• Tidak ada hasil yang ditemukan

FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only March 31, 2009 (2:27PM) To be Finalized Agreed by : Date : R/085.AGA/4.1/03/09

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only March 31, 2009 (2:27PM) To be Finalized Agreed by : Date : R/085.AGA/4.1/03/09"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini

Catatan 2008 2007

Rp Rp

ASET

ASET LANCAR

Kas dan Setara Kas 2.b, 2.c, 3, 17.a, 28 43.148.017 3.679.063

Piutang Usaha 2.b, 2.d, 4, 28

Pihak Hubungan Istimewa 17.a 266.203 238.507

Pihak Ketiga

(Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 12.600 per 31 Desember 2008

dan 2007) 65.957.097 48.563.792

Piutang Lain-lain 2.d, 5, 28

Pihak Hubungan Istimewa 17.a 412.305 1.215.268

Pihak Ketiga

(Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

sebesar Rp 3.320.034 per 31 Desember 2008) 261.010 4.891.562

Persediaan 2.e, 6 101.297.926 87.180.331

Pajak Dibayar di Muka 2.q, 7.a 2.371.783

--Biaya Dibayar di Muka 2.f 32.967 69.491

Uang Muka Pembelian dan Lainnya 8 4.123.411 9.256.768

Jumlah Aset Lancar 217.870.719 155.094.782

ASET TIDAK LANCAR

Investasi Jangka Panjang Lainnya 2.g, 9 1.560 6.000

Aset Pajak Tangguhan 2.q, 7.c 12.518.321 9.375.607

Properti Investasi 2.h, 10 48.677.237 51.336.135

Aset Tetap

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 144.145.019 dan Rp 159.369.619

per 31 Desember 2008 dan 2007) 2.i, 2.j, 2.k, 11 108.742.114 111.953.800

Aset Tidak Digunakan dalam Usaha - Bersih 2.l, 12 2.688.958 629.777

Aset Lain-lain 2.m, 13 2.438.135 5.732.108

Jumlah Aset Tidak Lancar 175.066.325 179.033.427

(5)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan

Catatan 2008 2007

Rp Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR

Pinjaman Jangka Pendek 2.b, 14, 28 114.413.619 64.940.395

Surat Berharga Komersial 15 4.768.000 4.768.000

Hutang Usaha 2.b, 16, 28 5.921.460 10.448.379

Hutang Pajak 2.q, 7.d 4.267.464 4.985.288

Biaya yang Masih Harus Dibayar 1.466.067 1.398.908

Bagian Pinjaman Jangka Panjang yang akan Jatuh

Tempo dalam Waktu Satu Tahun 2.b, 19, 28 23.591.198 17.027.511

Kewajiban Kontrak Forward 2.b, 2.n, 18, 28 4.514.619

--Kewajiban Lancar Lain-lain 28 -- 565.748

Jumlah Kewajiban Lancar 158.942.427 104.134.229

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Pinjaman Jangka Panjang 2.b, 19, 28 27.600.216 31.789.266

Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 2.p, 20 13.353.121 11.955.580

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 40.953.337 43.744.846

JUMLAH KEWAJIBAN 199.895.764 147.879.075

EKUITAS

Modal Saham - nilai nominal Rp 50 per saham Modal dasar 12.000.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh 6.020.000.000

saham 21 301.000.000 301.000.000

Tambahan Modal Disetor 22 600.000 600.000

Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap 2.i -- 52.809.529

Kerugian yang Belum Direalisasi atas Efek yang

Tersedia untuk Dijual 2.g, 9 (12.940) (8.500)

Akumulasi Rugi (108.545.779) (168.151.895)

Jumlah Ekuitas 193.041.281 186.249.134

(6)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Mata Uang Asing dan Data Saham)

Catatan 2008 2007

Rp Rp

PENJUALAN 2.o, 17.a, 23 313.919.284 268.078.773

BEBAN POKOK PENJUALAN 2.o, 24 200.635.467 182.338.107

LABA KOTOR 113.283.817 85.740.666

BEBAN USAHA 2.o

Beban Penjualan 25.a 12.285.416 6.264.279

Beban Umum dan Administrasi 25.b 32.016.000 25.573.790

Jumlah Beban Usaha 44.301.416 31.838.069

LABA USAHA 68.982.401 53.902.597

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH

Pendapatan Sewa 2.o, 10 408.110 2.192.741

Rugi Selisih Kurs (6.672.534) (1.061.540)

Pendapatan Bunga 283.220 104.210

Laba Penjualan Aset Tetap dan Aset Tidak Digunakan 2.i, 2.l, 11, 12 2.254.790 122.727

Beban Bank (503.970) (791.880)

Denda Pajak 2.q (1.423.323) (1.423.151)

Beban atas Penyewaan Pabrik 2.o, 11 (284.659) (1.232.519)

Beban Penyusutan Aset Tidak Digunakan 2.o, 12 (1.195.307)

--Beban Penyusutan Properti Investasi 2.o, 10 (2.658.899) (2.658.898)

Beban Penyisihan Piutang Ragu-Ragu 2.d, 5 (3.320.034)

--Beban Bunga (10.144.448) (11.095.397)

Kerugian dari Transaksi Derivatif - Forward 2.n, 18 (33.983.119)

--Lain-lain - Bersih 827.781 57.488

Jumlah Beban Lain-lain - Bersih (56.412.392) (15.786.219)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 12.570.009 38.116.378

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2.q, 7.b

Pajak Kini (8.916.136) (11.553.174)

Pajak Tangguhan 3.142.714 (868.504)

Jumlah Beban Pajak Penghasilan (5.773.422) (12.421.678)

LABA BERSIH 6.796.587 25.694.700

LABA PER SAHAM DASAR 2.r, 27

(7)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan

Catatan Modal Tambahan Selisih Penilaian Kerugian yang Akumulasi Jumlah Ditempatkan dan Modal Disetor Kembali Belum Direalisasi Rugi Ekuitas

Disetor Penuh Aset Tetap dari Efek yang Tersedia untuk

Dijual

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo Per 31 Desember 2006 301.000.000 600.000 52.809.529 (12.925) (193.846.595) 160.550.009

Pemulihan Nilai Efek Tersedia Dijual 2.g, 9 -- -- -- 4.425 -- 4.425

Laba Bersih -- -- -- -- 25.694.700 25.694.700

Saldo Per 31 Desember 2007 301.000.000 600.000 52.809.529 (8.500) (168.151.895) 186.249.134

Reklasifikasi sesuai PSAK 16 (Revisi 2007) 2.i -- -- (52.809.529) -- 52.809.529

--Penurunan Nilai Efek Tersedia Dijual 2.g, 9 -- -- -- (4.440) -- (4.440)

Laba Bersih 6.796.587 6.796.587

(8)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini

Catatan 2008 2007

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari Pihak Ketiga 298.082.010 268.599.649

Pembayaran Kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Lainnya (221.088.045) (180.050.745)

Pembayaran pada Karyawan (22.898.209) (21.079.257)

Pembayaran Bunga (10.708.140) (11.780.177)

Pembayaran Pajak (19.333.102) (10.042.772)

Penerimaan Sewa -- 543.240

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 24.054.515 46.189.938

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan Aset Tetap (7.187.437) (17.383.903)

Hasil Penjualan Aset Tetap 269.764 122.727

Hasil Penjualan Aset Tidak Digunakan dalam Usaha 3.132.291

--Pembayaran Uang Muka Aset Tetap (130.933) (9.108.224)

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (3.916.316) (26.369.400)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan Hutang Bank 164.787.577 41.776.436

Penerimaan dari (Pembayaran kepada) Pihak

Hubungan Istimewa-Bersih 802.963 (563.635)

Pembayaran dari Transaksi Derivatif - Forward (10.950.000)

--Pembayaran Hutang Bank (135.727.719) (64.596.734)

Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Pendanaan 18.912.821 (23.383.933)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 39.051.020 (3.563.395)

DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS 417.934 80.213

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 3.679.063 7.162.245

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 43.148.017 3.679.063 Kas dan Setara Kas pada akhir tahun dari: 3, 28

Kas 1.009.097 236.299

Bank 31.138.920 3.442.764

Deposito 11.000.000

--Jumlah 43.148.017 3.679.063

AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS:

Penambahan Aset Tetap yang Berasal dari:

Reklasifikasi Uang Muka Pembelian Aset Tetap 9.081.990 2.657.156

Reklasifikasi Aset Lain-Lain 6.348.930

--Penambahan Properti Investasi yang Berasal dari:

