• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Darmono, D.W Budidaya Anggrek Vanda. Penebar Swadaya. Jakarta. 75 hlm.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Darmono, D.W Budidaya Anggrek Vanda. Penebar Swadaya. Jakarta. 75 hlm."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Afriyanti, S. 2009. Pengaruh konsentrasi benziladenin (BA) pada pembentukan anakan Anthurium dan Aglaonema. Tesis .. Pascasatjana Magister Agronomi Universitas Lampung. Bandar Lampung. 76 hlm.

Blanchard, M.G. E.S. Runkle. 2008. Benzyladenine promotes flowering in Doritaenopsis and Phalaenopsis Orchids. J Plant Growth Regul. 27: 141-150.

Batt, S.T. dan N.M. Chauhan. 2012. Effect ofGA3 and BA on growth and flowering of Dendrobium cv. SONIA-17. The Asian Journal of Horticulture. 7(1): 197-199.

Bonhomme, F., Kurz, B., Melzer, S., Bernier, G., Jacqmard, A. 2000.

Cytokinin and gibberellin activate SaMADS A, a gene apparently involved in regulation of the floral transition in Sinapsi alba. – Plant J. 24: 103-111. Campos, K.A., G. B. Kerbauy. 2004. Thermoperiodic effect on

flowering and endogenous hormonal status in Dendrobium (Orchidaceae). J Plant Physiol161: 1385-1387.

Darmono, D.W. 2005. Budidaya Anggrek Vanda. Penebar Swadaya. Jakarta. 75 hlm.

Direktorat Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. 2005. Road Map Pascapanen dan Pemasaran Anggrek 2005-2010.

http://agribisnis.deptan.go.id/. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2009. Dressler R. dan C. Dodson. 2000. Classification and phylogeny in

Orchidaceae. Annal of the Missouri Botanic Garden 47: 25-67.15 Duan, J.X. dan S. Yazawa. 1995. Induction precocious flowering and seed formation of Donella Tiny (Doritis pu/cherrima x Kingiella

phflppinensis) in vitro and in vivo. ActaHort 397: 103-110. Gardner, F.P., R.B. Pearce dan RL. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Penerbit Univeritas Indonesia Press, Jakarta. 428 hlm. Goh, C.J. 1979. Hormonal regulation of flowering in sympodial orchid hybrid Dendrobium Louisae. New Phytol82: 375-380.

Gunawan, L.W. 1994. BudidayaAnggrek. Penebar Swadaya. Jakarta. 86hlm. Gunawan, LW. 2005. Budidaya Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta. 91 hlm.

(2)

Harjadi, S. S. 2009. Zat Pengatur Tumbuh. Penebar Swadaya. Jakarta. 76 hlm. Hee, K.H. C.S.,Loh., H.H.Yeoh. 2007. In Vitro flowering and rapid in vitro embcyo production in Dendrobium Chao Praya Smile

(Orchidaceae). Plant Cell Report 26: 2055-2062.

Hew, C. S. and J. W. H. Yong. 2004. The Physiology ofTropical Orchids in Relation to The Industry, Second Edition. World Scientific.370 P.

Hidayani. F. 2007. Mengenal dan Bertanam Anggrek. Penerbit CV Armico. Bandung. 90 Wm.

Indradewa, D., S. Harsono dan U. Khoir. 200L Pengaruh waktu Aplikasi dan Konsentrasi Pupuk Daun terhadap Proses Fisiologis dan Pertumbuhan Anggrek Dendrobium. llmu Pertapian Vol. 8 No. 2. 76-82.

Iswanto H. 2002. Petunjuk Perawatan Anggrek. Agromedia Pustaka. Jakarta. 65 hlm.

Lingga, Pinus dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. 150 hlm

Kamemoto H., T.D. Amore. dan Kuehnle AR. 1999. Breeding Dendrobium orchids in Hawaii. University of Hawaii Press, Honolulu.

Kataoka K. K. Sumitomo. dan K. Kawase. 2004. Change in sugar content of Phalaenopsis leaves before floral transition. Sci Hort 102: 121- 132.

