• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor)"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi

Diajukan Kepada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

H E N D R Y

060200334

DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN

PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

2

PASAR MODAL SEBAGAI SARANA PENDANAAN BAGI PERUSAHAAN DAN ALTERNATIF SARANA INVESTASI BAGI

MASYARAKAT (INVESTOR)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

H E N D R Y

060200334

DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN

PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW

Disetujui Oleh:

Departemen Hukum Keperdataan

Ketua

(Prof. Dr. Tan Kamello SH. MS)

NIP. 131764556

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Prof. Dr. Tan Kamello SH. MS) (Asmin Nasution SH. M.Hum)

NIP. 131764556 NIP. 131571771

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

KATA PENGANTAR

Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

mengkaruniahi kesehatan dan kelapangan berpikir kepada penulis sehingga

akhirnya tulisan ilmiah dalam bentuk skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi ini berjudul : “Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi

Perusahaan dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor)”.

Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam rangka

mencapai gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Departemen Hukum Keperdataan.

Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH. M.Hum selaku Dekan Fakultas

Hukum USU.

2. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, SH. M.Hum selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Hukum USU.

3. Bapak Syafrudin Hasibuan, SH. MH selaku Pembantu Dekan II Fakultas

Hukum USU.

4. Bapak Muhammad Husni, SH. MH selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Hukum USU.

5. Bapak Prof. Dr. Tan Kamello, SH. MS selaku Ketua Departemen Hukum

(4)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

4

banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama proses

penulisan skripsi ini.

6. Bapak Asmin Nasution, SH. M.Hum selaku Dosen Pembimbing II yang

juga telah banyak membimbing dan mengarahkan penulis selama proses

penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen, staf administrasi, dan pegawai di Fakultas Hukum USU.

8. Rekan-rekan mahasiswa/i Fakultas Hukum USU yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu. Semoga persahabatan kita tetap abadi.

Demikianlah penulis sampaikan, kiranya skripsi ini dapat bermanfaat

untuk menambah dan memperluas cakrawala berpikier kita semua.

Medan, Juli 2009

Penulis,

(5)

ABSTRAK

Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 memberikan pengertian Pasar Modal yaitu: “Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek ”. Pasar Modal sebagai suatu kegiatan dalam penawaran umum dan perdagangan efek (saham) dari perusahaan publik adalah salah satu lembaga pembiayaan atau wadah untuk mencari dana bagi perusahaan dan alternatif sarana investasi bagi masyarakat (investor). Kehadiran pasar modal diharapkan bisa menjadi alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan dan juga memberikan pilihan investasi yang lebih beragam kepada masyarakat. Dalam kenyataan dan fakta yang terjadi di lapangan yang berkaitan dengan transaksi efek, banyak dijumpai berbagai masalah diantaranya bagaimana posisi hukum dari prospektus dalam menyajikan informasi yang mengandung fakta material, bagaimana penipuan, manipulasi pasar, dan insider trading yang dapat merugikan perusahaan dan investor, dan bagaimana perlindungan hukum terhadap investor di pasar modal. Semua masalah tersebut menjadi masalah yang kompleks dan rumit dalam kegiatan pasar modal, mengingat kegiatan pasar modal yang sifatnya sangat sensitif dengan spekulasi yang sangat riskan.

Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode penelitian hukum yuridis normatif. Metode penelitian yuridis normatif digunakan dalam penelitian ini guna melakukan penelusuran terhadap norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.

(6)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

6

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………...……….……..…….…...1

B. Perumusan Masalah……….……...…...10

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan………..….……....10

D. Keaslian Penulisan……….…………11

E. Tinjauan Kepustakaan………..…..11

F. Metode Penulisan………...………..…..19

G. Sistematika Penulisan……….21

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PASAR MODAL A. Pengertian Pasar Modal………..….…..…….23

B. Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal………..…...27

C. Lembaga-lembaga di Pasar Modal………..…...35

D. Manfaat Kehadiran Pasar Modal………...……..….…..43

BAB III TRANSPARANSI DALAM PASAR MODAL AGAR TERCIPTANYA PASAR MODAL YANG WAJAR TERATUR DAN EFISIEN A. Arti Penting Transparansi……….…….50

B. Manfaat Keterbukaan Informasi……….……...51

C. Kriteria Pasar Modal yang Wajar, Teratur, dan Efisien……..…...57

(7)

BAB IV BEBERAPA ASPEK HUKUM DALAM PENJUALAN SAHAM

DI PASAR MODAL

A. Posisi Hukum dari Prospektus dalam Menyajikan Fakta Material

Suatu Perusahaan………...64

B. Penipuan, Manipulasi Pasar, dan Insider Trading yang Dapat

Merugikan Perusahaan dan Investor………..……….…...74

C. Perlindungan Hukum Bagi Investor di Pasar

Modal………...………...…..…….86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………..……….93

B. Saran………...………...………...94

(8)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk

mengingkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak

keuntungan. Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang

disebut juga sebagai investor. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi

perusahaan dan juga alternatif sarana investasi bagi masyarakat (investor). Para

investor melakukan berbagai teknik analisis dalam menentukan investasi di mana

semakin tinggi kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan laba dan semakin

kecil risiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan investor untuk

menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.

Pada pasar modal pelakunya dapat berupa perseorangan maupun

organisasi/perusahaan. Investasi dalam pasar modal dilakukan dengan cara

menempatkan dana/uang ke dalam bentuk kepemilikan efek. Efek terdiri dari dua

macam bentuk yaitu:

1. Efek Bersifat Ekuitas (Equity Securities)

Efek bersifat ekuitas adalah efek yang memberikan hak dalam bentuk

equity, atau penyertaan modal kepada pemegang efeknya. Efek dalam

bentuk ekuitas merupakan suatu bentuk penyertaan dari investor yang

(9)

pada suatu perseroan terbatas. Ada dua macam efek bersifat ekuitas, yaitu

sebagai berikut:1

a) Saham

Saham merupakan bagian penyertaan dalam modal dasar suatu

perseroan terbatas atau PT. Investor atau pemegang saham adalah

pemilik efek bersifat ekuitas yang dikeluarkan emiten yang

menjadikannya sebagai pemilik perusahaan. Dalam saham,

penanaman dananya tidak terbatas dan jangka waktunya adalah

selama perusahaan tersebut masih beroperasi.

b) Unit Penyertaan

Unit penyertaan menurut ketentuan Pasal 1 angka 7

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah ”unit

penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap pihak.”

Maksud kepentingan di atas adalah hak atau bagian ”kepemilikan

bersama” seorang pemegang unit penyertaan terhadap seluruh harta

kekayaan secara keseluruhan.

2. Efek bersifat utang (Debt Securities)

Sesuai dengan nama yang diberikan pada instrumen efek ini, yaitu efek

bersifat utang, pada dasarnya efek ini merupakan efek yang menerbitkan

kewajiban pembayaran sejumlah uang tertentu kepada kreditur/pemegang

efek tersebut. Secara umum dapat dikatakan bahwa penyertaan dalam

1

(10)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

3

bentuk utang menjadikan pihak yang melakukan penyertaan tersebut

sebagau kreditur dari perusahaan yang menerbitkan surat utang tersebut.

Dalam konteks tersebut, kreditur/pemegang efek bersifat utang berhak atas

suatu jumlah bunga yang diperjanjikan sebelumnya, dengan atau tanpa

pembayaran sebagian maupun seluruh nilai penyertaan tersebut (pokok

piutang), dan seberapa jauh juga meliputi denda atau penalty ketika suatu

jumlah pembayaran kembali yang telah diperjanjikan tersebut tidak dapat

dibayar atau dipenuhi oleh perusahaan sebagaimana mestinya. Hal ini

menyebabkan penyertaan dalam bentuk utang sering kali disebut juga

dengan efek berpenghasilan tetap (fix income securities).