Aset Tetap 48.677.237

--Penambahan Aset tidak Digunakan dalam Usaha yang berasal dari:

(9)

--1. Umum

1.a. Pendirian Perusahaan

PT Indo Acidatama Tbk (Perusahaan) didirikan pada awalnya bernama PT Sarasa Nugraha Tbk, berdasarkan Akta Notaris Sri Rahayu, SH, Notaris di Jakarta No. 5 tanggal 7 Desember 1982. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1433.HT.01.TH.85 tanggal 18 Maret 1985. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, No. 36 tanggal 11 Juni 2008 tentang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). RUPSLB membahas tentang penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-85992.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 13 Nopember 2008.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri pakaian jadi, kimia dasar, kemasan dari plastik dan perdagangan ekspor dan impor. Perusahaan beralamat di Gedung Graha Kencana Suite 9A, Jl. Raya Perjuangan 88, Jakarta. Perusahaan memiliki tiga pabrik yang berlokasi di Cibodas, Balaraja, Surakarta dengan alamat masing-masing Jl. Dipati Unus No. 48, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat, Jl. Raya Serang Km, 24,5, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat dan Jl. Raya Solo, Sragen Km 11 Desa Kemiri, Jawa Tengah. Pabrik Cibodas dan Balaraja telah dihentikan operasinya dan disewakan. Perusahaan memulai kegiatan komersil garmen sejak 1 Pebruari 1984 dan kimia sejak tahun 1989.

1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 2 Desember 1992 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1917/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum atas 5.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat.

Pada tanggal 11 Oktober 2000 dan 30 Oktober 2000 Perusahaan melakukan penambahan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 81.100.000 saham biasa dan 110.000.000 saham biasa melalui konversi hutang.

Pada tanggal 25 Agustus 2005 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam sehubungan dengan penggabungan usaha dan penambahan jumlah saham yang beredar sebesar 3.820.000.000 lembar saham.

Pada tanggal 31 Desember 2008 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 6.020.000.000 saham telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).

(10)

1.c. Karyawan, Direksi dan Komisaris

Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) No. 15 tanggal 31 Mei 2007 dari Notaris Andalia Farida, SH, notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:

2008 2007

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Bambang Setijo : Bambang Setijo Wakil Presiden Komisaris : Tio Liong Khoeng : Tio Liong Khoeng Komisaris : Budhi Hartono : Budhi Hartono

Budhi Santoso Budhi Santoso Hartono Setyo Hartono Setyo Biantoro Setijo Biantoro Setijo Komisaris Independen : Wymbo Widjaksono : Wymbo Widjaksono

Antonius Budidarmodjo Antonius Budidarmodjo Stephanus Junianto Stephanus Junianto Dewan Direksi

Presiden Direktur : Budhi Moeljono Budhi Moeljono

Wakil Presiden Direktur : Mulyadi Utomo Budhi Moeljono Mulyadi Utomo Budhi Moeljono Direktur : Sharad Ganesh Ugrankar Sharad Ganesh Ugrankar

: Wong Lukas Yoyok Nurcahya Wong Lukas Yoyok Nurcahya : Nurdjono Kusumohadi Nurdjono Kusumohadi

Susunan Komite Audit berdasarkan Rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

Ketua Komite Audit : Antonius Budidarmodjo

Anggota : Stephanus Junianto

:Handjojo

:St. M. Haris Budi Sutyono

Jumlah gaji dan tunjangan Direksi dan Komisaris Perusahaan adalah masing-masing sebesar Rp 9.469.000 dan Rp 7.905.856 untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008 dan 2007. Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah masing-masing 488dan 387 orang (tidak diaudit).

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi

2.a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, Peraturan Bapepam dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atas Perusahaan Publik Industri Manufaktur yang ditetapkan oleh Bapepam.

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical

cost),kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai

realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value), aset tetap yang telah dinilai kembali, dan investasi efek tertentu yang dapat dinyatakan sebesar nilai wajar. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

(11)

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.

Angka-angka dalam catatan atas laporan keuangan disajikan dalam ribuan Rupiah kecuali jumlah orang, persentase jumlah, saham dan nilai nominal per saham disajikan dalam angka penuh.

2.b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, asetdan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikonversikan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah wesel ekspor Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut 31 Desember2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2008

(Dalam Rupiah Penuh) Rp

2007

(Dalam Rupiah Penuh) Rp

1 USD 10.950,00 9.419,00

1 EUR 15.432,40 13.759,76

1 GBP 15.802,51 18.804,11

1 SGD 7.607,36 6.502,38

Laba atau rugi kurs dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

2.c. Setara Kas

Setara kas terdiri dari deposito jangka pendek dengan jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan.

2.d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan yang mendalam terhadap kondisi masing-masing debitur pada akhir tahun. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan piutang ragu-ragu yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa piutang tersebut tidak dapat ditagih.

2.e. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan bahan baku dan pembantu ditentukan dengan metode rata-rata, sedangkan barang jadi dan barang dalam proses dengan metode rata-rata bergerak (moving average).

2.f. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. 2.g. Investasi Jangka Panjang Lainnya

Investasi jangka panjang lainnya adalah efek ekuitas tersedia untuk dijual. Laba atau rugi yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual (termasuk efek yang diklasifikasikan sebagai aset lancar) dimasukkan sebagai komponen ekuitas yang disajikan secara terpisah dan tidak diakui sebagai penghasilan sampai saat laba atau rugi tersebut dapat direalisasi.

(12)

2.h. Properti Investasi

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi”, yang menggantikan PSAK No. 13 (Revisi 1994), “Akuntansi untuk Investasi” menggunakan model biaya. Penerapan PSAK Revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.

Properti investasi terdiri dari tanah dan bangunan yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan rental atau kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.

Penyusutan bangunan dan prasarana dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset selama 20 tahun.

Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau

dimulainya pengembangan untuk dijual.

2.i. Aset Tetap

Aset tetap, kecuali aset tertentu yang dinilai kembali, dipertanggungjawabkan dengan metode biaya dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penyesuaian penurunan nilai aset. Dengan penerapan PSAK 16 (Revisi 2007) ”Aset Tetap” yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2008, seluruh saldo akhir selisih penilaian kembali aset tetap yang dibukukan sebelum 2008 telah direklasifikasi ke saldo laba.

Asettetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan 20

Mesin dan Peralatan 10 – 20

Kendaraan dan Inventaris Kantor 4 – 5

Laboratorium 10

Unit Pengolahan Limbah 5 – 10

Pada tanggal 29 Maret 2005 dan 18 Desember 2003, Perusahaan telah melakukan penilaian kembali aset tetap sesuai dengan ketentuan Pemerintah yang menghasilkan selisih penilaian kembali aset tetap masing-masing sebesar Rp 31.739.769 dan Rp 21.069.760. Jumlah selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp 52.809.529 dicatat sebagai bagian dari ekuitas Perusahaan. Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2007) tersebut, selisih penilaian kembali aset tetap tersebut telah direklasifikasi ke Akumulasi Rugi.

(13)

Aset tetap yang nilai bukunya nihil setelah penilaian kembali disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran sisa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Tahun

Mesin dan Peralatan 4

Kendaraan dan Inventaris Kantor 1 - 2

Tanah tidak disusutkan.

Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laporan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut, sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap dihapus atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutanaset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

2.j. Penurunan Nilai Aset

Jumlah aset yang dapat diperoleh kembali seharusnya diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi, sesuai dengan ketentuan PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset”.

2.k. Aset dalam Penyelesaian

Aset dalam penyelesaian merupakan biaya-biaya yang berhubungan secara langsung dengan pembangunan fasilitas dan persiapan aset tetap. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembayaran aset tersebut. Aset dalam penyelesaian direklasifikasi ke aset tetap pada saat selesai dan siap digunakan.

2.l. Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Usaha

Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan pada saat reklasifikasi dan disusutkan.

2.m. Aset Lain-lain

Asetlain-lain – beban tangguhan merupakan biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortasi sepanjang umur hukum hak atas tanah. Biaya ditangguhkan lainnya diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya.

Asetlain-lain - beban proyek tangguhan merupakan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan proyek-proyek yang sedang dilaksanakan dan diamortisasi apabila proyek-proyek telah selesai.

