• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dia Berkata, "Aku Datang Atas Perintah Khusus Dari Kaisar Untuk Membawakan Hadiah Arak Dan Sutra Bagi Para Prajurit."

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dia Berkata, "Aku Datang Atas Perintah Khusus Dari Kaisar Untuk Membawakan Hadiah Arak Dan Sutra Bagi Para Prajurit.""

Copied!
465
0
0

Teks penuh

(1)

Sementara Pasukan Sedang Bergerak, Tiba-Tiba Datang Utusan Dari Istana. Ketika Dia Tiba Zhuge Liang Mengenalinya Bahwa Dia Adalah Ma Xu Dan Dia Mengenakan Jubah Putih. Dia Sedang Berduka Untuk Kakaknya, Ma Liang Yang Baru Saja Meninggal. Ma Liang Meninggal Di Usinya Yang Ke 67 Tahun Atas Karena 2 Yang Wajar.

Dia Berkata, "Aku Datang Atas Perintah Khusus Dari Kaisar Untuk Membawakan Hadiah Arak Dan Sutra Bagi Para Prajurit." Hadiah-Hadiah Itu Kemudian Dibagikan Diantara Pasukannya Dan Kemudian Ma Xu Meminta Agar Dia Dibiarkan Ikut Dalam Rombongan Ini.

Zhuge Liang Kemudian Berkata, "Aku Mendapat Perintah Yang Mulia Untuk Menaklukan Man. Aku Ingin Mendengar Saranmu." "Baiklah, Aku Memiliki Satu Hal Yang Mungkin Dapat Kau Pikirkan. Orang-Orang Disana Menolak Mengakui Supremasi Kita Karena Mereka Berpikir Bahwa Daerahnya Terlalu Jauh Dan Juga Sulit Untuk Diserang. Jika Kau Akhirnya Berhasil Menguasai Mereka Hari Ini Maka Esok Hari Mereka Akan Memberontak Lagi. Ketika Kau Mengerahkan Tentara Maka Mereka Akan Menyerah Tetapi Dihari Kau Menarik Tentara Maka Mereka Akan Kembali Dan Menyerang. Aku Pikir Lebih Baik Menyerang Hati Mereka Dibandingkan Menyerang Kota-Kota Mereka. Untuk Bertempur Dengan Perasaan Akan Lebih Baik Daripada Dengan Senjata. Akan Sangat Baik Jika Kau Dapat Menundukan Hati Mereka."

"Kau Membaca Pikiranku Yang Paling Dalam." Kata Zhuge Liang.

Kemudian Ma Xu Dibiarkan Tetap Dipasukan Zhuge Liang Dan Diangat Menjadi Penasehat Militer.

Ketika Raja Man, Meng Huo Mendengar Betapa Pandainya Zhuge Liang Menyingkirkan Yong Kai Dan Teman-Temannya, Dia Segera Memanggil Semua Kepala Suku Diselatan. Kepala Suku Yang Pertama Adalah Jinhua Sanjie, Yang Kedua Adalah Dongtu Na Dan Yang Ke3 Adalah Ahui Nan.

(2)

Mereka Semua Berkumpul Dan Meng Huo Berkata Kepada Mereka, "Zhuge Liang Dari Shu Memimpin Pasukannya Menyerang Kita Dan Kita Harus Bersatu Untuk Menghalau Invasi Ini. Kalian Ber3 Harus Membawa Pasukan Kalian Dan Siapapun Yang Pertama Menangkap Musuh Akan Menjadi Kepala Dari Seluruh Kepala Suku."

Akhirnya Diatur Bahwa Jinhua Sanjie Berada Didivisi Tengah, Dongtu Na Disebelah Kiri Dan Ahui Nan Disebelah Kanan. Masing-Masing Membawa 50.000 Prajurit.

Ketika Mata-Mata Datang Dan Melaporkan Pada Zhuge Liang Bahwa Pasukan Man Tiba, Zhuge Liang Segera Memanggil Zhao Yue Dan Wei Yan Kesisinya Tetapi Dia Tidak Memberikan Perintah Apapun.

Kemudian Dia Memerintahkan Wang Ping Dan Ma Zheng Dan Berkata Pada Mereka, "Aku Tidak Dapat Mengirim Zhao Yue Dan Wei Yan Melawan Man Karena Mereka Tidak Begitu Mengenal Daerah Ini. Kalian Berdua Pergilah Masing-Masing Melawan Satu Sisi Dan Kedua Jendral Veteran Ini Akan Mendukung Kalian Dari Belakang. Siapkan Pasukan Kalian Dan Berangkatlah Ketika Fajar Tiba."

Wang Ping Dan Ma Zheng Segera Berterima Kasih Dan Keluar. Kemudian Zhang Yi Dan Zhang Ni Dipanggil, "Kalian Berdua Akan Melawan Pasukan Yang Berada Ditengah. Kalian Harus Berkerja Sama Dengan Wang Ping Dan Ma Zheng Esok Hari. Aku Ingin Mengirim Zhao Yue Dan Wei Yan Tetapi Aku Khawatir Karena Mereka Tidak Mengenal Daerah Ini Dengan Baik."

Zhang Yi Dan Zhang Ni Segera Berterima Kasih Dan Keluar. Zhao Yue Dan Wei Yan Sekarang Mulai Merasa Disepelekan. Melihat Hal Ini, Zhuge Liang Kemudian Berkata, "Aku Tidak Ingin Melangkahi Kalian Berdua Tetapi Aku Khawatir Sesuatu Terjadi Pada Diri Kalian Jika Kalian Masuk Terlalu Jauh

(3)

Kedaerah Musuh. Hal Itu Akan Menyebabkan Semangat Pasukan Kita Jatuh."

"Tetapi Bagaimana Jika Kami Tahu Mengenai Geografi Daerah Ini ?" Tanya Zhao Yue.

"Sebenarnya Aku Hanya Ingin Agar Tidak Ada Sesuatu Yang Buruk Yang Akan Menimpa Diri Kalian." Jwb Zhuge Liang.

Kedua Jendral Itu Akhirnya Berpamitan Dan Pergi Bersama Kekemah Zhao Yue.

Zhao Yue Berkata, "Kita Sangat Dipermalukan Karena Tidak Ditugaskan Dengan Alasan Kita Tidak Mengetahui Daerah Ini. Kita Tidak Boleh Membiarkan Hal Ini."

"Mari Kita Berkuda Keluar Dan Melakukan Survei Tempat Ini. Mari Kita Tangkap Beberapa Penduduk Asli Daerah Ini Dan Minta Mereka Menunjukan Jalan. Kemudian Kita Sendiri Yang Akan Mengalahkan Suku-Suku Itu."

Mereka Akhirnya Berkuda Bersama Dan Tidak Terlalu Jauh Ketika Mereka Melihat Awan Debu Berterbangan Dikejauhan. Mereka Naik Keatas Sebuah Bukit Untuk Melihat Lebih Baik Dan Mereka Melhiat Ada Sekelompok Kecil Pasukan Berkuda Man Menuju Arah Mereka. Kedua Nya Menungu Sampai Mereka Mendekat Dan Akhirnya Keluar Menyerang. Pasukan Man Yang Terkejut Kemudian Melarikan Diri Tetapi Ada Sebagian Kecil Yang Terjatuh Dan Akhirnya Menyerah. Kedua Jendral Tadi Membawanya Kekemahnya Sebagai Tawanan.

Tawanan Itu Kemudian Diberikan Arak Dan Makanan. Ketika Mereka Telah Kenyang, Zhao Yue Dan Wei Yan Menanyai Mereka.

Kata Mereka, "Kemah Dari Jinhua Sanjie Ada Didepan Sini, Didekat Jalan Masuk Gunung. Didekat Kemahnya Mengalir Sungai Dari Timur Kebarat Dan Itu Adalah 5 Lembah Selatan. Kemah Kepala Suku Yang Lain Dongtu Na Dan Ahui Nan Berada Dibelakangnya."

(4)

Setelah Mendengarkan Informasi Ini, Zhao Yue Dan Wei Yan Segera Menyiapkan 5.000 Prajurit Dan Menjadikan Tawanan Itu Penunjuk Jalan. Mereka Segera Keluar Pada Tengah Malam. Malam Itu Langit Cerah Dan Bulan Menampakan Sinarnya Yang Menerangi Jalan Pasukan Shu.

Akhirnya Mereka Tiba Dikemah Pertama Tidak Lama Kemudian Dan Pasukan Man Sudah Bangun Dan Sedang Memakan Sarapan Mereka. Tiba-Tiba Zhao Yue Memberikan Singnal Untuk Menyerang Dan Segera Pasukannya Mengepung Dan Menyerang Perkemahan Itu. Serangan Dahsyat Dan Tiba-Tiba Ini Menyebakan Kekacauan Dan Kepanikan Besar Dikemah Man. Zhao Yue Berusaha Membuka Jalan Menuju Ke Tengah Kemah Dan Menemukan Jinhua Sanjie Sedang Berusaha Melarikan Diri. Kedua Jendral Ini Bertempur Dan Zhao Yue Akhirnya Membunuh Jinhua Sanjie Dengan Tusukan Tombaknya. Kemudian Dia Turun Dan Memenggal Kepala Jinhua Sanjie.

Kemudian Wei Yan Membawa Pasukannya Menyerang Kebarat Menuju Kemah Kedua . Sementara Zhao Yue Menuju Kekiri. Disaat Mereka Sampai Kekemah Musuh, Matahari Telah Terbit. Tentara Man Mendengar Kedatangan Wei Yan Dan Mereka Segera Bersiap Untuk Melawannya. Tetapi Ketika Mereka Telah Siap, Mereka Mendengar Ada Suara Keributan Dari Arah Belakang Mereka Dan Kekacauanpun Terjadi. Wang Ping Membawa Pasukannya Menyerang Perkemahan Man Yang Berpikir Sedang Menanti Wei Yan Dari Depan Sehingga Tidak Menjaga Barisan Belakang Mereka. Diantara 2 Pasukan, Akhirnya Pasukan Man Kalah Dan Kepala Suku Mereka Dongtu Na Melarikan Diri. Pasukan Wei Yan Akhirnya Mengikuti Pasukan Yang Lari Itu Tetapi Mereka Tidak Dapat Menangkapnya.

Zhao Yue Juga Mengalami Nasib Yang Sama, Dia Menyerang Dari Depan Dan Ma Zheng Menyerang Dari Belakang Tetapi Ahui Nan Berhasil Lolos.

Mereka Kembali Kemarkas Utama Mereka Dan Zhuge Liang Berkata, "Ke3 Pasukan Mang Telah Lari Dan Dongtu Na Serta Ahui Nan Melarikan Diri. Dimana Kepala Jinhua Sanjie ?"

(5)

Zhao Yue Menyerahkannya Dan Pada Saat Yang Sama Dia Melaporkan, "Dongtu Na Dan Ahui Nan Melarikan Diri Dengan Meninggalkan Kuda-Kuda Mereka Dan Pergi Keatas Bukit. Oleh Karena Itu Kami Tidak Dapt Mengikutinya."

"Mereka Sudah Menjadi Tawanan Kita Saat Ini." Kata Zhuge Liang Dengan Tertawa.

Mereka Semua Yang Ada Disana Tidak Mempercayainya Tetapi Segera Zhang Ni Membawa Dongtu Na Dan Zhang Yi Membawa Ahui Nan.

Mereka Semua Terkejut Dan Kagum Atas Taktik Zhuge Liang. Zhuge Liang Lalu Berkata, "Aku Telah Mempelajari Peta Daeah Ini Dan Mengetahui Posisi Kemah Musuh. Aku Sengaja Membuat Zhao Yue Dan Wei Yan Untuk Melakukan Yang Terbaik Dengan Menyerang Kemah Jinhua Sanjie. Pada Saat Yang Sama Mengirim Pasukan Dibawah Wang Ping Dan Ma Zheng Dengan Tujuan Untuk Mendukung Zhao Yue Dan Wei Yan Dan Memaksa Dongtu Na Serta Ahui Nan Lari. Aku Merasa Yakin Bahwa Kedua Pemimpin Ini Akan Melarikan Diri Melalui Jalan Kecil Dan Aku Mengirimkan Pasukan Dibawah Zhang Yi Dan Zhang Nan Untuk Menunggu Mereka. Mereka Juga Merupakan Pasukan Pendukung."

Mereka Semua Bersujud, "Perhitungan Perdana Menteri Sangatlah Tepat, Kepandainya Laksana Dewa Dan Tidak Ada Manusia Yang Dapat Menandinginya."

