• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMASARAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PETERSAYSDENIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PEMASARAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PETERSAYSDENIM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

STRATEGI PEMASARAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PETERSAYSDENIM

(Studi Korelasional Strategi Komunikasi Pemasaran Petersaysdenim dengan Loyalitas Konsumen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara)

Nia Ervina 1009041214

Abstrak

Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran Petersaysdenim. Sebuah studi korelasional tentang hubungan antara komunikasi pemasaran terhadap loyalitas konsumen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Adapun permasalahan yang diteliti adalah “Sejauh manakah hubungan antara strategi komunikasi pemasaran Petersaysdenim terhadap loyalitas konsumen?”. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi, komunikasi pemasaran, teori AIDDA, internet dan teori loyalitas. Penelitian ini menggunakan korelasional, yaitu metode yang melihat ada tidaknya suatu hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Penarikan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode purposive sampling, dimana yang diteliti yaitu mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang menggunakan produk Petersaysdenim. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis tabel tunggal, analisis tabel silang dan uji hipotesis menggunakan Rank Spearman. Hasil keseluruhan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara strategi komunikasi pemasaran Petersaysdenim dengan loyalitas konsumen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Hubungan tersebut cukup berarti. Hasil ini diperoleh dengan menggunakan uji hipotesa yang dilambangkan dengan rs, hasilnya yaitu rs = 0,62 dan berdasarkan skala Guildford berada pada skala yang menunjukkan hubungan yang cukup berarti.

(2)

2 PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dewasa ini bisnis dan perekonomian berkembang semakin pesat. Kemudian menuntut para pengusaha memutar otak lebih untuk menentukan langkah yang tepat agar bisnisnya bisa memenangkan persaingan dan terus bertahan. Dengan menemukan strategi pemasaran dan cara mengkomunikasikannya ke pasar dengan efektif bisa menjadi langkah yang akan sangat membantu perusahaan.

Pemasaran merupakan langkah terpenting dalam mengembangkan bisnis. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (William J.Staton, 1978). Pemasaran dimaksudkan agar perusahaan dapat mencakup sebanyak-banyaknya kosumen dan mempertahankan ke-loyal-an konsumen tersebut terhadap produknya guna mencapai tujuan perusahaan itu sendiri.

Komunikasi pemasaran adalah istilah yang menggambarkan bagaimana organisasi, perusahaan atau pemerintah mengkomunikasikan pesan-pesan kepada khalayak sasaran mereka. Khalayak sasaran adalah kelompok konsumen potensial yang menerima pesan-pesan pemasaran mereka (Lwin dan Aitchison, 2005:5).

Semua sektor bisnis dituntut hal yang sama, termasuk bisnis mode. Banyaknya merek-merek terkenal dengan kualitas unggul beredar di masyarakat dengan berbagai inovasi yang terus ditawarkan.

Bukan berarti merek dalam negeri tidak bisa sukses dan mampu bersaing dengan merek impor. Tidak hanya di Indonesia tapi juga terkenal dan membuka toko di luar negeri. The Executive, Eiger, Lea, Damn I Love Indonesia dan

Petersaysdenim adalah contoh beberapa merek asli Indonesia yang meraup sukses

di bisnis internasional.

Untuk mewujudkan visi menembus pasar internasional dengan efektif, Petersaysdenim menggunakan internet dengan memanfaatkan fungsi jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, Tumblr dan surat elektronik untuk promosi dan berkomunikasi dengan konsumen Petersaysdenim. Cara ini tidak memakan biaya mahal dan Petersaysdenim bisa lebih dekat dengan konsumen karena bisa berinteraksi langsung. Selain itu, Petersaysdenim memilih untuk mensponsori kelompok musik lokal maupun internasional, dengan begitu kemanapun mereka memakai produk Petersaysdenim akan dilihat banyak orang. Strategi Petersaysdenim dengan mensponsori artis-artis ini menjadi inspirasi merek lain untuk melakukan hal yang sama, inovasi strategi inilah yang meningkatkan penjualan Petersaysdenim.

Dengan strategi Petersaysdenim yang melihat peluang dengan jeli dan berhasil meraup banyak konsumen yang loyal terhadap produknya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Strategi Komunikasi Pemasaran Petersaysdenim dengan Loyalitas Konsumen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara”.

(3)

3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka masalah pokok yang dapat dirumuskan adalah: “Adakah terdapat pengaruh antara strategi komunikasi pemasaran Petersaysdenim terhadap loyalitas konsumen yang menggunakan produk Petersaysdenim di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara?”