Obligasi merupakan bukti pengakuan utang atau pinjaman uang dari

masyarakat (public). Dengan demikian, berarti setiap pemegang obligasi

dapat dinamakan sebagai kreditur, namun demikian kreditur pemegang

obligasi ini tidaklah berdiri sendiri oleh karena masing-masing hanya

mewakili sepersekian dari utang pokok perusahaan dalam bentuk Global

Note. Masing-masing investor tidak dapat mewujudkan tuntutan

sendiri-sendiri, melainkan harus dilakukan bersama-sama yang diwakili oleh Wali

Amanat (Indenture Trustee). Obligasi ini dapat diperdagangkan di bursa

efek, dengan memiliki bunga sebagai penghasilan yang besarnya

(11)

Suatu obligasi dapat diterbitkan dengan tiga macam batasan waktu

berlakunya, yakni:2

1. Obligasi dengan jangka pendek;

2. Obligasi dengan jangka menengah;

3. Obligasi dengan jangka panjang.

Bentuk yang paling umum dalam investasi di pasar modal adalah saham

dan obligasi. Saham dan obligasi dapat berubah-ubah nilainya karena dipengaruhi

oleh banyak faktor.

Pembangunan suatu negara memerlukan adanya suatu dana investasi

dalam jumlah yang besar. Dalam pelaksanaanya diupayakan dengan kemampuan

sendiri selain dengan memanfaatkan sumber lainnya sebagai dana pendukung.

Sumber lainnya tersebut tidak dapat diandalkan untuk modal utama

pembangunan. Oleh sebab itu diperlukan adanya suatu usaha untuk mengarahkan

pendapatan dalam negeri yang berupa tabungan masyarakat, tabungan pemerintah

dan pendapatan devisa negara.

Pada negara berkembang, tingkat tabungan masyarakatnya masih rendah

dikarenakan lebih besarnya pengeluaran dari pada pemasukannya, sehingga dana

untuk investasi tidak mencukupi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, negara-negara berkembang

menggunakan fasilitas pinjaman luar negeri. Dalam era pembangunan seperti ini

tabungan masyarakat diarahkan untuk sektor-sektor yang produktif sehingga

2

(12)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

5

lembaga perbankan maupun nonperbankan dituntut untuk bekerja keras dalam

meningkatkan penarikan dana masyarakat.

Pasar modal merupakan instrumen yang penting dalam perekonomian

modern. Pasar modal dianggap sebagai salah satu sarana efektif untuk

mempercepat pembangunan suatu negara karena proses pembentukan modal jelas

memegang peranan yang penting dalam pengembangan suatu ekonomi. Tidak

semua kegiatan Ekonomi mampu memenuhi kebutuhan investasinya dari

tabungan sendiri. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan wahana

yang dapat menggalang pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk

disalurkan ke sektor-sektor produktif. Apabila pengerahan dana masyarakat

melalui lembaga-lembaga keuangan maupun pasar modal sudah dapat berjalan

dengan baik, maka dana pembangunan yang bersumber dari luar negeri dapat

dikurangi.

Dalam usaha peningkatan modal perusahaan dengan menarik dana dari

luar perusahaan akan memperhatikan masalah jumlah dana dan jangka waktu

untuk memperolehnya. Di samping itu, jenis dana yang ditarik juga harus

dipertimbangkan. Apakah dana yang ditarik itu pinjaman atau modal sendiri.

Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan

untuk memenuhi kebutuhan dananya. Walaupun telah ada lembaga perbankan,

tapi pinjaman dana yang diberikan sifatnya terbatas dan disamping itu juga

membutuhkan jaminan aset. Lahirnya lembaga perbankan memang lebih dahulu

dari lembaga keuangan lainnya (pasar modal). Jasa-jasa perbankan memang lebih

(13)

diakui dan dimanfaatkan oleh masyarakat dan pemerintah, dana perbankan

meningkat dalam setiap tahunnya. Baik perbankan maupun pasar modal,

keduanya adalah lembaga-lembaga yang bahu-membahu, oleh karena itu negara

yang telah berkembang mengusahakan kehadiran pasar modal. Pasar modal

menjadi petunjuk bagaimana pengusaha dan investor berinteraksi dalam kegiatan

ekonomi. Pengusaha yang diwakili oleh perusahaan mencari modal dengan masuk

ke pasar modal. Pasar modal telah menjadi ukuran berkembang dan menurunnya

perekonomian suatu masyarakat. Kegiatan dalam pasar modal ditunjukkan oleh

indeks yang setiap hari mengukur aktivitas ekonomi suatu negara secara

keseluruhan.

Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk

berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik

dalam bentuk utang maupun modal sendiri. Kalau pasar modal merupakan pasar

untuk surat berharga jangka panjang, maka pasar uang (money market) pada sisi

yang lain merupakan pasar surat berharga jangka pendek. Baik pasar modal

maupun pasar uang merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market).

Jika di pasar modal diperjualbelikan instrumen keuangan seperti saham,

obligasi, waran, right, obligasi konvertibel dan berbagai produk turunan

(derivatif) seperti opsi, maka di pasar uang diperjualbelikan antara lain Sertifikat

(14)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

7

promissory Notes, Call Money, Repruchase Agreement, Banker’s Acceptance, Treasury Bills, dan lain-lain.3

Berlangsungnya fungsi pasar modal adalah meningkatkan dan

menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan “kriteria pasarnya” secara

efisien yang akan menunjang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan

pengertian Pasar Modal yang lebih spesifik yaitu: “Kegiatan yang bersangkutan

dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek ”.

4

Pasar modal ini menjadi pertemuan antara penjual dan pembeli saham,

yaitu pada pasar perdana (primary market) maupun pada pasar sekunder transaksi

saham yang dilakukan pada Bursa Efek (Stock Exchange), karena Bursa Efek

adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk

mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan

memperdagangkan saham di antara mereka.5

Salah satu mata rantai terpenting dalam industri sekuritas adalah kegiatan

perdagangan atas instrumen-instrumen yang telah diterbitkan oleh perusahaan

yang mengeluarkan efek atau emiten. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa efek adalah surat berharga, yaitu surat

pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi tanda bukti utang,

3

Tjiptono & Hendy, Pasar Modal Indonesia Pendekatan Tanya Jawab, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hal. 2.

4

Panji Anoraga & Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, (Jakarta: Rineka Cipta,2006), hal. 5.

5

(15)

Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan

setiap derivatif dari Efek.

Perdagangan efek menjadi suatu mata rantai penting, karena tidak semua

orang bermaksud untuk memegang efek tersebut selamanya. Seseorang yang

memegang efek pada saat ini mungkin mempunyai kebutuhan besok hari, dan

karena tidak ada sumber dana lain untuk mencukupi kebutuhan tersebut, maka

efek yang dipegangnya menjadi alternatif untuk mendapatkan dana guna

memenuhi kebutuhan tersebut. Di lain pihak, seorang yang mempunyai efek

sedang tidak membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi karena

merasa harga efek tersebut tidak akan naik lagi maka ia memutuskan untuk

menjualnya sehingga ia dapat mencari efek lain, atau sarana investasi lain yang

dianggapnya mempunyai kemugkinan untuk memberikan keuntungan. Karena

kebutuhan untuk menjual dan membeli inilah, maka dibutuhkan sarana atau

tempat untuk memperdagangkan efek. Dengan adanya sarana tersebut aktivitas

menjual dan membeli menjadi lebih cepat berlangsung. Pembeli tidak harus

dengan susah payah mencari efek yang akan dibelinya.6

Berdasarkan kebutuhan dalam ilustrasi di atas maka muncullah kebutuhan

akan sarana atau pasar untuk memperdagangkan efek, atau biasa dikenal dengan

bursa efek. Bursa efek lahir sebagai menifestasi dari pasar modal, di tempat inilah

perusahaan dapat menjual efeknya dan masyarakat (investor) dapat melakukan

spekulasi investasi. Di Indonesia dulu terdapat dua bursa efek, yaitu Bursa Efek

Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Namun mulai 30 November 2007

6

(16)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

9

BEJ dan BES merger menjadi Bursa Efek Indonesia atau sering disebut sebagai

BEI. BEI mulai aktif beroperasi sejak 1 Desember 2007. Oleh Karena itu di

Indonesia saat ini hanya terdapat satu bursa efek yaitu Bursa Efek Indonesia.

Yang dapat menjadi pemegang saham Bursa Efek adalah Perusahaan Efek yang

telah memperoleh izin usaha sebagai Perantara Pedagang Efek.

Bursa efek hadir dalam bentuk jaringan komputer yang berhubungan satu

dengan yang lainnya membentuk sebuah pasar, yang memungkinkan para

pelakunya bertransaksi seperti layaknya bursa yang hadir secara fisik seperti

sebuah pasar tradisional.7 Dalam penjelasan atas Pasal 6 Undang-Undang Nomor

8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, antara lain disebutkan bahwa “kegiatan bursa

efek pada dasarnya adalah menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau

sarana perdagangan efek bagi anggotanya”.8

7

Ibid, hal. 376.