Kedua Tawanan Itu Segera Dibawa Masuk Dan Kemudian Zhuge Liang Memerintahkan Agar Ikatan Mereka Dilepaskan. Mereka Juga Diberikan Makanan Dan Arak Kemudian Mereka Dilepaskan Dan Meminta Pada Mereka Untuk Tidak Melawan Lagi. Mereka Berterima Kasih Kepada Zhuge Liang Dan Kemudian Segera Pergi.

Kemudian Zhuge Liang Berkata Pada Jenderal-Jenderalnya,"Esok Hari Meng Huo Mungkin Akan Datang Menyerang Dan Kita Mungkin Akan Menangkap Mereka Lagi."

(6)

Kemudian Dia Memanggil Zhao Yue Dan Wei Yan Untuk Diberikan Perintah. Mereka Pergi Dengan Masing-Masing Membawa 5.000 Prajurit. Kemudian Dia Mengirim Wang Ping Dan Guan Suo Dengan Perintah Khusus. Dan Dia Berserta Yang Lainnya Tetap Duduk Dalam Kemah Menunggu Hasilnya.

Meng Huo Sedang Duduk Ditendanya Ketika Pengitai Melaporkan Padanya Bahwa Ke3 Kepala Suku Telah Ditangkap Dan Pasukan Mereka Dihancurkan. Hal Ini Membuatnya Sangat Marah, Dia Dia Segera Mempersiapkan Pasukannya Unttuk Bergerak. Segera Dia Bertemu Dengan Wang Ping Dan Guan Suo Dan Ketika Kedua Belah Pasukan Sudah Diatur Dalam Formasi, Wang Ping Segera Maju Kedepan Dengan Pedang Ditangannya. Dia Lalu Melihat Dari Pasukan Musuh Ditengahnya Ada Seseorang Yang Mengenakan Mahkota Emas Dan Dia Memiliki Wajah Seperti Seekor Singa. Sepatunya Berwarna Hijau Dan Dia Mengendarai Kuda Seperti Kuda Merah Guan Yu. Dia Membawa Sepasang Pedang Dipunggungnya.

Dia Menatap Tajam Pada Musuhya Dan Berkata Pada Jenderal-Jenderalnya, "Orang-Orang Berkata Bahwa Zhuge Liang Adalah Ahli Strategi Hebat. Tetapi Aku Melihat Itu Hanyalah Omong Kosong Saja. Lihatlah Pasukan Mereka Berbaris Tidak Beraturan. Mereka Juga Tidak Memiliki Persenjataan Yang Lebih Baik Dari Pedang Dan Tombak Yang Kita Gunakan. Jika Saja Aku Menyadari Ini Sebelumnya Maka Aku Sudah Melawan Mereka Sejak Dahulu Kala. Siapa Yang Berani Maju Dan Menangkap Jendral Shu Serta Menunjukan Prajurit Macam Apakah Suku Man Ini ?"

Segera Maju Seorang Jendral Bernama Mangya Chang. Senjatanya Adalah Sebuah Pedang Besar Dan Dia Langsung Menuju Arah Wang Ping, Kedua Nya Akhirnya Berduel.

Wang Ping Hanya Bertarung Sebentar Saja, Kemudian Dia Lari. Meng Huo Segera Memerintahkan Pasukannya Segera Mengejar Pasukan Musuh Dan Kemudian Pasukan Shu Mundur Sejauh 15 Li Sebelum Pasukan Man Cukup Dekat Untuk Bertempur. Ketika Meng Huo Berpikir Bahwa Pasukan Musuh Sudah Akan Kalah Tiba-Tiba Terdengar Bunyi Genderang Perang Dan Ada 2 Pasukan Muncul. Zhang Ni Dari Kiri Dan Zhang Yi Dari Kanan,

(7)

Mereka Berdua Menyerang Pasukan Man. Meng Huo Dan Pasukannya Sekarang Terkepung Dan Tidak Dapat Mundur, Kemudian Pasukan Dibawah Wang Ping Dan Guan Suo Maju Dan Menyerang Mereka. Pasukan Man Banyak Sekali Yang Tewas Dan Puluhan Ribu Terluka, Meng Huo Dan Beberapa Jendralnya Berusaha Membuka Jalan Dan Berhasil Mundur Menuju Daerah Pegunungan. Pasukan Shu Berusaha Mengikuti Mereka Dan Terus Menekan Posisi Pasukan Mereka. Zhao Yue Memimpin Pasukannya Untuk Mengepung Daerah Pegunugnan Itu.

Meng Huo Segera Merubah Rute Pelariannya, Dia Masuk Lebih Jauh Lagi Kedalam Daerah Pegunungan Itu Tetapi Pasukan Zhao Yue Telah Menyebar Keberbagai Arah Dan Mereka Tidak Dapat Membuat Tempat Pertahanan. Disini Banyak Sekali Prajurit Man Yang Tertangkap, Meng Huo Dan Beberapa Pengendara Kudanya Berhasil Kabur Ke Lembah Selatan. Tetapi Jalan Kearah Sana Sangat Sempit Dan Ditepi Tebing Yang Curam. Meng Huo Terpaksa Meninggalkan Kudanya, Tetapi Dia Segera Dihadang Oleh Wei Yang Yang Dengsan 500 Prajuritnya Telah Menunggu Dimulut Lembah. Meng Huo Berusaha Melawan Tetapi Akhirnya Tertangkap Juga.

Raja Dan Pengikutnya Itu Segera Dibawa Kekemah Utama Dimana Zhuge Liang Telah Menanti Dengan Arak Dan Daging Untuk Tawanan Itu. Ditendanya Juga Disiapkan Pengawal2 Yang Gagah Dengan Pakaiana Perang Dan Senjata Yang Berkilauan, Disana Juga Ada Algoji Yang Membawa Kampak Emas, Hadiah Dari Kaisar Dan Juga Berbagai Alat-Alat Penyiksaan Lainya. Pemain Musik Jg Disediakan Disana Untuk Mengiringi Perjamuan Ini. Seluruh Pengaturan Yang Dilakukan Zhuge Liang Sangatlah Membuat Hati Terpana Melihat Kebesaran Shu.

Zhuge Liang Duduk Dikurisnya Dan Dia Memandang Para Tawanannya Ketika Mereka Tiba. Ketika Semuanya Sudah Berkumpul Dia Memerintahkan Pengawalnya Membuka Semua Ikatakan Mereka Dan Mempersilahkan Mereka Duduk.

"Kalian Semua Hanyalah Orang-Orang Yang Dipaksa Ikut Meng Huo Dan Akhirnya Jatuh Ketanganku. Aku Tahu, Ayahmu Dan

(8)

Ibumu, Kakakmu Dan Istrimu Serta Anak-Anakmu Semua Menunggu Didepan Pintu Kemahku Untuk Mengetahui Nasib Kalian Selanjutnya. Mereka Semau Menangis Sedih Untuk Kalian Dan Karena Itu Aku Akan Membiarkan Kalian Semua Pergi Kembali Kerumah Dan Menenangkan Hati Mereka."

Setelah Diberikan Arak Dan Makanan Serta Beras Dan Juga Uang, Mereka Semua Dipersilahkan Pulang. Mereka Semua Sangat Berterima Kasih Karena Kebaikan Zhuge Liang Dan Mereka Bersujud Untuk Tidak Lagi Menentang Shu.

Setelah Itu Para Jendral Shu Membawa Tawanan Berpangkat Tinggi. Meng Huo Tiba Dengan Tangan Terikat Dan Dia Dipaksa Bersujud Didepan Zhuge Liang.

Zhuge Liang Berkata, "Kenapa Kau Memberontak Setelah Perlakuan Baik Yang Kau Terima Dari Kaisar Kami ?"

"Dataran 2 Sungai Adalah Milik Orang Lain Dan Tuanmu Mengambilnya Dari Mereka Dengan Pakasa. Dan Dia Memberikan Gelar Kepada Dirinya Sendiri Kaisar. Rakyatku Telah Hidup Disini Sejah Dahulu Kala Dan Kau Serta Pasukanmu Menyerang Daerahku Tanpa Alasan. Bagaimana Kau Dapat Menyebutku Pemberontak ?"

"Kau Adalah Tawananku. Apakah Kau Akan Menyerah Atau Tetap Saja Pada Pendirianmu ?"

"Kenapa Aku Harus Menyerah ? Kau Kebetulan Menemukan Ditebing Itu Sehingga Aku Tertangkap."

"Jika Aku Membebaskanmu, Lalu Apa Yang Akan Kau Lakukan ?"

"Jika Kau Membebaskanku Maka Aku Akan Kembali Kekemahku Dan Mengatur Kembali Pasukanku. Lalu Aku Akan Datang Bertempur Denganmu Lagi. Jika Pada Saat Itu Kau Dapat Menangkapku Lagi Maka Aku Akan Menyerah."

Ikatan Meng Huo Kemudian Dilepaskan Sendiri Oleh Zhuge Liang Dan Dia Diberikan Makanan Dan Pakaian Yang Pantas

(9)

Kemudian Dia Diberikan Kuda Dan Juga Pengikutnya Semua Dibebaskan. Meng Huo Pun Segera Kembali Kekemahnya.

Berpura-Pura Menyerah, Meng Huo Tertangkap Untuk Ke3 Kalinya.

Para Jendral Dan Pejabat Yang Lain Tidak Menyetujui Meng Huo Dilepaskan Dan Mereka Segera Datang Ke Tenda Zhuge Liang Serta Berkata, "Meng Huo Adalah Orang Yang Paling Penting Diseluruh Daerah Man Dan Keberhasilan Menangkapnya Adalah Kunci Untuk Menentramkan Selatan. Kenapa Tuan Perdana Menteri Melepaskannya ?"

Aku Dapat Menangkap Dia Semudah Aku Mengambil Sesuatu Dari Kantung Bajuku. Yang Aku Ingin Lakukan Adalah Menrebut Simpatinya Sehingga Kedamaian Akan Mengikuti Dengan Sendirinya."

Mereka Mendengarkan Hal Itu Tetapi Tidak Memiliki Keyakinan Atas Kebijakan Yang Diambil Zhuge Liang.

Sementara Itu Meng Huo Telah Sampai Di Sungai Lu Dan Disana Dia Bertemu Dengan Beberapa Pemimpin-Pemimpin Nya Yang Sedang Mencari Dirinya.

Mereka Terkejut Tetapi Bahagia Melihat Meng Huo Dan Dia Bertanya, "Bagaimana Yang Mulia Dapat Kembali ?"

Meng Huo Berbohong Dan Berkata, "Mereka Mengurungku Didalam Tenda, Kemudian Pada Malam Hari Aku Kabur Keluar. Aku Membunuh Lebih Dari 10 Penjaga Dan Kemudian Lari Menuju Tempat Kuda. Disana Aku Membunuh Penjaga Kuda Dan Itulah Bagaimana Kau Mendapatkan Kuda Ini."

Bawahannya Itu Tidak Pernah Meragukan Kata-Katanya Dan Mereka Segera Membawanya Menuju Tempat Perkemahan Mereka. Kemudian Berbagai Pemimpin Dan Kepala Suku Dikumpulkan Dan Selurh Pasukan Dikumpulkan Kembali Serta Diatur Untuk Bersiap Bertempur.

(10)

Kedua Pemimpin Yang Berhasil Dikalahkan, Dongtu Na Dan Ahui Nan Berada Disana Dan Meng Huo Memanggil Mereka Untuk Datang Menghadapnya. Mereka Ketakutan Tetapi Mereka Tidak Dapat Membangkang Dan Mereka Datang Dengan Pengawalnya.

Ketika Semuanya Telah Berkumpul, Meng Huo Kemudian Berkata, "Aku Tahu Zhuge Liang Itu Memiliki Banyak Akal Dan Taktik Bagi Kita Sehingga Kita Akan Sulit Memenangkannya Dalam Pertempuran. Kita Akan Masuk Kedalam Perangkapnya Jika Kita Bertempur Secara Frontal Dengan Mereka. Tetapi Kita Juga Harus Ingat Bahwa Pasukannya Telah Bergerak Dari Jauh Dan Cuaca Disini Sangatlah Lembab, Ini Adalah Faktor2 Yang Menguntungkan Kita. Lebih Lagi, Sungai Lu Adalah Benteng Kita. Kita Mempunyai Perahu Dan Juga Rakit Di Sisi Selatan Dan Kita Akan Membangung Tembok Dari Lumpur. Dengan Pertahanan Sebaik Itu Kita Dapat Menuggu Dan Melihat Apa Yang Akan Dilakukan Musuh."

