• Tidak ada hasil yang ditemukan

Budidaya Lele Sistem Boster1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Budidaya Lele Sistem Boster1"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

BUDIDAYA LELE “SISTEM BOSTER”

BUDIDAYA LELE “SISTEM BOSTER”

( Untuk Kalangan Sendiri ) ( Untuk Kalangan Sendiri ) Oleh : Sudarmaji & Tim BOSTER Oleh : Sudarmaji & Tim BOSTER

Merevitalisasi

Merevitalisasi polapola BudidayaBudidaya untukuntuk peningkatanpeningkatan produksiproduksi dan

(2)

I. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN

n

n Ikan lele dibudidayakan secara luas di kalangan Ikan lele dibudidayakan secara luas di kalangan

masyarakat karena pertimbangan nilai komersial dan masyarakat karena pertimbangan nilai komersial dan kemudahan cara budidayanya, namun seiring dengan kemudahan cara budidayanya, namun seiring dengan perkembangan kondisi

perkembangan kondisi lingkungan, dan caralingkungan, dan cara--cara budidaya cara budidaya yang masih

yang masih konvensional hasil yang didapat tidak profit.konvensional hasil yang didapat tidak profit.

n

n Upaya peningkatan produksi budidaya lele untukUpaya peningkatan produksi budidaya lele untuk n

n menyonsong program pemerintah “Indonesia sebagai menyonsong program pemerintah “Indonesia sebagai n

n menyonsong program pemerintah “Indonesia sebagai menyonsong program pemerintah “Indonesia sebagai n

n produsen aquakultur terbesar tahun 2015”produsen aquakultur terbesar tahun 2015” n

n dapat dilakukan dengan pola intensifikasi budidaya dapat dilakukan dengan pola intensifikasi budidaya n

n sistem boster.sistem boster. n

n Peningkatan kepadatan tebar dan dibarengi dengan Peningkatan kepadatan tebar dan dibarengi dengan n

n penerapan teknologi,dukungan sarana produksi, sertapenerapan teknologi,dukungan sarana produksi, serta n

n program pemberian pakan dan suplemenprogram pemberian pakan dan suplemen n

n Budidaya intensif sistem boster menggunakan kolam Budidaya intensif sistem boster menggunakan kolam

dengan media tanah, terpal, beton, atau fiber dengan dengan media tanah, terpal, beton, atau fiber dengan maksimum luas kolam 4x4m dengan kontruksi outlet maksimum luas kolam 4x4m dengan kontruksi outlet central drain.

(3)

n

n SaatSaat iniini, , budidayabudidaya lelelele menerapkanmenerapkan sistemsistem produksiproduksi tunggaltunggal

dimana

dimana benihbenih ditebarditebar dandan dipeliharadipelihara didi kolamkolam yang yang samasama hingga

hingga mencapaimencapai ukuranukuran pasarpasar. . DenganDengan caracara konvensionalkonvensional ini

ini sebenarnyasebenarnya sebagiansebagian besarbesar waktuwaktu budidayabudidaya, ‘, ‘muatanmuatan’ ’ yang

yang adaada dalamdalam kolamkolam masihmasih dibawahdibawah kapasitaskapasitas produksinya

produksinya, , bahkanbahkan jauhjauh daridari carrying carrying capacitynyacapacitynya, , terutama

terutama didi umurumur--umurumur mudamuda..

n

n OlehOleh karenakarena ituitu, , kolamkolam sebisasebisa mungkinmungkin harusharus dimanfaatkandimanfaatkan

pada

pada kapasitaskapasitas puncaknyapuncaknya atauatau mendekatimendekati kapasitaskapasitas puncaknya

puncaknya. . IdealnyaIdealnya, , pembudidayapembudidaya lelelele bekerjabekerja dengandengan serangkaian

serangkaian kolamkolam berbedaberbeda size, size, penebaranpenebaran benihbenih lelelele keke serangkaian

serangkaian kolamkolam berbedaberbeda size, size, penebaranpenebaran benihbenih lelelele keke satu

satu kolamkolam dengandengan biomass yang biomass yang mendekatimendekati carrying carrying capacity

capacity nyanya. . KemudianKemudian, , ketikaketika size size lelelele sudahsudah mendekatimendekati kapasitasnya

kapasitasnya, , didi lakukanlakukan graddinggradding dandan ditransferditransfer keke kolamkolam yang lain.

yang lain. DemikianDemikian seterusnyaseterusnya dg dg polapola panenpanen parsialparsial, , sehingga

sehingga kolamkolam bisabisa dimanfaatkandimanfaatkan sesuaisesuai dengandengan kapasitasnya

(4)

Perbandingan

Perbandingan pola

pola budidaya

budidaya sistem

sistem boster

boster

dan

dan pola

pola budidaya

budidaya konvensional

konvensional

Sistem BOSTER Sistem konvensional

1. HEMAT ENERGI

- Penggunaan listrik/bahan bakar lebih irit/sedikit karena mengikuti luasan besaran kolam

- Air yang digunakan jauh lebih sedikit, karena mengikuti besaran luasan kolam

- Pompa bekerja untuk mengisi kolam waktunya lebih pendek

2. MINIMALISASI Infrastructure

Lahan yang dibutuhkan jauh lebih kecil berarti kita berinvestasi dalam pembelian tanah untuk kolam akan lebih murah/kecil. Demikian juga terhadap equipment seperti pompa, air, pipa, lampu, tenaga kerja dan lain-lain.

1. Pemborosan energi 2. Butuh lahan yang luas 3. Handling lebih sulit

lain.

3.MANAGEMENT RESIKO

Dalam menghadapi resiko terhadap penyakit dan hal lainnya jauh lebih mudah dan lebih cepat terdeteksi. Sehingga dapat di lokalisasi masalah yg timbul serta dapat segera mengambil tindakan yg tepat.

(5)

II. LATAR BELAKANG

II. LATAR BELAKANG

PELIHARA IKAN = PELIHARA AIR. PELIHARA IKAN = PELIHARA AIR.

n

n FaktorFaktor--faktor yang mempengaruhi kualitas air adalah :faktor yang mempengaruhi kualitas air adalah : n

n -- kontruksi kolam kontruksi kolam n

n -- kebersihan dasar kolam kebersihan dasar kolam n

n -- keberadaan plankton.keberadaan plankton.

OPTIMALISASI SISTEM METABOLISME PENCERNAAN OPTIMALISASI SISTEM METABOLISME PENCERNAAN

n

n Sebagai ikan karnivor, lele membutuhkan asupan proteinSebagai ikan karnivor, lele membutuhkan asupan protein n

n tinggi untuk pembentukan jaringan dan aktifitas geraknya.tinggi untuk pembentukan jaringan dan aktifitas geraknya. n

n Protein yang baik untuk makanannya adalah dari golonganProtein yang baik untuk makanannya adalah dari golongan n

n protein hewaniprotein hewani, ikan golongan karnivor mempunyai , ikan golongan karnivor mempunyai

panjang usus yang tidak lebih panjang dari panjang panjang usus yang tidak lebih panjang dari panjang tubuhnya, oleh karena itu harus dioptimalkan sistem tubuhnya, oleh karena itu harus dioptimalkan sistem

pencernaannya agar pakan yang kita berikan bisa maksimal pencernaannya agar pakan yang kita berikan bisa maksimal terserap oleh usus lele yang pendek tersebut untuk di ubah terserap oleh usus lele yang pendek tersebut untuk di ubah menjadi daging

(6)

Kontruksi

(7)

Buat kolam dari beton, terpal, fiber, atau kolam tanah dengan kontruksi Buat kolam dari beton, terpal, fiber, atau kolam tanah dengan kontruksi ada bak pembuangan ditengah dasar kolam ( central drain )

(8)

KOLAM TERPAL KOLAM TERPAL

(9)

KOLAM TANAH KOLAM TANAH

(10)

KOLAM BETON KOLAM BETON

(11)

III. MANAGEMENT AIR

III. MANAGEMENT AIR

n

Air sebagai media bagi seluruh aspek

n

yang terdapat pada ekosistem kolam.

n

Air bukan hanya H2O saja,

n

tapi mengandung unsur–unsur bentuk ion

n

maupun senyawa organik. Kosentrasi senyawa

n

maupun senyawa organik. Kosentrasi senyawa

n

organik terlarut, gas-gas terlarut,

n

suspensi material, unsur–unsur dalam

n

bentuk ion dan populasi mikroorganisme

n

dalam air sangat menentukan kelayakan air

n

tersebut untuk budidaya, hal-hal yang

n

menentukan kelayakan air untuk budidaya ikan,

n

kita sebut sebagai PARAMETER KWALITAS AIR

.

(12)

n

n Parameter kwalitas air budidaya adalah selalu dinamis Parameter kwalitas air budidaya adalah selalu dinamis

akibat dari perubahan lingkungan, cuaca dan proses

akibat dari perubahan lingkungan, cuaca dan proses--proses proses biologis didalamnya seperti proses fotosintesis, respirasi

biologis didalamnya seperti proses fotosintesis, respirasi dan ekskresi hasil

dan ekskresi hasil--hasil metaboliosme.hasil metaboliosme.

n

n Namun demikian, parameter kwalitas air dapat kita Namun demikian, parameter kwalitas air dapat kita

kendalikan agar berada pada kisaran yang bisa di tolerir kendalikan agar berada pada kisaran yang bisa di tolerir oleh lele untuk menjadikan habitat yang nyaman untuk oleh lele untuk menjadikan habitat yang nyaman untuk pertumbuhannya.

pertumbuhannya.

n

n Parameter kwalitas air meliputi parameter fisik, kimia, dan Parameter kwalitas air meliputi parameter fisik, kimia, dan

biologi air. biologi air.

Parameter standar kualitas air dalam budidaya ikan Parameter standar kualitas air dalam budidaya ikan

n

n Parameter standar kualitas air dalam budidaya ikanParameter standar kualitas air dalam budidaya ikan n

n PARAMETER PAGI SIANGPARAMETER PAGI SIANG n n 1. Ph 7.5 1. Ph 7.5 –– 8.0 8.0 8.0 8.0 –– 8.58.5 n n 2. DO > 4 ppm > 6 ppm2. DO > 4 ppm > 6 ppm n n 3. Suhu > 28 3. Suhu > 28 00C > 30 C > 30 00CC n n 4. NH3 < 0.01 ppm, NO2 < 0.25 ppm, H2S 0,02 4. NH3 < 0.01 ppm, NO2 < 0.25 ppm, H2S 0,02 –– 0,2 0,2 ppm. ppm. n n 5. Alkalinitas > 80 ppm5. Alkalinitas > 80 ppm

(13)

1. pH air adalah kualitas air

1. pH air adalah kualitas air

n

n

yang menunjukkan tingkat keasaman atau basa

yang menunjukkan tingkat keasaman atau basa

suatu perairan

suatu perairan

n

n

FAKTOR

FAKTOR--FAKTOR YANG MEMPENGARUHI pH :

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI pH :

*FITOPLANKTON PERAIRAN :

*FITOPLANKTON PERAIRAN :

-- Dinamika pH pada siang hari :

Dinamika pH pada siang hari :

Fitoplankton menggunakan CO2 sepanjang hari

Fitoplankton menggunakan CO2 sepanjang hari

Fitoplankton menggunakan CO2 sepanjang hari

Fitoplankton menggunakan CO2 sepanjang hari

n

n

untuk proses fotosintesisnya terjadi akumulasi

untuk proses fotosintesisnya terjadi akumulasi

n

n

ion karbonat yang akhirnya terhidrolisis sehingga

ion karbonat yang akhirnya terhidrolisis sehingga

menyebabkan kenaikan pH air.

menyebabkan kenaikan pH air.

(14)

-- Dinamika pH pada malam hari :

Dinamika pH pada malam hari :

pada malam hari tidak ada CO2 yang diambil dari

pada malam hari tidak ada CO2 yang diambil dari

kolam justru semua organisme melepas CO2

kolam justru semua organisme melepas CO2

hasil dari respirasi, CO2 ini bereaksi dengan ion

hasil dari respirasi, CO2 ini bereaksi dengan ion

karbonat dan molekul air membentuk ion

karbonat dan molekul air membentuk ion

bikarbonat , ion ini akhirnya berdisosiasi (

bikarbonat , ion ini akhirnya berdisosiasi (

memecah ) utk melepas ion Hidrogen sehingga

memecah ) utk melepas ion Hidrogen sehingga

pH air turun

pH air turun

n

n

Hal ini terjadi juga pada saat cuaca mendung dan

Hal ini terjadi juga pada saat cuaca mendung dan

saat hujan, pH air cenderung turun dan ikan lele

saat hujan, pH air cenderung turun dan ikan lele

sangat rentan terhadap perubahan pH yang

sangat rentan terhadap perubahan pH yang

menyebabkan lele mudah stress, biasanya

menyebabkan lele mudah stress, biasanya

ditandai dengan banyak lele yang menggantung

ditandai dengan banyak lele yang menggantung

dipermukaan air saat habis hujan,

(15)

cara mengatasinya tebar BOSTER MANSTAP 5 sdm /

kolam 3x4

AGAR PERUBAHAN pH TIDAK TERLALU BESAR

PERBEDAANNYA ( siang malam )/FLUKTUATIF :

* tebar BOSTER MANSTAP dan BOSTER PLANKTOP

secara berkala yang berfungsi utk memenuhi

unsur-unsur makro dan mikro mineral yang berfungsi

untuk pertumbuhan phytoplankton yang optimal

dan utk menjaga Alkalinitas air agar terjadi buffer

dan utk menjaga Alkalinitas air agar terjadi buffer

pada perairan kolam.

(16)

2. DO atau kelarutan oksigen di air.

n Lele karena sistem pernafasannya menggunakan insang dan

insang ikan lele dilengkapi dengan labirin maka kandungan

oksigen / DO perairan tidak terlalu signifikan terhadap ikan lele, namun kadar DO penting bagi aktifitas metabolis mikroorganisme dan proses-proses kimiawi di dalam air.

n • Mengelola kandungan DO dalam perairan kolam sangat erat

hubungannya dengan jumlah dan jenis phytoplankton, biomass ikan, banyak sedikitnya bahan organik dalam kolam, aktivitas

mikroorganisme dan lainnya, yang akan mempengaruhi ekosistem dalam kolam, secara fisika oksigen bisa terdifusi dari udara ke air, tapi proses biologis ternyata jauh lebih penting daripada proses fisika dalam mengatur konsentrasi oksigen terlarut dalam air.

n • Fitoplankton yang tumbuh dalam air tambak menghasilkan n • Fitoplankton yang tumbuh dalam air tambak menghasilkan

oksigen dengan reaksi sebagai berikut :

n Cahaya

n 6 CO2 + 6 H2O ==== C6H12O6 + 6 O2

n Semakin tinggi densitas fitoplankton, semakin tinggi

n konsentrasi oksigen terlarut yang dihasilkan selama proses n fotosintesis.

(17)

n 3. Suhu

n Suhu yang ideal berkisar 28 – 30 0C, jika suhu terlalu

rendah akan menghambat proses-proses metabolisme ikan lele.

n Suhu air dipengaruhi oleh : n - terpaan sinar matahari n - suhu udara

n - cuaca

n Suhu air berpengaruh pada : n - nafsu makan ikan

n - faktor pemicu outbreak penyakit infeksi n - faktor pemicu outbreak penyakit infeksi n - kadar ammonia dan DO serta pH air

n Faktor suhu adalah faktor yang tergantung pada kondisi

alam, dapat di siasati dengan :

n a. Air mempunyai kapasitas yang besar dalam menyimpan

panas.

n b. Energi cahaya matahari sebagian besar di absorbsi di

lapisan permukaan air, sehingga semakin kedalam semakin berkurang.

n Kosentrasi bahan-bahan terlarut di dalam air akan

menaikkan penyerapan panas terutama turbidity dari densitas plankton.

