• Tidak ada hasil yang ditemukan

FUNGSI MUSIK PENGIRING DALAM SENI PERTUNJUKKAN KETOPRAK DISUNGAI KARANG PASAR VII KEC STABAT KAB. LANGKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FUNGSI MUSIK PENGIRING DALAM SENI PERTUNJUKKAN KETOPRAK DISUNGAI KARANG PASAR VII KEC STABAT KAB. LANGKAT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

FUNGSI MUSIK PENGIRING DALAM SENI

PERTUNJUKKAN KETOPRAK DISUNGAI KARANG

PASAR VII KEC STABAT KAB. LANGKAT

Rika Arditha Ayu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk musik dan fungsi musik dari kesenian ketoprak. Teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pengertian ketoprak, musik pengiring ketoprak, bentuk melodi dan ritme pada lagu ketoprak, serta fungsi dari setiap musik dalam ketoprak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi wawancara dan dokumentasi yang dilakukan langsung terhadap kelompok ketoprak. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan tipe penelitian deskriptif. Kelompok kesenian ketoprak di Sungai Karang Pasar VII ini menggunakan instrument kendhang dan keyboard, ada lima musik yang di mainkan di dalam kelompok ketoprak ini yaitu musik kinanti,musik mijel, musik gandrungan, musik gambo,dan musik jerok bulong. Didalam setiap pertunjukannya musik yang mengiring jalannya cerita memiliki fungsi tersendiri, musik kinanti misalnya musik kinanti dimainkan pada saat adegan riang gembira, sedangkan musik jerok bulong dimainkan pada saat adegan bersedih dan musik gambo yang dimainkan saat adegan bertarung, inilah fungsi musik di dalam pertunjukan ketoprak yaitu sebagai pengungkapan emosional dalam pertunjukkannya. Keberadaan kesenian ketoprak masih tetap dikenal pada masyarakat Sungai Karang Pasar VII, walaupun popularitasnya di sepopuler kesenian tradisional lain.

Kata Kunci : Fungsi, Musik Pengiring, Ketoprak.

PENDAHULUAN

Indonesia dikenal dengan keanekaragaman suku bangsa dan budayanya, yang mencerminkan bagaimana masyrakatnya.Seluruh suku bangsa dari Sabang sampai Marauke mempunyai budaya dan tradisi yang berbeda-beda, Salah satunya adalah Sumatera Utara. Sumatera Utara adalah salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki keanekaragaman etnik, atau suku seperti Batak Toba, Mandailing, Nias, Karo, Melayu, Pakpak, Dairi, Simalungun, dan Jawa. Dari masing–masing suku sudahlah pasti memiliki budaya, adat istiadat, dan tradisi, seperti dalam bahasa,kesenian daerah, musik, dan tarian.

Secara etimologis ketoprak berasal dari kata ‘dung..dung..prak’ atau bunyi-bunyian ‘prak..prak..prak’ dari alat penumbuk padi. Dari bunyi-bunyian yang ‘dung..dung..prak’, maka teater ini disebut “ketoprak”. Dalam pandangan lain bunyi tersebut dihasilkan dari peralatan terbuat dari bambu yang diikat pada ujungnya. Alat ini digunakan oleh para petani di pedesaan untuk mengusir burung-burung yang mau memakan padi di sawah.Alat bambu tersebut disebut ‘tiprak’, ‘goprak’, bahkan ada yang

mengatakan ‘keprak’.

Henry Supriyanto (1985:105) memberikan pengertian ketoprak sebagai pertunjukan yang diiringi bunyi-bunyian semacam goprak secara dominan tersebut akhirnya oleh rakyat disebut sebagai ketoprak. Ketoprak sebagai teater tumbuh dari rakyat yang

(2)

“ngamen”, semula meraka memakai tetabuhan lesung dan selanjutnya menggunakan gamelan Jawa.

Lina Meilinawati (2010 : 27) mengatakan “ Ketoprak adalah sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa. Dalam sebuah pentasan ketoprak, sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa yang diiringi dengan Gamelan, tema yang diambil biasanya dari cerita legenda atau cerita rakyat”.

Ketoprak terdiri dari dua ragam yaitu: ragam garapan dan ragam konvensional. Ketoprak garapan didefinisikan sebagai ketoprak yang digarap dengan memadukan unsur-unsur kesenian lain seperti: teater modern, film, wayang kulit, ludruk, tari, dan lain-lain. Artinya ketoprak garapan sangat terbuka terhadap berbagai unsur seni. Aspek bahasa, musik pengiring, setting, lakon (struktur lakon) serta berbagai tradisi dan kebiasaan yang lazim dilakukan dalam pertunjukkan ketoprak, dipengaruhi oleh idiom kesenian lain sehingga penyajian ketoprak lebih terlihat tergarap.

Sebagimana hasil lokakarya ketoprak (1997) di Yogyakarta. Ciri-ciri ketoprak garapan sebagai berikut: (1) menggunakan naskah penuh, (2) tangga dramatik mengacu pada dramaturgi barat (3) akting dan bloking ditata dan berpola, (4) tatarias, tatabusana realis dan simbolis, (5) tatalampu dan tatasuara mamanfaatkan teknologi elektronik, (6) instrumen pengiring lehih luas, tidak harus diatonis atau pentatonik, tetapi dapat juga dikombinasi, (7) pertunjukan tidak lebih dari 2,5 jam, (8) keprak kadang dipakai kadang tidak, dan (9) tembang kadang dipakai kadang tidak.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.Tahapan Penyajian Ketoprak

a. Persiapan

Setelah persiapan selesai maka sekitar pukul 22:00wib pertunjukan organ tunggal yang sebelumnya mengisi acara, digantikan dengan pertunjukan ketoprak. Pada saat acara dimulai masyarakat sekitar telah ramai berkumpul untuk melihat kesenian ketoprak tersebut, mereka beramai-ramai berdiri dibawah pentas yang berjarak sekitar 5 meter dari pentas, ada juga yang duduk di prataran membawa tikar dari rumah, di tenda teratak pesta, dan lain sebagainya. Struktur pertunjukannya diawali dengan beberapa tahap atau babakan berikut adalah tahapannya dengan

tema “Pateh Singo Perangsang(manusia berhati binatang)” :

Pandem Romo yaitu keluarnya seluruh pemain untuk memperkenalkan diri. Babakan I : Raja muda yang ingin

mempersunting putri dari kerajaan lain yaitu kerajaan Medang kemuliaan.

Babakan II : Menceritakan situasi yang terjadi di kerajaan Medang Kemuliaan

Babakan III : sesi penghibur tawa di dalam kerajaan Medang Kemuliaan Babakan IV : Menceritakan pateh

singo perangsang yang mempunyai cita-cita yang jahat yaitu

ingin merebut permaisuri dan menguasi kerajaan Medang Kemualian. Babakan V : Menceritakan seorang

(3)

sitik permono beliau dan putrinyalah yang menyelamatkan

kerajaan Medang Kemulian.

Hingga pada akhirnya pembalasan pun terjadi dengan sengit, pateh yang jahat tidak selamat,” kutukan sang Dewata akan menimpa, maut pun tiba”

Kutipan diatas mengakhiri alur cerita dalam pertunjukan ketoprak yang menunjukkan waktu sudah pagi.

1. Instrumen dalam Kesenian

Ketoprak

Instrumen yang digunakan dalam kesenian ketoprak antara lain sebagai berikut

a. Kendang: kendhang, atau gendang adalah instrumen dalam gamelan jawa.Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu. Jenis kendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe biasa disebut kendang kalih. Kendang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang sudah lama menyelami budaya Jawa. Kendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pengendang, sehingga bila dimainkan oleh satu orang dengan orang lain maka akan berbeda nuansanya. Fungsi kegunaan kendhang adalah untuk mengawali dan mengakhiri sesuatu lagu. selain ini dapat pula dijadikan pegangan untuk mengendalikan cepat atau lambatnya irama dalam lagu tersebut.

b. Keyboard / organ tunggal

Keyboard berasal dari kata key yang berarti kunci. Sedangkan board berarti papan.Keyboard artinya alat musik yang terdiri dari sekumpulan tuts pada sebuah bidang yang mirip

papan (board). Keyboard pada umumnya memiliki tuts 5 oktaf, walaupun pada tipe dan merek lain terdapat lebih dari 5 oktaf, pengoperasiannya menggunakan listrik, memiliki berbagai macam suara seperti piano, gitar, flute, cello, biola, dan lain sebagainya. Dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan fitur-fitur seperti style (musik iringan), karaoke, fitur untuk merekam dan lain-lain.

2. Fungsi musik

Dalam hal ini fungsi musik yang dikaji adalah fungsi pengungkapan emosional musik, dalam seni pertunjukan ketoprak mempunyai peran sebagai perantara emosional pelakon, dimana terdapat adegan bersedih, saat senang, maupun adegan saat bertarung, musik yang digunakan pun harus sesuai dengan masing-masing adegan tersebut, dikarenakan agar terlihat keselarasan dari bentuk lagu dan gerak pelakon, seperti lagu kinanti yang di bawakan saat suasana riang, dan lagu jerok bulong dibawakan saat bersedih. Maka musik pengiring dalam ketoprak merupakan solusi yang baik untuk memberi sebuah suasana yang mendukung lakon, sehingga tercipta suasana yang sedang dimainkan yang juga dapat dirasakan oleh penonton.

Lagu / musik ketoprak

Fungsi musik pengiring Putri Solo Sebagai musik pembuka Kinanti Musik kinanti memiliki

tempo yang rancak, atau cepat(moderato), oleh karena itu lagu kinanti selalu dimainkan pada saat adegan bergembira, atau menggambarkan suasana hati yang sedang berbahagia.

Jeruk bulong Musik jeruk bulong memiliki tempo yang

(4)

Lagu / musik ketoprak

Fungsi musik pengiring

lambat (adante), lagu jeruk bulong biasa dimainkan pada adegan

bersedih, atau menggambarkan suasana

hati yang sedang lara, musik ini bertujuan agar

sipemeran lebih menguasai adegan yang tengah ia mainkan. Gambo Musik gambo memiliki

tempo cepat dan dinamik yang keras (forte), musik gambo menggambarkan suasana yang sedang dalam bahaya dan ricuh, musik gambo dimainkan saat keluarnya sang Pateh Singo perangsang, seorang yang jahat dalam tokoh ketoprak.

Gandrungan Musik gandrungan memiliki tempo yang rancak (moderato) hampir sama dengan musik kinanti hanya saja syairnya yang berbeda, musik gandrungan dimainkan pada saat sang raja muda atau sang putri raja, tengah berkhayal memadu kasih,

Mijel Mijel memiliki irama yang mengalun dan tempo yang lambat (adante), karenanya irama mijel sering digunakan saat ratu tua bertanya kepada anak gadisnya (putri arum sari)

3. Pementasan

Tahapan dalam Pementasan

Babakan atau alur

cerita Musik Keterangan

Pandem

Romo Putri Solo“ayune

keporo nyoto pancen pinter Pada bagian awal pertunjukan menggunakan Babakan atau alur

cerita Musik Keterangan

alilewo dasar putri solo ngango selendang pelangi sumamper ono pundake sondoke kembang melati dasar putri solo nek melaku koyo macan luwe serandal jenjet penganggone kiyet kiyet suarane kerlap kerlip lasuenge putri solo ireng manis kulitane nak guyu legok pipine gek sopo seng ndueni” musik pembuka yang disebut pandem romo/panem brama yang diikuti nyanyi bersama sebagai bentuk persembahan atau pembukaan. Babakan I Raja muda yang ingin memper sunting putri Arum Sari dari kerajaan lain yaitu kerajaan Medang kemulia an Irama kinantisunsenaw an koyo dimas mami soanniri nangarsoku opo podo kante basuki sukur bagi yen siro podo prayugi wes to siro enggal mature supoyo lego pamekerku. Musik gandrungan“kina ng tipang lipor moyong peranggane perawan sontel dorong doyan nginang tape pinjong dormantese,Mend adene yen busono, Irama kinanti maksudnya: irama yang dipakai adalah lagu kinanti, hanya saja syairnya yg di ubah.. Fungsi irama kinanti dalam babakan ini adalah sebagai ungkapan hati seorang ayah yang menanyakan keinginan hati anaknya untuk mempersuntin g putri Arum Sari dari kerajaan Medang kemulian. Musik gandrungan fungsinya di mainkan saat dalam adegan raja muda meninggalkan

(5)

Babakan atau alur

cerita Musik Keterangan

Bumi laut gonjang ganjing”. kerajaan sambil

berkhayal berjumpa dengan putri arum sari pujaan hatinya. Babakan 2 Mencerit akan situasi yang terjadi di kerajaan Medang Kemulia an Irama mijel“lali lali datan biso lali soyo suwi soyo katon umpamakno

kayu gerdo gedis sontotos ora bakal mati soyo meranjak soyo semi trisno ku teng rembogo Jeruk gulong “ojo siro lengak lenguk,

Munggak aku melu sedih, nek wong sedih tembange wong loro, nek wong loro tembange mati, nek wong mati, sopo seng kelangan, sopo seng kelangan kawulo aku kawulo. Berbeda dengan babakan I, pada babakan ke 2 ini irama mijel dimainkan pada saat seorang ibu(ratu tua) menanyakan keadaan hati putrinya yang sedang jatuh cinta. Irama jeruk gulong ini menggambar kan suasana hati yang penasaran

akan isi hati sang pujaan hatinya, sedih dan lara hati memikirkann ya. Babakan 3 sesi penghibur tawa dikerajaan Medang Kemuliaa n Es lilin, ijo-ijo. Pantun sembarang Lagu es lilin dan ijo ijo dimainkan pada saat keluarnya pelawak-pelawak, syair yang dipakai berbentuk pantun hanya saja iramanya lagu es lilin dan ijo ijo. Lagu lain juga bisa di gunakan pada babakan ini, karena pada babak ini dapat dikatan Babakan atau alur

cerita Musik Keterangan

sesi hiburan selingan. Babakan4 menceritak an pateh singo perangsang yang mempunya i cita-cita yang jahat yaitu ingin merebut permaisuri dan menguasi kerajaan Medang Kemualian. Gambo. ”do dimas kadang ingso kakang, soaniro aneng ngarso kang mas mami opo podo kante basuki westo siro enggang mature”. Diiringi sampak Musik gambo adalah musik yang memiliki irama yang keras dan tempo yang cepat. Dalam babakan ini musik gambo di gunakan karena menggambar kan seseorang yang berhati jahat yang ingin menguasai Kerajaan Medang Kemuliaan dan merebut Permaisuri. Babakan 5 Menceritak an seorang yang sakti Begawan sitik permono beliau dan putrinyalah yang menyelama tkan kerajaan Medang Kemulian. Mijel ,Gandrungan, kinanti, dan jeruk gulong. Di Babakan lima ini, musik pada babak 1 dan 2 dimainkan untuk menggambar kan puncaknya seluruh adegan yang mempunyai unsur mempertaha nkan kerajaan Medang Kemuliaan. Dari kehancuran yang disebabkan oleh Pateh Singo Perangsang.

Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu didalam ketoprak

(6)

lagu yang dipakai dalam setiap babakan selalu berbeda karena disetiap lagu memiliki arti dan fungsi masing-masing. Memberi ilustrasi penyekat adegan membantu mempertegas gerak tari merangsang seniman dalam lakon mengiringi tembang atau lagu.yang mempunyai unsur keinginan hati, keadaan hati, tingkah laku dan perbuatan yang dirangkum dalam setiap adegan. Oleh karena itu musik pengiringdalam ketoprak memiliki peran penting dalam jalannya pertunjukan Ketoprak.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pemerintah harusnya lebih memperhatikan lagi kesenian-kesenian tradisional yang ada di Sumatera, terutama kesenian Ketoprak, walaupun kesenian ini berasal dari jawa, tetapi peradabannya cukup dikenal di Sumatera dan seharusnya dikembangkan lagi agar tetap lestari di Sumatera terkhusus di Sungai Karang Pasar VII Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Untuk Pendiri Kesenian Ketoprak ini, agar terus mengembangkan kesenian ini sehingga lebih dikenal banyak masyarakat, dan kemudian mengajari para remaja yang berminat sebagai pemusik maupun pelakonnya, agar tidak punah dan terus berkembang kedepannya. Bagi masyarakat sekitar teruslah mendukung dan memeriahkan kesenian ketoprak sehingga dapat terus berkembang dan tidak hilang dimakan waktu terkhusus buat kaum muda sekarang.

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.S

Lexy j moleong (2010). Metode penelitiankualitatif oleh PT Remaja Rosdakarya

Lina meilinawati rahayu,2010. Dalam bukunya Kisah perjalanan teater di Indonesia .

Panji Suroso,2012. Dalam bukunya Ketoprak Dor di Helvetia.Medan

CV. Budi Utomo.

Handayani, Putri .2010.Peranan Musik pada pernikahan Etnis Jawa di desa dalu sepuluh-B, kecamatan tanjung morawa medan kajian terhadap bentuk dan fungsi: Skripsi.

Soedarsono, R.M. 1999.Seni Pertunjukkan Indonesia Di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gajah

Mada Universitas Press.

Mukhlis, Paeni. 2009.Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT

Referensi

Dokumen terkait

PEMNGKAT PEMBEWARAN GURU DAN TUGAS TAMSAHAN PADA RABATA/M/MTs/MA DI TINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN PONOROGOP. TAHU'{ PETA'ABAN' 2OT4

wilayah telah terjadi gejala tangkap lebih ( over fishing ) seperti di Laut Jawa dan Selat Malaka, sedangkan di sebagian besar wilayah timur tingkat pemanfaatannya. masih di

Maka kita perlu menanamkan etika, serta penggemblengan mental dengan baik dan benar sedini mungkin, karena pada usia dinilah penanaman dan

Tugas akhir dengan judul “Respon Pelaku Pasar Saham Indonesia Terhadap Hasil Keputusan Mahkamah Konstitusi Tentang Gugatan Hasil Pemilihan Presiden 2014” adalah

• Tingkat kesiapan teknologi dari litbang dan perguruan tinggi sehingga tidak terlalu lama inkubasi. • Perlunya guidance terkait dengan NSPK sehingga akan memudahkan dalam

Pada layar Map (Gambar 12), aplikasi menampilkan sebuah peta dari tempat wisata di mana aplikasi akan mendownload map dari server dan kemudian ditampilkan ke user sesuai dengan tempat

dilakukan dalam meningkatkan etos kerja yang akan meningkatkan mutu dari hasil. pekerjaan serta pemberdayaan SDM salah satu upaya yang penting

Hal ini menunjukkan bahwa media video animasi pembelajaran materi lapisan bumi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 51 Surabaya