2.n. Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai

Perusahaan menerapkan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. PSAK No. 55 mengatur standar akuntansi dan pelaporan untuk transaksi derivatif dan aktivitas lindung nilai, yang mengharuskan setiap instrumen derivatif (termasuk instrumen derivatif dan melekat), diakui sebagai aset atau kewajiban berdasarkan nilai wajar setiap kontrak. Nilai wajar merupakan perhitungan nilai kini (present

value) dengan menggunakan asumsi-asumsi dan data yang berlaku umum. Berdasarkan kriteria khusus

untuk akuntansi lindung nilai pada PSAK No 55, semua instrumen derivatif yang ada pada Perusahaan tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. Oleh sebab itu, perubahan atas nilai wajar dari instrumen derivatif diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

(14)

2.o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan diakui pada saat barang dikapalkan (FOB shipping point) untuk penjualan ekspor dan penyerahan barang kepada langganan untuk penjualan lokal.

Pendapatan sewa diakui setiap bulan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati dengan penyewa. Beban diakui sesuai manfaat pada periode berjalan (accrual basis).

2.p. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja

Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.

Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.

Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk: (a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau

(b) menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. 2.q. Pajak Penghasilan

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat asetdan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Penilaian penyisihan dibentuk atas bagian aset pajak tangguhan yang diperkirakan tidak dapat direalisasi di masa yang akan datang. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

2.r. Laba per Saham Dasar

Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa dalam satu periode pelaporan.Laba (rugi) per saham dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan.

2.t. Informasi Segmen

Informasi segmen disajikan menurut pengelompokan (segmen) jenis produk sebagai bentuk pelaporan segmen primer dan segmen jenis daerah pemasaran sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder.Dasar penetapan harga antar segmen adalah harga pokok produksi.

(15)

3. Kas dan Setara Kas

2008 2007

Rp Rp

Kas

Rupiah 859.536 230.648

USD (2008: USD 9,860; 2007: USD 600) 107.967 5.651

GBP (2008: GBP 1,885) 29.788

--EUR (2008: --EUR 765) 11.806

--1.009.097 236.299

Bank

Rupiah

Pihak Hubungan Istimewa(lihat Catatan 17.a)

PT Bank Hana (d/h PT Bank Bintang Manunggal) 57.384 14.901

Pihak Ketiga

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited 2.886.343 65.782

PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) 1.026.510 88.421

PT Bank Central Asia Tbk 60.277 197.069

Standard Chartered Bank 57.932 190.034

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 46.873 108.292

4.135.319 664.499

US Dolar

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

(2008: USD 2,109,988.12; 2007: USD 39,453.23) 23.104.370 371.610

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

(2008: USD 242,333.76; 2007: USD 119,767.23) 2.653.555 1.128.088

PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk)

(2008: USD 97,225.21; 2007: USD 119,200.92) 1.064.616 1.122.752

Standard Chartered Bank

(2008: USD 16,535.15; 2007: USD 16,542.63) 181.060 155.815

27.003.601 2.778.265

Deposito

Rupiah

PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) 11.000.000

--11.000.000

--Jumlah 43.148.017 3.679.063

Tingkat Bunga 12,00%

(16)

--4. Piutang Usaha

2008 2007

Rp Rp

Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 17.a) 266.203 238.507

Pihak Ketiga

PT Parama Mandyadana 19.502.725 9.391.188

PT Karsavicta Satya 17.939.425 11.481.489

PT Nippon Shokubai Indonesia 6.251.171 3.175.115

PT Padi Hijau Buana 3.870.795 6.324.940

PT Sumber Mukti Lestari Sentosa 3.587.720 1.324.352

PT Pertani (Persero) 2.991.384

--PT Sari Sarana Kimia 2.319.853 3.222.376

PT Udaya Anugrah Abadi 1.372.107

--PT Cipta Karya Persada 1.255.600 3.456.250

PT Sapta Chemical Mutiara 878.817

--PT Ardaya Gita Lestari 808.464 1.633.360

PT Sidola 774.879

--ABC International Co. Ltd 617.580

--PT Panca Kusuma Aneka Kimia 559.166 1.089.437

PT Mulya Adhi Paramitra -- 1.327.990

PT Bumi Prima Lestari -- 958.839

UD Bintang Timur -- 834.936

PT Indokemika Jayatama -- 572.306

PT Adiguna Eka Sentra -- 549.595

Lain-lain (di bawah Rp 500 juta) 3.240.011 3.234.219

Jumlah Piutang Pihak Ketiga 65.969.697 48.576.392

Dikurangi : Penyisihan Piutang Ragu-ragu (12.600) (12.600)

Jumlah Piutang Pihak Ketiga - Bersih 65.957.097 48.563.792

Jumlah Piutang Usaha 66.223.300 48.802.299

Saldo piutang usaha dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 sebesar:

2008 2007

Rp Rp

Pihak Ketiga

(2008: USD 1,804,584.03 ; 2007: USD 2,339,285.98) 19.760.195 22.033.735

Jumlah 19.760.195 22.033.735

Mutasi Penyisihan Piutang Ragu-ragu:

2008 2007 Rp Rp Saldo Awal 12.600 12.600 Pemulihan -- --Penambahan -- --Saldo Akhir 12.600 12.600

(17)

Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

2008 2007

Rp Rp

Belum Jatuh Tempo: 53.004.734 37.412.027

Telah Jatuh Tempo:

> 1 bulan - 2 bulan 12.446.300 11.083.230

> 2 bulan - 3 bulan 480.213 197.117

> 3 bulan 304.653 122.525

Jumlah 66.235.900 48.814.899

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang usaha cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang usaha.

Piutang usaha senilai Rp 39.000.000 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) (lihat Catatan 19.a).

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

5. Piutang Lain-lain

2008 2007

Rp Rp

Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 17.a) 412.305 1.215.268

Pihak Ketiga

PT Supra Busanayasa 2.048.001 2.760.491

PT Panca Brothers Swakarsa 1.272.033 1.892.429

PT Indocid Nusa Cemerlang 243.410 103.410

Lain-lain (dibawah Rp 100 juta) 17.600 135.232

Jumlah Piutang Pihak Ketiga 3.581.044 4.891.562

Dikurangi : Penyisihan Piutang Ragu-ragu (3.320.034)

--Jumlah Piutang Pihak Ketiga - Bersih 261.010 4.891.562

Jumlah 673.315 6.106.830

Pada tanggal 19 Agustus 2008, Perusahaan menerima surat dari PT Supra Busanayasa (SBY) dan PT Panca Brothers Swakarsa (PBS) tentang permohonan konversi tagihan Perusahaan masing-masing sebesar USD 208,811.33 dan USD 134,400 ke dalam mata uang Rupiah. Perusahaan menyetujui dengan mengkonversi ke Rupiah dengan kurs Rp 9.378 sehingga tagihan masing-masing menjadi Rp 2.048.001 (termasuk PPN Rp 89.768 dan Rp 1.272.033 (termasuk PPN Rp 11.630). Pada tanggal 20 Oktober 2008 Perusahaan menerima surat dari SBY dan PBS yang menyatakan ketidaksanggupan untuk membayar kewajiban kepada Perusahaan. Perusahaan telah membentuk penyisihan atas piutang ini.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang usaha cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang tersebut.

(18)

6. Persediaan 2008 2007 Rp Rp Bahan Baku 83.715.517 73.192.262 Barang Jadi 7.444.518 3.729.788 Suku Cadang 5.546.012 6.981.470 Bahan Pembantu 3.685.473 2.490.507

Barang dalam Proses 906.406 786.304

Jumlah 101.297.926 87.180.331

Persediaan dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek kepada The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) (lihat Catatan 14.b).

Persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar USD 3,763,441 untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008 dan 2007.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.

