• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

(Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/ 2014)

oleh;

Muhammad Yudan Arifin; 1 H. Agus Mulyadi, M.Pd.;2 Nanang Kusnadi, M.Pd.; 3 dan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Dosen (Pembimbing I) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Dosen (Pembimbing II) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang pengaruh media audio visual terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya tahun ajaran 2013/ 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya tahun ajaran 2013/ 2014sebanyak 200 orang yang pengambilan sampelnya ditentukan dengan menggunakan teknik proporsional random sampling sebanyak 20 orang. Tes dalam penelitian ini adalah tes menggiring bola.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan uji statistik, ternyata secara empirik media audio visual berpengaruh terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya tahun ajaran 2013/ 2014.

Berdasar pada hasil penelitian tersebut di atas, penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut,kepada para pihak yang terkait dengan pembinaan sepakbola, seperti pelatih, guru Pendidikan Jasmani di SMP atau sederajat dalam rangka meningkatkanketerampilan menggiring bola disarankan menggunakan media audio visual.

Kata Kunci: Pengaruh, Pembelajaran,Media Audio Visual terhadap, menggiring bola, Permainan Sepakbola

(2)

A. PENDAHULUAN

Permainan sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga beregu yang populer dewasa ini diseluruh dunia terutama dikawasan Eropa, Amerika dan Asia. Ditanah air kita pun permainan sepak bola sudah dikenal cukup lama, dan merupakan salah satu permainan rakyat yang sangat digemari dan sudah memasyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun masyarakat pedesaan, mulai dari anak-anak kecil, remaja sampai orang tua sangat menggemarinya. Hal ini disebabkan oleh sifat permainannya itu sendiri yang mempunyai ciri khas yaitu mudah dilakukan, menyenangkan dan tidak memerlukan biaya yang mahal, serta permainan sepak bola ini dapat pula menjadi suatu alat pemersatu dalam persaudaraan, kerjasama antar bangsa.

Pesatnya perkembangan sepak bola diseluruh kawasan dunia ditandai dengan bermunculannya klub-klub sepak bola yang begitu menjamur dimana-mana, terutama dinegara-negara: Prancis, Inggris, Jerman, Belanda dan Negara-negara lainnya yang fanatik terhadap permainan sepak bola. Perkembangan persepakbolaan ditanah air cukup mengalami kemajuan yang cukup pesat, khususnya jika ditinjau dari segi pembibitan. Banyak perkumpulan-perkumpulan sepak bola yang kebanyakan peminatnya terdiri atas anak-anak usia muda, itu menunjukkan bahwa sudah melekatnya jiwa-jiwa olah raga sepak bola. Para pemain yunior pun telah dapat menunjukkan prestasi khususnya tim pelajar Indonesia yang telah beberapa kali berhasil menjuarai kejuaraan sepak bola antar pelajar Asia.

Salah satu tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani (Penjas) di sekolah berdasarkan Kurikulum 2004, adalah mengembangkan kemampuan gerak dan keterampilan berbagai macam permainan dan olahraga. Untuk mencapai tujuan tersebut bukan hal yang mudah. Pada kenyataan di lapangan banyak guru Penjas baik di sekolah dasar, maupun sekolah menengah yang menemukan kesulitan terutama pada saat melaksanakan proses pembelajaran teknik dasar cabang olahraga tertentu. Misalnya dalam permainan sepakbola terdapat beberapa teknik dasar menggiring bola.

Setiap teknik dalam permainan sepakbola mempunyai karakteristik dan fungsi yang berbeda. Dan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Oleh karena itu setiap teknik tersebut terdiri atas beberapa jenis.

Menggiring bola (dribbling) merupakan teknik dasar dalam permainan sepakbola yang dianggap mudah, tetapi pada dasarnya sulit serta banyak kesalahan teknik dasar yang dilakukan oleh pemain.

Hal ini menuntut penulis merasa terdorong untuk lebih kreatif mencari solusi dalam upaya mengatasi hal tersebut. Terlebih lagi kurikulum 2004 menuntut guru

(3)

kreatif. Artinya dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran atau pelatihan, guru pendidikan jasmani (Penjas), pembina, dan pelatih harus kreatif. Guru Penjas atau pelatih harus pandai memilih pendekatan, metode, teknik, dan strategi pembelajaran/pelatihannyasesuai dengan pengetahuan, kemampuan yang dimilikinya, serta sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah tempatnya mengajar. Namun demikian guru Penjas harus selalu memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut, memperhatikan tingkat perkembangan anak didiknya, dan mampu mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik setiap individu serta mendorongnya ke arah perubahan yang lebih baik.

