• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN PT. PUTRA MAYA ABADI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN PT. PUTRA MAYA ABADI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL

TERHADAP SIKLUS PENGGAJIAN DAN

KEPEGAWAIAN PT. PUTRA MAYA ABADI

Wiwit Pangestu Arista

Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakrta Barat, wiwitcahyaning@yahoo.com Hery Gunawan, Drs, MM,

ABSTRAK

Tujuan penelitian ialah untuk mengevaluasi siklus penggajian dan kepegawaian yang merupakan siklus yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuan. Pengendalian internal yang tepat dan baik sangat dibutuhkan dalam siklus penggajian dan kepegawaian. Dalam penelitian ini dibahas mengenai bagaimana prosedur serta pengendalian internal atas siklus penggajian dan kepegawaian pada PT. Putra Maya Abadi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa telah adanya suatu sistem pengendalian internal yang memadai untuk mengurangi risiko yang dapat merugikan perusahaan di kemudian hari. kata kunci : pengendalian internal, penggajian, kepegawaian

(2)

EVALUATION OF INTERNAL CONTROL OF

PAYROLL AND PERSONNEL CYCLE AT

PT. PUTRA MAYA ABADI

ABSTRACT

The research objective was to evaluate the payroll and personnel cycle is a cycle that is very important in determining a company's success in achieving the goals. Proper internal controls and both are needed in the payroll and personnel cycle. In this study discussed about how procedures and internal control over employment and personnel cycle at PT. Putra Maya Abadi. The results of this study indicate that there has been the existence of an adequate system of internal controls to mitigate risks that could hurt the company in the future. Keywords: Internal Control, Payroll, Personnel

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam berjalannya suatu kegiatan di perusahaan. Tujuan utama perusahaan adalah agar kegiatan operasionalnya dapat terus berjalan dalam jangka waktu yang panjang (going concern). Dalam hal ini perusahaan pastinya akan menggunakan sumber daya manusia yang terampil dan berkualitas, agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Salah satu kewajiban perusahaan adalah dengan memberikan gaji atau upah kepada para pegawai, tujuannya untuk menjamin agar para pegawai mendapatkan kesejahteraannya. Pemberian gaji atau upah serta tunjangan-tunjangan kepada pegawai merupakan salah satu bentuk loyalitas perusahaan agar para pegawai dapat bekerja dengan baik, sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai.

Setiap perusahaan tentunya sudah mempertimbangkan mengenai semua hal yang berkaitan dengan pegawai, baik mengenai urusan perekrutan pegawai baru, pelatihan kerja, pemberian bonus atau kompensasi, pemberhentian kerja, evaluasi kinerja para pegawai, pemberian tunjangan-tunjangan dan yang terutama adalah pembayaran gaji kepada para pegawai. Pegawai yang dimaksud dapat berupa eksekutif dengan gaji tetap ditambah dengan bonus, pegawai kantor berdasarkan gaji bulanan dengan atau tanpa lembur, buruh atau serikat pekerja yang dibayar berdasarkan jam kerjanya.

Penggajian dan kepegawaian merupakan hal utama yang meliputi penggunaan tenaga kerja dan pembayaran upah kepada semua pegawai. Dalam hal ini maka siklus penggajian dan kepegawaian menjadi sangat penting dengan berbagai alasan. Pertama, gaji, upah dan pajak penghasilan pegawai, dan beban pegawai lainnya merupakan komponen utama bagi perusahaan. Kedua, beban tenaga kerja (labour) merupakan pertimbangan penting, dimana klasifikasi dan alokasi beban upah tidak semestinya dapat menyebabkan salah saji secara material. Ketiga, penggajian merupakan penyebab salah satu pemborosan bagi perusahaan karena inefisiensi atau terjadinya suatu kecurangan (fraud) terhadap siklus penggajian itu sendiri.

Siklus penggajian dan kepegawaian biasanya dimulai dengan merekrut pegawai dan berakhir dengan pembayaran kepada pegawai atas jasa yang diberikan dan kepada pemerintah dan lembaga lainnya atas pajak penghasilan dan kenikmatan pegawai yang terhutang. Diantara keduanya, siklus ini mencakup perolehan jasa dari pegawai sesuai dengan tujuan perusahaan. Dalam siklus penggajian terdapat satu golongan transaksi karena penggajian hanya mencakup penerimaan jasa dari pegawai dan pembayaran atas jasa tersebut melalui penggajian yang terjadi dalam jangka waktu yang pendek.

Pengendalian internal yang baik akan dapat memberikan dampak yang baik juga bagi perusahaan agar dapat seminimal mungkin menghindari terjadinya kecurangan (fraud). Pengendalian internal atas gaji biasanya sangat terstruktur dan terkendali dengan baik untuk mengendalikan pengeluaran kas dan meminimalkan keluhan dan ketidakpuasan pegawai. Pengendalian internal yang baik akan dapat terlaksana jika perusahaan dapat menerapkan ketentuan yang telah dibuat oleh COSO

(3)

(Committee of Sponsoring Organization) mengenai pengendalian internal, serta kepatuhan terhadap peraturan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Diana dan Setiawati (2012:83) menyebutkan bahwa menurut COSO pengendalian internal adalah sebagai proses yang diimplementasikan oleh dewan direksi, manajemen, serta seluruh staf dan karyawan di bawah arahan mereka dengan tujuan untuk memberikan jaminan yang memadai atas tercapainya tujuan pengendalian. Untuk itu semua semua pihak harus bekerjasama agar tujuan pengendalian internal yang baik dapat dicapai.

PT. Putra Maya Abadi adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa reparasi sepatu, reparasi tas, dan duplikasi kunci, juga menyediakan jasa perawatan sepatu bagi para pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan adanya pembahasan mengenai sistem pengendalian internal yang dapat menjamin bahwa prosedur yang telah ditetapkan perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik oleh seluruh pegawai, serta menghindari terjadinya penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan dikemudian hari.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu memberikan gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta yang sebenarnya dari suatu objek penelitian.

Jenis dan sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan sumber informasi utama yang diperoleh secara langsung dari perusahaan yang menjadi objek penelitian yang informasi diperoleh dengan cara wawancara dan observasi dengan pihak yang bersangkutan.

Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Studi Literatur

Penelitian dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang relevan dengan siklus penggajian dan kepegawaian, seperti Accounting Principles, Accounting Information System, Sistem Informasi Akuntansi, Auditing And Assurance Service, dan Manajemen Sumber Daya Manusia, yang bertujuan untuk mendapatkan data sebagai landasan teori.

.

2. Studi Lapangan

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengunjungi perusahaan dengan tujuan memperoleh data dan informasi secara langsung dari perusahaan yang menjadi objek penelitian, yang terdiri dari :

a. Wawancara (inquiries of client)

Wawancara dilakukan langsung kepada asisten direktur, bagian personalia, bagian akuntansi, bagian kasir, kepala wilayah, kepala counter, dan pegawai perusahaan.

b. Pengamatan (Observation)

Pengamatan langsung terhadap kegiatan perusahaan yang aktivitasnya berkaitan dengan siklus penggajian dan kepegawaian.

c. Dokumentasi (Documentation)

Penulis mendapatkan data-data berupa dokumen yang berkaitan dengan siklus penggajian dan kepegawaian perusahaan.Penelitian yang dilakukan yaitu dengan melihat format dokumen, isi dokumen, waktu pencatatan, tanggal pencatatan, dan otorisasinya..

d. Kuisioner (Questionnaires)

Penulis mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan pengendalian internal terhadap siklus penggajian dan kepegawaian.

.

HASIL DAN BAHASAN

Dalam kegiatan operasionanya perusahaan harus memiliki suatu pengendalian internal yang memadai, terutama yang berkaitan dengan siklus penggajian dan kepegawaian. Gaji merupakan beban yang berjumlah besar di semua perusahaan, dimana klasifikasi dan alokasi beban gaji tidak semestinya dapat

(4)

menyebabkan salah saji secara material. Pengelolahan sumber daya manusia yang baik dan tepat juga dapat memberi pengaruh yang sangat besar dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Lingkungan Pengendalian

1. Integritas dan nilai etika

Perusahaan telah memiliki tata tertib yang berlaku bagi seluruh pegawai perusahaan. Seluruh tata tertib dikomunikasikan kepada pegawai oleh bagian personalia saat diterima sebagai pegawai baru. Tata tertib yang dibuat mencakup kedisiplinan, kejujuran dan tanggung jawab pegawai serta sanksi bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Diharapkan dengan dibuatnya tata tertib, maka perusahaan dapat menerapkan suatu pengendalian bagi pegawainya dan agar pegawai senantiasa menaati peraturan yang ada dengan mengingat sanksi yang diberlakukan oleh perusahaan. Tata tertib juga dibuat secara tertulis yang kemudian diletakan di setiap counter yang ada.

2. Komitmen terhadap kompetensi

Penerimaan calon pegawai baru didasarkan pada keahlian, pengalaman kerja, dan pendidikan. Tes kesehatan juga berlaku bagi calon pegawai baru adalah dengan tes rontgen, tes dilakukan sebagai syarat wajib bagi calon pegawai baru. Menurut asisten direktur, perusahaan membuat surat kontrak kerja bagi pegawai yang akan menempati jabatan tertentu. Namun saat melakukan wawancara, informasi yang didapat dari bagian personalia dan pegawai yaitu tidak dibuat surat kontrak kerja bagi pegawai. Pelatihan kerja juga berlaku bagi seluruh pegawai untuk menambah ketrampilan bekerja pegawai. Seharusnya surat kontrak kerja atau dokumen lain yang berhubungan dengan penerimaan pegawai baru dibuat oleh perusahaan. Hal ini bertujuan agar pegawai baru mendapatkan kejelasan mengenai pekerjaan, masa kerja, jabatan, serta hak dan kewajibannya. Surat kontrak kerja merupakan salah satu bentuk komitmen pegawai terhadap perusahaan tempatnya bekerja.

3. Filosofi dan gaya operasi manajemen

Semua peraturan mengenai hak dan kewajiban pegawai serta sanksi telah dibuat secara tertulis oleh manajemen perusahaan.Tugas dan tanggung jawab pegawai dibuat secara tertulis dan diletakan disetiap counter. Menurut bagian personalia, hal ini dimaksudkan agar semua pegawai memahami dan menaati tata tertib yang dibuat, juga memberi kepastian arah dan tujuan dari semua aktivitas yang dilakukan perusahaan. Pihak manajemen perusahaan juga dengan cepat menerima keluhan setiap pegawai. Keluhan yang dimaksud adalah yang berhubungan dengan pekerjaan.

4. Struktur organisasi, Penetapan wewenang dan tanggung jawab

Salah satu dari tugas kepala counter yaitu memonitor kegiatan pegawai yang ada di counter, namun kenyataan dilapangan, ditemukan bahwa masih sangat lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh kepala counter, sehingga perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan. Jika perusahaan tidak melakukan evaluasi pengendalian serta perbaikan, maka hal ini akan sangat berpengaruh bagi perusahaan, mengingat bahwa pengawasan yang dilakukan oleh kepala counter salah satunya yaitu berhubungan dengan dokumen absensi sangat memegang peranan penting bagi perusahaan karena berkaitan langsung dengan pembayaran uang makan dan uang lembur. Evaluasi pengendalian dan perbaikan dimaksudkan agar dapat seminimal mungkin menghindari terjadinya kecurangan dan juga dapat mengendalikan pengeluaran kas yang berkaitan dengan penggajian.

Perusahaan dapat menambah fungsi dan wewenang untuk bagian pembayaran gaji, karena seharusnya bukanlah tugas dari Direktur Utama untuk melakukan pembayaran gaji pegawai. Hal ini akan mengganggu tugas dan pekerjaan Direktur Utama yang seharusnya bersifat strategic.

5. Kebijakan sumber daya manusia

Perusahaan telah menerapkan seluruh kebijakan secara tepat dan sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Kebijakan yang berhubungan dengan penerimaan pegawai baru, pemberhentian kerja, pengangkatan jabatan, ataupun adanya sanksi, seluruhnya melalui bagian personalia. Begitu pula kebijakan yang dibuat mengenai pembayaran gaji yang dilakukan langsung oleh Direktur Utama, sehingga tidak ada pihak lain yang dapat menggunakan data gaji tersebut tanpa persetujuan dari Direktur Utama perusahaan. Standar keselamatan bekerja juga berlaku bagi seluruh pegawai. Dalam melakukan wawancara, pegawai mengakui bahwa standar keselamatan dalam bekerja telah ada, tetapi tidak semua pegawai mematuhi standar tersebut. Hal ini akan mempengaruhi kinerja pegawai, karena berhubungan dengan keselamatan saat bekerja, diharapkan bagi perusahaan untuk selalu melakukan pegarahan mengenai keselamatan bekerja para pegawainya..

Faktor lingkungan pengendalian sudah berjalan dengan baik, dimana satu sama lain mendukung lingkungan pengendalian perusahaan sehingga bisa dikatakan perusahaan sudah menciptakan suasana

(5)

pengendalian yang baik dan juga didukung oleh karyawan yang memiliki integritas dan kompetensi yang baik.

Penilaian risiko

1. Kelebihan Pencatatan

Kelebihan pencatatan banyak ditemukan pada perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang lemah. Penulis menemukan bahwa adanya risiko kemungkinan terjadinya kelebihan pencatatan pembebanan uang makan dan uang lembur pegawai. Hal ini dikarenakan proses pencatatan masih dilakukan secara manual, walaupun format dokumen telah dibuat oleh perusahaan. Bagian personalia melakukan pengecekan ulang terhadap laporan pembayaran uang makan dan uang lembur sebelum diberikan ke bagian keuangan. Kemudian bagian keuangan melakukan pengecekan ulang kembali pada laporan pembayaran uang makan dan uang lembur. Pengecekan ulang dilakukan adalah dengan melihat laporan pembayaran yang dibuat bagian personalia dan daftar absensi pegawai. Jika perhitungan yang dibuat sudah sesuai, maka laporan pembayaran kemudian diberikan ke bagian kasir.

2. Pegawai fiktif

Melalui wawancara yang dilakukan oleh bagian personalia, risiko pegawai fiktif pada perusahaan tidak ditemukan. Bagian personalia menjelaskan bahwa Direktur Utama perusahaan selalu melakukan pengecekan secara berkala untuk data pegawai. Setiap adanya pegawai baru atau pegawai yang keluar dari perusahaan, bagian personalia selalu mengkomunikasikan kepada Direktur Utama. Bagian personalia juga langsung menghapus nama pegawai dari daftar nama pegawai perusahaan ketika pegawai yang bersangkutan sudah tidak bekerja lagi pada perusahaan.

3. Risiko saat pegawai melakukan absensi

Penulis menemukan risiko kecurangan yang mungkin dapat terjadi saat pegawai melakukan absensi. Hal ini dikarenakan pengawasan yang kurang oleh kepala counter saat pengisian daftar absensi, maka pegawai bisa saja memanupulasi waktu kerja pegawai, jika tidak dilakukan pengecekan ulang oleh kepala counter.

Risiko-risiko yang telah disebutkan diatas merupakan beberapa risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan. Dan perusahaan sudah dengan baik mendeteksi dan mengelola risiko tersebut.

Informasi dan komunikasi

1. Tanggung jawab mengenai tugas-tugas yang dilakukan

Saat pegawai baru diterima bekerja, bagian personalia menjelaskan mengenai hak dan kewajiban pegawai. Kewajiban pegawai yang dijelaskan mencakup lokasi kerja, waktu kerja, tata tertib perusahaan, sanksi yang diberikan atas pelanggaran. Bagian personalia juga menjelaskan mengenai hak yang akan diterima pegawai selama masa training, yaitu uang makan yang akan diterima oleh pegawai training dan uang lembur yang akan diberikan pada masa training tahap kedua. Bagian personalia juga menginformasikan mengenai gaji pokok yang diterima oleh pegawai tetap perusahaan, tunjangan jabatan, dan tabungan pegawai.

2. Proses pencatatan yang dilakukan dalam merekap data-data.

Proses pencatatan yang berhubungan dengan penggajian dan kepegawaian telah menggunakan sistem komputerisasi, dapat dilihat dari proses pembukuan dan pencatatan jurnal yang dilakukan oleh bagian akuntansi telah menggunakan suatu sistem database tertentu. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko kehilangan data yang mungkin dapat terjadi. Namum untuk pencatatan data pegawai, bagian personalia masih melakukannya secara manual, yaitu dengan ms. Excel. Saat melakukan wawancara, bagian personalia menjelasan mengenai pendataan yang berhubungan dengan penggajian dan kepegawaian. Yang pertama adalah data semua pegawai di simpan didalam komputer yang dimiliki bagian personalia dan Direktur Utama. Yang kedua adalah data gaji pegawai tetap disimpan kedalam komputer milik Direktur Utama perusahaan

Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen telah dilaksanakan.

a. Pemisahan tugas yang memadai

− Pemisahan tugas dan tanggung jawab yang ada dalam perusahaan sudah cukup baik, hal ini dapat juga dilihat dari fungsi tugas dan wewenang yang diberikan kepada masing-masing pihak. − Dalam hal pengawasan ke counter, ada kepala wilayah yang memiliki tugas memantau aktivitas

(6)

pegawai dan bertanggung jawab langsung kepada semua pegawai counter yang dipegangnya. − Tugas dan wewenang antara bagian kasir dan bagian keuangan juga dilakukan oleh pihak yang

berbeda. Hal ini sudah benar dilakukan karena memang sudah seharusnya pihak yang bertugas dalam melakukan pencatatan dan pihak yang melakukan pembayaran dilakukan oleh orang yang berbeda, hal ini bertujuan untuk menghindari kecurangan yang dapat merugikan perusahaan. b. Otorisasi yang tepat atas transaksi dan aktivitas

Semua otorisasi yang diberikan oleh perusahaan sudah dijalankan dengan baik sesuai ketentuan yang dibuat. Tidak ada pihak yang mengerjakan pekerjaan lebih dari yang ditetapkan.Bagian personalia hanya melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan kepegawaian. Bagian keuangan hanya melakukan tugas yang berhubungan dengan evaluasi perhitungan terhadap transaksi yang berkaitan dengan kas masuk dan kas keluar. Bagian kasir juga telah melakukan tugasnya sesuai dengan wewenang, yaitu melakukan pencairan dana dan membayarkan uang makan dan uang lembur kepada pegawai. Otorisasi juga diberikan kepada pihak luar dalam perhitungan PPh Pasal 21 mengenai pajak penghasilan pegawai.

c. Dokumen dan catatan yang memadai

Dokumen yang ada pada perusahaan sudah sangat memadai untuk setiap aktivitas yang dilakukan. Dimulai dari daftar absensi, Bukti Kas Keluar, cek, dan semua bentuk laporan yang dibuat telah memadai.Namun saat melakukan observasi, peneliti menemukan bahwa semua dokumen hanya ada satu lembar untuk setiap dokumennya. Hal ini dirasa kurang efektif karena setiap dokumen pasti berpindah tangan dari satu bagian ke bagian yang lain. Lebih baik perusahaan membuat salinan untuk setiap dokumen untuk menghindari kerusakan dokumen dan juga kehilangan dokumen. Salinan yang dibuat juga dapat mengurangi risiko kecurangan yang mungkin dapar terjadi karena setiap bagain yang ada memegang salinan yang dibuat, sehingga akan lebih mudah dalam melakukan evaluasi jika terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam melakukan pencatatan.

d. Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan

Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan yang dilakukan oleh perusahaan telah baik.Hal ini dapat dilihat dari tempat penyimpanan dokumen yang ada telah memadai dan keterbatasan akses dalam penggunaan aktiva dan catatan yang ditetapkan oleh perusahaan.

e. Pemeriksaan independen atas kinerja

Pemeriksaan atas kinerja setiap pegawai dilakukan oleh kepala wilayah yang dalam waktu tertentu melakukan observasi ke counter. Observasi yang dilakukan tidak memiliki jadwal pasti, hal ini bertujuan agar setiap pegawai dapat selalu bersikap profesional dalam melakukan pekerjaannya. Kepala wilayah melakukan penilaian dalam hal kedisiplinan pegawai counter, kebersihan counter, pengecekan mesin reparasi, dan melihat omzet tiap counter apakah melampaui target perusahaan atau belum. Nantinya semua hal yang ditemukan saat melakukan observasi di counter Stop'N'Go, dilaporkan kepada bagian personalia atau langsung kepada Direktur Utama perusahaan. Dari laporan tersebut kemudian oleh bagian personalia akan ditentukan suatu rekomendasi bagi pegawai, seperti kenaikan gaji, pengangkatan jabatan, atau sanksi karena adanya pelanggaran yang dilakukan.

Pemantauan

Pemantauan penilaian berkelanjutan dan periodik oleh manajemen terhadap pelaksanaan pengendalian internal sangat perlu untuk menentukan apakah pengendalian telah berjalan seperti yang diinginkan. Pengawasan oleh manajemen dan pegawai lain yang ditunjuk atas pelaksanaan tugas sebagai penilaian terhadap kualitas dan efektivitas sistem pengendalian manajemen. Monitoring terhadap sistem pengendalian manajemen bertujuan untuk meyakinkan bahwa pengendalian telah berjalan sebagaimana yang diharapkan dan diperbaiki sesuai dengan kebutuhan.

Dari wawancara yang dilakukan kepada asisten direktur, bahwa pemantuan terhadap pengendalian internal perusahaan telah ada dan dilakukan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pemantauan tersebut meliputi kinerja pegawai, masa training bagi pegawai baru yang bertujuan agar perusahaan dapat melakukan penilaian kelayakan bekerja bagi pegawai baru. Pengawasan langsung kepada pegawai yang bekerja di counter, Dalam hal ini pengendalian internal perusahaan dalam hal pemantauan kepada pegawai telah memadai.

(7)

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pelaksanaan dari proses siklus penggajian dan kepegawaian yang dilakukan PT. Putra Maya Abadi sudah cukup baik, namun mesih ada beberapa kelemahan-kelemahan yang ditemukan, seperti :

a. Belum adanya lembur kerja yang tepat bagi pegawai, yang dimaksud adalah tidak terdapatnya Surat Keputusan Perintah Lembur untuk pegawai dalam melakukan jam lembur dan belum adanya absen yang berlaku saat jam istiraha

b. Perusahaan juga tidak membuat surat kontrak kerja sebagai salah satu komitmen pegawai kepada perusahaan

c. Proses pembayaran gaji dilakukan oleh Direktur Utama, sedangkan waktu perhitungan jam kerja dihitung oleh bagian personalia.

Dalam pengendalian internal perusahaan yang telah dijelaskan pada BAB 4, ada beberapa kesimpulan yang didapat :

a. Perusahaan telah membuat peraturan yang dibuat secara tertulis. Tata tertib yang dibuat telah mendukung pengendalian internal perusahaan.

b. Semua hak dan kewajiban pegawai telah dikomunikasikan secara baik oleh manajemen langsung kepada pegawai.

c. Struktur organisasi yang dibuat telah menggambarkan tugas dan wewenang dengan jelas. d. Penerimaan calon pegawai didasarkan pada keahlian, pengalaman lerja, dan pendidikan. e. Ada pelatihan khusus yang berlaku bagi pegawai baru.

f. Bagian personalia memiliki data lengkap mengenai pegawai dan dilakukan pembaharuan sesuai perubahan yang ada.

g. Manajemen perusahaan telah menetapkan risiko sebagai bagian dari pengendalian internal perusahaan. h. Perusahaan melakukan pengecekan secara berkala terhadap semua data penting yang ada di

perusahaan.

i. Pemisahan tugas yang ada telah memadai sesuai dengan fungsu tugasnya masing-masing.

j. Otorisasi terhadap semua transaksi yang terjadi di perusahaan juga telah ada dan dilakukan dengan baik.

k. Perusahaan telah memiliki dokumen dan tempat penyimpanan dokumen yang memadai.

l. Komunikasi yang dilakukan antara pihak manajemen yaitu atasan dengan pegawainya terpelihara dengan baik.

Saran

a. Sebaiknya perusahaan melakukan penambahan fungsi tugas dalam hal pembayaran gaji. Selama ini pembayaran gaji dilakukan langsung oleh Direktur Utama perusahaan, hal ini tentunya dapat menyebabkan kegiatan atau pekerjaan Direktur Utama tersita waktunya untuk melakukan kegiatan klerikal, padahal Direktur Utama perusahaan seharusnya melakukan hal-hal yang sifatnya strategic. b. Perusahaan seharusnya memiliki formulir untuk pegawai yang melakukan lembur kerja, dan harus

ditandatangani oleh kepala counter.

c. Dalam hal pengisian absensi, penulis memberikan saran agar di setiap counter diberikan mesin absensi, misalnya finger scan yang akan melakukan pencatatan secara otomatis sesuai dengan waktu masuk pegawai, sehingga perhitungan waktu kerja akan lebih akurat. absensi dengan finger scan bisa diletakan de beberapa cabang yang mungkin jumlah pegawainya banyak dan kondisi counter ramai. Perusahaan juga dapat menambahkan CCTV camera pada beberapa counter yang memang memungkinkan, agar perusahaan dapat langsung memantau aktivitas pegawai dari jarak jauh. Hal ini juga merupakan salah satu bentuk penilaian risiko.

d. Surat kontrak kerja sebaiknya dibuat oleh perusahaan. Dokumen tersebut sangat penting karena surat kontrak kerja dapat menjadi satu bentuk komitmen yang dibuat antara pegawai dengan perusahaan.

(8)

REFRENSI

Arens, R.J. Elder., & Mark S. B. (2008). Auditing and Assurance Service an Integrated Approach. Upper Saddle River: Practice Hall, Inc.

Arens, R.J. Elder., & Mark S. B. (2008). Auditing and Assurance Service an Integrated Approach. Upper Saddle River: Practice Hall, Inc.

COSO. International Control Intergrated Frame Work, edition in two volumes, Comitte of Sponsoring Organization of The Tradeaway Commission, july 1997.

Diana Anastasia, Lilis Setiawati. (2012). Sistem Informasi Akuntansi: Perancangan, Proses, dan Penerapan. Jakarta: Penerbit Andi Publisher.

http://www.stopngo.co.id/homepage di akses pada tanggal 10 Januari 2013 Institute Akuntansi Publik Indonesia. (2011)

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Manurung Elizabet Tiur, Apriani Fedelis. (2012). Vol. 16, No. 2, Evaluasi Pengendalian Intern Pada Siklus Penggajian Dan Kepegawaian Untuk Menentukan Risiko Fraud (Studi Kasus PT World Yamatex Spinning Mills) di akses 22 Maret 2013.

http://journal.unpar.ac.id/index.php/bina/article/view/592 Mulyadi. (2008). Sistem Akuntansi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat

Rama, D.V., Jones, F. L. (2008). Sistem Informasi Akuntansi Buku 1. (Alih bahasa M. Slamet Wibowo) Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Romney, Marshall B., & Paul John S. (2009). Accounting Information System Edisi 11. New Jersey: Pearson Education.

Romney, Marshall B., & Paul John S. (2006). Sistem Informasi Akuntansi 1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Ruky, Ahmad S. (2006). Manajemen Penggajian & Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Tunggal, A.W. Drs. AK, CPA, MBA. (2012). Pedoman Pokok Audit Interna. Jakarta: Harvarindo. Weygandt, Jerry J., Kimmel, Paul D., dan Keiso, Donald E. (2010). Accounting Principles Edisi 9. Asia:

John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd.

Widjaja, A. W. (2006). Administrasi Kepegawaian. Jakarta: Rajawali.

RIWAYAT PENULIS

Nama : Wiwit Pangestu Arista Tempat/ Tanggal lahir : Jakarta, 8 November 1990 Pendidikan Formal :

2009-2013 Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia S1, Akuntansi

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain, audit internal yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) harus memprioritaskan pemeriksaan pada bagian Bina SDM-3 dan bagian yang dinilai rawan

Saran untuk penerapan sistem pengendalian internal pada penggajian pada CV.X ini adalah untuk melakukan evaluasi dan merancangkan suatu sistem pengendalian internal

Pemantauan dalam perusahaan dilakukan oleh orang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab memonitoring. Bagian yang memiliki jabatan lebih tinggi dalam perusahaan akan

Perusahaan perlu melakukan pengawasan, audit secara berkala, pemberian jaminan untuk karyawan, wewenang dan tanggung jawab spesifik serta menyusun struktur

Dari hasil penelitian dengan melakukan wawancara, pengamatan dan pemberian kuesioner terhadap Modern English terkait dengan pengendalian internal atas siklus penggajian

Perlu adanya peningkatan dalam mendukung proses pengawasan, evaluasi dan penilaian sistem pengendalian internal terhadap kinerja dengan cara hasil dari

Dengan evaluasi yang diajukan penulis adalah apakah sistem pengendalian intern berpengaruh dalam rangka menjaga keamanan harta perusahaan, maka tujuan yang akan dicapai

Setiap perusahaan atau pimpinan perusahaan melakukan pengawasan atau pengendalian terhadap personil yang berada diperusahaan untuk mengetahui setiap karyawan telah melaksanakan tugas