7. Perpajakan

a. Pajak Dibayar di Muka

Pajak dibayar di muka merupakan Pajak Penghasilan Pasal 28A tahun 2008 sebesar Rp 2.371.783. b. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan

2008 2007

Rp Rp

Pajak Kini (8.916.136) (11.553.174)

Pajak Tangguhan 3.142.714 (868.504)

(19)

Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komersial dengan laba fiskal

untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31.Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2008 2007

Rp Rp

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 12.570.009 38.116.378

Beda Waktu

Penyisihan Piutang Lain-lain 3.320.034

--Penyusutan Aset Tetap 7.426.362 (1.372.103)

Beban Imbalan Kerja 1.397.541 1.219.902

Amortisasi Pengurusan Legal Hak Atas Tanah 83.038 1.551.963

Beban Tangguhan 1.587.233 (4.272.624)

Amortisasi Pra Operasi (22.151) (22.151)

Jumlah Beda Waktu 13.792.057 (2.895.013)

Beda Tetap

Beban dan Denda Pajak 1.437.447 1.447.386

Beban Sewa 306.375 1.225.501

Sumbangan Sosial 628.383 654.868

Representasi dan Sumbangan 454.612 505.474

Pendapatan Bunga (283.220) (104.210)

Pendapatan Sewa (148.575) (877.096)

Lainnya 1.021.697 495.627

Jumlah Beda Tetap 3.416.719 3.347.550

Laba Kena Pajak 29.778.785 38.568.915

Perhitungan Pajak Penghasilan

10% x Rp 50.000 (5.000) (5.000)

15% x Rp 50.000 (7.500) (7.500)

30% x (2008: Rp 29.678.785; 2007: Rp 38.468.915) (8.903.636) (11.540.674)

Taksiran Beban Pajak Penghasilan Badan (8.916.136) (11.553.174)

Dikurangi:

Pajak Penghasilan Dibayar di Muka

PPh Pasal 22 -- 13.783

PPh Pasal 23 13.315 79.218

PPh Pasal 25 11.274.604 9.692.278

Pajak Penghasilan Badan Pasal 28A (Terhutang) 2.371.783 (1.767.895)

Jumlah laba kena pajak tahun 2008 dan 2007 sama dengan yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) ke kantor pajak.

(20)

Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba (rugi) akuntansi dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

2008 2007

Rp Rp

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 12.570.009 38.116.378

Pajak Dihitung pada Tarif Pajak yang Berlaku

10% x Rp 50.000 (5.000) (5.000)

15% x Rp 50.000 (7.500) (7.500)

30% x (2008: Rp 12.470.009; 2007:Rp 38.016.378) (3.741.003) (11.404.914)

Pajak Dihitung pada Tarif Pajak yang Berlaku (3.753.503) (11.417.414)

Koreksi Fiskal (5.162.633) (135.761)

Pajak Kini (8.916.136) (11.553.175)

Pajak Tangguhan dari Perbedaan Temporer 3.861.776 (868.503)

Pajak Tangguhan dari Perubahan Tarif Pajak *) (719.062)

--3.142.714 (868.503)

Jumlah (5.773.422) (12.421.678)

c. Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan laba rugi komersial dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Rincian dari aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

31 Des 2006 Dibebankan 31 Des 2007 Dibebankan 31 Des 2008

ke Laporan ke Laporan

Laba Rugi Laba Rugi

Rp Rp Rp Rp Rp

Penyisihan Piutang -- -- -- 929.609 929.609

Beban Tangguhan (622.892) (1.281.787) (1.904.679) 571.404 (1.333.275) Amortisasi Pengurusan

Hak Legal atas Tanah (69.260) 465.588 396.328 (4.944) 391.384 Pra Operasi 39.873 (6.645) 33.228 (6.645) 26.583 Penyusutan Aset Tetap 7.574.950 (411.631) 7.163.319 1.601.827 8.765.146 Imbalan Pasca Kerja 3.321.440 365.971 3.687.411 51.463 3.738.874

Jumlah 10.244.111 (868.504) 9.375.607 3.142.714 12.518.321

*)Pada tahun 2009, akan berlaku peraturan perpajakan yang baru, diantaranya perubahan tarif pajak. Dalam menghitung pajak tangguhan digunakan tarif pajak sebesar 28% menggantikan tarif pajak sebelumnya sebesar 30%. d. Hutang Pajak 2008 2007 Rp Rp PPh Pasal 21 1.287.058 1.173.720 PPh Pasal 22 -- 593 PPh Pasal 23 17.210 177.942 PPh Pasal 29 -- 1.767.895 -- 196.584 PPh Pasal 4 (2) Final 12.757 11.593

Pajak Pertambahan Nilai 2.950.439 1.005.607

Hutang atas SKPKB -- 651.354

Jumlah 4.267.464 4.985.288

2006 2007

(21)

Pada tanggal 25 Maret 2008, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak dari Dirjen Pajak Kantor Wilayah Jakarta Khusus KPP Perusahaan Masuk Bursa untuk masa pajak tahun 2006 untuk Pajak Penghasilan Pasal 21, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Badan dengan jumlah keseluruhan kurang bayar sebesar Rp 250.894 (termasuk sanksi bunga sebesar Rp 71.813). Jumlah pajak terhutang telah dibayarkan dalam tahun 2008.

Pada tanggal 10 April 2008, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak dari Dirjen Pajak Kantor Wilayah Jateng II masa pajak tahun 2006 dengan jumlah pajak terhutang sebesar Rp 76.029 (termasuk sanksi bunga sebesar Rp 17.545) untuk pajak penghasilan pasal 26 sedangkan untuk Pajak Penghasilan Pasal 21, 23 dan 4 ayat (2) perusahaan menerima surat ketetapan pajak Nihil. Jumlah pajak terhutang tersebut telah dibayarkan dalam tahun 2008.

Pada tahun 2008,Perusahaan juga telah membayar hutang Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB ) dan hutang PPh Badan tahun 2007.

8. Uang Muka Pembelian dan Lainnya

2008 2007

Rp Rp

Pembelian Bahan Baku 3.900.066 96.057

Pembelian Aset Tetap 130.933 9.108.224

Lain-lain 92.412 52.487

Jumlah 4.123.411 9.256.768

Pada tahun 2007, Uang Muka Pembelian Aset Tetap merupakan uang muka pembelian tanah dari para pemegang saham dan tanah tersebut telah digunakan sebagai jaminan pinjaman pada PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk). Tahun 2008 uang muka ini telah direklasifikasi ke Aset Tetap Pemilikan Langsung sebesar Rp 9.081.990 (lihat Catatan 11).

9. Investasi Jangka Panjang Lainnya

2008 2007

Rp Rp

PT Karwell Indonesia Tbk (sebanyak 15.000 Saham) 14.500 14.500

Rugi Belum Direalisasi (12.940) (8.500)

Jumlah 1.560 6.000

Mutasi Rugi yang Belum direalisasi:

Saldo Awal Tahun 8.500 12.925

Penyisihan (Pemulihan) Tahun Berjalan 4.440 (4.425)

(22)

10. Properti Investasi

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Nilai Perolehan Tanah 34.802.800 -- -- 34.802.800 Bangunan 33.621.108 -- -- 33.621.108 68.423.908 -- -- 68.423.908 Akumulasi Penyusutan Bangunan 17.087.773 2.658.898 -- 19.746.671 17.087.773 2.658.898 -- 19.746.671 Nilai Buku 51.336.135 48.677.237

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Nilai Perolehan Tanah 34.802.800 -- -- 34.802.800 Bangunan 33.621.108 -- -- 33.621.108 68.423.908 -- -- 68.423.908 Akumulasi Penyusutan Bangunan 14.428.875 2.658.898 -- 17.087.773 14.428.875 2.658.898 -- 17.087.773 Nilai Buku 53.995.034 51.336.135 2008 2007

Properti investasi merupakan asset tanah dan bangunan pabrik Perusahaan yang berlokasi di Balaraja dan Cibodas.

Berdasarkan perjanjian sewa menyewa antara Perusahaan dengan PT Panca Brothers Swakarsa (PBS) tanggal 1 Desember 2004, Perusahaan menyewakan bangunan pabrik Balaraja berlantai dua yang terletak di Balaraja,

Jalan Raya Serang KM 24,5 seluas 42.380 m2dengan luas bangunan 23.122 m2. Perjanjian sewa beberapa kali

diperpanjang, terakhir pada tanggal 30 Mei 2006, selanjutnya pada tanggal 9 Agustus 2007 perjanjian sewa menyewa diperpanjang dengan harga kontrak sebesar USD 8,000 per bulan dan masa sewa berakhir 30 Mei 2008. Pada tanggal 3 Maret 2008, Perusahaan dan PBS mendatangani surat serah terima yang menyatakan kontrak sewa menyewa diakhiri sebelum masa sewa terhitung 29 Pebruari 2008 karena PBS tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup dengan menghentikan kegiatan produksi.

Pada tanggal 29 Maret 2005, Perusahaan dan PT Supra Busana Yasa (SBY) menandatangani perjanjian sewa menyewa atas sebuah bangunan pabrik Cibodas berlantai satu yang terletak di Jalan Dipati Unus No. 48 seluas +

43.148 m2. Perjanjian sewa beberapa kali diperpanjang, terakhir pada tanggal 28 Pebruari 2008 dengan harga

kontrak sebesar USD 12,000 (belum termasuk PPN) dan masa sewaberakhir 28 Pebruari 2009. Pada tanggal 17 April 2008 Perusahaan dan SBY mendatangani surat serah terima yang menyatakan kontrak sewa menyewa diakhiri sebelum masa sewa terhitung 31 Maret 2008 karena SBY tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup dengan menghentikan kegiatan produksi.

