• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hadzmawaty Hamzah 1, Shandra Wahyoenie Syarifuddin 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hadzmawaty Hamzah 1, Shandra Wahyoenie Syarifuddin 2"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Hadzmawati dan shandra 155

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS BONTONOMPO II KABUPATEN GOWA TAHUN 2018.

Hadzmawaty Hamzah

1

,

Shandra Wahyoenie Syarifuddin

2

1. Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Patria Artha, Indonesia 2. Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Patria Artha, Indonesia

1 E-mail: hadzmawaty.hamzah@gmail.com 2E-mail: shandrasyarif@gmail.com

Abstrak

Anemia pada kehamilan disebabkan karena kekurangan zat besi. Macam-macam anemia yaitu anemia ringan: Hb 9-10 g%, anemia sedang: Hb 7- 8 g%, anemia berat: Hb <7 g%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian anemia dalam kehamilan berdasarkan umur, pendidikan dan paritas ibu di Puskesmas Bontonompo II Kabupaten Gowa Tahun 2018. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan jumlah populasi 53 orang dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Menggunakan data sekunder dan analisa secara univariat. : Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran kejadian anemia berdasarkan kelompok umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 33 ibu hamil (62,3%), kebanyakan diantaranya mengalami anemia ringan yaitu sebanyak 30 orang (56,6%). Gambaran kejadian anemia berdasarkan pendidikan rendah yaitu Tidak Sekolah, SD dan SMP sebanyak 28 orang (52,8%), kebanyak diantaranya mengalami anemia ringan yaitu sebanyak 20 orang (37,7%). Gambaran kejadian anemia anemia berdasarkan paritas risiko tinggi dengan paritas 1 dan >3 yaitu sebanyak 28 ibu hamil (52,8%), kebanyakan diantaranya mengalami anemia ringan yaitu sebanyak 22 orang (41,5%). disarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara teratur dan bagi bidan dapat memberikan pelayanan Antenatal serta penyuluhan utamanya kepada mereka yang beresiko tinggi.

Kata kunci: Kejadian Anemia, Kehamilan, Umur, Pendidikan dan Paritas

Pendahuluan

Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. anemia hamil disebut dengan potensial membahayakan ibu dan anak (potensial danger to mother and child), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari

semua pihak yang terkait dengan pelayanan kesehatan pada masa yang akan datang.

Menurut World Health Oranization (WHO), secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41, 8 %. Prevalensi anemia pada ibu hamil diperkirakan di Asia sebesar 48,2 %, Afrika 57,1 %, Amerika 24,1 %, dan Eropa 25,1 %. (Salmariantity, 2015).

Patria Artha Journal of Nursing Science

2018. Vol. 2 (2), 155 - 160 Issn: 2549 5674

e-issn: 2549 7545 Reprints and permission:

(2)

Hadzmawati dan shandra 156 Data yang diperoleh dari Rekam Medik

Puskesmas Bontonompo II pada tahun 2016 dari 425 ibu hamil diantaranya 132 orang atau 31,1% yang mengalami anemia. Pada tahun 2017 dari 458 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya terdapat 171 orang atau 37,3% yang mengalami anemia. Sedangkan pada tahun 2018 periode Januari-Juni tercatat 201 ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal care diantaranya terdapat 53 orang yang mengalami anemia atau 26,7% (Rekam Medik Puskesmas Bontonompo II, 2018).

Metode

Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan desain penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian anemia dalam kehamilan di Puskesamas Bontonompo II Kab. Gowa.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Bontonompo II Kab. Gowa pada tanggal 23-25 Juli 2018.

Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang mengalami anemia dalam kehamilan di puskesmas Bontonompo II periode Januari-Juni 2018 yaitu sebanyak 53 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu semua ibu hamil yang mengalami anemia periode Januari-Juni 2018 yaitu sebanyak 53 orang.

Hasil Penelitian

Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Puskesmas Bontonompo II

Kabupaten Gowa Tahun 2018

Tingkat Pendidikan (f) (%) Tidak Sekolah 5 9,4 SD 9 17,0 SMP 14 26,4 SMA 21 39,6 D3 2 3,8 S1 2 3,8 Total 53 100,0

Sumber: Data Sekunder, 2018

Dari tabel diatas diperoleh informasi

bahwa

mayoritas

responden

di

Puskesmas Bontonompo II berstatus

pendidikan SMA yaitu sebanyak 21 orang

(39,6%).

Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Puskesmas Bontonompo II

Kabupaten Gowa Tahun 2018

Pekerjaan (f) (%) IRT 48 90,5 Honorer 1 1,9 Karyawan Swasta 2 3,8 Guru 1 1,9 PNS 1 1,9 Total 53 100,0 Sumber:Data Sekunder, 2018

Dari tabel diatas diperoleh informasi bahwa mayoritas responden di Puskesmas Bontonompo II bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) yaitu sebanyak 48 orang (90,5%).

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Kejadian Anemia dalam Kehamilan di Puskesmas Bontonompo II Kabupaten

Gowa Tahun 2018 Kejadian Anemia (f) (%) Anemia Ringan (9-10 gr%) 43 81,1 Anemia Sedang (7-8 gr%) 9 17,0 Anemia Berat (<7 gr%) 1 1,9 Total 53 100,0 Sumber:Data Sekunder, 2018

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa ibu yang mengalami anemia dalam kehamilan di Puskesmas Bontonompo II mayoritas mengalami anemia ringan yaitu sebanyak 43 orang (81,1%).

Tabel 4 Gambaran Kejadian Anemia Berdasarkan Umur Ibu Di Puskesmas Bontonompo II Kabupaten

GowaTahun 2018 Umur Kejadian Anemia Total Ringan (9-10 gr%) (7-8gr%) Sedang Berat (<7gr%) (f) (%) (f) (%) (f) (%) (f) (%) Risiko Tinggi (<20 dan >35 Thn) 13 24,5 6 11,3 1 1,9 20 37,7 Risiko Rendah (20-35 Thn) 30 56,6 3 5,7 0 0,0 33 62,3 Total 43 81,1 9 17,0 1 1,9 53 100,0

Sumber: Data Sekunder, 2018

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa dari 53 ibu hamil di Puskesmas Bontonompo II mayoritas terjadi anemia pada golongan ibu yang berumur 20-35 tahun (risiko rendah) yaitu sebanyak 33 ibu hamil (62,3%), kebanyakan diantaranya

(3)

Hadzmawati dan shandra 157 mengalami anemia ringan yaitu sebanyak

30 orang (56,6%) dan tidak terdapat anemia berat. Sedangkan pada ibu hamil berisiko tinggi mengalami anemia sebanyak 20 orang (37,7%), diantaranya terdapat 13 orang (24,5%) dan terdapat 1 orang yang mengalami anemia berat (1,9%).

Tabel 5 Gambaran Kejadian Anemia Berdasarkan Pendidikan Ibu di Puskesmas Bontonompo II

Tahun 2018 Pendidikan Kejadian Anemia

Total

Ringan (9-10 gr%) (7-8gr%) Sedang

(<7gr%)

Berat

(f) (%) (f) (%)

(f)

(%)

(f)

(%)

Rendah (TS, SD dan SMP) 20 37,7 7 13,2

1

1,9

28 52,8

Tinggi (SMA dan PT) 23 43,4 2 3,8

0

0,0

25 47,2

Total 43 81,1 9 17,0

1

1,9

53 100,0

Sumber: Data Sekunder, 2018

Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa dari

53 ibu hamil di Puskesmas Bontonompo II

mayoritas terjadi anemia pada ibu hamil

yang berpendidikan rendah yaitu sebanyak

28 orang (52,8%) diantaranya banyak

mengalami anemia ringan yaitu sebanyak 20

orang (37,7%), dan terdapat 1 orang (1,9%)

mengalami anemia berat. Sedangkan pada

ibu hamil yang berpendidikan tinggi

terdapat 25 orang (47,2%) mengalami

anemia, dan diantaranya paling banyak

mengalami anemia ringan yaitu sebanyak 23

orang (43,4%) dan tidak terdapat ibu hamil

yang mengalami anemia berat.

Tabel 6 Gambaran Kejadian Anemia Berdasarkan Paritas di Puskesmas Bontonotmpo II Kabupaten Gowa Tahun 2018 Paritas Kejadian Anemia Total Ringan (9-10 gr%) (7-8gr%) Sedang Berat (<7gr%) (f) (%) (f) (%) (f) (%) (f) (%) Risiko Tinggi (1 dan >3 kali) 22 41,5 5 9,4 1 1,9 28 52,8 Risiko Rendah (2-3 kali) 21 39,6 4 7,5 0 0,0 25 47,2 Total 43 81,1 9 17,0 1 1,9 53 100,0

