LAPORAN KEDOKTERAN KERJA
LAPORAN KEDOKTERAN KERJA
PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA PENCUCI MOBIL
PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA PENCUCI MOBIL DAN
DAN
MOTOR
MOTOR
Oleh :
Oleh :
Raditya Rezha Yanoura 2010730086
Raditya Rezha Yanoura 2010730086
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2016
2016
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT, Shalawat dan Salam kami panjatkan bagi Nabi Besar kita Nabi Muhammad SAW. Dalam mengikuti kegiatan Sistem Kedokteran Komunitas dan Kedokteran Keluarga kami sebagai Mahasiswa di tuntut agar bisa memahami dan menerapkan ilmu tersebut dalam praktik kedokteran nanti setelah menyelesaikan masa pendidikan di bangku perkuliahan.
Dalam laporan ini penulis membahas mengenai Kedokteran Kerja, yang dijelaskan cara melakukan diagnosis penyakit akibat kerja, faktor resiko yang dihadapi pekerja, bahaya potensial akibat jenis pekerjaan yang dilakukan, serta K3 ( Kesehatan dan Keselamatan
Kerja) dengan jenis Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai kriteria pekerja annya.
Penulis berharap semoga hasil dari laporan ini dapat bermanfaat bagi diri penulis sendiri dan orang lain, sehingga diharapkan lebih banyak masyarakat yang lebih sadar bahwa setiap pekerjaan memiliki resiko dan potensi bahaya. Bahwa penting sekali dalam melakukan pekerjaan diperhatikan aspek-aspek yang dapat melindungi diri sehingga tidak membawa dampak penyakit dimasa mendatang sehingga proktuvitas dapat terganggu dan biaya untuk berobat / perawatan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh dari tempat kita bekerja.
.
Penulis Jakarta Januari 2016
BAB I
PENDAHULUAN
Kulit merupakan bagian terluar yang melapisi manusia di mana berfungsi untuk melindungi organ-organ internal.kulitlah yang pertama kali terkena eksposur dari luar, seperti sinar matahari, udara, sabun, cat, minyak dan sejenisnya.Oleh karena itu, kulit sangat riskan mengalami inflamasi dan kerusakan akibat pengaruh zat-zat yang mengenainya.
Kuantitas paparan kulit terhadap suatu zat sangat mempengaruhi percepatan dan keparahan dari inflamasi kulit, atau yang sering disebut dengan dermatitis kontak.Dermatitis kontak yang terjadi akibat paparan terhadap zat iritan dan reaksinya nonimunologik disebut dermatitis kontak iritan, sedangkan dermatitis yang terjadi akibat paparan zat dengan terjadinya reaksi imun disebut dermatitis kontak alergik.Semakin sering kita bersentuhan dengan zat-zat iritan, semakin besar risiko kita mengalami dermatitis kontak. Orang-orang yang memiliki risiko tinggi terhadap dermatitis kontak, biasanya orang yang memiliki profesi dengan frekuensi paparan terhadap zat iritan cukup tinggi contohnya: tukang cuci mobil, buruh celup di pabrik, tukang aduk semen, pegawai bengkel, dan pegawai pabrik tekstil. Setiap harinya, pekerja-pekerja tersebut berinteraksi dengan bahan iritan(sabun, oli, bensin, semen, dll). Bahan iritan dapat merusak berbagai lapisan kulit, seperti ada bahan yang merusak stratum korneum, adapula yang merusak lapisan lipid.
Bila dibandingkan dengan kuantitas usaha-usaha menengah ke atas seperti bengkel dan pabrik di Indonesia yang sangat menjamur, maka secara teori, akan banyak jumlah orang mengalami dermatitis kontak. Berdasarkan teori dan literatur yang digunakan penulis, didapatkan prevalensi kasus dermatitis kontak akibat dari pekerjaan adalah 80%, dari semua kasus penyakit kulit akibat kerja.Penulis mencoba mengobservasi kejadian dermatitis kontak di masyarakat, dengan mengkhususkan pada tukang cuci mobil.Dalam observasi, penulis menemukan kejanggalan-kejanggalan pada stasiun kerja dari perusahaan cuci mobil, misalnya kondisi lingkungan kerja di mana penulis melakukan observasi lembab, dan basah.Kejadian seperti ini diduga terjadi di semua perusahaan cuci mobil. Dapat dibayangkan, seberapa banyak tukang cuci mobil yang akan mengidap dermatitis kontak iritant.