(23)

Sampai dengan tanggal laporan keuangan, penggunaan masa depan atas properti investasi diatas belum ditentukan. Nilai wajar properti investasi pada 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 61.639.620.

Penyusutan Properti Investasi dicatat sebagai Beban Penyusutan Properti Investasi dalam Pendapatan (Beban) Lain-lain.

Properti Investasi yang terletak di Balaraja dan Cibodas digunakan sebagai jaminan perolehan pinjaman jangka panjang dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) (lihat Catatan 19.b).

Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara saha dan didukung bukti yang memadai.

11. Aset Tetap

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Nilai Perolehan Pemilikan Langsung

Tanah 2.152.582 9.398.400 -- -- 11.550.982

Bangunan 7.262.841 1.016.038 -- -- 8.278.879

Mesin dan Peralatan 234.854.530 11.105.362 -- (34.631.197) 211.328.694

Kendaraan 6.035.795 212.800 492.060 -- 5.756.535

Laboratorium 1.119.864 41.922 -- -- 1.161.786

Inventaris Kantor 7.956.543 462.667 -- (5.931.385) 2.487.825

Unit Pengolahan Limbah 11.891.014 165.370 -- -- 12.056.384

271.273.169 22.402.558 492.060 (40.562.582) 252.621.085

Aset Dalam Penyelesaian

Mesin 50.250 -- -- -- 50.250

Sistem Informasi Manajemen -- 215.799 -- -- 215.799

271.323.419 22.618.357 492.060 (40.562.582) 252.887.134

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung

Bangunan 2.279.869 380.281 -- -- 2.660.150

Mesin dan Peralatan 135.962.144 16.285.926 -- (27.250.579) 124.997.491

Kendaraan 4.661.841 368.060 492.060 -- 4.537.841

Laboratorium 370.048 104.898 -- -- 474.946

Inventaris Kantor 7.094.694 291.945 -- (5.918.171) 1.468.467

Unit Pengolahan Limbah 9.001.023 1.005.102 -- -- 10.006.125

159.369.619 18.436.211 492.060 (33.168.751) 144.145.019

Nilai Buku 111.953.800 108.742.114

(24)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Rp Rp Rp Rp Rp Nilai Perolehan Pemilikan Langsung Tanah 2.152.582 -- -- -- 2.152.582 Bangunan 2.972.667 139.807 -- 4.150.367 7.262.841

Mesin dan Peralatan 208.042.197 2.999.668 -- 23.812.665 234.854.530

Kendaraan 4.924.845 1.131.300 230.650 210.300 6.035.795

Laboratorium 855.254 264.610 -- -- 1.119.864

Inventaris Kantor 7.361.084 210.459 -- 385.000 7.956.543

Unit Pengolahan Limbah 29.093.347 271.768 -- (17.474.101) 11.891.014

255.401.976 5.017.612 230.650 11.084.231 271.273.169

Aset Dalam Penyelesaian

Mesin 711.487 8.107.284 -- (8.768.521) 50.250

Unit Pengolahan Limbah 301.947 6.916.163 -- (7.218.110)

--256.415.410 20.041.059 230.650 (4.902.400) 271.323.419

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung

Bangunan 2.048.563 231.306 -- -- 2.279.869

Mesin dan Peralatan 122.477.129 12.901.878 -- 583.137 135.962.144

Kendaraan 4.422.495 469.996 230.650 -- 4.661.841

Laboratorium 281.817 88.231 -- -- 370.048

Inventaris Kantor 6.785.510 309.184 -- -- 7.094.694

Unit Pengolahan Limbah 8.549.425 1.034.735 -- (583.137) 9.001.023

144.564.939 15.035.330 230.650 -- 159.369.619

Nilai Buku 111.850.470 111.953.800

2007

Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:

2008 2007

Rp Rp

Harga Jual 269.764 122.727

Nilai Buku --

--Laba Penjualan Aset Tetap 269.764 122.727

Beban penyusutan tahun berjalan dialokasikan sebagai berikut:

2008 2007

Rp Rp

Beban Pokok Penjualan 17.606.479 13.204.087

Beban Umum dan Administrasi 545.073 667.295

Beban atas Penyewaan Pabrik (Beban Lain-lain) 284.659 1.163.948

Jumlah 18.436.211 15.035.330

Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan reklasifikasi atas aset pemilikan langsung mesin dan peralatan, kendaraan, dan inventaris kantor pabrik Balaraja dan Cibodas karena kontrak sewa menyewa tidak diperpanjang lagi. Harga perolehan aset adalah sebesar Rp 40.562.582 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 36.160.829 (lihat Catatan 12).

(25)

Penambahan aset tetap tanah sebesar Rp 9.081.990 berasal dari uang muka pembelian aset tetap tanah dari para pemegang saham. Pembelian tanah seluas 93.612 m2 yang berlokasi di Karanganyar digabung menjadi 4 sertifikat hak guna bangunan atas nama Perusahaan yang berakhir pada tahun 2038. Tanah akan digunakan untuk perluasan pabrik Perusahaan (lihat Catatan 8)

Penambahan aset tetap mesin sebesar Rp6.348.930 berasal dari aset lain-lain yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan jamu kompos dan pupuk Pomi (lihat Catatan 13).

Tingkat penyelesaian sistem informasi manajemen pada 31 Desember 2008 adalah 80% dan direncanakan pada akhir tahun 2009 pengadaan sistem informasi manajemen telah selesai.

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta dan Surakarta, Karanganyar dengan hak legal berupa hak guna bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) sampai 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo tahun 2008 sampai 2038. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Aset tetap Perusahaan dijadikan sebagai jaminan perolehan pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 14 dan 19).

Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 3.459.000 dan USD 27,363,688 pada tanggal 31 Desember 2008 dan Rp 14.929.000 dan USD 29,204,782 pada tanggal 31 Desember 2007. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

12. Aset yang Tidak Digunakan dalam Usaha

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Nilai Perolehan

Mesin dan Peralatan 629.777 -- 9.279.563 34.631.197 25.981.412

Inventaris Kantor -- -- 308.747 5.931.385 5.622.638

629.777 -- 9.588.309 40.562.582 31.604.049

Akumulasi Penyusutan

Mesin dan Peralatan -- 1.182.647 8.132.298 30.242.657 23.293.007

Inventaris Kantor -- 12.661 308.747 5.918.171 5.622.086

-- 1.195.308 8.441.045 36.160.829 28.915.093

Nilai Buku 629.777 2.688.958

2008

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Nilai Perolehan

Mesin dan Peralatan 629.777 -- -- -- 629.777

Akumulasi Penyusutan

Mesin dan Peralatan -- -- -- --

--Nilai Buku 629.777 629.777

(26)

Pengurangan aset yang tidak digunakan dalam usaha merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut: 2008 2007 Rp Rp Harga Jual 3.132.291 122.727 Nilai Buku (1.147.265)

--Laba Penjualan Aset yang tidak Digunakan 1.985.026 122.727

Aset yang tidak digunakan dalam usaha merupakan mesin dan peralatan, kendaraan dan inventaris kantor yang berasal dari reklasifikasi aset tetap (lihat Catatan 11).

Beban penyusutan aset tetap yang tidak digunakan dicatat sebagai beban penyusutan aset tidak digunakan dalam pendapatan (beban) lain-lain.

13. Aset Lain-lain

2008 2007

Rp Rp

Beban Tangguhan Pengurusan Legal Hak atas Tanah 2.061.472 396.409

Beban Proyek Tangguhan -- 4.944.088

Lain-lain 376.663 391.611

Jumlah 2.438.135 5.732.108

Beban Proyek Tangguhan merupakan beban-beban yang telah dikeluarkan untuk proyek pengembangan jamur kompos dan pupuk Pomi. Pada 31 Desember 2008, beban proyek tangguhan telah direklasifikasi ke Aset Tetap Pemilikan Langsung (lihat Catatan 11).

