• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

7

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pencatatan dan pelaporan kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan pendokumentasian kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ada di masing-masing unit pelayanan terpadu korban kekerasan terhadap perempuan dan anak diantaranya PPT (pusat pelayanan terpadu), women crissis center (WCC), maupun P2TP2A (pusat pelayanan terpadu perlindungan perempuan dan anak). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia pada tahun 2016 telah berupaya untuk membangun sistem data kekerasan perempuan dan anak secara online dan riil time yang dinamakan SIMFONI PPA (sistem informasi online perlindungan perempuan dan anak), hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam pendokumentasian kasus kekerasan di masing-masing unit layanan PPT/P2TP2A, dari hasil evaluasi dan masukan dari berbagai pihak SIMFONI PPA pada tahun 2017 telah dilakukan pengembangan-pengembangan agar aplikasi ini lebih implemtatif dan berdaya guna. SIMFONI PPA 2017 tidak saja sebagai sistem pencatatan dan pelaporan namun dapat di manfaatkan sebagai sistem managemen penanganan kasus yang terintegrasi antar unit layanan.

Oleh karena itu perlu diadakan pelatihan atau TOT kepada petugas data unit layanan ditingkat Provinsi sebagai sosialisasi pengembangan aplikasi SIMFONI PPA yang baru dan untuk meningkatkan kapasitas pengelola data, meningkatkan koordinasi serta komunikasi antar lembaga unit layanan baik di dalam internal lembaga layanan tingkat provinsi maupun antar provinsi.

2. Maksud dan Tujuan Pelatihan 2.1 Maksud dan Tujuan

Panduan pelatihan ini disusun untuk menyamakan persepsi, meningkatkan pemahaman dan komitmen para Fasilitator, pengelola P2TP2A/Unit Layanan yang memberikan Layanan Korban Kekerasan dalam mengimplementasikan sistem aplikasi SIMFONI PPA serta meningkatkan efektifitas komunikasi dan koordinasi sehingga ketersediaan data di lembaga layanan dapat dilakukan inputing data secara real time.

2.2 Format Panduan

Panduan ini terdiri dari tujuh modul inti. Setiap kerangka modul terinci seperti yang selalu ada dalam setiap pelatihan misalnya tentang: Alokasi Waktu, Tujuan, Bahan dan Alat, Langkah-Langkah Kegiatan, Lembar Kerja Peserta, serta Bahan Presentasi (Power Point). Modul-modul tersebut adalah sebagai berikut:

(2)

8 • Modul 2. Kelembagaan P2TP2A dan Manajamen Penanganan Kasus

• Modul 3. Mekanisme Pencatatan dan Pelaporan Kekerasan Skala Nasional. • Modul 4. Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Kekerasan SIMFONI PPA • Modul 5. Entry Data Kekerasan

• Modul 6. Penyajian Data

• Modul 7. Rencana Tindak Lanjut dan Penandatanganan Pakta Integritas

3. Hasil yang Diharapkan

a. Tersedianya data kekerasan, mulai dari unit pelayanan terpadu (UPT) hingga ke kabupaten/kota, provinsi, dan nasional, yang dapat dimanfaatkan bagi penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan, serta proses pengambilan keputusan;

b. Diterapkannya sistem pencatatan dan pelaporan data kekerasan oleh unit-unit pelayanan terpadu (UPT), pemerintah daerah kabupaten/kota dan P r o v i n s i serta unit layanan lintas instansi;

c. Sebagai salah satu alat pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan perlindungan perempuan, khususnya upaya penghapusan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak serta tindak pidana perdagangan orang di semua tingkatan wilayah. 4. Jadwal pelatihan

Pelaksanaan pelatihan : Untuk hasil yang maksimal, diharapkan siapapun yang akan menyelenggarakan pelatihan ini harus mengacu pada agenda yang telah di susun. Ada pembagian tugas yang jelas di setiap sesi oleh team teaching maupun fasilitator. Untuk efektifitas pelatihan, jumlah peserta harus dibatasi maksimal 30 – 40 orang.

Metode pelatihan

Metode pelatihan yang diterapkan adalah model pembelajaran dengan kerangka “pendidikan orang dewasa” (andragogy). Yang dapat dikembangkan oleh fasilitator dan narasumber tanpa mengesampingkan substansi materi.

5. Aturan dan Kesepakatan Pembelajaran

Perlu ditetapkan kesepakatan dan aturan Untuk kelancaran proses pelatihan, hal ini dapat dilakukan pada waktu perkenalan usai dinamika kelompok.

Antara lain:

(3)

9 • Mensepakati aturan : (tepat waktu, tidak merokok, matikan telepon, partisipasi aktif,

bentuk hukuman dll)

6. Dinamika Kelompok

Perkenalan dan penyegaran suasana pelatihan melalui dinamika kelompok, perlu dilakukan agar hubungan antar peserta dapat mencair dan saling akrab, hal itu akan berdampak pada koordinasi antar lembaga kelak bila menangani kasus di daerahnya, diharapkan dibentuk kelompok di mana masing-masing kelompok berasal dari daerahnya masing-masing sehingga mereka akan lebih dekat, Libatkanlah peserta untuk saling berinteraksi antar kelompok maupun antar anggota kelompok. Dinamika kelompok dapat dilakukan baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, jika memungkinkan dilakukan oubond/gathering waktu 3 jam maksimal jika dilakukan di luar ruangan.

7. Pre & Post Test

Pre test untuk peserta harus dilakukan langsung setelah pembukaan untuk melihat pengetahuan dasar peserta, sedangkan post test harus dilakukan setelah semua modul telah selesai dijalankan. Waktu: 15 menit.

Tim Fasilitator mempunyai kewajiban untuk menyampaikan hasil pre dan post test pada peserta.

8. Penghargaan dan Sertifikat

Para peserta akan sangat menghargai jika ada sebuah sertifikat keikutsertaan dalam pelatihan. Sertifikat keikutsertaan tersebut bisa diberikan pada saat penutupan pelatihan.

9. Evaluasi pelatihan

Dalam setiap pelatihan penting ada umpan-balik dari peserta untuk membantu perbaikan dan pengembangan panduan serta proses pelaksanaannya. Hal ini dilakukan setelah proses pelatihan. Evaluasi pelatihan focus pada pelaksanaan pelatihan untuk meningkatkan kualitas pelatihan berikutnya, seperti: penyediaan bahan dan alat pelatihan, kesiapan fasilitator, proses, akomodasi dan evaluasi hasil dan manfaat pelatihan bagi peserta. Untuk evaluasi keseluruhan lihat Lampiran untuk Formulir Evaluasi.

(4)

10 10. Penandatanganan Pakta Integritas, kesepakatan dan RTL

Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, hendaknya ada kesepakatan dan komitmen bersama dan rencana untuk melakukan langkah-langkah yang kongkrit dalam menyediakan data kekerasan perempuan dan anak melalui aplikasi kekerasan secara online.

Kerahasiaan data kekerasan sangatlah penting dan perlu mendapatkan perhatikan serta kehati-hatian sehingga perlu dilakukan penandatanganan pakta integritas.

(5)

11 A. Waktu

2x 45 menit

B. Kompetensi Dasar

1. Mampu menggerakan dan memahami situasi peserta 2. Memahami aneka peraminan dan kerjasama kelompok C. Indikator Keberhasilan

1. Peserta dapat saling berinteraksi.

2. Peserta memahami tanggung jawab pribadi maupun tanggung jawab tim. 3. Peserta memahami pentingnya kerjasama tim.

4. Peserta merasa saling membutuhkan sesame anggota kelompoknya. D. Metode

1. Permainan & game. 2. curah pendapat 3. Tugas kelompok E. Alat & Bahan

• Laptop • LCD Projector • Kertas HVS • Flipchart • Spidol • Tape • Kaset lagu/music • Perlengkapan permainan/game • Materi/Bahan dari narasumber F. Proses

 Fasilitator mengajak masing-masing peserta untuk berkenalan

 Fasilitator mengajak peserta untuk memilih ketua kelas

 Fasilitator mengajak peserta untuk menetapkan aturan dan tata tertib dalam rangkaian pelatihan tersebut

MODUL 1 :

(6)

12

 Fasilitator memberikan penjelasan tentang aturan dan tata tertib yang telah ditetapkan

 Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan konsep-konsep yang belum jelas.

(7)

13 A. Waktu

2 x 45 menit

B. Kompetensi Dasar

1. Peserta memahami mengenai kelembagaan P2TP2A.

2. Peserta memahami penanganan kasus yang dilakukan di masing-masing unit layanan 3. Peserta memahami tugas dan fungsi masing-masing unit layanan.

