Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
Catatan 2008 2007
Rp Rp
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 2.b, 2.c, 3, 17.a, 28 43.148.017 3.679.063
Piutang Usaha 2.b, 2.d, 4, 28
Pihak Hubungan Istimewa 17.a 266.203 238.507
Pihak Ketiga
(Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 12.600 per 31 Desember 2008
dan 2007) 65.957.097 48.563.792
Piutang Lain-lain 2.d, 5, 28
Pihak Hubungan Istimewa 17.a 412.305 1.215.268
Pihak Ketiga
(Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar Rp 3.320.034 per 31 Desember 2008) 261.010 4.891.562
Persediaan 2.e, 6 101.297.926 87.180.331
Pajak Dibayar di Muka 2.q, 7.a 2.371.783
--Biaya Dibayar di Muka 2.f 32.967 69.491
Uang Muka Pembelian dan Lainnya 8 4.123.411 9.256.768
Jumlah Aset Lancar 217.870.719 155.094.782
ASET TIDAK LANCAR
Investasi Jangka Panjang Lainnya 2.g, 9 1.560 6.000
Aset Pajak Tangguhan 2.q, 7.c 12.518.321 9.375.607
Properti Investasi 2.h, 10 48.677.237 51.336.135
Aset Tetap
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 144.145.019 dan Rp 159.369.619
per 31 Desember 2008 dan 2007) 2.i, 2.j, 2.k, 11 108.742.114 111.953.800
Aset Tidak Digunakan dalam Usaha - Bersih 2.l, 12 2.688.958 629.777
Aset Lain-lain 2.m, 13 2.438.135 5.732.108
Jumlah Aset Tidak Lancar 175.066.325 179.033.427
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
Catatan 2008 2007
Rp Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR
Pinjaman Jangka Pendek 2.b, 14, 28 114.413.619 64.940.395
Surat Berharga Komersial 15 4.768.000 4.768.000
Hutang Usaha 2.b, 16, 28 5.921.460 10.448.379
Hutang Pajak 2.q, 7.d 4.267.464 4.985.288
Biaya yang Masih Harus Dibayar 1.466.067 1.398.908
Bagian Pinjaman Jangka Panjang yang akan Jatuh
Tempo dalam Waktu Satu Tahun 2.b, 19, 28 23.591.198 17.027.511
Kewajiban Kontrak Forward 2.b, 2.n, 18, 28 4.514.619
--Kewajiban Lancar Lain-lain 28 -- 565.748
Jumlah Kewajiban Lancar 158.942.427 104.134.229
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Pinjaman Jangka Panjang 2.b, 19, 28 27.600.216 31.789.266
Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 2.p, 20 13.353.121 11.955.580
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 40.953.337 43.744.846
JUMLAH KEWAJIBAN 199.895.764 147.879.075
EKUITAS
Modal Saham - nilai nominal Rp 50 per saham Modal dasar 12.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 6.020.000.000
saham 21 301.000.000 301.000.000
Tambahan Modal Disetor 22 600.000 600.000
Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap 2.i -- 52.809.529
Kerugian yang Belum Direalisasi atas Efek yang
Tersedia untuk Dijual 2.g, 9 (12.940) (8.500)
Akumulasi Rugi (108.545.779) (168.151.895)
Jumlah Ekuitas 193.041.281 186.249.134
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Mata Uang Asing dan Data Saham)
Catatan 2008 2007
Rp Rp
PENJUALAN 2.o, 17.a, 23 313.919.284 268.078.773
BEBAN POKOK PENJUALAN 2.o, 24 200.635.467 182.338.107
LABA KOTOR 113.283.817 85.740.666
BEBAN USAHA 2.o
Beban Penjualan 25.a 12.285.416 6.264.279
Beban Umum dan Administrasi 25.b 32.016.000 25.573.790
Jumlah Beban Usaha 44.301.416 31.838.069
LABA USAHA 68.982.401 53.902.597
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH
Pendapatan Sewa 2.o, 10 408.110 2.192.741
Rugi Selisih Kurs (6.672.534) (1.061.540)
Pendapatan Bunga 283.220 104.210
Laba Penjualan Aset Tetap dan Aset Tidak Digunakan 2.i, 2.l, 11, 12 2.254.790 122.727
Beban Bank (503.970) (791.880)
Denda Pajak 2.q (1.423.323) (1.423.151)
Beban atas Penyewaan Pabrik 2.o, 11 (284.659) (1.232.519)
Beban Penyusutan Aset Tidak Digunakan 2.o, 12 (1.195.307)
--Beban Penyusutan Properti Investasi 2.o, 10 (2.658.899) (2.658.898)
Beban Penyisihan Piutang Ragu-Ragu 2.d, 5 (3.320.034)
--Beban Bunga (10.144.448) (11.095.397)
Kerugian dari Transaksi Derivatif - Forward 2.n, 18 (33.983.119)
--Lain-lain - Bersih 827.781 57.488
Jumlah Beban Lain-lain - Bersih (56.412.392) (15.786.219)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 12.570.009 38.116.378
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2.q, 7.b
Pajak Kini (8.916.136) (11.553.174)
Pajak Tangguhan 3.142.714 (868.504)
Jumlah Beban Pajak Penghasilan (5.773.422) (12.421.678)
LABA BERSIH 6.796.587 25.694.700
LABA PER SAHAM DASAR 2.r, 27
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
Catatan Modal Tambahan Selisih Penilaian Kerugian yang Akumulasi Jumlah Ditempatkan dan Modal Disetor Kembali Belum Direalisasi Rugi Ekuitas
Disetor Penuh Aset Tetap dari Efek yang Tersedia untuk
Dijual
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo Per 31 Desember 2006 301.000.000 600.000 52.809.529 (12.925) (193.846.595) 160.550.009
Pemulihan Nilai Efek Tersedia Dijual 2.g, 9 -- -- -- 4.425 -- 4.425
Laba Bersih -- -- -- -- 25.694.700 25.694.700
Saldo Per 31 Desember 2007 301.000.000 600.000 52.809.529 (8.500) (168.151.895) 186.249.134
Reklasifikasi sesuai PSAK 16 (Revisi 2007) 2.i -- -- (52.809.529) -- 52.809.529
--Penurunan Nilai Efek Tersedia Dijual 2.g, 9 -- -- -- (4.440) -- (4.440)
Laba Bersih 6.796.587 6.796.587
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
Catatan 2008 2007
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari Pihak Ketiga 298.082.010 268.599.649
Pembayaran Kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Lainnya (221.088.045) (180.050.745)
Pembayaran pada Karyawan (22.898.209) (21.079.257)
Pembayaran Bunga (10.708.140) (11.780.177)
Pembayaran Pajak (19.333.102) (10.042.772)
Penerimaan Sewa -- 543.240
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 24.054.515 46.189.938
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap (7.187.437) (17.383.903)
Hasil Penjualan Aset Tetap 269.764 122.727
Hasil Penjualan Aset Tidak Digunakan dalam Usaha 3.132.291
--Pembayaran Uang Muka Aset Tetap (130.933) (9.108.224)
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (3.916.316) (26.369.400)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan Hutang Bank 164.787.577 41.776.436
Penerimaan dari (Pembayaran kepada) Pihak
Hubungan Istimewa-Bersih 802.963 (563.635)
Pembayaran dari Transaksi Derivatif - Forward (10.950.000)
--Pembayaran Hutang Bank (135.727.719) (64.596.734)
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan 18.912.821 (23.383.933)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 39.051.020 (3.563.395)
DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS 417.934 80.213
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 3.679.063 7.162.245
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 43.148.017 3.679.063 Kas dan Setara Kas pada akhir tahun dari: 3, 28
Kas 1.009.097 236.299
Bank 31.138.920 3.442.764
Deposito 11.000.000
--Jumlah 43.148.017 3.679.063
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS:
Penambahan Aset Tetap yang Berasal dari:
Reklasifikasi Uang Muka Pembelian Aset Tetap 9.081.990 2.657.156
Reklasifikasi Aset Lain-Lain 6.348.930
--Penambahan Properti Investasi yang Berasal dari:
Aset Tetap 48.677.237
--Penambahan Aset tidak Digunakan dalam Usaha yang berasal dari:
--1. Umum
1.a. Pendirian Perusahaan
PT Indo Acidatama Tbk (Perusahaan) didirikan pada awalnya bernama PT Sarasa Nugraha Tbk, berdasarkan Akta Notaris Sri Rahayu, SH, Notaris di Jakarta No. 5 tanggal 7 Desember 1982. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1433.HT.01.TH.85 tanggal 18 Maret 1985. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, No. 36 tanggal 11 Juni 2008 tentang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). RUPSLB membahas tentang penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-85992.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 13 Nopember 2008.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri pakaian jadi, kimia dasar, kemasan dari plastik dan perdagangan ekspor dan impor. Perusahaan beralamat di Gedung Graha Kencana Suite 9A, Jl. Raya Perjuangan 88, Jakarta. Perusahaan memiliki tiga pabrik yang berlokasi di Cibodas, Balaraja, Surakarta dengan alamat masing-masing Jl. Dipati Unus No. 48, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat, Jl. Raya Serang Km, 24,5, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat dan Jl. Raya Solo, Sragen Km 11 Desa Kemiri, Jawa Tengah. Pabrik Cibodas dan Balaraja telah dihentikan operasinya dan disewakan. Perusahaan memulai kegiatan komersil garmen sejak 1 Pebruari 1984 dan kimia sejak tahun 1989.
