• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askep Teori Keluarga Dhf Dan Kasus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Askep Teori Keluarga Dhf Dan Kasus"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA DAN ASUHAN LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA DAN ASUHAN KEPERAW

KEPERAWATATAN KAN KELUARGA PADA Sdr.E DI ELUARGA PADA Sdr.E DI KELUARGKELUARGA Tn.W DEA Tn.W DENGANNGAN PENYAKIT

PENYAKIT DENGU DENGUE HAEME HAEMORAGIC ORAGIC FEVERFEVER (DHF) DI KECAMATAN CIBEUREUM(DHF) DI KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN TASIKMALAYA

KABUPATEN TASIKMALAYA  Diajukan

 Diajukan Untuk MeUntuk Memenuhi Pmenuhi Persyarataersyaratan Tugn Tugas Kelomas Kelompok Pada Mpok Pada Mata Kuliaata Kuliah Keperawh Keperawatanatan  Komuni

 Komunitas I tas I 

Kelompok 2 : Kelompok 2 : Aap Palahwi Aap Palahwi Ervan Pardiansyah Ervan Pardiansyah Maya Nurlela Maya Nurlela

Ratih Nuriza Gusman Ratih Nuriza Gusman

(2)

STIKes MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

STIKes MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

Jl. Tamansari Gobras PO BOX 114 Tlp. (026523 50982)

Jl. Tamansari Gobras PO BOX 114 Tlp. (026523 50982)

2013

2013

KONSEP D

KONSEP DASAR ASUASAR ASUHAN HAN KEPERAWKEPERAWATATAN AN KELUARGKELUARGA PA PADA YADA YANG ANG MENGALMENGALAMIAMI PENYAKIT

PENYAKIT DENGU DENGUE HAEME HAEMORAGIC ORAGIC FEVERFEVER (DHF)(DHF) A.

A. DefinisiDefinisi

Beberapa pengertian DHF

Beberapa pengertian DHF (Dengue Haemoragic Fever)(Dengue Haemoragic Fever) menurut beberapa ahli :menurut beberapa ahli : DHF

DHF (Dengue Haemoragic Fever)(Dengue Haemoragic Fever) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasaadalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang disertai leucopenia, dengan/tanpa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang disertai leucopenia, dengan/tanpa ruam (rash) dan limfadenopati. Trombositopenia ringan dan bintik-bintik perdarahan ruam (rash) dan limfadenopati. Trombositopenia ringan dan bintik-bintik perdarahan (petekie) spontan. (Noer Sjaefullah, 2000 : 20)

(petekie) spontan. (Noer Sjaefullah, 2000 : 20)

Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam ma

maninifefeststasasi i peperdrdararahahan an dadan n bebertrtenendedensnsi i memengngakakibibatatkakan n rerenjnjatatan an yayang ng dadapapatt menyebabkan kematian. (Arief Mansjoer, 2000 : 428)

menyebabkan kematian. (Arief Mansjoer, 2000 : 428)

Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh empat serotype virus dengue dan ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam empat serotype virus dengue dan ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam tin

tinggiggi, , manmanifeifestastasi si perperdardarahaahan, n, hepahepatomtomegaegali, li, dan dan tantanda–tda–tandanda a kegakegagalgalan an sisirkurkulaslasii sampai timbulnya renjatan (sindrom renjatan dengue) sebagai akibat dari kebocoran sampai timbulnya renjatan (sindrom renjatan dengue) sebagai akibat dari kebocoran  plasma yang dapat menyebabkan kematian. (Soegeng Soegijanto, 200

 plasma yang dapat menyebabkan kematian. (Soegeng Soegijanto, 200 2 : 45)2 : 45)

Dari beberapa pengerti

Dari beberapa pengertian an DHF (DHF ( Dengue  Dengue HaemoragicHaemoragic Fever) diatas penulis dapatFever) diatas penulis dapat menyimpulkan dengue haemoragic fever adalah satu penyakit infeksi yang disebabkan menyimpulkan dengue haemoragic fever adalah satu penyakit infeksi yang disebabkan

(3)

merupakan vektor yang kurang berperan berperan infeksi dengan salah satu serotipe merupakan vektor yang kurang berperan berperan infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak  akan menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak  ada perlindungan terhadap serotipe jenis yang lainnya (Arief Mansjoer &Suprohaita, ada perlindungan terhadap serotipe jenis yang lainnya (Arief Mansjoer &Suprohaita, 2000: 420)

2000: 420)

 Nyamuk

 Nyamuk Aedes Aedes Aegypti Aegypti maupun maupun Aedes Aedes Albopictus Albopictus merupakan merupakan vektor vektor penularanpenularan virus dengue dari penderita kepada orang lainnya melalui gigitannya nyamuk Aedes virus dengue dari penderita kepada orang lainnya melalui gigitannya nyamuk Aedes Aegyeti merupakan vektor penting di daerah perkotaan (Viban) sedangkan di daerah Aegyeti merupakan vektor penting di daerah perkotaan (Viban) sedangkan di daerah  pedesaan

 pedesaan (rural) (rural) kedua kedua nyamuk nyamuk tersebut tersebut berperan berperan dalam dalam penularan. penularan. Nyamuk Nyamuk AedesAedes  berkembang

 berkembang biak pada biak pada genangan Air bgenangan Air bersih yang ersih yang terdapat bejana terdapat bejana – bejana – bejana yang terdapatyang terdapat di dalam rumah (Aedes Aegypti) maupun yang terdapat di luar rumah di lubang – lubang di dalam rumah (Aedes Aegypti) maupun yang terdapat di luar rumah di lubang – lubang  pohon

 pohon di di dalam dalam potongan potongan bambu, bambu, dilipatan dilipatan daun daun dan dan genangan genangan air air bersih bersih alami alami lainnyalainnya (Aedes Albopictus). Nyamuk betina lebih menyukai menghisap darah korbannya pada (Aedes Albopictus). Nyamuk betina lebih menyukai menghisap darah korbannya pada siang hari terutama pada waktu pagi hari dan senja hari. (Soedarto, 2001 : 37)

siang hari terutama pada waktu pagi hari dan senja hari. (Soedarto, 2001 : 37) 3.

3. HostHost

Jika seseorang mendapat infeksi dengue untuk pertama kalinya maka ia akan Jika seseorang mendapat infeksi dengue untuk pertama kalinya maka ia akan mendapatkan imunisasi yang spesifik tetapi tidak sempurna, sehingga ia masih mungkin mendapatkan imunisasi yang spesifik tetapi tidak sempurna, sehingga ia masih mungkin untuk terinfeksi virus dengue yang sama tipenya maupun virus dengue tipe lainnya. untuk terinfeksi virus dengue yang sama tipenya maupun virus dengue tipe lainnya. Dengue Haemoragic Fever (DHF) akan terjadi jika seseorang yang pernah mendapatkan Dengue Haemoragic Fever (DHF) akan terjadi jika seseorang yang pernah mendapatkan infeksi virus dengue tipe tertentu mendapatkan infeksi ulangan untuk kedua kalinya atau infeksi virus dengue tipe tertentu mendapatkan infeksi ulangan untuk kedua kalinya atau lebih dengan pula terjadi pada bayi yang mendapat infeksi virus dengue huntuk pertama lebih dengan pula terjadi pada bayi yang mendapat infeksi virus dengue huntuk pertama kalinya jika ia telah mendapat imunitas terhadap dengue dari ibunya melalui plasenta. kalinya jika ia telah mendapat imunitas terhadap dengue dari ibunya melalui plasenta. (Soedarto, 2001 : 38)

(Soedarto, 2001 : 38)

C.

(4)

 puncaknya

 puncaknya saat saat renjatan. renjatan. Pada Pada pasien pasien dengan dengan renjatan renjatan berat, berat, volume volume plasma plasma dapatdapat  berkurang

 berkurang sampai sampai 30% 30% atau atau lebih. lebih. Bila Bila renjatan renjatan hipovolemik hipovolemik yang yang terjadi terjadi akibatakibat kehilangan plasma yang tidak dengan segera diatasi maka akan terjadi anoksia jaringan, kehilangan plasma yang tidak dengan segera diatasi maka akan terjadi anoksia jaringan, asidosis metabolik dan kematian. Terjadinya renjatan ini biasanya pada hari 3 dan asidosis metabolik dan kematian. Terjadinya renjatan ini biasanya pada hari 3 dan ke-7. Reaksi lainnya yaitu terjadi perdarahan yang diakibatkan adanya gangguan pada 7. Reaksi lainnya yaitu terjadi perdarahan yang diakibatkan adanya gangguan pada hem

hemosostatasisis s yayang ng memencancakukup p peperurubabahahan n vavaskskululerer, , trtromombobosisitotopepeninia a (t(tromrombosbosit it << 100

100.0.000/00/mmmm3)3), , memenunururunnnnya ya fufungngsi si trtromombobosisit t dan dan memenunururunnynnya a fafaktktor or kokoagagulaulasisi (p

(prorotrtromombibin, n, fafaktktor or VV, , IXIX, , X X dadan n fifibrbrininogogenen). ). PePembmbekekuauan n yayang ng memeluluas as papadada int

intravaravaskuskuler ler (DI(DIC) C) jugjuga a bias bias terterjadjadi i saasaat t renrenjatjatan. an. PerPerdardarahaahan n yanyang g terterjadjadi i sepsepertertii  petekie,

 petekie, ekimosis, ekimosis, purpura, purpura, epistaksis, epistaksis, perdarahan perdarahan gusi, gusi, sampai sampai perdarahan perdarahan hebat hebat padapada traktus gastrointest

traktus gastrointestinal. inal. (Salmiyatun, 2004 : (Salmiyatun, 2004 : 18 dan Soegeng Soegijanto, 2002 18 dan Soegeng Soegijanto, 2002 : 48): 48)

D.

D. Manifestasi Klinik Manifestasi Klinik 

1.

1. Masa InkubasiMasa Inkubasi

Sesudah nyamuk menggigit penderita dan memasukkan virus dengue ke dalam Sesudah nyamuk menggigit penderita dan memasukkan virus dengue ke dalam kulit , terdapat masa laten yang berlangsung 4 – 5 hari diikuti oleh demam , sakit kepala kulit , terdapat masa laten yang berlangsung 4 – 5 hari diikuti oleh demam , sakit kepala dan malaise.

dan malaise.

2.

2. DemamDemam

Demam terjadi secara mendadak berlagsung selama 2 – 7 hari kemudian turun Demam terjadi secara mendadak berlagsung selama 2 – 7 hari kemudian turun menuju suhu normal atau lebih rendah. Bersamaan dengan berlangsungnya demam , menuju suhu normal atau lebih rendah. Bersamaan dengan berlangsungnya demam , gejala- gejala klinik yang tidak spesifik misalnya , anoreksia , nyeri punggung , nyeri gejala- gejala klinik yang tidak spesifik misalnya , anoreksia , nyeri punggung , nyeri

(5)

Per

Permulmulaan aan syosyok k biabiasansanya ya terterjadjadi i pada pada harhari i ketketiga iga sejsejak ak saksakitnitnya ya penpenderiderita,ta, dimul

dimulai ai dengan tanda–tadengan tanda–tanda kegagalan sirkulasnda kegagalan sirkulasi i yaitu kulit lembab , yaitu kulit lembab , dingidingin n pada ujungpada ujung hidung, jari tangan dan jari kaki serta cyanosis di sekitar mulut. Bila syok terjadi pada hidung, jari tangan dan jari kaki serta cyanosis di sekitar mulut. Bila syok terjadi pada masa demam maka biasanya menunjukkan prognosis yang buruk. Nadi menjadi lembut masa demam maka biasanya menunjukkan prognosis yang buruk. Nadi menjadi lembut dan cepat , kecil bahkan sering tidak teraba. Tekanan darah sistolik akan menurun dan cepat , kecil bahkan sering tidak teraba. Tekanan darah sistolik akan menurun sampai di bawah angka 80 mmHg.

sampai di bawah angka 80 mmHg.

6.

6. Gejala klinik lainGejala klinik lain  Nyeri

 Nyeri epigastrum epigastrum , , muntah-muntah muntah-muntah , , diare diare maupun maupun obstipasi obstipasi dan dan kejang-kejang.kejang-kejang. Keluhan nyeri perut yang hebat seringkali menunjukkan akan terjadinya perdarahan Keluhan nyeri perut yang hebat seringkali menunjukkan akan terjadinya perdarahan gastrointestinal dan syok. ( Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2002 )

gastrointestinal dan syok. ( Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2002 )

E.

E. PenatalaksanaanPenatalaksanaan

Pembera

Pemberantasantasan n Dengue HaemoragiDengue Haemoragic c Fever (DHF) Fever (DHF) seperseperti ti juga penyakit juga penyakit menulamenular r  laibn didasarkan atas meutusan rantai penularan, terdiri dari virus, aedes dan manusia. laibn didasarkan atas meutusan rantai penularan, terdiri dari virus, aedes dan manusia. Kar

Karena ena samsampai pai saasaat t ini belum ini belum terterdapdapat at vakvaksin yang sin yang efeefektiktif f terterdapdapat at virvirus us ititu u makmakaa  pemberantasan ditujukan pada manusia terutama pada vektornya. (Soemarmo, 2000 : 56)  pemberantasan ditujukan pada manusia terutama pada vektornya. (Soemarmo, 2000 : 56)

Prinsip tepat dalam pencegahan DHF (Soemarmo, 2000 : 57) Prinsip tepat dalam pencegahan DHF (Soemarmo, 2000 : 57) 1.

1. Manfaatkan perubahan keadaan Manfaatkan perubahan keadaan nyamuk akibat nyamuk akibat pengarupengaruh h alamiaalamiah h dengan melaksanadengan melaksanakankan  pemberantasan pada saat hsedikit terdapatnya DHF / DSS

 pemberantasan pada saat hsedikit terdapatnya DHF / DSS

2.

2. Memutuskan lingkaran penularan dengan menahan kepadatan vektor pada tingkat sangatMemutuskan lingkaran penularan dengan menahan kepadatan vektor pada tingkat sangat rendah untuk memberikan kesempatan penderita veremia.

rendah untuk memberikan kesempatan penderita veremia. 3.

3. Mengusahakan pemberantasan vektor di pusat daerah pengambaran yaitu sekolah danMengusahakan pemberantasan vektor di pusat daerah pengambaran yaitu sekolah dan RS, termasuk pula daerah penyangga sekitarnya.

(6)

diikutsertakan dalam pengawasan penderita di rumah dengan kewaspadaan terjadinya syok yaitu diikutsertakan dalam pengawasan penderita di rumah dengan kewaspadaan terjadinya syok yaitu  perburukan gejala klinik pada hari 3-7 sakit ( Purnawan dkk, 2001 : 571)

 perburukan gejala klinik pada hari 3-7 sakit ( Purnawan dkk, 2001 : 571)

Indikasi rawat tinggal pada dugaan infeksi virus dengue (UPF IKA, 2004 : 203) yaitu: Indikasi rawat tinggal pada dugaan infeksi virus dengue (UPF IKA, 2004 : 203) yaitu: Panas 1-2 hari disertai dehidrasi (karena panas, muntah, masukan kurang) atau kejang–kejang. Panas 1-2 hari disertai dehidrasi (karena panas, muntah, masukan kurang) atau kejang–kejang. Panas 3-5 hari disertai nyeri perut, pembesaran hati uji torniquet positif/negatif, kesakitan, Hb Panas 3-5 hari disertai nyeri perut, pembesaran hati uji torniquet positif/negatif, kesakitan, Hb dan Ht/PCV meningkat, Panas disertai perdarahan, Panas disertai renjatan.

dan Ht/PCV meningkat, Panas disertai perdarahan, Panas disertai renjatan.

Sedangkan penatalaksanaan Dengue Haemoragic Fever (DHF) menurut UPF IKA, 2004 : Sedangkan penatalaksanaan Dengue Haemoragic Fever (DHF) menurut UPF IKA, 2004 : 203 – 206 adalah.

203 – 206 adalah.

Belum atau tanpa renjatan: Belum atau tanpa renjatan:

1.

1. Grade I dan IIGrade I dan II

Hiper

Hiperpirekspireksia ia (suhu 400C (suhu 400C atau lebih) atau lebih) diatasdiatasi i dengan antipiretdengan antipiretika dan ika dan “surf“surface ace coolincooling”.g”. Ant

Antipiipiretretik ik yang yang dapdapat at dibdiberierikan kan ialialah ah golgolongaongan n aseasetamtaminoinofenfen,as,asetoetosal sal tidtidak ak bolboleheh diberikan Umur 6 – 12 bulan : 60 mg / kaji, 4 kali sehari

diberikan Umur 6 – 12 bulan : 60 mg / kaji, 4 kali sehari

Umur 1 – 5 tahun : 50 – 100 mg, 4 sehariUmur 1 – 5 tahun : 50 – 100 mg, 4 sehari

Umur 5 – 10 tahun : 100 – 200 mg, 4 kali sehariUmur 5 – 10 tahun : 100 – 200 mg, 4 kali sehari

 Umur 10 tahun keatas : 250 mg, 4 kali sehariUmur 10 tahun keatas : 250 mg, 4 kali sehari TERAPI CAIRAN

TERAPI CAIRAN 1)

1) infus cairan ringer laktat dengan dosis 75 ml / kg BB / hari untuk anak denganinfus cairan ringer laktat dengan dosis 75 ml / kg BB / hari untuk anak dengan BB< 10 kg atau 50 ml / kg BB / hari untuk anak dengan BB < 10 10 kg BB< 10 kg atau 50 ml / kg BB / hari untuk anak dengan BB < 10 10 kg  bersama-sama di berikan minuman oralit, air susu secukupnya

 bersama-sama di berikan minuman oralit, air susu secukupnya 2)

2) Untuk kasus yang menunjukan gejala dehidrasi disarankan minum sebanyak – Untuk kasus yang menunjukan gejala dehidrasi disarankan minum sebanyak –   banyaknya dan sesering mungkin.

(7)

Apabila menunjukkan perbaikan (tensi terukur lebih dari 80 mmHg dan nadi Apabila menunjukkan perbaikan (tensi terukur lebih dari 80 mmHg dan nadi teraba dengan frekuensi kurang dari 120/mnt dan akral hangat) lanjutkan dengan teraba dengan frekuensi kurang dari 120/mnt dan akral hangat) lanjutkan dengan Rin

Ringer ger LakLaktat tat 10 10 mL/mL/KgBKgBB/1B/1jamjam. . JikJika a nadi nadi dan dan tentensi si stastabil bil lanlanjutjutkan kan infinfusus ter

tersebsebut ut dengdengan an jumjumlah lah caicairan ran dihdihituitung ng berberdasdasarkarkan an kebukebutuhtuhan an caicairan ran daldalamam kurun waktu 24 jam dikurangi cairan yang sudah masuk dibagi dengan sisa waktu kurun waktu 24 jam dikurangi cairan yang sudah masuk dibagi dengan sisa waktu ( 24 jam dikurangi waktu yang dipakai untuk mengatasi renjatan ). Perhitungan ( 24 jam dikurangi waktu yang dipakai untuk mengatasi renjatan ). Perhitungan kebutuhan cairan dalam 24 jam diperhitungkan sebagai berikut :

kebutuhan cairan dalam 24 jam diperhitungkan sebagai berikut :

100 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB < 25 Kg100 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB < 25 Kg

 75 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan berat badan 26-30 Kg.75 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan berat badan 26-30 Kg.

60 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 31-40 Kg.60 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 31-40 Kg.

 50 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 41-50 Kg.50 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 41-50 Kg. 1)

1) Apabila satu jam setelah pemakaian cairan RL 20 mL/Kg BB/1 jam keadaan tensiApabila satu jam setelah pemakaian cairan RL 20 mL/Kg BB/1 jam keadaan tensi masih terukur kurang dari 80 mmHg dan andi cepat lemah, akral dingin maka masih terukur kurang dari 80 mmHg dan andi cepat lemah, akral dingin maka  penderita

 penderita tersebut tersebut memperoleh memperoleh plasma plasma atau atau plasma plasma ekspander ekspander (dextran (dextran L L atauatau yang lainnya) sebanyak 10 mL/ Kg BB/ 1 jam dan dapat diulang maksimal 30 yang lainnya) sebanyak 10 mL/ Kg BB/ 1 jam dan dapat diulang maksimal 30 mL/Kg BB dalam kurun waktu 24 jam. Jika keadaan umum membai dilanjutkan mL/Kg BB dalam kurun waktu 24 jam. Jika keadaan umum membai dilanjutkan cairan RL sebanyk kebutuhan cairan selama 24

cairan RL sebanyk kebutuhan cairan selama 24 jam dikurangi cairan yang jam dikurangi cairan yang sudahsudah masuk dibagi sisa waktu setelah dapat

masuk dibagi sisa waktu setelah dapat mengatasi renjatan.mengatasi renjatan. 2)

2) Apabila satu jam setelah pemberian cairan Ringer Laktat 10 mL/Kg BB/ 1 jamApabila satu jam setelah pemberian cairan Ringer Laktat 10 mL/Kg BB/ 1 jam keadaan tensi menurun lagi, tetapi masih terukur kurang 80 mmHg dan nadi cepat keadaan tensi menurun lagi, tetapi masih terukur kurang 80 mmHg dan nadi cepat lem

lemah, ah, akrakral al dindingin gin makmaka a penpenderderita ita tertersebsebut ut harharus us memmemperoperoleh leh plaplasma sma ataatauu  plasma

 plasma ekspander ekspander (dextran (dextran L L atau atau lainnya) lainnya) sebanyak sebanyak 10 10 Ml/Kg Ml/Kg BB/ BB/ 1 1 jam. jam. DanDan dapat diulang maksimal 30 mg/Kg BB dalam kurun waktu 24 jam.

(8)

sirkulasi dan penurunan perfusi organ. Dengue Syock Syndrome juga disertai dengan sirkulasi dan penurunan perfusi organ. Dengue Syock Syndrome juga disertai dengan kegagal

kegagalan an homeoshomeostatitatis s mengakmengakibatkaibatkan n aktifaktifitas itas dan dan integintegritas ritas sistsistem em kardikardiovaskulovaskulerer,,  perfusi

 perfusi miokard miokard dan dan curah curah jantung jantung menurun, menurun, sirkulasi sirkulasi darah darah terganggu terganggu dan dan iskemiiskemi  jaringan

 jaringan dan dan kerusakan kerusakan fungsi sel fungsi sel secara secara progresif dan progresif dan irreversible, terjadi irreversible, terjadi kerusakan kerusakan selsel dan organ sehingga pasien akan meninggal dalam waktu 12-24 jam.

dan organ sehingga pasien akan meninggal dalam waktu 12-24 jam.

3.

3. HepatomegaliHepatomegali

Hati umumnya membesar dengan perlemakan yang berhubungan dengan nekrosis Hati umumnya membesar dengan perlemakan yang berhubungan dengan nekrosis karena perdarahan yang terjadi pada lobules hati dan sel-sel kapiler. Terkadang tampak  karena perdarahan yang terjadi pada lobules hati dan sel-sel kapiler. Terkadang tampak  sel metrofil dan limfosit yang lebih besar dan lebih banyak dikarenakan adanya reaksi sel metrofil dan limfosit yang lebih besar dan lebih banyak dikarenakan adanya reaksi atau komplek virus antibodi.

atau komplek virus antibodi.

4.

4. Efusi PleuraEfusi Pleura

Efusi pleura karena adanya kebocoran plasma yang mengakibatkan ekstravasi Efusi pleura karena adanya kebocoran plasma yang mengakibatkan ekstravasi cairan intravaskuler sel, hal tersebut dapat dibuktikan adanya cairan dalam rongga pleura cairan intravaskuler sel, hal tersebut dapat dibuktikan adanya cairan dalam rongga pleura  bila terjadi efusi pleura akan terjadi dispnea.

 bila terjadi efusi pleura akan terjadi dispnea.

G.

G. Pengkajian FokusPengkajian Fokus

Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Masalah Utama DHF Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Masalah Utama DHF

(Dengue Haemorragic Fever) (Dengue Haemorragic Fever)

Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga dengan DHF menurut Friedman. Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga dengan DHF menurut Friedman. 1.

1. Identitas DataIdentitas Data

a. Nama Kepala Keluarga : a. Nama Kepala Keluarga :  b. Usia :

(9)

Asal suku, identifikasi budaya suku yang terkait dengan masalah kesehatan. Asal suku, identifikasi budaya suku yang terkait dengan masalah kesehatan. i. Agama

i. Agama

Agama yang dianut serta kepercayaan yang dapat berpengaruh pada persepsi Agama yang dianut serta kepercayaan yang dapat berpengaruh pada persepsi keluarga dalam pengobatan atau perawatan pada penderita DHF.

keluarga dalam pengobatan atau perawatan pada penderita DHF.  j. Status sosial ekonomi keluarga

 j. Status sosial ekonomi keluarga

Pendidikan yang rendah, didukung pendapatan yang rendah pula kan berpengaruh Pendidikan yang rendah, didukung pendapatan yang rendah pula kan berpengaruh  pada

 pada keluarga keluarga dalam dalam mengenal mengenal masalah masalah DHF DHF dalam dalam pengambilan pengambilan keputusan, keputusan, dandan keluarga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan gizi pada keluarga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan gizi pada  penderita DHF serta biaya pengobatannya.

 penderita DHF serta biaya pengobatannya.

k. Latar Belakang Budaya k. Latar Belakang Budaya

1)

1) Kebiasaan fasilitas KesehatanKebiasaan fasilitas Kesehatan

Keluarga mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga yang sakit, sumber  Keluarga mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga yang sakit, sumber   pelayanan

 pelayanan kesehatan kesehatan yang yang ada ada di di masyarakat masyarakat merupakan merupakan tempat tempat pertama pertama yangyang dituju dalam rangka pengobatan. Contohnya Puskesmas.

dituju dalam rangka pengobatan. Contohnya Puskesmas.

2)

2) Pengobatan TradisionalPengobatan Tradisional Keluar

Keluarga ga biasanbiasanya ya hanya memberikan pengobatn hanya memberikan pengobatn traditradisionalsional, , misalmisalnya nya untuk untuk  mengurangi demam, keluarga menganjurkan penderita untuk istirahat dan jika mengurangi demam, keluarga menganjurkan penderita untuk istirahat dan jika masih demam hanya dibelikan obat di warung.

masih demam hanya dibelikan obat di warung. l. Aktivitas di waktu senggang

l. Aktivitas di waktu senggang Kebi

(10)

menderita DHF, sebab DHF merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh menderita DHF, sebab DHF merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.

virus dengue.

3.

3. Data LingkunganData Lingkungan

a.

a. Karakteristik RumahKarakteristik Rumah Kar

Karakteakterirististik k lualuas s tiptipe, e, jumjumlah lah ruaruanganngan, , jumjumlah lah jenjendeldela, a, pempemanfanfaataatanan ruangan, peletakan perabot, jarak sumber air dengan septic tank, sumber air yang ruangan, peletakan perabot, jarak sumber air dengan septic tank, sumber air yang digunakan, status kepemilikan dan denah rumah. Keadaan rumah yang kecil, digunakan, status kepemilikan dan denah rumah. Keadaan rumah yang kecil, sem

sempitpit, , kotkotoror, , venventiltilasi asi yanyang g kurkurangang, , perperabotabotan an rumrumah ah berberserserakaakan, n, penapenataataann ruangan atau kamar yang banyak baju bergantungan. Hal tersebut merupakan ruangan atau kamar yang banyak baju bergantungan. Hal tersebut merupakan factor predisposisi timbulnya penyakit DHF. Di samping itu, tempat-tempat di factor predisposisi timbulnya penyakit DHF. Di samping itu, tempat-tempat di luar rumah penderita DHF, misal : lingkungan dengan kondisi atau keadaan kotor, luar rumah penderita DHF, misal : lingkungan dengan kondisi atau keadaan kotor,  pembuangan sampah terbuka, pembuangan air limbah tidak lancar. (Nelson, 2001)  pembuangan sampah terbuka, pembuangan air limbah tidak lancar. (Nelson, 2001) b.

b. Karakteristik tetangga dan komunitasKarakteristik tetangga dan komunitas

Kar

Karakteakterirististik k fisfisik ik tettetanggangga a dan dan masmasyaryarakat akat yang yang berberpengpengaruaruh h padpadaa  penyakit DHF

 penyakit DHF, misal : sanitasi jalan terlihat kumuh, rumah, pekerjaan, kelas sosial, misal : sanitasi jalan terlihat kumuh, rumah, pekerjaan, kelas sosial da

dan n kakararaktktererisistitik k sososisial al bubudadaya ya mamasysyararakakatat, , sesertrta a susulilitntnya ya mamasysyararakakatat menggunakan transportasi.

menggunakan transportasi. c.

c. Mobilitas geografis keluargaMobilitas geografis keluarga

Pender

Penderita DHF ita DHF biasabiasanya sering bertempat tinggal di nya sering bertempat tinggal di daerah yang daerah yang kumuh,kumuh, kotor sehingga akan mempengaruhi pada penderita DHF.

kotor sehingga akan mempengaruhi pada penderita DHF. d.

(11)

ma

mammpu pu mmenengagammbibil l kekepuputtususan an ttepepat at dadalalam m memengngatatasasiinynya a mmakaka a dadapapatt memperberat penyakit

memperberat penyakit DHFDHF..

c.

c. Struktur PeranStruktur Peran Per

Peran an kepkepala ala kelkeluaruarga ga adaadalah lah memmemenuenuhi hi kebkebutuutuhan han anganggotgota a kelkeluaruarganganya ya dandan setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing dalam menaggulangi, setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing dalam menaggulangi, mencegah serta merawat anggota keluarga yang sakit.

mencegah serta merawat anggota keluarga yang sakit. d.

d.  Nilai dan norma keluarga Nilai dan norma keluarga

Keluarga mempunyai persepsi bahwa suatu penyakit tidak dapat sembuh tanpa Keluarga mempunyai persepsi bahwa suatu penyakit tidak dapat sembuh tanpa diobati seperti DHF tidak dapat sembuh tanpa pengobatan.

diobati seperti DHF tidak dapat sembuh tanpa pengobatan. 5.

5. Fungsi KeluargaFungsi Keluarga

a.

a. Fungsi Afektif Fungsi Afektif  Per

Perhathatian ian yang yang kurkurang ang sehsehingingga ga pendpenderierita ta DHF DHF tidtidak ak menmendapadapatkatkan n perperawaawatantan kesehatan yang dibutuhkan.

kesehatan yang dibutuhkan. b.

b. Fungsi SosialisasiFungsi Sosialisasi Ti

Tingkngkat at kepkependiendidikdikan an dan dan pengpengetaetahuahuan n masmasyarayarakat kat renrendah, dah, sehsehingingga ga daldalamam  proses

 proses sosialisasi sosialisasi masyarakat, masyarakat, keluarga keluarga tidak tidak mendapatkan mendapatkan informasi informasi yang yang tepattepat tentang DHF dan penanganannya.

tentang DHF dan penanganannya.

c.

c. Fungsi KesehatanFungsi Kesehatan

Keluarga mampu melakukan lima tugas kesehatan k

Keluarga mampu melakukan lima tugas kesehatan keluarga yaitu :eluarga yaitu :

1)

(12)

Keluarga mempunyai fungsi dalam memenuhi kebutuhan ekonominya dan termasuk  Keluarga mempunyai fungsi dalam memenuhi kebutuhan ekonominya dan termasuk   pemanfaatan

 pemanfaatan sumber sumber yang yang ada ada di di masyarakat masyarakat dalam dalam upaya upaya peningkatan peningkatan statusstatus kesehatan keluarga.

kesehatan keluarga.

6.

6. Stress dan Koping KeluargaStress dan Koping Keluarga

a.

a. Stressor jangka pendek Stressor jangka pendek 

Apabila keluarga mempunyai masalah dalam kesehatan, anggota keluarga ada Apabila keluarga mempunyai masalah dalam kesehatan, anggota keluarga ada yang menderita DHF maka bagaimana cara keluarga merawat anggota keluarga yang menderita DHF maka bagaimana cara keluarga merawat anggota keluarga yang menderita tersebut.

yang menderita tersebut. b.

b. Stressor jangka panjangStressor jangka panjang

Kel

Keluauargrga a mamampmpu u bebertrtinindadak k tetenanang ng dan dan sasabar bar daldalam am peperarawawatatan n DHDHF F dadann  pengobatannya.

 pengobatannya. c.

c. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor 

Kel

Keluaruarga ga begbegitu itu pekpeka a terterhadahadap p sitsituasuasi i yanyang g terterjadjadi i daldalam am anganggotgota a kelkeluaruarga,ga, sehing

sehingga ga akan lebih akan lebih cepat dalam cepat dalam mengammengambil keputusan sehingga tidak bil keputusan sehingga tidak berakiberakibatbat  buruk, misal akibat atau komplikasi dari DHF

 buruk, misal akibat atau komplikasi dari DHF (Dengue Haemorragic Fever (Dengue Haemorragic Fever ).). d.

d. Strategi koping yang digunakanStrategi koping yang digunakan

Keluarga yang menggunakan mekanisme koping yang tidak adaptif terkait dengan Keluarga yang menggunakan mekanisme koping yang tidak adaptif terkait dengan masala

masalah h kesehatkesehatan an yang muncul, yang muncul, misal tidak segera misal tidak segera membamembawa wa anggotanggota a keluarkeluargaga yan

yang g sasakit kit ke ke pepelalayanyanan an kekesesehahatatan n cecendndererunung g akakan an memempmpenengargaruhuhi i titingngkakatt kesehatan keluarga.

kesehatan keluarga. 7.

(13)

Apa

Apabibila la ananak ak memempmpununyai yai kekkekebebalalan an yayang ng babaikik, , mamaka ka kekemumumgmgkikinanan n akaakann timbulnya komplikasi dapat dihindarkan.

timbulnya komplikasi dapat dihindarkan.

11.

11.Riwayat giziRiwayat gizi

Status gizi anak yang menderita DHF dapat bervariasi. Semua anak dengan status Status gizi anak yang menderita DHF dapat bervariasi. Semua anak dengan status gizi baik maupun buruk dapat berisiko, apabila ada factor predisposisinya. Anak yang gizi baik maupun buruk dapat berisiko, apabila ada factor predisposisinya. Anak yang men

menderderita ita DHF DHF sersering ing menmengalagalami mi kelukeluhan han muamual, l, munmuntahtah,da,dan n nafnafsu su akaakan n menmenuruurun.n. Apabila kondisi ini berlanjut dan tidak disertai pemenuhan nutrisi yang mencukupi, maka Apabila kondisi ini berlanjut dan tidak disertai pemenuhan nutrisi yang mencukupi, maka anak dapat mengalami penurunan berat badan sehingga status gizinya menjadi kurang. anak dapat mengalami penurunan berat badan sehingga status gizinya menjadi kurang.

12.

12.Kondisi lingkunganKondisi lingkungan

Sering terjadi pada daerah yang padat penduduknya dan lingkumgan yang kurang Sering terjadi pada daerah yang padat penduduknya dan lingkumgan yang kurang  bersih (seperti yang mengenang dan gantungan baju yang di kamar).

 bersih (seperti yang mengenang dan gantungan baju yang di kamar). 13.

13.Pola kebiasaanPola kebiasaan

a)

a)  Nutrisi dan metabolism Nutrisi dan metabolism

 Nutrisi dan metabolisme: frekuensi, jenis, pantangan, nafsu makan berkurang, dan  Nutrisi dan metabolisme: frekuensi, jenis, pantangan, nafsu makan berkurang, dan

nafsu makan menurun. nafsu makan menurun. b)

b) Eliminasi BABEliminasi BAB

Eliminasi BAB: kadang-kadang anak mengalami diare atau konstipasi. Sementara Eliminasi BAB: kadang-kadang anak mengalami diare atau konstipasi. Sementara DHF grade III-IV bisa terjadi melena.

DHF grade III-IV bisa terjadi melena. c)

c) Eliminasi BAK Eliminasi BAK 

Eliminasi BAK: perlu dikaji apakah sering kencing, sedikit atau banyak, sakit Eliminasi BAK: perlu dikaji apakah sering kencing, sedikit atau banyak, sakit

(14)

a)

a) Kesadaran : ApatisKesadaran : Apatis

b)

b) Vital sign : TD : 110/70 mmHgVital sign : TD : 110/70 mmHg c)

c) Kepala : Bentuk mesochepalKepala : Bentuk mesochepal

d)

d) Mata : simetris, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, mata anemisMata : simetris, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, mata anemis e)

e) TTelinga : simetris, bersih tidak ada serumen, tidak ada elinga : simetris, bersih tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengarangangguan pendengaran f)

f) Hidung : ada perdarahan hidung / epsitaksisHidung : ada perdarahan hidung / epsitaksis

g)

g) Mulut : mukosa mulut kering, bibir kering, dehidrasi, ada perdarahan pada ronggaMulut : mukosa mulut kering, bibir kering, dehidrasi, ada perdarahan pada rongga mulut, terjadi perdarahan gusi.

mulut, terjadi perdarahan gusi. h)

h) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kekakuan leher tidak ada, nyeriLeher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kekakuan leher tidak ada, nyeri telan

telan

i)

i) DadaDada

Inspeksi : simetris, ada penggunaan otot bantu pernafasan Inspeksi : simetris, ada penggunaan otot bantu pernafasan

Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan Perkusi : Sonor 

Perkusi : Sonor 

Palpasi : taktil fremitus normal Palpasi : taktil fremitus normal

 j)

 j) AbdomenAbdomen

Inspeksi : bentuk cembung, pembesaran hati (hepatomegali) Inspeksi : bentuk cembung, pembesaran hati (hepatomegali)

Auskultasi : bising usus 8x/menit Auskultasi : bising usus 8x/menit

(15)

Pada mulut didapatkan bahwa mukosa mulut kering, terjadi perdarahan gusi, dan Pada mulut didapatkan bahwa mukosa mulut kering, terjadi perdarahan gusi, dan nyeri telan. Sementara tenggorokan mengalami hyperemia pharing dan terjadi nyeri telan. Sementara tenggorokan mengalami hyperemia pharing dan terjadi  perdarahan telingga (grade II, III, IV ).

 perdarahan telingga (grade II, III, IV ).

b)

b) DadaDada

Bentuk simetris dan kadang-kadang sesak. Pada fhoto thorax terdapat adanya Bentuk simetris dan kadang-kadang sesak. Pada fhoto thorax terdapat adanya cairan yang tertimbun pada paru sebelah kanan, (efusi pleura), rales, ronchi, yang cairan yang tertimbun pada paru sebelah kanan, (efusi pleura), rales, ronchi, yang  biasanya terdapat pada grade III dan IV

 biasanya terdapat pada grade III dan IV..

c)

c) AbdomenAbdomen

Mengalami nyeri tekan, pembesaran hati (hepatomegali) dan asites. Ekstremitas : Mengalami nyeri tekan, pembesaran hati (hepatomegali) dan asites. Ekstremitas : akral dingin, serta terjadi nyeri otot, sendi, serta tulang.

akral dingin, serta terjadi nyeri otot, sendi, serta tulang.

16.

16.Diagnosa Keperawatan KeluargaDiagnosa Keperawatan Keluarga

1.

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. L dikeluarga Tn. APerubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. L dikeluarga Tn. A dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat An. L yang mengalami DHF dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat An. L yang mengalami DHF (( Dengue Haemorragic Fever  Dengue Haemorragic Fever ).).

2.

2. KuKurarangngnynya a vovolulume me cacairiran an tutububuh h papada da AnAn. . L L didikekeluluararga ga TnTn. . A A dedengnganan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah An. L yang mengalami DHF ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah An. L yang mengalami DHF (( Dengue Haemorragic Fever  Dengue Haemorragic Fever ).).

3.

3. Kurangnya pengetahuan pada An. L dikeluarga Tn. A dengan ketidakmampuanKurangnya pengetahuan pada An. L dikeluarga Tn. A dengan ketidakmampuan kel

keluaruarga ga dadalalam m memengengenal nal mamasasalalah h An. An. L L yayang ng memengngalalamami i DHDHF F (( Dengue Dengue  Haemorragic Fever 

 Haemorragic Fever ).).

17.

(16)

2)

2) Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder 

-- AnjAnjururkakan n ununtutuk k sesedidiakakan an mamakakanan nan dadalalam m veventintilalasi si yayang ng baibaik, k, lilingngkukungangann menyena

menyenangkan karena lingkungkan karena lingkungan yang ngan yang menyenamenyenangkan akan menurunkngkan akan menurunkan stressan stress dan lebih kondusif untuk makan.

dan lebih kondusif untuk makan.

-- BerBerikaikan n kebekebersirsihan han oraoral l karkarena ena mulmulut ut yang yang berbersih sih dapadapat t menmeningingkatkkatkan an rasrasaa makanan.

makanan. 3)

3) Pencegahan tersier Pencegahan tersier 

-- Monitor mual dan muntah.Monitor mual dan muntah. -- Monitor adanya penurunan BB.Monitor adanya penurunan BB.

-- Monitor interaksi anak atau orang tua Monitor interaksi anak atau orang tua selama makan.selama makan.

-- Kolaborasi nutrisi perenteral total, terapi Kolaborasi nutrisi perenteral total, terapi IV sesuai indikasi.IV sesuai indikasi.

2.

2. Diagnosa Keperawatan IIDiagnosa Keperawatan II a)

a) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak adanya tanda-tanda dehidrasi,Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak adanya tanda-tanda dehidrasi, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan.

membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan.

b)

b) Rencana tindakanRencana tindakan 1)

1) Pencegahan primer Pencegahan primer 

-- Pantau status hidrasi (kelembaban membran, nadi akuPantau status hidrasi (kelembaban membran, nadi aku rat).rat). -- Monitor masukan makanan/cairan.Monitor masukan makanan/cairan.

2)

(17)

-- Mempunyai perencanaan pada kondisi kegawatan.Mempunyai perencanaan pada kondisi kegawatan.

-- Dorong untuk mengikuti informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan lain.Dorong untuk mengikuti informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan lain. 2)

2) Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder 

-- Diskusikan tentang proses penyakit (pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebabDiskusikan tentang proses penyakit (pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan komplikasi.

dan komplikasi.

-- JeJelalaskskan an sesecacara ra rarasisiononal al tetentntanang g pepengngelelololaan aan teterarapi pi atatau au peperarawawatatan n yayangng dianjurkan.

dianjurkan.

-- Ajarkan tentang makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan.Ajarkan tentang makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan.

3)

3) Pencegahan tersier Pencegahan tersier 

-- Kaji ulang pengetahuan keluarga tentang proses penyakit.Kaji ulang pengetahuan keluarga tentang proses penyakit.

(18)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA SDR.E DI KELUARGA TN.W DENGAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA SDR.E DI KELUARGA TN.W DENGAN

PENY

PENYAKIT DENGUE HAEMORAGIC AKIT DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)FEVER (DHF)

DI KAMPUNG PANGADEGAN KEC. CIBEUREUM DI KAMPUNG PANGADEGAN KEC. CIBEUREUM

A.

A. DATA UMUMDATA UMUM

1.

1.  Nama Kepala Keluarga Nama Kepala Keluarga : Tn. W: Tn. W 2.

2. Alamat Alamat Kepala Kepala Keluarga Keluarga : : Kp. Kp. Pangadegan Pangadegan Rt/Rw Rt/Rw 06/01 06/01 kel. kel. Kota Kota Baru,Baru,

Kec. Cibeurem Kec. Cibeurem 3.

3. Pendidikan Pendidikan Kepala Kepala Keluarga Keluarga : : SMASMA 4.

4. Komposisi KeluargaKomposisi Keluarga

 N  N o o

 Nama

 Nama HubunganHubungan Dengan Dengan KK  KK  Umur Jenis Umur Jenis Kelami Kelami n n Status Status Perkawina Perkawina n n Pe

Pendndididikikan an PePekerkerjajaanan KeKeteterarangnganan Imunisasi Imunisasi

1

1 NNyy..LL IIssttrri i 552 2 tthh PP kkaawwiinn SSD D PPeennjjaahhiit t lleennggkkaapp 2

2 TTnn..HH AAnnkk..kkaanndduu ng

ng

3

30 0 tth h LL kkaawwiinn SSMMKK BBuurruuh h lleennggkkaapp

3

3 SSddrr..EE AAnnkk.. kandung kandung

2

20 0 tthh LL bbeelluumm SMSMAA PPeellaajjaar r lleennggkkaapp

4

(19)

Keterangan : Keterangan : : Laki-laki : Laki-laki : Perempuan : Perempuan : Sudah Meninggal : Sudah Meninggal : Klien : Klien : Menikah : Menikah : Garis Keturunan : Garis Keturunan : Tinggal Serumah : Tinggal Serumah 5.

5. Tipe KeluargaTipe Keluarga

Keluarga Tn W termasuk keluarga besar (

Keluarga Tn W termasuk keluarga besar (estended familyestended family) yang terdiri dari Kepala Keluarga,) yang terdiri dari Kepala Keluarga, istri, 2 anak, 1 orang menantu, 1 orang cucu.

istri, 2 anak, 1 orang menantu, 1 orang cucu. 6.

(20)

 AAnnaak k 11 : : 990000..000000//bbuullaann Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari

Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari

Dili

Dilihat hat dari penghasilan masing-mdari penghasilan masing-masing anggota asing anggota keluarkeluarga ga yang sudah yang sudah bekerjbekerja, a, keluarkeluargaga mempunyai status social ekonomi menengah. Dengan pengeluaran perbulan mencapai untuk  mempunyai status social ekonomi menengah. Dengan pengeluaran perbulan mencapai untuk  Tn.W dengan

Tn.W dengan NyNy.L .L sebsebesaesar r ± ± Rp. Rp. 1.501.500.00.000. 00. sedsedangangkan kan pengpenghashasilailan n anak anak perpertamtama a didi gunakan untuk pemenuhan kebutuhan keluarganya sebesar Rp. ±700.000.

gunakan untuk pemenuhan kebutuhan keluarganya sebesar Rp. ±700.000.

9.

9. Kebutuhan RekreasiKebutuhan Rekreasi

1)

1) Rekreasi Yang Digunakan Rekreasi Yang Digunakan Dalam RumahDalam Rumah

Keluarga Tn. W tidak pernah pergi bersama untuk berekrasi, hanya saja bila ada kemauan Keluarga Tn. W tidak pernah pergi bersama untuk berekrasi, hanya saja bila ada kemauan dan waktu luangnya digunakan menonton TV dan membersihkan rumah bersama-sama dan waktu luangnya digunakan menonton TV dan membersihkan rumah bersama-sama anggota keluarga di

anggota keluarga di saat hari libur.saat hari libur.

2)

2) Rekreasi Yang Dilakukan Rekreasi Yang Dilakukan Di Luar Di Luar RumahRumah

Keluarga Tn. W jarang berekreasi di luar di tempat rekreasi, hanya saja berkunjung ke Keluarga Tn. W jarang berekreasi di luar di tempat rekreasi, hanya saja berkunjung ke rumah saudara terdekat.

rumah saudara terdekat.

B.

B. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGATAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1.

(21)

3.

3. Riwayat Keluarga IntiRiwayat Keluarga Inti Dalam keluar

Dalam keluarga, ga, tidak ada tidak ada riwayriwayat at penyakipenyakit t menulamenular, menahun, dan r, menahun, dan menurumenurun. n. RiwayRiwayatat masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :

masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut : 1)

1) Kepala Keluarga, Tn. W pernah mengalami riwayat penyakit Vertigo, sehingga harusKepala Keluarga, Tn. W pernah mengalami riwayat penyakit Vertigo, sehingga harus dirawat inap selama 10 hari di Rumah Sakit dan sekarang dinyatakan belum sembuh dirawat inap selama 10 hari di Rumah Sakit dan sekarang dinyatakan belum sembuh total sehingga menyebabkan mobilisasinya terganggu.

total sehingga menyebabkan mobilisasinya terganggu. 2)

2) Isteri, Ny. L tidak mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan Ny. L berobat danIsteri, Ny. L tidak mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan Ny. L berobat dan rawat inap di Rumah Sakit.

rawat inap di Rumah Sakit. 3)

3) Anak Pertama, Tn. H tidak mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan Ny. LAnak Pertama, Tn. H tidak mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan Ny. L  berobat dan rawat inap di Rumah Sakit.

 berobat dan rawat inap di Rumah Sakit.

4)

4) Anak Kedua, Sdr. E pernah mengalami riwayat penyakit DHF, sehingga harus dirawatAnak Kedua, Sdr. E pernah mengalami riwayat penyakit DHF, sehingga harus dirawat inap selama 10 hari di Rumah Sakit dan sekarang dinyatakan sudah sembuh .

inap selama 10 hari di Rumah Sakit dan sekarang dinyatakan sudah sembuh . 5)

5) Menantu, Ny. R tidak mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan Ny. L berobatMenantu, Ny. R tidak mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan Ny. L berobat dan rawat inap di Rumah Sakit.

dan rawat inap di Rumah Sakit.

6)

6) Cucu , An. M tidak mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan Ny. L berobatCucu , An. M tidak mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan Ny. L berobat dan rawat inap di Rumah Sakit.

dan rawat inap di Rumah Sakit.

4.

4. Riwayat Keluarga SebelumnyaRiwayat Keluarga Sebelumnya

Dari keluarga Tn.W, Tn.W pernah mengidap penyakit vertigo. Akibat dari vertigo sendiri Dari keluarga Tn.W, Tn.W pernah mengidap penyakit vertigo. Akibat dari vertigo sendiri keseimbangan berjalan Tn.W tidak normal seperti semula. Sedangkan anggota keluarga keseimbangan berjalan Tn.W tidak normal seperti semula. Sedangkan anggota keluarga yang lain hanya mengalami penyakit pusing biasa dan sembuh dengan membeli obat dari yang lain hanya mengalami penyakit pusing biasa dan sembuh dengan membeli obat dari

(22)

6 6 5 5 1 1 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 utama utama Keterangan : Keterangan : 1. 1. DapDapurur 2.

2. KamaKamar r mandmandii 3.

3. KamaKamar r tidutidurr 4.

4. RRuang uang tamutamu 5.

5. RuRuang ang kerjakerja 6.

6. PaParkirrkir 7.

(23)

kamar tidur ketiga tidak ada jendela namun memiliki ventilasinya. An. L lebih sering kamar tidur ketiga tidak ada jendela namun memiliki ventilasinya. An. L lebih sering tid

tidur ur di di kamkamar ar ketiketiga. ga. DapuDapur r terterletletak ak serseruanuangan gan dendengan gan ruaruang ng makmakan an terterdapadapatt ventilasi. Lingkungan sekitar rumah jalan sudah dikeraskan atau di semen, posisi ventilasi. Lingkungan sekitar rumah jalan sudah dikeraskan atau di semen, posisi rumah dekat dengan rel kereta api dan tidak ada pembuangan sampah (bak sampah). rumah dekat dengan rel kereta api dan tidak ada pembuangan sampah (bak sampah).

d)

d) Kebiasaan Keluarga dalam Perawatan RumahKebiasaan Keluarga dalam Perawatan Rumah

Kebersihan rumah adalah tanggung jawab semua anggota keluarga, dimana semua Kebersihan rumah adalah tanggung jawab semua anggota keluarga, dimana semua ang

anggota gota kelkeluaruarga ga memmempunypunyai ai tugtugas as dan dan tantanggunggung g jawjawab ab masmasinging-ma-masinsing g daldalamam kebersihan rumah. Namun keluarga Tn. W dan Tn. H jarang untuk membersihkan kebersihan rumah. Namun keluarga Tn. W dan Tn. H jarang untuk membersihkan atau merawat rumah karena kesibukan pekerjaan sehingga pekerjaan membersihkan atau merawat rumah karena kesibukan pekerjaan sehingga pekerjaan membersihkan rumah dilakukan

rumah dilakukan oleh Ny.L dan Ny.R.oleh Ny.L dan Ny.R.

e)

e) Sistem Pembuangan SampahSistem Pembuangan Sampah

Dalam keluarga Tn. W sampah keluarga di buang di belakang rumah di tampung dan Dalam keluarga Tn. W sampah keluarga di buang di belakang rumah di tampung dan di bakar. Karena tidak terjangkau mobil angkutan sampah sehingga sampah rumah di di bakar. Karena tidak terjangkau mobil angkutan sampah sehingga sampah rumah di musnahkan dengan cara di bakar di belakang rumah sekitar 2 m dari rumah.

musnahkan dengan cara di bakar di belakang rumah sekitar 2 m dari rumah. f)

f) System drainase air System drainase air 

Sum

Sumber ber air air yanyang g digdigunakunakan an Tn.Tn.W W menmengguggunakanakan n air air PDAPDAM, M, disdisediediakan akan temtempatpat  penampungan

 penampungan air air dan dan memisahkan memisahkan antara antara air air buat buat memasak memasak dan dan buat buat mencuci. mencuci. DiDi samping rumah ada selokan dan dijadikan pembuangan air bekas.

samping rumah ada selokan dan dijadikan pembuangan air bekas. g)

g) Kondisi air Kondisi air 

Kondisi air tidak berwarna, jernih dan tidak berasa. Air PDAM di gunakan untuk  Kondisi air tidak berwarna, jernih dan tidak berasa. Air PDAM di gunakan untuk 

(24)

4.

4. Perkunpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakatPerkunpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

a)

a) Peran Serta Keluarga dalam Perkumpulan di MasyarakatPeran Serta Keluarga dalam Perkumpulan di Masyarakat Hubungan keluarga dengan

Hubungan keluarga dengan tetangga tampak baik tetangga tampak baik dan harmonis. Waldan harmonis. Walaupun Ny. Laupun Ny. L tidak bisa mengikuti kegiatan ibu-ibu setempat karena

tidak bisa mengikuti kegiatan ibu-ibu setempat karena sibuk kerja dari pagi sampaisibuk kerja dari pagi sampai malam namun tetap menjaga hub

malam namun tetap menjaga hubungan baik dengan warga sekitar. Tn.W mengkutiungan baik dengan warga sekitar. Tn.W mengkuti kegiatan perkumpulan tiap bulan

kegiatan perkumpulan tiap bulan sekali, sedangkan sekali, sedangkan Tn.H suka pulang kerja Tn.H suka pulang kerja tidak tidak  menentu tetapi bila ada kgiatan dalam masyarakat selalu mengikuti

menentu tetapi bila ada kgiatan dalam masyarakat selalu mengikuti

b)

b) Persepsi Keluarga Mengenai Perkumpulan di MasyarakatPersepsi Keluarga Mengenai Perkumpulan di Masyarakat

Keluarga mengatakan perkumpulan di masyarakat sangat berguna memecahkan Keluarga mengatakan perkumpulan di masyarakat sangat berguna memecahkan masalah-masalah yang ada lingkungan dan tempat berinteraksi antar tetangga masalah-masalah yang ada lingkungan dan tempat berinteraksi antar tetangga (silaturahim).

(silaturahim). c)

c) Adat dan Kebiasaan Komunitas Sekitar Adat dan Kebiasaan Komunitas Sekitar 

Sel

Selama ama ini ini tettetanggangga-ta-tetaetanggangganya nya memmempunypunyai ai kebikebiasaasaan an apabapabila ila ada ada salsalah ah satsatuu te

tetatanggnggananya ya yayang ng sasakikit t memerereka ka sasaliling ng banbantutu-m-memembabantntu. u. BeBergrgototong ong roroyoyongng membersihkan kampung tiap dua minggu sekali.

membersihkan kampung tiap dua minggu sekali.

5.

5. System pendukung keluargaSystem pendukung keluarga

Keluarga memiliki fasilitas kesehatan yang memadai misalnya: tersedia MCK, kotak obat Keluarga memiliki fasilitas kesehatan yang memadai misalnya: tersedia MCK, kotak obat  pribadi,

 pribadi, motor motor sebagai sebagai sarana sarana transportasi. transportasi. Sedangkan Sedangkan fasilitas fasilitas sosialnya sosialnya berupa berupa mengikutimengikuti  penyuluhan

 penyuluhan kesehatan kesehatan misalnya misalnya : : penyuluhan penyuluhan DBD, DBD, diadakannya diadakannya imunisasi seperti imunisasi seperti tetanus,tetanus, cam

(25)

Peran formal : Tn.W tidak pernah menjadi pengurus dalam masyarakat, sekarang Peran formal : Tn.W tidak pernah menjadi pengurus dalam masyarakat, sekarang hanya menjadi anggota masyarakat

hanya menjadi anggota masyarakat

Per

Peran an infinformormal al : : menmenjadi kepala jadi kepala kelkeluaruarga, ga, suasuami, mi, ayaayah h kakkakek, ek, mermertuatua, , dandan menantu.

menantu.

  Ny Ny.L:.L:

Peran formal : aktif sebagai anggota masyarakat, perkumpulan ibu-ibu pengajian, Peran formal : aktif sebagai anggota masyarakat, perkumpulan ibu-ibu pengajian, dan perkumpulan ibu-ibu di lingkungan tempat tinggal.

dan perkumpulan ibu-ibu di lingkungan tempat tinggal. Peran informal : sebagai ibu rumah tangga,

Peran informal : sebagai ibu rumah tangga, sitri, nenek, dan mertua.sitri, nenek, dan mertua.

 Tn. H :Tn. H :

Peran formal : sebagai anggota masyarakat, anggota ketua karang taruna. Peran formal : sebagai anggota masyarakat, anggota ketua karang taruna. Peran informal : aktif sebagai anggota keluarga, suami, anak,

Peran informal : aktif sebagai anggota keluarga, suami, anak, ayah.ayah.

 Ny Ny.R :.R :

Per

Peran an forformal mal : : sebsebagai agai anganggotgota a perperkumkumpulpulan an ibuibu-ib-ibu u di di linlingkungkungan gan temtempatpat tinggal

tinggal

Peran informal : sebagai ibu rumah tangga,

Peran informal : sebagai ibu rumah tangga, ibu, istri, menantu di keluarga.ibu, istri, menantu di keluarga. Sdr.E :

Sdr.E :

Peran formal : sebagai anggota ikatan

Peran formal : sebagai anggota ikatan mahasiswamahasiswa

Peran informal : anak, adik. sepupu Peran informal : anak, adik. sepupu An.M :

(26)

E.

E. FUNGSI KELUARGAFUNGSI KELUARGA

1.

1. Fungsi Afektif Fungsi Afektif 

Perhatian yang kurang sehingga penderita DHF

Perhatian yang kurang sehingga penderita DHF (Dengue Haemorragic Fever)(Dengue Haemorragic Fever) tidak tidak  mendapatkan perawatan kesehatan yang dibutuhkan.

mendapatkan perawatan kesehatan yang dibutuhkan. 2.

2. Fungsi SosialFungsi Sosial

Ti

Tingkangkat t kepkependiendidikadikan n dan dan penpengetagetahuahuan n masmasyarayarakat kat renrendahdah, , sehsehingingga ga daldalam am proprosesses sosia

sosialisalisasi si masyarmasyarakat, keluarga akat, keluarga tidatidak k mendapamendapatkan tkan inforinformasi yang masi yang tepat tentang tepat tentang DHFDHF dan penanganannya.

dan penanganannya. 3.

3. Fungsi perawatan keluargaFungsi perawatan keluarga

1.

1. Mengenal MasalahMengenal Masalah

Saat pengkajian semua anggota keluarga dalam keadaan sehat, akan tetapi An. E Saat pengkajian semua anggota keluarga dalam keadaan sehat, akan tetapi An. E yang sudah 10 hari di rawat di Rumah Sakit sudah sembuh dari penyakit DHF, yang sudah 10 hari di rawat di Rumah Sakit sudah sembuh dari penyakit DHF, namun masih mengalami mual tiap kali makan, BB menurun, keengganan untuk  namun masih mengalami mual tiap kali makan, BB menurun, keengganan untuk  makan, membran mukosa bibir kering, tampak masih lemah dan merasakan selalu makan, membran mukosa bibir kering, tampak masih lemah dan merasakan selalu haus. Keluarga tidak tahu tentang pengertian DHF, penyebab DHF, tanda dan gejala haus. Keluarga tidak tahu tentang pengertian DHF, penyebab DHF, tanda dan gejala serta faktor penyebab

serta faktor penyebab yang mempengaruhi DHF.yang mempengaruhi DHF. 2.

2. Mengambil KeputusanMengambil Keputusan

Keluarga Tn. W mengatakan saat Sdr. E demam tinggi dulu diberi obat dari warung. Keluarga Tn. W mengatakan saat Sdr. E demam tinggi dulu diberi obat dari warung.  Namun

 Namun selama 2 selama 2 hari demam hari demam tinggi Stinggi Sdrdr.E .E tidak tidak mengalami mengalami penurunan penurunan suhu suhu tubuh.tubuh. Did

Diduga uga SdrSdr. . E E menmengalgalami ami penpenyakiyakit t titipes pes sehsehingingga ga kelkeluaruarga ga memmemberberikaikan n obaobatt tradisional. Akan tetapi tidak sembuh-sembuh Sehingga keluarga Tn. W mendapat tradisional. Akan tetapi tidak sembuh-sembuh Sehingga keluarga Tn. W mendapat

(27)

F

F.. STRESS DAN KOPING KELUARGASTRESS DAN KOPING KELUARGA

1.

1. Stressor Jangka Pendek Stressor Jangka Pendek 

Apabila keluarga mempunyai masalah dalam kesehatan, anggota keluarga ada yang Apabila keluarga mempunyai masalah dalam kesehatan, anggota keluarga ada yang menderita DHF maka bagaimana cara keluarga merawat anggota keluarga yang menderita DHF maka bagaimana cara keluarga merawat anggota keluarga yang menderita tersebut.

menderita tersebut.

2.

2. Stressor jangka panjangStressor jangka panjang

 Kekambuhan penyakit Kekambuhan penyakit vertigo pada Tn.Wvertigo pada Tn.W.. 3.

3. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Stressor Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Stressor 

Keluarga Tn. A begitu peka terhadap situasi yang terjadi dalam anggota keluarga, Keluarga Tn. A begitu peka terhadap situasi yang terjadi dalam anggota keluarga, sehingga akan lebih cepat dalam mengambil keputusan sehingga tidak berakibat sehingga akan lebih cepat dalam mengambil keputusan sehingga tidak berakibat  buruk, misal akibat atau komplikasi dari DHF

 buruk, misal akibat atau komplikasi dari DHF..

4.

4. Stressor Koping yang DigunakanStressor Koping yang Digunakan

Keluarga yang menggunakan mekanisme koping yang tidak adaptif terkait dengan Keluarga yang menggunakan mekanisme koping yang tidak adaptif terkait dengan masalah kesehatan yang muncul, misal tidak segera membawa anggota keluarga masalah kesehatan yang muncul, misal tidak segera membawa anggota keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan cenderung akan mempengaruhi tingkat kesehatan yang sakit ke pelayanan kesehatan cenderung akan mempengaruhi tingkat kesehatan keluarga.

keluarga.

5.

5. Strategi adaftasi disfungsionalStrategi adaftasi disfungsional

Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak, Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak,

(28)

n n fisi fisi k  k  T TBB 11669 9 ccmm 16160 0 ccmm 11770 0 ccmm 11665 5 ccmm 11667 7 ccmm 775 5 ccmm B BBB 6655 kkgg 7070 kkgg 6655kkgg 6600 kkgg 5555kkgg 1155 kkgg T TDD 113300//880 0 mmmmHHgg 131300//880 0 mmmmHHgg 112200//880 0 mmmmHHgg 111100//880 0 mmmmHHgg 111100//770 0 mmmmHHgg ---R

RRR 225 5 xx//mmeenniitt 23 23 xx//mmeenniitt 225 5 xx//mmeenniitt 222 2 xx//mmeenniitt 225 5 xx//mmeenniitt 220 0 xx//mmeenniitt  N

 N 80 x/menit80 x/menit 84 x/menit84 x/menit 70 70 x/menitx/menit 75 x/menit75 x/menit 80 x/menit80 x/menit Ra Ra mb mb ut ut Bersih, Bersih,  beruban, lurus  beruban, lurus Ber

Bersihsih, , hithitam,am, agak ikal

agak ikal

Ber

Bersihsih, , hithitam,am, lurus lurus Bersih, hitam, Bersih, hitam, lurus lurus Bersih, hitam, Bersih, hitam, lurus lurus Bersih, Bersih, hitam, lurus hitam, lurus ko ko nju nju ngt ngt iva iva T

Tiiddaak k aanneemmiiss TTiiddaak k aanneemmiiss TTiiddaak k aanneemmiiss TTiiddaak k aanneemmiiss MMaassiih h ppuuccaatt TTiiddaak k aanneemmiiss

Scl Scl era era

T

Tiiddaak k iikkhhtteerriikk TTiiddaak k iikkhhtteerriikk TTiiddaak k iikkhhtteerriikk TTiiddaak k iikkhhtteerriikk TTiiddaak k iikkhhtteerriikk TTiiddaak k  ikhterik  ikhterik  Hi Hi du du ng ng Simet

Simetris, ris, tidak tidak  ada sekret, ada sekret, tidak ada polip tidak ada polip

Simet

Simetris, ris, tidak tidak  ada sekret, ada sekret, tidak ada polip tidak ada polip

Simet

Simetris, ris, tidak tidak  ada sekret,

ada sekret, tidak ada polip tidak ada polip

Simetris, tidak  Simetris, tidak  ada sekret, ada sekret, ttiiddaak k aaddaa  polip  polip Simetris, tidak  Simetris, tidak  ada sekret, ada sekret, ttiiddaak k aaddaa  polip

 polip

Simetris, Simetris, ttiiddaak k aaddaa sekret,

sekret,

ttiiddaak k aaddaa  polip  polip Mu Mu lut lut Be

Bersrsihih, , titidadak k  ada stomatitis ada stomatitis

Be

Bersrsihih, , titidadak k  ada stomatitis ada stomatitis

Be

Bersrsihih, , titidadak k  ada stomatitis ada stomatitis

Be

Bersrsihih, , titidadak k  ada stomatitis ada stomatitis

Sediki

Sedikit t kotorkotor,, mukosa

mukosa

Bersi

Bersih, h, tidak tidak  ada

(29)

n

n tteerraabba a mmaassssaa tteerraabba a mmaassssaa tteerraabba a mmaassssaa tteerraabba a mmaassssaa tteerraabba a mmaassssaa ttiiddaak k tteerraabbaa massa massa Ek  Ek  str  str  em em itas itas A Attaas s : : bbaaiikk,, tidak ada nyeri tidak ada nyeri tek

tekan, an, renrentantangg gerak tangan gerak tangan  baik.

 baik. Ba

Bawawah h : : titidak dak   baik,

 baik,

keseimbangan keseimbangan  jalan

 jalan tidak tidak   baik.

 baik. tidak tidak adaada nyeri

nyeri tek

tekan, an, renrentantangg g

geerraak k kkaakkii  baik.

 baik.

A

Attaas s : : bbaaiikk,, tidak ada nyeri tidak ada nyeri tek

tekan, an, renrentantangg gerak tangan gerak tangan  baik.

 baik. Ba

Bawawah h : : baibaik,k, tidak ada nyeri tidak ada nyeri tek

tekan, an, renrentantangg g

geerraak k kkaakkii  baik.

 baik.

A

Attaas s : : bbaaiikk,, tidak ada nyeri tidak ada nyeri tek

tekan, an, renrentantangg gerak tangan gerak tangan  baik.

 baik. Ba

Bawawah h : : baibaik,k, tidak ada nyeri tidak ada nyeri tek

tekan, an, renrentantangg g

geerraak k kkaakkii  baik.

 baik.

A

Attaas s : : bbaaiikk,, ttiiddaak k aaddaa ny

nyereri i tetekakan,n, ren

rentantang g gergerak ak  tangan tangan  baik.  baik. Bawah : baik, Bawah : baik, ttiiddaak k aaddaa nyeri

nyeri

tekan, rentang tekan, rentang g

geerraak k kkaakkii  baik.

 baik.

A

Attaas s : : bbaiaikk,, ttiiddaak k aaddaa ny

nyereri i tetekakan,n, ren

rentantang g gergerak ak  tangan tangan  baik.  baik. Bawah : baik, Bawah : baik, ttiiddaak k aaddaa nyeri

nyeri

tekan, rentang tekan, rentang g

geerraak k kkaakkii  baik.

 baik.

At

Atas as : : babaikik,, ttiiddaak k aaddaa ny

nyereri i tetekankan,, rentang gerak  rentang gerak  tangan tangan  baik.  baik. B Baawwaah h ::  baik,

 baik, tidak tidak  ada nyeri ada nyeri tekan, tekan, rentang gerak  rentang gerak  kaki baik. kaki baik. 1.

1. Aktivitas Kehidupan Sehari-hari Anggota KeluargaAktivitas Kehidupan Sehari-hari Anggota Keluarga a)

a)  Nutrisi Nutrisi

Komposisi makanan pada keluarga Tn. W terdiri dari makanan pokok yaitu nasi, Komposisi makanan pada keluarga Tn. W terdiri dari makanan pokok yaitu nasi, sayur mayur selalu ada, lauk pauk nabati selalu ada dan lauk pauk hewani sayur mayur selalu ada, lauk pauk nabati selalu ada dan lauk pauk hewani

(30)

kadang-Tn. W minum kurang lebih 7-8 gelas

Tn. W minum kurang lebih 7-8 gelas per hari air putih dan per hari air putih dan pagi hari the manis, Ny. Lpagi hari the manis, Ny. L minum kurang lebih 7-8 gelas per hari air putih, pagi hari teh manis. Tn.H minum minum kurang lebih 7-8 gelas per hari air putih, pagi hari teh manis. Tn.H minum 2-3 botol minum dan sering minum air suplemen dalam tiap mau kerja,Ny.R minum 3 botol minum dan sering minum air suplemen dalam tiap mau kerja,Ny.R minum 6-7 gelas per hari air putih. Sdr.E suka minum 3-4 gelas per hari dan 1 botol minum air  7 gelas per hari air putih. Sdr.E suka minum 3-4 gelas per hari dan 1 botol minum air   putih.

 putih. An. An. M M minum minum kurang kurang lebih lebih 4-5 4-5 gelas gelas per per hari hari air air putih,dan putih,dan suka suka jajanjajan minuman es.

minuman es.

c)

c) EliminasiEliminasi

Tn.W : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 6-8 kali sehari warna kuning jernih. Tn.W : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 6-8 kali sehari warna kuning jernih.

 Ny

 Ny.L : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 5-6 kali sehari warna kuning jernih..L : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 5-6 kali sehari warna kuning jernih. Tn.H : BAB 1 kali sehari lunak,

Tn.H : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 6-8 kali bau khas. BAK 6-8 kali sehari warna kuning jernih.sehari warna kuning jernih.

 Ny

 Ny.H : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 4-5 kali sehari warna kuning jernih..H : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 4-5 kali sehari warna kuning jernih. Sdr.E : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 5-7

Sdr.E : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 5-7 kali sehari warna kuning jernih.kali sehari warna kuning jernih. d)

d) MobilisasiMobilisasi

Tn. W beraktifitas dengan pekerjaannya sebagai buruh jasa di perusahaan, berangkat Tn. W beraktifitas dengan pekerjaannya sebagai buruh jasa di perusahaan, berangkat  bila

 bila masuk masuk pagi pagi pukul pukul 07.30 07.30 WIB WIB dengan dengan menggunakan menggunakan sepeda sepeda motor motor dan dan pulangpulang sore hari sekitar pukul 17.30 WIB tergantung selesainya pekerjaan. Tn.H berangkat sore hari sekitar pukul 17.30 WIB tergantung selesainya pekerjaan. Tn.H berangkat kerja menjadi supir angkut tidak menentu kadang dalam 1 bulan 3 minggu kerja dan kerja menjadi supir angkut tidak menentu kadang dalam 1 bulan 3 minggu kerja dan  pulang

 pulang tergantung tergantung pergantian pergantian kerja. kerja. SdrSdr.E .E suka suka berangkat berangkat sekolah sekolah memakai memakai motor motor  dari pagi jam 07.00 dan pulang jam 03.00. untuk Ny.L dan Ny.R bekerja di rumah , dari pagi jam 07.00 dan pulang jam 03.00. untuk Ny.L dan Ny.R bekerja di rumah , apabila ada keperluan ke pasar, suka naik angkutan umum.

apabila ada keperluan ke pasar, suka naik angkutan umum.

e)

(31)

 N  N O O

S

Siimmppttoomm EEttiioollooggii PPrroobblleemm

1

1 DDS : S : SSddr r E mE meennggeelluuh bh baaddaannnnyyaa  panas sampai merasa sakit.  panas sampai merasa sakit.

DO : Bila suhu badan Sdr. E DO : Bila suhu badan Sdr. E n

naaiikk, , kkeelluuaarrgga a hhaannyyaa mengompres Sdr. E.

mengompres Sdr. E.

Ketidakmampuan Ketidakmampuan keluar

keluarga ga untuk untuk mengenamengenall ttaanndda-a-ttaannda da ppeennyyaakikitt DHF.

DHF.

M

Meneniinnggkakattnnya ya ssuuhhuu (hipertermi) (hipertermi) 2 2 DDS S :: - Keluarga Tn. W mengatakan - Keluarga Tn. W mengatakan Sdr. E masih sering Sdr. E masih sering mual tiap kali makan. mual tiap kali makan.

- Keluarga mengatakan Sdr. E - Keluarga mengatakan Sdr. E nafsu makan berkurang, porsi nafsu makan berkurang, porsi makan tidak pernah habis. makan tidak pernah habis. DO : DO : - BB Sdr. E (57 kg) - BB Sdr. E (57 kg) - TB 165 cm - TB 165 cm - Usia 20 tahun - Usia 20 tahun

- Mual tiap kali makan - Mual tiap kali makan - Porsi makan tidak  - Porsi makan tidak   pernah habis  pernah habis - Membran mukosa - Membran mukosa kering. kering.

Perubahan nutrisi kurang Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dari kebutuhan tubuh  pada An. L

 pada An. L dikeluargadikeluarga Tn. A Tn. A Ketidakmampuan Ketidakmampuan keluarga dalam keluarga dalam merawat anggota merawat anggota keluarga yang keluarga yang mengalami DHF mengalami DHF (( Dengue Dengue  Haemorragic  Haemorragic  Fever   Fever ).). 3

3 DDS : S : JJiikka ga geejjaalla ta tiimmbbuul Sl Sddrr. E. E h

haannyya a ddiiaamm, , ttiiddaak k aaddaa kesomunikasi dengan keluarga. kesomunikasi dengan keluarga.

Ketidakefektifan keluarga Ketidakefektifan keluarga da

dallam am beberrkokommununiikakassii dengan Sdr. E

dengan Sdr. E

Ko

Kopiping ng kelkeluauargrga a yanyangg tidakefektif 

(32)

 NO

 NO KriteriaKriteria SkorSkor BobotBobot PenghitunganPenghitungan JustifikasiJustifikasi

1 1 Sifat Masalah Sifat Masalah  AktualAktual  AncamanAncaman Kesehatan Kesehatan  KeadaanKeadaan Sejahtera Sejahtera 3 3 2 2 1 1 1

1 22//3 3 x 1 x 1 = = 22//33 Sdr. E merasa sakitSdr. E merasa sakit karena panas karena panas 2 2 Kemungkinan Kemungkinan masalah dapat masalah dapat diubah diubah  MudahMudah  SebagianSebagian

Tidak dapatTidak dapat

2 2 1 1 0 0 2 2 ½ ½ x x 2 2 = = 11 Keluarga hanya Keluarga hanya mampu menuntaskan mampu menuntaskan sebagian sebagian 3 3 Potensi masalah Potensi masalah untuk dicegah untuk dicegah  TinggiTinggi  SedangSedang  RendahRendah 3 3 2 2 1 1 1

1 11//3 3 x x 1 1 = = 11//33 Masih belum biasMasih belum bias mencegah mencegah

Menonjolnya Menonjolnya

(33)

 NO

 NO KriteriaKriteria SkorSkor BobotBobot PenghitunganPenghitungan JustifikasiJustifikasi

1 1 Sifat Masalah Sifat Masalah  AktualAktual  AncamanAncaman Kesehatan Kesehatan  KeadaanKeadaan Sejahtera Sejahtera 3 3 2 2 1 1 1

1 22//3 3 x 1 x 1 = = 22//33 SdrSdr. E terasa . E terasa mualmual muntah muntah 2 2 Kemungkinan Kemungkinan masalah dapat masalah dapat diubah diubah  MudahMudah  SebagianSebagian

Tidak dapatTidak dapat

2 2 1 1 0 0 2 2 ½ ½ x x 2 2 = = 11 Keluarga menyatakan Keluarga menyatakan  pemenuhan nutrisi  pemenuhan nutrisi Sdr. E masih kurang Sdr. E masih kurang 3 3 Potensi masalah Potensi masalah untuk dicegah untuk dicegah  TinggiTinggi  SedangSedang  RendahRendah 3 3 2 2 1 1 1

1 11//3 3 x x 1 1 = = 11//33 Masalah belum biasMasalah belum bias dicegah

dicegah

Menonjolnya Menonjolnya

(34)

 AktualAktual  AncamanAncaman Kesehatan Kesehatan  KeadaanKeadaan Sejahtera Sejahtera 2 2 1 1 gejala timbul gejala timbul 2 2 Kemungkinan Kemungkinan masalah dapat masalah dapat diubah diubah  MudahMudah  SebagianSebagian

Tidak dapatTidak dapat

2 2 1 1 0 0 2

2 22//2 2 x x 1 1 = = 11 Keluarga kurangKeluarga kurang komunikasi komunikasi 3 3 Potensi masalah Potensi masalah untuk dicegah untuk dicegah  TinggiTinggi  SedangSedang  RendahRendah 3 3 2 2 1 1 1

1 22//3 3 x x 1 1 = = 22//33 Keluarga belum biasKeluarga belum bias mencegah itu mencegah itu Menonjolnya Menonjolnya masalah masalah 

Masalah berat,Masalah berat,

harus segera harus segera

2 2

(35)

 No

 No Diagnosa masalahDiagnosa masalah

T

Tuujjuuaann KKrriitteerriia a eevvaalluuaassii U

Ummuumm KKhhuussuuss KKrriitteerriiaa SSttaannddaar  r   1

1 RReessiikko o tteerrjjaaddiinnyyaa Hi

Hipepertrterermi mi papadada S Sddrr. . E E ppaaddaa ke kelluuaarrga ga TTnn. . WW  berhubungan  berhubungan dengan dengan ketidakmampuan ketidakmampuan ke

kelluauarrga ga dadallamam mnda-tanda

mnda-tanda me

mengangatatasi si tatandnda- a-tanda DHF. tanda DHF. Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan sseellaamma a 33 hari hari diharapkan diharapkan keluarga keluarga mampu mampu mengenali mengenali tanda-tanda tanda-tanda DHF. DHF. 1. 1. KeluargaKeluarga mampu mampu mengenal mengenal tanda-tanda tanda-tanda DHF DHF 1. 1. MengetahuiMengetahui ttaanndda a ddaann gejala. gejala. 1.

1. Lemah, panasLemah, panas at

ataau u ddeemmamam (hipertermi), (hipertermi), sa

sakikit t kepkepalala,a, anoreksia, anoreksia, n

nyyeerri i hhuulluu ha

hattii, , ppeega gall-- pegal

 pegal padapada selur

seluruh uh tubuhtubuh dankosntipasi dankosntipasi (sembelit). (sembelit).

(36)

2. 2. KeluargaKeluarga mampu mampu memutuskan memutuskan tindakan tindakan y

yaanng g tteeppaatt untuk  untuk  mengatasi mengatasi hipertermi hipertermi 1. 1. MengompresMengompres se

sesusuai ai susuhuhu tubuh Sdr.E tubuh Sdr.E 3. 3. KeluargaKeluarga mampu mampu melakukan melakukan tindakan tindakan keperawatan keperawatan untuk DHF untuk DHF 2

2 PPeerruubbaahhaan n nnuuttrriissii k

kuurraanng g ddaarrii keb

kebututuhuhan an tutububuhh  pada

 pada An. An. LL di

dikekeluluararga ga TnTn. . AA dengan dengan ketidakmampuan ketidakmampuan Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan selama 3 x 1 selama 3 x 1 hari hari diharapkan diharapkan keluarga keluarga 1. 1. KeluargaKeluarga mampu mampu mengenal mengenal akan akan kebutuhan kebutuhan nutrisi nutrisi 2. 2. KeluargaKeluarga 1. 1. KeluargaKeluarga ha harruus s bbiiaassaa memberikan memberikan asupan nutrisi asupan nutrisi sesuai sesuai kebutuhan kebutuhan ttuubbuuh h yyaanngg 1. 1. MemberikanMemberikan asupan asupan vitam

vitamin in yangyang cukup.

Referensi

Dokumen terkait

Ganti bDMARD pertama Capai target dengan bDMARD yang lain dalam 6 bulan. Ya Capai

Proses Entry Data Kategori 7 User Ac count 7 User Ac count 1.7 Proses Manajemen User Ac count Kabag Personalia [Perusahaan ID] [Us er ID] [Us er Penilai] [Us er Penilai] Kabag

Objektif : Pada akhir pelajaran murid dapat melafazkan ayat pertama dan kedua daripada surah Al-Fatihah dengan bimbingan guru2. Nilai : Keyakinan diri

Berdasarkan kesimpulan mengenai pengertian sistem dan informasi pada subbab sebelumnya, sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen-elemen yang

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diberikan dalam bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa :Ada hubungan antara persepsi terhadap pola

Nakagagawa ng pananaliksik tungkol sa kalagayan ng pakikilahok sa mga gawaing pansibiko at politikal ng mga mamamayan sa kanilang

Telusurilah daerah jantung dengan seksama dan suruhlah si pesakit menunjukkan suatu daerah kecil yang terasa nyeri dan tidak enak.Lakukan penyapuan khusus pada daerah

• Pelaksanaan pengadaan pada umunya dilakukan oleh Unit Kerja yang mempunyai fungsi logistik sesuai dengan One Gate Policy bahwa Unit Logistik bertanggung