Berdasarkan pertimbangan tersebut sistem penambangan yang di terapkan di PT Lematang Coal Lestari adalah sistem penambangan secara tambang terbuka (surface mining) memiliki nilai keuntungan yang maksimum apabila lapisan batubara berada dekat dengan permukaan tanah. Sistem tambang terbuka (surface mining) dapat memberikan penjelasan tentang endapan batubara yang lebih banyak dari pada tambang bawah tanah karena seluruh lapisan batubara dapat dieksploitasi, atau lebih dari 90% batubara dapat di ambil. Metode penambangan yang digunakan oleh PT Lematang Coal Lestari adalah conventional mining.
Berdasarkan jenis-jenis alat berat yang digunakan pada penambangan batubara di PT Lematang Coal Lestari dapat di kategorikan sebagai metode penambangan conventional mining dengan menggunakan alat mekanis yaitu kombinasi antara alat gali muat dan alat angkut, yaitu alat gali muat dengan mengunakan excavator backhoe untuk pengalian dan pemuatan, serta alat angkut truck untuk pengangkutan tanah penutupan maupun pengangkutan batubara.
Gambar 3.1 Metode Conventional Mining
Metode lain yang digunakan di PT Lematang Coal Lestari salah satunya dengan metode back filling, metode ini adalah metode yang cara kerja seperti mengali bashan galian yang akan di ambil dan langsung di tutup kembali dengan tanah penutup yang sudah di gali sebelumnya.
3.2. Fasilitas Utama dan Fasilitas Penunjang penambangan
3.2.1. Fasilitas Utama Penambangan
Fasilitas utama adalah semua sarana yang dimiliki oleh perusahan yang dapat di gunakan untuk menunjang aktifitas usaha penambangan oleh sebab itu, PT Lematang Coal Lestari memberikan fasilitas utama penambangan untuk kegiatan penambangan.
Berikut diantaranya fasilitas yang ada di PT Lematang Coal Lestari : 3.2.1.1. Area Penambangan
Area penambangan merupakan tempat yang sangat vital dari kegiatan penambangan yang dilakukan karena semua sumber objek utama yang digunakan didalam kegiatan penambangan itu sendiri. Pada area penambangan di PT Lematang Coal Lestari memiliki 1 area penambang batubara dan 1 area penambang overbarden yang sedang berproduksi , di area penambngan batubara alat yang di gunakan, yaitu excavator Kobelco SK 480, excavator Kobelco SK 330, untuk alat angkut nya sendiri, yaitu menggunakan Scania P 380 dan alat angkut dump truck hino FM 260 TI. Sedangkan alat yang digunakan pada area penambangan overburden adalah excavator Volvo 700 BLC, KOMATSU PC 400 LC-8, alat ankut DUMP TRUCK SCANIA P380, HINO FM 260 TI, dan ADT VOLVO A40F, Pada area penambangan, untuk luas daerah front penambangan di PT Lematang Coal Lestari yaitu, kurang lebih 800 ha, untuk seam batubara yang terdapat di PT Lematang Coal Lestari yaitu berjumlah 5 seam dengan ketebalan seam masing masing seam 1, yaitu memiliki ketebalan 10 cm – 30 cm , seam 2 memiliki ketebalan 10 cm – 25 cm, seam 3 memiliki ketebalan 20cm – 30 cm, seam 4 memiliki ketebalan 4 m – 5 m, seam 5 memiliki ketebalan 4 m – 6 m , untuk seam batubara yang ditambang saat ini di PT Lematang Coal Lestari ditinjau dari aspek ekonomi, yaitu seam 4 dan seam 5. Pada PT lematang Coal Lestari ini memiliki endapan yang relative sedikit miring yang di lihat dengan sendiri dan melalui praktik kerja lapangan mahasiswa praktik mengetahui bahwa di PT Lematang Coal Lestari menggunakan metode strip mine yang dilihat dari keadaan endapan batubara.
Gambar 3.2 Area Penambangan seluruh 3.2.1.2. Disposal Area
Disposal area adalah tempat penimbunan overburden dari area penambangan. Disposal area dibuat lereng selandai mungkin untuk keamanan lereng dan front kerja alat berat yang beropeasi di disposal area. Area ini dipilih dengan melihat tempat yang tidak memiliki sebaran batubaranya. Jika ada batubara itu yang dinyatakan tidak layak untuk ditambang serta batubara sisa dari proses pembakaran dari Pembangkit Listri Tenaga Uap (PLTU) ditimbun di area disposal. Disposal area dibuat lebih jauh dengan area produksi batubara. Di PT Lematang Coal Lestari disposal nya berbentuk bench atau jenjang agar tidak runtuh atau longsor, elevasi disposal dimulai dari 20 mdpl untuk yang paling bawah dan untuk elevasi yang paling tinggi 40 mdpl, untuk disposal elevasi 30 mdpl alat angkut yang digunakan yaitu hino FM 260 TI dan elevasi 40 menggunakan ADT Volvo A40F.
Gambar 3.3 Area Disposal 3.2.1.3. Stockpile Elevasi 20 mdpl Elevasi 30 mdpl Elevasi 40 mdpl
Stockpile adalah tempat penyimpanan sementara batubara sebelum dicrusser atau dijual/dikapalkan, pada PT Lematang Coal Lestari stockpile yang digunakan hanya untuk memenuhi kebutuhan batubara pada saat musim hujan. Karena kegiatan penambangan saat musim penghujan produksi batubara menurun karena medan yang tidak bisa atau akan mengakibatkan kecelakaan bila di lakukan penambangan dan hauling. Maka di butuhkan stockpile agar pada saat musim hujan target produksi bisa di penuhi dengan cara mengambil batubara pada stockpile.
Stockpile yang berada di PT. Lematang Coal Lesstari memiliki panjang 66 meter dan memiliki lebar 50 meter memiliki luas 3300 meter persegi. Kapasitas maksimal dari stockpile adalah 10.000 ton. Pada saat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan stockpile yang berada di PT Lematang Coal Lestari memiliki ketinggian 2 meter jadi kapasitas yang berada di stockpile adalah 9.900 ton, jarak dari kantor menuju stockpile yaitu kurang lebih 500 m sedang jarak dari front kerja ke stockpile kurang lebih 1,5 km.
Gambar 3.4 Stockpile 3.2.1.4. Sump
Sump adalah wadah atau bak penampungan air yang terhubung sedemikian rupa pada akuarium pertama. dalam sump ini semua kegiatan pengolahan air untuk akuarium utama dilakukan, seperti misalnya penetralan ph di PT Lematang Coal Lestari menggunakan kapur dolomite, dan kegiatan filtrasi untuk luas sump di PT Lematang Coal Lestari, yaitu kurang lebih 400 ha.
Gambar 3.5 Sump 3.2.1.5. Kolam Pengendapan lumpur (KPL)
Kolam pengendapan lumpur, yaitu tempat untuk mengelola air limbah guna menetralisirkan air asam tambang dari sump, di kolam pengendapan ini air di alirkan dari sump menggunakan pompa di PT Lematang Coal Lestari memiliki 6 jumlah kolam pengendapan lumpur dengan dimensi KPL lebar 10 meter dan panjang 4 meter cara penetralan di KPL PT Lematang Coal Lestari dengan menggunakan kapur dolomite dengan metode outlet di setiap kolam, untuk perbandingan antara kapur dengan air di kolam pengendap lumpur yaitu 1 kg kapur dolomite untuk 20 liter air.
Gambar 3.6 Kolam Pengendapan lumpur 3.2.1.6. Jalan Tambang
10 meter 4
Jalan tambang merupakan fasilitas utama pada tambang karena jalan tambang merupakan sebagai sarana infrastruksur yang sangat vital , jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi lokasi penting antara lain ke disposal area, stockpile, front kerja dan dump station jalan tambang yang ada di PT Lematang Coal Lestari memiliki lebar jalan 11 meter untuk jalan lurus di PT Lematang Coal Lestari jalan tambangnya ada 2 lajur.
Gambar 3.7 Jalan Tambang 3.2.2. Fasilitas Penunjang Penambangan
Selain fasilitas utama penambangan yang sangat berperan penting dalam kegiatan penambangan ada juga fasilitas penunjang yang mengiringi dari pada fasilitas utama penambangan sehingga dapat tercipta sinkronisasi di dalam kegiatan penambangan.