1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 2 Desember 1992 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1917/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum atas 5.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat.
Pada tanggal 11 Oktober 2000 dan 30 Oktober 2000 Perusahaan melakukan penambahan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 81.100.000 saham biasa dan 110.000.000 saham biasa melalui konversi hutang.
Pada tanggal 25 Agustus 2005 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam sehubungan dengan penggabungan usaha dan penambahan jumlah saham yang beredar sebesar 3.820.000.000 lembar saham.
Pada tanggal 31 Desember 2008 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 6.020.000.000 saham telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).
1.c. Karyawan, Direksi dan Komisaris
Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) No. 15 tanggal 31 Mei 2007 dari Notaris Andalia Farida, SH, notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:
2008 2007
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Bambang Setijo : Bambang Setijo Wakil Presiden Komisaris : Tio Liong Khoeng : Tio Liong Khoeng Komisaris : Budhi Hartono : Budhi Hartono
Budhi Santoso Budhi Santoso Hartono Setyo Hartono Setyo Biantoro Setijo Biantoro Setijo Komisaris Independen : Wymbo Widjaksono : Wymbo Widjaksono
Antonius Budidarmodjo Antonius Budidarmodjo Stephanus Junianto Stephanus Junianto Dewan Direksi
Presiden Direktur : Budhi Moeljono Budhi Moeljono
Wakil Presiden Direktur : Mulyadi Utomo Budhi Moeljono Mulyadi Utomo Budhi Moeljono Direktur : Sharad Ganesh Ugrankar Sharad Ganesh Ugrankar
: Wong Lukas Yoyok Nurcahya Wong Lukas Yoyok Nurcahya : Nurdjono Kusumohadi Nurdjono Kusumohadi
Susunan Komite Audit berdasarkan Rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Ketua Komite Audit : Antonius Budidarmodjo
Anggota : Stephanus Junianto
:Handjojo
:St. M. Haris Budi Sutyono
Jumlah gaji dan tunjangan Direksi dan Komisaris Perusahaan adalah masing-masing sebesar Rp 9.469.000 dan Rp 7.905.856 untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008 dan 2007. Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah masing-masing 488dan 387 orang (tidak diaudit).
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
2.a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, Peraturan Bapepam dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atas Perusahaan Publik Industri Manufaktur yang ditetapkan oleh Bapepam.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical
cost),kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai
realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value), aset tetap yang telah dinilai kembali, dan investasi efek tertentu yang dapat dinyatakan sebesar nilai wajar. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.
Angka-angka dalam catatan atas laporan keuangan disajikan dalam ribuan Rupiah kecuali jumlah orang, persentase jumlah, saham dan nilai nominal per saham disajikan dalam angka penuh.
2.b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, asetdan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikonversikan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah wesel ekspor Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut 31 Desember2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
2008
(Dalam Rupiah Penuh) Rp
2007
(Dalam Rupiah Penuh) Rp
1 USD 10.950,00 9.419,00
1 EUR 15.432,40 13.759,76
1 GBP 15.802,51 18.804,11
1 SGD 7.607,36 6.502,38
Laba atau rugi kurs dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
2.c. Setara Kas
Setara kas terdiri dari deposito jangka pendek dengan jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan.
2.d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan yang mendalam terhadap kondisi masing-masing debitur pada akhir tahun. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan piutang ragu-ragu yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa piutang tersebut tidak dapat ditagih.
2.e. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan bahan baku dan pembantu ditentukan dengan metode rata-rata, sedangkan barang jadi dan barang dalam proses dengan metode rata-rata bergerak (moving average).
2.f. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. 2.g. Investasi Jangka Panjang Lainnya
Investasi jangka panjang lainnya adalah efek ekuitas tersedia untuk dijual. Laba atau rugi yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual (termasuk efek yang diklasifikasikan sebagai aset lancar) dimasukkan sebagai komponen ekuitas yang disajikan secara terpisah dan tidak diakui sebagai penghasilan sampai saat laba atau rugi tersebut dapat direalisasi.
2.h. Properti Investasi
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi”, yang menggantikan PSAK No. 13 (Revisi 1994), “Akuntansi untuk Investasi” menggunakan model biaya. Penerapan PSAK Revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Properti investasi terdiri dari tanah dan bangunan yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan rental atau kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.
Penyusutan bangunan dan prasarana dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset selama 20 tahun.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau
dimulainya pengembangan untuk dijual.
2.i. Aset Tetap
Aset tetap, kecuali aset tertentu yang dinilai kembali, dipertanggungjawabkan dengan metode biaya dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penyesuaian penurunan nilai aset. Dengan penerapan PSAK 16 (Revisi 2007) ”Aset Tetap” yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2008, seluruh saldo akhir selisih penilaian kembali aset tetap yang dibukukan sebelum 2008 telah direklasifikasi ke saldo laba.
Asettetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan 20
Mesin dan Peralatan 10 – 20
Kendaraan dan Inventaris Kantor 4 – 5
Laboratorium 10
Unit Pengolahan Limbah 5 – 10
Pada tanggal 29 Maret 2005 dan 18 Desember 2003, Perusahaan telah melakukan penilaian kembali aset tetap sesuai dengan ketentuan Pemerintah yang menghasilkan selisih penilaian kembali aset tetap masing-masing sebesar Rp 31.739.769 dan Rp 21.069.760. Jumlah selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp 52.809.529 dicatat sebagai bagian dari ekuitas Perusahaan. Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2007) tersebut, selisih penilaian kembali aset tetap tersebut telah direklasifikasi ke Akumulasi Rugi.
Aset tetap yang nilai bukunya nihil setelah penilaian kembali disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran sisa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Mesin dan Peralatan 4
Kendaraan dan Inventaris Kantor 1 - 2
Tanah tidak disusutkan.
Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laporan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut, sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap dihapus atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutanaset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
2.j. Penurunan Nilai Aset
Jumlah aset yang dapat diperoleh kembali seharusnya diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi, sesuai dengan ketentuan PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset”.
2.k. Aset dalam Penyelesaian
Aset dalam penyelesaian merupakan biaya-biaya yang berhubungan secara langsung dengan pembangunan fasilitas dan persiapan aset tetap. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembayaran aset tersebut. Aset dalam penyelesaian direklasifikasi ke aset tetap pada saat selesai dan siap digunakan.
2.l. Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Usaha
Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan pada saat reklasifikasi dan disusutkan.
2.m. Aset Lain-lain
Asetlain-lain – beban tangguhan merupakan biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortasi sepanjang umur hukum hak atas tanah. Biaya ditangguhkan lainnya diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya.
Asetlain-lain - beban proyek tangguhan merupakan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan proyek-proyek yang sedang dilaksanakan dan diamortisasi apabila proyek-proyek telah selesai.
2.n. Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai
Perusahaan menerapkan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. PSAK No. 55 mengatur standar akuntansi dan pelaporan untuk transaksi derivatif dan aktivitas lindung nilai, yang mengharuskan setiap instrumen derivatif (termasuk instrumen derivatif dan melekat), diakui sebagai aset atau kewajiban berdasarkan nilai wajar setiap kontrak. Nilai wajar merupakan perhitungan nilai kini (present
value) dengan menggunakan asumsi-asumsi dan data yang berlaku umum. Berdasarkan kriteria khusus
untuk akuntansi lindung nilai pada PSAK No 55, semua instrumen derivatif yang ada pada Perusahaan tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. Oleh sebab itu, perubahan atas nilai wajar dari instrumen derivatif diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
2.o. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan diakui pada saat barang dikapalkan (FOB shipping point) untuk penjualan ekspor dan penyerahan barang kepada langganan untuk penjualan lokal.
Pendapatan sewa diakui setiap bulan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati dengan penyewa. Beban diakui sesuai manfaat pada periode berjalan (accrual basis).
2.p. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk: (a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau
(b) menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. 2.q. Pajak Penghasilan
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat asetdan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Penilaian penyisihan dibentuk atas bagian aset pajak tangguhan yang diperkirakan tidak dapat direalisasi di masa yang akan datang. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
2.r. Laba per Saham Dasar
Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa dalam satu periode pelaporan.Laba (rugi) per saham dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan.
2.t. Informasi Segmen
Informasi segmen disajikan menurut pengelompokan (segmen) jenis produk sebagai bentuk pelaporan segmen primer dan segmen jenis daerah pemasaran sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder.Dasar penetapan harga antar segmen adalah harga pokok produksi.
3. Kas dan Setara Kas
2008 2007
Rp Rp
Kas
Rupiah 859.536 230.648
USD (2008: USD 9,860; 2007: USD 600) 107.967 5.651
GBP (2008: GBP 1,885) 29.788
--EUR (2008: --EUR 765) 11.806
--1.009.097 236.299
Bank
Rupiah
Pihak Hubungan Istimewa(lihat Catatan 17.a)
PT Bank Hana (d/h PT Bank Bintang Manunggal) 57.384 14.901
Pihak Ketiga
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited 2.886.343 65.782
PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) 1.026.510 88.421
PT Bank Central Asia Tbk 60.277 197.069
Standard Chartered Bank 57.932 190.034
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 46.873 108.292
4.135.319 664.499
US Dolar
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
(2008: USD 2,109,988.12; 2007: USD 39,453.23) 23.104.370 371.610
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2008: USD 242,333.76; 2007: USD 119,767.23) 2.653.555 1.128.088
PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk)
(2008: USD 97,225.21; 2007: USD 119,200.92) 1.064.616 1.122.752
Standard Chartered Bank
(2008: USD 16,535.15; 2007: USD 16,542.63) 181.060 155.815
27.003.601 2.778.265
Deposito
Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) 11.000.000
--11.000.000
--Jumlah 43.148.017 3.679.063
Tingkat Bunga 12,00%
--4. Piutang Usaha
2008 2007
Rp Rp
Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 17.a) 266.203 238.507
Pihak Ketiga
PT Parama Mandyadana 19.502.725 9.391.188
PT Karsavicta Satya 17.939.425 11.481.489
PT Nippon Shokubai Indonesia 6.251.171 3.175.115
PT Padi Hijau Buana 3.870.795 6.324.940
PT Sumber Mukti Lestari Sentosa 3.587.720 1.324.352
PT Pertani (Persero) 2.991.384
--PT Sari Sarana Kimia 2.319.853 3.222.376
PT Udaya Anugrah Abadi 1.372.107
--PT Cipta Karya Persada 1.255.600 3.456.250
PT Sapta Chemical Mutiara 878.817
--PT Ardaya Gita Lestari 808.464 1.633.360
PT Sidola 774.879
--ABC International Co. Ltd 617.580
--PT Panca Kusuma Aneka Kimia 559.166 1.089.437
PT Mulya Adhi Paramitra -- 1.327.990
PT Bumi Prima Lestari -- 958.839
UD Bintang Timur -- 834.936
PT Indokemika Jayatama -- 572.306
PT Adiguna Eka Sentra -- 549.595
Lain-lain (di bawah Rp 500 juta) 3.240.011 3.234.219
Jumlah Piutang Pihak Ketiga 65.969.697 48.576.392
Dikurangi : Penyisihan Piutang Ragu-ragu (12.600) (12.600)
Jumlah Piutang Pihak Ketiga - Bersih 65.957.097 48.563.792
Jumlah Piutang Usaha 66.223.300 48.802.299
Saldo piutang usaha dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 sebesar:
2008 2007
Rp Rp
Pihak Ketiga
(2008: USD 1,804,584.03 ; 2007: USD 2,339,285.98) 19.760.195 22.033.735
Jumlah 19.760.195 22.033.735
Mutasi Penyisihan Piutang Ragu-ragu:
2008 2007 Rp Rp Saldo Awal 12.600 12.600 Pemulihan -- --Penambahan -- --Saldo Akhir 12.600 12.600
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2008 2007
Rp Rp
Belum Jatuh Tempo: 53.004.734 37.412.027
Telah Jatuh Tempo:
> 1 bulan - 2 bulan 12.446.300 11.083.230
> 2 bulan - 3 bulan 480.213 197.117
> 3 bulan 304.653 122.525
Jumlah 66.235.900 48.814.899
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang usaha cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang usaha.
Piutang usaha senilai Rp 39.000.000 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) (lihat Catatan 19.a).
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
5. Piutang Lain-lain
2008 2007
Rp Rp
Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 17.a) 412.305 1.215.268
Pihak Ketiga
PT Supra Busanayasa 2.048.001 2.760.491
PT Panca Brothers Swakarsa 1.272.033 1.892.429
PT Indocid Nusa Cemerlang 243.410 103.410
Lain-lain (dibawah Rp 100 juta) 17.600 135.232
Jumlah Piutang Pihak Ketiga 3.581.044 4.891.562
Dikurangi : Penyisihan Piutang Ragu-ragu (3.320.034)
--Jumlah Piutang Pihak Ketiga - Bersih 261.010 4.891.562
Jumlah 673.315 6.106.830
Pada tanggal 19 Agustus 2008, Perusahaan menerima surat dari PT Supra Busanayasa (SBY) dan PT Panca Brothers Swakarsa (PBS) tentang permohonan konversi tagihan Perusahaan masing-masing sebesar USD 208,811.33 dan USD 134,400 ke dalam mata uang Rupiah. Perusahaan menyetujui dengan mengkonversi ke Rupiah dengan kurs Rp 9.378 sehingga tagihan masing-masing menjadi Rp 2.048.001 (termasuk PPN Rp 89.768 dan Rp 1.272.033 (termasuk PPN Rp 11.630). Pada tanggal 20 Oktober 2008 Perusahaan menerima surat dari SBY dan PBS yang menyatakan ketidaksanggupan untuk membayar kewajiban kepada Perusahaan. Perusahaan telah membentuk penyisihan atas piutang ini.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang usaha cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang tersebut.
6. Persediaan 2008 2007 Rp Rp Bahan Baku 83.715.517 73.192.262 Barang Jadi 7.444.518 3.729.788 Suku Cadang 5.546.012 6.981.470 Bahan Pembantu 3.685.473 2.490.507
Barang dalam Proses 906.406 786.304
Jumlah 101.297.926 87.180.331
Persediaan dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek kepada The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) (lihat Catatan 14.b).
Persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar USD 3,763,441 untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008 dan 2007.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
7. Perpajakan
a. Pajak Dibayar di Muka
Pajak dibayar di muka merupakan Pajak Penghasilan Pasal 28A tahun 2008 sebesar Rp 2.371.783. b. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
2008 2007
Rp Rp
Pajak Kini (8.916.136) (11.553.174)
Pajak Tangguhan 3.142.714 (868.504)
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komersial dengan laba fiskal
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31.Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
2008 2007
Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 12.570.009 38.116.378
Beda Waktu
Penyisihan Piutang Lain-lain 3.320.034
--Penyusutan Aset Tetap 7.426.362 (1.372.103)
Beban Imbalan Kerja 1.397.541 1.219.902
Amortisasi Pengurusan Legal Hak Atas Tanah 83.038 1.551.963
Beban Tangguhan 1.587.233 (4.272.624)
Amortisasi Pra Operasi (22.151) (22.151)
Jumlah Beda Waktu 13.792.057 (2.895.013)
Beda Tetap
Beban dan Denda Pajak 1.437.447 1.447.386
Beban Sewa 306.375 1.225.501
Sumbangan Sosial 628.383 654.868
Representasi dan Sumbangan 454.612 505.474
Pendapatan Bunga (283.220) (104.210)
Pendapatan Sewa (148.575) (877.096)
Lainnya 1.021.697 495.627
Jumlah Beda Tetap 3.416.719 3.347.550
Laba Kena Pajak 29.778.785 38.568.915
Perhitungan Pajak Penghasilan
10% x Rp 50.000 (5.000) (5.000)
15% x Rp 50.000 (7.500) (7.500)
30% x (2008: Rp 29.678.785; 2007: Rp 38.468.915) (8.903.636) (11.540.674)
Taksiran Beban Pajak Penghasilan Badan (8.916.136) (11.553.174)
Dikurangi:
Pajak Penghasilan Dibayar di Muka
PPh Pasal 22 -- 13.783
PPh Pasal 23 13.315 79.218
PPh Pasal 25 11.274.604 9.692.278
Pajak Penghasilan Badan Pasal 28A (Terhutang) 2.371.783 (1.767.895)
Jumlah laba kena pajak tahun 2008 dan 2007 sama dengan yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) ke kantor pajak.
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba (rugi) akuntansi dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
2008 2007
Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 12.570.009 38.116.378
Pajak Dihitung pada Tarif Pajak yang Berlaku
10% x Rp 50.000 (5.000) (5.000)
15% x Rp 50.000 (7.500) (7.500)
30% x (2008: Rp 12.470.009; 2007:Rp 38.016.378) (3.741.003) (11.404.914)
Pajak Dihitung pada Tarif Pajak yang Berlaku (3.753.503) (11.417.414)
Koreksi Fiskal (5.162.633) (135.761)
Pajak Kini (8.916.136) (11.553.175)
Pajak Tangguhan dari Perbedaan Temporer 3.861.776 (868.503)
Pajak Tangguhan dari Perubahan Tarif Pajak *) (719.062)
--3.142.714 (868.503)
Jumlah (5.773.422) (12.421.678)
c. Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan laba rugi komersial dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Rincian dari aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
31 Des 2006 Dibebankan 31 Des 2007 Dibebankan 31 Des 2008
ke Laporan ke Laporan
Laba Rugi Laba Rugi
Rp Rp Rp Rp Rp
Penyisihan Piutang -- -- -- 929.609 929.609
Beban Tangguhan (622.892) (1.281.787) (1.904.679) 571.404 (1.333.275) Amortisasi Pengurusan
Hak Legal atas Tanah (69.260) 465.588 396.328 (4.944) 391.384 Pra Operasi 39.873 (6.645) 33.228 (6.645) 26.583 Penyusutan Aset Tetap 7.574.950 (411.631) 7.163.319 1.601.827 8.765.146 Imbalan Pasca Kerja 3.321.440 365.971 3.687.411 51.463 3.738.874
Jumlah 10.244.111 (868.504) 9.375.607 3.142.714 12.518.321
*)Pada tahun 2009, akan berlaku peraturan perpajakan yang baru, diantaranya perubahan tarif pajak. Dalam menghitung pajak tangguhan digunakan tarif pajak sebesar 28% menggantikan tarif pajak sebelumnya sebesar 30%. d. Hutang Pajak 2008 2007 Rp Rp PPh Pasal 21 1.287.058 1.173.720 PPh Pasal 22 -- 593 PPh Pasal 23 17.210 177.942 PPh Pasal 29 -- 1.767.895 -- 196.584 PPh Pasal 4 (2) Final 12.757 11.593
Pajak Pertambahan Nilai 2.950.439 1.005.607
Hutang atas SKPKB -- 651.354
Jumlah 4.267.464 4.985.288
2006 2007
Pada tanggal 25 Maret 2008, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak dari Dirjen Pajak Kantor Wilayah Jakarta Khusus KPP Perusahaan Masuk Bursa untuk masa pajak tahun 2006 untuk Pajak Penghasilan Pasal 21, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Badan dengan jumlah keseluruhan kurang bayar sebesar Rp 250.894 (termasuk sanksi bunga sebesar Rp 71.813). Jumlah pajak terhutang telah dibayarkan dalam tahun 2008.
Pada tanggal 10 April 2008, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak dari Dirjen Pajak Kantor Wilayah Jateng II masa pajak tahun 2006 dengan jumlah pajak terhutang sebesar Rp 76.029 (termasuk sanksi bunga sebesar Rp 17.545) untuk pajak penghasilan pasal 26 sedangkan untuk Pajak Penghasilan Pasal 21, 23 dan 4 ayat (2) perusahaan menerima surat ketetapan pajak Nihil. Jumlah pajak terhutang tersebut telah dibayarkan dalam tahun 2008.
Pada tahun 2008,Perusahaan juga telah membayar hutang Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB ) dan hutang PPh Badan tahun 2007.
8. Uang Muka Pembelian dan Lainnya
2008 2007
Rp Rp
Pembelian Bahan Baku 3.900.066 96.057
Pembelian Aset Tetap 130.933 9.108.224
Lain-lain 92.412 52.487
Jumlah 4.123.411 9.256.768
Pada tahun 2007, Uang Muka Pembelian Aset Tetap merupakan uang muka pembelian tanah dari para pemegang saham dan tanah tersebut telah digunakan sebagai jaminan pinjaman pada PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk). Tahun 2008 uang muka ini telah direklasifikasi ke Aset Tetap Pemilikan Langsung sebesar Rp 9.081.990 (lihat Catatan 11).
9. Investasi Jangka Panjang Lainnya
2008 2007
Rp Rp
PT Karwell Indonesia Tbk (sebanyak 15.000 Saham) 14.500 14.500
Rugi Belum Direalisasi (12.940) (8.500)
Jumlah 1.560 6.000
Mutasi Rugi yang Belum direalisasi:
Saldo Awal Tahun 8.500 12.925
Penyisihan (Pemulihan) Tahun Berjalan 4.440 (4.425)
10. Properti Investasi
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Nilai Perolehan Tanah 34.802.800 -- -- 34.802.800 Bangunan 33.621.108 -- -- 33.621.108 68.423.908 -- -- 68.423.908 Akumulasi Penyusutan Bangunan 17.087.773 2.658.898 -- 19.746.671 17.087.773 2.658.898 -- 19.746.671 Nilai Buku 51.336.135 48.677.237
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Nilai Perolehan Tanah 34.802.800 -- -- 34.802.800 Bangunan 33.621.108 -- -- 33.621.108 68.423.908 -- -- 68.423.908 Akumulasi Penyusutan Bangunan 14.428.875 2.658.898 -- 17.087.773 14.428.875 2.658.898 -- 17.087.773 Nilai Buku 53.995.034 51.336.135 2008 2007
Properti investasi merupakan asset tanah dan bangunan pabrik Perusahaan yang berlokasi di Balaraja dan Cibodas.
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa antara Perusahaan dengan PT Panca Brothers Swakarsa (PBS) tanggal 1 Desember 2004, Perusahaan menyewakan bangunan pabrik Balaraja berlantai dua yang terletak di Balaraja,
Jalan Raya Serang KM 24,5 seluas 42.380 m2dengan luas bangunan 23.122 m2. Perjanjian sewa beberapa kali
diperpanjang, terakhir pada tanggal 30 Mei 2006, selanjutnya pada tanggal 9 Agustus 2007 perjanjian sewa menyewa diperpanjang dengan harga kontrak sebesar USD 8,000 per bulan dan masa sewa berakhir 30 Mei 2008. Pada tanggal 3 Maret 2008, Perusahaan dan PBS mendatangani surat serah terima yang menyatakan kontrak sewa menyewa diakhiri sebelum masa sewa terhitung 29 Pebruari 2008 karena PBS tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup dengan menghentikan kegiatan produksi.