4. Peserta memahami SOP penanganan kasus di P2TP2A 5. Peserta memahami management penanganan kasus.

6. Peserta memahami fungsi koordinasi dan komunikasi antar unit layanan C. Indikator Keberhasilan

1. Mengerti kelembagaan P2TP2A

2. Mengerti cara menangani korban kekerasan perempuan dan anak 3. Mengerti tugas dan tanggung jawab di masing-masing unit layanan 4. Mampu melakukan assesmaen terhadap korban

5. Membedakan dengan jenis korban kekerasan lain spt KDRT, kekerasan seksual, dan perdagangan orang

6. Terbentuk Group komunikasi (WA,BBM,Telegram,SMS)antar lembaga layanan E. Metode

1. Diskusi dan curah pendapat.

2. Presentasi materi dari narasumber dan fasilitator 3 Praktikum (HP dan laptop).

4. Simulasi, Bedah kasus dalam diskusi kelompok F. Alat & Bahan

 Laptop

 LCD Projector

 Kertas HVS

 Flipchart

 Spidol

 Materi/Bahan dari narasumber G. Proses

• Narasumber memberi penjelasan kelembagaan P2TP2A, SPM (Permen PP Nomor 01 Tahun 2010)

MODUL 2 :

KELEMBAGAAN P2TP2A dan MANAGEMENT

PENANGANAN KASUS

(8)

14 • Fasilitator memberikan penjelasan tentang kondisi P2TP2A pada umumnya dan

kondisi ideal serta upaya-upaya yang harus dilakukan

• Fasilitator/Narasumber memberikan penjelasan managemen penanganan kasus sesuai dengan SOP

• Fasilitator memberikan penjelasan penanganan kasus perempuan dan anak korban kekerasan terkait dengan hambatan kendala

• Fasilitator/narasumber menjelaskan model koordinasi sebagai komunikasi efektif antar lembaga dengan menggunakan medsos (WA,BBM, Telegram dll)

• Fasilitator mengarahkan masing-masing daerah untuk membuat grup forum koordinasi antar lembaga layanan melalui medsos (Pembuatan grup WA,BBM,Telegram, dll)

• Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan konsep-konsep yang belum jelas.

• Diskusi kelompok tentang kondisi ideal P2TP2A di daerahnya dan upaya yang dapat dilakukan.

• Paparan kelompok dari masing-masing kabupaten

• Simulasi mekanisme koordinasi dan penanganan korban.

(9)

15 A. Waktu

3 x 45 menit

B. Kompetensi Dasar

1. Peserta memahami mekanisme pencaatan dan pelaporan kekerasan. 2. Peserta memahami difinisi operasional.

3. Peserta memahami ciri-ciri korban dan pelaku 4. Peserta memahami jenis-jenis kasus

5. Peserta memahami jenis-jenis pelayanan yang diberikan 6. Peserta memahami mekanisme rujukan antar lembaga layanan

7. Peserta memahami langkah-langkah dalam proses pencatatan dan pelaporan C. Indikator Keberhasilan

1. Petugas mengerti mekanisme pencatatan dan pelaporan kekerasan

2. Petugas dapat mengidentifikasi korban dan pelaku berdasarkan ciri-ciri korban, jenis kasus, dan jenis layanan yang diberikan

3. Petugas dapat melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai alur. 4. Petugas dapat mengisis formulir I,

5. Petugas dapat memahami alur rujukan antar lembaga layanan 6. Petugas dapat menyajikan data kekerasan.

E. Metode

1. Diskusi dan curah pendapat.

2. Presentasi materi dari narasumber dan fasilitator 3. Praktikum (Komputer)

4. Simulasi dan bedah kasus

MODUL 3 :

(10)

16 F. Alat & Bahan

• Laptop • LCD Projector • Kertas HVS • Flipchart • Spidol • Tape • Kaset lagu/musik

• Materi/Bahan dari narasumber G. Proses

• Fasilitator/narasumber memberi materi mekanisme pencatatan dan pelaporan kekerasan perempuan dan anak.

• Fasilitator/narasumber memberikan penjelasan tentang difinisi operasional, ciri korban dan pelaku, jenis kasus dan jenis layanan yang diberikan.

• Fasilitator memberikan penjelasan alur pencatatan dan pelaporan kekerasan

• Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan konsep-konsep yang belum jelas.

(11)

17 A. Waktu

4 x 45 menit

B. Kompetensi Dasar

1 Peserta memahami mekanisme pencatatan dan pelaporan menggunakan aplikasi. 2 Peserta memahami cara mengkoneksikan komputer dengan internet

3 Peserta memahami cara login sebagai user Admin 4 Peserta memahami cara mengganti password 5 Peserta memahami cara membuat instansi.

6 Peserta memahami cara membuat dan mereset username dan password serta menentukan role

7 Peserta memahami cara mendeteksi kesalahan data dengan cara pengendalian prilaku data kasus, korban dan user pengelola *(NEW)

8 Peserta memehami cara pencarian data kasus *(NEW)

9 Peserta memahami proses inputing data : a. Mengisi kasus data baru

b. Mengisi identas korban

c. Mengisi layanan yang di berikan korban d. Mengisi identitas pelaku

e. Edit kasus data lama f. Edit data identitas korban g. Edit data identitas pelaku

h. Merujuk Kasus ke layanan yang lain

i. Menerima Rujukan dari lembaga layanan lain baik dalam daerah maupun lintas wilayah.

9. Peserta memahami cara melihat operator yang aktif mengisi data C. Indikator Keberhasilan

1. Tersedianya Instansi untuk lembaga layanan di Provinsi maupun Kabupaten/Kota di wilayahnya dalam aplikasi.

2. Peserta dapat melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai mekanisme menggunakan aplikasi

3. Peserta mampu melakukan login, inputing, editing, dan merujuk data melalui aplikasi. 4. Petugas terampil dalam menggunakan aplikasi

5. Tersajinya data kekerasan tahun 2016 dan data triwulan I 2017

MODUL 4 :

(12)

18 D. Metode

1. Diskusi dan curah pendapat.

2. Presentasi materi dari narasumber dan fasilitator 3. Praktikum

4. Simulasi dan bedah kasus G. Alat & Bahan

 Laptop

 LCD Projector

 Flipchart

 Spidol

 Jaringan internet

 Materi/Bahan dari narasumber H. Proses

 Fasilitator/narasumber memberi materi cara masuk ke aplikasi

 Fasilitator/narasumber memberikan materi cara login

 Fasilitator/narasumber memberikan materi cara mengganti password

 Fasilitator/narasumber memberikan materi cara membuat Instansi, Username dan password serta cara mereset.

 Fasilitator/narasumber memberikan materi : ✓ Mengisi kasus data baru

✓ Mengisi identas korban diketahui NIK dan tanpa NIK ✓ Mengisi layanan yang di berikan korban

✓ Mengisi identitas pelaku ✓ Edit kasus data lama ✓ Edit data identitas korban ✓ Edit data identitas pelaku

✓ Merujuk Kasus ke layanan yang lain

✓ Menerima Rujukan dari lembaga layanan lain baik dalam daerah maupun lintas wilayah.

• Fasilitator/narasumber memberi materi cara melihat operator yang aktif mengisi data

(13)

19 A. Waktu

1 x 45 menit

B. Kompetensi Dasar

1. Terampil mengidentifikasi korban. 2. Terampil mengisi formulir I.

3. Terampil menggunakan aplikasi Simfoni PPA C. Indikator Keberhasilan

1 Peserta dapat mengidentifikasi data korban.

2 Peserta dapat mengisi formulir I dan mendiskripsikan kasus 3 Peserta mampu mengaplikasikan Simfoni PPA

D. Metode

1. Diskusi dan curah pendapat. 2. Praktikum dengan komputer 3. Simulasi

E. Alat & Bahan

 Laptop

 LCD Projector

 Kertas HVS

 Flipchart

 Spidol

 Data kekerasan semester Idari masing-masing Kab/Kota F. Proses

1 Melakukan koneksi jaringan untuk membuka aplikasi Simfoni PPA 2 Melakukan login

3 Proses entry data kekerasan semester I tahun 2017 sesuai dengan formulir I 4 Menerima rujukan dari lembaga layanan lain

5 Merujuk kasus ke lembaga layanan lain 6 Cetak laporan

7 Menampilkan laporan

MODUL 5 :

(14)

20 G. Waktu

1 x 45 menit

H. Kompetensi Dasar

1 Terampil menampilkan report Simfoni PPA. 2 Terampil mengolah data.

3 Terampil menyajikan data Simfoni PPA I. Indikator Keberhasilan

1. Tersajikannya data SIMFONI PPA antara lain: a. Report jumlah kasus

b. Report jumlah korban (jenis kelamin, klp umur) c. Report jumlah pelaku (jenis kelamin, klp umur) d. Report Jenis-jenis kekerasan (fisik, psikis,seksual,dll) e. Melihat grafik

2. Menampilkan Tren

3. Menampilkan Perbandingan J. Metode

1. Diskusi dan curah pendapat. 2. Praktikum dengan komputer 3. Simulasi

K. Alat & Bahan

 Laptop

 LCD Projector

 Kertas HVS

 Flipchart

 Spidol

 Data kekerasan semester I dari masing-masing Kab/Kota L. Proses

1. Fasilitator/narasumber memberi materi cara menampilkan report melalui aplikasi

MODUL 6 :