14. Pinjaman Jangka Pendek

2008 2007

Rp Rp

PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) (2008: Rp 29.553.053 dan USD 2,180,000;

2007: Rp 28.844.168 dan USD 960,000) 53.424.053 37.886.408

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

(2008: USD 5,569,823.42; 2007: USD 2,872,278.06) 60.989.566 27.053.987

Jumlah 114.413.619 64.940.395

a. PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk)

(i) Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan perjanjian kredit yang telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan surat persetujuan pemberian fasilitas kredit No. 010/OL/KLW/I/2008 tanggal 22 Januari 2008. Fasilitas kredit yang diberikan terdiri dari:

Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK)

Plafond : Rp 2.500.000

Bunga : 15% p.a. (floating)

Jatuh Tempo : 31 Januari 2009

(27)

Pada 31 Desember 2008 saldo rekening koran bersaldo positif sedangkan pada 31 Desember 2007 saldo fasilitas kredit Rp 344.168.

Fasilitas Pinjaman Tetap (PTX)

Plafond : Rp 7.500.000

Bunga : 15% p.a. (floating)

Jatuh Tempo : 31 Januari 2009

Tujuan Penggunaan : Pembelian bahan baku

Pada 31 Desember 2008 dan 2007 saldo fasilitas kredit masing-masing sebesar Rp 7.500.000. Fasilitas Tetap Atas Permintaan I (PTX-OD I)

Plafond : Rp 4.000.000

Bunga : 15% p.a. (floating)

Jatuh Tempo : 31 Januari 2009

Tujuan Penggunaan : Pembelian bahan baku

Pada 31 Desember 2008 dan 2007 saldo fasilitas kredit masing-masing sebesar Rp 4.000.000. Fasilitas Tetap Atas Permintaan II (PTX-OD II)

Plafond : USD 1,680,000

Bunga : 9% p.a. (floating)

Jatuh Tempo : 31 Januari 2009

Tujuan Penggunaan : Pembelian bahan baku

Pada 31 Desember 2008 dan 2007 saldo fasilitas kredit masing-masing sebesar USD 1,680,000 (setara dengan Rp 18.396.000) dan USD 590,000 (setara dengan Rp 5.557.210).

Fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran (PTA) dan fasilitas pinjaman ini dijamin dengan:

 Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) seluas 6.120 m2 No. 4 dan

Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 5 seluas 21.250 m2milik Perusahaan (lihat Catatan 11);

 Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) sebanyak 28 buah atas nama Hartono Setyo (Komisaris Perusahaan) (lihat Catatan 1.c) seluas 67.825 m2;

 Tanah dan bangunan dengan SHM sebanyak 5 buah atas nama Silvia Handoyo seluas 13.985 m2;

 Tanah dan bangunan dengan SHM sebanyak 5 buah atas nama Budhi Moeljono (Presiden Direktur) (lihat Catatan 1.c) seluas 8.495 m2;

 Tanah dan bangunan dengan SHM sebanyak 5 buah atas nama Yuliani Moeljono (istri Budhi Moeljono) seluas 10.330 m2;

 Tanah dan bangunan dengan SHM sebanyak 5 buah atas nama Budhi Santoso (Komisaris Perusahaan) (lihat Catatan 1.c) seluas 13.985 m2;

 Tanah dan bangunan dengan SHM sebanyak 5 buah atas nama Karlina Wijayanti (istri Budhi

Hartono, Komisaris Perusahaan) seluas 14.396 m2;

 Tanah dan bangunan dengan SHM sebanyak 5 buah atas nama Mulyadi Utomo Budhi Moeljono (Wakil Presiden Direktur) (lihat Catatan 1.c) seluas 11.179 m2;

 Tanah dan bangunan dengan SHM sebanyak 6 buah atas nama Poespa Sari Utomo (istri dari

Mulyadi Utomo) seluas 18.071 m2;

 Tanah dan bangunan denganSHM sebanyak 5 buah atas nama Prasetyo Utomo seluas 16.673 m2;

 Tanah dan bangunan dengan SHM sebanyak 5 buah atas nama Budhi Hartono (Komisaris Perusahaan) (lihat Catatan 1.c) seluas 12.847 m2;

(28)

 Fidusia atas mesin-mesin (lihat Catatan 11) ;

 Jaminan Perusahaan PT Sari Warna Asli Textile (pihak hubungan istimewa); dan

 Jaminan pribadi Budhi Moeljono dan Bambang Setijo (Presiden Direktur dan Presiden Komisaris Perusahaan) (lihat Catatan 1.c).

Dalam surat perjanjian kredit disebutkan bahwa Perusahaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu untuk melakukan tindakan-tindakan antara lain:

1. Mengadakan merger, akuisisi, konsolidasi, menjual, mengalihkan, menghibahkan, menyewakan atau melepaskan hak atas harta kekayaan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam Perusahaan;

2. Mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin utang dan/atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain;

3. Mendapat pinjaman uang/kredit dari pihak lain; dan

4. Melakukan pembayaran utang sebelum jatuh tempo, kecuali dalam menjalankan kegiatan usaha sehari-hari.

Perusahaan harus menjaga rasio keuangan sebagai berikut:  Current ratio minimum 125%

 Leverage maksimum 200%

(ii) Pada tanggal 12 Juni 2007, Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman untuk mengambil alih pinjaman dari PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) berdasarkan akta Perjanjian Kredit No. 092/KLW/VI/2007 tanggal 12 Juni 2007. Perjanjian ini telah dirubah dengan surat persetujuan pemberian fasilitas kredit No. 010/OL/KLW/I/2008 tanggal 22 Januari 2008, sebagai berikut:

Fasilitas Tetap Atas Permintaan III (PTX-OD III)

Plafond : Rp 20.000.000

Bunga : 15% p.a. (floating)

Jatuh Tempo : 31 Januari 2009

Tujuan Penggunaan : Mengambil alih Pinjaman yang diberikan oleh Bank Panin sebesar

Rp 5.000.000 atas Pinjaman Rekening Koran dan Rp 15.000.000 atas Pinjaman Berulang.

Pada 31 Desember 2008 dan 2007 saldo fasilitas kredit masing-masing sebesar Rp 18.053.053 dan Rp 17.000.000.

Fasilitas Tetap Atas Permintaan IV (PTX-OD IV)

Plafond : USD 500,000

Bunga : 9% p.a. (floating)

Jatuh Tempo : 31 Januari 2009

Tujuan Penggunaan : Mengambil alih Pinjaman Berulang yang diberikan oleh Bank Panin.

Pada 31 Desember 2008 dan 2007 saldo fasilitas kredit masing-masing sebesar USD500,000 (setara dengan Rp 5.475.000) dan USD 370,000 (setara dengan Rp 3.485.030).

Jumlahkeseluruhan fasilitas kredit PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) yang telah digunakan masing-masing sebesar USD 2,180,000 dan Rp 29.553.053 dan sebesar USD 960,000 dan Rp 28.844.168 pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.

Pada tanggal 9 Pebruari 2009, Perusahaan mendapat surat persetujuan pemberian fasilitas kredit dan penarikan beberapa jaminan dan memberikan jaminan pengganti (lihat Catatan 30).

(29)

b. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC)

Pada tanggal 27 Juli 2005, Perusahaan dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) menandatangani Corporate Facility Agreement No. SEM/050433/U/050708 yang telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Corporate Facility Agreement No. JAK/080927/U/0806027 tanggal 11 Desember 2008. Perusahaan memperoleh fasilitas sebagai berikut:

(i). Fasilitas Combined Limit sebesar USD 7,000,000 yang terbagi atas:

a. Clean Import Loan 1

Plafond : USD 2,750,000

Tingkat Bunga : 4,18% per tahun (floating)

Jangka Waktu : Maksimal 30 hari

Tujuan : Membiayai pembelian bahan baku tetes tebu

b. Clean Import Loan 2

Plafond : USD 7,000,000

Tingkat Bunga : 4,18%% per tahun (floating)

Jangka Waktu : Maksimal 210 hari

Tujuan : Membiayai pembelian bahan baku tetes tebu

c. Export Packing Credit

Plafond : USD 1,000,000

Tingkat Bunga : 5,43% per tahun (floating)

Jangka Waktu : Maksimal 30 hari

Tujuan : Fasilitas Modal Kerja untuk ekspor bahan baku tetes

d. Receivable Financing

Plafond : USD 1,000,000

Tingkat Bunga : 6,43% per tahun (floating) atau 13,81% untuk pinjaman dalam Rupiah

Jangka Waktu : Diatas 60 hari

Tujuan : Pendanaan piutang berdasarkan faktur kepada PT Parama

Mandyadana, PT Cipta Karya Persada dan PT Karsavicta Satya Fasilitas ini dapat diambil dalam ekuivalen Rupiah.