Beberapa fasilitas penunjang penambangan tersebut berupa: 3.2.2.1. Kantor Tambang
Kantor tambang dibuat selain berfungsi sebagai tempat kerja mempunyai fungsi sebagai tempat pengawasan kegiatan penambangan dan untuk pengwasan administrasi seperti bagian keuangan, bagian administrasi, perencanaan tambang, geologi, logistik, ruang kerja site manager atau kepala teknik tambang, ruang satuan pengamanan ( security ). Kantor tambang ini memilik luas sebesar 40 m3
dengan geometir 20 m X 20 m. Di kantor sendiri memiliki 1 security yang bertugas untuk mengamankan daerah kantor tambang dari ganguan dan lain lain.
Gambar 3.8 Kantor Tambang 3.2.2.2. Mess atau Penginapan Karyawan
Kantor tambang ini mempunyai mess untuk karyawan mess ini dibuat di tambang bertujuan agar seluruh kegiatan penambangan dapat terpantau dengan baik dan bila terjadi permasalahan maka akan secepatnya untuk ditangani oleh staf yang bertugas. Penempatan mess tambang di PT Lematang Coal Lestari ini terletak kurang lebih 15 meter dari kantor dengan memiliki 2 bangunan dan 20 kamar untuk para pekerja PT Lematang Coal Lestari.
Gambar 3.9 Mess Kantor 3.2.2.3. Mushalla
Karena mayoritas pekerja di PT Lematang Coal Lestari ini beragama islam maka, dibuatlah mushalla dengan ukuran kurang lebih 3 m x 5 m untuk melaksanakan ibadah shalat. Sekarang diubah menjadi permanen dengan ukuran lebih besar.
Gambar 3.10 Mushalla 3.2.2.4. Air Minum
Para pekerja dapat mengambil air minum atau mengisi sebuah tempat penyimpanan yang dibawa oleh pekerja sesuai kebutuhan masing-masing selama aktifitas penambangan.
Gambar 3.11 Air Minum 3.2.2.5. Tempat Istirahat Sementara
pondok tempat istirahat ini, yaitu sebagai tempat bagi para pekerja beristirahat selagi menunggu waktu kerja di mulai yang masing-masing terletak di taman yang terdapat di area perkantoran dan di disposal area timur baru.
Gambar 3.12 Tempat Istirahat 3.2.2.6. Tempat Parkir Motor
Parkir motor karyawan merupakan fasilitas penunjang yang di sediakan oleh PT Lematang Coal Lestari karena kebanyakan karyawan yang bekerja di P.T lematang coal lestari mayoritas memakai kendaraan roda dua jadi tempat parkir motor sangat berguna bagi karyawan yang menggunakan kendaraan.
Gambar 3.13 Parkir Motor 3.2.2.7. Kantin
Terdapat tempat kantin istirahat makan oleh para pekerja.
Gambar 3.14 Kantin
3.2.2.8. Shirine
Shirine merupakan alat tanda yang digunakan untuk pemberitahuan waktu istirahat para pekerja ataupun pergantian shift, shirine yang ada di PT Lematang Coal Lestari dibunyikan setiap hari pada puku 07.00 di pagi hari , pukul 15.00 di
sore hari, pukul 23.00 di malam hari. Shirine yang dibunyikan pada jam jam tersebut di control dari jarak jauh melalui kantor kantor pengawas yang ada di kantor utama.
Gambar 3.15. Shrine 3.2.2.9. Alat Komunikasi di Area Tambang
Komunikasi yang lancar atau dapat berkomunikasi dalam keadaan apapun tanpa dipengaruhi beberapa faktor, terutama faktor cuaca dapat memperkecil terjadinya miss komunikasi. Di PT Lematang Coal Lestrari sendiri alat komunikasi yang digunakan berupa HT, yang umumnya dimiliki oleh orang lapangan kecuali operator.
Gambar 3.16. HT (hand talk) 3.2.2.10. Anjungan
Dimana kita bisa mengawsi area pertambangan dengan kejahuhan dan kita bisa tau batas front kerja, di Lematang Coal Lestari itu sendiri terbilang baru karena di tahun kemarin belum ada. Anjungan itu sendiri memiliki jarak dari kantor tambang kira kira 200 meter, dan berada di elevasi 20 mdpl pada anjungan sendiri memiliki luas 4 m x 8 m.
Gambar 3.17 Anjungan 3.2.2.11. WorkShop
Workshop di gunakan sebagai tempat di mana untuk memperbaiki alat-alat yang mengalami ke rusakan dan mengalami kerusakan parah, workshop yang ada di PT Lematang Coal Lestari meiliki lebar 20 m dengan panjang 30 m dan memiliki luas halaman parkir alat dengan luas 20 m x 10 m yang dapat menampung alat kurang lebih 8 alat.
Gambar 2. 18 Workshop 3.3.Aktifitas penambangan
Aktifitas Penambangan adalah menggali, memuat dan mengangkut batubara dari front kerja hingga menuju stockpile, berikut aktifitas penambangan di PT Lematang Coal Lestari :
1. aktifitas utama penambangan, dan 2. aktifitas penunjang penambangan. 3.3.1. Aktifitas Utama Penambangan
Aktifitas utama penambangan, meliputi:
Gambar 3.19 Flowchart Aktivitas Utama Penambangan 3.3.1.1. Land Clearing
Land clearing atau pembesihan lahan, yaitu kegiatan pembersihan permukaan tanah dari vegetasi yang menutupinnya. Aktifitas ini merupakan aktivitas awal sebelum penggalian endapan batubara ditambang. Jenis dan ukuran dari vegetasi yang akan dibersihkan akan menjadi pertimbangan dalam teknis pembersihan lahan alat yang di gunakan untuk kegiatan land clearing, yaitu bulldozer. Pada saat pelaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT Lematang Coal Lestari aktifitas land clearing tidak dilakukan.
3.3.1.2. Pengupasan Top Soil
Pengupasan tanah pucuk (top soil) dilakukan berbeda dengan pengupasan overburden pengupasaan top soil ini sangat diperlukan dalam hal untuk mengembalikan fungsi lahan, top soil sendiri ditimbun pada bagian paling atas untuk selanjutnya dilakukan revegetasi. Pengupasan top soil di PT Lematang Coal Lestari tidak dilakukan karena pada saat melakukan Praktik Kerja Lapangan di PT Lematang Coal Lestari sudah memasuki tahap pengupasan overburden. 3.3.1.3. Pengupasan Overburden
Setelah melakukan penggalian tanah pucuk (top soil) selanjutnya dilakukan pengupasan overburden. Overburden yang telah digali kemudian dimuat dan diangkut selanjutnya digunakan untuk menutup kembali lahan yang
Scania P 380 sebanyak 5 unit . Selanjutnya material penutup (Overburden) tersebut di hauling dan di dumping ke disposal area, dalam hal ini kegiatan dumping dilakukan secara back filling dengan posisi top loading, dengan jarak 400 meter dan waktu yang dibutuhkan selama kurang lebih 16 menit dalam satu ritase target produksi overburden di PT Lematang Coal Lestari 7.000.000 ton / tahun
Pada PT Lematang Coal Lestari kegiatan ini meliputi pengupasan top soil dan overburden. Jenis tanah penutup pada tambang batubara ini adalah lempung (clay).
Gambar 3.20 Pengupasan Overburden 3.3.1.4. Coal Getting (Pengambilan Batubara)
Pengambilan batubara di PT Lematang Coal Lestari untuk cara pemuatan dari alat muat ke alat angkut dengan cara menggangkut top loading cara pemuatan top loading merupakan cara memuat material overburden dan batubara, yaitu cara pemuatan dengan kedudukan alat gali muat lebih tinggi dari bak truck.
Cara ini lebih efektif karena waktu yang dibutuhan untuk menumpahkan material batubara lebih cepat. Secara keseluruhan dari satu front di PT Lematang Coal Lestari memiliki target produksi di tahun 2016 adalah 2.000.000 ton/tahun atau sekitar 2000 ton/shift, metode yang digunakan, yaitu, convensional mining.
Alat yang digunakan, yaitu excavator kobelco SK 480 sebanyak 3 unit, excavator kobelco SK 330 sebanyak 2 unit, alat angkut yang digunakan pada kegiatan pengambilan batubara, yaitu dump truck HINO FM 260 TI sebanyak 10 unit dan dump truck Scania P 380 sebanyak 15 unit kemudian batubara nya langsung diangkut ke dump section dengan jarak kurang lebih 1 km atau ke stockpile jika batubara dalam kondisi basah atau untuk mengisi stock di musim hujan.
Gambar 3.21 Coal Getting 3.3.2. Aktifitas Penunjang Penambangan
Selain aktifitas utama penambangan seperti land clearing, pengupasan overburden dan coal getting (pengambilan batubara), terjadi juga kegiatan lain yang bertujuan untuk menuju kegiatan penambangan, antara lain:
3.3.2.1. Penyiraman Jalan Angkut
Tambang terbuka sangat dipengaruhi oleh cuaca, jadi aktifitas penyiraman jalan sangat penting untuk mencegah debu yang beterbangan baik akibat pengagalian overburden maupun pengalian batubara. Namun, yang paling banyak mengahasilkan debu adalah jalan tambang. Keberadaan debu ini yang sangat menganggu proses pengangkutan overburden maupun batubara. Oleh sebab itu, debu harus diminimalkan dengan cara penyiraman jalan 2 kali sehari pada cuaca normal jika musim kemarau penyiraman 2 jam sekali
Penyiraman yang dilakukan oleh water tank meliputi jalan produksi, yang sering dilewati oleh alat angkut (dump truck) menuju disposal area, ataupun stockpile. Alat yang digunakan adalah water truck hasil modifikasi dari DT tipe Scania dengan kapasitas tangki 20.000 liter.
Gambar 3.22. Pengisian Water Truck 3.3.2.2. Perawatan dan Pemeliharaan Jalan Angkut
Perawatan jalan tambang sangat lah penting dilakukan, hal ini karena dapat memperngaruhi produksi dari batubara maupun overburden. Semakin bagus jalan maka akan membuat efisiensi alat angkut bertambah begitupun sebaliknya. Perawatan jalan dapat meliputin pengerasan jalan, pembuatan parit, dan perataan jalan tambang.
PT Lematang Coal Lestari sendiri untuk kegiatan pembuatan parit dan perataan jalan angkut dilakukan dengan menggunakan motor grader Komatsu GD 705 A. Motor grader yang digunakan mempunyai jenis blade yang berfungsi untuk meratakan tanah yang bergelombang, motor grader ini juga digunakan untuk membersikan jalan apabila jalan dalam keadaan becek yang dapat mengganggu aktifitas alat angkut.
Gambar 3.23 Proses Perawatan dan Pemeliharaan Jalan Angkut 3.3.2.3. Pengkerasan Jalan Menggunakan Compactor Bomag 219
Pemadat tanah (roller compactor / vibrator) yang terdapat sebanyak dua unit adalah peralatan yang dipergunakan untuk memadatkan tanah batuan memadatkan tanah isian atau batu seringkali harus pula dilakukan pada pekerjaan-pekerjaan pemindahan tanah (earth moving). Memadatkan tanah isian perlu dikerjakan untuk menghindarin terjadinya ruangan yang tak terisi penuh (volid),
karena tempat-tempat yang demikian ini bila mengalami tekanan yang agak besar akan tenggelam dan menimbulkan lekukan-lekukan yang tidak dikehendaki. Penggunaan compactor di PT Lematang Coal Lestari bertujuan untuk memadatkan jalan-jalan produksi. Jenis compactor yang dipakai oleh PT Lematang Coal Lestari adalah compactor komatsu Bomag tipe 219
.
Gambar 3.24 Proses Pengerasan Dan Pemadatan Jalan 3.3.2.4. Perawatan Alat Mekanis
Alat mekanis seperti excavator, dump truck, motor grader, compactor, water truck. Hal ini bertujuan untuk menjaga kondisi alat agar tetap bisa beroperasi dengan optimal. Perawatan alat mekanis meliputi pengisian bahan bakar (solar), servis mesin, dan lain-lain. Kegiatan perawatan alat mekanis ini dilakukan di workshop yang bersebelahan dengan kantor.
Gambar 3.25. Pengecekan Excavator 3.4. Alat-Alat Penambangan
PT Lematang Coal Lestari metode penambangan yang digunakan conventional mining dengan sistem tambang terbuka (surface mining), sedangkan alat penambangan dibagi menjadi dua yaitu peralatan utama penambangan dan peralatan penunjang penambangan.
Tabel 3.1 Peralatan Utama
PERALATAN UTAMA
NAMA ALAT JUMLAH FUNGSI KONDISI
KOBELCO SK 480 3 Alat gali Coal BAIK
KOBELCO SK 330 2 Alat gali Coal BAIK
KOMATSU PC 400 LC-8 3 Alat gali Overburden BAIK
VOLVO 700 BLC 4 Alat gali Overburden BAIK
NAMA ALAT JUMLAH FUNGSI KONDISI Compactor Bomag 219 2 Pengerasan jalan angkut BAIK Motor grader Komatsu GD 705 A 3 Perawatan jalan tambang BAIK Bulldozer KOMATSU D155 A-6 4 Support disposal area BAIK bulldozer D 85E-SS 6 Support front kerja BAIK
KOMATSU PC 200 1 Perawatan KPL BAIK
Water truck Scania P128B 1 Penyiraman jalan BAIK
3.4.1. Peralatan Utama
Peralatan utama penambangan, yaitu peralatan penambangan yang digunakan dalam kegiatan penambangan dalam hal ini kegiatan penambangan dilakukan kegiatan pengupasan top soil, over burden dan batubara, dalam hal ini peralatan penambanagn ada tiga yaitu alat gali muat dan alat angkut. Peralatan yang ada di PT Lematang Coal Lestari, yaitu:
3.4.1.1. Excavator Volvo 700 BLC
Terdapat empat unit yang merupakan milik dari PT Lematang Coal Lestari sendiri dari empat unit. Excvator EC 700 kombinasi ADT Volvo akan lebih difokuskan pada pengupasan overburden kapasitas bucket dari excavator Volvo 700 BLC 3,7 m3.
Gambar 3.26 Excavator Volvo EC 700 3.4.1.2. Excavator tipe kobelco PC 480
Rental milik PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA) terdapat 3 unit excavator kobelco PC 480. Excavator PC 480 kombinasi DT Hino atau Scania biasanya ditempatkan di front batubara. Excavator PC 480 memiliki spesifikasi bucket sebesar 2,8 m3 dan berjumlah 3 unit.
Gambar 3.27 Excavator Kobelco PC 480 3.4.1.3. Excavator tipe komatsu PC 400-8
Berjumlah 3 unit yang merupakan milik PT LCL sendiri, digunakan untuk menggali overburden, untuk kapasitas bucket komatsu PC 400-8, yaitu 2,9 m3.
3.4.2. Alat Angkut
Alat angkut adalah alat yang digunakan untuk mengangkut material hasil penggalian baik itu batubara ataupun overburden menuju tempat penimbunan (disposal area), sedangkan batubara menuju dump section yang selanjutnya dibawa ke PLTU milik PT GHEMMI atau jika dump section tidak memungkinkan maka batubara akan dibawa ke stockpile basah.
Dump truck umumnya digunakan untuk mengangkut hasil penambangan yang berupa bahan galian dan material-material lainnya. Beberapa alat angkut yang biasa dipergunakan di PT Lematang Coal Lestari adalah sebagai berikut: 3.4.2.1. Articulate Dump Truck Volvo A 40 F
Terdapat dua puluh unit ADT Volvo dengan spesifikasi 40 ton/unit yang digunakan untuk mengangkut overburden ke disposal umumnya untuk volvo ini di disposal area dengan elevasi 40 mdpl.
Gambar 3.28 ADT Volvo A40F 3.4.2.2. Dump Truck Scania P380
Terdapat dua puluh unit DT Scania P380 dengan spesifikasi 30 ton/unit yang umumnya digunakan 15 unit di batubara dan 5 unit di overburden. Jika DT Scania P 380 digunakan di overburden dengan elevasi 30 mdpl.
Gambar 3.29 Dump Truck Scania P380 3.4.2.3. Dump Truck Hino
Terdapat dua puluh unit yang dirental dari PT LMA DT hino lebih difokuskan untuk membawa overburden ke disposal dengan elevasi 30 mdpl.
Gambar 3.30 DT Hino 3.4.3. Alat Bantu Penunjang Tambang
Alat bantu penunjang tambang adalah alat yang digunakan untuk membantu aktivitas penambangan berjalan sebaik mungkin. Alat bantu yang digunakan di area penambangan PT Lematang Coal Lestari terdiri atas.
3.4.3.1. Bulldozer
Bulldozer merupakan alat bantu pada proses penambangan yang mempunyai fungsi untuk meratakan tanah pada (dumping area), menumbangkan pohon, meratakan semak – semak seperti pada kegiatan pembersihan lahan (land clearing). Pada kegiatan seperti pemuatan yang dilakukan excavator kedalam dumptrcuk, bulldozer berfungsi mengumpulkan material yang berserakan di sekitar tempat pemuatan. Pada kegiatan penambangan di PT LCL menggunakan tipe bulldozer KOMATSU D155 A-6 berjumlah empat unit yang merupakan milik pribadi PT LCL, rental dari PT CIP enam unit tipe D 85E-SS.
Gambar 3.31 Bulldozer Mengumpulkan Material Overburden 3.4.3.2. Motor Grader
Terdapat tiga unit motor grader komatsu tipe GD 705A-4 di PT LCL yang berfungsi sebagai alat untuk meratakan dan merapikan material yang berserakan dijalan akibat aktivitas pengangkutan material yang tumpah dari alat angkut (dump truck) dan berfungsi juga untuk merapikan jalan dan membuat parit pada sisi-sisi jalan tapi saat ini kondisi unit mengalami kerusakan.
Bagian utama pada motor grader terdiri dari bilah (blade) yang dihubungkan pada suatu cincin baja (circle) sehingga dapat digerakkan dalam arah mendatar dan vertikal. Bilah tersebut dapat diputar 180o, sehingga pada waktu mundurpun dapat
Gambar 3.32 Motor Grader 3.4.3.3. Water tank Cenglong
Terdapat satu unit water tank di PT Lematang Coal Lestari. Water tank adalah truck yang berisikan air yang berfungsi untuk menyiram jalan yang berdebu akibat aktivitas penambangan. penyiraman yang dilakukan oleh water tank meliputi jalan produksi, yang sering dilewati oleh alat angkut (dump truck) menuju disposal area, ataupun stock pile. Air yang dipergunakan untuk penyiraman adalah air yang berasal dari sungai lematang dengan kapasitas daya tampung 20.000 liter.
Gambar 3.33 Water Tank Cenglong 3.4.3.4. Compactor Bomag 219
Pemadat tanah (roller compactor / vibrator) yang terdapat sebanyak dua unit adalah peralatan yang dipergunakan untuk memadatkan tanah batuan memadatkan tanah isian atau batu seringkali harus pula dilakukan pada pekerjaan-pekerjaan pemindahan tanah (earth moving). Memadatkan tanah isian perlu dikerjakan untuk menghindarin terjadinya ruangan yang tak terisi penuh (volid), karena tempat-tempat yang demikian ini bila mengalami tekanan yang agak besar akan tenggelam dan menimbulkan lekukan-lekukan yang tidak dikehendaki. Penggunaan compactor di PT Lematang Coal Lestari bertujuan untuk memadatkan jalan-jalan produksi. Jenis compactor yang dipakai oleh PT Lematang Coal Lestari adalah compactor komatsu Bomag tipe 219.
3.4.3.5. Mobil Tangki Bahan Bakar (Fuel Tank)
Mobil fuel tank berjumlah satu unit yang berfungsi sebagai tempat penampungan bahan bakar solar, yang selanjutnya di transportasikan menuju alat
persiapan kerja. Mobil tangki ini mampu menampung bahan bakar solar sebanyak 20.000 liter.
Gambar 3.34 Mobil Tangki Bahan Bakar (Fuel Tank) 3.4.3.6. Alat Transportasi ke Area Tambang
Dengan menggunakan mobil tipe 4x4 WD untuk mengantar para pekerja terutama foreman dan checker serta kebutuhan lain yang berhubungan dengan kegiatan penambangan.
Gambar 3.35 Mobil Transpotasi Tambang 3.4.3.7. Lampu Tambang (Tower Lamp)
Lampu yang digunakan untuk menerangi aktifitas penambangan pada malam hari. Dikarenakan pada kegiatan PT Lematang Coal Lestari berkerja selama 24 jam sehari dengan pembangian 3 shift kerja.
Gambar 3.36 Lampu Tambang (Tower Lamp) 3.4.3.8. Excavator tipe komatsu PC 200
Rental milik PT Cakra Indo Pratama (CIP) yang berjumlah satu unit yang digunakan untuk proses perawatan Kolam Pengendapan Lumpur.