LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA DAN ASUHAN LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA DAN ASUHAN KEPERAW
KEPERAWATATAN KAN KELUARGA PADA Sdr.E DI ELUARGA PADA Sdr.E DI KELUARGKELUARGA Tn.W DEA Tn.W DENGANNGAN PENYAKIT
PENYAKIT DENGU DENGUE HAEME HAEMORAGIC ORAGIC FEVERFEVER (DHF) DI KECAMATAN CIBEUREUM(DHF) DI KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN TASIKMALAYA
KABUPATEN TASIKMALAYA Diajukan
Diajukan Untuk MeUntuk Memenuhi Pmenuhi Persyarataersyaratan Tugn Tugas Kelomas Kelompok Pada Mpok Pada Mata Kuliaata Kuliah Keperawh Keperawatanatan Komuni
Komunitas I tas I
Kelompok 2 : Kelompok 2 : Aap Palahwi Aap Palahwi Ervan Pardiansyah Ervan Pardiansyah Maya Nurlela Maya Nurlela
Ratih Nuriza Gusman Ratih Nuriza Gusman
STIKes MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
STIKes MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
Jl. Tamansari Gobras PO BOX 114 Tlp. (026523 50982)
Jl. Tamansari Gobras PO BOX 114 Tlp. (026523 50982)
2013
2013
KONSEP D
KONSEP DASAR ASUASAR ASUHAN HAN KEPERAWKEPERAWATATAN AN KELUARGKELUARGA PA PADA YADA YANG ANG MENGALMENGALAMIAMI PENYAKIT
PENYAKIT DENGU DENGUE HAEME HAEMORAGIC ORAGIC FEVERFEVER (DHF)(DHF) A.
A. DefinisiDefinisi
Beberapa pengertian DHF
Beberapa pengertian DHF (Dengue Haemoragic Fever)(Dengue Haemoragic Fever) menurut beberapa ahli :menurut beberapa ahli : DHF
DHF (Dengue Haemoragic Fever)(Dengue Haemoragic Fever) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasaadalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang disertai leucopenia, dengan/tanpa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang disertai leucopenia, dengan/tanpa ruam (rash) dan limfadenopati. Trombositopenia ringan dan bintik-bintik perdarahan ruam (rash) dan limfadenopati. Trombositopenia ringan dan bintik-bintik perdarahan (petekie) spontan. (Noer Sjaefullah, 2000 : 20)
(petekie) spontan. (Noer Sjaefullah, 2000 : 20)
Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam ma
maninifefeststasasi i peperdrdararahahan an dadan n bebertrtenendedensnsi i memengngakakibibatatkakan n rerenjnjatatan an yayang ng dadapapatt menyebabkan kematian. (Arief Mansjoer, 2000 : 428)
menyebabkan kematian. (Arief Mansjoer, 2000 : 428)
Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh empat serotype virus dengue dan ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam empat serotype virus dengue dan ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam tin
tinggiggi, , manmanifeifestastasi si perperdardarahaahan, n, hepahepatomtomegaegali, li, dan dan tantanda–tda–tandanda a kegakegagalgalan an sisirkurkulaslasii sampai timbulnya renjatan (sindrom renjatan dengue) sebagai akibat dari kebocoran sampai timbulnya renjatan (sindrom renjatan dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma yang dapat menyebabkan kematian. (Soegeng Soegijanto, 200
plasma yang dapat menyebabkan kematian. (Soegeng Soegijanto, 200 2 : 45)2 : 45)
Dari beberapa pengerti
Dari beberapa pengertian an DHF (DHF ( Dengue Dengue HaemoragicHaemoragic Fever) diatas penulis dapatFever) diatas penulis dapat menyimpulkan dengue haemoragic fever adalah satu penyakit infeksi yang disebabkan menyimpulkan dengue haemoragic fever adalah satu penyakit infeksi yang disebabkan
merupakan vektor yang kurang berperan berperan infeksi dengan salah satu serotipe merupakan vektor yang kurang berperan berperan infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak akan menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipe jenis yang lainnya (Arief Mansjoer &Suprohaita, ada perlindungan terhadap serotipe jenis yang lainnya (Arief Mansjoer &Suprohaita, 2000: 420)
2000: 420)
Nyamuk
Nyamuk Aedes Aedes Aegypti Aegypti maupun maupun Aedes Aedes Albopictus Albopictus merupakan merupakan vektor vektor penularanpenularan virus dengue dari penderita kepada orang lainnya melalui gigitannya nyamuk Aedes virus dengue dari penderita kepada orang lainnya melalui gigitannya nyamuk Aedes Aegyeti merupakan vektor penting di daerah perkotaan (Viban) sedangkan di daerah Aegyeti merupakan vektor penting di daerah perkotaan (Viban) sedangkan di daerah pedesaan
pedesaan (rural) (rural) kedua kedua nyamuk nyamuk tersebut tersebut berperan berperan dalam dalam penularan. penularan. Nyamuk Nyamuk AedesAedes berkembang
berkembang biak pada biak pada genangan Air bgenangan Air bersih yang ersih yang terdapat bejana terdapat bejana – bejana – bejana yang terdapatyang terdapat di dalam rumah (Aedes Aegypti) maupun yang terdapat di luar rumah di lubang – lubang di dalam rumah (Aedes Aegypti) maupun yang terdapat di luar rumah di lubang – lubang pohon
pohon di di dalam dalam potongan potongan bambu, bambu, dilipatan dilipatan daun daun dan dan genangan genangan air air bersih bersih alami alami lainnyalainnya (Aedes Albopictus). Nyamuk betina lebih menyukai menghisap darah korbannya pada (Aedes Albopictus). Nyamuk betina lebih menyukai menghisap darah korbannya pada siang hari terutama pada waktu pagi hari dan senja hari. (Soedarto, 2001 : 37)
siang hari terutama pada waktu pagi hari dan senja hari. (Soedarto, 2001 : 37) 3.
3. HostHost
Jika seseorang mendapat infeksi dengue untuk pertama kalinya maka ia akan Jika seseorang mendapat infeksi dengue untuk pertama kalinya maka ia akan mendapatkan imunisasi yang spesifik tetapi tidak sempurna, sehingga ia masih mungkin mendapatkan imunisasi yang spesifik tetapi tidak sempurna, sehingga ia masih mungkin untuk terinfeksi virus dengue yang sama tipenya maupun virus dengue tipe lainnya. untuk terinfeksi virus dengue yang sama tipenya maupun virus dengue tipe lainnya. Dengue Haemoragic Fever (DHF) akan terjadi jika seseorang yang pernah mendapatkan Dengue Haemoragic Fever (DHF) akan terjadi jika seseorang yang pernah mendapatkan infeksi virus dengue tipe tertentu mendapatkan infeksi ulangan untuk kedua kalinya atau infeksi virus dengue tipe tertentu mendapatkan infeksi ulangan untuk kedua kalinya atau lebih dengan pula terjadi pada bayi yang mendapat infeksi virus dengue huntuk pertama lebih dengan pula terjadi pada bayi yang mendapat infeksi virus dengue huntuk pertama kalinya jika ia telah mendapat imunitas terhadap dengue dari ibunya melalui plasenta. kalinya jika ia telah mendapat imunitas terhadap dengue dari ibunya melalui plasenta. (Soedarto, 2001 : 38)
(Soedarto, 2001 : 38)
C.
puncaknya
puncaknya saat saat renjatan. renjatan. Pada Pada pasien pasien dengan dengan renjatan renjatan berat, berat, volume volume plasma plasma dapatdapat berkurang
berkurang sampai sampai 30% 30% atau atau lebih. lebih. Bila Bila renjatan renjatan hipovolemik hipovolemik yang yang terjadi terjadi akibatakibat kehilangan plasma yang tidak dengan segera diatasi maka akan terjadi anoksia jaringan, kehilangan plasma yang tidak dengan segera diatasi maka akan terjadi anoksia jaringan, asidosis metabolik dan kematian. Terjadinya renjatan ini biasanya pada hari 3 dan asidosis metabolik dan kematian. Terjadinya renjatan ini biasanya pada hari 3 dan ke-7. Reaksi lainnya yaitu terjadi perdarahan yang diakibatkan adanya gangguan pada 7. Reaksi lainnya yaitu terjadi perdarahan yang diakibatkan adanya gangguan pada hem
hemosostatasisis s yayang ng memencancakukup p peperurubabahahan n vavaskskululerer, , trtromombobosisitotopepeninia a (t(tromrombosbosit it << 100
100.0.000/00/mmmm3)3), , memenunururunnnnya ya fufungngsi si trtromombobosisit t dan dan memenunururunnynnya a fafaktktor or kokoagagulaulasisi (p
(prorotrtromombibin, n, fafaktktor or VV, , IXIX, , X X dadan n fifibrbrininogogenen). ). PePembmbekekuauan n yayang ng memeluluas as papadada int
intravaravaskuskuler ler (DI(DIC) C) jugjuga a bias bias terterjadjadi i saasaat t renrenjatjatan. an. PerPerdardarahaahan n yanyang g terterjadjadi i sepsepertertii petekie,
petekie, ekimosis, ekimosis, purpura, purpura, epistaksis, epistaksis, perdarahan perdarahan gusi, gusi, sampai sampai perdarahan perdarahan hebat hebat padapada traktus gastrointest
traktus gastrointestinal. inal. (Salmiyatun, 2004 : (Salmiyatun, 2004 : 18 dan Soegeng Soegijanto, 2002 18 dan Soegeng Soegijanto, 2002 : 48): 48)
D.
D. Manifestasi Klinik Manifestasi Klinik
1.
1. Masa InkubasiMasa Inkubasi
Sesudah nyamuk menggigit penderita dan memasukkan virus dengue ke dalam Sesudah nyamuk menggigit penderita dan memasukkan virus dengue ke dalam kulit , terdapat masa laten yang berlangsung 4 – 5 hari diikuti oleh demam , sakit kepala kulit , terdapat masa laten yang berlangsung 4 – 5 hari diikuti oleh demam , sakit kepala dan malaise.
dan malaise.
2.