Kesuma, C. 2006. Induksi Protocorm-Like Bodies (Plbs) dari Eksplan Potongan Daun dan Induksi Tunas dari Eksplan Mata Tunas Tangkai Bunga Anggrek Phalaenopsis sp. Pada Media Y2 MS Dengan Berbagai

Konsentrasi Benziladenin (BA). (Skripsi). Universitas Lampung. 60 hlm. Konstenyuk I, B.J. Oh dan F.S. So. 1999. Induction of Early flowering in

Cymbidium niveo-marginatum Mark in vitro. Plant Cell Rep 19:1-5 Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembcmgan Tanaman. Penerbit PT Raja Grafindo persada, Jakarta. 218 hlm.

Lingga, P. dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. 163 hlm.

Martin, K.P. dan J. Madassery. 2006. Rapid in vitro propagation of Dendrobium hybrids through direct shoot fonnation from foliar exp1ants, and protocorm like bodies. Sci Hort. 108: 95-99.

(3)

Nambiar,N., C.S. Tee dan M. Mahmood. 2012. Effect of6-

Benzylaminopurine on flowering of a Dendrobium orchid. AJCS 6(2): 225-231.

Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. AgroMedia Pustaka. Jakarta. 130 him.

Parida, S. 2008. http://ph.groups.yahoo.com/group/agromania/message/19871. Diakses pada tanggal 17 November 2014

Parnata, A. S. 2005. Panduan Budidaya dan Perawatan Anggrek. AgroMedia Pustaka. Jakarta. 194 hlm.

PT Kalatham (Distributor Pupuk Gandasil). Pupuk Daun yang Lengkap dan Sempurna. Leaflet. Jakarta. 1hlm.

PT Paramanira (Distributor Pupuk Hyponex). Penunjang Sarana Pertamanan dan Pertanian Yang Efektif Hyponex. Leaflet. Jakarta.1 hlm.

Puchooa, D. (2004). Comparison Of different culture media for the invitro culture of Dendrobium (Orhidaceae). Int J Agric Bio16: 884-888. Purwanto, A. W. dan E. Semiarti. 2013. Pesona Kecantikan Anggrek Vanda. Penerbit Kanisius. Y ogyajakarta.95 hlm.

Pohan, Y. 2005. Pengaruh Beberapa Macam Pupuk Daun pada Produksi Dua V arietas Anggrek Dendrobium Silangan. (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung. 69 hlm.

Ramadiana, S., Yusnita, D. Hapsoro dan A. Setiyani. 2009. Pengaruh Beberapa Macam Pupuk Daun pada Pembungaan Tujuh Kultivar Anggrek

Dendrobium. Penelitian Hibah 2 Kompetitif . Pertanian Universitas Lampung.

Rentoul, J.N. 2003. Growing Orchids, Complete and Unhibridged. Singapore. Publishing Solutions. 790 p.

Rukmana, R. 2000. Budidaya Anggrek Bulan. Kanisius. Yagyakarta. 76 hlm.

Rondonuwo, J. J. dan D. D. Pioh. 2009. Kebutuhan Hara Tanaman Hias.

Anggrek. Jurnal Staf Pengajar Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Unsrat Manado. 7 (1): 73-79.

(4)

Salisbury, F. B., dan C. W. Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1.

Diterjemahkan oleh Lukman, D., dan Sumaryo. Penerbit lnstitut Teknologi Bandung. Bandung. 241 him.

Salisbury, F. B., dan C. W. Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan, Jilid 2. Biokimia Tumbuhan. Penerbit ITB Bandung. 343 him.

Salisbury, F. B., dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan, Jilid 3. Penerbit ITB Bandung. 343 him.

Sandra, E. 2006. Membuat Anggrek Rajin Berbunga. PT AgroMedia Pustaka. Jakarta. 86 him.

Sim, G.E., C.S., Lob, dan C.J. Gob. 2007. High frequency early in vitro flowering of Dendrobium Madame Thong-In (Orchidaceae). Plant Cell Rep 26: 383-393.

Sulistiana, S. 2009. Pengaruh Pemberian Kombinasi Pupuk Majemuk NPK Q-5:7:7) dan NPK Kemasan (10:55:10) Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Kamboja Jepang ( Adenium obesum ). Jumal Matematika, Sains, dan Teknologi, Volume 10, Nomor 2, September 2009. FMIP A-liT CiputatTanggerang. 67-74.