Sumber: Data Sekunder, 2018

Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa dari 53 ibu hamil di Puskesmas Bontonompo II mayoritas terjadi kejadian anemia pada ibu yang risiko tinggi (1 dan >3 kali) yaitu sebanyak 28 ibu hamil (52,8%), kebanyakan diantaranya

mengalami anemia ringan yaitu sebanyak 22 orang (41,5%) dan terdapat 1 orang (1,9%) yang mengalami anemia berat. Sedangkan ibu yang memiliki paritas dengan risiko rendah mengalami anemia sebanyak 25 orang (47,2%), kebanyakan diantaranya mengalami anemia ringan yaitu sebanyak 21 orang (39,6%) dan tidak terdapat ibu hamil yang mengalami anemia berat.

Pembahasan

1.

Gambaran Kejadian Anemia Berdasarkan Umur Ibu

Berdasarkan hasil dan pengolahan data diperoleh kejadian anemia berdasarkan umur mayoritas terjadi pada ibu risiko rendah (20-30 tahun). Hasil yang diperoleh tidak sejalan dengan teori hal ini diduga terjadi karna pada usia ini adalah usia wanita masih produktif dan kebanyakan responden memeriksakan kehamilannya di tempat penelitian dengan umur 20-35 tahun. Diharapkan bagi ibu hamil sebaiknya dapat melakukan kunjungan antenatal care (pemeriksaan kehamilan) secara teratur untuk mengontrol kehamilannya agar terhindar dari komplikasi kehamilan

2.

Gambaran Kejadian Anemia Berdasarkan Pendidikan Ibu

Berdasarkan hasil dan pengolahan data kejadian anemia mayoritas terjadi pada ibu berpendidikan rendah (Tidak Sekolah, SD dan SMP). Kejadian anemia ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang rendah. Rendahnya tingkat pendidikan maka kurangnya juga informasi dan pengetahuan yang diperoleh ibu tentang komplikasi dalam kehamilan yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil.

3.

Gambaran Kejadian Anemia Berdasarkan Paritas Ibu

Berdasarkan hasil dan pengolahan data kejadian anemia mayoritas terjadi pada ibu paritas risiko tinggi (1 dan >3 kali). Hal ini dipengaruhi karena pada paritas 1 kali lebih rentang terkena anemia dikarenakan uterus pertama kali menampung janin sehingga pengenceran plasma darah lebih banyak dibandingkan volume darah. Faktor lain yang menyebabkan hal demikian

(4)

Hadzmawati dan shandra 158 terjadi adalah faktor psikis yang dimana

ibu hamil tersebut belum dapat menerima kehamilan sehingga kurang memperhatikan kehamilannya. Sedangkan pada paritas >3 kali uterus mengalami peregangan yang terlalu sering sehingga fungsi uterus sudah mengalami penurunan. Pada paritas >3 kali akan sangat berpotensi mengalami anemia pada waktu hamil. Jika anemia tidak tertangani dengan baik maka akan sangat berpengaruh terhadap persalinan dan masa nifas sehingga diperlukan penanganan awal pada saat kehamilan agar tidak terjadi berbagai komplikasi sebagai dampak dari anemia.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Bontonompo ll Kabupaten Gowa pada tanggal 23-25 Juli 2018, dengan jumlah responden sebanyak 53 orang dapat disimpulkan bahwa:

1. Kejadian anemia berdasarkan umur ibu mayoritas terjadi pada kelompok ibu risiko rendah (20-35 tahun) yaitu sebanyak 33 ibu hamil (62,3%), kebanyakan diantaranya mengalami anemia ringan yaitu sebanyak 30 orang (56,6%).

2. Kejadian anemia berdasarkan pendidikan ibu mayoritas terjadi pada ibu berpendidikan rendah (Tidak Sekolah, SD dan SMP) yaitu sebanyak 28 orang (52,8%), kebanyakan diantaranya mengalami anemia ringan yaitu sebanyak 20 orang (37,7%). 3. Kejadian anemia berdasarkan paritas

ibu mayoritas terjadi pada pada risiko tinggi (1 dan >3 kali) yaitu sebanyak 28 ibu hamil (52,8%), kebanyakan diantaranya mengalami anemia ringan yaitu sebanyak 22 orang (41,5%).

Ucapan Terima Kasih

Penulis berterimakasih kepada pihak Puskesmas Bontonompo II Kabupaten Gowa yang telah membantu selama penelitian

berlangsung maupun kepada para

responden yang telah bersedia

berpartisipasi dalam penelitian ini.