Kata-Katanya Mendapatkan Persetujuan Dari Mereka Semua Dan Rencananya Dijalankan. Tembok2 Dibangun Dari Lumpur Dan Tanah Liat Kemudian Diperkuat Lagi Dengan Kayu Bambu Dan Rotan, Mereka Juga Membangun Menara Pengawas Dan Menara Pertahanan Dimana Diatasnya Mereka Menarur Banyak Anak Panah Dan Juga Batu-Batu . Masing-Masing Suku Juga Mengirimkan Banyak Persediaan Dan Setelah Semua Ini Selesai, Meng Huo Merasa Aman Dan Nyaman.

Zhuge Liang Memerintahkan Pasukannya Untuk Mendekati Sungai.

Mata-Mata Kemudian Kembali Dan Melaporkan, "Tidak Ada Perahu Ataupun Rakit Yang Dapat Ditemukan Bagi Pasukan Untuk Menyebrang. Ombak Terlalu Kuat Dan Besar Bagi Paskukan Untuk Berenang Menyebranginya. Dan Juga Kami Melihat Ada Benteng Pertahanan Kuat Diseberang Sisi Sungai, Temboknya Terbuat Dari Lumpur Dan Tanah Liat Serta Mereka Memiliki Menara Pertahanan."

Cuaca Saat Itu Sangat Panas Dan Lembab, Saat Itu Adalab Bulan Ke 5 Dan Pasukan Shu Banyak Yang Melepas Baju Zirah

(11)

Mereka, Bahkan Melepas Pakaian Mereka Dan Berendam Disungai Untuk Menghilangkan Panas Dan Kepenatan.

Ketika Zhuge Liang Selesai Memeriksa Daerah Sekitar Sungai, Dia Kembali Ketendanya Dan Memanggil Para Bawahannya. Kepada Mereka Dia Memberikan Perintah, "Musuh Telah Membangun Benteng Di Tepi Selatan Sungai Untuk Menghalau Penyerangan. Tetapi Setelah Datang Sampai Sejauh Ini Kita Tidak Mungkin Pulang Dengan Tangan Kosong. Untuk Sementara Kalian Harus Mencari Tempat Berteduh Yang Aman Disekitar Hutan Ditepi Sungai Dan Kalian Beristirahat Berserta Pasukan Kalian Disana."

Kemudian Dia Mengirim Lu Kai Untuk Pergi Dan Mencari Tempat Teduh Sejauh 60 Li. Dan Kemudian Dia Membangun 4 Perkemahan Besar. Didalam Perkemahan Itu Dia Membangun Tempat Tinggak Prajurit Dan Juga Istal Kuda Sehingga Mereka Semua Dapat Terlindungi Dari Panas Dan Kelembaban Yang Tinggi. Ke 4 Perkemahan Utama Itu Dijaga Oleh Wang Ping, Zhang Ni, Zhang Yi Dan Guan Suo.

Setelah Itu Jiang Wan Mengamati Perkemahan2 Yang Telah Dibangun Ini Dan Dia Kemudian Datang Kepada Zhuge Liang Seraya Berkata, "Perkemahan Yang Dibuat Lu Kai Ini Sangat Tidak Aman. Dia Telah Membuat Kesalahan Yang Sama Yang Dibuat Oleh Kaisar Terdahulu Ketika Menyerang Wu. Dia Tidak Memperhitungkan Daerah Sekeliling Perkemahan Dan Jika Pasukan Man Datang Dan Mulai Membakar Perkemahan Maka Petaka Besar Akan Menimpa Kita."

"Kau Tidak Perlu Khawatir Tentang Hal Itu, Aku Telah Mempersiapkan Sesuatu Untuk Menghapadi Bahaya Itu." Kata Zhuge Liang Sambil Tersenyum.

Jiang Wan Tidak Tahu Apakah Hal Itu Tetapi Dia Percaya Dan Tidak Bertanya Kembali. Kemudian Ma Dai Datang Dari Ibukota, Dia Membawa Banyak Obat-Obatan Dan Juga Beras. Dia Menemui Zhuge Liang Dan Kemudian Meneruskan Tugasnya Mendistribusikan Obat Dan Bahan Makanan Seperti Yang Telah Diperintahkan.

(12)

Kemudian Zhuge Liang Bertanya, "Berapa Jumlah Pasukan Yang Kau Bawa ?"

"Sekitar 3 .000 Prajurit" Jawab Ma Dai.

"Pasukanku Sangat Kelelahan. Aku Ingin Menggunakan Pasukanmu, Apakah Kau Berkeberatan ?"

"Tentu Saja Tidak. Mereka Juga Adalah Pasukan Pemerintah, Mereka Akan Siap Mati Jika Kau Menginginkannya." Jawan Ma Dai.

"Meng Huo Telah Membangun Benteng Di Tepi Selatan Sungai Dan Kami Tidak Memiliki Alat Untuk Menyebrang. Tetapi Sekarang Aku Ingin Memotong Jalur Perbekalannya Sehingga Pasukannya Akan Memberontak."

"Dan Bagaimanakah Caranya Kau Akan Melakukan Hal Itu ?" Tanya Ma Dai.

" Kira-Kira 100 Li Dibawah Sungai Lu Ada Tempat Bernama Shakou Disana Arusnya Tidak Deras Dan Juga Sungainya Dangkal. Kau Dapat Melintas Daerah Itu Dengan Rakit. Aku Harap Kau Dan Pasukanmu Untuk Melintasi Tempat Itu Dan Memotong Jalur Perbekalan Musuh. Setelah Itu Kau Harus Mengatur Dengan Kedua Pemimpin Musuh, Dongtu Na Dan Ahui Nan Yang Hidupnya Telah Kuampuni Agar Mereka Dapat Bersekutu Denganmu Dari Dalam. Dengan Begitu Kita Akan Memperoleh Keberhasilan."

Ma Dai Segera Menyangupi Dan Berserta Pasukann Dia Segera Menuju Shakou Dimana Dia Segera Melintas Sungai Dari Tempat Itu. Dan Karena Air Disana Dangkal Maka Mereka Tidak Membuat Rakit Tetapi Mereka Membuka Baju Zirah Mereka Dan Mulai Berenang. Tetapi 1/ 2 Perjalanan, Mereka Mulai Pada Tewas Satu Persatu Dan Ketika Beberapa Diselamatkan Kembali Menuju Tepi Sungai, Mereka Mulai Mengeluarkan Darah Dari Hidung Dan Mulut. Dengan Sangat Terkejut, Ma Dai Mengirimkan Pesan Kepada Zhuge Liang Yang Segera Mencari Tahu Dengan Mananyakan Pada Penduduk Setempat Mengenai Hal Ini.

(13)

Mereka Mengatakan Padanya, "Ini Terjadi Setiap Tahunnya. Didalam Musim Panas, Gangang2 Beracun Berkumpul Disungai Lu, Dan Ketika Panas Sudah Sangat Tinggi Maka Mereka Mengeluarkan Uap Racun. Siapapun Yang Meminum Air Dari Sungai Itu Pasti Mati. Orang Yang Inging Menyebrang Sungai Harus Menunggu Sampai Malam Hari Karena Air Yang Dingin Tidak Menimbulkan Uap Beracun. Dan Juga Jika Ingin Melintas Sungai Harus Dilakukan Ketika Sudah Makan Kenyang."

Zhuge Liang Meminta Agar Penduduk Lokal Disana Memandunya Menuju Tempat Penyebrangan Terbaik. Dia Mengirim 500 Prajurit Terlatih Kepada Ma Dai Untuk Membuat Rakit Agar Dapat Menyebrang Ke Shakou Dan Pada Malam Harinya Mereka Berhasil Menyerang Dengan Selamat. Dia Juga Mengirimkan 2 .000 Prajurit Untuk Memblokade Jalur Pengiriman Pangan Bagi Pasukan Man Yang Melalui Celat Jiashan, Dijalur Itu Banyak Sekali Celah2 Ditebing2 Yang Sempit Yang Dimana Hanya Cukup Bagi Satu Prajurit Dan Satu Kudanya Untuk Melintas Bersamaan, Sehingga Pasukan Perbekalan Yang Melintas Daerah Itu Akan Membentuk Satu Deret Barisan Panjang Yang Akan Mudah Untuk Dihadang.

Ma Dai Segera Menguasai Lembah Itu Dan Menempatkan Pasukannya Pada Tempat-Tempat Strategis. Kemudian Konvoi Perbekalan Datang Melintas Dan Mereka Segera Dengan Mudah Tertangkap Bersama Dengan Lebih Dari 100 Kereta Perbekalan Yang Cukup Untuk Makan 5.000 Prajurit Dalam Seminggu. Mereka Yang Berhasil Kabur Segera Memberitahukan Pada Meng Huo Mengenai Hal Ini.

Meng Huo Yang Berpikir Bahwa Semuanya Akan Aman Ketika Musim Panas, Sedang Menikmati Musik Dan Anggur. Dia Sedang Tidak Memikirkan Masalah-Masalah Militer. Dia Mengakui Bahwa Zhuge Liang Itu Penuh Tipu Daya Tetapi Dia Berkata Pasukannya Tidak Perlu Takut Apapun.

Kata Meng Huo, "Jika Kita Berusaha Menyerang Zhuge Liang, Kita Pasti Akan Jatuh Kedalam Perangkapnya Lagi. Oleh Karena Itu, Kebijakkan Menungguku Adalah Yang Paling Aman. Dengan Pertahanan Kita Dan Juga Sungai, Kita Dapat Menunggu

(14)

Sampai Panas Mengalahkan Pasukan Shu. Mereka Akan Mundur Dan Kita Dapat Menyerang Mereka Dan Menangkap Zhuge Liang Saat Itu."

Lalu Salah Seorang Kepala Suku Berkata, "Ingatlah Mengenai Sungai Yang Dangkal Di Shakou. Akan Sangat Fatal Akibatnya Jika Pasukan Shu Dapat Melintas Daeerah Itu Secara Diam-Diam . Daerah Itu Harus Dijaga Baik2."

"Kau Berasal Dari Daerah Itu. Apakah Kau Tidak Tahu Bawha Aku Ingin Musuh Melintas Daerah Itu ? Kenapa, Karena Jika Mereka Melintas Maka Semuanya Akan Mati Didalam Sungai Itu."

"Tetapi Bagaimana Jika Penduduk Disana Mengatakan Pada Mereka Untuk Melintas Dimalam Hari ?"

"Janagan Khawatir Seperti Itu, Rakyat Kita Tidak Akan Menolong Musuh Sejauh Itu."

Bab Sesudah: bagian 67 bagian 67

Bab » Sam Kok (romance of the three kingdom) » bagian 67 Oleh bintang73

Kapan 29 April 10:57

Bacaan Sam Kok (romance of the three kingdom) Lihat 74

Bab Sebelum: bagian 66

Pada Saat Itulah Pasukan Perbekalan Yang Selamat Datang Melapor, "Pasukan Shu, Tidak Diketahui Jumlahnya Telah Melintas Sungai Dan Juga Mereka Telah Menguasai Celah Jiashan. Bendera Dan Panji-Panji Perang Disana Bertuliskan, 'Jendral Yang Menentramkan Utara, Ma Dai' "

(15)

"Orang Ini Tidak Pantas Untuk Diributkan Diruangan Ini." Kata Dia.

Dia Mengirim Jendral Mangya Chang Dengan 3 .000 Prajurit Untuk Merebut Kembali Tempat Itu Dan Membuka Kembali Jalur Perbekalan.

Ketika Ma Dai Melihat Pasukan Man Datang, Dia Menempatkan 2 .000 Prajuritnya Didepan Sebuah Bukit Dan Segera Membentuk Formasi Pertahanan. Kemudian Mangya Chang Tiba Dan Langsung Menyerang Pasukan Shu. Pertempuran Ini Tidak Berlangsung Lama Dan Akhirnya Jendral Mangya Chang Tewas Dalam Pertempuran Itu.

Mereka Yang Berhasil Lolos Segera Kembali Kekemah Meng Huo Dan Memberitahukannya Apa Yang Terjadi. Segera Dia Memanggil Yang Lainnya Dan Bertanya Apakah Ada Yang Mau Menghadapi Ma Dai.

"Aku Akan Pergi." Jwb Dongtu Na.

Meng Huo Kemudian Memberikan 3 .000 Prajurit. Dan Setelah Dongtu Na Berangkat, Meng Huo Berpikir Akan Sangat Bijak Untuk Menempatkan Pasukan Di Shakou Agar Pasukan Shu Yang Lain Tidak Ikut Melintas. Dia Mengirim Ahui Nan Berserta 3 .000 Prajurit Menuju Shakou.

Dongtu Na Segera Tiba Di Celah Jiangnan Dan Membuat Kemah Didekat Sana. Ma Dai Kemudian Keluar Untuk Menemui Dia. Diantara Pasukan Ma Dai Ada Yang Mengenali Dongtu Na Dan Memberitahukan Pada Ma Dai Mengenai Penangkapan Dongtu Na Yang Akhirnya Dibebaskan Zhuge Liang.

Akhirya Ma Dai Berteriak Kepada Dongtu Na, "Kau Manusia Tidak Tahu Balas Budi ! Apakah Kau Sudah Melupakan Kebaikan Perdana Menteri ? Apakah Kau Sudah Tidak Tahu Malu Lagi ?"

Dongtu Na Kemudian Merasa Malu Dan Dia Segera Berbalik Mundur. Ma Dai Mengikutinya Dan Membunuh Beberapa

(16)

Prajurit Mang Yang Mundur. Kemudian Kedua Sisi Kembali Ketempat Masing-Masing .

Dongtu Na Kemudian Kembali Dan Mengatakan Pada Meng Huo Bahwa Ma Dai Terlalu Kuat Untuknya.

Tetapi Meng Huo Marah Dan Berkata, "Kau Pengkhianat ! Aku Mengetahui Bahwa Zhuge Liang Telah Berbuat Baik Padamu Dan Kau Diampuni Dari Hukuman Mati Sehingga Kau Tidak Mau Bertempur."

Meng Huo Memerintahkan Agar Pengawalnya Menghukum Mati Dongtu Na, Tetapi Para Kepala Suku Dan Jendral Yang Lainnya Memohon Ampunan Baginya. Akhirnya Hukuman Mati Dibatalkan Tetapi Dongtu Na Menjalani Hukuman Pukul, Dia Dipukul Dengan Rotan Besar Sebanyak 100 Pukulan.

Para Kepala Suku Kebanyakan Berpihak Pada Dongtu Na Dan Menentang Kebijakan Meng Huo.

Mereka Pergi Ke Tenda Dongtu Na Dan Berkata, "Walaupun Kami Hidup Di Nan Man Tetapi Kami Tidak Pernah Berpikir Untuk Memberontak Pada Kekaisaran Cina Dan Juga Kekaisaran Tidak Pernah Mengusik Daerah Kami. Kami Terpaksa Melakukan Hal Ini Karena Meng Huo Memiliki Pasukan Yang Besar Dan Kami Tidak Dapat Melawannya. Zhuge Liang Terlalu Pintar Untuk Kita Dan Tidak Ada Dari Kita Semua Yang Dapat Menebak Apa Yang Akan Dilakukannya Kemudian. Bahkan Cao-Cao Dan Sun Quan Takut Padanya, Apalagi Kita Semua Disini. Dan Juga Kami Semua Pernah Menerima Kebaikannya Dan Kami Berhutang Nyawa Padanya. Kita Harus Membalas Budinya Itu. Sekarang Marilah Kita Bunuh Meng Huo Ini Dan Menyerah Pada Zhuge Liang Sehingga Rakyat Kita Tidak Menderita Lagi." Dongtu Na Berkata, "Aku Ingin Mengetahui Apakah Kalian Benar-Benar Telah Sehati Untuk Melakukan Hal Ini ?"

Dan Mereka Semua Berkata, "Kami Menginginkan Agar Kita Menyerah Kepada Zhuge Liang."

(17)

Segera Dongtu Na Mengambil Pedang Dan Memimpin Lebih Dari 100 Orang Untuk Pergi Menuju Kemah Utama. Pada Saat Itu Seperti Biasanya, Meng Huo Sedang Mabuk Dan Terbaring Ditendanya. Ketika Dongtu Na Masuk, Ada 2 Orang Jendral Yang Menghalanginnya.

"Kalian Juga Telah Mendapatkan Kebaikan Dari Zhuge Liang Dan Sudah Seharusnya Kalian Membayarnya." Kata Dongtu Na. Mereka Menjawab, "Kau Tidak Perlu Membunuhnya, Mari Kita Bawa Dia Kehadapan Perdana Menteri."

Akhirnya Mereka Mengikat Meng Huo Dan Membawanya Menyebrangi Sungai Menuju Tepi Utara. Dari Sana Mereka Mengirim Utusan Mengabarkan Hal Ini Pada Zhuge Liang.

Sekarang Setelah Zhuge Liang Diberitahukan, Dia Segera Memerintahkan Agar Semua Kemah Menyiapkan Senjata Mereka. Setelah Semuanya Siap, Dia Memerintahkan Agar Dongtu Na Membawa Meng Huo. Dongtu Na Masuk Terlebih Dahulu Menemui Zhuge Liang Yang Memujinya Dan Memberikannya Hadiah. Kemudian Meng Huo Dibawa Masuk Menghadap.

"Kau Berkata Bahwa Kalau Tertangkap Sekali Lagi Maka Kau Akan Menyerah, Sekarang Apakah Kau Akan Menyerah ?" Tanya Zhuge Liang Sambil Tersenyum.

"Penangkapan Ini Bukanlah Hasil Karyamu. Ini Adalah Hasi Pekerjaan Pengkhianat2 Itu Yang Ingin Menyakiti Aku. Aku Tidak Akan Menyerah Karena Hal Ini."

"Jika Aku Membebaskanmu Sekali Lagi, Bagaimana Kemudian ?"

"Aku Seorang Man Dan Aku Sangat Mengerti Peperangan. Jika Kau Membebaskanku Maka Aku Akan Mengumpulkan Pasukan Sekali Lagi Dan Bertempur Denganmu. Jika Kau Menangkapku Saat Itu Maka Aku Akan Menyerah. Aku Tidak Akan Beralasan Lain Lagi."

(18)

"Jika Kau Menolak Untuk Menyerah Lain Kali Setelah Kau Tertangkap, Aku Akan Sangat Sulit Untuk Mengampunimu." Dengan Perintah Zhuge Liang, Tali Segera Diputuskan Dan Makanan Dibawa Untuk Tawanan Itu.

"Ingatlah, Aku Belum Pernah Gagal. Aku Tidak Pernah Gagal Untuk Memenangkan Pertempuran Atau Mengambil Kota Yang Aku Serang. Kenapa Kalian Bangsa Man Tidak Mau Menyerah ?" Meng Huo Hanya Menundukan Kepalanya Dan Dia Tidak Berkata Apa-Apa. Setelah Meminum Arak, Zhuge Liang Dan Meng Huo Berkuda Kesekeliling Kemah Bersama Dan Meng Huo Melihat Pengaturan Senjata Dan Juga Persediaan Barang Sangat Besar Berada Dikemah Utama.

Dan Setelah Inspeksi Itu Zhuge Liang Berkata, "Kau Sangat Bodoh Jika Tidak Menyerah Padaku. Kau Lihat Pasukanku, Jenderal-Jenderalku Dan Juga Seluruh Persediaan Pangan Dan Persenjataan. Bagaimana Mungkin Kau Akan Menang Melawanku ? Jika Kau Menyerah, Aku Akan Meminta Pada Kaisar Agar Kau Diangkat Menjadi Raja Negeri Man Dan Anak-Anakmu Serta Cucu2mu Akan Mewarisinya. Apakah Kau Tidak Berpikir Bahwa Itu Adalah Hal Baik ?"

Meng Huo Menjawab, "Jika Aku Menyerahpun Maka Rakyatku Tidak Akan Tenang. Jika Kau Melepaskanku Sekali Lagi, Aku Akan Memastikan Bahwa Rakyatku Akan Tetap Menjaga Ketentraman Dan Memastikan Mereka Untuk Tidak Menentangmu Lagi."

Zhuge Liang Puas Dengan Jawaban Itu Dan Kemudian Dia Mengadakan Perjamuan Sampai Subuh Menjelang. Meng Huo Kemudian Berpamitan Dan Zhuge Liang Memberinya Kuda Dan Rakit Baginya Untuk Menyebrang Sungai Lu.

Tindakan Meng Huo Yang Pertama Adalah Kembali Kekemahnya Dan Mengirim Orang-Orang Nya Kekemah Dongtu Na Dan Ahui Nan. Mereka Berpura-Pura Datang Sebagai Utusan Zhuge Liang. Ketika Kedua Jendral Itu Keluar, Meng Huo Memerintahkan Pembunuh Untuk Segera Membunuh Kedua

(19)

Jendral Itu. Mayat Mereka Dibuang Kedalam Parit2. Kemudian Dia Mengirim Orang Kepercayaannya Untuk Menjaga Tempat-Tempat Strategis Sementara Dia Membawa Pasukan Untuk Menghadapi Ma Dai. Tetapi Ketika Dia Mendekati Lembah Itu Dia Tidak Melihat Ada Tanda-Tanda Musuh Disana.

Dia Menanyakan Pada Penduduk Setempat Dan Mereka Berkata, "Pasukan Shu, Dengan Semua Persediaan Mereka Telah Melintasi Sungai Kembali Tadi Malam Dan Mereka Bergabung Dengan Pasukan Utama Di Tepi Utara."

Meng Huo Kemudian Kembali Dan Berdiskusi Dengan Adiknya, Meng You, Dan Dia Berkata, "Aku Tahu Semua Detil Pasukan Musuh Dari Apa Yang Kulihat Dikemah Mereka."

Dan Meng Huo Memberikan Adiknya Beberapa Instruksi Yang Segera Dilaksanaknnya. Meng You Kemudian Membawa 100 Orang Dengan Emas, Permata, Mutiara Dan Gading Melintas Sungai Lu Untuk Pergi Kekemah Pasukan Shu. Tiba-Tiba Dia Mendengar Genderang Perang Dan Pasukan Dibawah Ma Dai Langsung Menghadang Dirinya. Meng You Tidak Menduga Akan Bertemu Musuh Dan Dia Sangat Terkejut. Ma Dai Hanya Menanyakan Maksud Kedatangannya Dan Dia Menjawab Bahwa Dirinya Diutus Menemui Zhuge Liang.

Meng You Tiba Disaat Zhuge Liang Sedang Mengadakan Rapat Besar Mendiskusikan Bagaimana Menenangkan Daerah Man. Utusan Melaporkan. "Adik Dari Meng Huo Telah Datang Membawa Hadiah Emas Dan Permata."

Zhuge Liang Kemudian Berkata Pada Ma Xu, "Apakah Kau Tahu Mengapa Orang Ini Datang ?"

"Aku Tidak Berani Mengatakannya Tetapi Aku Akan Menuliskannya." Kata Ma Xu.

"Tulislah Jika Begitu."

Akhirnya Ma Su Menulis Dan Menyerahkan Surat Itu Pada Tuannya Yang Segera Membacanya Dan Tampak Senang Serta

(20)

Berkata, "Yang Kau Tuliskan Sama Seperti Yang Kupikirkan. Tetapi Kau Mungkin Sudah Tahu Bahwa Aku Telah Membuat Pengaturan Untuk Menangkap Meng Huo."

Kemudian Zhao Yue Dipanggil Masuk Dan Zhuge Liang Membisikan Beberapa Instruksi Padanya. Kemudian Wei Yan Dipanggil Dan Dia Juga Diberikan Instruksi Rahasia. Wang Ping, Ma Zheng Dan Guan Suo Juga Diberikan Instruksi2 Khusus. Dan Setelah Semua Selesai, Meng You Dipanggil Menghadap. Meng You Datang Dan Bersujud Serta Berkata, "Kakakku Setelah Menerima Kebaikan Hatimu Dengan Mangmpuni Nyawanya Menawarkan Hadiah Kecil Ini. Dia Memberikan Sedikit Perhiasaan Dan Barang-Barang Berharga Untuk Diberikan Pada Prajuritmu. Dan Setelah Ini Dia Akan Mengirimkan Upeti Kepada Kaisar."

"Dimanakah Kakakmu Saat Ini ?" Tanya Zhuge Liang.

"Setelah Menerima Kebaikan Hatimu Dia Pergi Ke Tambang Perak Dan Mengambil Beberapa Benda Berharga. Dia Akan Segera Kembali Kemudian."

"Berapa Banyak Prajurit Yang Kau Bawa ?"

"Hanya Sekitar 100 Saja. Aku Tidak Berani Membawa Dalam Jumlah Yang Lebih Besar. Mereka Semua Hanyalah Pembawa Barang Saja."

Mereka Kemudian Diinspeksi Oleh Zhuge Liang. Mereka Memiliki Bola Mata Berwarna Biru Dan Wajah Yang Kera, Rambutnya Hitam Lebat Dan Memiliki Janggut Berwarna Keungunan. Mereka Mengenakan Anting2 Dan Juga Ikat Kepala. Mereka Juga Tidak Mengenakan Alas Kaki. Mereka Semua Tinggi Dan Kekar.

Zhuge Liang Lalu Menyuruh Mereka Semua Duduk Dan Memerintahkan Agar Diberikan Arak Dan Menjamu Mereka Semua.

(21)

Sementara Itu Meng Huo Yang Menunggu Kabar Dari Adiknya Itu Sedang Duduk Ditendanya Ketika 2 Orang Masuk. Dia Langsung Menanyai Mereka.

Mereka Berkata, "Hadiah Itu Telah Diterima Dan Mereka Sedang Dijamu Oleh Zhuge Liang. Mereka Dijamu Dengan Sangat Mewah. Adikmu Mengatakan Bahwa Mereka Akan Siap Ketika Hari Menjelang Malam Untuk Melakukan Penyerangan. Dia Akan Membantumu Dari Dalam."

Ini Adalah Berita Yang Mengembirakan Dan Meng Huo Mempersiapkan Pasukannya Sebanya 3 0.000 Untuk Menyerang Kemah Shu. Dia Membagi Pasukannya Dalam 3 Divisi.

Meng Huo Memaanggil Para Bawahannya Dan Berkata, "Kita Akan Membawa Pasukan Kita Dan Membakar Kemah Mereka. Segera Setelah Api Menyala Aku Akan Menyerang Kemah Utama Dan Menangkap Zhuge Liang."

Dengan Perintah Ini Mereka Bergerak Dan Melintas Sungai Lu Saat Matahari Terbenam. Meng Huo Dengan Segera Membawa Pasukannya Menuju Kemah Utama Shu. Mereka Tidak Menemui Pasukan Penghadang Bahkan Mereka Menemukan Bahwa Gerbang Kemah Terbuka Dan Meng Huo Berserta Pasukannya Segera Menyerang Masuk. Tetapi Kemah Itu Kosong Dan Tidak Seorang Prajuritpun Terlihat.

Meng Huo Lalu Langsung Menuju Tenda Besar Ditengah Dan Didalamnya Dia Melihat Bahwa Adiknya Dan Juga Pasukannya Semuanya Sedang Tertidur Karena Mabuk. Zhuge Liang Telah Memerintahkan Ma Xu Dan Lu Kai Untuk Menjamu Meng You Dan Orang-Orang Nya Dgn Arak Dan Tarian Serta Musik. Arak Itu Telah Dicampur Dengan Obat Tidur Dan Mereka Akhirnya Segera Tertidur Dan Juga Mabuk. Satu, 2 Orang Masih Tersadar Tetapi Mereka Cukup Mabuk Untuk Berbicara.

Meng Huo Kemudian Menyadari Bahwa Dia Telah Masuk Dalam Jebakan. Dia Kemudian Segera Membawa Adiknya Dan Yang Lainnya Untuk Segera Kembali Kepasukan Utamanya.

(22)

Tetapi Ketika Dia Akan Pergi, Obor-Obor Mulai Bernyalaan Dan Genderang Perang Dibunyikan. Pasukan Man Segera Ketakutan Dan Akhirnya Kabur. Tetapi Mereka Segera Dikejar Dan Pasukan Pengejar Itu Dipimpin Oleh Wang Ping. Meng Huo Segera Berusaha Melarikan Diri, Tetapi Dia Dihadang Oleh Pasukan Wei Yan. Meng Huo Mencoba Kabur Melalui Jalur Lain Dan Disana Dia Dihentikan Oleh Pasukan Zhao Yue. Dia Akhirnya Terdesak Dan Diserang Dari 3 Sisi, Akhirnya Dia Terpaksa Meninggalkan Segalanya Dan Segera Melintas Sungai Lu.

Ketika Dia Sampai Di Tepi Sungai, Dia Melihat Ada Perahu Disana Dan Dengan Pasukan Man Didalamnya. Dia Merasa Aman, Kemudian Dia Memanggil Perahu Itu Dan Segera Naik Keatasnya Segera Setelah Perahu Itu Menepi. Tidak Lama Setelah Dia Naik Keatas Perahu Itu Dia Segera Ditangkap Di Ikat. Perahu Itu Ternyata Berisi Ma Dai Dan Pasukannya, Dan Ini Adalah Salah Satu Strategi Zhuge Liang Dalam Menangkap Meng Huo Dan Pasukan Man Itu Adalah Pasukan Ma Dai Yang Menyamar.

Banyak Dari Pasukan Meng Huo Yang Memilih Menyerah Pada Zhuge Liang. Zhuge Liang Lalu Menenangkan Mereka Dan Memperlakukan Mereka Dengan Baik.

Kemudian Ma Dai Membawa Tawanannya Dan Berikutnya Zhao Yue Juga Membawa Tawananya Yang Diikuti Dengan Wei Yan, Ma Xu, Wang Ping Dan Guan Suo, Mereka Semua Membawa Banyak Tawanan Jenderal-Jenderal Dan Pemimpin-Pemimpin Pasukan Meng Huo.

Zhuge Liang Kemudian Melihat Pada Meng Huo Dan Tertawa. "Kau Menggunakan Taktik Dengan Mengirimkan Adikmu Dan Berpura-Pura Menyerah Padaku. Pikirmu Aku Tidak Dapat Melihat Rencana Dibalik Hal Ini ? Tetapi Sekarang Kau Berada Ditanganku Sekali Lagi Dan Apakah Kau Akan Menyerah ?"

"Aku Menjadi Tawanan Karena Adikku Masuk Kedalam Jebakanmu. Jika Saja Aku Yang Berada Disisi-Sisinya Dan Dia Yang Menjadi Pasukan Pendukungku Maka Aku Pasti Telah

(23)

Berhasil. Aku Telah Menjadi Korban Dari Takdir Dan Bukan Karena Kelalaianku. Tidak, Aku Tidak Akan Tunduk."

"Ingatlah Ini Sudah Ke3 Kalinya, Mengapa Kau Masih Belum Mau Menyerah ?" Kata Zhuge Liang.

Meng Huo Hanya Menundukan Kepalanya Dan Tidak Menjawab. "Ah, Baiklah, Aku Akan Membebaskanmu Sekali Lagi." Kata Zhuge Liang.

"Jika Kau Mau Membebaskanku Dan Adikku Maka Kami Akan Pergi Dan Mengumpulkan Seluruh Keluarga Kami Dan Bertempur Denganmu Sekali Lagi. Jika Aku Masih Tertangkap Kali Itu Maka Aku Akan Mengaku Kalah Dan Akan Bersujud Ketanah Untuk Mengakhiri Semua Ini."

"Tentunya Aku Akan Sangat Sulit Mengampunmu Lain Kali. Kau Lebih Baik Berhati-Hati Dan Bacalah Lagi Buku Strategimu, Lihat2 Lagi Orang-Orang Kepercayaanmu. Jika Kau Dapat Membuat Rencana Bagus Pada Saat Yang Tepa Maka Kau Tidak Perlu Menyesal Dikemudian Hari." Kata Zhuge Liang.

Meng Huo Dan Juga Adiknya Serta Bawahanduanya Dilepaskan Ikatannya Dan Mereka Semua Berterima Kasih Pada Zhuge Liang Dan Langsung Pergi.

Pada Saat Mereka Dilepaskan, Pasukan Shu Telah Melintas Sungai Dan Merebut Berbagai Tempat Strategis Milik Suku Man, Bendera-Bendera Shu Berkibaran Tertiup Angin Diseluruh Lembah Itu. Ketika Meng Huo Melintas Didepan Kemahnya Dia Melihat Ma Dai Sedang Duduk Diatas Kudanya.

Ma Dai Menunjuk Dengan Pedangnya Kepada Meng Huo Dan Berkata, "Lain Kali Jika Kau Tertangkap Lagi Maka Kau Tidak Akan Dapat Lolos."

Ketika Meng Huo Sampai Di Kemah Utamanya Dia Menemukan Bahwa Zhao Yue Telah Merebutnya. Zhao Yue Duduk Diatas Kudanya Dengan Tombak Ditangan Ketika Meng Huo Melintas Daerah Itu.

(24)

Zhao Yue Juga Berkata, "Jangan Menyia-Nyiakan Kebaikan Perdana Menteri Kami !!"

Meng Huo Mengerutu Dan Dia Kemudian Pergi Menuju Bukit-Bukit Diperbatasan. Disana Dia Melihat Wei Yan Dan Pasukannya Telah Bersiap Disana.

Wei Yan Berteriak, "Lihatlah, Kami Telah Mendapatkan Sebagian Besar Negerimu Dan Telah Mengambil Semua Tempat-Tempat Strategis. Tetapi Kau Cukup Bodoh Untuk Tidak Menyerah. Lain Kali Jika Kau Tertangkap Lagi Maka Kau Sudah Pasti Kehilangan Banyak Milikmu. Tidak Akan Ada Lagi Pengampunan."

Meng Huo Dan Bawahannya Segera Memacu Kudanya Lari Secepat Mungkin Menuju Tempatnya Masing-Masing .

Setelah Melintas Sungai, Pasukan Shu Berpesta.

Kemudian Zhuge Liang Memanggil Bawahannya Dan Berkata, "Aku Membiarkan Meng Huo Melihat Kemah Kita Karena Aku Ingin Memancing Dia Untuk Menyerang Kita. Dia Adalah Seorang Prajurit Dan Aku Memperlihatkan Perseidaan Dan Harta2 Kita Padanya, Aku Tahu Dia Akan Mencoba Membakar Tempat Itu Dan Dia Akan Mengirim Orang Kepercayaanya Pada Kita Untuk Berpura-Pura Menyerah Sehingga Mereka Dapat Masuk Kemah Kita Dan Mencari Kesempatan Untuk Mengkhianati Kita. Aku Telah Menangkap Dan Membebaskan Mereka 3 Kali, Aku Berusaha Untuk Memenangkan Hatinya. Aku Tidak Ingin Untuk Menyakiti Dia. Sekarang Aku Jelaskan Kebijakanku Dan Aku Harap Kalian Mengerti Bahwa Aku Tidak Menyia-Nyiakan Usaha Kalian Dan Kaliah Masih Harus Berusaha Yang Terbaik Untuk Pemerintahan Kita Ini."

Mereka Semua Bersujud Dan Berkata, "Tuan Perdana Menteri Kau Sungguh Sangat Hebat. Kebijaksanaammu, Keberanianmu Dan Kebaikan Hatimu Sungguh Tiada Taranya. Bahkan Lu Wang Dan Zhang Liang Tidak Lebih Baik Dari Dirimu."

(25)

Kata Zhuge Liang ,"Bagaimana Aku Dapat Disamakan Dengan Kedua Orang Itu ? Tetapi Aku Berhasil Karena Mepercayai Kemampuan Kalia Dan Bersama Kita Akan Mencapai Keberhasilan."

Kata-Kata Zhuge Liang Membuat Bawahannya Sangat Puas. Sementara Itu Meng Huo Sedang Marah2 Karena Tertangkap 3 Kali Dan Dia Segera Menuju Tempatnya Di Tambang Perak. Segera Dia Mengirim Temannya Untuk Mengirim Hadiah Kepada 8 Negeri Selatan Dan Ke 9 3 Suku. Dia Juga Mengirim Utusan Keseluruh Penjuru Negeri Man Untuk Meminjam Persenjataan Dan Prajurit. Dia Mendapatkan Seluruhnya Berjumlah 100.000 Prajurit. Mereka Semua Dikumpulkan Pada Hari Yang Ditentukan. Mereka Datang Seperti Awan Kabut Yang Datang Utnuk Menutupi Seluruh Lembah, Mereka Semua Patuh Kepada Perintah Meng Huo.

Pasukan Pengintai Shu Melihat Dan Segera Malaporkan Hal Itu Pada Zhuge Liang Yang Berkata, "Ini Adalah Apa Yang Kutunggu Sehingga Bangsa Man Itu Dapat Melihat Kekuatan Kita."

Segera Dia Duduk Diatas Sebuah Kereta Kecil Dan Keluar Untuk Melihat Hal Ini.

Meng Huo Tertangkap Untuk Yang Ke-5 Kalinya.

Zhuge Liang Duduk Dalam Keretanya Yang Dikawal Oleh Beberapa Prajurit Kavaleri. Mendengar Bahwa Ada Sungai Didepannya Yaitu Sungai Er Barat, Dan Tidak Mempunyai Perahu Maka Zhuge Liang Memerintahkan Pengawalnya Untuk Memotong Pohon Dan Membuat Rakit. Mereka Melakukannya Tetapi Rakit Itu Tenggelam.

Akhirnya Zhuge Liang Meminta Saran Pada Lu Kai Yang Berkata, "Ada Gunung Didekat Sini Yang Banyak Pohon Bambunya. Aku Mendengar Kisah Mengenai Bambu Ini. Mereka Lebih Tinggi Dari Pada Bambu Yang Ada Ditempat Kita. Kita Dapat Membuat Jembatan Dari Bambu Ini Agar Pasukan Dapat Melintas."

(26)

Akhirnya 3 0.000 Prajurit Diperintahkan Untuk Pergi Kegunung Itu Dan Disana Mereka Memotong Ratusan Bambu Dan Mengapungkannya Kesungai. Kemudian Dititik Yang Terdekat Mereka Membuat Jembatan. Kemudian Pasukan Utama Melintas Dan Membuat Perkemahan Disepanjang Tepi Sungai. Kemah Itu Dilindungi Oleh Parit-Parit Dalam Yang Didalamnya Terdapat Bambu2 Runcing. Ditepi Selatan Sungai, Mereka Membangun 3 Perkemahan Besar Dan Bersiap Untuk Menghadapi Kedatangan Pasukan Man.

Mereka Tidak Menunggu Terlalu Lama. Meng Huo Kemudian Datang Dengan Amarah Luar Biasa Dan Dia Datang Dengan Cepat Berserta Ke 100.000 Prajuritnya. Segera Setelah Mereka Mendekat Ke Sungai Itu, Dia Memimpin 10.000 Prajurit Paling Hebatnya Yang Masing-Masing Bersenjatakan Pedang Besar Dan Perisai Untuk Menantang Bertempur.

Zhuge Liang Keluar Dengan Pakaian Sederhana Saja. Dia Mengenakan Topi Dari Sutera Dan Juga Jubah Panjang Berwarna Putih. Ditangannya Ada Kipas Bulu Dan Dia Duduk Di Keretanya. Jenderal-Jenderalnya Duduk Diatas Kuda Dan Berbaris Disisi-Sisiduanya.

Meng Huo Mengenakan Baju Zirah Yang Terbuat Dari Kulit Badak Dan Juga Mengenakan Penutup Kepala Berwarna Merah Menyala. Ditangan Kirinya Dia Membawa Perisai Dan Ditangan Kananna Dia Menggengam Pedang. Dia Menunggangi Kerbau Berwarna Merah. Segera Setelah Dia Melihat Zhuge Liang, Dia Mulai Memaki2 Dan Menghinannya. Sementara Para Prajuritnya, Yang Perkasa Dan Juga Tinggi Besar Mengayun2kan Senjata Mereka.

Zhuge Liang Lalu Memerintahkan Pasukannya Untuk Masuk Kembali Kedalam Benteng Dan Menutup Pintu Gerbang Kemahnya. Pasukan Meng Huo Kemudian Mendekati Benteng Tersebut Dan Tetap Memaki2 Pasuakn Shu.

Didalam Benteng, Jenderal-Jenderal Shu Sangat Geram Atas Hal Tersebut Dan Mereka Kemudian Pergi Menemui Zhuge Liang.

(27)

Mereka Semua Berkata, "Kami Mau Menjadi Sukarelawan Untuk Membawa Pasukan Keluar Dan Bertempur Hingga Mati !"

Tetapi Zhuge Liang Tidak Mengijinkannya.

Kemudian Dia Berkata, "Orang-Orang Itu Tidak Mundah Menyerah, Mereka Secara Naluri Adalah Orang Yang Ganas Dan Liar. Dengan Semangat Seperti Yang Ditunjukan Mereka Tadi Maka Kita Bukanlah Tandingan Mereka. Tetapi Kita Hanya Perlu Menunggu Beberapa Hari Sampai Keganasan Dan Semangat Mereka Telah Habis. Aku Telah Mempunyai Rencana Untuk Dapat Mengalahkan Mereka Pada Saat Itu."

Beberapa Hari Berlalu Dan Pasukan Shu Tidak Bergerak. Mereka Hanya Bertahan Saja. Zhuge Liang Memperhatikan Pasukan Pengepung Dari Kejauhan Dan Dia Mulai Melihat Bahwa Pasukan Musuh Sudah Mulai Lalai Dan Kelelahan.

Kemudian Zhuge Liang Memanggil Jenderal-Jenderalnya Dan Berkata, "Apakah Kalian Berani Untuk Bertempur Sekarang ?" Mereka Semua Mengatakan Siap Dan Sangat Senang Atas Usulan Ini. Akhinrya Zhuge Liang Memanggil Mereka Sepasang2 Dan Diberikan Perintah Rahasia Kepada Mereka. Zhao Yue Dan Wei Yan Yang Pertama Masuk Kemudian Wang Ping Dan Ma Zheng Mengikuti.

Kepada Ma Dai Dia Berkata, "Aku Akan Mengosongkan Ke 3 Perkemahan Kita Dan Pergi Ke Utara Sungai. Segera Setelah Pasukan Kita Selesai Melintas, Kau Harus Memotong Tali Jembatan Dan Biarkan Dia Mengalir Mengikuti Arus Sampai Di Tempat Zhao Yue Dan Wei Yan Dapat Melintas.

Kepada Zhang Yi Dia Berkata, "Kau Harus Tetap Berada Didalam Kemah Dan Tetap Nyalakan Obor Dan Lilin. Kau Harus Membuat Seolah-Olah Kemah Ini Masih Berpenghuni. Ketika Meng Huo Sadar Dan Mulai Mengejar Pasukanku Maka Kau Harus Memotong Jalan Mundur Mereka."

(28)

Dan Setelah Semua Perintah Selesai Maka Dia Memberikan Perintah Terakhir Pada Guan Suo Untuk Mengawal Dirinya Dan Pasukan Utama Shu.

Pasukan Shu Segera Bergerak Begitu Malam Tiba Dan Lampu2 Serta Lilin2 Dinyalakan Seperti Biasa. Pasukan Man Melihat Dari Kejauhan Dan Tidak Berani Menyerang. Tetapi Pada Pagi Harinya Meng Huo Memimpin Pasukannya Mendekat Ke Perkemahan Itu Dan Menemukan Keheningan Dari Dalamnya. Dia Segera Mendekat Lagi Dan Menemukan Bahwa Perkehaman Itu Telah Kosong. Tidak Ada Seorang Prajuritpun Berada Disana, Dia Meliat Bahwa Beras Dan Juga Persediaan Berceceran Disana Seolah-Olah Pasukan Shu Lari Terburu-Buru.

"Mereka Telah Meninggalkan Perkemahan Mereka. Tetapi Ini Hanyalah Jebakan Saja." Kata Meng You Kepada Meng Huo. Kata Meng Huo, "Aku Pikir Zhuge Liang Mendapatkan Berita Penting Dari Ibu Kota Sehingga Dia Harus Pergi Secepat Mungkin Dan Meninggalkan Persediaannya Seperti Ini. Mungkin Wu Menyerang Atau Wei Yang Telah Menyerang Shu. Mereka Tetap Memasang Lampu Agar Kita Berpikir Bahwa Kemah Itu Masih Ada Prajuritnya. Tetapi Mereka Telah Lari Dan Meninggalkan Segalanya. Tidak Salah Lagi, Kita Harus Mengejar Mereka Sekarang."

Akhirnya Meng Huo Memerintahkan Pasukannya Mengejar Pasukan Shu. Dia Sendiri Memimpin Dibarisan Paling Depan. Ketika Mereka Sampai Ditepi Sungai Mereka Melihat Bahwa Di Ujung Lainnya Kemah Shu Terbentang Dan Semuanya Tampak Sempurna. Panji-Panji Perang Berkibaran Dan Ditepi Sungai Ada Pakaian2 Perang Yang Sedang Dijemur. Pasukan Meng Huo Tidak Berani Untuk Menyerang.

Meng Huo Berkata Kepada Meng You, "Ini Artinya Zhuge Liang Takut Bahwa Kita Akan Mengejar Mereka. Ini Hanya Tempat Perhentian Sementara Saja Dan Dia Akan Kembali Mundur Dalam Waktu Beberapa Hari."

(29)

Pasukan Man Kemudian Berkemah Ditepi Sungai Itu Berhadapan Dengan Kemah Pasukan Shu. Dia Juga Mengirimkan Pasukannya Pergi Keatas Gunung Untuk Memotong Bambu. Prajurit Yang Paling Pemberani Dan Gagah Ditempatkan Didepan Kemahnya, Dia Menunggu Sampai Rakit Disiapkan Untuk Melintas Sungai. Meng Huo Sedikitpun Tidak Curiga Bahwa Pasukan Shu Sudah Berada Didekatnya.

Suatu Hari Angin Bertiup Keras Sekali Dan Pasukan Man Melihat Api Membesar Disekitar Mereka Pada Saat Yang Sama Terdengar Bunyi Genderang Perang Tanda Penyerangan. Pasukan Man, Bukannya Keluar Melawan Musuh Tetapi Mulai Mencari Temapt Perlindungan. Meng Huo Kemudian Menjadi Khawatir Dan Dia Lari Berasama Orang-Orang Sukunya, Mereka Bertempur Mati-Matian Untuk Berusaha Membuka Jalan Dan Kembali Kekemah Lama Mereka.

Ketika Mereka Sampai Disana, Mereka Dihadang Oleh Pasukan Zhao Yue. Meng Huo Kemudian Kabur Kearah Barat Dan Disana Dia Bersembunyi Di Pegungunan. Tetapi Disana Dia Bertempur Dengan Sengit Dengan Pasukan Dibawah Ma Dai. Dengan Beberapa Puluh Sisa Pengikutnya Dia Berhasil Sampai Ke Lembah Selatan. Disana Dia Melihat Kearah Utara, Barat Dan Selatan Ada Asap Mengepul Dan Juga Obor-Obor Bernyalaan, Jadi Dia Berhenti Sementara Disana Untuk Berpikir. Dia Kemudian Memutuskan Untuk Pergi Kearah Timur Dimana Disana Tidak Terlihat Tanda-Tanda Musuh. Ketika Dia Akan Melintas Hutan, Tiba-Tiba Dihadapannya Dia Menghadang Sepasukan Pasukan Berkuda Dan Ditengahnya Ada Seseorang Yang Sedang Duduk Diatas Keretanya Berpakaian Putih.

Zhuge Liang Kemudian Mentertawkan Meng Huo Dan Berkata, "Jadi Raja Man Kebetulan Lewat Disini ! Kau Telah Dikalahkan Dan Aku Telah Menunggumu Disini Lama Sekali."

Meng Huo Dengan Marah Dan Dia Berkata Pada Para Pengikutnya, "3 Kali Aku Telah Menjadi Korban Kelicikan Orang Ini Dan Dipermalukan. Dan Sekarang Nasib Telah Mengirim Dia Untuk Menghadang Jalanku, Kalian Harus Menyerang Dia Dengan Seluruh Kekuatan Kalian. Mari Kita Bantai Mereka Dan Hancurkan Mereka Semua !!!"

(30)

Pasukan Berkuda Man Berserta Meng Huo Lalu Langsung Membabi Buta Menerjang Kearah Zhuge Liang. Tetapi Mereka Semua Masuk Kedalam Lubang Jebakan Yang Telah Dipersiapkan Zhuge Liang Dihadapannya. Wei Yan Kemudian Muncul Dan Satu Demi Satu Prajurit Man Ditarik Dari Dalam Lubang Dan Diikat Dengan Tali.

Zhuge Liang Kemudian Kembali Ke Kekemahnya Berserta Seluruh Tawanannya. Disana Dia Sibuk Menenangkan Para Tawananya Dan Dia Melepaskan Mereka Satu Persatu Berserta Seluruh Pengikutnya Yang Tertangkap. Banyak Diatara Mereka Akhirnya Kembali Lagi Dan Menyerah Pada Shu Serta Mengikuti Zhuge Liang.

Kemudian Zhang Yi Membawa Meng You, Adik Dari Meng Huo Dan Zhuge Liang Memarahinya Karena Sikap Kakaknya Itu. "Kakakmu Benar-Benar Seorang Keras Kepala. Kau Harus Membujuknya Dan Menyakinkannya Untuk Mengubah Pendiriannya. Sekarang Kau Berada Dihadapanku Lagi Sebagai Tawanan Untuk Yang Ke 4 Kalinya. Apakah Kau Tidak Malu ? Bagaimana Mungkin Kau Masih Memiliki Muka Untuk Menghadapi Orang Lain ?"

Meng You Langsung Tertunduk Malu Dan Dia Bersujud Memohon Pengampunan.

Zhuge Liang Berkata, "Jika Aku Menghukum Matimu Maka Bukan Hari Ini Saatnya. Kali Ini Kau Kumaafkan Tetapi Kau Harus Membujuk Kakakmu."

Akhirnya Meng You Dilepaskan Dan Dia Dibarikan Pergi. Meng You Pergi Dengan Mengeluarkan Air Mata.

Segera Wei Yan Membawa Meng Huo Dan Zhuge Liang Berkata, "Apa Yang Mau Kau Katakan Lagi ? Kau Sekarang Berada Ditanganku Lagi."

(31)

"Aku Menajdi Korban Ketidak Beruntungan. Sekali Lagi Aku Telah Terjebak Kedalam Jaringmu Dan Sekarang Aku Akan Mati Tanpa Menutup Mata."

Zhuge Liang Kemudian Memerintahkan Kepada Pengawalnya Untuk Membawanya Keluar Dan Memenggalnya.

Meng Huo Tidak Gentar Tetapi Dia Berbalik Pada Zhuge Liang Dan Berkata, "Jika Kau Membebaskanku Sekali Lagi, Aku Akan Menghapuskan Seluruh Penghinaan Dari Ke 4 Penangkapan Ini Dengan Mengalahkanmu."

Zhuge Liang Tersenyum Dan Dai Memerintahkan Agar Pengawalnya Melepaskan Ikatan Meng Huo, Kemudian Arak Dibawakan Utuknya. Meng Huo Kemudian Dibawa Menuju Tendanya.

Kata Zhuge Liang, "4 Kali Kau Telah Kuperlakukan Dengan Baik Dan Kau Tetap Saja Menentangku, Kenapa ?"

"Kau Menggunakan Taktik Licik Untuk Mengalahkanku, Dan Karena Itu Aku Masih Menentangmu."

"Aku Telah Membebaskanmu 4 Kali, Apakah Menurutmu Kau Masih Dapat Bertempur Denganku ?"

"Jika Kau Menangkapku Lagi Maka Aku Akan Menyerah Padamu Dan Aku Akan Memberikan Selurh Milikku Serta Aku Akan Bersumpah Tidak Akan Menyebabkan Kekacauan Lagi."

Zhuge Liang Tersenyum Dan Membebaskannya. Meng Huo Berterima Kasih Padanya Dan Kemudian Segera Pergi.

Segera Setelah Dia Dibebaskan, Meng Huo Mengumpulkan Lagi Pasukannya Yang Tersisa Dan Segera Pergi Keselatan. Tidak Lama Kemudian Dia Bertemu Dengan Adiknya, Meng You, Dan Bersama Mereka Menuju Selatan.

Meng You Berkata, "Kita Tidak Dapat Menghadapi Pasukan Shu. Kita Telah Dikalahkan Berkali-Kali. Sekarang Aku Pikir Lebih Baik Kita Pergi Keatas Gunung Dan Bersembunyi Ditempat

(32)

Yang Gelap Dimana Mereka Tidak Dapat Menemukan Kita. Pasukan Shu Itu Tidak Akan Tahan Dari Panasnya Cuaca Dan Mereka Harus Mundur."

"Dimana Kita Akan Bersembunyi ?"

"Aku Mengetahui Suatu Lembah Disebelah Barat Daya. Disana Ada Suku Naga Botak Dan Rajanya Duosi Wang Adalah Temanku. Mari Kita Pergi Kepadanya."

"Baiklah, Kau Pergilah Terlebih Dahulu Dan Aturlah Sesuai Rencanamu," Kata Meng Huo.

Akhirnya Meng You Pergi Dan Disana Dia Berbicara Kepada Duosi Wang Yang Segera Keluar Dan Membawa Pasukannya Untuk Menyambut Meng Huo. Mereka Lalu Memberi Salam Dan Akhirnya Meng Huo Menceritakan Kisahnya.

Duosi Berkata, "Kau Tenanglah. Jika Orang-Orang Shu Itu Datang Kemari Aku Akan Memastikan Tidak Ada Diantara Mereka Yang Akan Kembali Pulang. Dan Zhuge Liang Akan Menemui Ajalnya Ditempat Ini Juga."

Meng Huo Senang Mendengar Penjelasan Itu Tetapi Dia Ingin Tahu Mengapa Duosi Wang Bisa Yakin Seperti Itu.

Duosi Wang Berkata, "Untuk Sampai Ke Tempat Ini Hanya Ada 2 Jalan. Yang Satu Adalah Tempat Dimana Kau Datang Dan Yang Lainnya Dari Arah Barat Laut. Jalan Yang Kau Lalui Adalah Jalan Yang Rata Dan Halus, Serta Air Ditempat Itu Dapat Diminum. Tetapi Jika Kita Tutup Jalan Itu Dan Memblokadenya Maka Tidak Ada Seorangpun Yang Akan Sanggup Mendobraknya. Jalan Yang Lain Sangatlah Berbahaya Dan Curam. Jalan Satu-Satunya Yang Dapat Dilalui Pasukan Dipenuhi Dengan Mahluk Berbisa Dan Juga Kalajengking. Dan Ketika Malam Tiba, Nyamuk2 Malaria Berterbangan. Jalan Itu Hanya Dapat Dilalui Disore Hari Sebelum Malam Menjelang. Dan Juga Air Disana Sangat Pahit Dan Tidak Dapat Diminum. Jalan Itu Sangat Sulit Dilalui."

(33)

"Disana Juga Ada 4 Aliran Sungai Yang Sebenarnya Beracun. Yang Pertama Disebut "Mata Air Bodoh". Air Itu Dapat Menyebabkan Mereka Yang Meminumnya Menjadi Bodoh Dan Kemudian Mati Dalam Beberapa Hari. Yang Kedua Adalah "Mata Air Kehancuran." Dan Mata Air Itu Panas. Jika Seseorang Mandi Disana Maka Dagingnya Akan Membusuk Sampai Tinggal Tulang Dan Kemudian Dia Mati. Mata Air Yang Ke 3 Adala "Mata Air Hitam.". Airnya Sebenarnya Jernih Tetapi Jika Terkena Tubuh Maka Tubuh Akan Menjadi Hitam Dan Kemudian Orang Itu Akan Mati. Mata Air Yang Ke 4 Adalah "Mata Air Lemas". Airnya Sangat Dingin Dan Jika Seorang Minum Dari Mata Air Itu Maka Dia Akan Menjadi Kedingingan Dan Dia Menjadi Lemas Dan Segera Mati. Tidak Ada Burung Ataupun Seranga Dapat Ditemukan Didaerah Ini Dan Tidak Ada Orang Lain Selain Jendral Dinasti Han, Ma Yuan Yang Pernah Melewati Tempat Ini. Sekarang Kita Akan Membangun Blokade Dan Barikade Sehingga Musuh Tidak Melalui Jalur Aman, Mereka Akan Mencari Jalan Lain Yang Berbahaya Itu. Tidak Masalah Berapa Banyaknya Mereka, Mereka Semua Akan Musnah Dan Kita Tidak Memerlukan Senjata Untuk Melakukan Hal Itu."

"Sekarang Aku Sungguh Menemukan Tempat Aman Untuk Hidup. Bahkan Siasat Zhuge Liang Yang Licik Itu Tidak Akan Berguna. Ke 4 Mata Air Itu Akan Mengalahkan Dia Dan Membalaskan Dendamku." Kata Meng Huo.

Mereka Akhirnya Bersama Duosi Wang Masuk Kedalam Perkemahan Mereka Dan Berpesta Sepanjang Hari.

Sementara Itu Karena Pasukan Man Tidak Muncul, Zhuge Liang Memerintahkan Untuk Meninggalkan Sungai Er Barat Dan Segera Menuju Selatan. Pada Saat Itu Adalah Bulan Ke 6 Sehingga Cuaca Sangat Panas Sekali.

Pada Saat Mereka Akan Menuju Selatan, Mata-Mata Datang Mengabarkan Berita Mengenai Meng Huo, "Meng Huo Telah Lari Menuju Lembah Naga Botak Dan Disana Dia Telah Membarikade Pintu Masuk. Lembah Itu Dijaga Dan Dipasangi Banyak Jebakan. Bukit-Bukit Disana Sangat Curam Dan Berbahaya."

(34)

Akhirnya Zhuge Liang Memangil Lu Kai Dan Menanyakan Kepadanya Mengenai Hal Ini, Tetapi Dia Tidak Mengetahui Pasti Kondisi Daerah Itu.

Kemudian Berkatalah Jiang Wan, "Meng Huo Yang Telah Tertangkap Berulang Kali Tentu Telah Menghancurkan Semangat Bertempurnya Sehingga Dia Tidak Berani Untuk Kembali Kemedan Perang. Pasukan Kita Juga Sudah Sangat Kelelahan Dengan Panas Luar Biasa Ini Dan Hanya Sedikit Yang Dapat Dicapai Dengan Memperpanjang Ekspedisi Ini. Langkah Terbaik Adalah Kita Kembali Ke Negeri Kita."

"Jika Kita Melakukan Ini Maka Kita Jatuh Kedalam Rencana Meng Huo. Jika Kita Mundur, Dia Akan Mengikuti Kita Dan Menyerang Kita. Lagipula Setelah Mencapai Keberhasilan Sejauh Ini, Maka Akan Sangat Sia-Sia Jika Kita Kembali Lagi Sekarang."

Wang Ping Kemudian Dikirim Untuk Mencari Jalan Menuju Tempat Itu, Dia Membawa Beberapa Penduduk Asli Sebagai Pemandunya. Mereka Menemukan Jalan Lain Dan Sampai Ke Mata Air Pertama. Karena Kehausan Mereka Segera Meminum Air Itu.

Wang Ping Kemudian Kembali Kekemah Utama Dan Melaporkan Keberhasilannya, Tetapi Ketika Dia Sampai Tiba-Tiba Dia Menjadi Bisu Dan Kemudian Para Prajuritnya Seperti Orang Kebingungan Dan Menjadi Terbelakang.

Zhuge Liang Mengetahui Bahwa Mereka Telah Diracuni Dan Segera Khawatir. Dia Segera Pergi Mencari Karena nya. Dia Sampai Ke Mata Air Tersebut Dan Disana Dia Melihat Bahwa Air Disana Berwarna Hijau Tua. Zhuge Liang Lalu Naik Keatas Bukit Dan Memandang Sekelilingnya, Dia Tidak Dapat Melihat Apapun Dan Merasakan Kehengingan Yang Sangat. Tidak Ada Bunyi Burung Ataupun Serangga Ditempat Itu. Dia Menjadi Kebingungan Sekarang.

Kemudian Dia Melihat Ada Sebuah Kuil Tua Dan Dengan Bantuan Penduduk Setempat Mereka Menunjukan Jalan Menuju Kuil Itu. Ketika Dia Masuk Kedalam Kuil Yang Sudah

(35)

Terbengkalai Itu Dia Melihat Ada Patung Seorang Jendral Besar. Disampingnya Ada Pilar Besar Bertuliskan,'Didedikasikan Untuk Jendral Ma Yuan.', Yang Merupakan Jendral Besar Yang Pernah Menguasai Negeri Selatan Dijaman Han.

Zhuge Liang Yang Terkesan Dengan Hal Ini Lalu Segera Bersujud Dihadapan Patung Jendral Itu Dan Berkata, "Pelayanmu Yang Hina Ini Telah Menerima Titah Suci Untuk Menjaga Putra Langit. Kaisar Telah Mengirimku Ketempat Ini Untuk Menguasai Suku Man Sehingga Kami Dapat Menyerang Wei Dan Menguasai Wu Untuk Mengembalikan Kejayaan Han. Tetapi Pasukanku Tidak Mengetahui Daerah Ini Dan Beberapa Dari Mereka Telah Meminum Dari Mata Air Beracun Sehingga Sekarang Mereka Menjadi Bisu. Pelayanmu Ini Memohon Dengan Sangat Kepada Jendral Besar Untuk Melihat Kebaikan Dan Kebajikan Dari Kaisar Dan Memberikan Jalan Bagi Pasukanku Untuk Dapat Berhasil Dalam Misi Suci Ini."

Setelah Berdoa Seperti Itu, Zhuge Liang Meninggalkan Tempat Itu Dan Sementara Dia Sedang Menanyakan Beberapa Hal Kepada Pemandunya Dia Melihat Dikejauhan Ada Seorang Tua Yang Sedang Berjalan Menggunakan Tongkat Mendekatinya. Zhuge Liang Memperhatikan Bahwa Orang Itu Berpenampilan Tidak Biasa. Ketika Dia Telah Sampai, Zhuge Liang Meminta Agar Orang Itu Mau Duduk Bersamanya, Dan Mereka Akhirnya Duduk Diatas Batu Besar Dan Zhuge Liang Mulai Membuka Pembicaraan.

Orang Tua Itu Berkata, "Tuan Menteri, Aku Mengetahuimu Dari Reputasi Besarmu Dan Aku Sangat Senang Berkesempatan Bertemu Dengan Anda. Banyak Orang-Orang Man Yang Berhutang Nyawa Padamu Dan Semuanya Sangat Terkesan Dengan Kebaikan Hatimu."

Lalu Zhuge Liang Mulai Mengutarakan Masalah Dihatinya Dan Mengenai Sumber Mata Air Beracun Itu.

Lalu Orang Tua Itu Berkata Padanya, "Itu Adalah "Mata Air Kebodohan" Yang Pasukanmu Minum Dan Mereka Akan Mati Dalam Beberapa Hari. Disamping Itu, Masih Ada 3 Mata Air Beracun Yang Lainnya. Seluruh Uap Beracun Akan Berkumpul

(36)

Dari 4 Penjuru Mata Air Itu Dan Ketika Mereka Menguap Maka Udara Disekitar Sinipun Menjadi Sangat Beracun. Tempat Ini Hanya Aman Dilalui 2 Jam Sebelum Matahari Terbenam."

"Dengan Kata Lain, Man Tidak Dapat Kutaklukan Dan Wu Tidak Dapat Ditekan Dan Wei Tidak Dapat Dikalahkan. Dan Han Tidak Dapat Dibangun Kembali. Jadi Aku Telah Gagal Menjalankan Tugas Yang Diberikan Putra Langit. Jika Begitu Maka Lebih Baik Aku Mati Saja." Kata Zhuge Liang.

"Jangan Kau Patah Arang Terlebih Dahulu. Aku Dapat Memberikan Instruksi Padamu Bagaimana Dapat Mengatasi Semua Hal Ini."

"Aku Mohon Kau Berikan Petunjukmu, Tuan. Instruksi Apa Yang Akan Kau Perintahkan Padaku ? Aku Harap Kau Mau Mengatakannya."

"Dibarat Tidak Jauh Dari Tempat Ini Ada Sebuah Bukit Dan Kira-Kira 15 Li Dari Kaki Bukit Ada Sebuah Mata Air Yang Disebut 'Mata Air Kedamaian Abadi', Didekat Sana Ada Seorang Pertapa Sakti Yang Dikenal Sebagai Pertapa Sungai. Dia Tidak Meninggalkan Tempat Itu Selama 2 0 Tahun. Dibaling Gubugnya Ada Ada Mati Air Yang Disebut 'Mata Air Kegembiaraan Dan Kedamaian'. Ini Adalah Anti-Racun Yang Kau Butuhkan. Mandi Dengan Air Itu Akan Membersihkan Penyakit Kulit Dan Juga Malaria. Didekat Gubuk Itu Juga Tumbuh Rumput Yang Jika Kau Kunyah Maka Akan Menjaga Dirimu Dari Malaria. Kau Harus Pergi Ke Tempat Itu Dan Dapatkan Obat-Obatan Ini."

Zhuge Liang Lalu Bersujud Dan Dengan Sepenuh Hati Berterima Kasih Kepada Orang Tua Itu Dan Berkata, "Tuan Yang Mulia, Aku Sangat Berterima Kasih Atas Kebaikan Hatimu Dan Juga Kebesaran Hatimu. Dapatkah Kau Katakan Padaku Siapakah Namamu ?"

Orang Tua Itu Berdiri Dan Dia Masuk Kedalam Kuil Dan Berkata, "Aku Adalah Dewa Gunung Selatan Yang Dikirim Ma Yuan Untuk Membantumu."

(37)

Setelah Dia Berkata Seperit Itu Dia Berteriak Pada Dinding Batu Cadas Dibelakang Kuil Itu Dan Batu Itu Terbuka Kemudian Dia Masuk Kedalamnya Dan Batu Itu Langsung Tertutup Lagi.

Zhuge Liang Sangat Terkejut Luat Biasa Dan Dia Langsung Bersujud 3 X Unutk Menghormati Dewa Gunung Itu. Kemudian Dia Kembali Kekemah Utamanya.

Keesokan Harinya Dia Membawa Banyak Hadiah Dan Berserta Wang Ping Serta Pasukannya Yang Sekarang Sudah Sekarat Mereka Pergi Kebarat Sesuai Petunjuk Dewa Gunung. Dan Disana Mereka Menemukan Tempat Seperti Tanah Pertanian Dimana Pohon2 Pinus Tinggi Mengelilingi Tempat Itu Dan Juga Pohon2 Bambu Serta Bunga2 Indah Bermekaran Disekitar Gubuk Tua Yang Ada Ditengahnya. Bau Wangi Yang Sangat Khusus Menyeruak Dari Tempat Itu.

Zhuge Liang Sangat Senang Dapat Menemukan Tempat Itu Dan Dia Segera Mengetuk Pintu Gubuk Itu.

Seorang Pemuda Lalu Datang Keluar Dan Zhuge Liang Kemudian Memberitahukan Namanya Dan Tuan Rumah Segera Datang Keluar Menyambut, "Tentunya Tamuku Adalah Perdana Menteri Dinasti Han ?"

Zhuge Liang Melihat Yang Berdiri Didepan Pintu Adalah Seorang Pertapa Tua Dengan Menggunakan Tongkat Bambu, Dai Mengenakan Kasut Dari Jerami Dan Juga Jubah Putih Dan Ikat Pinggang Berwarna Hitam. Dia Memiliki Bola Mata Berwarna Kehijauan Dan Juga Rambut Berwarna Kekuningan.

"Pertapa Agung, Bagaimana Kau Tahu Siapakah Aku ?" Tanya Zhuge Liang.

"Bagaimana Mungkin Aku Tidak Mendengar Mengenai Ekspedisi Besarmu Keselatan ?"

Dia Segera Mengundang Zhuge Liang Masuk Kedalam.

Ketika Mereka Telah Duduk, Zhuge Liang Berkata, "Tuan Ku Terdahulu, Kaisar Pertama, Telah Mempercayakan Anaknya

(38)

Kepadaku. Sekarang Kaisar Memerintahkanku Untuk Memimpin Pasukan Menguasai Daerah Ini. Tetapi Meng Huo, Sang Raja, Telah Bersembunyi Di Lembah Naga Botak Dan Beberapa Prajuritkua Yang Mencarinya Telah Meminum Dari Mata Air Yang Beracun. Kemarin Aku Bertemu Dengan Dewa Gunung Yang Memberitahukan Kepadaku Bahwa Kau, Tuan Yang Mulia, Memiliki Obat Untuk Menyembuhkan Penyakit2 Ini. Dan Sekarang Aku Mohon Belas Kasihanmu Untuk Memberikan Sedikit Obat-Obatan Itu Agar Prajurit2ku Dapat Terselamatkan."

Pertapa Itu Berkata, "Aku Hanya Seorang Tua Yang Tidak Berguna Yang Tinggal Dihutan Ini, Aku Tidak Pantas Menerima Kunjungn Dari Orang Sepertimu, Yang Mulia Tuan Perdana Menteri. Air Yang Kau Inginkan Mengalir Dibelakang Dari Gubukku Ini Dan Kau Boleh Mengambilnya Sebanyak Yang Kau Mau."

Pelayannya Kemudian Menunjukan Kepada Wang Ping Dan Prajurit Lainnya Ketempat Kolam Dimana Mata Air Itu Mengalir. Mereka Kemudian Segera Masuk Kedalam Kolam Itu Dan Meminum Airnya. Segera Setelah Mereka Meminumnya Mereka Kemudian Batuk2 Dan Memuntahkan Lendir Berwarna Hijau Kehitaman Dan Dapat Kembali Berbicara.

Didalam Gubuk Itu, Zhuge Liang Dan Pertapa Itu Menikmati Teh Yang Terbuat Dari Tumbuhan Didaerah Itu.

Dia Berkata Pada Tamunya, "Didaerah Ini, Banyak Sekali Ular Beracun Dan Kalajengking. Dan Juga Air2 Disini Sangat Pahit Dan Tidak Dapat Diminum. Tetapi Jika Kau Menggali Tanah Cukup Dalam Maka Kau Akan Menemukan Sungai Bawah Tanah Dan Airnya Dapat Diminum.

Kemudian Zhuge Liang Meminta Beberapa Tumbuhan Obat Yang Dapat Digunakan Melawan Malaria. Pertapa Itu Mengatakan Bahwa Zhuge Liang Boleh Mengambilnya Sebanyak Yang Diinginkannya. Dan Akhirnya Para Prajuritnya Memetik Dan Mengunyah Dedaunan Itu Untuk Mencegah Terkena Malaria.

(39)

Zhuge Liang Kemudian Bersujud Dan Memohon Agar Pertapa Itu Memberitahukan Namanya.

"Aku Adalah Kakak Tertua Meng Hui, Namaku Adalah Meng Jie." Kata Pertapa Itu Tersenyum.

Zhuge Liang Kemudian Terkejut.

"Jangan Takut. Biar Aku Jelaskan. Kami Ber3 Adalah Saudara Dari Satu Ayah, Yang Tertua Adalah Aku. Orang Tua Kami Semua Telah Meninggal. Adikku Meng Huo Selalu Keras Kepala Dan Sangat Brutal. Dia Tidak Pernah Belajar Mengenai Kesenian Dan Kebudayaan. Aku Telah Sering Berbicara Padanya Tetapi Dia Tetap Ingin Mengambil Jalannya Sendiri. Akhirnya Aku Pergi Mengasingkan Diri Ketempat Ini. Aku Sangat Malu Atas Pemberontakan Adikku Itu Yang Akhirnya Sekarang Membuatmu, Tuan Perdana Menteri Yang Mulia Unutk Datang Ketempat Ini. Tetapi Aku Cukup Senang Karena Aku Mendapatkan Kehormatan Bertemu Denganmu. Dan Sebagai Tanggung Jawabku Aku Pikir Aku Layak Mati Ribuan Kali Karen Kelakukan Adikku Itu, Dan Sekarang Aku Mohon Ampunanmu." Kemudian Zhuge Liang Berkata, "Apakah Kau Bersedia Jika Aku Mengirimkan Surat Kepada Kaisar Dan Menceritakan Jasa-Jasamu Serta Mengangkatmu Menjadi Raja Man ?"

"Bagaimana Mungkin Aku Menginginkan Semua Hal Itu Karena Sekarang Aku Telah Melepaskan Semua Hal Keduniawian ?" Zhuge Liang Kemudian Ingin Memberikannya Beberapa Hadiah, Tetapi Pertapa Tua Itu Tidak Mau Menerimanya.

Akhirnya Setelah Berpamitan, Zhuge Liang Segera Kembali Kekemahnya.

Segera Setelah Zhuge Liang Kembali Kekemahnya, Dia Memerintahkan Agar Pasukannya Menggali Tanah Dan Mencari Air. Mereka Mengali Sangat Dalam Dan Tidak Menemukan Air, Kemudian Mereka Mengali Lagi Ditempat Lain Dan Menemukan Hasil Yang Sama. Akhirnya Pasukan Shu Menjadi Patah Semangat.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan PPL yang telah dilaksanakan tidak luput dari masalah. Banyak djumpai beberapa masalah yang muncul di kelas. Permasalahan tersebut, seperti sulitnya siswa untuk

Kegunaan dari uncontrolled media di dalam komunikasi internal biasanya terbatas hanya untuk mengirimkan news release atau pemberitahuan mengenai pencapaian karyawan

selanjutnya disingkat PPASP adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada perangkat daerah untuk setiap program sebagai

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bawah kepemilikan saham oleh pihak manajerial tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan return on

[r]

Lalu kemudian ada saksi mata yang mengatakan bahwa beberapa bulan lalu Warsini nampak naik bis bersama lelaki yang ciri-cirinya seperti yang sudah bikin heboh selama ini.

Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Abate (2012), Alzomaia (2014) dan Sebayang dan Putra (2013) yang menunjukkan bahwa risiko berpengaruh

Tujuan penelitian ini yaitu menentukan model berdasarkan faktor-faktor yang nyata mempengaruhi tingkat keberhasilan mahasiswa dengan regresi logistik dan metode CHAID,