Sutiyoso, Y. 2003. Anggrek Potong Dendrobium. Penebar Swadaya. Jakarta. 63 him.

Sutiyoso, Y., dan B. Sarwono. 2009. Merawat Anggrek. PT Penebar swadaya. Jakarta. 72 him.

Tee, C.S., M., Maziah, dan C.S.,Tan. 2008. Induction of in vitro flowering in the orchid Dendrobium Sonia 17. Bioi Plantarum 52(4): 723-726. Tirta, I. G. 2006. Pengaruh Beberapa Jenis Media Tanam dan Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan Vegetatif Anggrek Jamrud (Dendrobium

macrophyllum A. Rich.). Jurnal Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia. 7 (1): 81-84.

Utama, Y. 2011. Pengaruh BA dan NAA terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium hibrida. Skripsi Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Bandar Lampung. 58 hlm.

Vaz, A.P.A., Figueredo-Ribeiro RCL, dan Kerbauy GB. 2004. Photoperiod and temperatur effect on in vitro growt and flowering of P. Pusilla, an epiphytic orchid. Plan Physiol Bioch 42: 411-415.

(5)

Wardiana, R. 2006. Tanggapan Pertumbuhan Vegetatif Anggrek Bulan

(Phalaenopsis sp.) terhadap Berbagai Macam Media Tanam dan Aplikasi Empat Macam Pupuk Daun. (Skripsi). Universitas Lampung. 60 him. Wattimena, G.A. 1988. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Pusat Antar Universitas lnstitut Pertanian Bogor Bekerja Sarna dengan Lembaga Sumberdaya Informasi-IPB. 145 hlm.

Wati, I. 2009. Pengaruh Jenis Pupuk, Frekuensi Pemupukan, Vitamin B1 dan Benziladenin (BA) pada Aklimatisasi dan Pembesaran Bibit Anggrek Dendrobium. (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung. 57 him. Widiastoety, D., N. Solvia dan M. Soedarjo. 2010. Potensi anggrek

Dendrobium dalam meningkatkan variasi dan kualitas anggrek bunga potong. Jumal Litbang Pertanian 29(3): '1 01-106

Wu, P.H., dan D.C.N. Chang. 2012. Cytokinin treatment and flower quality in Phalaenopsis orchid: Comparing N-6 benzyladenine, kinetin and 2-isopentenyl adenin. African Journal of Biotechnology. 11(7): 1592-1596.

Yusnita. 2010. Perbanyakan In VUro Tanaman Anggrek. Penerbit Universitas Lampung. Bandar Lampung. 128 hlm.

Yusnita. 2011. . Pemuliaan Tanaman untuk MenghasilkanAnggrek Hibrida Unggul. Penerbit Lembaga Penelitian Universitas Lampung. Bandar Lampung. 171 blm.

Yusnita. 2012. PemuliaanTanaman untukMenghasilkanAnggrek Hibrida Unggul. Penerbit Lembaga Penelitian Universitas Lampung. Bandar Lampung. 179 blm.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah menguraikan beberapa ayat mengenai ketenangan hati dalam Alquran yang diwakilkan dengan menggunakan lafadz saki>nah dan ithma‟innah karena dalam beberapa referensi

Meta-analisis menunjukkan bahwa kolesom yang ditanam pada musim kemarau memiliki kadar TDF dan IDF yang lebih rendah serta SDF dan substansi pektat yang lebih tinggi

Hasil penelitian Atika dan Nirdukita juga mendukung hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa NPF memiliki pengaruh dan koefisien tandanya positif yang berarti

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, dengan ini saya menyatakan dengan sebenar-benarnya, bahwa skripsi saya yang berjudul: STRATEGI KEBIJAKAN NICOLAS MADURO DALAM

dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik. Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti CTS, tes ini menyokong diagnosis.

Berdasarkan uji hipotesis, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penguasaan konsep fisika siswa antara kelas eksperimen yang diberikan perlakuan berupa

We begin with a very brief look at some of the biomolecular systems that are thought to exploit quantum mechanical effects and then turn to the issue of measurement in these systems

Hasil analisis statistik menunjukkan adanya hubungan bermakna antara metode persalinan dengan IMD (RR=4,9; 95% CI=2,16-11,31), artinya proporsi IMD lebih besar 4,9