8

Bunyi Lengkap dari penjelasan atas Pasal 6 UUPM adalah: “Kegiatan Bursa Efek pada dasarnya adalah menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana perdagangan efek bagi para anggotanya. Mengingat perdagangan dimaksud menyangkut dana masyarakat yang diinvestasikan dalam efek, perdagangan tersebut harus dilaksanakan secara teratur, wajar dan efisien. Oleh karena itu, penyelenggaraan kegiatan Bursa Efek hanya dapat dilaksanakan setelah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM.”

Pasar Modal sebagai suatu kegiatan dalam penawaran umum dan

perdagangan efek (saham) dari perusahaan publik adalah salah satu lembaga

pembiayaan atau wadah untuk mencari dana bagi perusahaan dan alternatif sarana

investasi bagi masyarakat (investor).

Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk membuat penulisan

ilmiah dengan judul Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi

(17)

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana posisi hukum prospektus dalam menyajikan informasi yang

mengandung fakta material?

2. Bagaimana penipuan, manipulasi pasar, dan insider trading yang dapat

merugikan perusahaan dan investor?

3. Bagaimana perlindungan hukum terhadap investor di pasar modal?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun tujuan pembahasan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui posisi hukum prospektus dalam menyajikan informasi yang

mengandung fakta material.

2. Untuk mengetahui penipuan, manipulasi pasar, dan insider trading yang dapat

merugikan perusahaan dan investor.

3. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap investor di pasar modal.

Manfaat penulisan yang dapat dikutip dari skripsi ini antara lain:

1. Menambah wawasan pembaca mengenai aspek hukum yang berkaitan dengan

transaksi saham di pasar modal, informasi yang mengandung fakta material,

praktik-praktik yang merugikan emiten dan investor, serta perlindungan

hukum terhadap investor.

2. Memberikan wawasan kepada pembaca mengenai prinsip keterbukaan di

pasar modal, dimana dalam pasar modal keterbukaan informasi menjadi hal

yang mutlak diperlukan untuk menciptakan pasar modal yang sehat,

(18)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

11

3. Memberikan informasi mengenai pasar modal pada umumnya, sejarah dan

perkembangan pasar modal, lembaga-lembaga pasar modal, dan manfaat

kehadiran pasar modal.

D. Keaslian Penulisan

Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan dan Alternatif

Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor) yang diangkat menjadi judul skripsi

ini merupakan hasil karya yang ditulis secara objektif, ilmiah, melalui pemikiran

referensi, dari buku-buku, dan sarana lain yang dapat memberikan informasi yang

akurat. Skripsi ini juga bukan merupakan jiplakan atau merupakan judul yang

sudah pernah diangkat sebelumnya oleh orang lain.

E. Tinjauan Kepustakaan

A. Penentuan fakta material yang terdapat dalam prospektus

Masalah yang muncul dalam pelaksanaan prinsip keterbukaan pada

perdagangan saham di pasar perdana adalah terpusat dalam penyampaian

informasi penawaran umum melalui prospektus, dan selanjutnya adalah berkenaan

dengan pengaturan hukum mengenai prospektus. Prospektus dilarang memuat

keterangan yang tidak benar tentang fakta material. Begitupun tuntutan yang

berkaitan dengan keakuratan informasi prospektus masih tetap mucul.

Alasan tuntutan adalah karena sulitnya memperoleh informasi dalam

prospektus yang mengandung nilai akurat yang tinggi. Investor sebelum

(19)

dengan informasi emiten yang terdapat dalam prospektus. Sebenarnya tuntutan

atas ketidakakuratan informasi dalam prospektus tidak perlu terjadi, bila

pembuatan prospektus dilakukan sesuai dengan Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Oleh karena ketentuan tersebut telah

menetapkan prospektus harus memuat keterangan yang benar tentang fakta

material.

Prospektus yang menggambarkan fakta material yang benar sangat penting

bagi investor. Menurut Edward G. Eisert, prospektus bertujuan untuk

menyediakan informasi penting tentang perusahaan yang melakukan pendaftaran.

Penyediaan informasi yang demikian itu membantu para investor dalam membuat

keputusan untuk membeli atau tidak membeli saham yang ditawarkan.9

Para investor, baik investor profesional dan investor institusional selalu

aktif mengumpulkan berbagai informasi dan memanfaatkannya untuk memahami Prinsip keterbukaan menjadi inti persoalan di pasar modal dan sekaligus

merupakan jiwa pasar modal itu sendiri. Keterbukaan tentang fakta material

sebagai jiwa pasar modal didasarkan pada keberadaan prinsip keterbukaan yang

memungkinkan tersedianya bahan pertimbangan bagi investor, sehingga investor

maupun calon investor secara rasional dapat mengambil keputusan untuk

melakukan pembelian atau penjualan saham. Karena prinsip keterbukaan

merupakan jiwa pasar modal itu sendiri, maka perlu dilakukan pengkajian

mendalam tentang pelaksanaan prinsip keterbukaan dan penentuan fakta material

di Indonesia.

9

(20)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

13

harga-harga saham yang ditawarkan dalam pasar perdana maupun pasar sekunder.

Informasi yang dikumpulkan adalah informasi yang mengandung fakta material.

Pasal 1 butir 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar modal

menyatakan informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting dan

relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga

efek pada bursa efek atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain

yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut.

Peraturan pelaksanaan prinsip keterbukaan di pasar modal Indonesia telah

memuat ketentuan-ketentuan mengenai larangan perbuatan menyesatkan, baik

dalam prospektus maupun dalam pengumuman di media massa yang berhubungan

dengan suatu penawaran umum. Pengungkapan informasi tentang fakta material

secara akurat dan penuh kepercayaan dapat diperkirakan dapat merealisasikan

tujuan prinsip keterbukaan dan mengantisipasi timbulnya pernyataan yang

menyesatkan (misleading) bagi investor.

B. Pengertian istilah kejahatan bisnis

Pengertian istilah kejahatan bisnis mengandung makna filosofis, yuridis,

dan sosiologis yang patut dicermati sebelum melangkah lebih jauh ke dalam

kehidupan transaksi bisnis baik nasional, regional, maupun internasional.

Secara filosofis, pengertian istilah tersebut mengandung makna bahwa

telah terjadi perubahan nilai-nilai (values) dalam masyarakat ketika suatu aktivitas

bisnis dioperasikan sedemikian rupa sehingga sangat merugikan kepentingan

(21)

yang padat karya atau kegiatan pasar modal yang pemegang sahamnya adalah

masyarakat luas. Perubahan nilai tersebut adalah bahwa kalangan pebisnis sudah

kurang atau tidak menghargai lagi kejujuran (honesty) dalam kegiatan bisnis

nasional dan internasional demi untuk mencapai tujuan memperoleh keuntungan

sebesar-besarnya. Bahkan sering etika berbisnis yang sehat dikesampingkan dan

tindakan merugikan sesama rekan pelaku bisnis merupakan hal yang biasa sebagai

alat untuk mencapai tujuan.

Dalam konteks tersebut maka pelanggaran-pelanggaran dalam kegiatan

bisnis sudah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan, sementara

perangkat hukum untuk menemukan pelakunya dan menghukumnya sudah tidak

memadai lagi. Secara singkat dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam kegiatan

bisnis sudah tidak dapat ditemukan ketertiban dan kepastian hukum, oleh karena

itu para pelaku bisnis yang beritikad baik tidak mungkin lagi dapat menemukan

keadilan. Konsekuensi logis dari keadaan dan masalah hukum tersebut adalah

diperlukan perangkat hukum lain yaitu hukum pidana untuk membantu

menciptakan ketertiban dan kepastian hukum serta untuk menemukan keadilan

bagi para pelaku yang beritikad baik dan telah dirugikan.