Hasil Pengamatan Terhadap Kegiatan Usaha
1. Jenis Pengamatan : Kunjungan
2. Cara Pengamatan : Wawancara dan pengamatan 3. Jenis Usaha : Usaha Cuci Mobil dan Motor 4. Waktu Pelaksanaan : Jum’at, 22 Januari 2016 5. Lokasi :Jl. Raya Jombang
Adapun topik yang saya pilih dalam pengerjaan tugas Kedokteran Komunitas adalah mengenai “Kedokteran Kerja” yang membahas Diagnosis Penyakit Akibat Kerja (PAK) , Pencegahan PAK, Kegiatan Penunjang dalam pencegahan PAK dan Pengendalian Faktor Resiko Potensial.
Dalam tugas ini saya melakukan diagnosis Penyakit Akibat Kerja kepada pekerja cuci mobil dan motor 24 jam. Beliau bekerja sehari-hari sebagai pencuci mobil dan motor. Berikut deskripsi waktu kerja :
Senin - Jumat : jam 07.00 – 19.00 WIB
Pekerja di Usaha tempat tersebut pekerja memiliki shift waktunya masing-masing, karena memang tempat usaha tersebut buka 24 jam non-stop.
Selama disana, saya mengamati,bukan hanyasatu orang pekerja, tapi semua pekerja ditempat usaha tersebut tidak ada yang memakai alat pelindung diri (APD) Memang saat mereka mencuci mobil atau motor, mereka menggunakan sepatu bot, tetapi mereka tidak menggunakan sarung tangan, yang mana dalam pekerjaan mereka dapat terpapar bahan kimia dari detergent yang digunakan untuk mencuci. Salah satu pasien mengaku bila dia tidak betah jika mencuci memakai sarung, jadi dia tidak pernah memakainya lagi.
BAB II PEMBAHASAN A. STATUS KESEHATAN PENDERITA
STATUS KESEHATAN PENDERITA ( DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA )
No.Status : 001 Kode: 01 I. Identitas Penderita
a. Nama : Tn. M b. Usia : 23 tahun c. Jenis Kelamin : Laki-laki d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan : Pencuci mobil dan motor f. Perusahaan : Cuci Mobil dan Motor 24 jam g. Status Perkawinan : Belum Menikah
h. Tanggal Kunjungan : Jombang, 22 januari 2016 , pukul : 16.30 WIB
II. Riwayat Penyakit
a. Tanggal : 22 Januari 2016
1.Keluhan Utama : Gatal dan perih pada tangan serta nyeri pada punggung
2.Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang :
Keluhan gatal dan perih setelah mencuci, gatal dan perih di sela-sela jari tangan beserta nyeri punggung yang hilang timbul terutama saat
dan setelah bekerja sebagai pencuci mobil dan motor, keluhan berkurang saat di rumah.
3.Riwayat Penyakit Terdahulu : Tidak pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya.
4.Riwayat penyakit dalam keluarga : Sebelumnya dikeluarga tidak ada yang menderita sakit yang sama
III. Riwayat Pekerjaan a. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan Bahan yang
digunakan Tempat Kerja Lama Kerja Pencuci Mobil dan Motor - Shampo mobil (detergent) - Semir ban Usaha Cuci
Mobil dan Motor
Bekerja hari senin-jumat dari jam : 07.00 – 19.00 WIB Bila lembur, bisa lebih
b. Uraian tugas / pekerjaan
Cara melakukan pekerjaan
Jika ada mobil dan motor yang masuk, pertama kali M men yiram
mobil dengan air, setelah itu mulai mengoleskan detergent ke beberapa tempat pada mobil/motor. Lalu M mulai menyikat ban sampai bersih, baru menyabuni badan mobil/motor, setelah semua bersih mobil/motor
dilap hingga kering. Dalam satu hari, M bisa mencuci 5 – 6 mobil.