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran Petersaysdenim terhadap loyalitas konsumen yang menggunakan produk Petersaysdenim di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Uraian Teoritis Komunikasi

Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilaksanakan secara efektif, para peminat komunikasi sering mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold D. Laswell dengan menjawab pertanyaan “Who Says What in Which Channel to Whom With What Effect”. Formula tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut (Effendy, 2002:10):

1. Who (komunikator), merupakan pihak yang menyampaikan pesan.

2. Says What (pesan), merupakan pernyataan yang didukung oleh lambang-lambang.

3. In Which Channel (media), merupakan sarana atau saluran yang mendukung pesan yang disampaikan.

4. To Whom (komunikan), merupakan pihak yang menerima pesan.

5. With What Effect (efek yang ditimbulkan), merupakan suatu dampak yang timbul sebagai pengaruh pesan.

Komunikasi Pemasaran

Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran. Berdasarkan defenisi tersebut dapat diketahui beberapa istilah seperti: kebutuhan (needs), keinginan (wants), permintaan (demands), produk (product), pertukaran (exchange), transaksi (transactions) dan pasar (markets) (Angipora, 1999:3).

Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar.

Sponsorship

Sponsor dapat didefinisikan sebagai perubahan dalam penyediaan bantuan terhadap perusahaan yang ingin membuat acara atau sebuah program. Bantuan tersebut dapat berbentuk uang atau dalam bentuk apapun. Untuk sebuah kegiatan dalam mencapai tujuan komersial (Meenaghan, 1991).

Menurut Roy dan Cornwell (2003), sponsorship didefinisikan sebagai pemberian tunai dan atau pembayaran barter (in-kind) akan benda kepemilikan (seperti olahraga, hiburan, non-profit event / organisasi) dengan balasan berupa

(4)

4

akses pemanfaatan potensial iklan yang berhubungan dengan kepemilikan perusahaan / produk.

Roy dan Cornwel berpendapat dengan menjadi sponsor pada sebuah acara tentunya diharapkan agar brand awarenes dan atau brand / corporate image meningkat dimata konsumen. Sehingga meningkatkan pula ketertarikan konsumen terhadap produk.

Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai “proses pengambilan

keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh dan menggunakan barang-barang dan jasa”.

Dari definisi diatas maka disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan menyangkut suatu proses keputusan sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk, temasuk berapa jumlah yang dapat dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa dan bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi, baik individu maupun tumah tangga.

Teori AIDDA

Dari uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, teori yang dipandang mendekati permasalahan penelitian ini adalah teori AIDDA. Pengertiannya sebagai berikut:

A - Attention - Perhatian I - Interest - Minat D - Desire - Hasrat D - Desicion - Keputusan A - Action - Tindakan Internet

Teknologi komunikasi adalah teknologi yang mencakup teknologi komputer serta teknologi informasi. Teknologi komputer yang berkaitan dengan perangkat komputer sedangkan teknologi informasi menyangkut radio, televisi dan telepon. Perubahan terbesar dibidang teknologi komunikasi setelah munculnya televisi adalah penemuan dan pertumbuhan internet. Lahirnya era dimana bergabungnya telepon, radio, komputer dan televisi menjadi satu dan teknologi itu disebut dengan internet.

Internet telah memberikan kontribusi dan andil sangat besar bagi perkembangan dunia. Kehadiran internet menghapus batas dan jarak terhadap akses informasi.

Strategi

Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia (stratus = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dulu yang sering diwarnai perang, dimana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi juga biasa diartikan sebagai suatu rencana

(5)

5

Variabel Bebas (X) Strategi Komunikasi

Pemasaran

untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karakteristik fisik medan perang, kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orang-orang yang menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi (Lupiyoadi, 2006: 35).

Loyalitas

Dewasa ini perusahaan berusaha untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi para pelanggannya. Menurut Griffin (2005 : 31) definisi pelanggan (customer) memberikan pandangan mendalam yang penting untuk memahami mengapa perusahaan harus menciptakan dan memelihara pelanggan dan bukan hanya menarik pembeli. Defenisi itu berasal dari kata custom, yang didefinisikan sebagai “membuat sesuatu menjadi kebiasaan atau biasa” dan “mempraktikkan kebiasaan”.