Secara yuridis, pengertian istilah kejahatan bisnis menunjukkan bahwa

terdapat dua sisi dari satu mata uang, yaitu di satu sisi terdapat aspek hukum

perdata, dan sisi lain terdapat aspek hukum pidana. Kedua aspek hukum tersebut

memiliki dua tujuan yang berbeda dan memiliki sifat atau karakteristik yang juga

bertentangan satu sama lain. Aspek hukum perdata lebih mementingkan

(22)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

15

sedangkan aspek hukum pidana lebih mementingkan melindungi kepentingan

umum atau masyarakat luas atau negara, sehingga sifat memaksa lebih

mengemuka dibandingkan sifat regulasi. Aspek hukum pidana lebih

mendahulukan sikap negara terhadap pelaku kejahatan bisnis agar dapat dipidana

daripada kepentingan untuk melindungi korban kejahatan. Tujuan yang hendak

dicapai dengan dengan sifat regulasi adalah membuat jera salah satu pihak yaitu

pihak yang telah menimbulkan kerugian atau kerusakan. Masalah kedua yang

muncul dari sisi yuridis dari pengertian istilah tersebut di atas adalah, bahwa

fungsi hukum pidana yang bersifat sebagai upaya terakhir untuk mencapai

ketertiban dan kepastian hukum guna menemukan keadilan, telah beralih fungsi

menjadi cara utama untuk mencapai ketertiban dan kepastian hukum serta

menemukan keadilan dalam aktivitas bisnis. Dalam konteks perubahan fungsi

tersebut, maka pelaku bisnis akan berusaha untuk menghadirkan kejujuran

(honesty) dan kepercayaan (trust).10

10

Agus Kretarto, Investor Relations: Pemasaran dan Komunikasi Keuangan Perusahaan Berbasis Kepatuhan, (Jakarta: Grafitti Pers, 2001), 2001, hal. 21.

Diantara kedua aspek hukum sebagaimana telah diuraikan diatas, masih

terdapat aspek hukum administratif dalam kejahatan bisnis. Aspek hukum

administratif dalam kejahatan bisnis adalah dalam wujud tindakan administrative

yang ditujukan terhadap pelaku bisnis yang melakukan pelanggaran ketentuan

perundang-undangan di bidang keuangan. Tindakan administratif di bidang

keuangan merupakan tindakan pencegahan dan bersifat sementara sebelum sanksi

(23)

Berdasarkan uraian di atas maka terhadap kejahatan bisnis (business

crime) sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam bidang keuangan

dapat diterapkan tiga macam sanksi, yaitu sanksi administratif, sanksi

keperdataan, dan sanksi pidana. Perlakuan terhadap tiga macam sanksi tersebut

tidak selamanya mencerminkan asas kepastian hukum dan keadilan karena sering

terjadi dalam penerapannya dianggap kurang proporsional dan kurang akurat.

Secara sosiologis, pengertian kejahatan bisnis telah menunjukkan keadaan

nyata yang telah terjadi dalam aktivitas dunia bisnis, tetapi di sisi lain

menunjukkan pula bahwa kegiatan bisnis sudah tidak ada lagi keramahan

(unfriendly business atmosphere) atau seakan-akan sudah tidak ada lagi yang

dapat dipercaya diantara para pelaku bisnis. Kegiatan bisnis seharusnya berjalan

secara sehat sekalipun sifatnya yang sangat kompetitif. Pengertian istilah

kejahatan bisnis sesungguhnya merupakan hasil kepanikan para pelaku bisnis

yang melihat kegiatan bisnis sudah menyimpang jauh dari tujuan dan cita-cita

semula yaitu menumbuhkan kepercayaan dan kejujuran dalam memperoleh

keuntungan. Semakin kompleks karakteristik pasar maka semakin kompleks juga

masalah hukum yang harus dihadapinya. Secara sosiologis, pengertian kejahatan

bisnis di atas menunjukkan pula tuntutan dari para pelaku bisnis yang beritikad

baik untuk mencegah dan mengatasi keadaan bisnis yang tercela sehingga dapat

memulihkan kenyamanan dalam transaksi bisnis. Apabila sifat regulasi dari

undang-undang tersebut sudah tidak ditaati oleh para pelaku bisnis maka hukum

pidana berfungsi sebagai pengganti hukum perdata, sekalipun di dalam peraturan

(24)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

17

dari sanksi keperdataan maupun kepidanaan. Dalam konteks karakteristik kegiatan

bisnis yang semakin heterogen dan kompleks tersebut maka hukum perdata tidak

lagi dapat berperan sendiri untuk mencegah atau mengatasi masalah-masalah

hukum yang akan terjadi atau telah terjadi dalam kegiatan bisnis tersebut sehingga

peranan hukum pidana sangat diperlukan secara optimal.

C. Perlindungan investor di pasar modal

Hak-hak investor sebagai pemegang saham perusahaan harus dilindungi

menurut prinsip good corporate governance yang disusun oleh Organization for

Economic Cooperation and Development (OECD) yaitu:

1. Hak-hak dasar pemegang saham meliputi hak untuk memastikan metode

registrasi saham yang dimiliki, memindahtangankan saham-sahamnya,

memperoleh informasi perusahaan secara teratur dan tepat waktu,

berpartisipasi dan memberikan suara dalam Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS), memilih anggota komisaris dan direksi, serta memperoleh

bagian keuntungan perusahaan;

2. Para pemegang saham mempunyai hak untuk berpartisipasi, memperoleh

informasi yang cukup, mengambil keputusan yang berhubungan dengan

perubahan-perubahan fundamental perusahaan, seperti perubahan

anggaran dasar perusahaan, otorisasi untuk penambahan saham,

transaksi-transaksi luar biasa yang mempengaruhi hasil penjualan perusahaan;

3. Para pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk berpartisipasi

(25)

informasi tentang aturan-aturan termasuk prosedur pemberian suara dalam

pelaksanaan RUPS, yaitu:

a) Para Pemegang saham harus diberikan informasi yang cukup dan

tepat waktu mengenai tanggal, tempat, dan agenda setiap rapat,

serta informasi yang lengkap dan tepat waktu mengenai

masalah-masalah yang akan diputuskan dalam rapat;

b) Kesempatan harus diberikan kepada para pemegang saham untuk

bertanya kepada dewan direksi dan komisaris serta untuk

mengusulkan agenda rapar dengan batasan-batasan yang layak;

c) Para pemegang saham harus dapat memberikan suara, baik dengan

menghadiri rapat maupun tanpa menghadiri rapat, dan pengaruh

yang sama harus diberikan atas suara yang disampaikan, baik

dengan maupun tanpa menghadiri rapat;

4. Struktur permodalan dan pengaturannya yang memungkinkan pemegang

saham tertentu mendapatkan suatu tingkat pengendalian yang tidak

seimbang dengan kepemilikan sahamnya harus diungkapkan;

5. Pasar untuk pengendalian perusahaan harus dimungkinkan untuk berfungsi

secara efisien dan transparan.

a) Peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur pelaksanaan untuk

mendapatkan pengendalian perusahaan di pasar modal, serta

transaksi-transaksi luar biasa seperti merger dan penjualan

aktiva-aktiva perusahaan dalam jumlah besar harus diungkapkan dengan

(26)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

19

mengambil sikap. Transaksi harus berjalan dengan harga yang

transparan dan dengan kondisi yang wajar sehingga melindungi

hak-hak semua pemegang saham;

b) Perangkat anti pengambilalihantidak boleh digunakan untuk

melindungi manajemen dari pertanggungjawaban;

6. Para pemegang saham, termasuk investor institusi, harus

mempertimbangkan biaya dan manfaat pelaksanaan hak-haknya.

F. Metode Penulisan

Metode penulisan yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

metode yuridis normatif. Metode penulisan yuridis normatif dipergunakan dalam

penulisan ini guna melakukan penelusuran terhadap norma-norma hukum yang

terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal, serta

untuk memperoleh data maupun keterangan yang terdapat dalam berbagai

literature di perpustakaan, jurnal hasil penelitian, majalah, situs internet, dan

sebagainya.11

Langkah pertama dilakukan pada penelitian hukum normatif yang

didasarkan pada bahan hukum sekunder yaitu inventarisasi peraturan-peraturan

yang berkaitan dengan analisa hukum perdata khususnya terhadap persoalan yang

berkaitan dengan kegiatan pasar modal berdasarkan UU No. 8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal. Selain itu dipergunakan juga bahan-bahan tulisan yang

11

(27)

berkaitan dengan persoalan pasar modal. Penelitian bertujuan untuk menemukan

landasan hukum yang jelas dalam kegiatan yang terjadi di pasar modal.