(18)

n

n CARA UNTUK MENJAGA KWALITAS AIR AGAR TETAP STABIL CARA UNTUK MENJAGA KWALITAS AIR AGAR TETAP STABIL

adalah : adalah :

n

n 1. Membuat kolam model semi indoor, kolam di beri 1. Membuat kolam model semi indoor, kolam di beri

naungan yang transparan sehingga air hujan tidak masuk naungan yang transparan sehingga air hujan tidak masuk tetapi sinar matahari tetap bisa masuk untuk proses

tetapi sinar matahari tetap bisa masuk untuk proses fotosintesis phytoplankton dan bisa untuk kontrol suhu. fotosintesis phytoplankton dan bisa untuk kontrol suhu.

n

n 2. Menjaga kebersihan dasar kolam, dengan membuat 2. Menjaga kebersihan dasar kolam, dengan membuat

kontruksi dasar kolam ada “central drain” untuk kontruksi dasar kolam ada “central drain” untuk memudahkan proses penyiponan.

memudahkan proses penyiponan.

n

n 3. Pemberian probiotik, karena limbah / bahan organik 3. Pemberian probiotik, karena limbah / bahan organik

akan berbahaya bagi ikan apabila mengalami proses akan berbahaya bagi ikan apabila mengalami proses dekomposisi yang tidak sempurna akan menghasilkan dekomposisi yang tidak sempurna akan menghasilkan gas

gas--gas beracun semacam ( NH3, H2S, NO2 )gas beracun semacam ( NH3, H2S, NO2 )

Dengan menggunakan bakteri pengurai maka limbah / Dengan menggunakan bakteri pengurai maka limbah / Dengan menggunakan bakteri pengurai maka limbah / Dengan menggunakan bakteri pengurai maka limbah / bahan organik akan dioksidasi sempurna sehingga hasil bahan organik akan dioksidasi sempurna sehingga hasil dari proses ini tidak berbahaya dan dapat dimanfaatkan dari proses ini tidak berbahaya dan dapat dimanfaatkan plankton utk pertumbuhannya, PROBIOTIK yang dipakai plankton utk pertumbuhannya, PROBIOTIK yang dipakai adalah :

adalah :

-- BOSTER AQUAENZYMBOSTER AQUAENZYM, dengan dosis 1 sdm , dengan dosis 1 sdm

n

n larutkan dalam 1 liter air hangat biarkan larutkan dalam 1 liter air hangat biarkan n

n 1 jam kemudian tebar merata ke kolam, 1 jam kemudian tebar merata ke kolam, n

n atau fermentasi..atau fermentasi..

-- BOSTER AQUAENZYMBOSTER AQUAENZYM 1 sdm + 1 sdm +

n

n BOSTER PLANKTOPBOSTER PLANKTOP 10 Tutup merah + 10 Tutup merah + n

n air 15 liter, biarkan 24 jam dalam air 15 liter, biarkan 24 jam dalam n

n wadah tertutup, kemudian tebar pada wadah tertutup, kemudian tebar pada n

(19)
(20)

4. Menjaga Densitas pertumbuhan plankton 4. Menjaga Densitas pertumbuhan plankton

§§ Kwalitas air kolam tidak lepas dari keberadaan plankton Kwalitas air kolam tidak lepas dari keberadaan plankton

dan segala aspek yang melingkupinya. dan segala aspek yang melingkupinya.

§§ Plankton dalam KOLAM memiliki peran :Plankton dalam KOLAM memiliki peran :

-- Penghasil oksigen di siang hariPenghasil oksigen di siang hari

-- Membuat suasana teduh/remangMembuat suasana teduh/remang--remang,remang,

§§ mengurangi sinar matahari yang masuk ke dalam dasar mengurangi sinar matahari yang masuk ke dalam dasar

kolam kolam

-- Menyerap senyawa beracun (terutama senyawa nitrogen Menyerap senyawa beracun (terutama senyawa nitrogen anorganik)

anorganik) anorganik) anorganik)

(21)

n

n CARACARA--CARA MENJAGA KESTABILAN PERTUMBUHAN CARA MENJAGA KESTABILAN PERTUMBUHAN

PLANKTON : PLANKTON :

n

n -- Untuk menumbuhkan dan menstabilkan plankton Untuk menumbuhkan dan menstabilkan plankton

disamping pemupukan harus diberi perlakuan dengan disamping pemupukan harus diberi perlakuan dengan probiotik.

probiotik.

n

n *Tebar BOSTER MANSTAP minimal 1 minggu sekali, tebar *Tebar BOSTER MANSTAP minimal 1 minggu sekali, tebar

fermentasi ( BOSTER PLANKTOP + BOSTER AQUAENZYM ) fermentasi ( BOSTER PLANKTOP + BOSTER AQUAENZYM )

n

n -- Sedangkan untuk mengendalikan kepadatan plankton Sedangkan untuk mengendalikan kepadatan plankton

dapat digunakan jenis probiotik dari jenis Bacillus dapat digunakan jenis probiotik dari jenis Bacillus

licheniformis (bakteri denitrifikasi) yang digunakan untuk licheniformis (bakteri denitrifikasi) yang digunakan untuk licheniformis (bakteri denitrifikasi) yang digunakan untuk licheniformis (bakteri denitrifikasi) yang digunakan untuk umur lebih dari 40 hari.

umur lebih dari 40 hari.

n

(22)

n

n SedangkanSedangkan jikajika pertumbuhanpertumbuhan plankton plankton berlebihberlebih, , harusharus didi

kendalikan

kendalikan kepadatannyakepadatannya agar agar tidaktidak terjaditerjadi kompetisikompetisi perebutan

perebutan oksigenoksigen didi malammalam harihari, , untukuntuk mengendalikanmengendalikan atau

atau mengurangimengurangi kepadatankepadatan plankton plankton berikanberikan BOSTER BOSTER BLUE COPPER 1

(23)

n

n Beberapa faktor yang mempengaruhi keanekaragaman dan Beberapa faktor yang mempengaruhi keanekaragaman dan

dominasi plankton dikolam antara lain adalah: dominasi plankton dikolam antara lain adalah: 1. Ketersediaan bibit plankton

1. Ketersediaan bibit plankton 2. Musim / cuaca

2. Musim / cuaca

3. Ketersediaan nutrien (ratio N/P), perbedaan rasio N/P 3. Ketersediaan nutrien (ratio N/P), perbedaan rasio N/P pada setiap kolam menimbulkan dominasi plankon yang pada setiap kolam menimbulkan dominasi plankon yang berbeda, hal ini disebabkan karena setiap jenis plankton berbeda, hal ini disebabkan karena setiap jenis plankton membutuhkan rasio N/P yang berbeda untuk pertumbuhan membutuhkan rasio N/P yang berbeda untuk pertumbuhan optimalnya dan juga C/N ratio yang menujukkan tingkat optimalnya dan juga C/N ratio yang menujukkan tingkat optimalnya dan juga C/N ratio yang menujukkan tingkat optimalnya dan juga C/N ratio yang menujukkan tingkat kesuburan perairan.

kesuburan perairan.

4. Keberadaan zooplankton sebagai konsumen tingkat 4. Keberadaan zooplankton sebagai konsumen tingkat pertama untuk phytoplankton dapat berpengaruh pada pertama untuk phytoplankton dapat berpengaruh pada kelimpahan dan dominasi yang terjadi

kelimpahan dan dominasi yang terjadi

(24)

n

n cara utk seimbangkan C/N ratio dan N/P ratio dapat di cara utk seimbangkan C/N ratio dan N/P ratio dapat di

siasati dengan penggunaan BOSTER PLANKTOP ( sbg sbr siasati dengan penggunaan BOSTER PLANKTOP ( sbg sbr Carbon(C) dan unsur2 mikro mineral ) BOSTER MANSTAP ( Carbon(C) dan unsur2 mikro mineral ) BOSTER MANSTAP ( sbg sumber phospat(P) dan unsur

sbg sumber phospat(P) dan unsur--unsur makromineral), unsur makromineral), untuk unsur nitrogen (N) nya dari sisa pakan yg tinggi untuk unsur nitrogen (N) nya dari sisa pakan yg tinggi proteinnya dan kotoran ikan, hanya saja perlu di bantu proteinnya dan kotoran ikan, hanya saja perlu di bantu proses dekomposisi limbah protein tsb dg tebar probiotik proses dekomposisi limbah protein tsb dg tebar probiotik BOSTER AQUAENZYM ( mengandung microba

BOSTER AQUAENZYM ( mengandung microba

menguntungkan dan multienzym PROTEASE=perombak menguntungkan dan multienzym PROTEASE=perombak menguntungkan dan multienzym PROTEASE=perombak menguntungkan dan multienzym PROTEASE=perombak protein, AMYLASE=perombak karbohidrat,

protein, AMYLASE=perombak karbohidrat,

CELLULOSE=perombak karbo rantai panjang ). CELLULOSE=perombak karbo rantai panjang ).

(25)

n

n 5. Kontrol terhadap Dominasi Bakteri yang ada di 5. Kontrol terhadap Dominasi Bakteri yang ada di

ekosistem kolam. ekosistem kolam.

n

n Sistem BSistem B--H cara BOSTER ditujukan untuk dominasi bakteri H cara BOSTER ditujukan untuk dominasi bakteri

menguntungkan di kolam, langkah

menguntungkan di kolam, langkah--langkahnya :langkahnya :

n

n * Pertama lakukan sterilisasi air ( B ) dengan BOSTER BLUE * Pertama lakukan sterilisasi air ( B ) dengan BOSTER BLUE

COPPER 1 ppm, fungsinya untuk mem Bunuh semua COPPER 1 ppm, fungsinya untuk mem Bunuh semua

mikroba yang ada di kolam lele, baik yang menguntungkan mikroba yang ada di kolam lele, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.

maupun yang merugikan.

n

n KEUMUDIAN…….,KEUMUDIAN……., n

n * Hidupkan ( H ) dengan menambah probiotik ( BOSTER * Hidupkan ( H ) dengan menambah probiotik ( BOSTER

AQUAENZYM atau BOSTER SEL MULTI ) dengan tujuan AQUAENZYM atau BOSTER SEL MULTI ) dengan tujuan AQUAENZYM atau BOSTER SEL MULTI ) dengan tujuan AQUAENZYM atau BOSTER SEL MULTI ) dengan tujuan untuk mendominasi lingkungan kolam dengan microba untuk mendominasi lingkungan kolam dengan microba yang menguntungkan yang berfungsi untuk menangkal yang menguntungkan yang berfungsi untuk menangkal microba merugikan ( pathogen ) dan untuk menguraikan microba merugikan ( pathogen ) dan untuk menguraikan bahan organik agar tidak terakumulasi gas

bahan organik agar tidak terakumulasi gas--gas beracun gas beracun (NH3, NO2, H2S).

(26)

n

n Penggunaan probiotik pada IKAN ditujukan utk Penggunaan probiotik pada IKAN ditujukan utk

memperbaiki kwalitas air kolam, meningkatkan nafsu memperbaiki kwalitas air kolam, meningkatkan nafsu

makan dan meningkatkan penyerapan makanan, dan utk makan dan meningkatkan penyerapan makanan, dan utk mendominasi lingkungan kolam dan mikroflora usus ikan mendominasi lingkungan kolam dan mikroflora usus ikan dengan bakteri yang menguntungkan karena ada korelasi dengan bakteri yang menguntungkan karena ada korelasi antara bakteri lingkungan dengan yg di pencernaan ikan, antara bakteri lingkungan dengan yg di pencernaan ikan, antara bakteri lingkungan dengan yg di pencernaan ikan, antara bakteri lingkungan dengan yg di pencernaan ikan, pemberian probiotik tidak serta merta langsung bisa

pemberian probiotik tidak serta merta langsung bisa merombak bakteri yg sudah ada / penghuni tetap yg merombak bakteri yg sudah ada / penghuni tetap yg mendiami lingkungan tersebut oleh karena itu harus mendiami lingkungan tersebut oleh karena itu harus dilakukan langkah

dilakukan langkah--langkah yang tepat dan rutin agar langkah yang tepat dan rutin agar dominasi bakteri yang kita inginkan/bakteri

dominasi bakteri yang kita inginkan/bakteri menguntungkan bisa tercapai

(27)

n

n

Nutrisi

Nutrisi:

: cukup

cukup tersedia

tersedia C,N,O

C,N,O dan

dan H

H

plus trace

plus trace mineral

mineral dan

dan element

element

plus trace

plus trace mineral

mineral dan

dan element

element

n

n

Waktu

Waktu:

: biasanya

biasanya perlu

perlu 24

24 jam

jam baru

baru

terlihat

terlihat efektif

efektif

n

n

Suhu

Suhu: 21

: 21 –

– 43 C

43 C

n

n

Oksigen

Oksigen:

: minim 2

minim 2 ppm

ppm

n

(28)

PLANKTOP AQUAENZYM Probiotik enzim Organik karbon MANSTAP Trace elemen Minerals memacu Balance C:N ratio PHYTOPLANKTON ZOOPLANKTON -NH2 àààà NH3 (C6H12O6)n ààà COà 2 Competitive exclusion dekomposisi limbah&TSS memacu zooplankton

(29)

IV. MANAGEMENT PAKAN

IV. MANAGEMENT PAKAN

n

n Pakan merupakan cost terbesar dalam budidaya ikan lele Pakan merupakan cost terbesar dalam budidaya ikan lele

(50

(50--70%), dengan 70%), dengan penggunaan pakan bermutu akan penggunaan pakan bermutu akan meningkatkan

meningkatkan produksi dan keuntunganproduksi dan keuntungan

n

n Kecukupan nutrien dalam pakan sangat tergantung dari Kecukupan nutrien dalam pakan sangat tergantung dari

jumlah serta kualitas dari bahan

jumlah serta kualitas dari bahan material pakan, formula, material pakan, formula, proses pembuatan, serta kondisi

proses pembuatan, serta kondisi kemasan serta kemasan serta manajemen pakan yang digunakan.

manajemen pakan yang digunakan.

Protein pakan biasanya menjadi acuan kualitas pakan, Protein pakan biasanya menjadi acuan kualitas pakan,

n

n Protein pakan biasanya menjadi acuan kualitas pakan, Protein pakan biasanya menjadi acuan kualitas pakan,

seringkali pemilihan bahan baku dikesampingkan, sehingga seringkali pemilihan bahan baku dikesampingkan, sehingga digestibility (kecernaan) pakan rendah. Hal ini

digestibility (kecernaan) pakan rendah. Hal ini

menyebabkan kasus seperti penyakit kuning, efisiensi menyebabkan kasus seperti penyakit kuning, efisiensi pakan yang rendah dll. Bila hal tersebut terjadi,maka pakan yang rendah dll. Bila hal tersebut terjadi,maka limbah pakan akan semakin besar yang terbuang ke limbah pakan akan semakin besar yang terbuang ke

perairan sehingga air menjadi cepat kotor/keruh bahkan perairan sehingga air menjadi cepat kotor/keruh bahkan beracun karena limbah protein potensial menjadi Ammonia beracun karena limbah protein potensial menjadi Ammonia ,Nitrit dan H2S.

(30)

n

n Untuk mengatasi masalah digestibility ( tingkat kecernaan ) Untuk mengatasi masalah digestibility ( tingkat kecernaan )

berikan supplement pada pakan tsb dengan BOSTER berikan supplement pada pakan tsb dengan BOSTER

GROTOP karena mengandung enzym protease yg berfungsi GROTOP karena mengandung enzym protease yg berfungsi merombak unsur protein menjadi lebih sederhana sehingga merombak unsur protein menjadi lebih sederhana sehingga protein pakan tsb menjadi mudah dicerna pada sistem

protein pakan tsb menjadi mudah dicerna pada sistem

metabolisme pencernaan ikan, BOSTER GROTOP berfungsi metabolisme pencernaan ikan, BOSTER GROTOP berfungsi sebagai pemacu pertumbuhan dg sistem kerja

sebagai pemacu pertumbuhan dg sistem kerja

mempengaruhi gerak peristaltik usus sehingga proses mempengaruhi gerak peristaltik usus sehingga proses penyerapan sari

penyerapan sari--sari makanan jadi maksimal terutama sari makanan jadi maksimal terutama

protein yg berfungsi sbg pembangun jaringan tubuh/massa protein yg berfungsi sbg pembangun jaringan tubuh/massa otot/daging ikan, + BOSTER VITALIQUID / PREMIX =

otot/daging ikan, + BOSTER VITALIQUID / PREMIX = otot/daging ikan, + BOSTER VITALIQUID / PREMIX = otot/daging ikan, + BOSTER VITALIQUID / PREMIX =

sebagai multivitamin untuk kelancaran proses metabolisme, sebagai multivitamin untuk kelancaran proses metabolisme, daya tahan, dan stamina ikan, + BOSTER AMINO

daya tahan, dan stamina ikan, + BOSTER AMINO

LIQUID=sebagai perangsang nafsu makan dengan aroma LIQUID=sebagai perangsang nafsu makan dengan aroma khas yg disukai ikan, sehingga pakan tersebut bisa dilahap khas yg disukai ikan, sehingga pakan tersebut bisa dilahap habis oleh ikan, BOSTER AMINO LIQUID mengandung

habis oleh ikan, BOSTER AMINO LIQUID mengandung asam

asam--asam amino yang berfungsi sebagai bahan asam amino yang berfungsi sebagai bahan

pembentukan antibodi, dan sebagai pembentuk massa pembentukan antibodi, dan sebagai pembentuk massa otot/daging ikan

(31)

n Kandungan Pakan secara umum: n 1. Protein dan asam amino

n 2. Lipid/lemak n 3. Karbohidrat n 4. Vitamin

n 5. Mineral

n Beberapa Faktor yang mempengaruhi konsumsi pakan : n 1. Problem Kualitas air : DO rendah, Amonia tinggi, pH

tinggi, pH berfluktuasi, dll

2. Cuaca : Hujan deras, mendung

n 2. Cuaca : Hujan deras, mendung

n 3. Kondisi dasar kolam : Banyak penumpukan bahan

organik

n 4. Penyakit : Bakteri, Virus, jamur, dll n 5. Problem pakan : Attractant jelek

(32)

n Management pakan meliputi cara pemberian dan program

feeding, cara pemberian harus merata dan terkontrol agar semua ikan bisa mendapatkan pakan sesuai porsinya dan menghindari pakan yang tidak termakan. Sedangkan

program feeding di sesuaikan dengan umur dan jumlah biomass.

(33)

SAMPLING IKAN

SAMPLING IKAN

SAMPLING IKAN

SAMPLING IKAN

SAMPLING IKAN

SAMPLING IKAN

SAMPLING IKAN

SAMPLING IKAN

Sampling ikan untuk pedoman

Sampling ikan untuk pedoman

pemberian pakan.

pemberian pakan.

Frekuensi pakan 3

Frekuensi pakan 3 -- 4 kali sehari

4 kali sehari

Frekuensi pakan 3

Frekuensi pakan 3 -- 4 kali sehari

4 kali sehari

Pemberian multivitamin dan feed

Pemberian multivitamin dan feed

suplement.

suplement.

Mencapai FCR 1 : 0,7

Mencapai FCR 1 : 0,7

(34)

PERHITUNGAN PAKAN

PERHITUNGAN PAKAN

n

n

Usia 1

Usia 1 –

– 10

10 hari adlibitum ( makan

hari adlibitum ( makan

sekenyangnya ).

sekenyangnya ).

n

n

Usia 10

Usia 10 –

– 30

30 hari pakan diberikan 5 %

hari pakan diberikan 5 %

dari total Biomas.

dari total Biomas.

n

n

Usia 30

Usia 30 –

– 40 hari, pakan diberikan

40 hari, pakan diberikan 4

4 %

%

n

n

Usia 30

Usia 30 –

– 40 hari, pakan diberikan

40 hari, pakan diberikan 4

4 %

%

dari total Biomas.

dari total Biomas.

n

n

Usia 40

Usia 40 –

– 55

55, pakan diberikan

, pakan diberikan 3

3 % dari

% dari

total Biomas.

total Biomas.

n

n

Usia 56

Usia 56 –

– Panen, pakan diberikan 3 %

Panen, pakan diberikan 3 %

dari biomas terus dipotong 30%.

dari biomas terus dipotong 30%.

(35)

FREKWENSI PAKAN DILAKUKAN

FREKWENSI PAKAN DILAKUKAN 3

3 KALI.

KALI.

n

n

Pagi jam 07.00 sebanyak

Pagi jam 07.00 sebanyak 30

30 % dari

% dari

total pakan.

total pakan.

n

n

Sore jam 16.00 sebanyak

Sore jam 16.00 sebanyak 30

30 % dari

% dari

total pakan.

total pakan.

total pakan.

total pakan.

n

n

Malam jam

Malam jam 20.00 sebanyak

20.00 sebanyak 40

40 % dari

% dari

total pakan.

total pakan.

Setiap pemberian pakan, harus dicampur dengan

Setiap pemberian pakan, harus dicampur dengan

Grotop

Grotop

2 gr/kg +

2 gr/kg +

Premix Aquavita / Vitaliquid

Premix Aquavita / Vitaliquid

2 gr/kg +

(36)

GRAFIK BERAT IKAN/ EKOR

GRAFIK BERAT IKAN/ EKOR

(37)

GRAFIK PERTUMBUHAN

GRAFIK PERTUMBUHAN

(38)

PERBANDINGAN ADG

PERBANDINGAN ADG

(39)

V. MANAGEMENT ANTIBODI / DAYA

TAHAN TUBUH

n PENINGKATAN DAYA TAHAN

TUBUH / ANTIBODI * Berikan asupan

imunostimulant dengan BOSTER FISH IMUNOVIT selama 3 hari berturut – turut kemudian hentikan pada hari ke 4, lalu ulangi lagi perlakuan tersebut pada pada hari ke 4, lalu ulangi lagi perlakuan tersebut pada minggu berikutnya.

Pencampuran pada pellet bisa digabung dengan supplement lainnya.

* Menghadapi kondisi cuaca

yang fluktuatif agar terhindar dari stress berikan asupan Vitamin C ( BOSTER STRESS OFF )

* Optimalisasi parameter kwalitas air.

(40)

VI. PROGRAM BUDIDAYA SUPER

INTENSIF

a. PERSIAPAN TEBAR UNTUK 10.000 ekor bibit

n 1. Lakukan pencucian awal kolam dengan menebar arang

aktif, kemudian di bilas, hari berikut lakukan pengapuran pada sekeliling dinding dan dasar kolam dengan

menggunakan kwas.

n 2. Isi kolam dengan air bersih setinggi 60cm lalu

masukan BOSTER MANSTAP, dosis 5 sdm / kolam 4x4m

n 3. Persiapkan fermentasi dengan bahan ( DEDAK /

(jagung giling yang di kukus dulu) 0,5 kg + BOSTER (jagung giling yang di kukus dulu) 0,5 kg + BOSTER PLANKTOP 1 tutup merah + BOSTER AQUAENZYM 1

sendok makan + BOSTER AMINO LIQUID 2 tutup merah + air sedikit, masukkan ke dalam plastic / wadah

tertutup selama 24-36 jam, bisa di pakai untuk 2 -3 kolam ) tebar hasil fermentasi tersebut ke kolam pada jam 09 – 10 pagi.

n 4. Setelah plankton tumbuh dengan baik ditandai

(41)

b. PENYIAPAN BENIH & PAKAN

n Siapkan benih yang sehat dengan ukuran 4-6 cm berikan

BOSTER FISH IMUNOVIT pada setiap kantong benih dengan dosis 1 sendok makan.

n Lakukan aklimatisasi benih, kemudian tebar. Tebar benih

sebaiknya di lakukan sore hari.

n Siapkan pakan / pellet yang sesuai dengan lebar bukaan

mulut bibit ikan.

c. PEMBESARAN

Program pembesaran di lakukan dengan langkah-langkah

n Program pembesaran di lakukan dengan langkah-langkah

seperti diatas yang meliputi MANAGEMENT AIR dan

MANAGEMENT PAKAN serta MANAGEMENT ANTIBODI / DAYA TAHAN TUBUH.

(42)

d. PERAWATAN AIR HARIAN

n Lakukan pembuangan kotoran lewat central drain, dengan

membuka central drain selama 1 menit saat pemberian pakan.

n Isi air kembali setelah 1 jam.

n Lakukan sterilisasi air seminggu sekali dengan BOSTER

BLUE COPPER 1 ppm

n Setelah 2 hari tebar probiotik ( BOSTER AQUAENZYMS atau

BOSTER SEL MULTI ) di ulang 1-2 hari sekali dengan dosis : ( untuk BOSTER AQUAENZYM :1 sdm larutkan dalam 1 liter air hangat ½-1 jam kemudian tebar ke kolam ) dan atau ( untuk BOSTER SEL MULTI : 1 tutup merah larutkan atau ( untuk BOSTER SEL MULTI : 1 tutup merah larutkan ke dalam 1 liter air kemudian tebar ke kolam ).

n Tebar secara berkala BOSTER MANSTAP dan BOSTER

PLANKTOP untuk menjaga kestabilan kwalitas air.

n Aplikasikan fermentasi untuk menjaga kestabilan

pertumbuhan plankton ( BOSTER AQUAENZYM 1 sdm + BOSTER PLANKTOP 10 ttp merah + 10 Ltr Air, masukkan dalam wadah tertutup selama 24 – 36 jam, tebar pada jam 9 – 10 pagi.

(43)

PENGATURAN TINGGI AIR

PENGATURAN TINGGI AIR

KOLAM

KOLAM

Umur 1

Umur 1 –

– 20 hari tinggi air kolam 60 cm

20 hari tinggi air kolam 60 cm

Umur 21

Umur 21 –

– 30 hari 70 cm

30 hari 70 cm

Umur 21

Umur 21 –

– 30 hari 70 cm

30 hari 70 cm

Umur 31

Umur 31 -- 50 hari tinggi air antara 75

50 hari tinggi air antara 75 –

– 80 cm

80 cm

Umur 51

Umur 51 –

– panen tinggi air antara 85

panen tinggi air antara 85 –

– 90 cm

90 cm

Pembuangan Kotoran dilakukan 5 hari setelah

Pembuangan Kotoran dilakukan 5 hari setelah

tebar dan di buang mulai 5 cm, 10 cm dan

tebar dan di buang mulai 5 cm, 10 cm dan

menjelang panen 15 cm.

(44)

e. KEUNGGULAN SISTEM BOSTER

n Tingkat mortalitas rendah dengan syarat bibit harus unggul

dan sehat

n Total pemakaian pakan hemat dan bisa menekan FCR

sampai 0,7

n Ikan lebih tahan terhadap berbagai penyakit terutama yg

disebabkan oleh bakteri, jamur & virus

n Masa panen lebih cepat dari biasanya

n Rasa daging lebih gurih dan kenyal, tingkat lembek pada

daging berkurang. daging berkurang.

(45)

f. ANALISA USAHA PEMBESARAN LELE SISTEM

BOSTER

n

Jumlah padat tebar 1000/m2 atau 10.000 ekor /

kolam dengan estimasi panen 1 Ton size 9-10

ekor / kg.

n

Target FCR : 0,7

n

Biaya produksi / kg daging lele :

• benih = Rp. 1.100

• pakan = Rp. 7.000 x 0.7 = Rp. 4.900 • pakan = Rp. 7.000 x 0.7 = Rp. 4.900 • biaya operasionil = Rp. 500

• biaya supplement & obat-obatan = Rp.1.000

• total biaya produksi / kg daging lele adalah = Rp. 7.500

n

Laba / keuntungan per periode : Harga jual

daging lele – Biaya produksi = Rp.11.000 – Rp.

7.500 = Rp. 3.500

(46)
(47)

SOLUSI BOSTER

n Bp. H. suanda

n Desa Cipaat, Kec. Patrol, Indramayu

n Bagaimana mengatasi kematian benih lele pada usia 10

keatas atau menginjak grading pertama? Selain itu,

minta tips dalam pengangkutan benih dalam jirigen yang standart pengepakan sehingga tidak banyak terjadi

mortalitas (kematian) akibat stress perjalanan ??

n Boster Solution...

n Ada beberapa faktor yang dapat memicu kematian bibit

lele pada pembenihan lele skala rumah tangga, antara lain :

Persiapan pengisian awal air kolam yang kurang

n Persiapan pengisian awal air kolam yang kurang

memperhatikan sterilisasi air sehingga ditakutkan air yang diisikan dalam kolam mengandung bibit penyakit yang dapat tumbuh berkembang setiap saat. Untuk itu perlu dilakukan tindakan sterilisasi dengan bahan

antiseptik Blue Coopper atau Aqua Septik sesuai dosis guna membasmi semua mikroorganisme dan

pathogen yang kemungkinan terkandung dalam perairan sumber. Selain itu, kondisi air diwilayah Desa Cipaat

yang agak keruh dapat dijernihkan melalui proses

penyaringan menggunakan lapisan ijuk dan arang dan dilakukan sistem tandonisasi air untuk sementara waktu (proses pengendapan). Sehingga air yang digunakan selain jernih juga bebas kuman penyakit.

(48)

n Setelah steril air, tumbuhkan plankton sebagai pakan alami yang baik bagi

benih yang dipelihara dalam kolam terpal. Gunakan campuran Planktop

dan Aquaenzym untuk menjadikan air berwarna kehijauan dengan

kandungan pakan alami yang segar. Selain itu. aplikasi larutan Planktop

dan Aquaenzym dapat menghambat tumbuhnya lumut sutera pada

dasar kolam terpal yang dapat mengganggu pergerakan benih yang menyebabkan stress dan kematian.

n Adapun tips dalam pengangkutan bibit yang baik dan sesuai prosedur

pengepakan, yakni :

n Sebelum pengiriman, puasakan benih selama beberapa jam, dan

pemberian pakan terakhir sebelum dipuasakan dicampur dengan Fish

Imunovit sebagai supplement plus imunostimulan untuk daya tahan

tubuh.

n Pengangkutan bibit dalam jirigen memang lebih praktis dan tidak

membutuhkan oksigen tambahan seperti halnya dalam kantong plastik. Namun kepadatan bibit dalam jirigen perlu diperhatikan, untuk jirigen Namun kepadatan bibit dalam jirigen perlu diperhatikan, untuk jirigen dapat menampung bibit lele ukuran 3 -5 tidak lebih dari 100 ekor/10 liter air.

n Air yang digunakan dalam pengangkutan harus benar-benar steril dan

mengandung oksigen yang cukup. Suntikan oksigen bebas dengan aerator sebelum air dimasukkan jirigen.

n Jangan gunakan antibiotik jenis apapun sebagai dopping atau alasan

untuk mengurangi timbulnya buih pada air, karena justru dengan pembekalan antibiotik tersebut, bibit akan kebal dan pertumbuhan terhambat dalam kolam pembesaran. Lebih aman digunakan larutan

imunostimulant Fish Imunovit yang bertujuan meningkatkan daya tahan tubuh ikan dan mengurangi timbulnya buih yang menandakan ikan stress. Fish Imunovit bekerja seperti halnya imunisasi bagi tubuh bayi manusia.

(49)

n Bp. H. Nanang

n Desa Sindanglaka, Kec. Karang Tengah Cianjur

n Saya membeli bibit ikan lele yang afkir karena pada musim dingin sulit

mendapatkan bibit yang bagus, bibit memang terlihat lincah namun disekujur tubuh ikan terdapat bintik-bintik putih. Apakah tanda-tanda tersebut adalah gejala penyakit ”ich” karena pada saat usia 1 bulan dipelihara dalam kolam tanah, banyak terjadi kematian dan kondisi perairan sangat pekat!!!!

n Pada beberapa kolam yang berdekatan dengan sawah pertanian timbul

banyak klekap atau alga merah/blooming plankton yang kelihatannya merusak kualitas air menjadi pekat. Akan tetapi tidak ada tanda-tanda penyakit atau kematian pada ikan. Bagaimana cara mengatasi hal

tersebut, terima kasih ???

n Boster Solution ””

n a. Selain faktor cara pengangkutan bibit lele, pemilihan bibit yang

berkualitas juga perlu diperhatikan, karena pada musim-musim tertentu yang sulit untuk melakukan pemijahan, terpaksa para petani pembesaran yang sulit untuk melakukan pemijahan, terpaksa para petani pembesaran harus membeli sisa bibit (afkir) dari gradding ukuran. Prinsipnya, tidak menjadi masalah jika ketersediaan bibit dimanapun sulit didapatkan, yang penting kita harus bisa memilih bibit yang cukup bagus kondisi fisiknya, antara lain dengan melihat tidak adanya cacat fisik atau bintik-bintik

tanda penyakit, gerakan masih incah dan aktif berenang dan ukuran dan warna harus seragam.

n Perlu diketahui bahwa siklus hidup parasit jenis ”ich” memang tumbuh

berkembang secara bertahap dan dapat menetaskan kista-kistanya dalam jumlah yang besar pada kondisi yang memungkinkan. Kemungkinan besar penyakit bintik putih pada lele Anda memang bawaan dari bibit yang

dibeli. Untuk itu, jika kedapatan kembali bibit lele yang telah terserang penyakit tersebut perlu dilakukan dipping (perendaman) untuk membunuh bibit penyakit dengan larutan Aqua Septik selama 5 – 10 menit dengan dosis 1 ppm (1 ml / m3) sebelum ditebar pada kolam pembesaran. Kemudian berikan Fish Imunovit dengan mencampurkan pada pakan yang diberikan rutin setiap hari untuk menambah kekebalan (imun).

(50)

n Kolam yang telah terjangkit penyakit tersebut akan mewabah jika kondisi

perairan tidak kunjung membaik. Air menjadi pekat dan ikan-ikan lele banyak yang mati di dasar atau mengambang dipermukaan air kolam. Lakukan tindakan pengobatan yang cepat dengan cara : mengangkat keluar ikan-ikan yang mati karena dapat membusuk dan semakin

merusak kualitas air, tebarkan larutan BOSTER BLUE COPPER secara merata hingga air tampak berubah agak encer.

n Jika masih terdapat kematian keesokan harinya, tetap dilakukan

pengangkatan agar tidak busuk didalam kolam, karena bagi ikan lele yang telah terjangkit parah dengan kondisi luka disekujur tubuh dan berenang ketepi kolam akan sulit untuk disembuhkan. Setelah 3 hari kembalikan kesuburan perairan dengan menebar BOSTER PLANKTOP jika warna air pudar/kusam dan BOSTER SEL MULTI jika kondisi air bau dan masih pekat.

n b. Pada kolam dengan perairan pekat dapat dipicu karena beberapa hal,

antara lain :

Naiknya klekap atau sejenis lumut atau ganggang mati dan

n Naiknya klekap atau sejenis lumut atau ganggang mati dan

menggerombol dipermukaan air. Basmi seluruh kotoran tersebut dengan

BOSTER BLUE COPPER dan setelah bersih (selama 3 hari), tebarkan

BOSTER PLANKTOP + BOSTER AQUAENZYM jika kondisi perairan agak

jernih.

n Alga merah dengan buih-buih kecil dapat dihilangkan dengan BOSTER

AQUAENZYM yang dilarutkan dan ditebar merata pada siang hari.

n Air keruh karena limbah pakan dan kotoran yang naik keatas permukaan,

hanya dapat dikurangi dengan probiotik BOSTER SEL MULTI dengan kandungan bakteri pengurai yang dapat merombak sisa pakan dan kotoran menjadi unsur hara untuk membantu tumbuhnya pakan alami.

(51)

n PENYAKIT IKAN LELE KUNING n

n

n Penyakit ikan lele kuning merupakan penyakit yang meresahkan

kebanyakan dikalangan petani lele. Dikarenakan penyakit ini

menyerang disaat ikan lele sudah dewasa dan menjelang panen. Karena selain kematian yang relative banyak ikan yang terserang penyakit ini tidak laku untuk di jual sehingga sangat merugikan petani lele.

n CIRI CIRI

n Seluruh tubuh ikan lele kekuningan. n Seluruh tubuh ikan lele kekuningan.

n Gerakan di air masih lincah namun setelah dipanen biasanya jika

penanganan panen tidak bagus akan terlihat lemas dan bisa mati.

n Sering terjadi kematiaan masal dengan jarak waktu relative

singkat.

n PENYEBAB

n Kualitas air kolam budidaya kurang baik ( air bau dan keruh )

n Pergantian air jarang dilakukan serta penggunaan antiseptik yang

tidak dilakukan untuk mengurangi kepadatan bakteri dalam air ( sterilisasi)

n Terlalu banyak penggunaan pakan pellet tanpa diimbangi dengan

(52)

n Pola pemberian pakan dengan proporsi limbah terlalu banyak seperti

pakan ikan rucah, roti jamuran dan makanan busuk lainnya. Memperkuat kemungkinan pengaruh mycotoxin yang terkandung dalam limbah

tersebut dapat menyebabkan fungsi kerja metabolisme tubuh tidak normal. (desember. 2009)

n Pemberian pakan ikan n rucah yang over

n PENCEGAHAN

Menjaga kualitas air kolam dengan sering melakukan pembuangan dasar

n Menjaga kualitas air kolam dengan sering melakukan pembuangan dasar

kolam sekitar 10 % dari volune air, kemudian dilakukan pengisihan air kembali (sirkulasi).

n

n Proses pembuangan kotoran n dasar kolam (sipon )

(53)

n Lakukan proses sterilisai pada kolam budidaya menggunakan BLUE

COPPER seminggu sekali untuk menjaga kepadatan bakteri dalam kolam (bakteri patogen).

n Gunakan probiotik BOSTER SEL MULTI 3 hari sekali untuk memperbaiki

kualitas air (untuk menguraikan bahan organic dalam kolam).

n Kurangi penggunaan pakan limbah ( ikan rucah dan roti jamuran ) dan

lakukan perebusan (ikan rucah) terlebih dahulu untuk mengurangi pencemaran pakan.

n Lebih memperhatikan manjemen pakan jangan sampai over penggunaan

pakan.

n Gunakan BOSTER PREMIX AQUAVITA multivitamin campuran pakan

untuk memperbaiki system metabolisme tubuh. untuk memperbaiki system metabolisme tubuh.

n PENGOBATAN

n Apabila terjadi kematian masal :

n Buang air kolam 30 – 40 % volume air isi kembali dengan air baru dan

strelisasi menggunakan BLUE COPPER dosis 1 ppm.

n Gunakan BOSTER INROFLOX 25 % campur di pakan untuk pengobatan

ikan selama 3 hari berturut turut.

n Setelah itu gunakan BOSTER GROTOP karena mengandung enzyme

Protease, Amylase dan Celulase yang berfungsi untuk memperbaiki fungsi pencernaan ikan campur dipakan pellet.

(54)

n Penyakit mikotik (jamur) atau fouling (lumut)

n Penyakit karena jamur/candawan Saprolegnia. jamur ini

tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang kondisinya lemah. Cepat tumbuh dan

berkembang jika kondisi perairan keruh, pekat dan kurang sehat.

n Gejala: ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti

kapas, pada daerah luka atau ikan yang sudah lemah, menyerang daerah kepala tutup insang, sirip, dan tubuh lainnya. Penyerangan pada telur, maka telur tersebut diliputi benang seperti kapas.

n Pencegahan : Penyakit ini muncul karena kondisi perairan

buruk, air pekat dan terjadi penumpukan zat organic dalam

n Pencegahan : Penyakit ini muncul karena kondisi perairan

buruk, air pekat dan terjadi penumpukan zat organic dalam air kolam, sehingga dijadikan media hidup oleh jamur.

Tubuh ikan berjamur/lumut disekujur tubuh atau terjadi perubahan warna pada kulit (belang-belang). Untuk

pencegahan, gunakan BOSTER BLUE COPPER dengan dosis 1 ppm atau 1 ml untuk kolam 1 m3 yang bekerja

mengurangi populasi jamur parasit, bakteri pathogen atau kuman dan dapat diberikan secara rutin setiap 1 minggu sekali. Selang 3 hari dapat ditebarkan probiotik SELMULTI

atau AQUAENZYM untuk menguraikan penumpukan zat

organic dan kepekatan air, menumbuhkan dominasi bakteri menguntungkan sebagai penstabil perairan.

(55)

n

Penyakit Nutritif

n

Terjadi karena kekurangan gizi pada pakan atau

gangguan sistem pencernaan ikan itu sendiri.

Tubuh ikan kurus (besar kepalanya), kembung

(perut membesar) dan menggantung, berenang

lambat pada permukaan serta nafsu makan turun

drastis serta pakan yang diberikan dimuntahkan.

Untuk mengatasinya, jangan gunakan obat atau

antibiotika jenis apapun. berikan asupan

multivitamin tambahan berupa BOSTER PREMIX

AQUAVITA dan BOSTER GROTOP untuk

meningkatkan nafsu makan, menambah kualitas

meningkatkan nafsu makan, menambah kualitas

gizi pada pakan, membantu sistem pencernaan

dan memperlancar proses metabolisme tubuh

ikan. Dapat pula digunakan BOSTER AMINO

LIQUID sebagai rangsangan pakan dengan

aroma atracktan yang kuat serta nilai protein

tinggi.

(56)

n Penyakit Parasit (cacing)

n Penyakit cacing Trematoda Penyebab: cacing kecil

Gyrodactylus dan Dactylogyrus. Cacing Dactylogyrus menyerang insang, sedangkan cacing Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip.

n Gejala: insang yang dirusak menjadi luka-luka, kemudian

timbul pendarahan yang akibatnya pernafasan terganggu.

n 2. Parasit Hirudinae Penyebab: lintah Hirudinae, cacing

berwarna merah kecoklatan.

n Gejala : pertumbuhannya lambat, karena darah terhisap

oleh parasit, sehingga menyebabkan anemia/kurang darah.

Pencegahan : tebarkan BOSTER BLUE COPPER setiap 1

n Pencegahan : tebarkan BOSTER BLUE COPPER setiap 1

minggu sekali dengan dosis kecil (1tutup/10 m3) untuk

membunuh telur dan larva cacing parasit tersebut. Berikan larutan air garam jika cacing parasit telah menempel pada ikan dan keesokan harinya tebarkan BOSTER BLUE

(57)

n Penyakit Bakterial / Viral

n Penyakit karena bakteri Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas

hydrophylla Bentuk bakteri ini seperti batang dengan cambuk yang terletak di

ujung batang, dan cambuk ini digunakan untuk bergerak. Ukurannya 0,7-0,8 x 1-1,5 mikron.

n Gejala: lele yang terkena bakteri ini: warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat dan

timbul pendarahan. Lele bernafas megap-megap di permukaan air.

n 2. Penyakit tuberculosis yang disebabkan bakteri Mycobacterium fortoitum n Gejalanya : tubuh ikan berwarna gelap, perut bengkak ( karena tubercle/bintil-bintil

pada hati, ginjal, dan limpa). Posisi berdiri di permukaan air, berputar-putar atau miring-miring, bintik putih di sekitar mulut dan sirip.

n 3.Penyakit bintik putih dan gatal (Trichodiniasis) Penyebab: parasit dari

golongan Ciliata, bentuknya bulat, kadang-kadang amuboid, mempunyai inti berbentuk tapal kuda, disebut Ichthyophthirius multifilis.

n Gejala:

(1) ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air

n (2) terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang n (2) terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang

n (3) ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam.

n Sebagian besar, penyakit bakterial atau Viral selalu ditandai dengan perubahan fisik

ikan, bintik-bintik, cacar, luka, ekor gripis, insang merah, dada menguning, mulut putih, bintik putih disekujur tubuh dan stress berat (berenang memutar).

n Untuk pencegahan lakukan menajemen kualitas air dengan cara :

n 1. Pemberian BLUE COPPER secara rutin seminggu sekali dengan dosis 1 ppm untuk

mengurangi populasi bakteri pathogen atau kuman dan virus pembawa penyakit,

n 2. Selang 3 hari kemudian bisa ditebar PLANKTOP dengan dosis 5 ppm atau 1 tutup

/ 2 m3 untuk kesuburan perairan

n 3. selanjutnya tebarkan Sel Multi atau Aquaenzym dengan dosis 5 ppm atau 1 tutup

SEL MULTI + 1 sendok AQUAENZYM dilarutkan dalam air 1 timba dan ditebar

merata untuk kolam berukuran 2 m3 untuk menguraikan sisa pakan dan kotoran yang dapat menimbulkan amoniak (gas beracun), menumbuhkan bakteri yang menguntungkan bagi perairan dan menstabilkan ekosistem perairan

n 4. Untuk pengobatan, hanya dapat digunakan jika kondisi ikan sudah parah atau

terjangkit infeksi patogen. Gunakan antibiotika dosis ikan sesuai dengan anjuran dari

(58)

TESTIMONI

n Nama : Pujo

n Lokasi:Desa Kuncen, Gunung Pati, Semarang. n Kolam : Terpal dan Tanah n Luas kolam : 100 m2 dan 50 m2 (9 petak) .

n Pakan : Comfeed

n Budidaya : Pembenihan dan Pembesaran Lele n Produk : Planktop dan Sel Multi

n “Saya Pujo, Semarang. Sebelum saya melakukan penebaran bibit lele terlebih

dahulu saya tumbuhkan plankton dikolam. Sebelumnya saya gunakan pupuk

kandang untuk menumbuhkan plankton, namun sekarang saya gunakan PLANKTOP untuk mempercepat pertumbuhan Plankton, dan hasilnya selang 3 hari setelah

pemberian air kolam sudah berwarna kecoklatan (plankton) saya menggunakan dengan dosis 5 ppm.”

dengan dosis 5 ppm.”

n

n +

n Baru isi air Setelah 3 hari

n ”Pada masa pertengahan budidaya biasanya kolam sering menjadi bau, pekat dan

blomming plankton. Untuk mengatasi hal tersebut saya menggunakan SEL MULTI (bakteri pengurai). Saya menggunakan rutin 3 – 7 hari sekali. Dan hasilnya air yang semula bau, pekat sekarang menjadi berkurang dan berangsur-angsur lebih encer. Saya gunakan dengan dosis 1 ppm.” (januari, 2010)

n NB: aktifkan terlebih dulu di dalam bak dan campur air diamkan dulu selama 1 – 3

(59)

n Nama : Khilman

n Lokasi : Weleri . Kendal n Kolam : Tanah

n Luas kolam : 100 m2 (25 petak) . n Padat Tebar : +100 ekor/ m2

n Pakan : Hi Pro Vit n Budidaya : Pembesaran Lele n Produk : Manstap

n “Saya Khilman weleri, saya seorang budidaya ikan lele, saya sudah

setahun lebih menggunakan produk dari Indosco, berikut adalah

pernyataan saya menggunakan MANSTAP. Manstap adalah produk yang berguna untuk menyuburkan tanah.”

n “Sebelum saya menebar bibit lele terlebih dahulu melakukan

pengangkatan Lumpur dasar (amoniak) kemudian saya isi air dan saya

n “Sebelum saya menebar bibit lele terlebih dahulu melakukan

pengangkatan Lumpur dasar (amoniak) kemudian saya isi air dan saya tunggu sampai air siap ditebari bibit lele, namun membutuhkan waktu sekitar 7 harian untuk menumbuhkan plankton. Sekarang saya gunakan Manstap untuk mempercepat pertumbuhan plankton dengan waktu 3-4 hari air dikolam saya sudah mulai berwarna kecoklatan dan pakan alami

seperti cacing lor banyak terdapat di dasar kolam (indikasi kolam

subur) yang bermanfaat sekali untuk makanan alami bibit ikan lele. Saya

menggunakan Manstap dengan dosis 0,5 - 1 kg/ 100 m2.” (februari, 2010)

(60)

n Nama : Joni n Lokasi : Tegal

n Kolam : Terpal dan tembok n Luas kolam : 10-20 m2 (15 petak) .

n Pakan : Hi Pro Vit

n Budidaya : Pembibitan dan Pembesaran Lele dan konsultan budidaya

air tawar (alumni IPB)

n Produk : Grotop dan Premix Aquavita

n “Saya Joni. Tegal, Setelah saya menggunakan 2 kombinasi produk

GROTOP dan PREMIX AQUAVITA pertumbuhan ikan menjadi lebih

cepat.”

n “Untuk pembibitan ukuran bibit ikan lele 3-5 cm menjadi 4x6 cm hanya n “Untuk pembibitan ukuran bibit ikan lele 3-5 cm menjadi 4x6 cm hanya

diperlukan waktu 3-4 hari, padahal biasanya apabila tidak menggunakan kombinasi Grotop dan Premix Aquavita butuh waktu 7 hari.”

n “Dalam usaha pembesaran ikan lele dengan menggunakan kombinasi

Grotop dan Premix Aquavita juga dapat mempercepat masa panen. pada saat tebar bibit lele ukuran 4x6 cm kepadatan 100 ekor/m2 hanya membutuhkan waktu 55 hari ukuran 1 kg isi 10-8 ekor, apabila tidak menggunakan Grotop dan Premix butuh waktu 2 bulan lebih. Pada saat

tebar ukuran bibit 5-7 cm dapat panen ikan lele ukuran 1 kg isi 10-8

ekor membutuhkan waktu selama 45 hari biasanya butuh waktu 60 hari. Saya gunakan Grotop dan Premix aquavita dengan dosis 2 gr/ kg pakan.” (desember, 2009)

n NB: Untuk grotop dilakukan selama 3 hari berturut - turut waktu pagi dan

Gambar

GRAFIK BERAT IKAN/ EKORGRAFIK BERAT IKAN/ EKOR
GRAFIK PERTUMBUHANGRAFIK PERTUMBUHAN

Referensi

Dokumen terkait

Dari gambaran urutan dari runtunan lapisan seismik stratigrafi di atas, dimana Runtunan B yang terdapat pada setiap lintasan dengan memperlihatkan adanya pola pantulan

13 Saya selalu memberikan imbalan kepada orang lain atas perbuatan baik yang dilakukannya. 14 Saya selalu mengambil pembelajaran atas kesalahan-kesalahan saya di

Concept Selection adalah suatu metode untuk memutuskan konsep mana yang akan terus dikembangkan hingga akhirnya menjadi produk jadi dari beberapa konsep yang telah

Concept Selection adalah suatu metode untuk memutuskan konsep mana yang akan terus dikembangkan hingga akhirnya menjadi produk jadi dari beberapa konsep yang telah

Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Peradilan Agama Di Indonesia&#34;, Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah, 2017.. &#34;NILAI BUDAYA PADA LIRIK LAGU BERBAHASA REJANG

Pada bab berikut ini, QSPM akan disusun untuk strategi SO dan WO, yang mana kedua strategi tersebut sesuai dengan kondisi eksisting dari UMKM di Sentra Industri Logam

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kognitif fisika peserta didik kelas XII IPA SMAN 1

PAC lebih cepat membentuk flok daripada koagulan biasa ini diakibatkan dari gugus aktif aluminat yang bekerja efektif dalam mengikat koloid yang ikatan ini diperkuat dengan rantai