The Influence of Scientific Approach on the Result of Learning Natural
Science in Class V SD Negeri 1 Segalamider at Bandar Lampung
(Pengaruh Pendekatan Saintifik terhadap Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Segalamider Bandar Lampung)
Nureva1, Mella Melinda2
1,2 STKIP Al Islam Tunas Bangsa Bandar Lampung, Indonesia
[email protected] ARTICLE INFO Article history: Received January 01, 2021 Revised January 27, 2021 Accepted January 30, 2021 Abstract
The main problem in this study is the low learning outcomes of Natural Science obtained by Class V SD Negeri 1 Segalamider Bandar Lampung for the 2019/2020 academic year. This study aims to determine the effect of the Scientific Approach on students' learning outcomes of natural science. This research uses influence study research method. This research was conducted at SD Negeri 1 Segalamider with a sample size of 27 students. The analysis used is the Hypothesis Test using the Dependent Sample T-test, namely Paired Sample T-test (Paired Sample T-Test). The results of this study indicate that the hypothesis testing results obtained by tcount> ttable, namely tcount of 7,834 with ttable of 2,056. With a significant level of 0.05 or 5%, which means that Ha is accepted and H0 is rejected. This means that the scientific approach has an effect on the learning outcomes of class V SD Negeri 1 Segalamider Bandar Lampung for the 2019/2020 academic year.
Keywords: Scientific Approach, Science Learning Outcomes, Learning
Natural Science
Published by CV. Creative Tugu Pena
ISSN 2774-4299
Website https://www.attractivejournal.com/index.php/bse/ This is an open access article under the CC BY SA license
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Tujuan pendidikan nasional menurut Pasal 3, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan nalar, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Mikarsa, Taufik, dan Prianto, 2007).
Pendidikan berkaitan dengan belajar dan pembelajaran. Alsa (dalam Ghufron dan Risnawita, 2013) berpendapat bahwa belajar adalah tahapan perubahan perilaku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungan. Berbeda dengan belajar, Dimyati & Mudjiono (dalam Saifuddin, 2014), menjabarkan bahwa pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Kurikulum 2013 memberikan keleluasaan kepada sekolah dan pendidik untuk merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan kurikulum tersebut sesuai
Vol. 1, No. 1, January 2021
https://www.attractivejournal.com/index.php/bse/index
98
dengan situasi, kondisi, dan potensi keunggulan lokal yang bisa dimunculkan oleh sekolah, pendidik bebas melakukan proses pembelajaran sesuai dengan keadaan situasi sekolah dan keadaan peserta didik. Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan saintifik atau ilmiah yang dipadu dengan pembelajaran tematik terpadu.
Salah satu pendekatan yang selama ini dianggap berpusat pada siswa adalah pendekatan saintifik (scientific approach). Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik atau ilmiah. Kemendikbud 2013 juga memberikan konsepsi tersendiri bahwa pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran didalamnya mencakup komponen: mengamati, menanya, menalar, mencoba atau mencipta, menyajikan atau mengkomunikasikan.
Berdasarkan lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk SD atau MI dijelaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah mata pelajaran yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga suatu proses penemuan. Sudah jelas bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebaiknya dilakukan dengan mengajak siswa aktif.
Berdasarkan hasil Pra-Survey pembelajaran yang dilakukan di SD Negeri 1 Segalamider, telah dilakukan pengamatan terhadap keterlaksanaan proses pembelajaran di Kelas V (Lima) dan ditemukan bahwa proses pembelajaran di kelas tersebut belum sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh pendidik. Pembelajaran masih cenderung dominan berpusat pada peserta didik, hal ini mengakibatkan penggunaan pendekatan saintifik belum optimal dan diduga menyebabkan hasil belajar peserta didik masih kurang.
Tabel 1. Data Nilai Peserta Didik
NO NILAI SIKLUS I KET F (frekuensi) PERSENTASE (%) 1 50 2 7.40 % Tidak Tuntas 2 52 2 7.40 % Tidak Tuntas 3 55 4 14.81 % Tidak Tuntas 4 60 3 11.11 % Tidak Tuntas 5 62 3 11.11 % Tidak Tuntas 6 63 2 7.40 % Tidak Tuntas 7 65 1 3.70 % Tuntas 8 70 3 11.11 % Tuntas 9 72 2 7.40 % Tuntas 10 78 2 7.40 % Tuntas 11 80 2 7.40 % Tuntas 12 87 1 3.70 % Tuntas JUMLAH 27 100% -
Rendahnya nilai UTS peserta didik kelas V pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kemungkinan terjadi karena aktivitas pembelajaran peserta didik masih sangat kurang atau dengan kata lain masih jarang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan pengamatan atau eksperimen. Peserta didik sering kali dijejali dengan konsep
99
tanpa ada proses untuk menemukan konsep tersebut. Padahal, pembelajaran akan lebih bermakna apabila peserta didik ikut menemukan sendiri konsep yang dipelajari melalui suatu proses. Pembelajaran seperti ini biasanya sering kali mengakibatkan peserta didik kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu solusi permasalahan yaitu berupa pendekatan pembelajaran yang memberikan siswa peluang untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan menumbuh kembangkan hasil belajar. Salah satu pendekatan pembelajaran itu adalah pendekatan saintifik.