Data penelitian ini dikumpulkan melalui penelusuran kepustakaan (library

research) untuk memperoleh bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, serta

bahan hukum tertier.12

Bahan hukum primer dapat berupa peraturan perundang-undangan dari

negara lain yang berkaitan dengan kegiatan di pasar modal. Demikian pula

putusan pengadilan di Indonesia untuk melihat aplikasi peraturan

perundang-undangan di bidang pasar modal.13

Bahan hukum sekunder dapat berupa karya ilmiah, berupa buku-buku,

laporan penelitian, jurnal ilmiah, dan sebagainya. Termasuk dalam hal ini,

pendapat para ahli yang dikemukakan dalam seminar, konferensi nasional maupun

internasional yang berkaitan dengan pokok permasalahan dalam skripsi ini.14

Bahan hukum tertier terdiri dari bahan yang memberikan petunjuk maupun

penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, misalnya kamus,

ensiklopedia, dan sebagainya.15

Penarikan kesimpulan terhadap data yang berhasil dikumpulkan dilakukan

dengan mempergunakan metode penarikan kesimpulan secara deduktif maupun

induktif, sehingga akan dapat diperoleh jawaban terhadap permasalahan yang

telah disusun.16

12

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 39.

13

Ibid.

14

Ibid.

15

Ibid, hal. 40.

16

(28)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

21

G. Sistematika Penulisan

Penulisan Skripsi ini dibagi atas 5 (lima) bab, dimana masing-masing bab

dibagi atas beberapa sub bab. Urutan bab tersebut tersusun secara sistematik dan

saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Uraian singkat atas bab-bab dan sub–

sub bab tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Bab Pertama, merupakan bab pendahuluan yang menguraikan tentang: latar

belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian

penulisan, tinjauan pustaka, metode penulisan, dan sitematika penulisan.

2. Bab Kedua, merupakan bab yang berisi gambaran umum tentang pasar modal,

bab ini terdiri dari beberapa sub bab seperti: pengertian pasar modal, sejarah

dan perkembangan pasar modal, lembaga-lembaga pasar modal, dan manfaat

kehadiran pasar modal.

3. Bab Ketiga, merupakan bab yang menguraikan tentang transparansi dalam

pasar modal agar terciptanya pasar modal yang wajar, teratur, dan efisien, bab

ini terdiri atas beberapa sub bab seperti: arti penting transparansi, manfaat

keterbukaan informasi, kriteria pasar modal yang wajar, teratur, dan efisien.

4. Bab Keempat, merupakan bab yang menjelaskan tentang beberapa aspek

hukum dalam penjualan saham di pasar modal, bab ini terdiri atas beberapa

sub bab seperti: posisi hukum prospektus dalam menyajikan fakta material

suatu perusahaan, penipuan, manipulasi pasar, dan insider trading yang dapat

merugikan perusahaan dan investor, serta perlindungan hukum terhadap

(29)

5. Bab Kelima, merupakan bab kesimpulan dan saran yang berisi tentang:

kesimpulan terhadap penulisan skripsi dan saran-saran terhadap transaksi

(30)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG PASAR MODAL

A. Pengertian Pasar Modal

Pengertian pasar modal sebagaimana pasar pada umumnya yaitu

merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli, yang diperjualbelikan di sini

adalah modal/dana antara pembeli modal/dana dengan penjual modal/dana.

Pembeli dana/modal adalah mereka baik perorangan maupun

kelembagaan/badan usaha yang menyisihkan kelebihan dana/uangnya untuk usaha

yang bersifat produktif. Sedangkan penjual modal/dana adalah perusahaan yang

memerlukan dana atau tambahan modal untuk keperluan usahanya.

Dalam kenyataannya pasar modal itu atau dikenal sebagai bursa efek atau

dalam bahasa inggris disebut Securities Exchange atau Stock Market, seperti

tampak dalam istilahnya berbeda, namun pada intinya sama yaitu merupakan

tempat bertemunya penjual dana dan pembeli dana yang dipasar modal atau bursa

tersebut diperantai oleh para anggota bursa selaku pedagang perantara

perdagangan efek untuk melakukan transaksi jual-beli. Lembaga ini sebagai

penunjang pasar modal, yaitu merupakan tempat untuk melakukan transaksi efek.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pasar modal adalah

“Seluruh kegiatan yang mempertemukan penawaran dan permintaan atau merupakan aktivitas yang memperjualbelikan surat-surat berharga“.17

17

(31)

Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,

“Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan

perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi dengan efek”.18

Pasar modal adalah pelengkap di sektor keuangan terhadap dua lembaga

lainnya yaitu Bank dan lembaga pembiayaan, pasar modal memberikan jasanya

yaitu menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut sebagai

pemodal (investor) dengan peminjaman dana dalam hal ini disebut dengan nama

emiten (perusahaan yang go public). Para pemodal meminta instrumen pasar

modal untuk keperluan investasi portofolio sehingga pada akhirnya dapat

memaksimumkan penghasilan.19

Instrumen pasar modal ini terbagi atas dua kelompok besar yaitu

instrumen pemilik (equity) seperti saham dan instrumen utang (obligasi/bond)

seperti obligasi perusahaan, obligasi langganan, obligasi yang dapat dikonversikan

dengan menjadi saham dan sebagainya.20

U Tan Wai dan Hugh T.Patrick dalam sebuah makalah IMF menyebutkan 3 pengertian tentang pasar modal sebagai berikut:21

1. Definisi dalam arti luas

Pasar modal adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi,termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan serta surat-surat berharga jangka panjang dan jangka pendek.

2. Definisi dalam arti menengah

Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham-saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotek dan tabungan, serta deposito berjangka.

3. Defenisi dalam arti sempit

18

Pasal 1 angka 13Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

19

Pandji Anoraga & Piji Pakarti, Op. cit.

20

Ibid, hal. 6.

21

(32)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

25

Pasar modal adalah pasar terorganisasi yang memperdagangkan saham-saham dan obligasi dengan memakai jasa makelar, komisioner, dan underwriter.

Dengan adanya pasar modal, maka perusahaan-perusahaan akan lebih

mudah memperoleh dana sehingga kegiatan ekonomi diberbagai sektor dapat

ditingkatkan. Terjadinya peningkatan kegiatan ekonomi akan menciptakan dan

mengembangkan lapangan kerja yang luas, dengan sendirinya dapat menyerap

tenaga kerja dalam jumlah besar sehingga secara langsung dapat berpengaruh

dalam mengurangi jumlah pengangguran.

Setelah mengetahui pengertian pasar modal secara definitif, maka terdapat

beberapa klasifikasi daripada karateristik pasar modal yakni sebagai berikut:22

1. Dari sudut pandang para pemakai dana, terdapat berbagai pihak terlibat di

dalam kegiatan pasar modal. Dengan adanya dana yang tersedia bagi

pihak-pihak yang membutuhkannya, maka berbagai instrumen menjembatani antara

mereka yang membutuhkan dana dengan para penanam modal (investor).

2. Dari sudut pandang jenis instrumen yang ditawarkan melalui pasar modal,

yakni apakah intrumen merupakan utang jangka panjang atau menengah atas

instrumen modal perusahaan (equity).

3. Dari sudut jatuh temponya instrumen yang diperdagangkan di pasar modal.

Sebagaimana diketahui, transaksi surat-surat berharga yang telah jatuh

temponya dalam waktu kurang dari satu tahun dilakukan dalam pasar uang

(money market) atau pasar dana-dana jangka pendek (short term market),

sehingga bagi dana-dana jangka menengah (intermediated term fund) dan

22

(33)

jangka panjang (long term fund), perdagangannya dilakukan di dalam pasar

modal.

4. Dari sudut pandang sentralisasi. Sebagaimana diketahui,bahwa ruang lingkup

suatu pasar modal ternyata mencakup permasalahan yang cukup luas dan

tersebar. Suatu pasar modal adalah saraaana bagi dunia perbankan dan

asuransi guna meminjamkan dana-dananya yang menganggur, sarana untuk

memperjual belikan saham atau obligasi suatu perusahaan,sarana investasi

bagi pemodal kecil seperti perorangan,rumah tangga dan sebagainya.