(15)

21 2. Fasilitator/narasumber memberi materi cara mengolah data menggunakan exel:

✓ Report jumlah korban (jenis kelamin, klp umur) ✓ Report jumlah pelaku (jenis kelamin, klp umur) ✓ Report Jenis-jenis kekerasan (fisik, psikis,seksual,dll) ✓ Menyajikan grafik

3. Fasilitator/narasumber memberi materi cara membuat dan menampilkan tren

4. Fasilitator/narasumber memberi materi cara membuat menampilkan perbandingan data 5. Fasilitator/narasumber memberi materi cara menyajikan data

(16)

22 A. Waktu

1 x 45 menit

B. Kompetensi Dasar

1. Peserta memahami semua materi yang telah diberikan.

2. Peserta mempunyai komitmen dalam penyelenggaraan SIMFONI PPA

3. Peserta mampu mengidentifikasi permasalahan implementasi SIMFONI PPA di daerahnya

4. Peserta mampu menyusun rencana program kegiatan yang dapat mendukung ketersediaan data kekerasan

C. Indikator Keberhasilan

a. Tersusunnya draft surat edaran masing-masing unit layanan untuk mengimplementasikan sistem data SIMFONI PPA.

b. Tersusunnya rencana tindak lanjut penyelenggaraan pelatihan SIMFONI PPA di masing-masing daerah menggunakan dana Dekon. (jadwal pelaksanaan, peserta yang diundang, tempat pelaksanaan)

c. Tersusunnya draft RTL pengelolaan data di masing-masing daerah. (Memasukan SIMFONI dalam Program kegiatan daerah)

d. Ditandatanganinya pakta integritas pengelola data SIMFONI PPA I. Proses

 Fasilitator/narasumber memberi gambaran pentingnya regulasi yang mendukung pelaksanaan SIMFONI PPA. (Peserta merumuskan draft surat edaran pengeloaan data di masing-masing unit layanan)

 Fasilitator/narasumber memberi penekanan dan arahan terkait pakta integritas

 Fasilitator/narasumber memberikan arahan rencana tindak lanjut penyelenggaraan pelatihan SIMFONI di daerah menggunakan dana Dekon.(waktu,tempat,peserta yang dilatih)

 Fasilitator/narasumber memberi gambaran rencana tindak lanjut agar kegiatan sistem data masuk dalam program kegiatan di daerah.(rakor data, bintek, umpan balik dll)

MODUL 7 :

RENCANA TINDAK LANJUT DAN

(17)

23

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

FORMULIR PENCATATAN DAN PELAPORAN DATA NASIONAL

KORBAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK

Provinsi : ………

Kabupaten/Kota : ……… Unit Layanan : ………

No. Register :………(Contoh:001/RSUD-ABEPURA/12/2016) Hari/Tanggal/Bln/Th : ………

Konselor/Petugas : ………

Media : ( ) Tatap Muka ( ) Surat ( ) Telepon

I. IDENTITAS KORBAN 1. Nama : ………. 2. NIK : ………. 3. Tempat/Tanggal Lahir : ………. 4. Alamat : ………. Kecamatan : ……….. Kab/Kota : ……….. 5. Pendidikan : ( ) Tidak Sekolah ( ) SLTA/Sederajat

( ) SD ( ) D1/D2/D3

( ) SLTP/Sederajat ( ) S1/S2 ( ) Lainnya, ...

(18)

24 ( ) Katolik ( ) Hindu

( ) Budha ( ) Konghucu

( ) Lainnya, ...

7. Pekerjaan : ( ) Pelajar/Mahasiswa ( ) Petani

( ) Guru ( ) PNS

( ) Buruh/Karyawan ( ) TNI/Polri

( ) Swasta/Wiraswasta ( ) Ibu Rumah Tangga ( ) Pedagang ( ) Lainnya, ...

8. Status : ( ) Belum Kawin ( ) Kawin/Nikah ( ) Cerai Hidup, Tahun …… ( ) Cerai Mati, Thn....

9. Jumlah Anak : ……….

10. Nama Ortu/Wali/Pengasuh : ……….

11. Alamat : ……….

Kecamatan : ……….. Kab/Kota : ……….. 12. Pekerjaan Orang Tua/Wali :

Bapak : ………..

Ibu : ………..

Wali/Pengasuh : ... 13. Jumlah Saudara : ……… Anak Nomor …………...…… 14. Hubungan dengan Pelaku : ………. 15. Rujukan Dari : ………. 16. Kelengkapan Administrasi :

( ) Akte Kelahiran ( ) Kartu Keluarga (KK) ( ) KTP ( ) Akte Nikah Catatan Sipil ( ) Surat Nikah (Gereja/Adat) ( ) Akte Cerai KUA

(19)

25 ( ) Akte Cerai Catatan Sipil ( ) Ijasah terakhir

( ) Lainnya ………...

II. INFORMASI KASUS 1. DOMESTIK (KDRT) ( ) Fisik ( ) Penelantaran/ekonomi ( ) Psikis ( ) Seksual 2. TRAFICKING/PERDAGANGAN ORANG ( ) Ekonomi ( ) Seksual ( ) Lainnya, ... 3. PUBLIK ( ) Fisik ( ) Seksual ( ) Psikis ( ) Lainnya, ... 4. BENTUK KEKERASAN Fisik ( ) Penganiayaan

( ) Penganiayaan mengakibatkan luka berat ( ) Penganiayaan meninggalnya seseorang ( ) Lainnya, ...

Phsikis ( ) Jiwa

(20)

26 Seksual

( ) Persetubuhan ( ) Sodomi

( ) Perbuatan cabul

( ) Lainnya, ...

5. Dampak / Akibat Kekerasan :

FISIK SEKSUAL PHSIKIS EKONOMI /

PENELANTARAN

(1) (2) (3) (4)

6. Tempat dan Waktu Kejadian Kekerasan :

NO BENTUK KEKERASAN WAKTU TEMPAT

(1) (2) (3) (4)

7. Saksi dan Alat Bukti : a. ( ) Tidak Ada b. ( ) Ada

NO BENTUK KEKERASAN ALAT BUKTI SAKSI

(21)

27 8. Keinginan dan Harapan Korban/Pelapor :

KEINGINAN HARAPAN

(1) (2)

9. Layanan yang diinginkan Korban/pelapor : ( ) Konseling ( ) Shelter ( ) Konsultasi ( ) Mediasi

( ) Bantuan Hukum ( ) Psikologi/Psikiater ( ) Medis ( ) Lainnya ………...

10. Alasan Pelapor/Korban Melaporkan Kejadian:

………... ………...

11. Informasi Kejadian di Peroleh dari

( ) Anggota Keluarga ( ) Tetangga

( ) Teman ( ) Korban

( ) Lainnya, ...

12. Kedatangan Korban/Pelapor ke Unit Layanan : ( ) Sendiri

( ) Diantar/Bersama orang lain

NO NAMA RELASI DENGAN KORBAN ALAMAT

(22)

28 13. Kronologis/Uraian Singkat Kasus :

……… ………...

……… ………...

14. Khusus Kasus Trafficking : a. Rute Trafficking : ……….……… ………... b. Alat Transportasi : ( ) Darat : ……… ( ) Laut : ……… ( ) Udara : ………

c. Cara dan Tahap Proses yang digunakan :

NO CARA TAHAP PROSES

(1) (2) (3)

d. Bentuk Eksploitasi yang Dialami Korban di Negara/Daerah Tujuan :

……… e. Bentuk Pelanggaran :

……… f. Bentuk Kriminalisasi (Bila Ada) :

(23)

29 III. IDENTITAS PELAKU

1. Nama : ……….. 2. NIK : ……….. 3. Tempat/Tanggal Lahir : ……….. 4. Alamat : ……….. Kecamatan : ………...……… Kab/Kota : ………...……… 5. Pendidikan : ( ) Tidak Sekolah ( ) SLTA/Sederajat

( ) SD ( ) D1/D2/D3

( ) SLTP/Sederajat ( ) S1/S2

( ) Lainnya ……...

6. Agama : ( ) Islam ( ) Kristen

( ) Katolik ( ) Hindu ( ) Budha ( ) Konghucu ( ) Lainnya ……...

7. Pekerjaan : ( ) Pelajar/Mahasiswa ( ) Petani

( ) Guru ( ) PNS

( ) Buruh/Karyawan ( ) TNI/Polri

( ) Swasta/Wiraswasta ( ) Ibu Rumah Tangga

( ) Pedagang

( ) Lainnya, ... 8. Status : ( ) Belum Kawin ( ) Kawin

( ) Cerai Hidup, tahun....… ( ) Cerai Mati, Thn …… 9. Nama Ortu/Wali : ………..

10. Alamat : ………..

Kecamatan : ……… Kab/Kota : ……… 11. Pekerjaan Orang Tua/Wali :

(24)

30

Ibu : ………

12. Jumlah Saudara : ……… Anak Nomor ………

13. Hubungan dengan Korban : ………..

14. Ciri-ciri Khusus Pelaku : a. ……… b. ……… c. ……… ..., ... KONSELOR/PETUGAS PENGADU/KORBAN ( ...) ( ...) MENGETAHUI,

PENANGGUNG JAWAB UNIT LAYANAN

(25)

31

MANUAL BOOK

SIMFONI-PPA

(Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak)

A. Halaman Utama (Login Administrator)

Halaman yang di dalamnya terdapat bagian untuk login dengan memasukkan username dan kata sandi. Berikut tampilan halaman login SIMFONI-PPA :

Setelah memasukkan username dan kata sandi dengan benar, maka akan masuk pada halaman awal SIMFONI-PPA sebagai Administrator. Tampilan halamannya adalah sbb:

1. Beranda Administrator

Dalam istilah komputer, beranda juga disebut halaman awal, halaman utama, dan Front Page, halaman depan dari sebuah situs web yang dirancang sebagai titik fokus pusat juga bertindak sebagai halaman yang mengirimkan informasi ke komputer lain ketika telah terhubung ke dalam jaringan tanpa permintaan informasi khusus. Jadi beranda/homepage adalah halaman awal atau tampilan awal muka depan dari SIMFONI-PPA setelah melakukan login.

(26)

32

2. Master

Master digunakan untuk mengelola (tambah, edit & hapus) data Instansi dan User.

a) Instansi

Instansi digunakan untuk mengelola (tambah, edit & hapus) data Instansi. Sebelum menambah data User dan data kasus, terlebih dahulu kita harus menambahkan nama-nama instansi agar saat membuat User dan memberikan pelayanan korban bisa memilih instansi.

1) Tambah Instansi

 Untuk menambah data klik tombol tambah, muncul form seperti dibawah ini.

(27)

33

2) Edit Instansi

 Klik Instansi yang akan diedit

 Kemudian akan muncul halaman edit Instansi

 Setelah selesai mengedit data klik tombol Update Data untuk menyimpan perubahan data.

(28)

34

3) Hapus Instansi

 Klik Instansi yang akan di hapus

(29)

35

b) User

User digunakan untuk mengelola (tambah, edit & hapus) data user.

1) Tambah User

User digunakan untuk membuat akun

 Untuk menambah data klik tombol tambah, muncul form seperti dibawah ini.

(30)

36

2) Edit User

Klik User yang akan diedit

 Kemudian akan muncul halaman edit User

 Setelah selesai mengedit data klik tombol Update Data untuk menyimpan perubahan data.

(31)

37

3) Hapus User

 Klik User yang akan di hapus

(32)

38

3. Kasus

Halaman Kasus digunakan untuk mengelola (pencarian, tambah, edit & hapus) data kasus. Dalam halaman kasus terdapat data korban dan pelaku.

a) Pencarian Data Kasus

Pencarian data kasus bukanlah suatu fitur baru pada SIMFONI PPA, namun fitur ini kita sempurnakan untuk mempermudah dalam mencari data pada suatu kasus berdasarkan kata kunci pada suatu parameter/field. Hal ini akan sangat membantu operator mencari suatu kasus jika akan mengupdate data, atau ketika akan menambahkan suatu kasus, dengan melihat apakah kasus ini sudah pernah diinput dengan ciri-ciri informasi kasus yang sama. Jika sama maka silahkan tambahkan update data kasus/korban/pelaku/layanan, jika berbeda silahkan lanjutkan dengan tambah kasus. Adapun parameter/field yang dapat membantu dalam pencarian antara lain :

- Instansi - Kab/Kota - Tanggal Kejadian/Pelaporan - Deskripsi - Nama Korban/Pelaku - TKP

Untuk contoh, misalkan akan mencari nama pada suatu korba/pelaku atas nama Martini, silahkan isi pada kotak pencarian korban/pelaku, lalu klik icon search

b) Tambah Data digunakan untuk menambah data kasus.

(33)

39 2) Isikan data pada form, kemudian klik Tambah Data untuk menyimpan.

c) Cara Edit dan Hapus Data Kasus 1) Edit Data Kasus

a. Untuk mengedit data kasus pilih dahulu data yang akan diedit dengan klik tombol action di sebelah paling kiri data.

(34)

40 c. Setelah selesai mengedit data klik tombol Update Data untuk menyimpan perubahan

data.

2) Hapus Data Kasus

Hapus digunakan untuk menghapus data kasus yang telah di inputkan ke dalam form.

Untuk menghapus cecklist Hapus Data Ini kemudian klik Update Data. Maka data akan terhapus dari database.

3) Korban

• Tambah Data Korban

(35)

41 b. Isikan data korban pada form kemudian klik Tambah Data.

• Edit Data dan Hapus Data Korban

a. Untuk melakukan edit data korban, klik nama korban.

(36)

42 c. Untuk menghapus data, cecklist Hapus Data Ini kemudian klik Update Data.

• Action

Action digunakan untuk menambahkan data pelayanan yang diberikan kepada korban.

1) Tambah Data

a) Klik icon (+) atau action.

b) Muncul form layanan, isikan tanggal pelayanan, pelayanan yang diberikan dan deskripsi pelayanan. Kemudian klik Tambah Data untuk menyimpan.

(37)

43 2) Edit Data

a) Klik Tanggal Pelayanan.

b) Muncul form Layanan, ubah data kemudian klik Update Data.

3) Hapus Data

a) Untuk menghapus data, cecklist Hapus data ini. b) Kemudian klik Update Data.

• Rujukan

Rujukan digunakan untuk mengirimkan data korban ke instansi lain. Kemudian instansi yang mendapat rujukan menangani atau memberikan pelayanan korban tersebut.

1) Tambah Data

(38)

44 b) Muncul form rujukan. Pilih Provinsi, Kabupaten/Kota dan Instansi. Kemudian

klik Tambah Data untuk menyimpan.

c) Instansi yang mendapatkan rujukan akan melihat notifikasi berupa icon message dan suara saat login SIMFONI-PPA.

4) Pelaku

a) Tambah Data Pelaku

1) Untuk Menambah data pelaku Klik tombol Tambah Pelaku.

(39)

45 b) Edit Data Dan Hapus Pelaku

1. Untuk melakukan edit klik nama pelaku yang akan diedit.

2. Ubah data pelaku, kemudian klik update data.

(40)

46

4. Monitoring dan Evaluasi (MONEV)

Menu ini adalah fitur baru dalam upaya mengendalikan (control) data yang diinput dan para pengelola, agar dapat termanjemen secara efektif dan efisien, serta melihat data kesalahan atau kekurangan data pada suatu kasus atau pada korban atau pada pelaku “minus”. Hasil dari pengendalian ini berdampak pada data yang akan ditampilkan untuk dianalisa oleh para pemangku kepentingan. Adapun Menu ini terdapat beberapa sub menu anatara lain :

a. Kasus

Digunakan untuk menampilkan data prilaku kasus yang masih kekurangan data pada field-field tertentu dan melihat kesalahan dalam suatu kasus, baik data awal informasi kasus, data korban dan pelaku.

(41)

47 Untuk melihat data mana saja yang masih “Minus” di suatu kab/kota silahkan klik angka dimasing-masing field

b. Korban User

Digunakan untuk menampilkan data prilaku kasus yang data korbanya belum ada data

(42)

48 Untuk melihat data prilaku kasus yang data korbanya belum ada data layanan dan data korban sudah dengan layanan di masing-masing korban pada suatu kasus pada level kab/kota, silahkan klik icon

Untuk meilhat kasus yang data korbannya belum ada layanan dan sudah dengan layanan pada masing-masing korban di suatu kasus pada suatu kab/kota, silahkan klik angka dimasing-masing field

(43)

49

c. User

Digunakan untuk menampilkan data prilaku user pengelola admin dan operator dimasing-masing tingkatan daerah, baik yang aktif menginput atau inaktif menginput kasus.

(44)

50 Untuk meilhat user yang aktif dan inaktif pada suatu kab/kota, silahkan klik angka dimasing-masing field

5. Report a. Kasus

Digunakan untuk menampilkan dan mencetak laporan kasus berdasarkan jenis report, tipe report, periode laporan, tahun, provinsi, kab/kota dengan field kategori yang ditentukan.

(45)

51 ▪ Untuk menampilkan report kasus.

1) Klik menu report.

2) Pilih jenis report kasus, kemudian pilih tipe report, periode laporan, tahun, provinsi, kab/kota dengan field kategori yang ditentukan.

3) Kemudian klik Tampilkan. Maka akan tampil report seperti dibawah ini.

▪ Export to Excel digunakan untuk mengubah format laporan html menjadi format excel, dengan cara klik tombol Export To Excel.

(46)

52

b. Ciri Korban dan Pelaku

Digunakan untuk menampilkan dan mencetak laporan ciri korban dan pelaku berdasarkan tipe report, periode laporan, tahun, provinsi, kab/kota, gender/korban, status usia korban dengan field kategori yang ditentukan.

a. Untuk menampilkan report ciri korban dan pelaku. 1) Klik menu report.

2) Pilih jenis report ciri korban dan pelaku kemudian pilih tipe report, periode laporan, tahun, provinsi, kab/kota, gender/korban, status usia korban dengan field kategori yang ditentukan.

3) Klik Tampilkan. Maka akan tampil report seperti dibawah ini.

▪ Export to Excel digunakan untuk mengubah format laporan html menjadi format excel, dengan cara klik tombol Export To Excel.

(47)

53

c. Bentuk Kekerasan, Tempat Kejadian dan Pelayanan

Digunakan untuk menampilkan dan mencetak laporan bentuk kekerasan, tempat kejadian dan pelayanan berdasarkan tipe report, periode laporan, tahun, provinsi, kab/kota, gender/korban, status usia korban dengan field kategori yang ditentukan.

▪ Untuk menampilkan report bentuk kekerasan, tempat kejadian dan pelayanan. 1) Klik menu report.

2) Pilih jenis report bentuk kekerasan, tempat kejadian dan pelayanan kemudian pilih tipe report, periode laporan, tahun, provinsi, kab/kota, gender/korban, status usia korban dengan field kategori yang ditentukan.

(48)

54 ▪ Export to Excel digunakan untuk mengubah format laporan html menjadi format

excel, dengan cara klik tombol Export To Excel. Tampilan dalam format excel:

5. Administrator

a. Sign Out

Sign Out digunakan untuk keluar dari halaman administrator atau mengakhiri akses dengan halaman administrator.

(49)

55

B. Fitur-Fitur Dashboard e-Kekerasan Nasional

a. Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam bentuk button info.

Untuk melihat detail data klik More info. Maka akan muncul detail data dalam diagram lingkaran seperti dibawah ini.

b. Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam bentuk Maps info.

Untuk melihat detail data, klik provinsi maka akan muncul detail data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam bentuk diagram lingkaran dan batang per Provinsi.

(50)

56 c. Sebaran Kasus X BPS

Sebaran Kasus X BPS menampilkan data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak berdasarkan data penduduk, data kemiskinan dan tingkat pengangguran Bersumber dari BPS. Untuk melihat detail data, arahkan kursor pada diagram batang Provinsi yang ingin dilihat detail data kekerasannya.

d. Tindak Kekerasan

Menampilan data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak berdasarkan tindak kekerasan.

(51)

57 e. Korban Berdasarkan Usia

Menampilan data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak berdasarkan usia korban.

f. Korban Berdasarkan Pendidikan

Menampilan data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak berdasarkan pendidikan korban.

(52)

58 g. Pelaku Berdasarkan Gender

Menampilan data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak berdasarkan gender pelaku.

(53)

59 Menampilan data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak berdasarkan

kewarganegaan pelaku.

i. Pelaku Berdasarkan Hubungan

Menampilan data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak berdasarkan hubungan pelaku.

(54)

PANDUAN FASILITATOR APLIKASI SIMFONI-PPA

I. USER ADMIN:

Mengkoneksikan komputer dengan internet

Login sebagai user Admin

Mengganti password

Mendeteksi kesalahan data

Master

a. Create dan Edit Instansi sesuai nama instansi yang baru yang sesuai dengan role

b. Create dan reset username dan password untuk instansi di bawahnya

Kasus

a. Mengisi kasus data baru b. Mengisi identas korban

c. Mengisi layanan yang di berikan korban d. Mengisi identitas pelaku

e. Mengisi layanan dan progres penanganan pelaku f. Edit kasus data lama

g. Edit data identitas korban h. Edit data identitas pelaku

i. Merujuk Kasus ke lembaga layanan yang lain baik lintas layanan dalam wilayahnya, maupun lintas Kabupaten/kota maupun Provinsi

j. Menerima Rujukan dari lembaga layanan lain

Report

a. Menampilkan report dari user admin b. Menampilkan report dari website c. Melihat report jumlah kasus d. Melihat repot jumlah korban e. Melihat report jumlah pelaku f. Melihat grafik

g. Melihat report yang aktif mengisi data

Penyajian Data

a. Menampilkan tren

(55)

II. USER OPERATOR:

Mengkoneksikan komputer dengan internet

Login sebagai user operator

Mengganti password

Mendeteksi kesalahan data

Kasus

a. Mengisi kasus data baru b. Mengisi identas korban

c. Mengisi layanan yang di berikan korban d. Mengisi identitas pelaku

e. Mengisi layanan dan progres penanganan pelaku f. Edit kasus data lama

g. Edit data identitas korban h. Edit data identitas pelaku

i. Merujuk Kasus ke layanan yang lain

j. Menerima Rujukan dari lembaga layanan lain baik lintas layanan dalam kabupaten/kota, maupun lintas Kabupaten/kota maupun Provinsi

Report

a. Menampilkan report dari user admin b. Menampilkan report dari website c. Melihat report jumlah kasus d. Melihat report jumlah korban e. Melihat report jumlah pelaku f. Melihat grafik

Penyajian Data Penyajian Data

a. Menampilkan tren

b. Menampilkan perbandingan

Catatan:

Pada pelaksanaan di awal pelatihan (create dan edit Instansi)user admin yaitu OPD PPPA Provinsi agar duduk dalam meja tersendiri terpisah dengan user operator, untuk

(56)

7

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pencatatan dan pelaporan kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan pendokumentasian kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ada di masing-masing unit pelayanan terpadu korban kekerasan terhadap perempuan dan anak diantaranya PPT (pusat pelayanan terpadu), women crissis center (WCC), maupun P2TP2A (pusat pelayanan terpadu perlindungan perempuan dan anak). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia pada tahun 2016 telah berupaya untuk membangun sistem data kekerasan perempuan dan anak secara online dan riil time yang dinamakan SIMFONI PPA (sistem informasi online perlindungan perempuan dan anak), hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam pendokumentasian kasus kekerasan di masing-masing unit layanan PPT/P2TP2A, dari hasil evaluasi dan masukan dari berbagai pihak SIMFONI PPA pada tahun 2017 telah dilakukan pengembangan-pengembangan agar aplikasi ini lebih implemtatif dan berdaya guna. SIMFONI PPA 2017 tidak saja sebagai sistem pencatatan dan pelaporan namun dapat di manfaatkan sebagai sistem managemen penanganan kasus yang terintegrasi antar unit layanan.

Oleh karena itu perlu diadakan pelatihan atau TOT kepada petugas data unit layanan ditingkat Provinsi sebagai sosialisasi pengembangan aplikasi SIMFONI PPA yang baru dan untuk meningkatkan kapasitas pengelola data, meningkatkan koordinasi serta komunikasi antar lembaga unit layanan baik di dalam internal lembaga layanan tingkat provinsi maupun antar provinsi.

2. Maksud dan Tujuan Pelatihan 2.1 Maksud dan Tujuan

Panduan pelatihan ini disusun untuk menyamakan persepsi, meningkatkan pemahaman dan komitmen para Fasilitator, pengelola P2TP2A/Unit Layanan yang memberikan Layanan Korban Kekerasan dalam mengimplementasikan sistem aplikasi SIMFONI PPA serta meningkatkan efektifitas komunikasi dan koordinasi sehingga ketersediaan data di lembaga layanan dapat dilakukan inputing data secara real time.

2.2 Format Panduan

Panduan ini terdiri dari tujuh modul inti. Setiap kerangka modul terinci seperti yang selalu ada dalam setiap pelatihan misalnya tentang: Alokasi Waktu, Tujuan, Bahan dan Alat, Langkah-Langkah Kegiatan, Lembar Kerja Peserta, serta Bahan Presentasi (Power Point). Modul-modul tersebut adalah sebagai berikut:

(57)

8 • Modul 2. Kelembagaan P2TP2A dan Manajamen Penanganan Kasus

• Modul 3. Mekanisme Pencatatan dan Pelaporan Kekerasan Skala Nasional. • Modul 4. Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Kekerasan SIMFONI PPA • Modul 5. Entry Data Kekerasan

• Modul 6. Penyajian Data

• Modul 7. Rencana Tindak Lanjut dan Penandatanganan Pakta Integritas

3. Hasil yang Diharapkan

a. Tersedianya data kekerasan, mulai dari unit pelayanan terpadu (UPT) hingga ke kabupaten/kota, provinsi, dan nasional, yang dapat dimanfaatkan bagi penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan, serta proses pengambilan keputusan;

b. Diterapkannya sistem pencatatan dan pelaporan data kekerasan oleh unit-unit pelayanan terpadu (UPT), pemerintah daerah kabupaten/kota dan P r o v i n s i serta unit layanan lintas instansi;

c. Sebagai salah satu alat pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan perlindungan perempuan, khususnya upaya penghapusan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak serta tindak pidana perdagangan orang di semua tingkatan wilayah. 4. Jadwal pelatihan

Pelaksanaan pelatihan : Untuk hasil yang maksimal, diharapkan siapapun yang akan menyelenggarakan pelatihan ini harus mengacu pada agenda yang telah di susun. Ada pembagian tugas yang jelas di setiap sesi oleh team teaching maupun fasilitator. Untuk efektifitas pelatihan, jumlah peserta harus dibatasi maksimal 30 – 40 orang.

Metode pelatihan

Metode pelatihan yang diterapkan adalah model pembelajaran dengan kerangka “pendidikan orang dewasa” (andragogy). Yang dapat dikembangkan oleh fasilitator dan narasumber tanpa mengesampingkan substansi materi.

5. Aturan dan Kesepakatan Pembelajaran

Perlu ditetapkan kesepakatan dan aturan Untuk kelancaran proses pelatihan, hal ini dapat dilakukan pada waktu perkenalan usai dinamika kelompok.

Antara lain:

(58)

9 • Mensepakati aturan : (tepat waktu, tidak merokok, matikan telepon, partisipasi aktif,

bentuk hukuman dll)

6. Dinamika Kelompok

Perkenalan dan penyegaran suasana pelatihan melalui dinamika kelompok, perlu dilakukan agar hubungan antar peserta dapat mencair dan saling akrab, hal itu akan berdampak pada koordinasi antar lembaga kelak bila menangani kasus di daerahnya, diharapkan dibentuk kelompok di mana masing-masing kelompok berasal dari daerahnya masing-masing sehingga mereka akan lebih dekat, Libatkanlah peserta untuk saling berinteraksi antar kelompok maupun antar anggota kelompok. Dinamika kelompok dapat dilakukan baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, jika memungkinkan dilakukan oubond/gathering waktu 3 jam maksimal jika dilakukan di luar ruangan.

7. Pre & Post Test

Pre test untuk peserta harus dilakukan langsung setelah pembukaan untuk melihat pengetahuan dasar peserta, sedangkan post test harus dilakukan setelah semua modul telah selesai dijalankan. Waktu: 15 menit.

Tim Fasilitator mempunyai kewajiban untuk menyampaikan hasil pre dan post test pada peserta.

8. Penghargaan dan Sertifikat

Para peserta akan sangat menghargai jika ada sebuah sertifikat keikutsertaan dalam pelatihan. Sertifikat keikutsertaan tersebut bisa diberikan pada saat penutupan pelatihan.

9. Evaluasi pelatihan

Dalam setiap pelatihan penting ada umpan-balik dari peserta untuk membantu perbaikan dan pengembangan panduan serta proses pelaksanaannya. Hal ini dilakukan setelah proses pelatihan. Evaluasi pelatihan focus pada pelaksanaan pelatihan untuk meningkatkan kualitas pelatihan berikutnya, seperti: penyediaan bahan dan alat pelatihan, kesiapan fasilitator, proses, akomodasi dan evaluasi hasil dan manfaat pelatihan bagi peserta. Untuk evaluasi keseluruhan lihat Lampiran untuk Formulir Evaluasi.

(59)

10 10. Penandatanganan Pakta Integritas, kesepakatan dan RTL

Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, hendaknya ada kesepakatan dan komitmen bersama dan rencana untuk melakukan langkah-langkah yang kongkrit dalam menyediakan data kekerasan perempuan dan anak melalui aplikasi kekerasan secara online.

Kerahasiaan data kekerasan sangatlah penting dan perlu mendapatkan perhatikan serta kehati-hatian sehingga perlu dilakukan penandatanganan pakta integritas.

(60)

11 A. Waktu

2x 45 menit

B. Kompetensi Dasar

1. Mampu menggerakan dan memahami situasi peserta 2. Memahami aneka peraminan dan kerjasama kelompok C. Indikator Keberhasilan

1. Peserta dapat saling berinteraksi.

2. Peserta memahami tanggung jawab pribadi maupun tanggung jawab tim. 3. Peserta memahami pentingnya kerjasama tim.

4. Peserta merasa saling membutuhkan sesame anggota kelompoknya. D. Metode

1. Permainan & game. 2. curah pendapat 3. Tugas kelompok E. Alat & Bahan

• Laptop • LCD Projector • Kertas HVS • Flipchart • Spidol • Tape • Kaset lagu/music • Perlengkapan permainan/game • Materi/Bahan dari narasumber F. Proses

 Fasilitator mengajak masing-masing peserta untuk berkenalan

 Fasilitator mengajak peserta untuk memilih ketua kelas

 Fasilitator mengajak peserta untuk menetapkan aturan dan tata tertib dalam rangkaian pelatihan tersebut

MODUL 1 :

(61)

12

 Fasilitator memberikan penjelasan tentang aturan dan tata tertib yang telah ditetapkan

 Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan konsep-konsep yang belum jelas.

(62)

13 A. Waktu

2 x 45 menit

B. Kompetensi Dasar

1. Peserta memahami mengenai kelembagaan P2TP2A.

2. Peserta memahami penanganan kasus yang dilakukan di masing-masing unit layanan 3. Peserta memahami tugas dan fungsi masing-masing unit layanan.

4. Peserta memahami SOP penanganan kasus di P2TP2A 5. Peserta memahami management penanganan kasus.

6. Peserta memahami fungsi koordinasi dan komunikasi antar unit layanan C. Indikator Keberhasilan

1. Mengerti kelembagaan P2TP2A

2. Mengerti cara menangani korban kekerasan perempuan dan anak 3. Mengerti tugas dan tanggung jawab di masing-masing unit layanan 4. Mampu melakukan assesmaen terhadap korban

5. Membedakan dengan jenis korban kekerasan lain spt KDRT, kekerasan seksual, dan perdagangan orang

6. Terbentuk Group komunikasi (WA,BBM,Telegram,SMS)antar lembaga layanan E. Metode

1. Diskusi dan curah pendapat.

2. Presentasi materi dari narasumber dan fasilitator 3 Praktikum (HP dan laptop).

4. Simulasi, Bedah kasus dalam diskusi kelompok F. Alat & Bahan

 Laptop

 LCD Projector

 Kertas HVS

 Flipchart

 Spidol

 Materi/Bahan dari narasumber G. Proses

• Narasumber memberi penjelasan kelembagaan P2TP2A, SPM (Permen PP Nomor 01 Tahun 2010)

MODUL 2 :

KELEMBAGAAN P2TP2A dan MANAGEMENT

PENANGANAN KASUS

(63)

14 • Fasilitator memberikan penjelasan tentang kondisi P2TP2A pada umumnya dan

kondisi ideal serta upaya-upaya yang harus dilakukan

• Fasilitator/Narasumber memberikan penjelasan managemen penanganan kasus sesuai dengan SOP

• Fasilitator memberikan penjelasan penanganan kasus perempuan dan anak korban kekerasan terkait dengan hambatan kendala

• Fasilitator/narasumber menjelaskan model koordinasi sebagai komunikasi efektif antar lembaga dengan menggunakan medsos (WA,BBM, Telegram dll)

• Fasilitator mengarahkan masing-masing daerah untuk membuat grup forum koordinasi antar lembaga layanan melalui medsos (Pembuatan grup WA,BBM,Telegram, dll)

• Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan konsep-konsep yang belum jelas.

• Diskusi kelompok tentang kondisi ideal P2TP2A di daerahnya dan upaya yang dapat dilakukan.

• Paparan kelompok dari masing-masing kabupaten

• Simulasi mekanisme koordinasi dan penanganan korban.

(64)

15 A. Waktu

3 x 45 menit

B. Kompetensi Dasar

1. Peserta memahami mekanisme pencaatan dan pelaporan kekerasan. 2. Peserta memahami difinisi operasional.

3. Peserta memahami ciri-ciri korban dan pelaku 4. Peserta memahami jenis-jenis kasus

5. Peserta memahami jenis-jenis pelayanan yang diberikan 6. Peserta memahami mekanisme rujukan antar lembaga layanan

7. Peserta memahami langkah-langkah dalam proses pencatatan dan pelaporan C. Indikator Keberhasilan

1. Petugas mengerti mekanisme pencatatan dan pelaporan kekerasan

2. Petugas dapat mengidentifikasi korban dan pelaku berdasarkan ciri-ciri korban, jenis kasus, dan jenis layanan yang diberikan

3. Petugas dapat melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai alur. 4. Petugas dapat mengisis formulir I,

5. Petugas dapat memahami alur rujukan antar lembaga layanan 6. Petugas dapat menyajikan data kekerasan.

E. Metode

1. Diskusi dan curah pendapat.

2. Presentasi materi dari narasumber dan fasilitator 3. Praktikum (Komputer)

4. Simulasi dan bedah kasus

MODUL 3 :

(65)

16 F. Alat & Bahan

• Laptop • LCD Projector • Kertas HVS • Flipchart • Spidol • Tape • Kaset lagu/musik

• Materi/Bahan dari narasumber G. Proses

• Fasilitator/narasumber memberi materi mekanisme pencatatan dan pelaporan kekerasan perempuan dan anak.

• Fasilitator/narasumber memberikan penjelasan tentang difinisi operasional, ciri korban dan pelaku, jenis kasus dan jenis layanan yang diberikan.