2. DemamDemam
Demam terjadi secara mendadak berlagsung selama 2 – 7 hari kemudian turun Demam terjadi secara mendadak berlagsung selama 2 – 7 hari kemudian turun menuju suhu normal atau lebih rendah. Bersamaan dengan berlangsungnya demam , menuju suhu normal atau lebih rendah. Bersamaan dengan berlangsungnya demam , gejala- gejala klinik yang tidak spesifik misalnya , anoreksia , nyeri punggung , nyeri gejala- gejala klinik yang tidak spesifik misalnya , anoreksia , nyeri punggung , nyeri
Per
Permulmulaan aan syosyok k biabiasansanya ya terterjadjadi i pada pada harhari i ketketiga iga sejsejak ak saksakitnitnya ya penpenderiderita,ta, dimul
dimulai ai dengan tanda–tadengan tanda–tanda kegagalan sirkulasnda kegagalan sirkulasi i yaitu kulit lembab , yaitu kulit lembab , dingidingin n pada ujungpada ujung hidung, jari tangan dan jari kaki serta cyanosis di sekitar mulut. Bila syok terjadi pada hidung, jari tangan dan jari kaki serta cyanosis di sekitar mulut. Bila syok terjadi pada masa demam maka biasanya menunjukkan prognosis yang buruk. Nadi menjadi lembut masa demam maka biasanya menunjukkan prognosis yang buruk. Nadi menjadi lembut dan cepat , kecil bahkan sering tidak teraba. Tekanan darah sistolik akan menurun dan cepat , kecil bahkan sering tidak teraba. Tekanan darah sistolik akan menurun sampai di bawah angka 80 mmHg.
sampai di bawah angka 80 mmHg.
6.
6. Gejala klinik lainGejala klinik lain Nyeri
Nyeri epigastrum epigastrum , , muntah-muntah muntah-muntah , , diare diare maupun maupun obstipasi obstipasi dan dan kejang-kejang.kejang-kejang. Keluhan nyeri perut yang hebat seringkali menunjukkan akan terjadinya perdarahan Keluhan nyeri perut yang hebat seringkali menunjukkan akan terjadinya perdarahan gastrointestinal dan syok. ( Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2002 )
gastrointestinal dan syok. ( Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2002 )
E.
E. PenatalaksanaanPenatalaksanaan
Pembera
Pemberantasantasan n Dengue HaemoragiDengue Haemoragic c Fever (DHF) Fever (DHF) seperseperti ti juga penyakit juga penyakit menulamenular r laibn didasarkan atas meutusan rantai penularan, terdiri dari virus, aedes dan manusia. laibn didasarkan atas meutusan rantai penularan, terdiri dari virus, aedes dan manusia. Kar
Karena ena samsampai pai saasaat t ini belum ini belum terterdapdapat at vakvaksin yang sin yang efeefektiktif f terterdapdapat at virvirus us ititu u makmakaa pemberantasan ditujukan pada manusia terutama pada vektornya. (Soemarmo, 2000 : 56) pemberantasan ditujukan pada manusia terutama pada vektornya. (Soemarmo, 2000 : 56)
Prinsip tepat dalam pencegahan DHF (Soemarmo, 2000 : 57) Prinsip tepat dalam pencegahan DHF (Soemarmo, 2000 : 57) 1.
1. Manfaatkan perubahan keadaan Manfaatkan perubahan keadaan nyamuk akibat nyamuk akibat pengarupengaruh h alamiaalamiah h dengan melaksanadengan melaksanakankan pemberantasan pada saat hsedikit terdapatnya DHF / DSS
pemberantasan pada saat hsedikit terdapatnya DHF / DSS
2.
2. Memutuskan lingkaran penularan dengan menahan kepadatan vektor pada tingkat sangatMemutuskan lingkaran penularan dengan menahan kepadatan vektor pada tingkat sangat rendah untuk memberikan kesempatan penderita veremia.
rendah untuk memberikan kesempatan penderita veremia. 3.
3. Mengusahakan pemberantasan vektor di pusat daerah pengambaran yaitu sekolah danMengusahakan pemberantasan vektor di pusat daerah pengambaran yaitu sekolah dan RS, termasuk pula daerah penyangga sekitarnya.
diikutsertakan dalam pengawasan penderita di rumah dengan kewaspadaan terjadinya syok yaitu diikutsertakan dalam pengawasan penderita di rumah dengan kewaspadaan terjadinya syok yaitu perburukan gejala klinik pada hari 3-7 sakit ( Purnawan dkk, 2001 : 571)
perburukan gejala klinik pada hari 3-7 sakit ( Purnawan dkk, 2001 : 571)
Indikasi rawat tinggal pada dugaan infeksi virus dengue (UPF IKA, 2004 : 203) yaitu: Indikasi rawat tinggal pada dugaan infeksi virus dengue (UPF IKA, 2004 : 203) yaitu: Panas 1-2 hari disertai dehidrasi (karena panas, muntah, masukan kurang) atau kejang–kejang. Panas 1-2 hari disertai dehidrasi (karena panas, muntah, masukan kurang) atau kejang–kejang. Panas 3-5 hari disertai nyeri perut, pembesaran hati uji torniquet positif/negatif, kesakitan, Hb Panas 3-5 hari disertai nyeri perut, pembesaran hati uji torniquet positif/negatif, kesakitan, Hb dan Ht/PCV meningkat, Panas disertai perdarahan, Panas disertai renjatan.
dan Ht/PCV meningkat, Panas disertai perdarahan, Panas disertai renjatan.
Sedangkan penatalaksanaan Dengue Haemoragic Fever (DHF) menurut UPF IKA, 2004 : Sedangkan penatalaksanaan Dengue Haemoragic Fever (DHF) menurut UPF IKA, 2004 : 203 – 206 adalah.
203 – 206 adalah.
Belum atau tanpa renjatan: Belum atau tanpa renjatan:
1.
1. Grade I dan IIGrade I dan II
Hiper
Hiperpirekspireksia ia (suhu 400C (suhu 400C atau lebih) atau lebih) diatasdiatasi i dengan antipiretdengan antipiretika dan ika dan “surf“surface ace coolincooling”.g”. Ant
Antipiipiretretik ik yang yang dapdapat at dibdiberierikan kan ialialah ah golgolongaongan n aseasetamtaminoinofenfen,as,asetoetosal sal tidtidak ak bolboleheh diberikan Umur 6 – 12 bulan : 60 mg / kaji, 4 kali sehari
diberikan Umur 6 – 12 bulan : 60 mg / kaji, 4 kali sehari
Umur 1 – 5 tahun : 50 – 100 mg, 4 sehariUmur 1 – 5 tahun : 50 – 100 mg, 4 sehari
Umur 5 – 10 tahun : 100 – 200 mg, 4 kali sehariUmur 5 – 10 tahun : 100 – 200 mg, 4 kali sehari
Umur 10 tahun keatas : 250 mg, 4 kali sehariUmur 10 tahun keatas : 250 mg, 4 kali sehari TERAPI CAIRAN
TERAPI CAIRAN 1)
1) infus cairan ringer laktat dengan dosis 75 ml / kg BB / hari untuk anak denganinfus cairan ringer laktat dengan dosis 75 ml / kg BB / hari untuk anak dengan BB< 10 kg atau 50 ml / kg BB / hari untuk anak dengan BB < 10 10 kg BB< 10 kg atau 50 ml / kg BB / hari untuk anak dengan BB < 10 10 kg bersama-sama di berikan minuman oralit, air susu secukupnya
bersama-sama di berikan minuman oralit, air susu secukupnya 2)
2) Untuk kasus yang menunjukan gejala dehidrasi disarankan minum sebanyak – Untuk kasus yang menunjukan gejala dehidrasi disarankan minum sebanyak – banyaknya dan sesering mungkin.
Apabila menunjukkan perbaikan (tensi terukur lebih dari 80 mmHg dan nadi Apabila menunjukkan perbaikan (tensi terukur lebih dari 80 mmHg dan nadi teraba dengan frekuensi kurang dari 120/mnt dan akral hangat) lanjutkan dengan teraba dengan frekuensi kurang dari 120/mnt dan akral hangat) lanjutkan dengan Rin
Ringer ger LakLaktat tat 10 10 mL/mL/KgBKgBB/1B/1jamjam. . JikJika a nadi nadi dan dan tentensi si stastabil bil lanlanjutjutkan kan infinfusus ter
tersebsebut ut dengdengan an jumjumlah lah caicairan ran dihdihituitung ng berberdasdasarkarkan an kebukebutuhtuhan an caicairan ran daldalamam kurun waktu 24 jam dikurangi cairan yang sudah masuk dibagi dengan sisa waktu kurun waktu 24 jam dikurangi cairan yang sudah masuk dibagi dengan sisa waktu ( 24 jam dikurangi waktu yang dipakai untuk mengatasi renjatan ). Perhitungan ( 24 jam dikurangi waktu yang dipakai untuk mengatasi renjatan ). Perhitungan kebutuhan cairan dalam 24 jam diperhitungkan sebagai berikut :
kebutuhan cairan dalam 24 jam diperhitungkan sebagai berikut :
100 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB < 25 Kg100 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB < 25 Kg
75 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan berat badan 26-30 Kg.75 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan berat badan 26-30 Kg.
60 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 31-40 Kg.60 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 31-40 Kg.
50 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 41-50 Kg.50 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 41-50 Kg. 1)
1) Apabila satu jam setelah pemakaian cairan RL 20 mL/Kg BB/1 jam keadaan tensiApabila satu jam setelah pemakaian cairan RL 20 mL/Kg BB/1 jam keadaan tensi masih terukur kurang dari 80 mmHg dan andi cepat lemah, akral dingin maka masih terukur kurang dari 80 mmHg dan andi cepat lemah, akral dingin maka penderita
penderita tersebut tersebut memperoleh memperoleh plasma plasma atau atau plasma plasma ekspander ekspander (dextran (dextran L L atauatau yang lainnya) sebanyak 10 mL/ Kg BB/ 1 jam dan dapat diulang maksimal 30 yang lainnya) sebanyak 10 mL/ Kg BB/ 1 jam dan dapat diulang maksimal 30 mL/Kg BB dalam kurun waktu 24 jam. Jika keadaan umum membai dilanjutkan mL/Kg BB dalam kurun waktu 24 jam. Jika keadaan umum membai dilanjutkan cairan RL sebanyk kebutuhan cairan selama 24
cairan RL sebanyk kebutuhan cairan selama 24 jam dikurangi cairan yang jam dikurangi cairan yang sudahsudah masuk dibagi sisa waktu setelah dapat
masuk dibagi sisa waktu setelah dapat mengatasi renjatan.mengatasi renjatan. 2)
2) Apabila satu jam setelah pemberian cairan Ringer Laktat 10 mL/Kg BB/ 1 jamApabila satu jam setelah pemberian cairan Ringer Laktat 10 mL/Kg BB/ 1 jam keadaan tensi menurun lagi, tetapi masih terukur kurang 80 mmHg dan nadi cepat keadaan tensi menurun lagi, tetapi masih terukur kurang 80 mmHg dan nadi cepat lem
lemah, ah, akrakral al dindingin gin makmaka a penpenderderita ita tertersebsebut ut harharus us memmemperoperoleh leh plaplasma sma ataatauu plasma
plasma ekspander ekspander (dextran (dextran L L atau atau lainnya) lainnya) sebanyak sebanyak 10 10 Ml/Kg Ml/Kg BB/ BB/ 1 1 jam. jam. DanDan dapat diulang maksimal 30 mg/Kg BB dalam kurun waktu 24 jam.
sirkulasi dan penurunan perfusi organ. Dengue Syock Syndrome juga disertai dengan sirkulasi dan penurunan perfusi organ. Dengue Syock Syndrome juga disertai dengan kegagal
kegagalan an homeoshomeostatitatis s mengakmengakibatkaibatkan n aktifaktifitas itas dan dan integintegritas ritas sistsistem em kardikardiovaskulovaskulerer,, perfusi
perfusi miokard miokard dan dan curah curah jantung jantung menurun, menurun, sirkulasi sirkulasi darah darah terganggu terganggu dan dan iskemiiskemi jaringan
jaringan dan dan kerusakan kerusakan fungsi sel fungsi sel secara secara progresif dan progresif dan irreversible, terjadi irreversible, terjadi kerusakan kerusakan selsel dan organ sehingga pasien akan meninggal dalam waktu 12-24 jam.
dan organ sehingga pasien akan meninggal dalam waktu 12-24 jam.
3.
3. HepatomegaliHepatomegali
Hati umumnya membesar dengan perlemakan yang berhubungan dengan nekrosis Hati umumnya membesar dengan perlemakan yang berhubungan dengan nekrosis karena perdarahan yang terjadi pada lobules hati dan sel-sel kapiler. Terkadang tampak karena perdarahan yang terjadi pada lobules hati dan sel-sel kapiler. Terkadang tampak sel metrofil dan limfosit yang lebih besar dan lebih banyak dikarenakan adanya reaksi sel metrofil dan limfosit yang lebih besar dan lebih banyak dikarenakan adanya reaksi atau komplek virus antibodi.
atau komplek virus antibodi.
4.
4. Efusi PleuraEfusi Pleura
Efusi pleura karena adanya kebocoran plasma yang mengakibatkan ekstravasi Efusi pleura karena adanya kebocoran plasma yang mengakibatkan ekstravasi cairan intravaskuler sel, hal tersebut dapat dibuktikan adanya cairan dalam rongga pleura cairan intravaskuler sel, hal tersebut dapat dibuktikan adanya cairan dalam rongga pleura bila terjadi efusi pleura akan terjadi dispnea.
bila terjadi efusi pleura akan terjadi dispnea.
G.
G. Pengkajian FokusPengkajian Fokus
Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Masalah Utama DHF Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Masalah Utama DHF
(Dengue Haemorragic Fever) (Dengue Haemorragic Fever)
Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga dengan DHF menurut Friedman. Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga dengan DHF menurut Friedman. 1.
1. Identitas DataIdentitas Data
a. Nama Kepala Keluarga : a. Nama Kepala Keluarga : b. Usia :
Asal suku, identifikasi budaya suku yang terkait dengan masalah kesehatan. Asal suku, identifikasi budaya suku yang terkait dengan masalah kesehatan. i. Agama
i. Agama
Agama yang dianut serta kepercayaan yang dapat berpengaruh pada persepsi Agama yang dianut serta kepercayaan yang dapat berpengaruh pada persepsi keluarga dalam pengobatan atau perawatan pada penderita DHF.
keluarga dalam pengobatan atau perawatan pada penderita DHF. j. Status sosial ekonomi keluarga
j. Status sosial ekonomi keluarga
Pendidikan yang rendah, didukung pendapatan yang rendah pula kan berpengaruh Pendidikan yang rendah, didukung pendapatan yang rendah pula kan berpengaruh pada
pada keluarga keluarga dalam dalam mengenal mengenal masalah masalah DHF DHF dalam dalam pengambilan pengambilan keputusan, keputusan, dandan keluarga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan gizi pada keluarga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan gizi pada penderita DHF serta biaya pengobatannya.
penderita DHF serta biaya pengobatannya.
k. Latar Belakang Budaya k. Latar Belakang Budaya
1)
1) Kebiasaan fasilitas KesehatanKebiasaan fasilitas Kesehatan
Keluarga mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga yang sakit, sumber Keluarga mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga yang sakit, sumber pelayanan
pelayanan kesehatan kesehatan yang yang ada ada di di masyarakat masyarakat merupakan merupakan tempat tempat pertama pertama yangyang dituju dalam rangka pengobatan. Contohnya Puskesmas.
dituju dalam rangka pengobatan. Contohnya Puskesmas.
2)
2) Pengobatan TradisionalPengobatan Tradisional Keluar
Keluarga ga biasanbiasanya ya hanya memberikan pengobatn hanya memberikan pengobatn traditradisionalsional, , misalmisalnya nya untuk untuk mengurangi demam, keluarga menganjurkan penderita untuk istirahat dan jika mengurangi demam, keluarga menganjurkan penderita untuk istirahat dan jika masih demam hanya dibelikan obat di warung.
masih demam hanya dibelikan obat di warung. l. Aktivitas di waktu senggang
l. Aktivitas di waktu senggang Kebi
menderita DHF, sebab DHF merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh menderita DHF, sebab DHF merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.
virus dengue.
3.
3. Data LingkunganData Lingkungan
a.
a. Karakteristik RumahKarakteristik Rumah Kar
Karakteakterirististik k lualuas s tiptipe, e, jumjumlah lah ruaruanganngan, , jumjumlah lah jenjendeldela, a, pempemanfanfaataatanan ruangan, peletakan perabot, jarak sumber air dengan septic tank, sumber air yang ruangan, peletakan perabot, jarak sumber air dengan septic tank, sumber air yang digunakan, status kepemilikan dan denah rumah. Keadaan rumah yang kecil, digunakan, status kepemilikan dan denah rumah. Keadaan rumah yang kecil, sem
sempitpit, , kotkotoror, , venventiltilasi asi yanyang g kurkurangang, , perperabotabotan an rumrumah ah berberserserakaakan, n, penapenataataann ruangan atau kamar yang banyak baju bergantungan. Hal tersebut merupakan ruangan atau kamar yang banyak baju bergantungan. Hal tersebut merupakan factor predisposisi timbulnya penyakit DHF. Di samping itu, tempat-tempat di factor predisposisi timbulnya penyakit DHF. Di samping itu, tempat-tempat di luar rumah penderita DHF, misal : lingkungan dengan kondisi atau keadaan kotor, luar rumah penderita DHF, misal : lingkungan dengan kondisi atau keadaan kotor, pembuangan sampah terbuka, pembuangan air limbah tidak lancar. (Nelson, 2001) pembuangan sampah terbuka, pembuangan air limbah tidak lancar. (Nelson, 2001) b.
b. Karakteristik tetangga dan komunitasKarakteristik tetangga dan komunitas
Kar
Karakteakterirististik k fisfisik ik tettetanggangga a dan dan masmasyaryarakat akat yang yang berberpengpengaruaruh h padpadaa penyakit DHF
penyakit DHF, misal : sanitasi jalan terlihat kumuh, rumah, pekerjaan, kelas sosial, misal : sanitasi jalan terlihat kumuh, rumah, pekerjaan, kelas sosial da
dan n kakararaktktererisistitik k sososisial al bubudadaya ya mamasysyararakakatat, , sesertrta a susulilitntnya ya mamasysyararakakatat menggunakan transportasi.
menggunakan transportasi. c.
c. Mobilitas geografis keluargaMobilitas geografis keluarga
Pender
Penderita DHF ita DHF biasabiasanya sering bertempat tinggal di nya sering bertempat tinggal di daerah yang daerah yang kumuh,kumuh, kotor sehingga akan mempengaruhi pada penderita DHF.
kotor sehingga akan mempengaruhi pada penderita DHF. d.
ma
mammpu pu mmenengagammbibil l kekepuputtususan an ttepepat at dadalalam m memengngatatasasiinynya a mmakaka a dadapapatt memperberat penyakit
memperberat penyakit DHFDHF..
c.
c. Struktur PeranStruktur Peran Per
Peran an kepkepala ala kelkeluaruarga ga adaadalah lah memmemenuenuhi hi kebkebutuutuhan han anganggotgota a kelkeluaruarganganya ya dandan setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing dalam menaggulangi, setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing dalam menaggulangi, mencegah serta merawat anggota keluarga yang sakit.
mencegah serta merawat anggota keluarga yang sakit. d.
d. Nilai dan norma keluarga Nilai dan norma keluarga
Keluarga mempunyai persepsi bahwa suatu penyakit tidak dapat sembuh tanpa Keluarga mempunyai persepsi bahwa suatu penyakit tidak dapat sembuh tanpa diobati seperti DHF tidak dapat sembuh tanpa pengobatan.
diobati seperti DHF tidak dapat sembuh tanpa pengobatan. 5.
5. Fungsi KeluargaFungsi Keluarga
a.
a. Fungsi Afektif Fungsi Afektif Per
Perhathatian ian yang yang kurkurang ang sehsehingingga ga pendpenderierita ta DHF DHF tidtidak ak menmendapadapatkatkan n perperawaawatantan kesehatan yang dibutuhkan.
kesehatan yang dibutuhkan. b.
b. Fungsi SosialisasiFungsi Sosialisasi Ti
Tingkngkat at kepkependiendidikdikan an dan dan pengpengetaetahuahuan n masmasyarayarakat kat renrendah, dah, sehsehingingga ga daldalamam proses
proses sosialisasi sosialisasi masyarakat, masyarakat, keluarga keluarga tidak tidak mendapatkan mendapatkan informasi informasi yang yang tepattepat tentang DHF dan penanganannya.
tentang DHF dan penanganannya.
c.
c. Fungsi KesehatanFungsi Kesehatan
Keluarga mampu melakukan lima tugas kesehatan k
Keluarga mampu melakukan lima tugas kesehatan keluarga yaitu :eluarga yaitu :
1)
Keluarga mempunyai fungsi dalam memenuhi kebutuhan ekonominya dan termasuk Keluarga mempunyai fungsi dalam memenuhi kebutuhan ekonominya dan termasuk pemanfaatan
pemanfaatan sumber sumber yang yang ada ada di di masyarakat masyarakat dalam dalam upaya upaya peningkatan peningkatan statusstatus kesehatan keluarga.
kesehatan keluarga.
6.
6. Stress dan Koping KeluargaStress dan Koping Keluarga
a.
a. Stressor jangka pendek Stressor jangka pendek
Apabila keluarga mempunyai masalah dalam kesehatan, anggota keluarga ada Apabila keluarga mempunyai masalah dalam kesehatan, anggota keluarga ada yang menderita DHF maka bagaimana cara keluarga merawat anggota keluarga yang menderita DHF maka bagaimana cara keluarga merawat anggota keluarga yang menderita tersebut.
yang menderita tersebut. b.
b. Stressor jangka panjangStressor jangka panjang
Kel
Keluauargrga a mamampmpu u bebertrtinindadak k tetenanang ng dan dan sasabar bar daldalam am peperarawawatatan n DHDHF F dadann pengobatannya.
pengobatannya. c.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Kel
Keluaruarga ga begbegitu itu pekpeka a terterhadahadap p sitsituasuasi i yanyang g terterjadjadi i daldalam am anganggotgota a kelkeluaruarga,ga, sehing
sehingga ga akan lebih akan lebih cepat dalam cepat dalam mengammengambil keputusan sehingga tidak bil keputusan sehingga tidak berakiberakibatbat buruk, misal akibat atau komplikasi dari DHF
buruk, misal akibat atau komplikasi dari DHF (Dengue Haemorragic Fever (Dengue Haemorragic Fever ).). d.
d. Strategi koping yang digunakanStrategi koping yang digunakan
Keluarga yang menggunakan mekanisme koping yang tidak adaptif terkait dengan Keluarga yang menggunakan mekanisme koping yang tidak adaptif terkait dengan masala
masalah h kesehatkesehatan an yang muncul, yang muncul, misal tidak segera misal tidak segera membamembawa wa anggotanggota a keluarkeluargaga yan
yang g sasakit kit ke ke pepelalayanyanan an kekesesehahatatan n cecendndererunung g akakan an memempmpenengargaruhuhi i titingngkakatt kesehatan keluarga.
kesehatan keluarga. 7.
Apa
Apabibila la ananak ak memempmpununyai yai kekkekebebalalan an yayang ng babaikik, , mamaka ka kekemumumgmgkikinanan n akaakann timbulnya komplikasi dapat dihindarkan.
timbulnya komplikasi dapat dihindarkan.
11.
11.Riwayat giziRiwayat gizi
Status gizi anak yang menderita DHF dapat bervariasi. Semua anak dengan status Status gizi anak yang menderita DHF dapat bervariasi. Semua anak dengan status gizi baik maupun buruk dapat berisiko, apabila ada factor predisposisinya. Anak yang gizi baik maupun buruk dapat berisiko, apabila ada factor predisposisinya. Anak yang men
menderderita ita DHF DHF sersering ing menmengalagalami mi kelukeluhan han muamual, l, munmuntahtah,da,dan n nafnafsu su akaakan n menmenuruurun.n. Apabila kondisi ini berlanjut dan tidak disertai pemenuhan nutrisi yang mencukupi, maka Apabila kondisi ini berlanjut dan tidak disertai pemenuhan nutrisi yang mencukupi, maka anak dapat mengalami penurunan berat badan sehingga status gizinya menjadi kurang. anak dapat mengalami penurunan berat badan sehingga status gizinya menjadi kurang.
12.
12.Kondisi lingkunganKondisi lingkungan
Sering terjadi pada daerah yang padat penduduknya dan lingkumgan yang kurang Sering terjadi pada daerah yang padat penduduknya dan lingkumgan yang kurang bersih (seperti yang mengenang dan gantungan baju yang di kamar).
bersih (seperti yang mengenang dan gantungan baju yang di kamar). 13.
13.Pola kebiasaanPola kebiasaan
a)
a) Nutrisi dan metabolism Nutrisi dan metabolism
Nutrisi dan metabolisme: frekuensi, jenis, pantangan, nafsu makan berkurang, dan Nutrisi dan metabolisme: frekuensi, jenis, pantangan, nafsu makan berkurang, dan
nafsu makan menurun. nafsu makan menurun. b)
b) Eliminasi BABEliminasi BAB
Eliminasi BAB: kadang-kadang anak mengalami diare atau konstipasi. Sementara Eliminasi BAB: kadang-kadang anak mengalami diare atau konstipasi. Sementara DHF grade III-IV bisa terjadi melena.
DHF grade III-IV bisa terjadi melena. c)
c) Eliminasi BAK Eliminasi BAK
Eliminasi BAK: perlu dikaji apakah sering kencing, sedikit atau banyak, sakit Eliminasi BAK: perlu dikaji apakah sering kencing, sedikit atau banyak, sakit
a)
a) Kesadaran : ApatisKesadaran : Apatis
b)
b) Vital sign : TD : 110/70 mmHgVital sign : TD : 110/70 mmHg c)
c) Kepala : Bentuk mesochepalKepala : Bentuk mesochepal
d)
d) Mata : simetris, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, mata anemisMata : simetris, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, mata anemis e)
e) TTelinga : simetris, bersih tidak ada serumen, tidak ada elinga : simetris, bersih tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengarangangguan pendengaran f)
f) Hidung : ada perdarahan hidung / epsitaksisHidung : ada perdarahan hidung / epsitaksis
g)
g) Mulut : mukosa mulut kering, bibir kering, dehidrasi, ada perdarahan pada ronggaMulut : mukosa mulut kering, bibir kering, dehidrasi, ada perdarahan pada rongga mulut, terjadi perdarahan gusi.
mulut, terjadi perdarahan gusi. h)
h) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kekakuan leher tidak ada, nyeriLeher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kekakuan leher tidak ada, nyeri telan
telan
i)
i) DadaDada
Inspeksi : simetris, ada penggunaan otot bantu pernafasan Inspeksi : simetris, ada penggunaan otot bantu pernafasan
Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan Perkusi : Sonor
Perkusi : Sonor
Palpasi : taktil fremitus normal Palpasi : taktil fremitus normal
j)
j) AbdomenAbdomen
Inspeksi : bentuk cembung, pembesaran hati (hepatomegali) Inspeksi : bentuk cembung, pembesaran hati (hepatomegali)
Auskultasi : bising usus 8x/menit Auskultasi : bising usus 8x/menit
Pada mulut didapatkan bahwa mukosa mulut kering, terjadi perdarahan gusi, dan Pada mulut didapatkan bahwa mukosa mulut kering, terjadi perdarahan gusi, dan nyeri telan. Sementara tenggorokan mengalami hyperemia pharing dan terjadi nyeri telan. Sementara tenggorokan mengalami hyperemia pharing dan terjadi perdarahan telingga (grade II, III, IV ).
perdarahan telingga (grade II, III, IV ).
b)
b) DadaDada
Bentuk simetris dan kadang-kadang sesak. Pada fhoto thorax terdapat adanya Bentuk simetris dan kadang-kadang sesak. Pada fhoto thorax terdapat adanya cairan yang tertimbun pada paru sebelah kanan, (efusi pleura), rales, ronchi, yang cairan yang tertimbun pada paru sebelah kanan, (efusi pleura), rales, ronchi, yang biasanya terdapat pada grade III dan IV
biasanya terdapat pada grade III dan IV..
c)
c) AbdomenAbdomen
Mengalami nyeri tekan, pembesaran hati (hepatomegali) dan asites. Ekstremitas : Mengalami nyeri tekan, pembesaran hati (hepatomegali) dan asites. Ekstremitas : akral dingin, serta terjadi nyeri otot, sendi, serta tulang.
akral dingin, serta terjadi nyeri otot, sendi, serta tulang.
16.
16.Diagnosa Keperawatan KeluargaDiagnosa Keperawatan Keluarga
1.
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. L dikeluarga Tn. APerubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. L dikeluarga Tn. A dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat An. L yang mengalami DHF dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat An. L yang mengalami DHF (( Dengue Haemorragic Fever Dengue Haemorragic Fever ).).
2.
2. KuKurarangngnynya a vovolulume me cacairiran an tutububuh h papada da AnAn. . L L didikekeluluararga ga TnTn. . A A dedengnganan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah An. L yang mengalami DHF ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah An. L yang mengalami DHF (( Dengue Haemorragic Fever Dengue Haemorragic Fever ).).
3.
3. Kurangnya pengetahuan pada An. L dikeluarga Tn. A dengan ketidakmampuanKurangnya pengetahuan pada An. L dikeluarga Tn. A dengan ketidakmampuan kel
keluaruarga ga dadalalam m memengengenal nal mamasasalalah h An. An. L L yayang ng memengngalalamami i DHDHF F (( Dengue Dengue Haemorragic Fever
Haemorragic Fever ).).
17.
2)
2) Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder
-- AnjAnjururkakan n ununtutuk k sesedidiakakan an mamakakanan nan dadalalam m veventintilalasi si yayang ng baibaik, k, lilingngkukungangann menyena
menyenangkan karena lingkungkan karena lingkungan yang ngan yang menyenamenyenangkan akan menurunkngkan akan menurunkan stressan stress dan lebih kondusif untuk makan.
dan lebih kondusif untuk makan.
-- BerBerikaikan n kebekebersirsihan han oraoral l karkarena ena mulmulut ut yang yang berbersih sih dapadapat t menmeningingkatkkatkan an rasrasaa makanan.
makanan. 3)
3) Pencegahan tersier Pencegahan tersier
-- Monitor mual dan muntah.Monitor mual dan muntah. -- Monitor adanya penurunan BB.Monitor adanya penurunan BB.
-- Monitor interaksi anak atau orang tua Monitor interaksi anak atau orang tua selama makan.selama makan.
-- Kolaborasi nutrisi perenteral total, terapi Kolaborasi nutrisi perenteral total, terapi IV sesuai indikasi.IV sesuai indikasi.
2.
2. Diagnosa Keperawatan IIDiagnosa Keperawatan II a)
a) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak adanya tanda-tanda dehidrasi,Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak adanya tanda-tanda dehidrasi, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan.
membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan.
b)
b) Rencana tindakanRencana tindakan 1)
1) Pencegahan primer Pencegahan primer
-- Pantau status hidrasi (kelembaban membran, nadi akuPantau status hidrasi (kelembaban membran, nadi aku rat).rat). -- Monitor masukan makanan/cairan.Monitor masukan makanan/cairan.
2)
-- Mempunyai perencanaan pada kondisi kegawatan.Mempunyai perencanaan pada kondisi kegawatan.
-- Dorong untuk mengikuti informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan lain.Dorong untuk mengikuti informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan lain. 2)
2) Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder
-- Diskusikan tentang proses penyakit (pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebabDiskusikan tentang proses penyakit (pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan komplikasi.
dan komplikasi.
-- JeJelalaskskan an sesecacara ra rarasisiononal al tetentntanang g pepengngelelololaan aan teterarapi pi atatau au peperarawawatatan n yayangng dianjurkan.
dianjurkan.
-- Ajarkan tentang makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan.Ajarkan tentang makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan.
3)
3) Pencegahan tersier Pencegahan tersier
-- Kaji ulang pengetahuan keluarga tentang proses penyakit.Kaji ulang pengetahuan keluarga tentang proses penyakit.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA SDR.E DI KELUARGA TN.W DENGAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA SDR.E DI KELUARGA TN.W DENGAN
PENY
PENYAKIT DENGUE HAEMORAGIC AKIT DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)FEVER (DHF)
DI KAMPUNG PANGADEGAN KEC. CIBEUREUM DI KAMPUNG PANGADEGAN KEC. CIBEUREUM
A.
A. DATA UMUMDATA UMUM
1.
1. Nama Kepala Keluarga Nama Kepala Keluarga : Tn. W: Tn. W 2.
2. Alamat Alamat Kepala Kepala Keluarga Keluarga : : Kp. Kp. Pangadegan Pangadegan Rt/Rw Rt/Rw 06/01 06/01 kel. kel. Kota Kota Baru,Baru,
Kec. Cibeurem Kec. Cibeurem 3.
3. Pendidikan Pendidikan Kepala Kepala Keluarga Keluarga : : SMASMA 4.
4. Komposisi KeluargaKomposisi Keluarga
N N o o
Nama
Nama HubunganHubungan Dengan Dengan KK KK Umur Jenis Umur Jenis Kelami Kelami n n Status Status Perkawina Perkawina n n Pe
Pendndididikikan an PePekerkerjajaanan KeKeteterarangnganan Imunisasi Imunisasi
1
1 NNyy..LL IIssttrri i 552 2 tthh PP kkaawwiinn SSD D PPeennjjaahhiit t lleennggkkaapp 2
2 TTnn..HH AAnnkk..kkaanndduu ng
ng
3
30 0 tth h LL kkaawwiinn SSMMKK BBuurruuh h lleennggkkaapp
3
3 SSddrr..EE AAnnkk.. kandung kandung
2
20 0 tthh LL bbeelluumm SMSMAA PPeellaajjaar r lleennggkkaapp
4
Keterangan : Keterangan : : Laki-laki : Laki-laki : Perempuan : Perempuan : Sudah Meninggal : Sudah Meninggal : Klien : Klien : Menikah : Menikah : Garis Keturunan : Garis Keturunan : Tinggal Serumah : Tinggal Serumah 5.
5. Tipe KeluargaTipe Keluarga
Keluarga Tn W termasuk keluarga besar (
Keluarga Tn W termasuk keluarga besar (estended familyestended family) yang terdiri dari Kepala Keluarga,) yang terdiri dari Kepala Keluarga, istri, 2 anak, 1 orang menantu, 1 orang cucu.
istri, 2 anak, 1 orang menantu, 1 orang cucu. 6.
AAnnaak k 11 : : 990000..000000//bbuullaann Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
Dili
Dilihat hat dari penghasilan masing-mdari penghasilan masing-masing anggota asing anggota keluarkeluarga ga yang sudah yang sudah bekerjbekerja, a, keluarkeluargaga mempunyai status social ekonomi menengah. Dengan pengeluaran perbulan mencapai untuk mempunyai status social ekonomi menengah. Dengan pengeluaran perbulan mencapai untuk Tn.W dengan
Tn.W dengan NyNy.L .L sebsebesaesar r ± ± Rp. Rp. 1.501.500.00.000. 00. sedsedangangkan kan pengpenghashasilailan n anak anak perpertamtama a didi gunakan untuk pemenuhan kebutuhan keluarganya sebesar Rp. ±700.000.
gunakan untuk pemenuhan kebutuhan keluarganya sebesar Rp. ±700.000.
9.
9. Kebutuhan RekreasiKebutuhan Rekreasi
1)
1) Rekreasi Yang Digunakan Rekreasi Yang Digunakan Dalam RumahDalam Rumah
Keluarga Tn. W tidak pernah pergi bersama untuk berekrasi, hanya saja bila ada kemauan Keluarga Tn. W tidak pernah pergi bersama untuk berekrasi, hanya saja bila ada kemauan dan waktu luangnya digunakan menonton TV dan membersihkan rumah bersama-sama dan waktu luangnya digunakan menonton TV dan membersihkan rumah bersama-sama anggota keluarga di
anggota keluarga di saat hari libur.saat hari libur.
2)
2) Rekreasi Yang Dilakukan Rekreasi Yang Dilakukan Di Luar Di Luar RumahRumah
Keluarga Tn. W jarang berekreasi di luar di tempat rekreasi, hanya saja berkunjung ke Keluarga Tn. W jarang berekreasi di luar di tempat rekreasi, hanya saja berkunjung ke rumah saudara terdekat.
rumah saudara terdekat.
B.
B. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGATAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1.
3.
3. Riwayat Keluarga IntiRiwayat Keluarga Inti Dalam keluar
Dalam keluarga, ga, tidak ada tidak ada riwayriwayat at penyakipenyakit t menulamenular, menahun, dan r, menahun, dan menurumenurun. n. RiwayRiwayatat masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :
masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut : 1)
1) Kepala Keluarga, Tn. W pernah mengalami riwayat penyakit Vertigo, sehingga harusKepala Keluarga, Tn. W pernah mengalami riwayat penyakit Vertigo, sehingga harus dirawat inap selama 10 hari di Rumah Sakit dan sekarang dinyatakan belum sembuh dirawat inap selama 10 hari di Rumah Sakit dan sekarang dinyatakan belum sembuh total sehingga menyebabkan mobilisasinya terganggu.
total sehingga menyebabkan mobilisasinya terganggu. 2)
2) Isteri, Ny. L tidak mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan Ny. L berobat danIsteri, Ny. L tidak mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan Ny. L berobat dan rawat inap di Rumah Sakit.
rawat inap di Rumah Sakit. 3)
3) Anak Pertama, Tn. H tidak mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan Ny. LAnak Pertama, Tn. H tidak mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan Ny. L berobat dan rawat inap di Rumah Sakit.
berobat dan rawat inap di Rumah Sakit.
4)
4) Anak Kedua, Sdr. E pernah mengalami riwayat penyakit DHF, sehingga harus dirawatAnak Kedua, Sdr. E pernah mengalami riwayat penyakit DHF, sehingga harus dirawat inap selama 10 hari di Rumah Sakit dan sekarang dinyatakan sudah sembuh .
inap selama 10 hari di Rumah Sakit dan sekarang dinyatakan sudah sembuh . 5)
5) Menantu, Ny. R tidak mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan Ny. L berobatMenantu, Ny. R tidak mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan Ny. L berobat dan rawat inap di Rumah Sakit.
dan rawat inap di Rumah Sakit.
6)
6) Cucu , An. M tidak mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan Ny. L berobatCucu , An. M tidak mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan Ny. L berobat dan rawat inap di Rumah Sakit.
dan rawat inap di Rumah Sakit.
4.
4. Riwayat Keluarga SebelumnyaRiwayat Keluarga Sebelumnya
Dari keluarga Tn.W, Tn.W pernah mengidap penyakit vertigo. Akibat dari vertigo sendiri Dari keluarga Tn.W, Tn.W pernah mengidap penyakit vertigo. Akibat dari vertigo sendiri keseimbangan berjalan Tn.W tidak normal seperti semula. Sedangkan anggota keluarga keseimbangan berjalan Tn.W tidak normal seperti semula. Sedangkan anggota keluarga yang lain hanya mengalami penyakit pusing biasa dan sembuh dengan membeli obat dari yang lain hanya mengalami penyakit pusing biasa dan sembuh dengan membeli obat dari
6 6 5 5 1 1 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 utama utama Keterangan : Keterangan : 1. 1. DapDapurur 2.