5. Dari sudut pandang transaksinya, suatu transaksi pasar modal yang dilakukan

oleh para pemodal dan pemakai dana terjadi dalam suatu pasar yang sifatnya

terbuka dan tidak langsung. Hal tersebut menjadi suatu karateristik dari pasar

modal dimana para pembeli maupun penjual diwajibkan menggunakan jasa

para perantara perdagangan efek (brokers) ataupun agen-agen penjual

(dealers) yang berfungsi sebagai perantara pemasaran surat-surat berharga

yang diperjual belikan dipasar modal.Jadi berbeda dengan transaksi-transaksi

yang dijalankan oleh lembaga keuangan perbankan atau non bank, dimana

transakai berlangsung secara langsung dan pribadi (direct and personal).

6. Di dalam mekanisme pasar modal dikenal adanya penawaran pada pasar

perdana dan pasar sekunder/bursa. Hal tersebut menimbulkan perbedaan

antara transaksi pada pasar perdana dengan transaksi pada pasar sekunder atau

bursa. Dalam pasar primer yang diperdagangkan adalah efek yang baru

dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan yang melakukan go public untuk

(34)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

27

rencana yang dipublikasikan sebelumnya dalam propektus. Saham-saham

perusahaan biasanya dijual setelah terjadi persetujuan antara calon emiten

dengan penjamin emisi. Pasar sekunder terjadi jual beli efek yang telah ada

padam para pemodal, baik perorangan maupun lembaga dengan pembeli yang

potensial. Pentingnya suatu pasar sekunder adalah karena pasar sekunder

melibatkan perdagangan efek yang semula dijual belikan di pasar primer. Bagi

emiten sendiri, pasar sekunder tersebut terbentuk berkat penyesuaian antara

penawaran dan permintaan.

B. Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal

Pada umumnya pasar modal dibentuk berdasarkan kebutuhan

perkembangan ekonomi nasional yang menuntut adanya sarana penarikan dana

masyarakat melalui lembaga pasar modal.

Sampai sekarang belum ada keseragaman pendapat mengenai pembagian

sejarah pasar modal di Indonesia, ada yang bertolak dari segi potensi

ekonomisnya dari masing-masing periode disatu pihak akan tetapi juga dapat

ditinjau segi proses penerbitan peraturan perundang-undangan yang mengaturnya.

Dan mungkin juga dapat dibahas aspek politiknya karena kehidupan sejarah pasar

modal ini mengalami beberapa zaman, yaitu zaman colonial Belanda,zaman

perang dunia kedua sampai tahap pembenahan pasar modal pada periode

kemerdekaanyang terdiri dari Zaman Orde lama dan terakhir Orde Baru.

Berdasarkan literatur yang penulis baca maka pembagian sejarah pasar

modal berdasarkan pada sejarah yang mencerminkan kegiatan pasar modal itu,

(35)

1. Periode Pembentukan Bursa 1912 sampai 1925

Periode ini ditandai dengan meningkatnya perkembangan ekonomi

Indonesia yag pada umumnya dikuasai oleh Belanda dengan seperangkat kegiatan

usahanya. Jika dilihat dari sejarahnya maka tahap ini tidak terlepas pula dari

keterlibatan Pemerintah Belanda dalam kegiatan ekonomi/usaha milik Belanda.

Dalam usaha mengembangkan perekonomian tersebut pemerintah kolonial

Belanda sejak awal abad ke-19 membangun perkembangan perkebunan secara

besar-besaran di Indonesia. Sumber dana untuk kegiatan tersebut adalah dari

penabung yang terdiri dari orang-orang Belanda dan orang Eropa lainnya,

sedangkan orang Indonesia belum ada. Sebagai tindak lanjutnya dengan

mencontoh keadaan di negeri Belanda, maka timbul pikiran untuk membuat pasar

modal di Batavia/Jakarta. Maka para pengusaha Belanda mendirikan Vereniging

voor de Effectenhandel di Batavia dan sekaligus memulai perdagangan efek pada

tanggal 14 Desember 1912.23

Pada mulanya ada 13 anggota yang merupakan makelar, yaitu: Fa.Dunlop

& Kolf; Fa. Gijselman & Steup; Fa. Monod & Co; Fa. Adree Witansi & Co; Fa.

A. W. Deeleman; Fa. H. Jul Joostensz Walen; Fa. Wiekert & Geerlings; Fa.

Walbrink & Co; Wieckert & v.d. Linden; Fa. Vermeys & Co; Fa. Cruyff dan Fa.

Gebroeders.24

Efek yang diperjualbelikan adalah saham dan obligasi

perusahaan/perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang di

terbitkan pemerintah (pemerintah dan kotapraja), sertifikat saham perusahaan

23

Sumantoro, Pengantar Tentang Pasar Modal di Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990), hal. 32.

24

(36)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

29

perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda

serta efek perusahaan Belanda lainnya.25

Perkembangan pasar modal di Batavia tersebut begitu pesat sehingga

menarik masyarakat kota lainnya. Untuk menampung minat tersebut, pada tanggal

11 Januari 1925 di kota Surabaya dan 1 Agustus 1925 di kota Semarang resmi

didirikan bursa.26 Anggota bursa di Surabaya pada waktu itu adalah: Fa. Dunlop

& Koff; Fa. Gijselman & Steup; Fa. Monod & Co; Fa. Companien & Co serta Fa.

P. H. Soeters & Co.27 Perkembangan pasar modal waktu itu cukup

menggembirakan yang terlihat dari nilai efek yang tercatat yang mencapai NIF 1,4

milyar dari 250 macam efek.28

2. Periode 1926 Sampai Kemerdekaan

Berdasarkan keberhasilan perdagangan efek di Batavia, Surabaya dan

Semarang tersebut, telah menimbulkan keinginan di kalangan perbankan Belanda

untuk turut serta sebagai makelar. Pada tahun 1928 masuklah 3 buah bank

Belanda menjadi anggota bursa, yaitu : NHM (Factory); Escompto; dan NHB.

Pada permulaan tahun 1939 keadaan suhu politik di Eropa menghangat

dengan memuncaknya kekuasaan Adolf Hitler. Melihat keadaan ini, pemerintah

Hindia Belanda mengambil kebijaksanaan untuk memusatkan perdagangan

efeknya di Batavia serta menutup bursa efek di Surabaya dan di Semarang.

Namun pada tanggal 17 Mei 1940 secara keseluruhan kegiatan

perdagangan efek ditutup dan di keluarkan peraturan yang menyatakan bahwa

25

Sumantoro, Op. cit, hal. 32.

26

Ibid, hal. 33.

27

Ibid, hal 33.

28

(37)

semua efek-efek harus disimpan dalam bank yang ditunjuk oleh Pemerintah

Hindia Belanda. Penutupan ketiga bursa efek tersebut sangat mengganggu

likuiditas efek, menyulitkan para pemilik efek, berakibat pula pada penutupan

kantor-kantor pialang serta pemutusan hubungan kerja. Selain itu juga

mengakibatkan banyak perusahaan dan perseorangan enggan menanam modal di

Indonesia. Dengan demikian pecahnya perang dunia II menyebabkan aktivitas

pasar modal di Indonesia terhenti.29

3. Periode Setelah Kemerdekaan

Setahun setelah pemerintahan Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya

pada tahun 1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah.

Peristiwa ini menandai mulai aktifnya kembali pasar modal Indonesia. Didahului

oleh Undang-undang Darurat No. 13 Tanggal 1 September 1951, kemudian

dijadikan Undang-Undang No. 15 Tahun 1952 tentang Bursa dan Keputusan

Menteri Keuangan No. 28973/UU Tanggal 1 November 1951. Berdasar UU dan

Keputusan Menteri Keuangan tersebut, bursa efek Indonesia dibuka kembali di

Jakarta, setelah terhenti lebih kurang 12 tahun. Adapun penyelenggaraanya

diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) yang

terdiri dari 3 bank negara dan beberapa makelar efek lainnya dengan Bank

Indonesia sebagai penasehat. Aktivitas ini semakin meningkat sejak Bank Industri

Negara mengeluarkan pinjaman obligasi berturut-turut pada tahun 1954, 1955,

dan 1956. Para pembeli obligasi ini banyak warga negara Belanda, baik

29

(38)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

31

perseorangan maupun badan hukum. Semua anggota diperbolehkan melakukan

transaksi arbitrase dengan luar negeri, terutama dengan Amsterdam.

4. Pasar Dalam Keadaan Lumpuh (Dormant)

Keadaan perkembangan pasar modal yang cukup menggembirakan

tersebut ternyata berakhir oleh karena sebab-sebab di luar jangkauan ekonomi.