• Fasilitator memberikan penjelasan alur pencatatan dan pelaporan kekerasan

• Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan konsep-konsep yang belum jelas.

(66)

17 A. Waktu

4 x 45 menit

B. Kompetensi Dasar

1 Peserta memahami mekanisme pencatatan dan pelaporan menggunakan aplikasi. 2 Peserta memahami cara mengkoneksikan komputer dengan internet

3 Peserta memahami cara login sebagai user Admin 4 Peserta memahami cara mengganti password 5 Peserta memahami cara membuat instansi.

6 Peserta memahami cara membuat dan mereset username dan password serta menentukan role

7 Peserta memahami cara mendeteksi kesalahan data dengan cara pengendalian prilaku data kasus, korban dan user pengelola *(NEW)

8 Peserta memehami cara pencarian data kasus *(NEW)

9 Peserta memahami proses inputing data : a. Mengisi kasus data baru

b. Mengisi identas korban

c. Mengisi layanan yang di berikan korban d. Mengisi identitas pelaku

e. Edit kasus data lama f. Edit data identitas korban g. Edit data identitas pelaku

h. Merujuk Kasus ke layanan yang lain

i. Menerima Rujukan dari lembaga layanan lain baik dalam daerah maupun lintas wilayah.

9. Peserta memahami cara melihat operator yang aktif mengisi data C. Indikator Keberhasilan

1. Tersedianya Instansi untuk lembaga layanan di Provinsi maupun Kabupaten/Kota di wilayahnya dalam aplikasi.

2. Peserta dapat melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai mekanisme menggunakan aplikasi

3. Peserta mampu melakukan login, inputing, editing, dan merujuk data melalui aplikasi. 4. Petugas terampil dalam menggunakan aplikasi

5. Tersajinya data kekerasan tahun 2016 dan data triwulan I 2017

MODUL 4 :

(67)

18 D. Metode

1. Diskusi dan curah pendapat.

2. Presentasi materi dari narasumber dan fasilitator 3. Praktikum

4. Simulasi dan bedah kasus G. Alat & Bahan

 Laptop

 LCD Projector

 Flipchart

 Spidol

 Jaringan internet

 Materi/Bahan dari narasumber H. Proses

 Fasilitator/narasumber memberi materi cara masuk ke aplikasi

 Fasilitator/narasumber memberikan materi cara login

 Fasilitator/narasumber memberikan materi cara mengganti password

 Fasilitator/narasumber memberikan materi cara membuat Instansi, Username dan password serta cara mereset.

 Fasilitator/narasumber memberikan materi : ✓ Mengisi kasus data baru

✓ Mengisi identas korban diketahui NIK dan tanpa NIK ✓ Mengisi layanan yang di berikan korban

✓ Mengisi identitas pelaku ✓ Edit kasus data lama ✓ Edit data identitas korban ✓ Edit data identitas pelaku

✓ Merujuk Kasus ke layanan yang lain

✓ Menerima Rujukan dari lembaga layanan lain baik dalam daerah maupun lintas wilayah.

• Fasilitator/narasumber memberi materi cara melihat operator yang aktif mengisi data

(68)

19 A. Waktu

1 x 45 menit

B. Kompetensi Dasar

1. Terampil mengidentifikasi korban. 2. Terampil mengisi formulir I.

3. Terampil menggunakan aplikasi Simfoni PPA C. Indikator Keberhasilan

1 Peserta dapat mengidentifikasi data korban.

2 Peserta dapat mengisi formulir I dan mendiskripsikan kasus 3 Peserta mampu mengaplikasikan Simfoni PPA

D. Metode

1. Diskusi dan curah pendapat. 2. Praktikum dengan komputer 3. Simulasi

E. Alat & Bahan

 Laptop

 LCD Projector

 Kertas HVS

 Flipchart

 Spidol

 Data kekerasan semester Idari masing-masing Kab/Kota F. Proses

1 Melakukan koneksi jaringan untuk membuka aplikasi Simfoni PPA 2 Melakukan login

3 Proses entry data kekerasan semester I tahun 2017 sesuai dengan formulir I 4 Menerima rujukan dari lembaga layanan lain

5 Merujuk kasus ke lembaga layanan lain 6 Cetak laporan

7 Menampilkan laporan

MODUL 5 :

(69)

20 G. Waktu

1 x 45 menit

H. Kompetensi Dasar

1 Terampil menampilkan report Simfoni PPA. 2 Terampil mengolah data.

3 Terampil menyajikan data Simfoni PPA I. Indikator Keberhasilan

1. Tersajikannya data SIMFONI PPA antara lain: a. Report jumlah kasus

b. Report jumlah korban (jenis kelamin, klp umur) c. Report jumlah pelaku (jenis kelamin, klp umur) d. Report Jenis-jenis kekerasan (fisik, psikis,seksual,dll) e. Melihat grafik

2. Menampilkan Tren

3. Menampilkan Perbandingan J. Metode

1. Diskusi dan curah pendapat. 2. Praktikum dengan komputer 3. Simulasi

K. Alat & Bahan

 Laptop

 LCD Projector

 Kertas HVS

 Flipchart

 Spidol

 Data kekerasan semester I dari masing-masing Kab/Kota L. Proses

1. Fasilitator/narasumber memberi materi cara menampilkan report melalui aplikasi

MODUL 6 :

(70)

21 2. Fasilitator/narasumber memberi materi cara mengolah data menggunakan exel:

✓ Report jumlah korban (jenis kelamin, klp umur) ✓ Report jumlah pelaku (jenis kelamin, klp umur) ✓ Report Jenis-jenis kekerasan (fisik, psikis,seksual,dll) ✓ Menyajikan grafik

3. Fasilitator/narasumber memberi materi cara membuat dan menampilkan tren

4. Fasilitator/narasumber memberi materi cara membuat menampilkan perbandingan data 5. Fasilitator/narasumber memberi materi cara menyajikan data

(71)

22 A. Waktu

1 x 45 menit

B. Kompetensi Dasar

1. Peserta memahami semua materi yang telah diberikan.

2. Peserta mempunyai komitmen dalam penyelenggaraan SIMFONI PPA

3. Peserta mampu mengidentifikasi permasalahan implementasi SIMFONI PPA di daerahnya

4. Peserta mampu menyusun rencana program kegiatan yang dapat mendukung ketersediaan data kekerasan

C. Indikator Keberhasilan

a. Tersusunnya draft surat edaran masing-masing unit layanan untuk mengimplementasikan sistem data SIMFONI PPA.

b. Tersusunnya rencana tindak lanjut penyelenggaraan pelatihan SIMFONI PPA di masing-masing daerah menggunakan dana Dekon. (jadwal pelaksanaan, peserta yang diundang, tempat pelaksanaan)

c. Tersusunnya draft RTL pengelolaan data di masing-masing daerah. (Memasukan SIMFONI dalam Program kegiatan daerah)

d. Ditandatanganinya pakta integritas pengelola data SIMFONI PPA I. Proses

 Fasilitator/narasumber memberi gambaran pentingnya regulasi yang mendukung pelaksanaan SIMFONI PPA. (Peserta merumuskan draft surat edaran pengeloaan data di masing-masing unit layanan)

 Fasilitator/narasumber memberi penekanan dan arahan terkait pakta integritas

 Fasilitator/narasumber memberikan arahan rencana tindak lanjut penyelenggaraan pelatihan SIMFONI di daerah menggunakan dana Dekon.(waktu,tempat,peserta yang dilatih)

 Fasilitator/narasumber memberi gambaran rencana tindak lanjut agar kegiatan sistem data masuk dalam program kegiatan di daerah.(rakor data, bintek, umpan balik dll)

MODUL 7 :

RENCANA TINDAK LANJUT DAN

(72)

23

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

FORMULIR PENCATATAN DAN PELAPORAN DATA NASIONAL

KORBAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK

Provinsi : ………

Kabupaten/Kota : ……… Unit Layanan : ………

No. Register :………(Contoh:001/RSUD-ABEPURA/12/2016) Hari/Tanggal/Bln/Th : ………

Konselor/Petugas : ………

Media : ( ) Tatap Muka ( ) Surat ( ) Telepon

I. IDENTITAS KORBAN 1. Nama : ………. 2. NIK : ………. 3. Tempat/Tanggal Lahir : ………. 4. Alamat : ………. Kecamatan : ……….. Kab/Kota : ……….. 5. Pendidikan : ( ) Tidak Sekolah ( ) SLTA/Sederajat

( ) SD ( ) D1/D2/D3

( ) SLTP/Sederajat ( ) S1/S2 ( ) Lainnya, ...

(73)

24 ( ) Katolik ( ) Hindu

( ) Budha ( ) Konghucu

( ) Lainnya, ...

7. Pekerjaan : ( ) Pelajar/Mahasiswa ( ) Petani

( ) Guru ( ) PNS

( ) Buruh/Karyawan ( ) TNI/Polri

( ) Swasta/Wiraswasta ( ) Ibu Rumah Tangga ( ) Pedagang ( ) Lainnya, ...

8. Status : ( ) Belum Kawin ( ) Kawin/Nikah ( ) Cerai Hidup, Tahun …… ( ) Cerai Mati, Thn....

9. Jumlah Anak : ……….

10. Nama Ortu/Wali/Pengasuh : ……….

11. Alamat : ……….

Kecamatan : ……….. Kab/Kota : ……….. 12. Pekerjaan Orang Tua/Wali :

Bapak : ………..

Ibu : ………..

Wali/Pengasuh : ... 13. Jumlah Saudara : ……… Anak Nomor …………...…… 14. Hubungan dengan Pelaku : ………. 15. Rujukan Dari : ………. 16. Kelengkapan Administrasi :

( ) Akte Kelahiran ( ) Kartu Keluarga (KK) ( ) KTP ( ) Akte Nikah Catatan Sipil ( ) Surat Nikah (Gereja/Adat) ( ) Akte Cerai KUA

(74)

25 ( ) Akte Cerai Catatan Sipil ( ) Ijasah terakhir

( ) Lainnya ………...

II. INFORMASI KASUS 1. DOMESTIK (KDRT) ( ) Fisik ( ) Penelantaran/ekonomi ( ) Psikis ( ) Seksual 2. TRAFICKING/PERDAGANGAN ORANG ( ) Ekonomi ( ) Seksual ( ) Lainnya, ... 3. PUBLIK ( ) Fisik ( ) Seksual ( ) Psikis ( ) Lainnya, ... 4. BENTUK KEKERASAN Fisik ( ) Penganiayaan

( ) Penganiayaan mengakibatkan luka berat ( ) Penganiayaan meninggalnya seseorang ( ) Lainnya, ...

Phsikis ( ) Jiwa

(75)

26 Seksual

( ) Persetubuhan ( ) Sodomi

( ) Perbuatan cabul

( ) Lainnya, ...

5. Dampak / Akibat Kekerasan :

FISIK SEKSUAL PHSIKIS EKONOMI /

PENELANTARAN

(1) (2) (3) (4)

6. Tempat dan Waktu Kejadian Kekerasan :

NO BENTUK KEKERASAN WAKTU TEMPAT

(1) (2) (3) (4)

7. Saksi dan Alat Bukti : a. ( ) Tidak Ada b. ( ) Ada

NO BENTUK KEKERASAN ALAT BUKTI SAKSI

(76)

27 8. Keinginan dan Harapan Korban/Pelapor :

KEINGINAN HARAPAN

(1) (2)

9. Layanan yang diinginkan Korban/pelapor : ( ) Konseling ( ) Shelter ( ) Konsultasi ( ) Mediasi

( ) Bantuan Hukum ( ) Psikologi/Psikiater ( ) Medis ( ) Lainnya ………...

10. Alasan Pelapor/Korban Melaporkan Kejadian:

………... ………...

11. Informasi Kejadian di Peroleh dari

( ) Anggota Keluarga ( ) Tetangga

( ) Teman ( ) Korban

( ) Lainnya, ...

12. Kedatangan Korban/Pelapor ke Unit Layanan : ( ) Sendiri

( ) Diantar/Bersama orang lain

NO NAMA RELASI DENGAN KORBAN ALAMAT

(77)

28 13. Kronologis/Uraian Singkat Kasus :

……… ………...

……… ………...

14. Khusus Kasus Trafficking : a. Rute Trafficking : ……….……… ………... b. Alat Transportasi : ( ) Darat : ……… ( ) Laut : ……… ( ) Udara : ………

c. Cara dan Tahap Proses yang digunakan :

NO CARA TAHAP PROSES

(1) (2) (3)

d. Bentuk Eksploitasi yang Dialami Korban di Negara/Daerah Tujuan :

……… e. Bentuk Pelanggaran :

……… f. Bentuk Kriminalisasi (Bila Ada) :

(78)

29 III. IDENTITAS PELAKU

1. Nama : ……….. 2. NIK : ……….. 3. Tempat/Tanggal Lahir : ……….. 4. Alamat : ……….. Kecamatan : ………...……… Kab/Kota : ………...……… 5. Pendidikan : ( ) Tidak Sekolah ( ) SLTA/Sederajat

( ) SD ( ) D1/D2/D3

( ) SLTP/Sederajat ( ) S1/S2

( ) Lainnya ……...

6. Agama : ( ) Islam ( ) Kristen

( ) Katolik ( ) Hindu ( ) Budha ( ) Konghucu ( ) Lainnya ……...

7. Pekerjaan : ( ) Pelajar/Mahasiswa ( ) Petani

( ) Guru ( ) PNS

( ) Buruh/Karyawan ( ) TNI/Polri

( ) Swasta/Wiraswasta ( ) Ibu Rumah Tangga

( ) Pedagang

( ) Lainnya, ... 8. Status : ( ) Belum Kawin ( ) Kawin

( ) Cerai Hidup, tahun....… ( ) Cerai Mati, Thn …… 9. Nama Ortu/Wali : ………..

10. Alamat : ………..

Kecamatan : ……… Kab/Kota : ……… 11. Pekerjaan Orang Tua/Wali :

(79)

30

Ibu : ………

12. Jumlah Saudara : ……… Anak Nomor ………

13. Hubungan dengan Korban : ………..

14. Ciri-ciri Khusus Pelaku : a. ……… b. ……… c. ……… ..., ... KONSELOR/PETUGAS PENGADU/KORBAN ( ...) ( ...) MENGETAHUI,

PENANGGUNG JAWAB UNIT LAYANAN

(80)

31

MANUAL BOOK

SIMFONI-PPA

(Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak)

A. Halaman Utama (Login Administrator)

Halaman yang di dalamnya terdapat bagian untuk login dengan memasukkan username dan kata sandi. Berikut tampilan halaman login SIMFONI-PPA :

Setelah memasukkan username dan kata sandi dengan benar, maka akan masuk pada halaman awal SIMFONI-PPA sebagai Administrator. Tampilan halamannya adalah sbb:

1. Beranda Administrator

Dalam istilah komputer, beranda juga disebut halaman awal, halaman utama, dan Front Page, halaman depan dari sebuah situs web yang dirancang sebagai titik fokus pusat juga bertindak sebagai halaman yang mengirimkan informasi ke komputer lain ketika telah terhubung ke dalam jaringan tanpa permintaan informasi khusus. Jadi beranda/homepage adalah halaman awal atau tampilan awal muka depan dari SIMFONI-PPA setelah melakukan login.

(81)

32

2. Master

Master digunakan untuk mengelola (tambah, edit & hapus) data Instansi dan User.

a) Instansi

Instansi digunakan untuk mengelola (tambah, edit & hapus) data Instansi. Sebelum menambah data User dan data kasus, terlebih dahulu kita harus menambahkan nama-nama instansi agar saat membuat User dan memberikan pelayanan korban bisa memilih instansi.

1) Tambah Instansi

 Untuk menambah data klik tombol tambah, muncul form seperti dibawah ini.

(82)

33

2) Edit Instansi

 Klik Instansi yang akan diedit

 Kemudian akan muncul halaman edit Instansi

 Setelah selesai mengedit data klik tombol Update Data untuk menyimpan perubahan data.

(83)

34

3) Hapus Instansi

 Klik Instansi yang akan di hapus

(84)

35

b) User

User digunakan untuk mengelola (tambah, edit & hapus) data user.

1) Tambah User

User digunakan untuk membuat akun

 Untuk menambah data klik tombol tambah, muncul form seperti dibawah ini.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembangunan aplikasi ini dimulai dengan studi literatur dimana mempelajari penelitian dengan kajian yang sama, kemudian mengumpulkan data atribut dari

Skor 1 : Semua hasil praktikum tidak sesuai dengan teori, dikarenakan kesalahan praktikan dalam melakukan percobaan / tidak sesuai dengan prosedur kerja.. Kemampuan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara kemampuan metakognisi terhadap penguasaan konsep kimia siswa, efikasi diri terhadap penguasaan

Perencanaan dalam pemanfaatan BOR rumah sakit pada tingkat kepala bidang keperawatan rawat inap dan wakil direktur pelayanan yaitu perencanaan kebutuhan tenaga,

sehingga alat bukti tersebut tidak dapat mendukung dalil perlawanan Pelawan sebagai pelawan yang beritikad baik;--- Menimbang, bahwa karena dari hasil

Gerakan politik yang lain yang dilakukan ICMI ialah mendesak pemerintah MPR DPR dan pemerintah untuk segera melaksanakan Tap MPR yang mengamanatkan penghentian kerja sama dengan

Tujuan penelitian ini yaitu : 1) untuk mengetahui pengaruh Program Akademik terhadap Mutu Pelayanan Mahasiswa 2) untuk mengetahui pengaruh Aplikasi SIAKAD terhadap

a. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung ke lapangan, yaitu pada aktivitas pengolahan rumput laut untuk mengetahui kadar perolehan hasil panen sebagai salah satu