(ii). Over Draft

a. Overdraft I

Plafond : USD 500,000

Tingkat Bunga : 6,19% per tahun (floating)

Jangka Waktu : Maksimal 30 hari

Tujuan : Modal kerja jangka pendek

b. Overdraft II

Plafond : Rp 4.500.000

Tingkat Bunga : 14,61% per tahun (floating)

Jangka Waktu : Maksimal 30 hari

Tujuan : Modal kerja jangka pendek

(30)

(iii). Fasilitas Treasury

a. Exposure Risk Limit (weighted)

Plafond : USD 500,000

Jangka Waktu : 9 Bulan

Tujuan : Hedging mata uang asing melalui transaksi spot, forward, dan option

Pada tahun 2008, Perusahaan telah menggunakan fasilitas (lihat Cataatn 17). b. Daily Settlement Limit

Plafond : USD 100,000

Jangka Waktu : 9 Bulan

Tujuan : Penyelesaian transaksi forward

Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan fiduciary transfer persediaan sebesar USD 7,000,000 dan fiduciary

transfer terhadap mesin (storage tanks) senilai Rp 10.761.000 (lihat Catatan 6 dan 11).

Dalam perjanjian kredit disebutkan bahwa Perusahaan terikat dengan beberapa batasan antara lain, Perusahaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari HSBC untuk:

1. Membuat perjanjian hipotek, penjaminan, menggadaikan tanah atau aset, aset atau pendapatan yang sekarang maupun yang akan diperoleh.

2. Menerima pinjaman dalam bentuk apapun kecuali pinjaman yang berhubungan dengan perjanjian ini dan yang berhubungan dengan kegiatan operasional Perusahaan sehari-hari.

3. Membuat atau memperpanjang pinjaman kepada pihak lain kecuali yang berhubungan dengan kegiatan operasional Perusahaan sehari-hari.

Perusahaan telah menggunakan fasilitas clean import/tank finance dari HSBC masing-masing sebesar USD 5,569,823.42 (setara dengan Rp 60.989.566) dan USD 2,872,278.06 (setara dengan Rp 27.053.987) pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.

15. Surat Berharga Komersial

Akun ini merupakan surat berharga komersial diterbitkan oleh Perusahaan dengan PT Bakrie Sekuritas sebagai

arranger (agen) untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan dan tingkat bunga diskonto sebesar 20,75% per tahun.

Surat berharga ini telah jatuh tempo pada tanggal 10 Pebruari 1996 dan berdasarkan hasil negosiasi dalam tahun 1997 antara Manajemen dengan pihak arranger (agen), Perusahaan hanya diwajibkan untuk melunasi pokok pinjaman sejak tanggal jatuh tempo. Namun sejak tahun 1998 sampai dengan tanggal neraca pihak arranger maupun pemegang surat berharga belum menghubungi Perusahaan untuk membicarakan penyelesaian atas surat berharga komersial tersebut.

(31)

16. Hutang Usaha

2008 2007

Rp Rp

PT Rajawali Transport 956.355 748.736

Alfa Laval/Alfalindo SP 909.073

--PT Litamas Aji Niaga 622.816 272.939

CV Widodo 442.234

--Arena Prima Internasional 381.585

--Agung Jaya 326.308

--Samudra Surya Perkasa 209.295

--CV Eka Panca Mas 201.914 1.192.822

CV Mukti -- 2.223.264

PT Garuda Mas Transport -- 709.227

PT Perkebunan Nusantara IX -- 642.549

PT Century Tubindo Prima -- 545.404

PT Perkebunan Nusantara XI -- 527.939

PT Bhirawa Transport -- 428.254

PT Perkebunan Nusantara X -- 417.720

PT Sami Jaya -- 271.265

PT Multi Enerko -- 220.732

Lain-lain (di bawah Rp 200 juta) 1.871.879 2.247.528

Jumlah 5.921.460 10.448.379

Jangka waktu kredit atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri, berkisar 30 sampai 60 hari.

17. Saldo dan Transaksi Kepada Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa

a. Transaksi-transaksi dan saldo dengan pihak hubungan istimewa terutama terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dan penjualan.

2008 2007 2008 2007

Rp Rp % %

Kas dan Setara Kas

PT Bank Hana (d/h PT Bank Bintang Manunggal)* -- 14.901 -- 0,0045

Piutang Usaha

PT Sama Mandiri 263.926 229.300 0,0672 0,0686

PT Sari Warna Asli Textile Industri 2.277 9.207 0,0006 0,0028

Jumlah 266.203 238.507 0,0677 0,0714

Piutang Lain-lain

PT Sama Mandiri 407.245 1.195.846 0,1034 0,3579

PT Kemiri Sarana Investama -- 400 -- 0,0001

Karyawan 5.060 14.701 0,0013 0,0044

PT Acidatama Lampung -- 4.321 -- 0,0013

412.305 1.215.268 0,1047 0,3637 Penjualan

PT Sama Mandiri 1.250.212 948.383 0,3983 0,3538

PT Sari Warna Asli Textile Industry 18.270 36.000 0,0058 0,0134

Persentase Terhadap Total Aktiva/Kewajiban/Penjualan

(32)

Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat harga dan syarat normal sebagaimana dilakukan kepada pihak ketiga.

b. Sifat Hubungan Istimewa

Pihak Hubungan Istimewa Hubungan dengan Perusahaan Sifat Saldo Akun/Transaksi PT Bank Bintang Manunggal)* Memiliki Pengurus yang Sama Bank, Deposito

PT Sama Mandiri Memiliki Pengurus yang Sama Penjualan, Piutang Usaha

PT Sari Warna Asli Textile Memiliki Pengurus yang Sama Penjualan, Piutang Usaha dan Jaminan Pinjaman

PT Acidatama Lampung Memiliki Pengurus yang Sama Piutang Afiliasi PT Kemiri Sarana Investama Memiliki Pengurus yang Sama Piutang Afiliasi

*) Pada tahun 2008 PT Bank Hana telah menjadi pihak ketiga

18. Kewajiban Kontrak Forward

Sejak tanggal 3 Maret sampai dengan 11 September 2008, Perusahaan telah menandatangani 8 kontrak derivatif dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) yang terbagi atas 2 kontrak untuk beli dolar dan 6 Kontrak untuk jual dolar dengan jumlah dolar, kondisi, dan jangka waktu telah ditetapkan dalam masing-masing kontrak derivatif. Kontrak derivatif berlaku satu tahun dan setiap bulan terdapat transaksi. Apabila kondisi yang telah ditetapkan terpenuhi maka transaksi jual beli mata uang dolar dilakukan. Tujuan dari transaksi derivatif ini adalah untuk menjaga laba kotor Perusahaan. Perusahaan telah melakukan pembelian tetes tebu dengan menggunakan kurs 1 USD antara Rp 9,200 sampai dengan Rp 9,350. Manajemen berpendapat bahwa Rupiah akan menguat.

Sehubungan dengan krisis keuangan global, pada tanggal 10 Desember 2008 Perusahaan mengajukan penghentian kontrak. Pada tanggal 10 Desember 2008 Perusahaan dan HSBC sepakat untuk menghentikan kontrak tersebut diatas (early termination-single transaction) untuk 7 (tujuh) kontrak derivatif yang terdiri dari 2 kontrak untuk membeli valuta asing dan 5 kontrak untuk menjual valuta asing sedangkan satu kontrak jual sampai dengan tanggal laporan keuangan masih berlaku. Kerugian penghentian kontrak sebesar USD 2,300,000 (setara dengan Rp 25.185.000) dibebankan pada kerugian atas transaksi derivatif pada laporan laba rugi tahun berjalan. Perusahaan telah melakukan pembayaraan sebesar USD 1,000,000. Sisa sebesar USD 1,300,000 direstrukturisasi dengan fasilitas demand loan dari HSBC pada tanggal 10 Desember 2008 dengan dicicil selama 3 tahun (lihat Catatan 19.b). Jumlah realisasi kerugian sebelum penghentian kontrak sebesar Rp 4.283.500 dibebankan pada kerugian atas transaksi derivatif.

Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan masih memiliki satu kontrak sebesar USD 2,700,000 yang akan diexercise setiap bulan sebesar USD 300,000 sampai dengan bulan September 2009 untuk jual valuta asing. Nilai pasar kontrak ini sebesar USD 412,294 (setara dengan Rp 4.514.619) dibebankan pada kerugian transaksi derivatif pada laporan laba rugi. Jumlah kerugian dari kontrak forward yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebesar Rp 33.983.119.