Daftar Pustaka

1. Angraeny, Riska. 2018. (Online). (ejournal) Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap ibu Hamil dalam

pencegahan Anemia.

(http://ejournal.kopertis10.or.id/ind ex.php/endurance/article/download/ 1654/454, diakses tangga 06 Juli 2018 pukul 20.20 wita)

2. Astuti Puji Hutari. 2012.Buku Ajar Asuhan Kebianan Ibu (Kehamilan), Rohima Press, Sewon, Bantul, Yogyakarta.

3. Ayundira, Ruwaidah, 2012. Penanganan Anemia dalam Kehamilan Edisi 3. Salemba Medika, Jakarta. 4. Darmawansyih. 2014. Penyakit Kronik

dalam Kehamilan. Makassar: Alauddin University Pres.

5. Dinas Kesehatan, (2014), Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar.

6. Fadlun.2013.Asuhan kebidanan Patologi. Jakarta : Salemba Medika. 7. Manuaba, Ida Ayu Candrawinata. 2013.

Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: Buku Kedokteran.ECG.

8. Mochtar, Rustam. 2015. Sinopsis Obstetri. Jakarta : Buku Kedokteran. 9. Rekam Medik Puskesmas Bontonompo

II Kabupaten Gowa 2017.

10. Prawirohardjo S. 2014. Ilmu Kebidanan, Edisi keempat.

11. Proverawati. 2010.Faktor Yang Mempengaruhi Hormone Plasenta Dalam Kehamilan. Jakarta.

12. Pudiastuti, Ratna Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Wanita Normal dan Patologi. Yogyakarta: Nusa Medika 13. Sinta Dewi. 2017. Gambaran Kejadian

Anemia pada Ibu Hamil. KTI. Tidak diterbitkan. Gowa : Akademi Kebidanan Syekh Yusuf Gowa.

14. Sudikno. 2016.(Online) (jurnal) Kesehatan Reproduksi Prevalensi dan Faktor Resiko Anemia Pada Wanita Usia Subur. Volume 7 No 2 Agustus2016.(http://ejournal.libtang. depkes.go.id/index.php/article.viewf ile/49.09/4469, diakses tanggal 26 Juni 2018 pukul 16.23 Wita).

(5)

Hadzmawati dan shandra 159 15. Tarwoto, Wasnidar.2013. Buku Saku

Anemia Pada Ibu Hamil. DKI Jakarta: Trans Info Media.

16. Tim Penyusun. 2017. Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Gowa: Akademi Kebidanan Syekh Yusuf Gowa.

17. Willy. 2017. Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Ditinjau dari Paritas dan Usia. STIKES Al-Ma’arif Baturaja.

18. Yanti, Desi Ari Madi. 2015. (Online). (ejournal) Faktor-Faktor Terjadinya Anemia Pada Ibu Primigravida. Volume 6 No 2 Juli 2015. (ejournal.umm.ac.id./index.php.pera watan/article/viewFile/2826/3514, diases tanggal 25 Juni 2018 pukul 14.40 Wita).

(6)

Gambar

Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat  Pendidikan di Puskesmas Bontonompo II
Tabel  5 Gambaran Kejadian Anemia Berdasarkan  Pendidikan Ibu di Puskesmas Bontonompo II

Referensi

Dokumen terkait

Penurunan ini terjadi karena tidak tercapainya perkiraan tambahan luas panen kedelai sebanyak 90 Ha (-7,89 persen). Sementara itu, secara nasional produksi kedelai

Hal ini menunjukan bahwa dengan adannya Total Quality Management yang senantiasa diterapkan oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengukur kinerja dan

Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan.. Pancasila

Berdasarkan uraian di atas tentang ketimpangan hukum di Indonesia terutama pada kasus masyarakat kecil dalam hal ini nenek minah yang mengambil buah kakao di

Sutarman (2012:3) menjelaskan bahwa “ Komputer adalah alat elektronik yang dapat melakukan perhitungan numerik, dapat membaca input data dan mengolahnya sesuai

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugerahnya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Downward communication adalah komunikasi yang mengalir dari bagian atas lembaga ke bagian bawah lembaga yang dilakukan oleh pejabat atas (atasan) ke petugas bawah

RUANG LINGKUP PEKERJAAN Ruang lingkup pekerjaan bagi lulusan Program Keahlian Teknik Pemesinan adalah jenis pekerjaan dan atau profesi yang relevan dengan kompetensi yang