Pada tanggal 29 Maret 2005, Perusahaan dan PT Supra Busana Yasa (SBY) menandatangani perjanjian sewa menyewa atas sebuah bangunan pabrik Cibodas berlantai satu yang terletak di Jalan Dipati Unus No. 48 seluas +
43.148 m2. Perjanjian sewa beberapa kali diperpanjang, terakhir pada tanggal 28 Pebruari 2008 dengan harga
kontrak sebesar USD 12,000 (belum termasuk PPN) dan masa sewaberakhir 28 Pebruari 2009. Pada tanggal 17 April 2008 Perusahaan dan SBY mendatangani surat serah terima yang menyatakan kontrak sewa menyewa diakhiri sebelum masa sewa terhitung 31 Maret 2008 karena SBY tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup dengan menghentikan kegiatan produksi.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan, penggunaan masa depan atas properti investasi diatas belum ditentukan. Nilai wajar properti investasi pada 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 61.639.620.
Penyusutan Properti Investasi dicatat sebagai Beban Penyusutan Properti Investasi dalam Pendapatan (Beban) Lain-lain.
Properti Investasi yang terletak di Balaraja dan Cibodas digunakan sebagai jaminan perolehan pinjaman jangka panjang dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) (lihat Catatan 19.b).
Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara saha dan didukung bukti yang memadai.
11. Aset Tetap
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai Perolehan Pemilikan Langsung
Tanah 2.152.582 9.398.400 -- -- 11.550.982
Bangunan 7.262.841 1.016.038 -- -- 8.278.879
Mesin dan Peralatan 234.854.530 11.105.362 -- (34.631.197) 211.328.694
Kendaraan 6.035.795 212.800 492.060 -- 5.756.535
Laboratorium 1.119.864 41.922 -- -- 1.161.786
Inventaris Kantor 7.956.543 462.667 -- (5.931.385) 2.487.825
Unit Pengolahan Limbah 11.891.014 165.370 -- -- 12.056.384
271.273.169 22.402.558 492.060 (40.562.582) 252.621.085
Aset Dalam Penyelesaian
Mesin 50.250 -- -- -- 50.250
Sistem Informasi Manajemen -- 215.799 -- -- 215.799
271.323.419 22.618.357 492.060 (40.562.582) 252.887.134
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung
Bangunan 2.279.869 380.281 -- -- 2.660.150
Mesin dan Peralatan 135.962.144 16.285.926 -- (27.250.579) 124.997.491
Kendaraan 4.661.841 368.060 492.060 -- 4.537.841
Laboratorium 370.048 104.898 -- -- 474.946
Inventaris Kantor 7.094.694 291.945 -- (5.918.171) 1.468.467
Unit Pengolahan Limbah 9.001.023 1.005.102 -- -- 10.006.125
159.369.619 18.436.211 492.060 (33.168.751) 144.145.019
Nilai Buku 111.953.800 108.742.114
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Rp Rp Rp Rp Rp Nilai Perolehan Pemilikan Langsung Tanah 2.152.582 -- -- -- 2.152.582 Bangunan 2.972.667 139.807 -- 4.150.367 7.262.841
Mesin dan Peralatan 208.042.197 2.999.668 -- 23.812.665 234.854.530
Kendaraan 4.924.845 1.131.300 230.650 210.300 6.035.795
Laboratorium 855.254 264.610 -- -- 1.119.864
Inventaris Kantor 7.361.084 210.459 -- 385.000 7.956.543
Unit Pengolahan Limbah 29.093.347 271.768 -- (17.474.101) 11.891.014
255.401.976 5.017.612 230.650 11.084.231 271.273.169
Aset Dalam Penyelesaian
Mesin 711.487 8.107.284 -- (8.768.521) 50.250
Unit Pengolahan Limbah 301.947 6.916.163 -- (7.218.110)
--256.415.410 20.041.059 230.650 (4.902.400) 271.323.419
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung
Bangunan 2.048.563 231.306 -- -- 2.279.869
Mesin dan Peralatan 122.477.129 12.901.878 -- 583.137 135.962.144
Kendaraan 4.422.495 469.996 230.650 -- 4.661.841
Laboratorium 281.817 88.231 -- -- 370.048
Inventaris Kantor 6.785.510 309.184 -- -- 7.094.694
Unit Pengolahan Limbah 8.549.425 1.034.735 -- (583.137) 9.001.023
144.564.939 15.035.330 230.650 -- 159.369.619
Nilai Buku 111.850.470 111.953.800
2007
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
2008 2007
Rp Rp
Harga Jual 269.764 122.727
Nilai Buku --
--Laba Penjualan Aset Tetap 269.764 122.727
Beban penyusutan tahun berjalan dialokasikan sebagai berikut:
2008 2007
Rp Rp
Beban Pokok Penjualan 17.606.479 13.204.087
Beban Umum dan Administrasi 545.073 667.295
Beban atas Penyewaan Pabrik (Beban Lain-lain) 284.659 1.163.948
Jumlah 18.436.211 15.035.330
Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan reklasifikasi atas aset pemilikan langsung mesin dan peralatan, kendaraan, dan inventaris kantor pabrik Balaraja dan Cibodas karena kontrak sewa menyewa tidak diperpanjang lagi. Harga perolehan aset adalah sebesar Rp 40.562.582 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 36.160.829 (lihat Catatan 12).
Penambahan aset tetap tanah sebesar Rp 9.081.990 berasal dari uang muka pembelian aset tetap tanah dari para pemegang saham. Pembelian tanah seluas 93.612 m2 yang berlokasi di Karanganyar digabung menjadi 4 sertifikat hak guna bangunan atas nama Perusahaan yang berakhir pada tahun 2038. Tanah akan digunakan untuk perluasan pabrik Perusahaan (lihat Catatan 8)
Penambahan aset tetap mesin sebesar Rp6.348.930 berasal dari aset lain-lain yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan jamu kompos dan pupuk Pomi (lihat Catatan 13).
Tingkat penyelesaian sistem informasi manajemen pada 31 Desember 2008 adalah 80% dan direncanakan pada akhir tahun 2009 pengadaan sistem informasi manajemen telah selesai.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta dan Surakarta, Karanganyar dengan hak legal berupa hak guna bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) sampai 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo tahun 2008 sampai 2038. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Aset tetap Perusahaan dijadikan sebagai jaminan perolehan pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 14 dan 19).
Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 3.459.000 dan USD 27,363,688 pada tanggal 31 Desember 2008 dan Rp 14.929.000 dan USD 29,204,782 pada tanggal 31 Desember 2007. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
12. Aset yang Tidak Digunakan dalam Usaha
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai Perolehan
Mesin dan Peralatan 629.777 -- 9.279.563 34.631.197 25.981.412
Inventaris Kantor -- -- 308.747 5.931.385 5.622.638
629.777 -- 9.588.309 40.562.582 31.604.049
Akumulasi Penyusutan
Mesin dan Peralatan -- 1.182.647 8.132.298 30.242.657 23.293.007
Inventaris Kantor -- 12.661 308.747 5.918.171 5.622.086
-- 1.195.308 8.441.045 36.160.829 28.915.093
Nilai Buku 629.777 2.688.958
2008
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai Perolehan
Mesin dan Peralatan 629.777 -- -- -- 629.777
Akumulasi Penyusutan
Mesin dan Peralatan -- -- -- --
--Nilai Buku 629.777 629.777
Pengurangan aset yang tidak digunakan dalam usaha merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut: 2008 2007 Rp Rp Harga Jual 3.132.291 122.727 Nilai Buku (1.147.265)
--Laba Penjualan Aset yang tidak Digunakan 1.985.026 122.727
Aset yang tidak digunakan dalam usaha merupakan mesin dan peralatan, kendaraan dan inventaris kantor yang berasal dari reklasifikasi aset tetap (lihat Catatan 11).
Beban penyusutan aset tetap yang tidak digunakan dicatat sebagai beban penyusutan aset tidak digunakan dalam pendapatan (beban) lain-lain.
13. Aset Lain-lain
2008 2007
Rp Rp
Beban Tangguhan Pengurusan Legal Hak atas Tanah 2.061.472 396.409
Beban Proyek Tangguhan -- 4.944.088
Lain-lain 376.663 391.611
Jumlah 2.438.135 5.732.108
Beban Proyek Tangguhan merupakan beban-beban yang telah dikeluarkan untuk proyek pengembangan jamur kompos dan pupuk Pomi. Pada 31 Desember 2008, beban proyek tangguhan telah direklasifikasi ke Aset Tetap Pemilikan Langsung (lihat Catatan 11).