Sesuai dengan perkembangan usianya dan sesuai dengan tingkat kesulitan dari setiap teknik dasar permainan sepakbola, dan juga sesuai dengan kesanggupan fisiknya untuk melakukan gerakan fisik adalah teknik menggiring bola.Namun demikian masih banyak siswa sekolah dasar yang tidak berani melakukan gerakan menggiring bola ini pada saat dia bermain sepakbola, walaupun sebenarnnya teknik menggiring bola itu adalah salah satu teknik dasar yang dominan karena merupakan kunci untuk memenangkan pertandingan.Untuk mengatasi hal seperti itu diperlukan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik gerakan menggiring bola dan karakteristik siswanya itu sendiri.

Dalam proses pembelajaran teknik menggiring bola, siswa harus mampu melakukan gerakan tersebut dengan kontrol yang baik. Pada saat guru atau model (pemain sepakbola profesional misalnya) memberi contoh gerakan yang benar dengan kontrol yang baik, siswa tidak akan bisa mengamati urutan gerakan yang dilakukan oleh guru atau model tersebut karena gerakannya tentu sangat cepat. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu alat bantu yang bisa memudahkan siswa mengamati urutan gerakan teknik dasar sepakbola sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. Alat bantu yang dimaksud di sini adalah media. Hal ini sejalan dengan pendapat Hamalik (1986: 28) tentang manfaat praktis dari media pendidikan yang salah satunya adalah “media dapat memperlambat benda-benda dan hal-hal yang proses terjadinya terlalu cepat, sukar diamati”.

Media mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan materi yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan materi yang akan dipelajari siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili kekurangmampuan

(4)

guru dalam hal menjelaskan materi dengan kata-kata atau kalimat tertentu, dalam hal melakukan gerakan-gerakan teknik dasar cabang olahraga tertentu, atau dalam hal memberi contoh gerakan yang tepat dari teknik dasar cabang olahraga tertentu. Dengan demikian dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Djamarah (2002: 137) bahwa “media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran”.

Salah satu media yang dapat diterapkan dalam pembelajaran teknik dasar sepakbola adalah gambar rangkaian gerakan sesuai dengan teknik yang harus dipelajari oleh siswa. Siswa akan lebih cepat memahami gerakan dengan mengamati gambar rangkaian gerak teknik tersebut daripada mengamati gerakan teknik teserbut secara langsung karena gerakan tersebut terlalu cepat sehingga rangkaian gerakannya tidak akan terlihat jelas.

Berdasar pada paparan di atas, penulis tertarik untuk mencoba melakukan penelitian media audio visual dalam permainan sepakbbola. Dalam hal ini penulis akan mencoba melakukan penelitian eksperimen pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh media audio visual terhadap keterampilan menggiring bola dan mengetahui efektif tidaknya audio visual dalam pembelajaran menggiring bola permainan sepakbola.

B. PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian

Setiap penelitian yang akan dilakukan memerlukan suatu metode. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian tergantung dari metode yang digunakan. Mengenai metode, Surakhmad (1998:131) menjelaskan sebagai berikut: “Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidikan memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan

(5)

penyelidikan serta dari situasi penyelidikan adalah pengertian yang luas, yang biasanya dijelaskan lebih eksplisit di dalam setiap penyelidikan”.

Dari kutipan di atas dan sesuai dengan permasalahan penelitian yaitu pengaruh pembelajaran menggunakan media audio visual terhadap keterampilan menggiring bola.Oleh karena itu, metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen karena sifat penelitian yang penulis lakukan sesuai dengan sifat penelitian eksperimen. Proses penelitian yang penulis lakukan sesuai dengan pengertian eksperimen menurut Surakhmad (1998:149) sebagai berikut: “Dalam arti kata yang luas, bereksperimen adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil. Hasil itu yang menegaskan bagaimanakah kedudukan perhubungan kausal antara variabel-variabel yang diselidiki.Tujuan eksperimen bukanlah pada pengumpulan data deskriptif melainkan pada penemuan faktor-faktor penyebab dan faktor-faktor- akibat; karena itu maka di dalam eksperimen orang bertemu dengan dinamik dalam interaksi variabel-variabel”.

Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam suatu penelitian eksperimen diperlukan adanya suatu faktor yang diuji cobakan.Sejalan dengan pengertian eksperimen sebagaimana dikemukakan di atas, penulis dapat menyebutkan bahwa faktor yang diuji cobakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan media audio visual.Latihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menggiring bola yang nantinya dapat menunjukkan hubungan kausal antara variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini.

Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (1998 : 99) yang dikutip oleh Rudistan (2003 : 42), variabel adalah “Objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Selanjutnya Arikunto (1998 : 101), menjelaskan bahwa “Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independen variabel (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tak bebas, variabel tergantung, variabel terikat atau dependen variabel (Y)”.

Variabel-variabel yang memiliki objek penelitian ini meliputi 1. Variabel Bebas

(6)

2. Variabel Terikat

Variabel terikatnya (Y) adalah keterampilan menggiring bola. Intrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, penulis menggunakan alat ukur sebagai media pengumpul data. Hal ini sejalan dengan pendapat Nurhasan dan Narlan (2001 : 3), “Dengan alat ukur ini kita akan memperoleh data dari suatu obyek tertentu, sehingga kita dapat mengungkapkan tentang keadaan obyek tersebut secara obyektif”.

Berkaitan dengan permasalahan penelitian ini, maka alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes dribbling.

a. Tujuan : Mengukur keterampilan, dan kecepatan kaki dalam memainkan bola.

b. Alat : - Bola

- Stop watch

- buah rintangan (tongkat/ lembing) - Tiang bendera

- Kapur c. Pelaksanaan :

1) Pada aba-aba “siap” testee berdiri di belakang garis start dengan bola dalam penguasaan kakinya.

2) Pada aba-aba “ya”, testee mulai menggiring bola ke arah kaki kiri melewati rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai ia melewati garis finis.

3) Salah arah dengan menggiring bola, ia harus memperbaikinya tanpa menggunakan anggota badan selain kaki di mana melakukan kesalahan dan selama itu pula stop wacth tetap jalan.

4) Menggiring bola dilakukan oleh kaki kanan dan kiri bergantian, atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.

Gerakan tersebut dinyatakan gagal jika :

a. Testee menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki saja. b. Testee menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah.

(7)

Populasi dan Sampel

Populasi adalah suatu kelompok subjek yang di jadikan objek penelitian.Pengertian populasi menurut Sugiyono (1999: 72) adalah “Generalisasi yang terdiri objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan”.Sebelum menetapkan sampel penelitian terlebih dahulu harus menentukan tujuan dari penyelidikan dan memperhatikan apakah populasi pada umumnya dianggap homogen atau heterogen seperti misalnya umur, jenis kelamin dan sebagainya yang dianggap perlu untuk penyelidikan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya tahun ajaran 2013/ 2014 sebanyak 200 orang.Sedangkan yang dimaksud dengan sampel menurut Surakhmad (1998: 93) ialah, “Penarikan sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi”.Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis menjadikan sebagian populasi sebagai sampel penelitian yaitu sebanyak 20 orang. Teknik pengambilan data dilakukan dengan caraproporsional random sampling”.

Teknik Pengolahan Data

Setelah data dari hasil pengukuran diperoleh, maka data tersebut diolah secara statistik agar mempunyai arti. Adapun proses pengolahan datanya sebagai berikut :

1. Membuat distribusi frekuensi.

a. Menentukan rentang (R = skor tertinggi – skor terendah) b. menentukan kelas interval (k = 1 +3,3 log n)

c. Menentukan panjang interval (p =

K R

)

2. Menghitung skor rata-rata (mean) dari masing-masing tes, dengan menggunakan rumus di bawah ini.

         

fi ci . fi p Xo X

Arti tanda-tanda tersebut adalah : X = Nilai rata-rata yang dicari

(8)

Xo = Titik tengah skor yang memuat tanda kelas dengan nilai c = 0 p = Panjang kelas interval

= Sigma atau jumlah fi = Frekuensi

ci = Deviasi atau simpangan

3. Menghitung Standar deviasi atau simpangan baku dengan rumus sebagai berikut.

n -1

n ci . fi ci . fi n p s 2 2

4. Menghitung varians dari masing-masing tes, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

n -1

n ci . fi ci . fi n P S 2 2 2 2 

Arti tanda-tanda tersebut adalah : S2 = Nilai varians yang dicari P2 = Panjang kelas interval Ci = Deviasi atau simpangan N = Jumlah sampel ( n =

fi )

5. Menguji normalitas data dari setiap tes melalui penghitungan statistik X2

(chi-kuadrat) dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

 Ei Ei -Oi X 2 2

Arti tanda-tanda rumus adalah sebagai berikut.