Detil aktifitas selama 12 jam kerja
Urutan aktifitas jam kerja :
1. Hari Senin s/d Jumat : jam 07.00-19.00 WIB
Bahan yang digunakan
Bahan yang diguanakan adalah sebagai berikut , bahan dan alat ini biasa yng digunakan untuk mencuci :
1. Detergent 2. Semir ban
1.Urutan Kegiatan (secara detil)
Waktu & Jam
Bekerja Kegiatan
07.00 WIB
07.00 – 19.00 WIB
(Senin-Jum’at)
Sudah ada di tempat Usaha cuci mobil dan motor 24 jam
Mencuci mobil/motor
1. menggunakan APD seadanya, hanya memakai sepatu bot, kadang tidak
2.Alat Pelindung Diri :
- Alat Pelindung diri yang dikenakan oleh pekerja adalah : a. Sepatu bot
3.Bahaya Potensial
- Fisik :Terpleset, kena bagian mobil yang tajam, tangan terpuntir putaran roda, tidak sengaja terpegang bagian yang panas, mobil terjatuh/ada bagian yang lepas
- Kimia :Detergent, tetesan oli motor membuat iritasi - Biologis : Mikroba di air
- Ergonomi :
Posisi mencuci yang tidak baik, sering membungkuk, jongkok dan memeras kain lap
- Psikososial :
Keadaan bosan dan gaji yang sedikit d. Gangguan Kesehatan yang mungkin timbul
1.Dermatitis Kontak iritan detergent, oli motor 2.Posisi tidak saat mencuci : LBP (low back pain) 3.Memeras kain lap : CTS (Carpal Tunnel Syndrome)
4.Mikroba di air : Jamur, Bakteri, dapat mengakibatkan gatal gatal, dan diare
5.Jenuh : stress e. Resiko kecelakaan kerja
1.Kelainan Kulit 2.Stress
3.Trauma pada ekstremitas 4.Luka bakar pada ekstremitas
5.Trauma fisik bila mobil terjatuh, atau ada bagian yang lepas IV. Pemeriksaan :
a. Pemeriksaan Fisik (secara umum) 1.Keadaan umum : Baik
2.Tanda Vital : - Tekanan Darah : 110/70 - Frekuensi Nadi : 88 - Frekuensi Nafas : 16 - Suhu : 37.0 3.Keadaan Gizi :
- Berat Badan : 58 Kg (menurut M) - Tinggi Badan : 168 cm (menurut M) - BMI : BB (kg)/ TB(m)2
50/(1.65)2 = 18.36
Normal BMI untuk laki-laki: 18.5
–
22.9 ---- > 25 OW - Kesan : Kurangb. Pemeriksaan Klinis
Kepala
Bentuk : Normocephal, simetris Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis +/+ , sklera ikterik -/- ,
pupil isokor kanan = kiri, refleks cahaya (+/+)
Telinga : Bentuk normal, simetris kiri dan kanan, liang lapang,
membran timpani intak, serumen (-)
Hidung : Bentuk normal, septum di tengah, tidak deviasi,
Mulut : Mukosa bibir basah, lidah tidak kotor, faring dan tonsil
tidak hiperemis, tonsil T1/T1
Leher
Inspeksi : Bentuk normal, deviasi trakea (-)
Palpasi : Pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening (-)
JVP tidak meningkat Thoraks Anterior
Inspeksi : Bentuk dada kanan = kiri, pergerakan nafas kanan = kiri
Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Simetris Perkusi : Sonor
Auskultasi : Pernafasan vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-) Thoraks Posterior
Inspeksi : punggung simetris kanan = kiri Palpasi :Simetris
Perkusi : sonor
Auskultasi : Pernafasan vesikule
Abdomen
Inspeksi : Supel, perut tampak datar, dan tidak ada jaringan parut Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+), hepar dan lien tidak teraba Perkusi : Seluruh lapang abdomen timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Superior : Akral hangat, Sianosis (-/-), edema (-/-) Inferior : Akral hangat, Sianosis (-/-), edema (-/-)
1. Kulit : Terdapat kemerahan pada sela-sela jari tangan kanan dan kiri, terasa gatal dan perih
2.Status lokalis :Jari-jari kedua tangan terdapat kemerahan, tidak bebabatas tegas
3.Punggung agak nyeri saat digerakkan 4.Resume lain yang didapat :
-V. Pemeriksaan Laboratorium : Tidak dilakukan
VI. Analisis hubungan pekerjaan dengan penyakit yang diderita 1. Pembuktian hubungan penyakit dengan bekerja:
M tidak menggunakan sarung tangan saat mencuci mobil, keluhan timbul saat sedang bekerja dan berkurang saat beristirhat di rumah.