14. Pinjaman Jangka Pendek
2008 2007
Rp Rp
PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) (2008: Rp 29.553.053 dan USD 2,180,000;
2007: Rp 28.844.168 dan USD 960,000) 53.424.053 37.886.408
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
(2008: USD 5,569,823.42; 2007: USD 2,872,278.06) 60.989.566 27.053.987
Jumlah 114.413.619 64.940.395
a. PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk)
(i) Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan perjanjian kredit yang telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan surat persetujuan pemberian fasilitas kredit No. 010/OL/KLW/I/2008 tanggal 22 Januari 2008. Fasilitas kredit yang diberikan terdiri dari:
Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK)
Plafond : Rp 2.500.000
Bunga : 15% p.a. (floating)
Jatuh Tempo : 31 Januari 2009
Pada 31 Desember 2008 saldo rekening koran bersaldo positif sedangkan pada 31 Desember 2007 saldo fasilitas kredit Rp 344.168.
Fasilitas Pinjaman Tetap (PTX)
Plafond : Rp 7.500.000
Bunga : 15% p.a. (floating)
Jatuh Tempo : 31 Januari 2009
Tujuan Penggunaan : Pembelian bahan baku
Pada 31 Desember 2008 dan 2007 saldo fasilitas kredit masing-masing sebesar Rp 7.500.000. Fasilitas Tetap Atas Permintaan I (PTX-OD I)
Plafond : Rp 4.000.000
Bunga : 15% p.a. (floating)
Jatuh Tempo : 31 Januari 2009
Tujuan Penggunaan : Pembelian bahan baku
Pada 31 Desember 2008 dan 2007 saldo fasilitas kredit masing-masing sebesar Rp 4.000.000. Fasilitas Tetap Atas Permintaan II (PTX-OD II)
Plafond : USD 1,680,000
Bunga : 9% p.a. (floating)
Jatuh Tempo : 31 Januari 2009
Tujuan Penggunaan : Pembelian bahan baku
Pada 31 Desember 2008 dan 2007 saldo fasilitas kredit masing-masing sebesar USD 1,680,000 (setara dengan Rp 18.396.000) dan USD 590,000 (setara dengan Rp 5.557.210).
Fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran (PTA) dan fasilitas pinjaman ini dijamin dengan:
Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) seluas 6.120 m2 No. 4 dan
Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 5 seluas 21.250 m2milik Perusahaan (lihat Catatan 11);
Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) sebanyak 28 buah atas nama Hartono Setyo (Komisaris Perusahaan) (lihat Catatan 1.c) seluas 67.825 m2;
Tanah dan bangunan dengan SHM sebanyak 5 buah atas nama Silvia Handoyo seluas 13.985 m2;
Tanah dan bangunan dengan SHM sebanyak 5 buah atas nama Budhi Moeljono (Presiden Direktur) (lihat Catatan 1.c) seluas 8.495 m2;
Tanah dan bangunan dengan SHM sebanyak 5 buah atas nama Yuliani Moeljono (istri Budhi Moeljono) seluas 10.330 m2;
Tanah dan bangunan dengan SHM sebanyak 5 buah atas nama Budhi Santoso (Komisaris Perusahaan) (lihat Catatan 1.c) seluas 13.985 m2;
Tanah dan bangunan dengan SHM sebanyak 5 buah atas nama Karlina Wijayanti (istri Budhi
Hartono, Komisaris Perusahaan) seluas 14.396 m2;
Tanah dan bangunan dengan SHM sebanyak 5 buah atas nama Mulyadi Utomo Budhi Moeljono (Wakil Presiden Direktur) (lihat Catatan 1.c) seluas 11.179 m2;
Tanah dan bangunan dengan SHM sebanyak 6 buah atas nama Poespa Sari Utomo (istri dari
Mulyadi Utomo) seluas 18.071 m2;
Tanah dan bangunan denganSHM sebanyak 5 buah atas nama Prasetyo Utomo seluas 16.673 m2;
Tanah dan bangunan dengan SHM sebanyak 5 buah atas nama Budhi Hartono (Komisaris Perusahaan) (lihat Catatan 1.c) seluas 12.847 m2;
Fidusia atas mesin-mesin (lihat Catatan 11) ;
Jaminan Perusahaan PT Sari Warna Asli Textile (pihak hubungan istimewa); dan
Jaminan pribadi Budhi Moeljono dan Bambang Setijo (Presiden Direktur dan Presiden Komisaris Perusahaan) (lihat Catatan 1.c).
Dalam surat perjanjian kredit disebutkan bahwa Perusahaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu untuk melakukan tindakan-tindakan antara lain:
1. Mengadakan merger, akuisisi, konsolidasi, menjual, mengalihkan, menghibahkan, menyewakan atau melepaskan hak atas harta kekayaan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam Perusahaan;
2. Mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin utang dan/atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain;
3. Mendapat pinjaman uang/kredit dari pihak lain; dan
4. Melakukan pembayaran utang sebelum jatuh tempo, kecuali dalam menjalankan kegiatan usaha sehari-hari.
Perusahaan harus menjaga rasio keuangan sebagai berikut: Current ratio minimum 125%
Leverage maksimum 200%
(ii) Pada tanggal 12 Juni 2007, Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman untuk mengambil alih pinjaman dari PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) berdasarkan akta Perjanjian Kredit No. 092/KLW/VI/2007 tanggal 12 Juni 2007. Perjanjian ini telah dirubah dengan surat persetujuan pemberian fasilitas kredit No. 010/OL/KLW/I/2008 tanggal 22 Januari 2008, sebagai berikut:
Fasilitas Tetap Atas Permintaan III (PTX-OD III)
Plafond : Rp 20.000.000
Bunga : 15% p.a. (floating)
Jatuh Tempo : 31 Januari 2009
Tujuan Penggunaan : Mengambil alih Pinjaman yang diberikan oleh Bank Panin sebesar
Rp 5.000.000 atas Pinjaman Rekening Koran dan Rp 15.000.000 atas Pinjaman Berulang.
Pada 31 Desember 2008 dan 2007 saldo fasilitas kredit masing-masing sebesar Rp 18.053.053 dan Rp 17.000.000.
Fasilitas Tetap Atas Permintaan IV (PTX-OD IV)
Plafond : USD 500,000
Bunga : 9% p.a. (floating)
Jatuh Tempo : 31 Januari 2009
Tujuan Penggunaan : Mengambil alih Pinjaman Berulang yang diberikan oleh Bank Panin.
Pada 31 Desember 2008 dan 2007 saldo fasilitas kredit masing-masing sebesar USD500,000 (setara dengan Rp 5.475.000) dan USD 370,000 (setara dengan Rp 3.485.030).
Jumlahkeseluruhan fasilitas kredit PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) yang telah digunakan masing-masing sebesar USD 2,180,000 dan Rp 29.553.053 dan sebesar USD 960,000 dan Rp 28.844.168 pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.
Pada tanggal 9 Pebruari 2009, Perusahaan mendapat surat persetujuan pemberian fasilitas kredit dan penarikan beberapa jaminan dan memberikan jaminan pengganti (lihat Catatan 30).
b. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC)
Pada tanggal 27 Juli 2005, Perusahaan dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) menandatangani Corporate Facility Agreement No. SEM/050433/U/050708 yang telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Corporate Facility Agreement No. JAK/080927/U/0806027 tanggal 11 Desember 2008. Perusahaan memperoleh fasilitas sebagai berikut:
(i). Fasilitas Combined Limit sebesar USD 7,000,000 yang terbagi atas:
a. Clean Import Loan 1
Plafond : USD 2,750,000
Tingkat Bunga : 4,18% per tahun (floating)
Jangka Waktu : Maksimal 30 hari
Tujuan : Membiayai pembelian bahan baku tetes tebu
b. Clean Import Loan 2
Plafond : USD 7,000,000
Tingkat Bunga : 4,18%% per tahun (floating)
Jangka Waktu : Maksimal 210 hari
Tujuan : Membiayai pembelian bahan baku tetes tebu
c. Export Packing Credit
Plafond : USD 1,000,000
Tingkat Bunga : 5,43% per tahun (floating)
Jangka Waktu : Maksimal 30 hari
Tujuan : Fasilitas Modal Kerja untuk ekspor bahan baku tetes
d. Receivable Financing
Plafond : USD 1,000,000
Tingkat Bunga : 6,43% per tahun (floating) atau 13,81% untuk pinjaman dalam Rupiah
Jangka Waktu : Diatas 60 hari
Tujuan : Pendanaan piutang berdasarkan faktur kepada PT Parama
Mandyadana, PT Cipta Karya Persada dan PT Karsavicta Satya Fasilitas ini dapat diambil dalam ekuivalen Rupiah.