X2 = Chi-kuadrat adalah lambang yang menyatakan nilai normalitas Oi = Frekuensi nyata atau hasil observasi/pengamatan

Ei = Frekuensi teoretik/ekspektasi jumlah sampel dalam kelompok.

Kriteria pengujian dengan menggunakan distribusi Chi-kuadrat dengan taraf nyata

 

 0,05dan dk k -3. Apabila X2

1-

 

, k3

atau X2 tabel dari daftar Chi-Kuadrat lebih besar atau sama dengan hasil penghitungan statistik X2, maka data-data dari setiap tes itu berdistribusi normal dapat diterima, untuk harga X2 lainnya ditolak.

(9)

6. Menguji homogenitas data dari setiap kelompok melalui penghitungan statistik F dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

terkecil Variansi

terbesar Variansi

F

Kriteria pengujian dengan menggunakan distribusi F dengan taraf nyata

 

 0,05 dan derajat kebebasan dk k -3. Apabila angka F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel distribusi

V1,V2

2 1 F

F  , maka data-data dari kelompok tes itu homogen.

V1,V2

2 1

F  didapat dari daftar distribusi F dengan peluang  2 1 , sedangkan derajat kebebasan V1 dan V2 masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan

dk penyebut = n.

7. Menguji diterima atau ditolaknya hipotesis melalui pendekatan uji kesamaan kedua rata-rata uji dua pihak (uji t`). Apabila data tersebut berdistribusi normal dan homogen maka rumus yang digunakan adalah :

2 1 2 1 n 1 n 1 s X X t    dengan

2 n n 1 n 1 n s 2 1 2 2 2 2 1 1       s s

t` = Nilai signifikansi yang dicari.

X1 = Skor rata-rata dari tes awal atau variabel I.

X = Skor rata-rata dari tes akhir atau variabel II s = Simpangan baku gabungan

n2 = Jumlah sampel

S1 = Varians sampel tes awal atau variabel I.

2 2

S = Varians dari sampel tes akhir atau variabel II

Kriteria pengujian adalah terima hipotesis (H) jika – t (1-  2

1 t t (1 -  2 1 ) didapat dari distribusi t dengan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 dan peluang (1 - 12).

Taraf nyata () = 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% untuk harga t lainnya hipotesis (H) ditolak.Jika data itu normal tetapi tidak homogen, maka pendekatan statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan adalah uji t yang rumusnya sebagai berikut.

(10)

2 2 2 1 2 1 2 1 n S n S X X t   

 Kriteria pengujian hipotesis adalah terima hipotesis jika

2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 w w t w t w t w w t w t w   

dan tolak dalam hal lainnya.

1 2 1 1 n S wt1t

11/2



n11

. 2 2 2 2 n S wt2 t

11/2



n22

.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan pendekatan statistik, hipotesis penelitian yang penulis ajukan yaitu: “Pembelajaran menggiring bola dengan menggunakan media audio visual berpengaruh keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya tahun ajaran 2013/ 2014” ternyata hasilnya diterima atau terbukti. Kebenaran hasil pengujian hipotesis tersebut didukung pula oleh data hasil penelitian dengan menggunakan uji t` yang menunjukkan nilai t`hitung sebesar 5,55 yang berada di

luar daerah penerimaan hipotesis (t`tabel sebesar 1,73).

Diterimanya hipotesis tersebut diduga karena untuk menghasilkan hasil

dribbling yang baik, dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam bentuk

pembelajaran. Selain itu, latihan dengan menggunakan media audio visual pada permainan sepakbola dapat memotivasi siswa/ atlet untuk belajar teknik dribbling, memudahkan kesulitan siswa melakukan teknik dasar menggiring bola.

Pembelajaran dengan menggunakan media sudio visual dalam penelitian ini penulis gunakan sebagai salah satu media pelatihan yang berfungsi sebagai alat bantu penguasaan keterampilan dribbling dalam permainan sepakbola. Hal ini penulis lakukan berdasar pada pengertian media pendidikan (termasuk media pembelajaran) yang dikemukakan Hamalik (1986: 230), “Media pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah”.

Dalam penelitian ini, alat latihan dengan menggunakan media audio visual tersebut digunakan pada saat latihan melakukan dribbling yang dilakukan secara sistematis dan berulang-ulang dengan menambah beban pada setiap kali melakukan

(11)

latihan dari sedang sampai ke yang berat. Oleh karena itu pembelajaran dengan menggunakan media audio visual tersebut dapat berfungsi sesuai dengan perannya atau dengan kata lain pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran tersebut efektif digunakan dalam latihan dribbling dalam upaya meningkatkan kemampuan dribbling pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya tahun ajaran 2013/ 2014.

Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung teori yang sudah ada khususnya teori kepelatihan dan teori permainan sepakbola. Selain itu hasil penelitian ini bisa dijadikan acuan oleh para guru dan pembina olahraga cabang sepakbola dalam memilih cara/teknik melatih siswa atau atletnya dengan tujuan agar keterampilan

dribbling bola siswa atau atlet binaannya meningkat.

D. PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis dengan menggunakan pendekatan statistika, penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut: Pembelajaran menggiring bola dengan media audio visual berpengaruh terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola pada sepakbola siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singaparna tahun ajaran 2013/ 2014. Hal ini berarti bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio visual efektif digunakan dalam meningkatkan keterampilan menggiring dalam permainan sepakbola.

Saran

Mengacu pada hasil yang telah diperoleh penelitian ini, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan penguasaan teknik dasar sepakbola khususnya teknik menggiring bola, penulis menyarankan kepada guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, pembina olahraga maupun pelatih sepakbola agar hasil penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur dan dapat digunakan sebagai alternatif bentuk pembelajaran dalam rangka peningkatan penguasaan kemampuan menggiring bola dalam permainan sepakbola.

(12)

2. Karena ruang lingkup penelitian ini terbatas, penulis menyarankan kepada berbagai pihak berminat akan masalah dalam penelitian ini, hendaknya menindaklanjuti hasil penelitian ini dengan cara menerapkannya dalam melaksanakan pelatihan dan melakukan penelitian lebih lanjut dengan objek yang diteliti lebih luas dan bervariasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Beachle, Thomas R dan Groves,Barney R. 2003. Latihan Beban (Terjemahan Razi Siregar). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Badriah, Dewi Laelatul. 2002. Fisiologi Olahraga dalam Perspektif Teoretis dan

Praktik. Bandung: Pustaka Ramadhan.

Giriwijoyo, Y. S. 1992. Ilmu Faal Olahraga. Bandung FPOK IKIP Bandung.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: Tambak Kusuma.

Harsono. 1999. Latihan Fisik. Jakarta: Pusat Ilmu Olahraga Koni Pusat. Harsono. 2001. Latihan Kondisi Fisik. Bandung.

Jamaludin.2003. Problematik Pembelajaran Bahasa dan Sastra.Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Luxbacher, Joseph A. 2004. Sepak Bola: Langkah-langkah Menuju Sukses. (Terjemahan Agusta Wibawa). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Noer, Hamidsyah H. 1996. Kepelatihan Dasar. Jakarta: Dikdasmen.

Nurhasan dan Abdul Narlan. 2001. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sugiyanto. 2000. Perkembangan Belajar Motorik. Jakarta: Universitas Terbuka. Soekatamsi. 1998. Permainan Besar I (Sepak Bola). Jakarta: Universitas Terbuka.

(13)

Suharno, HP. 1993. Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta. Sudjana, 1989.Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Surakhmad, Winarno. 1998. Dasar dan Teknik Research, Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Mudjiono. 2002. Olahraga Pelatihan Sepak Bola.Jakarta: Depdikbud-Dirjen Dikti P2LPTK

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Musa dan Nurfitri. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Rosdakarya.

Sucipto. 2000. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (untuk SMU kelas 3). Bandung: PT. Grafindo Media Pratama.

Aep. 1995. Peningkatan dan pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: Dahara Frez.

Referensi

Dokumen terkait

adalah hak bagi pasien dalam pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan yang.. diberikan perawat tidak hanya kepada pasien tetapi

trace dari hal-hal yang tidak diinginkan yang diperoleh dari perekaman data di lapangan. Proses editing yang dilakukan pada penelitian ini adalah top mute yang ditunjukkan

Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema 2 Selalu Berhemat Energi Selalu Berhemat Energi. Buku Guru SD/MI

Variasi nilai migration aperture pada migrasi kirchoff dalam pengolahan data seismik refleksi 2D di Perairan Alor.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Pada penelitian ini dipelajari formulasi dari pengaruh konsentrasi doping terhadap tahanan basis dan bandgap narrowing pada Si/Si 1-x Ge x /Si Heterojunction Bipolar Transistor

Inti dari keamanan komputer adalah melindungi komputer dan jaringannya dengan tujuan mengamankan informasi yang berada di dalamnya. Mencegah terjadinya suatu serangan terhadap

Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan

tidak lebih dari 10 detik, juga tindakan lain cek irama tidak lebih dari 10 detik, juga tindakan lain cek irama 8. Berikan obat i.v