem, serta menginstalasi sistem. Kegiatan instalasi hardware dan software diawali dengan persiapan tempat. Untuk menjaga ketenangan, maka pelatihan akan dilakukan di ruang kepala Tata Usaha MTsN Sindangsari – Kuningan.

4.4.4 Konversi Sistem

Konversi sistem yang akan dilakukan adalah metode konversi pararell, konversi ini dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang baru seiring masa pengenalan antara personil dengan waktu yang ditetapkan. Sistem lama yang masih manual dan sistem baru akan sama-sama digunakan secara bersamaan untuk meyakinkan bahwa sistem yang baru benar-benar beroperasi dengan baik sebelum

(15)

15

siste lama benar-benar ditinggalkan. Waktu konversi sistem informasi akademik yaitu 6 bulan.

5. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa pengolahan data akademik menggunakan sistem konvensional kurang efektif dan kurang efisien untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan penggunaan sistem yang baru dengan menggunakan sistem terkomputerisasi diharapkan informasi yang dihasilkan lebih berkualitas dan dapat membantu proses kerja Staf Tata Usaha.

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari sistem terkomputerisasi yang dibuat antara lain:

1. Sistem Informasi Akademik dapat mambantu pengguna khususnya Staf Tata Usaha dalam menyajikan informasi yang berkualitas dalam proses pengolahan data. 2. Sistem informasi yang dibuat dapat meningkatkan kinerja Staf Tata Usaha dalam

rangka melakukan pelayanan dan menyelesaikan tugas – tugas dengan baik. Dan menghemat waktu dalam pencarian dan pengolahan data.

3. Hasil – hasil laporan yang dibutuhkan akan dapat dengan mudah diperoleh dan tepat waktu.

4. Kelemahan sistem ini belum seluruhnya mencakup dalam bidang akademik yang lengkap.

5. Kelebihan sistem ini adalah mampu menggabungkan kerja Tata Usaha dalam pengolahan data dan hasil penilaian guru dalam sebuah database terpadu.

(16)

16 Daftar Pustaka

Al Fatta, . 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisai Modern. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Jogiyanto, HM. 1995. Analisi dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kadir, Abdul. 2005. Dasar Pemrograman JavaTM 2. Yogyakarta : Andi Offset.

Kusrini, 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basisdata. Yogyakarta : Andi Offset.

Kristanto, Andri. 2004. Rekayasa Perangkat Lunak (Konsep Dasar) Cetakan Pertama. Jakarta : Gava Media.

Supriyatno, Aji. 2005. Pengantar Teknologi Informasi (edisi pertama), Jakarta: Salemba Infotek.

Sutanta, Edhy . 2004. Sistem Basis Data (Cetakan Pertama). Jakarta: Graha Ilmu.

Utami, Ema. 2006. Relational Database management System Using MS SQL SERVER 2000. Yogyakarta: Nrar.Net.

Utami, Ema & Sukrisno. 2008. Mengoptimalkan Query pada Microsoft SQL Server. Yogyakarta : Andi Offset.

Gambar

Gambar 4.1  Kesalahan  Kompiler
Gambar 4.2 kesalahan proses (run time eror)  c.  Kesalahan logika (logika error)

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini faktor pendorong partisipasi perempuan dalam perencanaan pembangunan di Desa Pulai Gading, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin adalanya

Perkebunan cabai merupakan perkebunan dengan system pengelolaan yang banyak menggunakan alat serta biaya perawatan cukup besar maka hal itu sangat dianjurkan bagi

2 tahun 2008 tentang SKL dan Standar Isi sangat relevan digunakan sebagai acuan dan pedoman dan diimplementasikan dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam di MAN Pemalang,

Berdasarkan keadaan di atas perlu diadakan suatu evaluasi untuk daerah boezem utara Morokrembangan, apakah kapasitas boezem saat ini masih mampu menampung debit

(Karena saya bekerja sebagai operator di salah satu perusahaan seluler di bidang komunikasi khususnya, pasti ada hambataan dalam proses komunikasi saya terhadap

Hampir semua perlakuan konsentrat fermentasi memiliki kecernaan bahan organik ransum lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan 40 persen konsentrat tanpa fermentasi

Untuk menangani permasalahan yang ada maka dibuatlah suatu program sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan Handphone, khususnya Handphone NOKIA CDMA

SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut juga System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem