• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANATARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI. Mia Kusumawati 1 & Natan 2 ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANATARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI. Mia Kusumawati 1 & Natan 2 ABSTRAK"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANATARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

Mia Kusumawati1 & Natan2 ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui ”hubungan kekuatan otot tungkai dengan otot lengan terhadap kemampuan smash dalam permainan bolavoli pada atlet kencana jaya“.dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, hasil analisis berdasarkan hiipotesis pertama didapatkan koefisien korelasi otot tungkai terhadap kemampuan

smash diperoleh nilai r 0,681 nilai t 3,83 kemudian dilakukan uji t taraf nyata 0,05

dengan dk diperoleh T 2,110 dengan demikian t nilai lebih besar dari T tabel maka uji signifikan koefisien korelasi tersebut dinyatakan signifikan.

hasil analisis berdasarkan hiipotesis kedua didapatkan koefisien korelasi otot tungkai terhadap kemampuan smash diperoleh nilai r 0,528 nilai t 2,56 kemudian dilakukan uji t tarafnyata 0,05 dengan dk diperoleh T 2,110 dengan demikian t nilai lebih besar dari T tabel maka uji signifikan koefisien korelasi tersebut dinyatakan signifikan. hasil analisis berdasarkan hiipotesis ketiga didapatkan koefisien korelasi otot tungkai dan otot lengan secara bersama-sama memiliki korelasi yang positis terhadap kemampuan smash bolavoli diperoleh nilai r 0,671 nilai t 16,31 kemudian dilakukan uji t taraf nyata 0,05 dengan dk diperoleh T 3,52 dengan demikian t nilai lebih besar dari T tabel maka uji signifikan koefisien korelasi tersebut dinyatakan signifikan.

Kata kunci: “ kekuatan otot tungkai dengan otot lengan terhadap kemampuan smash”

1 Mia Kusumawati: Dosen PJKR FKIP Universitas Islam “45” Bekasi 2

Natan: Mahasiswa PJKR FKIP Universitas Islam “45” Bekasi

(2)

Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014

69

Pada hakekatnya olah raga dan seni adalah suatu kolaborasi harmonis yang secara hakikat sebuah embrio dalam sebuah tatanan pembentukan kreativitas dan aktivitas sejak usia dini. kemudian terus menerus tumbuh dan berkembang secara alami sehingga bermuara pada terwujudnya sosok insan yang taqwa, kreatif dan inovatif sehingga setiap aktifitas yang di lakukan akan senantiasa memiliki nilai positif yang sangat berpengaruh terhadap kepentingan masyarakat di manapun mereka berada. Saat ini bolavoli merupakan cabang olah raga yang digemari masyarakat di dunia, namun sesuai lajunya peradaban manusia telah berkembang menjadi komoditas yang memiliki nilai seni tinggi, seakan “menghipnotis” para praktisi bolavoli sehingga larut dalam sebuah kolaborasi harmonis untuk mengemas program-program bolavoli menjadi lebih bernuansa, kreatif dan inovatif. Salah satu tujuan dari club diantaranya ialah untuk meningkatkan kemampuan atlet melalui proses latihan yang telah di modifikasi sedemikian rupa untuk meningkatkan kemampuan para atlet, pelatih sangat banyak mengharapkan peningkatan kemampuan dan prestasi para atlet terutama dalam olahraga bolavoli. Untuk mencapai tujuan dibidang olahraga bolavoli, maka perlu dikembangkan berbagai upaya untuk meningkatan kemampuan dalam olahraga bolavoli, salah satunya melalui pendidikan di club maupun di tingkat perguruan tinggi, melalui proses latihan di club dapat di jadikan wadah yang strategis dalam rangka upaya menciptakan prestasi olahraga yang optimal dan sekaligus ikut menciptakan tujuan pembangunan nasional. Keterlibatan para atlet di club pada saat latihan diarahkan pada pencapaian tujuan club secara utuh, dalam latihan atlet diarahkan pada penguasan teknik dan taktik dasar sebagai jembatan untuk mencapai prestasi selanjutnya. salah satunya adalah pada cabang olahraga bolavoli. olahraga bolavoli di club mempunyai tujuan secara umum untuk mendapatkan kegembiraan, kesehatan, dan tujuan khususnya setiap club untuk meraih prestasi. Mengenai olahraga bolavoli bagi atlet mempunyai tujuan khusus dan terarah, diantaranya adalah membentuk mental atlet, fisik atlet, taktik atlet, dan teknik atlet. sebagai jembatan meraih prestasi tingkat Nasional maupun Internasional.

Usaha untuk meningkatkan prestasi olahraga ditunjang oleh beberapa faktor. salah satu faktor yang dianggap mempengaruhi adalah peran serta pelatih dalam membina dan mengarahkan para atlet untuk meningkatkan kemampuan smash para atlet

(3)

Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014

70

yang di tunjang oleh kemampuan, otot tungkai, dan otot lengan. Berkaitan dengan penulis kemukakan, pelatih dalam membina atau mengarahkan para atlet di sebuah club telah disusun dalam program latihan, khususnya untuk meningkatkan kemampuan

smash para atlet yang ditunjang dengan kemapuan fisik. teknik kekuatan otot untuk

melakukan smash yang baik. dari penjelasan tersebut maka akan timbul suatu permasalahan apakah dengan strategi pelatih dalam membina para atlet yang mempunyai kemampuan smash yang kurang baik akan lebih baik sesuai dengan yang diharapkan.

Bagi para pelatih kemampuan smash yang dimiliki para atlet terasa sangat penting karena kemampuan smash para atlet mempengaruhi sebuah pertandingan, maka dari itu para pelatih harus mempunyai kiat - kiat khusus untuk meningkatkan kemampuan smash para atletnya.

HAKIKAT PERMAINAN BOLA VOLI

Sejarah bolavoli adalah olahraga yang di mainkan oleh dua tim belawanan. masing - masing regu memiliki enam orang pemain. Setiap pemain memiliki keterampilan khusus yakni sebagai pemukul, pengumpan, dan libero. Permainan bolavoli dimainkan menggunakan satu bola yang di panatulkan dari satu pemain ke pemain lain dengan cara pasing yang diakhiri smashpada lawan tim. Dan untuk kedua tim dipisahkan oleh net dengan ketinggian tertentu (muhyi, 2008 :1).

Seiring dengan mulai dikenalnya permainan bolavoli di berbagai negara, maka sekaligus menambanah banyak orang yang makin tahu dan memainkan permainan tersebut. Sehingga lahirlah banyak gagasan mulai dari organisasi yang fokus pada pengembangan permainan bolavoli., dan pertandingan serta aturannya. Tepat pada tahun 1947 Federasi International De Volley-Ball (FIVB), didirikan di paris, atas dasar itu maka mulailah di adakan turnamen antara negara atau word championships yang pertama kali di adakan di Prague. Permainan bolavoli terus berkembang sampai saat ini dan revisi terus di lakukan seperti diperkenalkannya system libero pada tahun 1997 dan

(4)

Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014

71

perubahan system penghitungan menjadi 25 yang merupakan upaya membawa permainan bolavoli makin berkembang lebih baik.

Indonesia mengenal permainan bolavoli sejak tahun 1928 pada jaman penjajahan Belanda. Guru-guru pendidikan jasmani di datangkan dari Belanda untuk mengembangkan olahraga pada umumnya dan bolavoli khususnya. Disamping guru-guru pendidikan jasmani, tentara belanda banyak andilnya dalam pengembangan permainan bolavoli di Indonesia, terutama dengan bermain di asrama-asrama, dilapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antara kompeni-kompeni Belanda sendiri.

Permainan bolavoli di Indonesia berkembang sangat pesat diseluruh lapisan masyarakat, sehingga bermunculan klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 Januari 1955 PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan nasional yang pertama. PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik kedalam maupun keluar negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bolavoli sangat menonjol saat menjelang Asian Games ke IV dan Ganefo I di jakarta baik untuk pria dan wanita Indonesia.

Teknik Dasar Permainan Bolavoli

Dewasa ini perkembangan olahraga khusunya bola voli sangat pesat baik di daerah maupun di tingkat nasional, hal ini dapat kita lihat dengan even-even nasional terbesar di indonesai yaitu dengan di gelarnya proliga (liga bola voli indonesia). bahkan prestasi bolavoli di asia cukup di bilang membanggakan hal ini dapat di buktikan dengan menjuarai nomor bolavoli putera di sea game yang bersaing ketat dengan thailan. Maka dari itu tulisan ini membantu bagi pemula tentang bagaimana belajar bermain bolavoli yang benar sesuai prosedur kepelatihan dan pembinaannya.

Dalam tulisan ini dipaparkan beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemula untuk dapat bermain bolavoli adalah sebagai berikut:

1. Teknik Dasar Passing 2. Teknik Dasar Service 3. Teknik Dasar Smash

(5)

Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014

72 4. Teknik Dasar Blocking

Dari ke 4 (empat) tehnik dasar tersebut merupakan modal dasar yang harus di pelajari dan dilatih bagi pemain pemula jika ingin berprestasi. Banyak atlet pemula yang mengabaikan teknik ini dan maunya hanya berlatih smash saja, padahal dari tehnik yang ada tersebut semuanya saling berkaitan dari teknik yang paling sederhana yaitu teknik dasar passing sampai teknik yang paling sulit yaitu blocking. Maka dari itu di harapkan bagi Guru Olahraga, Pembina pelatih bolavoli supaya memahami dan melakukan latihan bagi atlet yang dibinanya dengan prosedur yang benar.

a) Teknik Dasar Passing dapat di bedakan menjadi 2 bagian antara lain : 1. Pasing Bawah