Kerangka Konsep

Variabel Penelitian

Variabel Penelitian

Variabel Teoritis Variabel Operasional

Variabel Bebas (X)

Strategi Komunikasi Pemasaran

Iklan

Promosi Penjualan

Penjualan Personal

Sponsorship Variabel Terikat (Y)

Loyalitas Konsumen

Pembelian Berulang

Mereferensikan Ke Orang Lain

Kekebalan Tarikan Pesaing

Karakteristik Responden Departemen

Jenis Kelamin

Uang saku

Penghasilan orang tua

Metodologi Penelitian Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian ini di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara, Departemen Ilmu Komunikasi, yang beralamat di Jl.

Variabel Terikat (Y) Loyalitas Konsumen

Karakteristik Responden

(6)

6

Prof. A. Sofian No. 1 Kampus Usu, Padang Bulan, Medan-20155. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014.

Metode Penelitian

Metode penelitian menggunakan metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif.

Populasi dan Sampel

Populasi yang dipilih sebagai objek penelitian adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan jumlah objek penelitian sebanyak 4025. Jumlah sampel yang diambil menggunakan rumus taroyamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% sebanyak 98 orang mahasiswa.

Teknik Penarikan Data

1. Teknik Purposive Sampling 2. Teknik Accidental Sampling Teknik Pengumpulan Data

1. Penelitian Lapangan (kuesioner) 2. Penelitian Kepustakaan

Analisis Data

1. Analisis Tabel Tunggal 2. Analisis Tabel Silang

Hasil dan Pembahasan

Tabel 4.5

Mengenal Petersaysdenim Dari Internet

No. Jawaban Frekuensi Persen

1 Tidak Benar 23 23,5

2 Benar 53 54,1

3 Sangat Benar 22 22,4

Total 98 100

Sumber: P.5/FC.5

Dapat dilihat bahwa responden yang mengenal Petersaysdenim melalui internet sebanyak 53 orang (54,1%) dan yang mengenal Petersaysdenim bukan melalui internet sebanyak 23 orang (23,5%). Responden yang sangat yakin mengenal Petersaysdenim melalui internet sebanyak 22 orang (22,4%). Lebih banyak responden yang mengenal Petersaysdenim melalui internet.

Tabel 4.8

Membeli Petersaysdenim Melalui Media Sosial (facebook, instagram dan twitter).

No. Jawaban Frekuensi Persen

1 Tidak Benar 29 29,6

(7)

7

3 Sangat Benar 10 10,2

Total 98 100

Sumber: P.8/FC.8

Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab membeli Petersaysdenim melalui media sosial sebanyak 59 orang (60,2%) dan yang menjawab tidak membeli produk Petersaysdenim melalui media sosial sebanyak 29 orang (29,6%). Sebanyak 10 orang (10,2%) responden menjawab sangat benar membeli produk Petersaysdenim melalui media sosial.

Pemesanan produk – produk Petersaysdenim dapat dilakukan melalui akun – akun resmi Petersaysdenim yaitu instagram @petersaysdenimofficial , facebook https://www.facebook.com/petersaysdenim , website www.petersaysdenim.com . Akun – akun media sosial ini dibuat untuk memudahkan konsumen mendapatkan produk asli Petersaysdenim dan memperluas cakupan pasar Petersaysdenim tanpa terbatas jarak. Pemesanan dilakukan pembeli secara langsung dengan pegawai

Petersaysdenim melalui email ataupun pesan singkat dari telepon genggam,

kemudian pembeli mentransfer sesuai harga yang tertera dan dalam 24 jam. Produk yang dipesan akan sampai paling lama 7 hari dari waktu pemesanan.

Tabel 4.12

Membeli Langsung Di Booth Petersaysdenin Pada Acara Musik

No. Jawaban Frekuensi Persen

1 Tidak Benar 10 10,2

2 Benar 74 75,5

3 Sangat Benar 14 14,3

Total 98 100

Sumber: P.12/FC.12

Berdasarkan tabel 4.12 diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 74 orang (75,5%) responden membeli produk Petersaysdenim langsung di booth Petersaysdenim yang ada pada acara – acara musik yang disponsorinya dan sebanyak 10 orang (10,2%) responden yang tidak membeli langsung produk Petersaysdenim di booth pada acara musik. Sebanyak 14 orang (14,3%) responden menjawab sangat benar membeli langsung produk Petersaysdenim di booth pada acara – acara musik.

Sesuai dengan tujuan Petersaysdenim yang menyatukan denim dengan musik, selain mensponsori acara – acara musik kelas internasional Petersaysdenim juga membuka booth yang menjual produk – produknya.

Tabel.4.15

Membeli Petersaydenim Karena Mensponsori Acara Musik.