3. Pembuktian tidak adanya hubungan penyakit dengan penyebab di luar pekerjaan :
Aktifitas di luar pekerjaan selain mencuci mobil/motor tidak ada. Selama tidak bekerja, tidak mengalami keluhan seperti ini.
Menegakkan Diagnosa Penyakit Akibat Kerja Diagnosa Kerja :
Dermatitis Kontak Iritan Akut Lower Back Pain
Diagnosa Differensial : Dermatitis Kontak Alergi Diagnosa Okupasi :
ICD-10 :L24.0Dermatitis Kontak iritan due to detergent ICD-10 : M54.5 Low Back Pain
VII. Kategori Kesehatan
“Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan” VIII. Prognosa
Ad Sanasionam : Ad Bonam Ad Fungsionam : Ad Bonam
Prognosa Okupasi : Ad Bonam
IX. Permasalahan pasien dan rencana penatalaksanaannya
Jenis Permasalahan Rencana Tindakan Target Waktu & Evaluasi APD yang tidak sesuai Menggunakan APD yang
sesuai standart yang direkomendasikan. Dengan :
sarung tangan, apron,
sepatu bot,
Prosedur monitor & pemeriksaan
lingkungan kerja :
Evaluasi pajanan saat
kerja (12 jam kerja)selama seminggu ,
Posisi bekerja yang tidak ergonomic
Jika bisa, mobil dan motor dinaikan saat dicuci, bisa menggunakan alat berat, atau diberikan tanjakan sedikit pada tempat pencucian, agar tidak pencuci tidak jongkok saat
membersihkan ban mobil. Penggunaan detergent
saat mencuci mobil, dan sterilitas
Mengganti detergent yang digunakan dengan sabun shampoo mobil yang sesuai Dan membersihkan diri setelah bertugas,
menggunakan air yang bersih
Dampak stress Terlalu sering ditempat kerja dapat membuat M stress, maka dari itu M harus bisa memanage
waktu, dan lakukan rekreasi ringan. lembur
P E M E C A H A N M A SA LA H
Pada kasus ini, mungkin dapat dilakukan pada pemilik usaha agar lebih memperhatikan pekerja-pekerjanya dan mewajibkan menggunakan APD yang sesuai atau akan banyak terjadi kasus seperti M pada pekerja yang lain. Wajibkan pada para pekerja menggunakan sarung tangan dan sepatu bots. Lalu dibuatlah pada tempat bekerja tempat yang sesuai untuk mobil/motor agar pekerja tidak berjonggok saat
menyikat ban.
Selain itu juga mengganti detergent yang digunakan, karena detergent yang sekarang dapat mengiritasi kulit,. Gantilah dengan shampoo mobil yang lebih aman terhadap kulit.
Oleh karena itu bahaya-bahaya yang diakibatkan saat pencucian dapat dihindari , misalnya:
a. Penggunaan APD yang sesuai
b. Mengganti detergent yang digunak dengan shampoo untuk mobil c. Menyediakan Space kerja yang ergonomi sehingga tidak jongkok
(Sarung Tangan Karet)
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
Pekerjaan pencuci mobil/motor sangat banyak di negara kita, dan sangat jarang diantara mereka yang menggunakan APD yang sesuai untuk pekerjaan mereka. Pada kasus ini M tidak pernah menggunakan sarung tangan saat bekerja dan mengalami dermatitis kontak iritan akibat detergent yang dipakai, dan juga akibat lingkungan kerja yang tidak ergonomis, mengakbatkan munculnya pegal pegal pada punggung M. Pencegahannya dapat menggunakan sarung tangan saat mencuci mobil,mengganti detergent yang digunakan dengan shampoo mobil, dan membuat tempat yang ergonomis untuk mencuci, seperti memeberikan tanjakan kecil
B. Saran
Alat Pelindung diri harus selalu dipakai dan ganti detergent dengan shampoo mobil. Perlu rasa tanggung jawab dan kedisiplinan pekerja/individu dalam mengendalikan morbiditas pada para pekerja.