(ii). Over Draft
a. Overdraft I
Plafond : USD 500,000
Tingkat Bunga : 6,19% per tahun (floating)
Jangka Waktu : Maksimal 30 hari
Tujuan : Modal kerja jangka pendek
b. Overdraft II
Plafond : Rp 4.500.000
Tingkat Bunga : 14,61% per tahun (floating)
Jangka Waktu : Maksimal 30 hari
Tujuan : Modal kerja jangka pendek
(iii). Fasilitas Treasury
a. Exposure Risk Limit (weighted)
Plafond : USD 500,000
Jangka Waktu : 9 Bulan
Tujuan : Hedging mata uang asing melalui transaksi spot, forward, dan option
Pada tahun 2008, Perusahaan telah menggunakan fasilitas (lihat Cataatn 17). b. Daily Settlement Limit
Plafond : USD 100,000
Jangka Waktu : 9 Bulan
Tujuan : Penyelesaian transaksi forward
Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan fiduciary transfer persediaan sebesar USD 7,000,000 dan fiduciary
transfer terhadap mesin (storage tanks) senilai Rp 10.761.000 (lihat Catatan 6 dan 11).
Dalam perjanjian kredit disebutkan bahwa Perusahaan terikat dengan beberapa batasan antara lain, Perusahaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari HSBC untuk:
1. Membuat perjanjian hipotek, penjaminan, menggadaikan tanah atau aset, aset atau pendapatan yang sekarang maupun yang akan diperoleh.
2. Menerima pinjaman dalam bentuk apapun kecuali pinjaman yang berhubungan dengan perjanjian ini dan yang berhubungan dengan kegiatan operasional Perusahaan sehari-hari.
3. Membuat atau memperpanjang pinjaman kepada pihak lain kecuali yang berhubungan dengan kegiatan operasional Perusahaan sehari-hari.
Perusahaan telah menggunakan fasilitas clean import/tank finance dari HSBC masing-masing sebesar USD 5,569,823.42 (setara dengan Rp 60.989.566) dan USD 2,872,278.06 (setara dengan Rp 27.053.987) pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.
15. Surat Berharga Komersial
Akun ini merupakan surat berharga komersial diterbitkan oleh Perusahaan dengan PT Bakrie Sekuritas sebagai
arranger (agen) untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan dan tingkat bunga diskonto sebesar 20,75% per tahun.
Surat berharga ini telah jatuh tempo pada tanggal 10 Pebruari 1996 dan berdasarkan hasil negosiasi dalam tahun 1997 antara Manajemen dengan pihak arranger (agen), Perusahaan hanya diwajibkan untuk melunasi pokok pinjaman sejak tanggal jatuh tempo. Namun sejak tahun 1998 sampai dengan tanggal neraca pihak arranger maupun pemegang surat berharga belum menghubungi Perusahaan untuk membicarakan penyelesaian atas surat berharga komersial tersebut.
16. Hutang Usaha
2008 2007
Rp Rp
PT Rajawali Transport 956.355 748.736
Alfa Laval/Alfalindo SP 909.073
--PT Litamas Aji Niaga 622.816 272.939
CV Widodo 442.234
--Arena Prima Internasional 381.585
--Agung Jaya 326.308
--Samudra Surya Perkasa 209.295
--CV Eka Panca Mas 201.914 1.192.822
CV Mukti -- 2.223.264
PT Garuda Mas Transport -- 709.227
PT Perkebunan Nusantara IX -- 642.549
PT Century Tubindo Prima -- 545.404
PT Perkebunan Nusantara XI -- 527.939
PT Bhirawa Transport -- 428.254
PT Perkebunan Nusantara X -- 417.720
PT Sami Jaya -- 271.265
PT Multi Enerko -- 220.732
Lain-lain (di bawah Rp 200 juta) 1.871.879 2.247.528
Jumlah 5.921.460 10.448.379
Jangka waktu kredit atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri, berkisar 30 sampai 60 hari.
17. Saldo dan Transaksi Kepada Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa
a. Transaksi-transaksi dan saldo dengan pihak hubungan istimewa terutama terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dan penjualan.
2008 2007 2008 2007
Rp Rp % %
Kas dan Setara Kas
PT Bank Hana (d/h PT Bank Bintang Manunggal)* -- 14.901 -- 0,0045
Piutang Usaha
PT Sama Mandiri 263.926 229.300 0,0672 0,0686
PT Sari Warna Asli Textile Industri 2.277 9.207 0,0006 0,0028
Jumlah 266.203 238.507 0,0677 0,0714
Piutang Lain-lain
PT Sama Mandiri 407.245 1.195.846 0,1034 0,3579
PT Kemiri Sarana Investama -- 400 -- 0,0001
Karyawan 5.060 14.701 0,0013 0,0044
PT Acidatama Lampung -- 4.321 -- 0,0013
412.305 1.215.268 0,1047 0,3637 Penjualan
PT Sama Mandiri 1.250.212 948.383 0,3983 0,3538
PT Sari Warna Asli Textile Industry 18.270 36.000 0,0058 0,0134
Persentase Terhadap Total Aktiva/Kewajiban/Penjualan
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat harga dan syarat normal sebagaimana dilakukan kepada pihak ketiga.
b. Sifat Hubungan Istimewa
Pihak Hubungan Istimewa Hubungan dengan Perusahaan Sifat Saldo Akun/Transaksi PT Bank Bintang Manunggal)* Memiliki Pengurus yang Sama Bank, Deposito
PT Sama Mandiri Memiliki Pengurus yang Sama Penjualan, Piutang Usaha
PT Sari Warna Asli Textile Memiliki Pengurus yang Sama Penjualan, Piutang Usaha dan Jaminan Pinjaman
PT Acidatama Lampung Memiliki Pengurus yang Sama Piutang Afiliasi PT Kemiri Sarana Investama Memiliki Pengurus yang Sama Piutang Afiliasi
*) Pada tahun 2008 PT Bank Hana telah menjadi pihak ketiga
18. Kewajiban Kontrak Forward
Sejak tanggal 3 Maret sampai dengan 11 September 2008, Perusahaan telah menandatangani 8 kontrak derivatif dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) yang terbagi atas 2 kontrak untuk beli dolar dan 6 Kontrak untuk jual dolar dengan jumlah dolar, kondisi, dan jangka waktu telah ditetapkan dalam masing-masing kontrak derivatif. Kontrak derivatif berlaku satu tahun dan setiap bulan terdapat transaksi. Apabila kondisi yang telah ditetapkan terpenuhi maka transaksi jual beli mata uang dolar dilakukan. Tujuan dari transaksi derivatif ini adalah untuk menjaga laba kotor Perusahaan. Perusahaan telah melakukan pembelian tetes tebu dengan menggunakan kurs 1 USD antara Rp 9,200 sampai dengan Rp 9,350. Manajemen berpendapat bahwa Rupiah akan menguat.
Sehubungan dengan krisis keuangan global, pada tanggal 10 Desember 2008 Perusahaan mengajukan penghentian kontrak. Pada tanggal 10 Desember 2008 Perusahaan dan HSBC sepakat untuk menghentikan kontrak tersebut diatas (early termination-single transaction) untuk 7 (tujuh) kontrak derivatif yang terdiri dari 2 kontrak untuk membeli valuta asing dan 5 kontrak untuk menjual valuta asing sedangkan satu kontrak jual sampai dengan tanggal laporan keuangan masih berlaku. Kerugian penghentian kontrak sebesar USD 2,300,000 (setara dengan Rp 25.185.000) dibebankan pada kerugian atas transaksi derivatif pada laporan laba rugi tahun berjalan. Perusahaan telah melakukan pembayaraan sebesar USD 1,000,000. Sisa sebesar USD 1,300,000 direstrukturisasi dengan fasilitas demand loan dari HSBC pada tanggal 10 Desember 2008 dengan dicicil selama 3 tahun (lihat Catatan 19.b). Jumlah realisasi kerugian sebelum penghentian kontrak sebesar Rp 4.283.500 dibebankan pada kerugian atas transaksi derivatif.
Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan masih memiliki satu kontrak sebesar USD 2,700,000 yang akan diexercise setiap bulan sebesar USD 300,000 sampai dengan bulan September 2009 untuk jual valuta asing. Nilai pasar kontrak ini sebesar USD 412,294 (setara dengan Rp 4.514.619) dibebankan pada kerugian transaksi derivatif pada laporan laba rugi. Jumlah kerugian dari kontrak forward yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebesar Rp 33.983.119.
19. Pinjaman Jangka Panjang
2008 2007
Rp Rp
PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk)
(2008: USD 3,375,015; 2007: USD 5,182,798,34) 36.956.414 48.816.777
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
(2008: USD 1,300,000) 14.235.000
--51.191.414 48.816.777
Bagian Jangka Pendek
PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk)
(2008: USD 1,894,447.32; 2007: USD 1,807,783.33) 20.744.198 17.027.511
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
(2008: USD 260,000) 2.847.000
--23.591.198 17.027.511
Jangka Panjang 27.600.216 31.789.266
a. PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk)
Pinjaman ini merupakan pinjaman jangka panjang PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) berdasarkan akta Perjanjian Kredit No. 092/KLW/VI/2007 tanggal 12 Juni 2007 (lihat Catatan 14.a), sebagai berikut:
Fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran II (PTA II)
Plafond : USD 4,083,358
Bunga : 9% p.a. (floating)
Jatuh Tempo : 36 bulan
Tujuan Penggunaan : Mengambil alih pinjaman yang diberikan oleh PT Bank Pan Indonesia
Tbk.
Pada 31 Desember 2008 dan 2007 saldo fasilitas kredit masing-masing sebesar USD 2,041,679 (setara denganRp 22.356.385) danUSD 3,402,798.34 (setara dengan Rp 32.050.957)dengan bagian yang jatuh tempo satu tahun masing–masing sebesar USD 1,361,119.33 (setara dengan Rp 14.904.257 dan Rp 12.820.383).
Pinjaman ini dijamin dengan:
$ Tanah dan bangunan pabrik sesuai Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 1, 8, 11, 12 dan 13
atas nama PT Indo Acidatama Tbk terletak di Desa Kemiri, Kec. Kebakkramat, Kab. Karanganyar, dengan total luas tanah ± 75.670 m² (lihat Catatan 11);
$ Mesin-mesin produksi utama termasuk utilitas yang ada di lokasi usaha secara keseluruhan (di luar
mesin-mesin yang telah dijaminkan di PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) untuk pinjaman jangka pendek dan HSBC (lihat Catatan 11); dan
$ Piutang usaha senilai minimal Rp 39.000.000 (lihat Catatan 4).
Perusahaan juga mendapat pinjaman jangka panjang dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) berdasarkan akta Perjanjian Kredit No. 4 tanggal 3 Pebruari 2006 yang telah diperbaharui dengan Perjanjian Kredit No. 21 tanggal 29 Januari 2007 (lihat Catatan 14.a).
Fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran (PTA)
Plafond : USD 2,200,000
Bunga : 10% (floating)
Periode : 31 Januari 2006 sampai dengan 31 Januari 2011
Tujuan : Modal kerja
Pada 31 Desember 2008 dan 2007 saldo fasilitas kredit masing-masing sebesar USD 1,333,336 (setara dengan Rp 14.600.029) dan USD 1,780,000 (setara dengan Rp 16.765.820) dengan bagian yang jatuh tempo satu tahun masing–masing sebesar USD 533,328 dan USD 446,664 (setara dengan Rp 5.839.941 dan Rp 4.207.128).
b. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC)
Berdasarkan Corporate Facility Agreement No. JAK/080927/U/080627 Perusahaan mendapat fasilitas kredit reducing balance loan. Fasilitas ini berdasarkan perjanjian kredit No. JAK/080934/C/080627 demgam jumlah maksimum limit sebesar USD 1,300,000. Fasilitas ini adalah pendanaan atas penghentian kontrak forward (lihat Catatan 18). Tingkat bunga 4.9% (floating) dengan jangka waktu 3 tahun yang cicilan pembayaran setiap bulan mulai dari bulan Januari 2009.
Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap pabrik Balaraja senilai Rp 32.600.000 (Lihat Catatan 10). Pada tanggal 31 Desember 2008 saldo pinjaman sebesar USD 1,300,000 (setara dengan Rp 14.235.000 ) dengan bagian yang jatuh tempo satu tahun sebesar USD 260,000 (setara dengan Rp 2.847.000)
20. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
Perusahaan mengakui kewajiban manfaat karyawan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 telah dihitung oleh aktuaris independen PT Rileos Pratama dengan laporannya masing-masing tanggal 30 Januari 2009 dan tanggal 11 Pebruari 2008.
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
Usia Pensiun Normal : 55 Tahun
Tingkat Diskonto : 12% (2007: 10%)
Estimasi Kenaikan Gaji di Masa Datang : 9%
Tabel Mortalita : Tabel Mortalita Indonesia 2
Tingkat Pengunduran Diri : 5 % x Tabel Mortalita
Metode : Projected Unit Credit
Rekonsiliasi kewajiban yang diakui pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:
2008 2007
Rp Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 9.356.029 8.450.516
Nilai Wajar Aktiva Program Manfaat Karyawan --
--Status Pendanaan 9.356.029 8.450.516
Keuntungan Aktuarial yang Belum Diakui 3.997.092 3.505.064
Rekonsiliasi perubahan kewajiban pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:
2008 2007
Rp Rp
Kewajiban Awal Tahun 11.955.580 11.071.465
Beban Imbalan Kerja Tahun Berjalan 1.630.562 1.219.902
Pembayaran Imbalan Kerja Tahun Berjalan (233.021) (335.787)
Kewajiban Pada Tanggal Neraca 13.353.121 11.955.580
Rincian beban imbalan kerja tahun berjalan adalah sebagai berikut:
2008 2007
Rp Rp
Beban Jasa Kini 712.303 496.840
Beban Bunga 918.259 723.062
Jumlah 1.630.562 1.219.902
Manajemen berpendapat bahwa estimasi atas uang jasa tersebut telah memadai untuk menutup kewajiban manfaat karyawan Perusahaan.
21. Modal Saham
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
Jumlah Persentase Jumlah Saham Kepemilikan
(Lembar) (%) (Rp)
South East Unicorn Inc. 2.119.652.045 35,21 105.982.602
PT Trisetijo Manunggal Utama 1.031.256.807 17,13 51.562.840
PT Budhi Bersaudara Manunggal 851.685.910 14,15 42.584.296
PT Dwidana Saktii Sekurindo 409.472.000 6,80 20.473.600
PT Kemiri Sarana Investama 306.339.688 5,09 15.316.984
Hartono Setyo (Komisaris) 29.999 0,00 1.500
Biantoro Setijo (Komisaris) 1.472 0,00 74
Masyarakat (dibawah 5%) 1.301.562.079 21,62 65.078.104
Jumlah 6.020.000.000 100,00 301.000.000
2008
Jumlah Persentase Jumlah Saham Kepemilikan
(Lembar) (%) (Rp)
South East Unicorn Inc. 2.249.004.444 37,36 112.450.222
PT Trisetijo Manunggal Utama 916.532.307 15,22 45.826.615
PT Budhi Bersaudara Manunggal 851.685.910 14,15 42.584.296
PT Kemiri Sarana Investama 421.064.188 6,99 21.053.209
PT Sarana Integritas 303.457.702 5,04 15.172.885
Biantoro Setijo (Komisaris) 3.261.472 0,05 163.074
Hartono Setyo (Komisaris) 29.999 0,00 1.500
Masyarakat (dibawah 5%) 1.274.963.978 21,19 63.748.199