No. Jawaban Frekuensi Persen

1 Tidak Benar 17 17,3

2 Benar 36 36,7

3 Sangat Benar 45 46,00

Total 98 100

Sumber: P.15/FC.15

Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa, sebanyak 36 orang (36,7%) responden yang membeli produk Petersaysdenim karena banyak mensponsori

(8)

8

acara-acara musik dalam dan luar negeri dan sebanyak 45 orang (46%) menjawab sangat benar membeli produk Petersaysdenim karena banyak mensponsori acara-acara musik dalam dan luar negeri. Sebanyak 17 orang (17,3%) responden yang membeli produk Petersaysdenim bukan karena banyak mensponsori acara-acara musik.

Petersaysdenim juga berkolaborasi sebagai sponsor di beberapa acara musik nasional maupun internasional seperti Machbeth Summer Fest (Kanada), Musik Festifile (Bandung), dan Petersaysdenim Music Fest 2013 (Bali) dimana Petersaysdenim sebagai sponsor utamanya (www.facebook.com/petersaysdenim).

Tabel 4.17

Frekuensi Pembelian Petersaysdenim

No. Jawaban Frekuensi Persen

1 1 – 2 16 16,3

2 3 – 4 50 51,0

3 > 4 32 32,7

Total 98 100

Sumber: P.17/FC.17

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 50 orang (51,0%) responden mempunyai 3-4 produk Petersaysdenim dan 32 orang (32,7%) responden memiliki lebih dari 4 produk Petersaysdenim. 16 orang (16,3%) responden memiliki 1-2 produk Petersaysdenim.

Dapat disimpulkan bahwa dilihat dari frekuensi pembelian pada tabel diatas, sangat banyak responden yang loyal terhadap Petersaysdenim karena telah melakukan pembelian berulang lebih dari 2 kali. Hal ini menunjukkan sudah terjalinnya hubungan kesetian pada konsumen terhadap produk-produk Petersaysdenim.

Tabel 4.20

Memberitahukan Keunggulan Petersaysdenim Kepada Orang Lain.

No. Jawaban Frekuensi Persen

1 Tidak Benar 26 26,5

2 Benar 57 58,2

3 Sangat Benar 15 15,3

Total 98 100

Sumber: P.20/FC.20

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 57 orang (58,2%) responden memberitahukan keunggulan-keunggulan produk Petersaysdenim kepada orang lain dan 26 orang (26,5%) responden tidak memberitahukan keunggulan-keunggulan Petersaysdenim kepada orang lain. Sebanyak 15 orang (15,3%) responden menjawab sangat benar memberitahukan keunggulan-keunggulan produk Petersaysdenim kepada orang lain.

Selain melakukan pembelian berulang, tingkat keloyalan konsumen dapat dilihat dari tindakannya memberitahukan keunggulan produk yang disukai kepada orang lain. Hal ini termasuk salah satu tindakan promosi yang dilakukan konsumen kepada orang lain.

Tabel 4.23

Menyukai Petersaysdenim Dibandingkan Merek Lain Yang Sejenis.

No. Jawaban Frekuensi Persen

(9)

9

2 Benar 45 45,9

3 Sangat Benar 12 12,3

Total 98 100

Sumber: P.23/FC.23

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 45 orang (45,9%) responden menyukai produk Petersaysdenim dibandingkan merek lain yang sejenis, dan 41 orang (41,8%) responden tidak lebih menyukai produk Petersaysdenim dibandingkan merek lain sejenis. Sebanyak 12 orang (12,3%) sangat menyukai produk Petersaysdenim dibandingkan dengan merek lain sejenis.

Banyaknya merek denim lain yang beredar di pasaran menjadikan persaingan semakin ketat. Kekebalan konsumen terhadap tarikan pesaing ini diharapkan dapat tumbuh seiring dengan strategi – strategi pemasaran yang dilakukan Petersaysdenim.

Tabel 4.27

Analisis Tabel Silang Membeli Petersaysdenim Di Booth Pada Acara Musik Dengan Membeli Lagi Petersaysdenim Karena Sesuai Style Fashion

Responden.