2. KamaKamar r mandmandii 3.
3. KamaKamar r tidutidurr 4.
4. RRuang uang tamutamu 5.
5. RuRuang ang kerjakerja 6.
6. PaParkirrkir 7.
kamar tidur ketiga tidak ada jendela namun memiliki ventilasinya. An. L lebih sering kamar tidur ketiga tidak ada jendela namun memiliki ventilasinya. An. L lebih sering tid
tidur ur di di kamkamar ar ketiketiga. ga. DapuDapur r terterletletak ak serseruanuangan gan dendengan gan ruaruang ng makmakan an terterdapadapatt ventilasi. Lingkungan sekitar rumah jalan sudah dikeraskan atau di semen, posisi ventilasi. Lingkungan sekitar rumah jalan sudah dikeraskan atau di semen, posisi rumah dekat dengan rel kereta api dan tidak ada pembuangan sampah (bak sampah). rumah dekat dengan rel kereta api dan tidak ada pembuangan sampah (bak sampah).
d)
d) Kebiasaan Keluarga dalam Perawatan RumahKebiasaan Keluarga dalam Perawatan Rumah
Kebersihan rumah adalah tanggung jawab semua anggota keluarga, dimana semua Kebersihan rumah adalah tanggung jawab semua anggota keluarga, dimana semua ang
anggota gota kelkeluaruarga ga memmempunypunyai ai tugtugas as dan dan tantanggunggung g jawjawab ab masmasinging-ma-masinsing g daldalamam kebersihan rumah. Namun keluarga Tn. W dan Tn. H jarang untuk membersihkan kebersihan rumah. Namun keluarga Tn. W dan Tn. H jarang untuk membersihkan atau merawat rumah karena kesibukan pekerjaan sehingga pekerjaan membersihkan atau merawat rumah karena kesibukan pekerjaan sehingga pekerjaan membersihkan rumah dilakukan
rumah dilakukan oleh Ny.L dan Ny.R.oleh Ny.L dan Ny.R.
e)
e) Sistem Pembuangan SampahSistem Pembuangan Sampah
Dalam keluarga Tn. W sampah keluarga di buang di belakang rumah di tampung dan Dalam keluarga Tn. W sampah keluarga di buang di belakang rumah di tampung dan di bakar. Karena tidak terjangkau mobil angkutan sampah sehingga sampah rumah di di bakar. Karena tidak terjangkau mobil angkutan sampah sehingga sampah rumah di musnahkan dengan cara di bakar di belakang rumah sekitar 2 m dari rumah.
musnahkan dengan cara di bakar di belakang rumah sekitar 2 m dari rumah. f)
f) System drainase air System drainase air
Sum
Sumber ber air air yanyang g digdigunakunakan an Tn.Tn.W W menmengguggunakanakan n air air PDAPDAM, M, disdisediediakan akan temtempatpat penampungan
penampungan air air dan dan memisahkan memisahkan antara antara air air buat buat memasak memasak dan dan buat buat mencuci. mencuci. DiDi samping rumah ada selokan dan dijadikan pembuangan air bekas.
samping rumah ada selokan dan dijadikan pembuangan air bekas. g)
g) Kondisi air Kondisi air
Kondisi air tidak berwarna, jernih dan tidak berasa. Air PDAM di gunakan untuk Kondisi air tidak berwarna, jernih dan tidak berasa. Air PDAM di gunakan untuk
4.
4. Perkunpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakatPerkunpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
a)
a) Peran Serta Keluarga dalam Perkumpulan di MasyarakatPeran Serta Keluarga dalam Perkumpulan di Masyarakat Hubungan keluarga dengan
Hubungan keluarga dengan tetangga tampak baik tetangga tampak baik dan harmonis. Waldan harmonis. Walaupun Ny. Laupun Ny. L tidak bisa mengikuti kegiatan ibu-ibu setempat karena
tidak bisa mengikuti kegiatan ibu-ibu setempat karena sibuk kerja dari pagi sampaisibuk kerja dari pagi sampai malam namun tetap menjaga hub
malam namun tetap menjaga hubungan baik dengan warga sekitar. Tn.W mengkutiungan baik dengan warga sekitar. Tn.W mengkuti kegiatan perkumpulan tiap bulan
kegiatan perkumpulan tiap bulan sekali, sedangkan sekali, sedangkan Tn.H suka pulang kerja Tn.H suka pulang kerja tidak tidak menentu tetapi bila ada kgiatan dalam masyarakat selalu mengikuti
menentu tetapi bila ada kgiatan dalam masyarakat selalu mengikuti
b)
b) Persepsi Keluarga Mengenai Perkumpulan di MasyarakatPersepsi Keluarga Mengenai Perkumpulan di Masyarakat
Keluarga mengatakan perkumpulan di masyarakat sangat berguna memecahkan Keluarga mengatakan perkumpulan di masyarakat sangat berguna memecahkan masalah-masalah yang ada lingkungan dan tempat berinteraksi antar tetangga masalah-masalah yang ada lingkungan dan tempat berinteraksi antar tetangga (silaturahim).
(silaturahim). c)
c) Adat dan Kebiasaan Komunitas Sekitar Adat dan Kebiasaan Komunitas Sekitar
Sel
Selama ama ini ini tettetanggangga-ta-tetaetanggangganya nya memmempunypunyai ai kebikebiasaasaan an apabapabila ila ada ada salsalah ah satsatuu te
tetatanggnggananya ya yayang ng sasakikit t memerereka ka sasaliling ng banbantutu-m-memembabantntu. u. BeBergrgototong ong roroyoyongng membersihkan kampung tiap dua minggu sekali.
membersihkan kampung tiap dua minggu sekali.
5.
5. System pendukung keluargaSystem pendukung keluarga
Keluarga memiliki fasilitas kesehatan yang memadai misalnya: tersedia MCK, kotak obat Keluarga memiliki fasilitas kesehatan yang memadai misalnya: tersedia MCK, kotak obat pribadi,
pribadi, motor motor sebagai sebagai sarana sarana transportasi. transportasi. Sedangkan Sedangkan fasilitas fasilitas sosialnya sosialnya berupa berupa mengikutimengikuti penyuluhan
penyuluhan kesehatan kesehatan misalnya misalnya : : penyuluhan penyuluhan DBD, DBD, diadakannya diadakannya imunisasi seperti imunisasi seperti tetanus,tetanus, cam
Peran formal : Tn.W tidak pernah menjadi pengurus dalam masyarakat, sekarang Peran formal : Tn.W tidak pernah menjadi pengurus dalam masyarakat, sekarang hanya menjadi anggota masyarakat
hanya menjadi anggota masyarakat
Per
Peran an infinformormal al : : menmenjadi kepala jadi kepala kelkeluaruarga, ga, suasuami, mi, ayaayah h kakkakek, ek, mermertuatua, , dandan menantu.
menantu.
Ny Ny.L:.L:
Peran formal : aktif sebagai anggota masyarakat, perkumpulan ibu-ibu pengajian, Peran formal : aktif sebagai anggota masyarakat, perkumpulan ibu-ibu pengajian, dan perkumpulan ibu-ibu di lingkungan tempat tinggal.
dan perkumpulan ibu-ibu di lingkungan tempat tinggal. Peran informal : sebagai ibu rumah tangga,
Peran informal : sebagai ibu rumah tangga, sitri, nenek, dan mertua.sitri, nenek, dan mertua.
Tn. H :Tn. H :
Peran formal : sebagai anggota masyarakat, anggota ketua karang taruna. Peran formal : sebagai anggota masyarakat, anggota ketua karang taruna. Peran informal : aktif sebagai anggota keluarga, suami, anak,
Peran informal : aktif sebagai anggota keluarga, suami, anak, ayah.ayah.
Ny Ny.R :.R :
Per
Peran an forformal mal : : sebsebagai agai anganggotgota a perperkumkumpulpulan an ibuibu-ib-ibu u di di linlingkungkungan gan temtempatpat tinggal
tinggal
Peran informal : sebagai ibu rumah tangga,
Peran informal : sebagai ibu rumah tangga, ibu, istri, menantu di keluarga.ibu, istri, menantu di keluarga. Sdr.E :
Sdr.E :
Peran formal : sebagai anggota ikatan
Peran formal : sebagai anggota ikatan mahasiswamahasiswa
Peran informal : anak, adik. sepupu Peran informal : anak, adik. sepupu An.M :
E.
E. FUNGSI KELUARGAFUNGSI KELUARGA
1.
1. Fungsi Afektif Fungsi Afektif
Perhatian yang kurang sehingga penderita DHF
Perhatian yang kurang sehingga penderita DHF (Dengue Haemorragic Fever)(Dengue Haemorragic Fever) tidak tidak mendapatkan perawatan kesehatan yang dibutuhkan.
mendapatkan perawatan kesehatan yang dibutuhkan. 2.
2. Fungsi SosialFungsi Sosial
Ti
Tingkangkat t kepkependiendidikadikan n dan dan penpengetagetahuahuan n masmasyarayarakat kat renrendahdah, , sehsehingingga ga daldalam am proprosesses sosia
sosialisalisasi si masyarmasyarakat, keluarga akat, keluarga tidatidak k mendapamendapatkan tkan inforinformasi yang masi yang tepat tentang tepat tentang DHFDHF dan penanganannya.
dan penanganannya. 3.
3. Fungsi perawatan keluargaFungsi perawatan keluarga
1.
1. Mengenal MasalahMengenal Masalah
Saat pengkajian semua anggota keluarga dalam keadaan sehat, akan tetapi An. E Saat pengkajian semua anggota keluarga dalam keadaan sehat, akan tetapi An. E yang sudah 10 hari di rawat di Rumah Sakit sudah sembuh dari penyakit DHF, yang sudah 10 hari di rawat di Rumah Sakit sudah sembuh dari penyakit DHF, namun masih mengalami mual tiap kali makan, BB menurun, keengganan untuk namun masih mengalami mual tiap kali makan, BB menurun, keengganan untuk makan, membran mukosa bibir kering, tampak masih lemah dan merasakan selalu makan, membran mukosa bibir kering, tampak masih lemah dan merasakan selalu haus. Keluarga tidak tahu tentang pengertian DHF, penyebab DHF, tanda dan gejala haus. Keluarga tidak tahu tentang pengertian DHF, penyebab DHF, tanda dan gejala serta faktor penyebab
serta faktor penyebab yang mempengaruhi DHF.yang mempengaruhi DHF. 2.
2. Mengambil KeputusanMengambil Keputusan
Keluarga Tn. W mengatakan saat Sdr. E demam tinggi dulu diberi obat dari warung. Keluarga Tn. W mengatakan saat Sdr. E demam tinggi dulu diberi obat dari warung. Namun
Namun selama 2 selama 2 hari demam hari demam tinggi Stinggi Sdrdr.E .E tidak tidak mengalami mengalami penurunan penurunan suhu suhu tubuh.tubuh. Did
Diduga uga SdrSdr. . E E menmengalgalami ami penpenyakiyakit t titipes pes sehsehingingga ga kelkeluaruarga ga memmemberberikaikan n obaobatt tradisional. Akan tetapi tidak sembuh-sembuh Sehingga keluarga Tn. W mendapat tradisional. Akan tetapi tidak sembuh-sembuh Sehingga keluarga Tn. W mendapat
F
F.. STRESS DAN KOPING KELUARGASTRESS DAN KOPING KELUARGA
1.
1. Stressor Jangka Pendek Stressor Jangka Pendek
Apabila keluarga mempunyai masalah dalam kesehatan, anggota keluarga ada yang Apabila keluarga mempunyai masalah dalam kesehatan, anggota keluarga ada yang menderita DHF maka bagaimana cara keluarga merawat anggota keluarga yang menderita DHF maka bagaimana cara keluarga merawat anggota keluarga yang menderita tersebut.
menderita tersebut.
2.
2. Stressor jangka panjangStressor jangka panjang
Kekambuhan penyakit Kekambuhan penyakit vertigo pada Tn.Wvertigo pada Tn.W.. 3.
3. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Stressor Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Stressor
Keluarga Tn. A begitu peka terhadap situasi yang terjadi dalam anggota keluarga, Keluarga Tn. A begitu peka terhadap situasi yang terjadi dalam anggota keluarga, sehingga akan lebih cepat dalam mengambil keputusan sehingga tidak berakibat sehingga akan lebih cepat dalam mengambil keputusan sehingga tidak berakibat buruk, misal akibat atau komplikasi dari DHF
buruk, misal akibat atau komplikasi dari DHF..
4.
4. Stressor Koping yang DigunakanStressor Koping yang Digunakan
Keluarga yang menggunakan mekanisme koping yang tidak adaptif terkait dengan Keluarga yang menggunakan mekanisme koping yang tidak adaptif terkait dengan masalah kesehatan yang muncul, misal tidak segera membawa anggota keluarga masalah kesehatan yang muncul, misal tidak segera membawa anggota keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan cenderung akan mempengaruhi tingkat kesehatan yang sakit ke pelayanan kesehatan cenderung akan mempengaruhi tingkat kesehatan keluarga.
keluarga.
5.
5. Strategi adaftasi disfungsionalStrategi adaftasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak, Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak,
n n fisi fisi k k T TBB 11669 9 ccmm 16160 0 ccmm 11770 0 ccmm 11665 5 ccmm 11667 7 ccmm 775 5 ccmm B BBB 6655 kkgg 7070 kkgg 6655kkgg 6600 kkgg 5555kkgg 1155 kkgg T TDD 113300//880 0 mmmmHHgg 131300//880 0 mmmmHHgg 112200//880 0 mmmmHHgg 111100//880 0 mmmmHHgg 111100//770 0 mmmmHHgg ---R
RRR 225 5 xx//mmeenniitt 23 23 xx//mmeenniitt 225 5 xx//mmeenniitt 222 2 xx//mmeenniitt 225 5 xx//mmeenniitt 220 0 xx//mmeenniitt N
N 80 x/menit80 x/menit 84 x/menit84 x/menit 70 70 x/menitx/menit 75 x/menit75 x/menit 80 x/menit80 x/menit Ra Ra mb mb ut ut Bersih, Bersih, beruban, lurus beruban, lurus Ber
Bersihsih, , hithitam,am, agak ikal
agak ikal
Ber
Bersihsih, , hithitam,am, lurus lurus Bersih, hitam, Bersih, hitam, lurus lurus Bersih, hitam, Bersih, hitam, lurus lurus Bersih, Bersih, hitam, lurus hitam, lurus ko ko nju nju ngt ngt iva iva T
Tiiddaak k aanneemmiiss TTiiddaak k aanneemmiiss TTiiddaak k aanneemmiiss TTiiddaak k aanneemmiiss MMaassiih h ppuuccaatt TTiiddaak k aanneemmiiss
Scl Scl era era
T
Tiiddaak k iikkhhtteerriikk TTiiddaak k iikkhhtteerriikk TTiiddaak k iikkhhtteerriikk TTiiddaak k iikkhhtteerriikk TTiiddaak k iikkhhtteerriikk TTiiddaak k ikhterik ikhterik Hi Hi du du ng ng Simet
Simetris, ris, tidak tidak ada sekret, ada sekret, tidak ada polip tidak ada polip
Simet
Simetris, ris, tidak tidak ada sekret, ada sekret, tidak ada polip tidak ada polip
Simet
Simetris, ris, tidak tidak ada sekret,
ada sekret, tidak ada polip tidak ada polip
Simetris, tidak Simetris, tidak ada sekret, ada sekret, ttiiddaak k aaddaa polip polip Simetris, tidak Simetris, tidak ada sekret, ada sekret, ttiiddaak k aaddaa polip
polip
Simetris, Simetris, ttiiddaak k aaddaa sekret,
sekret,
ttiiddaak k aaddaa polip polip Mu Mu lut lut Be
Bersrsihih, , titidadak k ada stomatitis ada stomatitis
Be
Bersrsihih, , titidadak k ada stomatitis ada stomatitis
Be
Bersrsihih, , titidadak k ada stomatitis ada stomatitis
Be
Bersrsihih, , titidadak k ada stomatitis ada stomatitis
Sediki
Sedikit t kotorkotor,, mukosa
mukosa
Bersi
Bersih, h, tidak tidak ada
n
n tteerraabba a mmaassssaa tteerraabba a mmaassssaa tteerraabba a mmaassssaa tteerraabba a mmaassssaa tteerraabba a mmaassssaa ttiiddaak k tteerraabbaa massa massa Ek Ek str str em em itas itas A Attaas s : : bbaaiikk,, tidak ada nyeri tidak ada nyeri tek
tekan, an, renrentantangg gerak tangan gerak tangan baik.
baik. Ba
Bawawah h : : titidak dak baik,
baik,
keseimbangan keseimbangan jalan
jalan tidak tidak baik.
baik. tidak tidak adaada nyeri
nyeri tek
tekan, an, renrentantangg g
geerraak k kkaakkii baik.
baik.
A
Attaas s : : bbaaiikk,, tidak ada nyeri tidak ada nyeri tek
tekan, an, renrentantangg gerak tangan gerak tangan baik.
baik. Ba
Bawawah h : : baibaik,k, tidak ada nyeri tidak ada nyeri tek
tekan, an, renrentantangg g
geerraak k kkaakkii baik.
baik.
A
Attaas s : : bbaaiikk,, tidak ada nyeri tidak ada nyeri tek
tekan, an, renrentantangg gerak tangan gerak tangan baik.
baik. Ba
Bawawah h : : baibaik,k, tidak ada nyeri tidak ada nyeri tek
tekan, an, renrentantangg g
geerraak k kkaakkii baik.
baik.
A
Attaas s : : bbaaiikk,, ttiiddaak k aaddaa ny
nyereri i tetekakan,n, ren
rentantang g gergerak ak tangan tangan baik. baik. Bawah : baik, Bawah : baik, ttiiddaak k aaddaa nyeri
nyeri
tekan, rentang tekan, rentang g
geerraak k kkaakkii baik.
baik.
A
Attaas s : : bbaiaikk,, ttiiddaak k aaddaa ny
nyereri i tetekakan,n, ren
rentantang g gergerak ak tangan tangan baik. baik. Bawah : baik, Bawah : baik, ttiiddaak k aaddaa nyeri
nyeri
tekan, rentang tekan, rentang g
geerraak k kkaakkii baik.
baik.
At
Atas as : : babaikik,, ttiiddaak k aaddaa ny
nyereri i tetekankan,, rentang gerak rentang gerak tangan tangan baik. baik. B Baawwaah h :: baik,
baik, tidak tidak ada nyeri ada nyeri tekan, tekan, rentang gerak rentang gerak kaki baik. kaki baik. 1.
1. Aktivitas Kehidupan Sehari-hari Anggota KeluargaAktivitas Kehidupan Sehari-hari Anggota Keluarga a)
a) Nutrisi Nutrisi
Komposisi makanan pada keluarga Tn. W terdiri dari makanan pokok yaitu nasi, Komposisi makanan pada keluarga Tn. W terdiri dari makanan pokok yaitu nasi, sayur mayur selalu ada, lauk pauk nabati selalu ada dan lauk pauk hewani sayur mayur selalu ada, lauk pauk nabati selalu ada dan lauk pauk hewani
kadang-Tn. W minum kurang lebih 7-8 gelas
Tn. W minum kurang lebih 7-8 gelas per hari air putih dan per hari air putih dan pagi hari the manis, Ny. Lpagi hari the manis, Ny. L minum kurang lebih 7-8 gelas per hari air putih, pagi hari teh manis. Tn.H minum minum kurang lebih 7-8 gelas per hari air putih, pagi hari teh manis. Tn.H minum 2-3 botol minum dan sering minum air suplemen dalam tiap mau kerja,Ny.R minum 3 botol minum dan sering minum air suplemen dalam tiap mau kerja,Ny.R minum 6-7 gelas per hari air putih. Sdr.E suka minum 3-4 gelas per hari dan 1 botol minum air 7 gelas per hari air putih. Sdr.E suka minum 3-4 gelas per hari dan 1 botol minum air putih.
putih. An. An. M M minum minum kurang kurang lebih lebih 4-5 4-5 gelas gelas per per hari hari air air putih,dan putih,dan suka suka jajanjajan minuman es.
minuman es.
c)
c) EliminasiEliminasi
Tn.W : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 6-8 kali sehari warna kuning jernih. Tn.W : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 6-8 kali sehari warna kuning jernih.
Ny
Ny.L : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 5-6 kali sehari warna kuning jernih..L : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 5-6 kali sehari warna kuning jernih. Tn.H : BAB 1 kali sehari lunak,
Tn.H : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 6-8 kali bau khas. BAK 6-8 kali sehari warna kuning jernih.sehari warna kuning jernih.
Ny
Ny.H : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 4-5 kali sehari warna kuning jernih..H : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 4-5 kali sehari warna kuning jernih. Sdr.E : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 5-7
Sdr.E : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 5-7 kali sehari warna kuning jernih.kali sehari warna kuning jernih. d)
d) MobilisasiMobilisasi
Tn. W beraktifitas dengan pekerjaannya sebagai buruh jasa di perusahaan, berangkat Tn. W beraktifitas dengan pekerjaannya sebagai buruh jasa di perusahaan, berangkat bila
bila masuk masuk pagi pagi pukul pukul 07.30 07.30 WIB WIB dengan dengan menggunakan menggunakan sepeda sepeda motor motor dan dan pulangpulang sore hari sekitar pukul 17.30 WIB tergantung selesainya pekerjaan. Tn.H berangkat sore hari sekitar pukul 17.30 WIB tergantung selesainya pekerjaan. Tn.H berangkat kerja menjadi supir angkut tidak menentu kadang dalam 1 bulan 3 minggu kerja dan kerja menjadi supir angkut tidak menentu kadang dalam 1 bulan 3 minggu kerja dan pulang
pulang tergantung tergantung pergantian pergantian kerja. kerja. SdrSdr.E .E suka suka berangkat berangkat sekolah sekolah memakai memakai motor motor dari pagi jam 07.00 dan pulang jam 03.00. untuk Ny.L dan Ny.R bekerja di rumah , dari pagi jam 07.00 dan pulang jam 03.00. untuk Ny.L dan Ny.R bekerja di rumah , apabila ada keperluan ke pasar, suka naik angkutan umum.
apabila ada keperluan ke pasar, suka naik angkutan umum.
e)
N N O O
S
Siimmppttoomm EEttiioollooggii PPrroobblleemm
1
1 DDS : S : SSddr r E mE meennggeelluuh bh baaddaannnnyyaa panas sampai merasa sakit. panas sampai merasa sakit.
DO : Bila suhu badan Sdr. E DO : Bila suhu badan Sdr. E n
naaiikk, , kkeelluuaarrgga a hhaannyyaa mengompres Sdr. E.
mengompres Sdr. E.
Ketidakmampuan Ketidakmampuan keluar
keluarga ga untuk untuk mengenamengenall ttaanndda-a-ttaannda da ppeennyyaakikitt DHF.
DHF.
M
Meneniinnggkakattnnya ya ssuuhhuu (hipertermi) (hipertermi) 2 2 DDS S :: - Keluarga Tn. W mengatakan - Keluarga Tn. W mengatakan Sdr. E masih sering Sdr. E masih sering mual tiap kali makan. mual tiap kali makan.
- Keluarga mengatakan Sdr. E - Keluarga mengatakan Sdr. E nafsu makan berkurang, porsi nafsu makan berkurang, porsi makan tidak pernah habis. makan tidak pernah habis. DO : DO : - BB Sdr. E (57 kg) - BB Sdr. E (57 kg) - TB 165 cm - TB 165 cm - Usia 20 tahun - Usia 20 tahun
- Mual tiap kali makan - Mual tiap kali makan - Porsi makan tidak - Porsi makan tidak pernah habis pernah habis - Membran mukosa - Membran mukosa kering. kering.
Perubahan nutrisi kurang Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dari kebutuhan tubuh pada An. L
pada An. L dikeluargadikeluarga Tn. A Tn. A Ketidakmampuan Ketidakmampuan keluarga dalam keluarga dalam merawat anggota merawat anggota keluarga yang keluarga yang mengalami DHF mengalami DHF (( Dengue Dengue Haemorragic Haemorragic Fever Fever ).). 3
3 DDS : S : JJiikka ga geejjaalla ta tiimmbbuul Sl Sddrr. E. E h
haannyya a ddiiaamm, , ttiiddaak k aaddaa kesomunikasi dengan keluarga. kesomunikasi dengan keluarga.
Ketidakefektifan keluarga Ketidakefektifan keluarga da
dallam am beberrkokommununiikakassii dengan Sdr. E
dengan Sdr. E
Ko
Kopiping ng kelkeluauargrga a yanyangg tidakefektif
NO
NO KriteriaKriteria SkorSkor BobotBobot PenghitunganPenghitungan JustifikasiJustifikasi
1 1 Sifat Masalah Sifat Masalah AktualAktual AncamanAncaman Kesehatan Kesehatan KeadaanKeadaan Sejahtera Sejahtera 3 3 2 2 1 1 1
1 22//3 3 x 1 x 1 = = 22//33 Sdr. E merasa sakitSdr. E merasa sakit karena panas karena panas 2 2 Kemungkinan Kemungkinan masalah dapat masalah dapat diubah diubah MudahMudah SebagianSebagian
Tidak dapatTidak dapat
2 2 1 1 0 0 2 2 ½ ½ x x 2 2 = = 11 Keluarga hanya Keluarga hanya mampu menuntaskan mampu menuntaskan sebagian sebagian 3 3 Potensi masalah Potensi masalah untuk dicegah untuk dicegah TinggiTinggi SedangSedang RendahRendah 3 3 2 2 1 1 1
1 11//3 3 x x 1 1 = = 11//33 Masih belum biasMasih belum bias mencegah mencegah
Menonjolnya Menonjolnya
NO
NO KriteriaKriteria SkorSkor BobotBobot PenghitunganPenghitungan JustifikasiJustifikasi
1 1 Sifat Masalah Sifat Masalah AktualAktual AncamanAncaman Kesehatan Kesehatan KeadaanKeadaan Sejahtera Sejahtera 3 3 2 2 1 1 1
1 22//3 3 x 1 x 1 = = 22//33 SdrSdr. E terasa . E terasa mualmual muntah muntah 2 2 Kemungkinan Kemungkinan masalah dapat masalah dapat diubah diubah MudahMudah SebagianSebagian
Tidak dapatTidak dapat
2 2 1 1 0 0 2 2 ½ ½ x x 2 2 = = 11 Keluarga menyatakan Keluarga menyatakan pemenuhan nutrisi pemenuhan nutrisi Sdr. E masih kurang Sdr. E masih kurang 3 3 Potensi masalah Potensi masalah untuk dicegah untuk dicegah TinggiTinggi SedangSedang RendahRendah 3 3 2 2 1 1 1
1 11//3 3 x x 1 1 = = 11//33 Masalah belum biasMasalah belum bias dicegah
dicegah
Menonjolnya Menonjolnya
AktualAktual AncamanAncaman Kesehatan Kesehatan KeadaanKeadaan Sejahtera Sejahtera 2 2 1 1 gejala timbul gejala timbul 2 2 Kemungkinan Kemungkinan masalah dapat masalah dapat diubah diubah MudahMudah SebagianSebagian
Tidak dapatTidak dapat
2 2 1 1 0 0 2
2 22//2 2 x x 1 1 = = 11 Keluarga kurangKeluarga kurang komunikasi komunikasi 3 3 Potensi masalah Potensi masalah untuk dicegah untuk dicegah TinggiTinggi SedangSedang RendahRendah 3 3 2 2 1 1 1
1 22//3 3 x x 1 1 = = 22//33 Keluarga belum biasKeluarga belum bias mencegah itu mencegah itu Menonjolnya Menonjolnya masalah masalah
Masalah berat,Masalah berat,
harus segera harus segera
2 2
No
No Diagnosa masalahDiagnosa masalah
T
Tuujjuuaann KKrriitteerriia a eevvaalluuaassii U
Ummuumm KKhhuussuuss KKrriitteerriiaa SSttaannddaar r 1
1 RReessiikko o tteerrjjaaddiinnyyaa Hi
Hipepertrterermi mi papadada S Sddrr. . E E ppaaddaa ke kelluuaarrga ga TTnn. . WW berhubungan berhubungan dengan dengan ketidakmampuan ketidakmampuan ke
kelluauarrga ga dadallamam mnda-tanda
mnda-tanda me
mengangatatasi si tatandnda- a-tanda DHF. tanda DHF. Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan sseellaamma a 33 hari hari diharapkan diharapkan keluarga keluarga mampu mampu mengenali mengenali tanda-tanda tanda-tanda DHF. DHF. 1. 1. KeluargaKeluarga mampu mampu mengenal mengenal tanda-tanda tanda-tanda DHF DHF 1. 1. MengetahuiMengetahui ttaanndda a ddaann gejala. gejala. 1.
1. Lemah, panasLemah, panas at
ataau u ddeemmamam (hipertermi), (hipertermi), sa
sakikit t kepkepalala,a, anoreksia, anoreksia, n
nyyeerri i hhuulluu ha
hattii, , ppeega gall-- pegal
pegal padapada selur
seluruh uh tubuhtubuh dankosntipasi dankosntipasi (sembelit). (sembelit).
2. 2. KeluargaKeluarga mampu mampu memutuskan memutuskan tindakan tindakan y
yaanng g tteeppaatt untuk untuk mengatasi mengatasi hipertermi hipertermi 1. 1. MengompresMengompres se
sesusuai ai susuhuhu tubuh Sdr.E tubuh Sdr.E 3. 3. KeluargaKeluarga mampu mampu melakukan melakukan tindakan tindakan keperawatan keperawatan untuk DHF untuk DHF 2
2 PPeerruubbaahhaan n nnuuttrriissii k
kuurraanng g ddaarrii keb
kebututuhuhan an tutububuhh pada
pada An. An. LL di
dikekeluluararga ga TnTn. . AA dengan dengan ketidakmampuan ketidakmampuan Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan selama 3 x 1 selama 3 x 1 hari hari diharapkan diharapkan keluarga keluarga 1. 1. KeluargaKeluarga mampu mampu mengenal mengenal akan akan kebutuhan kebutuhan nutrisi nutrisi 2. 2. KeluargaKeluarga 1. 1. KeluargaKeluarga ha harruus s bbiiaassaa memberikan memberikan asupan nutrisi asupan nutrisi sesuai sesuai kebutuhan kebutuhan ttuubbuuh h yyaanngg 1. 1. MemberikanMemberikan asupan asupan vitam
vitamin in yangyang cukup.