Mulai saat itu terlihat kelesuan dan kemunduran perdagangan di Belanda

meninggalkan Indonesia, akibat politik konfrontasi yang dilancarkan oleh

Pemerintah Republik Indonesia terhadap Belanda dan disusul nasionalisasi

perusahaan Belanda.

Kemudian memburuknya hubungan Republik Indonesia dengan Belanda

mengenai sengketa Irian Barat dan memuncaknya aksi pengambilahlian semua

perusahaan Belanda di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nasionalisasi

Perusahaan Belanda (BA-NAS) pada tahun 1960, yaitu larangan untuk

memperdagangkan efek yang berbunyi dalam mata uang Nf, yang mengakibatkan

perdagangan efek Indonesia menjadi jauh berkurang.

5. Periode Persiapan Pembentukan Pasar Modal yang Baru (1977-1987)

Langkah demi langkah diambil pemerintah Orde Baru untuk

mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap nilai mata uang rupiah. Disamping

pengerahan dana dari masyarakat melalui tabungan dan deposito, pemerintah terus

mengadakan persiapan khusus untuk membentuk pasar modal.

Pada tahun 1976 dibentuk Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) dam

PT. Danareksa. Bapepam bertugas membantu Menteri Keuangan yang diketahui

(39)

juga menjalankan fungsi ganda yaitu sebagai pengawas dan pengelola bursa efek.

Pada tanggal 10 Agustus 1977 berdasarkan Keppres RI No. 52 Tahun 1976 pasar

modal diaktifkan kembali dan go publiknya beberapa perusahaan. Perkembangan

pasar modal selama tahun 1977 s/d 1987 mengalami kelesuan meskipun

pemerintah telah memberikan fasilitas kepaada perusahaan-perusahaan yang

memanfaatkan dana dari bursa efek. Fasilitas-fasilitas yang telah diberikan antara

lain fasilitas perpajakan untuk merangsang masyarakat agar mau terjun dan aktif

di pasar modal.

6. Periode Deregulasi (1987-1995)

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah mengeluarkan berbagai

deregulasi yang berkaitan dengan perkembangan pasar modal, yang berupa tiga

perangkat paket penting kebijakan pasar modal, yaitu:30

1. Paket Desember 1987 yang dikenal dengan Pakdes. Isinya antara lain

penghapusan persyaratan laba minimum 10% dari modal sendiri.

Diperkenalkannya instrumen baru pasar modal yaitu saham atas tunjuk.

Dibukakannya bursa pararel sebagai arena perdagangan efek bagi

perusahaan-perusahaan kecil dan menengah. Dihapuskannya ketentuan batas

maksimum fluktuasi harga 4%.

2. Paket Oktober 1988 yang dikenal dengan Pakto. Lewat pakto ini pemerintah

melakukan terobosan-terobosan yang amat signifikan, berupa pengenaan

pajak penghasilan atas bunga deposito berjangka, sertifikat deposito dan

tabungan. Pemerintah mengeluarkan kebijakn pemberian kredit bank kepada

30

(40)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

33

nasabah perorangan dan nasabah grup yaitu secara berturut-turut tidak

melebihi 20% dan 50% dari modal sendiri bank pemberi kredit. Penetapan

persyaratan modal minimum untuk mendirikan bank umumswasta nasional,

bank pembangunan swasta nasional dan bank campuran. Kebijakan ini juga

member peluang kepada bank untuk memanfaatkan pasar modal untuk

memperluas permodalannya.

3. Paket Desember 1988. Melalui paket ini, pemerintah member kesempatan

kepada swasta untuk mendirikan dan menyelenggarakan bursa di luar

Jakarta. Dengan kebijakan ini dibuka peluang bagi investor di Indonesia

bagian lain untuk memperdagangkan efeknya di luar bursa tersebut.

Sehingga investor tidak lagi harus mmperdagangkan efeknya di Bursa Efek

Jakarta (BEJ). Paket ini memungkinkan pula perusahaan untuk mencatatkan

saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh di bursa (company listing).

Dengan demikian, diharapkan bahwa saham perusahaan akan lebih

marketable. Karena kebijaksanaan inilah pasar modal menjadi aktif untuk

periode 1998 hingga sekarang.

7. Periode Kepastian Hukum (1995-sekarang)31

Sekarang tanggapan atas di keluarkannya Paket Deregulasi Desember

1987 dan Desember 1988 tentang diperbolehkannya swastanisasi bursa efek maka

sejak tanggal 13 Juli 1992, Bursa Efek Jakarta berubah menjadi perusahaan

swasta PT. Bursa Efek Jakarta. Pemilik saham adalah perusahaan efek yang

menjadi anggota bursa.

31

(41)

Pada tahun itu juga Bapepam yang mulanya sebagai Badan Pelaksana

Pasar Modal berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tahun 1993 berdiri

lembaga penunjang pasar modal, yaitu lembaga kliring dan penyelesaian, yaitu PT

Kustodian Depositori Efek Indonesia (KDEI) dan pada tahun 1994 berdiri PT

Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Seiring dengan perkembangan kegiatan pasar modal,kegiatan di bursa

juga semangkin ramai dan kompleks. Dari data yang ada di Bursa Efek Jakarta

diketahui bahwa jumlah saham yang tercatat di BEJ meningkat pesat,dari 24

saham pada tahun 1988 menjadi lebih dari 200,dengan jumlah perusahaan pialang

yang menjadi anggota BEJ tercatat 197 perusahaan. Dengan kenyataan tersebut,

tentu saja sistem perdagangan manual yang dilakukan sejak tahun 1997 oleh

Bursa Efek Jakarta tidak lagi efisien. Oleh karena itu perlu dipikirkan suatu sistem

yang efisien yang mampu menangani frekuensi perdagangan dengan jumlah yang

besar dan layanan yang cepat, tepat dan professional. Akhirnya pada tahun 1995

tepatnya pada tanggal 22 Mei 1995 diterapkan satu sistem otomatis yang akan

dapat memantau dengan segera pergerakan naik turunnya harga saham, serta

informasi-informasi lain secara akurat dan cepat. Sistem ini dikenal dengan nama

JATS (Jakarta Automatic Trading System) atau sistem otomasi perdagangan efek

di Bursa Efek Jakarta. Dengan sistem yang baru ini para pialang dan juga investor

dapat memonitor aktivitas perdagangan yang terjadi dibursa, disamping itu

pelaksana order jual atau beli juga dapat berjalan lebih adil dan transparan.

Perkembangan selanjutnya dari pasar modal Indonesia cukup

(42)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

35

Pasar Modal menggantikan UU No.15 Tahun 1952 pada tanggal 10 November

1995. Sedangkan untuk peraturan pelaksanaannya diatur dengan Peraturan

Pemerintah No.45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan kegiatan di Pasar Modal

dan juga Peraturan Pemerintah No.46 Tahun1996 tentang Tata Cara Pemeriksaan

di bidang Pasar Modal.

Disusul dengan peraturan Bapepam dan juga Keputusan Menteri

Keuangan yang semuanya berlaku sejak tanggal 1 Januari 1996. Untuk menjamin

kualitas dari para pelaku pasar modal dan juga pengaturan yang lebih ketat serta

kegiatan pasar modal dapat berlangsung lebih sehat. Bapepam mempunyai

wewenang baru yaitu berhak melakukan investigasi (penyidikan).

C. Lembaga-lembaga di Pasar Modal

1. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Badan Pengawas pasar modal atau yang lebih popular dikenal dengan

sebutan Bapepam adalah sebuah badan pemerintah yang berada dibawah Menteri

Keuangan Republik Indonesia.32 Bapepam merupakan lembaga yang bertanggung

jawab dalam melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari

kegiatan pasar modal.33

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (disingkat

Bapepam-LK) adalah sebuah lembaga di bawah

pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi

32

Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

33

(43)

teknis di bidang lembaga keuangan. Ketua Bapepam-LK saat ini adalah

Bapepam-LK merupakan penggabungan dari Badan Pengawas Pasar

Modal (Bapepam) dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Departemen

Keuangan.

Dengan demikian Bapepam-LK dapat dikatakan sebagai hulu dari semua

kegiatan di pasar modal, karena dari sinilah permulaan dari kegiatan di pasar

modal. Perusahaan yang bermaksud menawarkan efeknya kepada masyarakat

dalam suatu penawaran umum, harus terlebih dahulu memulai prosesnya melalui

lembaga ini sebelum dapat menjual efeknya tersebut kepada masyarakat. Tujuan

dari pembinaan, pengaturan dan pengawasan yang dilakukan oleh Bapepam-LK

seperti yang juga dirumuskan oleh UUPM, adalah untuk mewujudkan terciptanya

kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien serta untuk melindungi

kepentingan pemodal dan masyarakat. Bapepam merupakan lembaga yang

mempunyai kekuasaan yang sangat besar dan unik. Bapepam tidak hanya

bertindak sebagai regulator tetapi juga mempunyai kekuasaan kepolisian serta

dapat bertindak dan berwenang memggunakan kekusaan yang sifatnya

“quasi-judicial”.34

a) Memberikan izin usaha kepada bursa efek, lembaga kliring dan

penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, reka dana, Kekuasaan Bapepam yang besar ini dapat dilihat diantaranya di dalam

Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang

memberikan kewenangan bagi Bapepam antara lain untuk:

34

(44)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

37

perusahaan efek, penasihat investasi, dan biro administrasi efek. Memberi

izin orang perseorangan bagi wakil penjamin emisi efek, wakil perantara

pedagang efek, dan wakil manajer investasi. Memberi persetujuan bagi

Bank Kustodian;

b) Mewajibkan dan menerima pendaftaran bagi profesi yang bermaksud

melakukan kegiatan dipasar modal;

c) Menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan memberhentikan

untuk sementara waktu komosaris dan atau direktur serta menunjuk

manajemen sementara bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, serta

lembaga penyimpanan dan penyelesaian sampai dengan dipilihnya

komisaris dan atau direktur yang baru;

d) Menetapkan persyaratan dan tata cara dilakukannya penawaran umum

efek (termasuk disini adalah menyatakan, menunda, atau membatalkan

efektifnya pernyataan pendaftaran);

e) Melakukan pemeriksaan dan penyidikan atas terjadinya pelanggaran atas

UUPM. Sehingga dengan kekuasaannya ini Bapepam merupakan polisi

yang menegakkan hukum sebagai Penyidik Pegawai Negeri;35

f) Menghentikan dan memperbaiki serta mengambil langkah-langkah

sehubungan dengan adanya iklan atau promosi yang berhubungan dengan

kegiatan dipasar modal. Juga mengambil langkah-langkah yang diperlukan

untuk mengatasi akibat yang timbul dari iklan atau promosi yang

dimaksud;

35

(45)

g) Melakukan pemeriksaan terhadap setiap emiten atau perusahaan publik

yang telah atau diwajibkan memyampaikan pernyataan pendaftaran kepada

Bapepam. Memeriksa pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin

orang perseorangan, persetujuan, atau pendaftaran profesi berdasarkan

undang-undang ini;

h) Menunjuk pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu dalam rangka

pelaksanaan wewenang Bapepam sebagaimana dimaksud dalam angka 7;

i) Mengumumkan hasil pemeriksaan;

j) Membekukan atau membatalkan pencatatan efek disuatu bursa efek atau

menghentikan transaksi bursa atas efek tertentu untuk jangka waktu

tertentu guna melindungi kepentingan pemodal;

k) Menghentikan kegiatan perdagangan bursa efek untuk jangka waktu

tertentu dalam hal kegiatan darurat;

l) Memeriksa keberatan-keberatan yang diajukan oleh pihak-pihak yang

dikenakan sanksi oleh bursa dan lembaga-lembaga terkait dengan bursa

seperti Lembaga Kliring dan Penjaminan serta Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian (termasuk membatalkan dan menguatkan pengenaan sanksi

tersebut);

m) Menetapkan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran, pemeriksaan,

penelitian serta biaya lain dalam rangka kegiatan pasar modal;

n) Melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerugian

masyarakat sebagai akibat pelanggaran atas ketentuan dibidang pasar

(46)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

39

o) Memberikan penjelasan lebih lanjut yang sifatnya teknis atas UUPM dan

peraturan pelaksanaannya;

p) Menetapkan instrumen lain sebagai efek selain yang telah ditentukan

dalam Pasal 1 angka 5;

q) Melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkan Undang-undang ini.

Kekuasaan ini akan sangat berguna, karena dengan kekuasaan ini

Bapepam-LK akan memberikan kehidupan bagi Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1995 tentang Pasar Modal dalam mengarungi dunia pasar modal yang

sangat dinamis. Selain itu Bapepam juga harus menjamin adanya hukum yang

melandasi aktivitas ekonomi yang sesuai dengan ekonomi pasar.36

2. Bursa Efek dan Lembaga yang terkait

Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah

dengan pembelian dan penjualan

pemerintah. Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan

sumber utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya

terdapat suatu lokasi pusat, setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini

semakin sedikit dikaitkan dengan tempat seperti itu, karena bursa saham modern

kini adala

dan biaya transaksi. Perdagangan dalam bursa hanya dapat dilakukan oleh seorang

anggota, san

didukung faktor-faktor yang seperti halnya dalam seti

mempengaruhi harga saham.

36

(47)

Sebuah bursa saham sering kali menjadi komponen terpenting dari sebuah

itu sendiri dan saham juga tidak mesti diperdagangkan di bursa tersebut, hal

semacam ini dinamakan "off exchange". Penawaran pertama dari saham kepada

disebut

Di Indonesia dulu terdapat dua bursa efek, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ)

dan Bursa Efek Surabaya (BES). Namun mulai 30 November 2007 BEJ dan BES

merger menjadi Bursa Efek Indonesia atau sering disebut sebagai BEI. BEI mulai

aktif beroperasi sejak 1 Desember 2007.

Bursa efek atau bursa tidak lain adalah sebuah pasar dimana

diselenggarakan perdagangan atas efek. Karena fungsinya sebagai pasar maka

bursa efek wajib menyediakan sarana pendukung untuk melakuakan kegiatan

perdagangan serta sarana untuk melakukan pengawasan perdagangan. Selain

menyediakan sarana perdagangan dan pengawasan bursa juga membuat

peraturan-peraturan untuk mendukung jalannya perdagangan di bursa.

Berbeda dengan pasar umumnya, akses ke bursa efek dibatasi karena

hanya anggota bursa saja yang dapat masuk dan melakukan perdagangan di bursa.

Untuk menjadi anggota bursa efek sehingga mempunyai akses ke dalam sistem

perdagangan di bursa, selain harus merupakan perusahaan efek maka calon

anggota bursa juga harus merupakan pemegang saham dibursa tersebut.Mereka

yang tidak anggota bursa hanya dapat menitipkan apa yang diperdagangkannya

(48)

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

41

efek sebagai pengelola diwajibkan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya

Rp.7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).37

Setelah perdagangan selesai dilaksanakan maka untuk menyelesaikan hak

serta kewajiban yang timbul dari perdagangan yang terjadi didirikanlah Lembaga

Kliring dan

Referensi

Dokumen terkait

Nilai ini lebih besar dari nilai t tabel 2,032, yang berarti bahwa prosedur pemberian kredit berupa Condition of Economy (X 5 ) berpengaruh positif dan siginifikan

Sehingga jika para pemuda Islam Kabupaten Karanganyar telah menerapkan sifat homo islamicus dalam berekonomi sehingga mengerti dan berupaya menghindari riba dengan

1) Dapatkan nilai probabilitas crossover (Pc) yang telah ditentukan sebelumnya. Bilangan random tersebut akan dibandingkan dengan nilai Pc. Jika bilangan random dari suatu

Ketentuan tentang pembagian harta bersama hanya diatur pada perkawinan yang tercatat sebagaimana termaktub di dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 7 angka 3 huruf (a) bahwa isbat

Tidak dapat dipungkiri bahwa modernisasi telah memberi pengaruh yang sangat signifikan pada warna dan nuansa kehidupan masyarakat, terlepas positif

Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap suatu stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang- tidak

Dan Indonesia yang kaya akan budaya, harus berkaca dari banyaknya kasus pengklaiman wilayah yang dilakukan Malaysia terhadap Indonesia, sudah seharusnya jika warga

Perusahaan Daerah ini telah memulai operasionalnya sejak tanggal 19 Januari 2002 seiring dengan serah terima asset dari PDAM Maluku Tenggara ke