Membeli Lagi karena sesuai style

fashion responden Total

Tidak benar Benar sangat benar Membeli Tidak Benar Count 2 7 1 10 Petersaysdenim % of Total 2,0% 7,1% 1,0% 10,2%

di booth pada Benar Count 13 50 11 74

acara musik % of Total 13,3% 51,0% 11,2% 75,5%

Sangat

Benar Count 0 9 5 14

% of Total ,0% 9,2% 5,1% 14,3%

Total Count 15 66 17 98

% of Total 15,3% 67,3% 17,3% 100,0%

Berdasarkan output SPSS 13.0, diketahui 51,0% responden yang membeli Petersaysdenim di booth pada acara musik telah membeli lagi karena sesuai dengan style fashion responden. Responden menyebutkan, bentuk potongan celana dan baju Petersaysdenim sesuai dengan bentuk kaki ataupun badan responden. Kemudian desain dan pilihan warna yang disediakan identik dengan gaya kasual yang menampilkan kesan santai tapi tetap terlihat keren dan gaya. Seperti yang terlihat pada musisi – musisi yang memakai produk Petersaysdenim di acara musik yang juga disponsori oleh Petersaysdenim. Responden menyukai kesan yang ditimbulkan dari produk – produk Petersaysdenim dan membelinya di

booth Petersaysdenim pada acara – acara musik, sehingga memutuskan membeli

kembali produk – produk Petersaysdenim yang sesuai dengan style fashion reponden. Dengan kata lain, kedua variabel memiliki hubungan sehingga dapat diketahui bahwa variabel tersebut merupakan variabel yang positif.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

(10)

10

Setelah melalui proses analisis data mengenai “Strategi Pemasaran Petersasydenim Terhadap Loyalitas Konsumen” maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan antara strategi pemasaran Petersaysdenim dengan loyalitas konsumen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, hubungan tersebut menunjukkan hubungan yang cukup berarti dan signifikan. Pembelian terhadap produk Petersaysdenim dilakukan oleh konsumen berdasarkan beberapa alasan. Diantaranya strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan melalui iklan diinternet dan majalah musik, promosi penjualan dengan memberikan potongan harga, penjualan personal dengan menjual produk di booth pada acara musik dan pameran fashion, serta kegiatan mensponsori acara musik dan artis adalah hal-hal yang sangat mempengaruhi konsumen terhadap pembelian produk Petersaysdenim. Dari strategi tersebut terciptalah loyalitas pada konsumen yang ditunjukkan dari sikap konsumen yang membeli produk secara berulang, mereferensikannya ke orang lain dengan memberitahu keunggulan – keunggulan produk Petersaysdenim, serta menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama penelitian, maka peneliti ngajukan sejumlah saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya dosen lebih memperhatikan dengan teliti hasil penelitian mahasiswanya dalam setiap proses bimbingan agar mahasiswa dapat lebih mengoreksi diri ke arah yang lebih baik.

2. Sebaiknya pihak yang menjadi responden menghargai kuisioner yang diberikan dan mengisinya dengan sebaik-baiknya.

3. Kadang kala sulit untuk mengakses website www.petersaysdenim.com , perlu perhatian lebih agar mengatasi masalah ini. Sehingga konsumen yang ingin melihat produk-produk Petersaysdenim tidak kecewa.

DAFTAR REFRENSI

Angipora, Marius P. 1999. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta : Grafindo Persada Cangara, Hafied. 2000.Pengertian Ilmu Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Effendy, Onong Ucjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.

Lupiyoadi, Rambat & A. Hamdani. 2009. Manajemen Pemasaran Jasa Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

Lwin, May. Aitchison, Jim. 2005. Clueless in Marketing Communications. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer.

Meenaghan, Tony. 1991. The Role of Sponsorship in the Marketing

Communications Mix, “Journal of Advertising”. Vol 110.

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan mengenai Kenaikan Pajak Kendaraan Bermotor Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan

Hal ini membuat perhitungan debit banjir rencana (Q hidrologi) kawasan apartemen dibagi menjadi 2 sistem, yaitu sistem drainase atas dan sistem drainase bawah. 3)

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat serta kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Pelaksanaan

Tujuan penelitian adalah membuktikan dan menjelaskan pengaruh earning per share, debt to equity ratio, suku bunga dan inflasi terhadap price to book value (perusahaan perbankan

Realitanya hal-hal tersebut masih belum terbina dan berjalan dengan semestinya, utamanya dalam hal belum terlalu komitmennya terhadap tugas (masih mementingkan

Pada activity diagram ini dirancang sebuah flow aktivitas yang dilakukan oleh user yang terdapat pada use case. Pada gambar 4.20 menunjukkan flow untuk mengetahui

Kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan aplikasi ini bahwa informasi tentang penyakit terkait dapat lebih mudah diperoleh dengan dibuatnya suatu sistem pakar untuk

Pada daerah kajian di Pantai Kili-kili memiliki nilai kemiringan diatas 13%, nilai tersebut merupakan nilai kemiringan pantai yang paling sesuai untuk