(33)

19. Pinjaman Jangka Panjang

2008 2007

Rp Rp

PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk)

(2008: USD 3,375,015; 2007: USD 5,182,798,34) 36.956.414 48.816.777

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

(2008: USD 1,300,000) 14.235.000

--51.191.414 48.816.777

Bagian Jangka Pendek

PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk)

(2008: USD 1,894,447.32; 2007: USD 1,807,783.33) 20.744.198 17.027.511

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

(2008: USD 260,000) 2.847.000

--23.591.198 17.027.511

Jangka Panjang 27.600.216 31.789.266

a. PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk)

Pinjaman ini merupakan pinjaman jangka panjang PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) berdasarkan akta Perjanjian Kredit No. 092/KLW/VI/2007 tanggal 12 Juni 2007 (lihat Catatan 14.a), sebagai berikut:

Fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran II (PTA II)

Plafond : USD 4,083,358

Bunga : 9% p.a. (floating)

Jatuh Tempo : 36 bulan

Tujuan Penggunaan : Mengambil alih pinjaman yang diberikan oleh PT Bank Pan Indonesia

Tbk.

Pada 31 Desember 2008 dan 2007 saldo fasilitas kredit masing-masing sebesar USD 2,041,679 (setara denganRp 22.356.385) danUSD 3,402,798.34 (setara dengan Rp 32.050.957)dengan bagian yang jatuh tempo satu tahun masing–masing sebesar USD 1,361,119.33 (setara dengan Rp 14.904.257 dan Rp 12.820.383).

Pinjaman ini dijamin dengan:

$ Tanah dan bangunan pabrik sesuai Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 1, 8, 11, 12 dan 13

atas nama PT Indo Acidatama Tbk terletak di Desa Kemiri, Kec. Kebakkramat, Kab. Karanganyar, dengan total luas tanah ± 75.670 m² (lihat Catatan 11);

$ Mesin-mesin produksi utama termasuk utilitas yang ada di lokasi usaha secara keseluruhan (di luar

mesin-mesin yang telah dijaminkan di PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) untuk pinjaman jangka pendek dan HSBC (lihat Catatan 11); dan

$ Piutang usaha senilai minimal Rp 39.000.000 (lihat Catatan 4).

Perusahaan juga mendapat pinjaman jangka panjang dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Lippo Tbk) berdasarkan akta Perjanjian Kredit No. 4 tanggal 3 Pebruari 2006 yang telah diperbaharui dengan Perjanjian Kredit No. 21 tanggal 29 Januari 2007 (lihat Catatan 14.a).

(34)

Fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran (PTA)

Plafond : USD 2,200,000

Bunga : 10% (floating)

Periode : 31 Januari 2006 sampai dengan 31 Januari 2011

Tujuan : Modal kerja

Pada 31 Desember 2008 dan 2007 saldo fasilitas kredit masing-masing sebesar USD 1,333,336 (setara dengan Rp 14.600.029) dan USD 1,780,000 (setara dengan Rp 16.765.820) dengan bagian yang jatuh tempo satu tahun masing–masing sebesar USD 533,328 dan USD 446,664 (setara dengan Rp 5.839.941 dan Rp 4.207.128).

b. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC)

Berdasarkan Corporate Facility Agreement No. JAK/080927/U/080627 Perusahaan mendapat fasilitas kredit reducing balance loan. Fasilitas ini berdasarkan perjanjian kredit No. JAK/080934/C/080627 demgam jumlah maksimum limit sebesar USD 1,300,000. Fasilitas ini adalah pendanaan atas penghentian kontrak forward (lihat Catatan 18). Tingkat bunga 4.9% (floating) dengan jangka waktu 3 tahun yang cicilan pembayaran setiap bulan mulai dari bulan Januari 2009.

Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap pabrik Balaraja senilai Rp 32.600.000 (Lihat Catatan 10). Pada tanggal 31 Desember 2008 saldo pinjaman sebesar USD 1,300,000 (setara dengan Rp 14.235.000 ) dengan bagian yang jatuh tempo satu tahun sebesar USD 260,000 (setara dengan Rp 2.847.000)

20. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja

Perusahaan mengakui kewajiban manfaat karyawan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 telah dihitung oleh aktuaris independen PT Rileos Pratama dengan laporannya masing-masing tanggal 30 Januari 2009 dan tanggal 11 Pebruari 2008.

Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:

Usia Pensiun Normal : 55 Tahun

Tingkat Diskonto : 12% (2007: 10%)

Estimasi Kenaikan Gaji di Masa Datang : 9%

Tabel Mortalita : Tabel Mortalita Indonesia 2

Tingkat Pengunduran Diri : 5 % x Tabel Mortalita

Metode : Projected Unit Credit

Rekonsiliasi kewajiban yang diakui pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:

2008 2007

Rp Rp

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 9.356.029 8.450.516

Nilai Wajar Aktiva Program Manfaat Karyawan --

--Status Pendanaan 9.356.029 8.450.516

Keuntungan Aktuarial yang Belum Diakui 3.997.092 3.505.064

(35)

Rekonsiliasi perubahan kewajiban pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:

2008 2007

Rp Rp

Kewajiban Awal Tahun 11.955.580 11.071.465

Beban Imbalan Kerja Tahun Berjalan 1.630.562 1.219.902

Pembayaran Imbalan Kerja Tahun Berjalan (233.021) (335.787)

Kewajiban Pada Tanggal Neraca 13.353.121 11.955.580

Rincian beban imbalan kerja tahun berjalan adalah sebagai berikut:

2008 2007

Rp Rp

Beban Jasa Kini 712.303 496.840

Beban Bunga 918.259 723.062

Jumlah 1.630.562 1.219.902

Manajemen berpendapat bahwa estimasi atas uang jasa tersebut telah memadai untuk menutup kewajiban manfaat karyawan Perusahaan.

21. Modal Saham

Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

Jumlah Persentase Jumlah Saham Kepemilikan

(Lembar) (%) (Rp)

South East Unicorn Inc. 2.119.652.045 35,21 105.982.602

PT Trisetijo Manunggal Utama 1.031.256.807 17,13 51.562.840

PT Budhi Bersaudara Manunggal 851.685.910 14,15 42.584.296

PT Dwidana Saktii Sekurindo 409.472.000 6,80 20.473.600

PT Kemiri Sarana Investama 306.339.688 5,09 15.316.984

Hartono Setyo (Komisaris) 29.999 0,00 1.500

Biantoro Setijo (Komisaris) 1.472 0,00 74

Masyarakat (dibawah 5%) 1.301.562.079 21,62 65.078.104

Jumlah 6.020.000.000 100,00 301.000.000

2008

Jumlah Persentase Jumlah Saham Kepemilikan

(Lembar) (%) (Rp)

South East Unicorn Inc. 2.249.004.444 37,36 112.450.222

PT Trisetijo Manunggal Utama 916.532.307 15,22 45.826.615

PT Budhi Bersaudara Manunggal 851.685.910 14,15 42.584.296

PT Kemiri Sarana Investama 421.064.188 6,99 21.053.209

PT Sarana Integritas 303.457.702 5,04 15.172.885

Biantoro Setijo (Komisaris) 3.261.472 0,05 163.074

Hartono Setyo (Komisaris) 29.999 0,00 1.500

Masyarakat (dibawah 5%) 1.274.963.978 21,19 63.748.199

Gambar

Tabel Mortalita : Tabel Mortalita Indonesia 2 Tingkat Pengunduran Diri : 5 % x Tabel Mortalita

Referensi

Dokumen terkait

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN

hasil dari uji t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan dari pengolahan menggunakan titik ikat Cors GPS Regional, titik ikat Cors GPS Nasional, titik

Masyarakat Kajang sangat patuh dengan perintah Ammatoa sehingga apabila ada masyarakat luar yang melakukan komunikasi dengan masyarakat Kajang Dalam dengan tujuan mempengaruhi

Anggaran, Kelembagaan dan SDM, Inovasi Optimalisasi anggaran pembangunan daerah melalui berbagai program/kegiatan peningkatan kualitas sumber daya manusia serta upaya

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pengelola Barang pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Surabaya untuk selanjutnya disebut Pihak Pertama ;.. :

pelayanan sampai tuntas sampai perijinan selesai. Adanya keterlambatan proses penyelesaian pelayanan perijinan Surat Ijin Usaha Perdagangan apakah mengundang adanya

Mampu memahami tentang Aplikasi ilmu dalam Proses Keperawatan IV Indikator:. Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami

Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan di sekolah (