2. Passing Atas

b) Teknik dasar passing ini di latihkan guna membangun sebuah serangan dalam permainan bolavoli, dan sangat di perlukan saat tim menghadapi lawan yang kuat oleh karenanya diperlukan passing untuk membangun defensive yang kuat buat tim. c) Teknik Dasar Service dapat di bedakan menjadi 2 bagian antara lain:

a. Service Bawah

b. Service Atas ( Top Spin, Back Spin, Float Servis, Jumping service)

d) Teknik dasar service di latihkan guna melakkan serangan awal dalam bolavoli,

service yang baik sangat baik untuk memperoleh angka atau point saat bertanding

contohnya Jumping service.

e) Teknik Dasar Smash dapat di bedakan menjadi 3 bagian antara lain: a. Quick/short Smash

b. Long/Open Smash c. Semi Smash

f) Teknik Dasar Smash ini dapat dilatih pada atlet pemula dan terdapat 4 tahap gerakan yang harus dilakukan dalam berlatih smash antara lain:

a. Run-up atau lari menghampiri b. Take-off atau melompat c. Hit atau memukul d. Landing atau mendarat

(6)

Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014

73 a. Block Tunggal

b. Block Ganda (2 orang pemain) c. Block Ganda (3 orang pemain)

h) Teknik Dasar Blocking ini dapat dilatih pada atlit pemula dan terdapat 4 tahap gerakan yang harus dilakukan dalam berlatih blocking antara lain :

a. Run-up atau bergerak menghampiri bola b. Take-off atau melompat

c. Kontak dengan bola d. Landing atau mendarat

i) Selain teknik dasar di atas masih di perlukan faktor-faktor yang menunjang prestasi maksimal antara lain :

a. Latihan mental b. Latihan secara rutin c. Latihan keras

d. Latihan Kekompakan tim Hakikat Kekuatan Otot Tungkai

Kekuatan merupakan dasar dari kondisi fisik yang sangat berperan dalam pencapaian suatu prestasi. Hampir setiap cabang olahraga membutuhkan kekuatan dalam usaha memperoleh hasil yang lebih baik. Tentang hal ini oleh Harsono (1988:177) dijelaskan sebagai berikut:

Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting (kalau bukan yang paling penting) guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Mengapa? Pertama, oleh karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik. Kedua, oleh karena kekuatan memegang peranan yang penting dalam melindungi atlet orang dari kemungkinan cedera. Ketiga, oleh karena dengan kekuatan atlet akan dapat lari lebih cepat, melempar atau menendang lebih jauh dan lebih efisien, memukul lebih keras demikian pula dapat membantu memperkuat stabilitas sendi-sendi.

Adapun pengertian atau batasan dari kekuatan itu sendiri oleh Giriwijoyo (1992:65) dijelaskan, Kekuatan adalah kemampuan otot untuk mengembangkan tegangan maksimal tanpa memperhatikan faktor waktu. Kemudian Harsono (1988:176)

(7)

Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014

74

menyatakan, Strength adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap sesuatu tahanan. Selanjutnya Wessel (1973:3) mengatakan, “Muscular strength in

human movement is the ability to exert to overcome to resistance.”

Ajan dan Baroga (1988:19) menjelaskan, “Kekuatan merupakan kapasitas manusia untuk menahan beban dan diukur dalam kilogram.” Sugiyanto (1993:19-20) menjelaskan, Kekuatan adalah kemampuan fisik yang dihasilkan dari kemampuan kontraksi otot dalam mengangkat atau menahan beban, semakin besar penampang otot maka makin besar pula yang bisa dihasilkan. Lebih lanjut Ajan dan Baroga (1988:19) menjelaskan, Kualitas kekuatan sangat bergantung pada kegiatan sistem syaraf pusat, pada potongan fisiologis otot, proses biokimia yang terjadi di dalam otot, dan juga pada pengerahan kemauan dan pemusatan konsentrasi atlet yang bersangkutan. Aspek sistem syaraf pusat dalam hubungannya dengan kekuatan yaitu melalui rangsangan mengangkat beban maksimal, dengan mengangkat beban maksimal dalam jumlah ulangan kecil dapat merangsang kualitas kekuatan atlet. Kondisi fisiologis otot sangat berperan dalam menentukan kualitas kekuatan, dengan latihan yang teratur, kontinyu dan mengkonsumsi protein dalam masa latihan akan meningkatkan kualitas kekuatan. Mengenai aspek biokimia, kekuatan kontraksi otot tergantung dari ciri rangsangan syaraf, cara penyampaian rangsang serta kerja ATP (Adenosin Triposfat) terhadap myosin di dalam otot karena akan mempengaruhi kemampuan otot dalam bekerja. Pengerahan kemauan yang keras dan konsentrasi pada saat latihan, bertanding dan segala hal yang akan dilakukan sangat menentukan kualitas kekuatan yang dimiliki seorang atlet. Dengan demikian maka jelaslah bahwa kekuatan adalah komponen kondisi fisik dasar dan memberikan peranan yang sangat penting terhadap pencapaian suatu prestasi.

Cara yang paling berhasil dan paling populer dalam meningkatkan kekuatan adalah dengan resistance exercise atau latihan-latihan tahanan, maksudnya latihan mengangkat, mendorong atau menarik suatu beban, baik beban sendiri maupun bobot lain dari luar (external resistance).

Pengembangan kualitas kekuatan yang dilakukan harus mengeluarkan suatu usaha maksimal atau hampir maksimal untuk menahan atau mengangkat beban yang ada. Demikian pula dengan beban yang diberikan harus bertambah sedikit demi sedikit

(8)

Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014

75

agar kualitas otot dapat berkembang dengan baik (progressive resistance training). Harsono (1986:48) mengatakan, “Latihan tahanan menurut macam kontraksi ototnya dapat digolongkan dalam dua kategori, yaitu isotonic contraction dan isometric

contraction”. Dalam isotonic contraction akan tampak suatu gerakan dari

anggota-anggota tubuh, hal ini disebabkan karena memanjang dan memendeknya otot tersebut, tipe kontraksi disebut juga dynamic contraction. Sedangkan isometric contraction, otot-otot tidak memanjang atau memendek sehingga tidak akan tampak suatu gerakan yang nyata atau dengan kata lain tidak ada jarak yang ditempuh, tipe kontraksinya disebut

static contraction.

Kontraksi otot yang merupakan kombinasi dari kontraksi isotonis dan kontraksi isometris disebut kontraksi auxotonis. Ini dimungkinkan karena kontraksi manusia tidak murni isometris atau murni isotonis saja, misalnya saat mengangkat beban, otot harus meningkatkan tegangan intern (fase isometric). Baru setelah itu otot mampu melaksanakan kerja mekanis melalui pemendekan serabut-serabut ototnya (fase

isotonic). Jadi tanpa melakukan fase isometris dan fase isotonis tidak dapat dilakukan.

(Ajan dan Baroga, 1988:6).

Ajan dan Baroga (1988:90-93) menjelaskan bahwa latihan-latihan yang dipakai untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai di antaranya:

1. Front Squat. 2. Back Squat.

3. Jongkok dengan barbell di belakang badan, lengan lurus dekat badan. 4. Lompat maju beberapa kali dengan barbell di punggung.

5. Leg Press.

6. Toe Raises dengan barbell di punggung. 7. One-legged toe raises dari sikap duduk.

8. Fleksi paha ke arah dada dengan barbell di atas lutut. 9. Naik turun bangku dengan barbell di punggung.

Hakikat Kekuatan Lengan

Komponen kekuatan banyak di butuhkan oleh atlet karena kekuatan merupakan dasar dari semua kondisi fisik dan setiap cabang olah raga untuk menguatkan kekuatan

(9)

Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014

76

dapat memulai latihan tahanan salah satu macam latihan tahanan secara isotonis yang terkenal dalam olah raga adalah weight training (Harsono, 1988:176), memberikan batasan kekuatan sebagai berikut. Strength adalah kemampuan untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.

Dalam pelaksanaan latihan weight training yang lebih penting beban harus di berikan sesuai dengan kemampuan atlet, dimana atlet harus mengeluarkan tenaga harus maksimal untuk menahan beban. salah satu bentuk latihan untuk kekuatan lengan misalnya, dengan angkat tubuh yaitu posisi badan mengantung di palang tunggal badan dan tungkai lurus kedua lengan di buka selebar bahu dan keduanya lurus kemudian membengkokan kedua tangan sehingga dagu menyentuhatau melewati palang tunggal. Gerakan lengan dalam cabang olahraga bolavoli merupakan salah satu gerakan mengayun untuk memperoleh kekuatan yang maksimal, karena itu kemampuan smash akan menjadi keras maka dari atlet bolavoli harus mempunyai kekuatan otot lengan yang kuat.

Latihan paling cocok untuk meningkatkan kekuatan yaitu dengan latihan kontraksi isotonis karena dalam kontraksi isotonis, selalu mengandung komponen isometik dimana dalam kontraksi isotonis semakin berat beban yang harus di angkat maka makin panjang pula keadaan komponen kontraksi isometriknya maka makin panjang keadaan anaerobnya, keaadan inilah yang menambah kekuatan otot dengan jalan meningkatkan kemampuan menyediakan energi secara anaerob. Dalam gerakan smash harus dilakukan dengan kekuatan penuh agar menghasilkan kekuatan besar, sehingga dapat melakukan smash yang lebih kencang dan akurat.

Hakikat Smash

Smash adalah pukulan yang utama dalam penyerangan dalam upaya meraih

kemenangan (M. Yunus, 1992: 108). Selanjutnya Soeharno H, menjelaskan bahwa teknik smash digolongkan menjadi open smash atau normal smash, semi smash, quick

smash, push smash, dan pool straight smash. Permainan bolavoli merupakan permainan

cepat, ini dapat dilihat antara penyeragan dengan pertahanan sangat tidak seimbang. Penyerangan sangat tinggi tingkat keberhasilannya, sedangkan pertahanan sangat rendah. Hal ini terbukti dengan adanya peraturan baru tentang system rally point (game 25) jadi tidak ada regu yang akan memilih service terlebih dahulu, kalaupun ada itu

(10)

Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014

77

karena pertahanan tim sanggup untuk menghasilkan point. Menurut Viva Pakarindo (2006 :08), Smash atau spike adalah tindakan memukul bola ke lapangan lawan ketika pertandingan sedang berlangsung. Pukulan ini harus melewati atas net dan membuat lawan sulit untuk mengembalikan bola. Smash merupakan suatu teknik yang memiliki gerakan yang terdiri dari:

a) Langkah awal b) Tolakan

c.) Memukul bola pada saat di udara, dan d) Saat mendarat.

Metode Penelitian

Salah satu fungsi metode adalah sebagai acuan dalam melaksanaan sebuah prosedur yang benar untuk mencapai sebuah tujuan yang dikehendaki yang sesuai dengan logis, oleh karena itu penulis haruslah menggunakakn metode penelitian yang sesuai, tepat dan mendapat pengaruh besar dari tujuan dan perumusan masalah, sehingga timbulah sebuah solusi yang baik dari permasalahan tersebut.

Menurut Ostle (1975) yang telah dikutip oleh M. Nazir (1983:42) berpendapat bahwa metode penelitian adalah pengajaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi. Selain itu ada pendapat dari Almack (1939), M. Nazir (1983:42) mengutip dengan menyatakan bahwa metode penelitian atau metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran. Sesuai dengan ketentuan yang ada, bahwa metode yang digunakan haruslah tepat sehingga tujuan yang dimiliki penulis dapat tercapai dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan teknik korelasi. mengenai metode deskriptif .Dari penjelasan di atas maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif teknik korelasi yang menggunakan penggambaran dari data - data yang diperoleh dari hasil penelitian. Menurut Nazir (2011:54). metode deskriptif adalah suatu metode dalam

(11)

Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014

78

penelitian setatus kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun kelas peristiwa masa sekarang.

Hasil dan Pembahasan

Setelah dilakukan pengambilan data penelitian tentang kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan kemampuan smash diperoleh hasil pengukuran sejumlah 19 orang atlet club Bolavoli Kencana Jaya Kota Bekasi. Data yang diperoleh dari pengukuran atau tes tersebut selanjutnya dianalisis dengan teknik korelasi baik sederhana maupun ganda pada taraf signifikansi 5 %. Hasil pengukuran secara jelas dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

1. Kekuatan Otot Tungkai

Deskripsi data pengukuran kekuatan otot lengan atlet atlet Sekolah Bolavoli Kencana Jaya Kota Bekasi menunjukkan rata-rata sebesar 4,31 dengan standar deviasi 4,32, dan varian 18,59. Sedang skor tertinggi kekuatan tungkai 65 kg dan skor terendah 52 kg. Hasil terangkum dalam tabel 1

Tabel 1 Deskripsi Kekuatan Otot Tungkai

Variabel N Skor Tertinggi Skor terendah Mean Std. Deviasi Varian Kekuatan Otot Tungkai 19 65 51 57,42 4,31 18,59

2. Kekuatan Otot Lengan

Deskripsi data pengukuran kekuatan otot lengan atlet Sekolah Bolavoli Kencana Jaya Kota Bekasi menunjukkan rata-rata sebesar 29,37 dengan standar deviasi 2,93, dan varian 8,58. Sedang skor tertinggi kekuatan otot lengan 34 kg dan skor terendah 23 kg. Hasilnya terangkum pada tabel 2 di bawah ini

(12)

Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014

79 Tabel 2 Deskripsi Kekuatan Otot Lengan

Variabel N Skor Tertinggi Skor terendah Mean Std. Deviasi Varian Kekuatan Otot Lengan 19 34 23 29,37 2,93 8,58

3. Kemampuan Smash Bolavoli

Deskripsi data pengukuran kemampuan smash bolavoli pada atlet club Bolavoli Kencana Jaya Kota Bekasi menunjukkan rata-rata 23,68 poin dengan standar deviasi 4,53, dan varian 20,56. Sedangkan skor tertinggi sebesar 36 angka dan skor terendah 17 poin, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3 Deskripsi Smash Bolavoli

Variabel N Skor Tertinggi Skor terendah Mean Std. Deviasi Varian Kemampuan Smash Bolavoli 19 36 17 23,68 4,53 20,56 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis penelitian yang mengkaji hubungan antara panjang lengan dan kekuatan otot lengan dengan hasil servis atas dilakukan dengan analisis regresi tunggal dan regresi ganda. Hasil sebagai berikut:

4. Uji hipotesis ke 1 yaitu: “Kekuatan otot tungkai memiliki korelasi yang positif terhadap kemampuan smash permainan bolavoli (X1 dengan Y)”

Hasil analisis menunjukkan bahwa t-hitung ≥ t-tabel (Sig. pada alpha 5%), sehingga hipotesis mengatakan “kekuatan otot tungkai memiliki korelasi yang positif terhadap kemampuan smash permainan bolavoli, diterima”. Berdasar pada hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa ada korelasi yang berarti antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan smash permainan bolavoli pada atlet.

(13)

Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014

80

Besarnya pengaruh kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan smash permainan bolavoli dapat dilihat nilai R2 yaitu 0,463, angka ini bermakna bahwa 46,3% perubahan kemampuan smash permainan bolavoli dipengaruhi oleh kekuatan otot tungkai, sedangkan 53,7% lagi dipengaruhi oleh faktor lain.

Tabel 5. Koefisien Korelasi Masing-Masing Variabel IndependenTerhadap Variabel Dependennya

Variabel Koefisien Regresi R

2 Nilai

“t” Ttabel Keterangan Kekuatan Otot Tungkai 0,681 0,463 3,83 2,110 Signifikan

5. Uji hipotesis ke 2 yaitu: “Kekuatan otot lengan memiliki korelasi yang positif terhadap kemampuan smash permainan bolavoli (X2 dengan Y)”

Hasil analisis menunjukkan bahwa t-hitung ≥ t-tabel (Sig. pada alpha 5%), sehingga hipotesis yang mengatakan “Kekuatan otot lengan memiliki korelasi yang positif terhadap kemampuan smash permainan bolavoli, diterima”. Berdasar pada hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa ada hubungan yang berarti antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan smash permainan bolavoli pada atlet club Bolavoli Kencana Jaya Kota Bekasi.

Besarnya pengaruh kekuatan otot lengan terhadap kemampuan smash permainan bolavoli dapat dilihat nilai R2 yaitu 0,279, angka ini bermakna bahwa 27,9% perubahan emampuan smash permainan bolavoli dipengaruhi oleh kekuatan otot lengan, sedangkan 82,1% lagi dipengaruhi oleh faktor lain.

Tebel 6. Koefisien Korelasi Masing-Masing Variabel Independen Terhadap Variabel Dependennya

Variabel Koefisien Regresi R

2 Nilai

“t” Ttabel Keterangan Kekuatan Otot Lengan 0,528 0,279 2,56 2,110 Signifikan

(14)

Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014

81

6. Uji hipotesis ke 3 yaitu: “Kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan secara bersama-sama memiliki korelasi yang positif terhadap kemampuan smash permainan bolavoli (X12 dengan Y)”

Hasil analisis menunjukkan bahwa F-hitung ≥ F-tabel (Sig. alpha 5%), sehingga hipotesis yang mengatakan “Kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan secara bersama-sama memiliki korelasi yang positif terhadap kemampuan smash permainan bolavoli, diterima”. Berdasarkan pada hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa ada hubungan yang berarti antara kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan dengan kemampuan smash permainan bolavoli pada atlet Club Bolavoli Kencana Jaya Kota Bekasi.

Tebel 7. Nilai Koefisien Determinasi Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

Varibel R2 Fhitung Ftabel Keterangan

Kekauatan Otot Lengan

dan Panjang Lengan 0,671 16,31 3,52 Siginifikan

Untuk mengetahui berapa besar pengaruh dari kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan smash permainan bolavoli dapat ditunjukkan oleh besarnya nilai koefisien determinasi (R2). Dari hasil perhitungan besarnya koefisien determinasi sebesar 0.671 yang berarti bahwa, 67,1% variansi smash permainan bolavoli dapat dijelaskan oleh kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan. Sisanya dipengaruhi oleh variabel bebas lainnya yang tidak disebut dalam model.

Diskusi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dari kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan smash, karena selain kekuatan otot tungkai ada faktor lain yang mempengaruhi ketepatan meloncat yaitu kecepatan dan power, dikarenakan kekuatan dan kecepatan merupakan satu kesatuan

(15)

Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014

82

yang dinamakan daya ledak atau power yaitu hasil dari kekuatan dan kecepatan, daya ledak adalah ketepatan otot untuk mengerahkan atau mengeluarkan kekuatan maksimal dalam waktu yang amat singkat.

Di dalam melakukan lompatan saat melakukan smash diperlukan kekuatan otot tungkai yang kuat dalam memberikan dorongan dari bawah pada saat melakukan smash guna menghasilkan lompatan yang tinggi dan maksimal untuk memukul bola di atas net seseorang pemain juga harus memperhatikan langkah-langkah gerakan kaki saat mulai dari awalan, saat menumpu dan melompat serta saat mendarat pada sikap akhir. Selain itu juga harus didukung dengan adanya teknik yang dikuasai oleh pelaku sesuai dengan gerak biomekanika guna menghasilkan smash yang keras dan akurat.

Kekuatan merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang penting bahkan faktor utama dalam aktivitas olahraga, Hal ini mengingat kekuatan merupakan kapasitas manusia untuk menahan beban dan salah satu kualitas fisik terpening yang berpengaruh pada kegiatan pelaksanaan gerak serta kegiatan yang memerlukan stamina dan ketepatan. Hal tersebut dapat dinyatakan dari hasil penelitian bahwa terdapat sumbangan pada kekuata otot tungkai terhadap ketepatan melakukan smash dalam permainan bolavoli, sedangkan sisanya terdapat pada unsur lain yang mempengaruhi ketepatan melakukan smash sperti teknik, power dan daya ledak.

Ketepatan melakukan tolakan yang kuat guna menghasilkan loncatan yang tinggi sangat tergantung pada kekuatan otot tungkai yang dimiliki masing-masing pemain. Semakin besar kekuatan otot tungkai yang dimiliki pemain maka ketepatan melakukan tolakan akan semakin tinggi yang pada kahirnya akan memudahkannya dalam melakukan pukulan smash sesuai dengan kemana arah bola akan dipukul.

Dalam olahraga bolavoli kekuatan otot tungkai digunakan untuk melakukan gerakan menolak. Selain kekuatan otot tungkai,terdapat faktor lain yaitu power, yang merupakan perpaduan antara kekuatan dan kecepatan serta didukung dengan teknik lain yang juga faktor utama. maka ketepatan tolakan pemain saat akan

(16)

Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014

83

melakukan pukulan smash akan semakin tinggi yang pada akhirnya memungkinkan mereka dapat memukul bola dengan mudah.

Seanada dengan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan juga menunjukkan korelasi yang signifikan terhadap kemampuan smash bolavoli, selain kekuatan otot lengan ada faktor lain yang mempengaruhi ketepatan melakukan

smash yaitu kecepatan dan power merupakan hasil dari kekuatan dan kecepatan, jadi

jika hanya dengan kekuatan saja maka hasil smash tidak optimal. Selain itu juga didukung oleh teknik yang dikuasai oleh pemain, semakin baik teknik yang dikuasai pemain sesuai dengan biomekanika gerak smash maka hasil smash semakin optimal.

Smash merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan bolavoli, yang

harus dikuasai sebelum bermain bolavoli. Smash dalam bola voli dapat terjadi akibat kontraksi spontan otot yang terdapat pada lengan. Semkin besar kontraksi otot-otot yang terdapat pada lengan, berarti semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan untuk melakukan smash, sehingga diperoleh hasil smash bola yang keras,cepat dan akurat pada sasaran. Hal tersebut dapat dinyatakan dari hasil penelitian ini bahwa terdapat sumbangan pada kekuatan otot lengan terhadap ketepatan smash bolavoli.

Adanya sumbangan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan smash bolavoli dikarenakan dalam pelaksanaan smash bolavoli, lengan merupakan organ tubuh yang bersentuhan langsung dengan bola, lecutan lengan dari belakang ke depan yang bertenaga dan cepat dalam rangka memukul bola akan menghasilkan pukulan bola yang keras dan tajam. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa kekuatan merupakan dasar dari setiap aktifitas manusia, karena kekuatan itu merupakan modal dasar untuk melakukan teknik-teknik dasar olahraga dan juga dapat dipakai alat peningkatan rasa percaya diri lebih besar. Dengan kekuatan lengan yang besar, maka akan memungkinkan seorang pemain melakukan smash bolavoli yang keras dan cepat mengarah pada bidang sasaran yang sulit dijangkau lawan guna memenangkan pertandingan.

Pentingnya kekuatan otot lengan dalam pelaksanaan smash bolavoli karena kekuatan merupakan dasar setiap gerak yang dilakukan manusia sebab dapat

(17)

Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014

84

dinyatakan bahwa daya otot (moscular power) merupakan perpaduan antara kekuatan (force) dengan kecepatan (velocity).

Secara bersama-sama kekuatan otot dan tungkai kekuatan otot lengan memberikan sumbangan yang cukup baik terhadap kemampuan smash bolavoli pada pada atlet Club Bolavoli Kencana Jaya Kota Bekasi. Bentuk sumbangan kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan, terhadap kemampuan smash bolavoli yaitu sumbangan yang positif yang artinya setiap terjadi kenaikan kekuatan otot lengan, dan kekuatan otot tungkai, maka akan diikuti dengan meningkatnya kemampuan

smash bolavoli dan sebaliknya setiap terjadi penurunan kekuatan otot lengan, dan

kekuatan otot tungkai maka akan diikuti dengan menurunnya kemampuan smash bolavoli.

Adanya sumbangan dari kekuatan otot lengan, dan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan smash bolavoli tersebut harus diikuti oleh kemampuan teknik

smash harus dikuasai karena teknik tersebut merupakan perpaduan gerakan yang

tidak dapat dipisahkan dari tungkai dan lengan. Hal ini terlihat dari kerjasama antar otototot tungkai dapat menghasilkan lompatan yang tinggi saat melakukan smash. Sedangkan koordinasi antara otot lengan, bahu, menyebabkan lengan terjulur, menyentuh bola dan memukulnya dengan keras.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa untuk menghasilkan smash yang baik selain penguasaan teknik smash juga perlu ditunjang unsur-unsur fisik, antara lain kekuatan otot lengan untuk memukul (cambukan) bola sehingga dapat mmenghasilkan teknik yang sempurna serta didukung dengan kekuatan otot tungkai untuk menghasilkan lompatan yang tinggi dalam melakukan smash.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini, maka dapat disimpulkan:

1. Kekuatan otot tungkai memilik hunungan yang signifikan dengan kemampuan

(18)

Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014

85

Kemampuan smash permainan bolavoli 46,3% dipengaruhi oleh kekuatan otot tungkai dengan nilai 3,83 dan signifikan pada alpha 5%

2. Kekuatan otot lengan memilik hunungan yang signifikan dengan kemampuan

smash permainan bolavoli pada atlet Club Bolavoli Kencana Jaya Kota Bekasi.

Kemampuan smash permainan bolavoli 27,9% dipengaruhi oleh kekuatan otot lengan dengan nilai t 2,56 dan signifikan pada alpha 5%.

3. Kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan secara bersama-sama memiliki korelasi yang positif terhadap kemampuan smash permainan bolavoli pada atlet Club Bolavoli Kencana Jaya Kota Bekasi. Kemampuan smash permainan bolavoli 67.1% di pengaruhi oleh kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan secara bersama-sama, dengan nilai nilai F 16,31 dan signifikan pada alpha 5%

(19)

Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014

86

DAFTAR PUSTAKA

Dieter Beutelstahl. (2012). Belajar bermain bola volley.Bandung: Pionir jaya Macanan Jaya Cemerlang.

Feri kurniawan.(2012), Buku Pintar Pengetahuan OlahRaga.Laskar Aksara.

Harsono. (2001). Peningkatan kondisi fisik dan mental melalui olahraga permainan Bandung : FPOK IKIP Bandung.

Muhammad Muhyi Faruq. (2009). Meningkatkan kebugaran jasmani melalui

permainan dan olah raga bola voli. Jakarta : PT. Grammedia Widiasarana.

Muhyi. M.( 2013) Permainan bola voli.Graha Pustaka Media Utama.

Mujahir ( 2006 ) . Teknik dalam permainan bola voli. Yogyakarta : PT. Pionir Jaya. Mochammad Sajoto (1998). Peningkatan dan pembinaan kekuatan kondisi

fisik.Semarang : Effhardan Dahara Prize.

Nurhasan,(2007), Tes dan Pengkuran Pendidikan Olahraga. Bandung: Universitas Terbuka.

( 2005).pendidikan jasmani bersatu membangun manusia sehat jasmani dan

rohani. Surabaya : Unesa University Press.

Nazir. (2009), Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. (2011) Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Riduwan.(2010). Dasar-dasar Statistika.Bandung : ALFABETA. Suharsimi Arikunto. (2010), Proses Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Suharno, Hp. ( 1993 ). Pedoman melatih bolavi, kursus pelatihan wasit tingkat

Nasional. Yogyakarta : FPOK IKIP.

Sudjana. (2005), Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2011), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung: : Alfabeta.

Toho Cholik Mutohir. (2013). Permainan bola voli.Graha Pustaka Media Utama. Yunus. M. (1992). Olahraga pilihan bola voli. Jakarta : Depdikbud Dirjendikti Proyek

Gambar

Tabel 1 Deskripsi Kekuatan Otot Tungkai
Tabel 3 Deskripsi Smash Bolavoli
Tabel 5. Koefisien Korelasi  Masing-Masing Variabel IndependenTerhadap  Variabel Dependennya

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melakukan analisis ters ebut, dibuat model dari lantai produksi tahun 2007 dengan.. menggunakan sofware promodel 2006 student version untuk menganalisis kinerja

Abstrak: Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi tentang: 1) penyelenggaraan Pos PAUD di lingkungan masyarakat; 2) peran PKK

sekira pukul 11.30 Wita terdakwa dihubungi lewat handphone oleh LEMMANG ( belum tertangkap ) untuk bertemu di rumah kosong milik ipar terdakwa bernama ASNIAR yang

minor hasil fermentasi dengan menggunakan Trichoderma harzianum selama tiga hari yang dilanjutkan Saccharomyces cerevisiae selama tujuh hari (P2), merupakan

!alam pekerjaan jembatan yang dimaksudkan dengan bangunan pelengkap dan !alam pekerjaan jembatan yang dimaksudkan dengan bangunan pelengkap dan perlengkapan

DEWA ( Phaleria Macrocarpa Scheff Boerl ) TERHADAP PENCEGAHAN PENINGKATAN KOLESTEROL DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN ( Rattus Novergicus ) YANG DIBERI DIET LEMAK

Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji dan menganalisis, baik secara parsial maupun secara simultan

Dan seteah dihitung besar koefisien elastisitasnya, sifat elastisitas pada tahun 2007 adalah elastis, yang artinya persentase ( % ) perubahan kuantitas daging sapi lebih besar