Hosnan (2014), Pendekatan saintifik sendiri ialah proses yang dirancang sedemikian rupa agar siswa dapat secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan, konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan, Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik Kelas V SD Negeri 1 Segalamider, Kota Bandar Lampung Tahun Ajaran 2019/2020.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik dan jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah studi pengaruh. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain “One Grup Pretest-Posttest Desain”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V SD Negeri 1 Segalamider Tahun Ajaran 2019/2020, yang berjumlah 110 peserta didik. Sedangkan dalam pengambilan sampel ini, peneliti mengambil 1 kelas yang berjumlah 27 peserta didik. Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, serta tahap pengolahan data. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan saintifik, dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar ilmu pengetahuan alam peserta didik kelas V. Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi data hasil belajar ilmu pengetahuan alam peserta didik. Kegiatan pengumpulan data dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Segalamider Bandar Lampung Tahun Ajran 2019/2020. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan untuk instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti meliputi tes hasil belajar yang dibuat dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 50 butir soal. Sebelum melakukan analisis data, peneliti terlebih dahulu melakukan uji instrumen penelitian. Uji instrumen penelitian yang digunakan peneliti adalah Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Tingkat Kesukaran, dan Uji Daya Beda. Setelah melakukan uji instrumen penelitian, langkah selanjutnya ialah melakukan Uji Prasyarat Analisis Data. Uji prasyarat analisis data dilakukan dengan menggunakan Uji Normalitas, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Uji normalitas digunakan untuk mengetahu data penelitian yang digunakan berdistribusi normal atau tidak, uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kelas sampel yang digunakan mempunyai variasi yang homogen atau tidak, sedangkan uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan pada dua sampel yang berpasangan, dua sampel yang dimaksud adalah sampel yang sama namun berbeda data.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum instrumen diujikan kepada sampel, maka instrumen tersebut harus memenuhi valid, reliabel, daya pembeda soal, dan tingkat kesukaran soal. oleh karena itu dilakukan analisis terlebih dulu terhadap soal yang akan diujikan.
Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu adalah mengerjakan uji validitas. Dalam melakukan uji validitas, peneliti menggunakan rumus korelasi produk moment yang berpedoman pada buku Arikunto (2014:213), dengan taraf signifikan 5%.
100
Berdasarkan dari 25 soal yang dibuat oleh peneliti, terdapat 5 soal yang drop atau dikatakan tidak valid. Sehingga hanya 20 butir soal yang dapat dijadikan instrumen tes oleh peneliti.
Setelah melewati tahap uji validitas maka langkah selanjutnya ialah uji reliabilitas. Uji ini dilakukan agar apabila datanya sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali diambil pun akan tetap sama. Uji reliabilitas yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan rumus spearman brown, dengan kesimpulan nilai reliabilitas yang didapat sebesar 0,903 dan masuk kriteria sangat tinggi jika dilihat dari tabel kriteria reliabilitas di buku Sugiyono (2015:257).
Tidak hanya sampai di uji validitas dan uji reliabilitas saja, peneliti kemudian mengerjakan uji tingkat kesukaran dan uji daya beda soal. untuk uji tingkat kesukaran, peneliti menggunakan aplikasi microsoft office excel dalam pengerjaannya.
Setelah data terkumpul dari hasil penelitian, langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis data. Peneliti menggunakan analisis statistik untuk menganalisis data hasil penelitian, oleh sebab itu data yang peneliti kumpulkan adalah data kuantitatif atau data yang berupa angka-angka yang dicapai dari hasil pemberian tes dari tiap-tiap responden penelitian. Data dalam penelitian ini adalah skor hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik. Deskripsi data hasil penelitian ini terdiri dari deskripsi data hasil pretest dan posttest.
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Skor Hasil Belajar IPA Peserta Didik
Variabel
Statistik Pretest Posttest
Banyak Data (n) 27 27 Mean 65 85,37 Median 70 90 Modus 80 90 Std. Deviasi 23,20 12,24 Nilai Tertinggi 100 100 Nilai Terendah 5 50
Dari data skor hasil belajar peserta didik sebelum (pretest) mengikuti pembelajaran dengan pendekatan Saintifik di peroleh banyak data n = 27, rata-rata = 65, skor maksimum = 100, skor minimum = 5 dan simpangan baku = 23,20. Sedangkan data skor hasil belajar peserta didik sesudah (posttest) mengikuti pembelajaran dengan pendekatan Saintifik diperoleh data seperti banyak data n = 27, rata-rata = 85,37, skor maksimum = 100, skor minimum = 50 dan simpangan baku = 12,24.
Untuk melakukan pengujian hipotesis, digunakan rumus statistik yang hanya berlaku jika data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data penelitian berdistrubis normal atau tidak. Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas data adalah uji statistik Chi Kuadrat , uji normalitas pula dilakukan terhadap data hasil belajar yaitu sebelum dan sesudah. Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan Chi Kuadrat pada taraf signifikansi a = 0,05. Berdasarkan uji statistik, diperoleh hasil skor pretest sebesar -65,32 dan untuk hasil skor posttest sebesar -58,51. Kedua nilai X2hitung tersebut < X2tabel = 7,81. Sehingga hasil belajar pretest dan posttest berdistribusi normal.
Uji homogenitas varians dilakukan terhadap data hasil belajar antara pretest dan
101
memiliki varian yang sama atau tidak. Berdasarkan hasil perhitungan di peroleh kesimpulan bahwa Fhitung = 1,85 < Ftabel = 4,23 hal ini menandakan bahwa sampel bersifat
homegen untuk Ho diterima dan Ha ditolak.
Setelah uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan, maka selanjutnya ialah melakukan pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji dependent
sample T-test atau Uji Paired Sampel T-test. Untuk mengetahui hipotesis dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan bantuan aplikasi mocrosoft office excel. Berdasarkan hasil Uji Hipotesis dengan menggunakan rumus statistik yaitu T-tes, diperoleh hasil thitung > ttabel
(7,834 >2,056). Ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, ini berarti bahwa terdapat Pengaruh
Pendekatan Saintifik terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik Kelas V.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa adanya pengaruh pendekatan saintifik terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan alam peserta didik kelas V. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar peserta didik pada nilai rata-rata posttest (85,37) peserta didik yang tergolong lebih besar daripada nilai rata-rata pretest (65,00). Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka ada beberapa dapat dirumuskan menjadi beberapa saran sebagai berikut: Bagi guru sebaiknya dalam menerapkan pendekatan saintifik untuk mempersiapkan segala materi, alat, dan bahan dengan matang supaya penggunaan waktu dan kegiatan pembelajaran dapat berjalan efektif. Apabila memberikan tugas kepada siswa untuk membawa alat percobaan, pastikan lagi satu hari sebelumnya untuk membawa apa yang ditugaskan. Hal itu bertujuan agar pembelajaran efektif, tidak ada siswa yang bersikeras pulang lagi untuk mengambil alat dan bahan karena menyita waktu. Bagi kepala sekolah sebaiknya mengadakan observasi kelas berkala untuk dapat memberi masukan kepada guru tentang proses pembelajaran yang sekiranya perlu ditingkatkan. Selain itu, sebaiknya kepala sekolah mengusahakan pengadaan media pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam agar siswa lebih semangat belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung. Refika Aditama
Arifin Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Arikunto Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Azwar Saifudin. 2015. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
B. Uno, Hamzah dan Mohammad, Nurdin. 2014. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara
Daryanto. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Cet. I; Yogyakarta: Gava Media, 2014
Hamalik Oemar. 2017. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta. Ghalia Indonesia
Kosasih, E. 2016. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung. Yrama
Marjuki. 2020. Model Pembelajaran PAIKEM Berbasis Pendekatan Saintifik. Bandung: Remaja Rosdakarya
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Nomor 65 Tahun 2013. Tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Nomor 22 Tahun 2006. Tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas
102
Saifuddin Azwar. 2015. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Siregar Eveline dan Nara Hartini. 2017. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia
Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-faktor yang Memengaruhi. Jakarta: Rineka Cipt Sudjana. 2005. Metode Statistika. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Susanto Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group
Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Pendidik dan Dosen Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta. Dirjen Dikti Depdiknas
Wulandari, Asih (2015), Yogyakarta. Penelitiannya yaitu berjudul “Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Kelas Iv Di Sd Muhammadiyah Pendowoharjo, Bantul, Yogyakarta” dalam Jurnal Kependidikan
Universitas Negeri Yogyakarta (hal 9-10)
.
Copyright Holder :
© Nureva, N., & Melinda, M. (2021) First Publication Right : © Bulletin of Science Education
This article is under: