• Tidak ada hasil yang ditemukan

بسم هللا الرحمن الرحيم

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "بسم هللا الرحمن الرحيم"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Putussibau yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan cerai talak antara :

PEMOHON, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S1, pekerjaan PNS pada Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kapuas Hulu, tempat tinggal di Jalan M. Yasin, Komp. Perum Pemda II Permai, RT.003/ RW. 004, No. 27, Kelurahan Hilir Kantor, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, sebagai Pemohon;

MELAWAN

TERMOHON, umur 25 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Honor pada Dinas Bina Marga dan Perairan, tempat tinggal di Jalan Danau Sentarum, No. 09, Kelurahan Putussibau Kota, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, sebagai Termohon;

Pengadilan Agama tersebut;

Setelah membaca dan mempelajari berkas perkaranya;

Setelah mendengar keterangan Pemohon dan para saksi di persidangan;

(2)

Bahwa, Pemohon berdasarkan surat permohonannya tertanggal 26 September 2012 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Putussibau, dengan Nomor 58/Pdt.G/2012/PA.Pts, telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa, pada tanggal 11 Agustus 2003, Pemohon dan Termohon telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor 69/8/VIII/2003, tanggal 12 Agustus 2003;

2. Bahwa, setelah menikah, Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orang tua Termohon sebagaimana alamat Termohon diatas, selama 9 (sembilan) tahun, kemudian pada akhir bulan Agustus 2012 Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal sampai sekarang;

3. Bahwa, selama dalam pernikahan, antara Pemohon dan Termohon telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami isteri (ba'da dukhul), dan telah dikaruniai 2 dua) orang anak, yang bernama :

3.1. ANAK I, (almarhum);

3.2. ANAK II, berusia 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan, sekarang berada dalam asuhan Termohon;;

4. Bahwa, keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis selama kurang lebih 1 (satu) tahun, tetapi sejak pertengahan tahun 2004 tidak harmonis sering berselisih dan bertengkar, disebabkan:;

4.1.Termohon tidak mau mengerti dan menjalankan kewajiban sebagai seorang istri; 4.2.Termohon tidak mau mendengar nasehat Pemohon dalam membina rumah tangga, Termohon selalu menganggap dirinya yang paling benar dalam segala hal;

(3)

4.4. Termohon selalu menuntut agar Pemohon menjalin silaturahmi dengan keluarga Termohon, namun Termohon sendiri tidak mau menjalin silaturahmi dengan keluarga Pemohon;

4.5.Termohon tidak pernah menghargai Pemohon sebagai suami;

4.6.Termohon telah menjalin hubungan dengan laki-laki lain, hal ini Pemohon ketahui ketika Pemohon memergoki Termohon sedang menulis SMS dengan laki-laki tersebut;

5. Bahwa, ketika perselisihan dan pertengkaran terjadi, Termohon selalu mengucapkan kata-kata kasar yang menyakitkan hati Pemohon;

6. Bahwa, perselisihan dan pertengkaran terakhir antara Pemohon dan Termohon terjadi pada akhir bulan Agustus 2012, disebabkan pada saat itu Pemohon ingin meminjam kunci rumah untuk mengambil seragam dinas, tetapi Termohon dan orang tua Termohon tidak mau memberikan kunci rumah, kemudian pada hari itu juga Pemohon pergi meninggalkan Termohon dan tinggal di rumah dinas Pemohon sebagaimana alamat Pemohon di atas, dan sejak saat itu Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal sampai sekarang, dan selama pisah tersebut antara Pemohon dan Termohon tidak ada lagi komunikasi yang baik;

7. Bahwa, masalah rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah pernah diupayakan penyelesaiannya melalui pihak keluarga, namun tidak berhasil;

8. Bahwa, atas sikap dan perbuatan Termohon tersebut, Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan hidup berumah tangga bersama Termohon dan memilih untuk bercerai;

9. Bahwa, Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan alasan atau dalil tersebut diatas, Pemohon mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Putussibau cq. Majelis Hakim agar segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut :

(4)

2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON), untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Putussibau; 3. Membebankan biaya yang timbul akibat perkara menurut hukum yang berlaku; atau apabila Pengadilan Agama berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa, pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditetapkan, Pemohon datang sendiri menghadap, sedangkan Termohon tidak datang dan tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil atau kuasanya, meskipun menurut relaas Nomor 58/Pdt.G/2012/PA.Pts, tanggal 27 September 2012 dan 18 Oktober 2012 serta 31 Oktober 2012, Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut, sedang ternyata tidak datangnya itu tidak disebabkan oleh suatu alasan yang sah;

Bahwa, Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan menasihati Pemohon agar bersabar dan mengurungkan niatnya untuk bercerai, namun tidak berhasil, selanjutnya dibacakanlah permohonan Pemohon, yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon;

Bahwa, untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti-bukti surat berupa :

- Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor 69/8/VIII/2003, tanggal 12 Agustus 2003, yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, yang menerangkan antara Pemohon dan Termohon telah menikah pada tanggal 11 Agustus 2003, bermeterai cukup dan telah dicocokkan dan telah sesuai dengan aslinya, lalu ditandai (P.1);

- Fotokopi Surat Pernyataan Menanggung akibat perceraian yang dibuat oleh Pemohon sendiri pada tanggal 29 Oktober 2012, bermeterai cukup dan telah dicocokkan dan telah sesuai dengan aslinya, lalu ditandai (P.2);

Bahwa, selain itu Pemohon juga mengajukan saksi-saksi atau orang-orang yang terdekat dengan Pemohon sebagai berikut :

(5)

1. SAKSI I, umur 55 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS (guru SDN 19) Mempawah Timur, bertempat tinggal di Pasir Wan Salim, RT.8 /RW.9 Nomor 9, Kelurahan Mempawah, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Pontianak, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

- Bahwa, Saksi adalah ibu kandung Pemohon;

- Bahwa, Pemohon dan Termohon telah menikah pada tanggal 11 Agustus 2003 di rumah orang tua Termohon di Putussibau, dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak, anak pertama sudah meninggal dan anak yang kedua berumur 1 (satu) tahun lebih dan sekarang berada dalam asuhan Termohon;

- Bahwa, pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis, tapi tidak lama setelah itu sudah tidak harmonis lagi, sekitar tahun 2004 Pemohon sering mengeluh kepada Saksi, disebabkan karena Pemohon dan Termohon sering ribut masalah anak, kalau Pemohon baru pulang kerja Termohon sering menyerahkan anaknya ke Pemohon untuk mengurusnya dan juga Termohon mengharapkan supaya Pemohon membantu pekerjaan rumah bukan hanya memberi uang, Termohon jika sedang berkunjung ke rumah Saksi tidak mau makan di rumah katanya Termohon jijik makan di rumah Saksi, Termohon tidak mau menjalin hubungan silaturahmi kepada Saksi;

- Bahwa, pernah orang tua Termohon dan Termohon menelepon Saksi sambil memaki-maki Pemohon, dengan mengatakan bahwa Pemohon itu jahat dan tidak mau punya menantu seperti Pemohon;

- Bahwa, Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal kurang lebih 1 (satu) bulan yang lalu;

- Bahwa, Saksi telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon, akan tetapi tidak berhasil;

2. SAKSI II, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS Dinas Cipta Karya, bertempat tinggal di Jalan M. Yasin Komplek Perum Pemda II Permai, RT.003 /RW.004

(6)

Kelurahan Hillir Kantor, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

- Bahwa, Saksi kenal dengan Pemohon, karena Saksi adalah tetangga dekat Pemohon dan saudara angkat Pemohon;

- Bahwa, Saksi hadir pada saat Pemohon dan Termohon menikah pada tahun 2003 di Putussibau, dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak, anak pertama almarhum dan anak kedua berumur 1 (satu) tahun lebih dan dalam asuhan Termohon; - Bahwa, pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis, tetapi

akhir-akhir ini sudah tidak harmonis lagi, pada tahun 2008 Saksi mendengar Pemohon dan Termohon ribut, kemudian Saksi mendamaikan dan Pemohon cerita kalau Pemohon dan Termohon ribut disebabkan karena Termohon ada menjalin hubungan dengan laki-laki lain;

- Bahwa, sikap Termohon kepada Pemohon kurang menghargai Pemohon sebagai suami;

- Bahwa, Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal kurang lebih sejak bulan Agustus 2012 karena masalah yang sama yaitu masalah pihak ketiga, Termohon ada menjalin hubungan dengan laki-laki lain;

- Bahwa, Saksi telah berusaha menasehati Pemohon agar bersabar dan rukun kembali dengan Termohon, bahkan keluarga dan Kepala Dinas, akan tetapi tetap tidak berhasil;

Bahwa, selanjutnya Pemohon telah mencukupkan dalil-dalil pembuktiannya, tidak akan mengajukan sesuatu apapun juga dan memberikan kesimpulan tetap dengan permohonannya untuk bercerai dengan Termohon serta mohon putusan;

Bahwa, untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk hal ihwal Berita Acara Persidangan perkara ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;

(7)

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon pada pokoknya adalah sebagaimana tersebut diatas;

Menimbang, bahwa Pemohon telah nyata hadir di persidangan sedangkan Termohon tidak pernah hadir tanpa alasan yang sah dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, oleh karenanya Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut tersebut dinyatakan tidak hadir, dan Majelis Hakim menyatakan perkara ini diperiksa dengan tanpa hadirnya Termohon;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan menasihati Pemohon agar bersabar dan mengurungkan niatnya untuk bercerai, namun tidak berhasil;

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara terlebih dahulu perlu dipertimbangkan tentang ada tidaknya ikatan perkawinan antara Pemohon dengan Termohon;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti (P.1), yaitu fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor 69/8/VIII/2003, tanggal 12 Agustus 2003, yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu yang menerangkan bahwa antara Pemohon dan Termohon telah melangsugkan pernikahan pada tanggal 11 Agustus 2003 serta dikuatkan degan keterangan para saksi di persidangan telah terbukti dan Majelis Hakim menilai bahwa Pemohon dan Termohon masih terikat dalam perkawinan yang sah sejak tanggal 11 Agustus 2003;

Menimbang, bahwa Pemohon berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil yang tunduk dengan peraturan kedisiplinan pegawai tentang ijin perceraian dan perkawinan, maka Pemohon berkewajiban untuk mendapatkan ijin atasan sesuai bunyi Pasal 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1983 dengan perubahan

(8)

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990, tentang ijin perkawinan dan perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil;

Menimbang, bahwa Pemohon telah berupaya mengajukan permohonan ijin perceraian kepada atasan Pemohon, akan tetapi atasan Pemohon tidak bersedia memberikan ijin perceraian kepada Pemohon, walaupun surat ijin sebenarnya hanya berkaitan dengan kedisiplinan pegawai yang bersangkutan dalam kepegawaiannya dan bukan merupakan syarat suatu perceraian, jadi mengenai tidak adanya surat ijin atasan tersebut, maka Pemohon bertanggung jawab langsung dengan segala resiko administrasinya kepada atasannya, sebagaimana maksud bukti (P.2);

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon dan bukti (P.2) berupa fotokopi Surat Pernyataan Menanggung Akibat Perceraian tertanggal 29 Oktober 2012 yang dibuat sendiri oleh Pemohon yang menerangkan bahwa Pemohon bersedia menanggung resiko apapun yang timbul sebagai akibat dari adanya perceraian Pemohon dengan Termohon, oleh karenanya Majelis Hakim menilai terhadap alat bukti tersebut telah memenuhi unsur kepatutan sebagai alat bukti dan dapat dipertimbangkan, bahwa telah terbukti Pemohon siap dan bersedia menanggung segala akibat dari perceraian antara Pemohon dengan Termohon;

Menimbang, bahwa Pemohon pada pokoknya mohon diizinkan untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon dan telah mendalilkan keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis selama kurang lebih 1 (satu) tahun, tetapi sejak pertengahan tahun 2004 tidak harmonis sering berselisih dan bertengkar, disebabkan Termohon pernah menghina orang tua Pemohon, Termohon selalu menuntut agar Pemohon menjalin silaturahmi dengan keluarga Termohon, namun Termohon sendiri tidak mau menjalin silaturahmi dengan keluarga Pemohon, Termohon tidak pernah menghargai Pemohon sebagai suami, Termohon telah menjalin hubungan dengan laki-laki lain, atas sikap dan perbuatan Termohon tersebut, Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan hidup berumah tangga bersama Termohon dan memilih untuk

(9)

bercerai, dan sekarang Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal sejak akhir Agustus 2012, dan selama berpisah Pemohon dan Termohon sudah tidak pernah saling mengunjungi;

Menimbang, bahwa meskipun tidak ada sanggahan atau bantahan dari Termohon, akan tetapi karena perkara ini menyangkut perkara perceraian maka untuk memastikan permohonan Pemohon beralasan dan tidak melawan hak, maka Majelis Hakim menyatakan perlu memeriksa saksi-saksi dari pihak keluarga ataupun orang terdekat dengan Pemohon untuk mengetahui mengenai kebenaran adanya alasan perceraian yang didalilkan oleh Pemohon;

Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 22 (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Majelis Hakim telah mendengar keterangan dari pihak keluarga atau orang-orang terdekat dengan Pemohon sebagai saksi, yaitu : SAKSI I sebagai Ibu kandung Pemohon, dan SAKSI II sebagai tetangga dekat dan juga sebagai saudara angkat Pemohon yang masing-masing menerangkan dibawah sumpah bahwa Pemohon dan Termohon sering berselisih dan bertengkar, disebabkan karena Termohon telah menjalin hubungan dengan laki-laki lain dan Termohon pernah menghina orang tua Pemohon serta Termohon tidak pernah menghargai Pemohon sebagai suami yang mengakibatkan saat ini antara Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal sejak Agustus 2012;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon yang didukung oleh keterangan 2 (dua) orang saksi, dengan keterangan yang saling membenarkan dan menguatkan satu dengan yang lain, maka dalil-dalil permohonan Pemohon tersebut menjadi fakta yang terungkap dipersidangan oleh karenanya dapat menjadi fakta yang tetap dan patut dipertimbangkan;

(10)

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut diatas, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon benar-benar sudah tidak harmonis, karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang sudah tidak mungkin lagi untuk dirukunkan dalam satu rumah tangga;

Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan dan maksud bunyi Pasal 65 dan 82 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Jo. Pasal 143 Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan dengan menasihati Pemohon agar rukun kembali, akan tetapi tidak berhasil. Oleh karenanya Majelis Hakim berkesimpulan, bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah pecah dan tidak ada harapan lagi untuk rukun kembali, sehingga tujuan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah (bahagia), mawaddah (tenteram) dan rahmah (penuh kasih sayang) sulit untuk terwujud. Sebagaimana yang dikehendaki dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, yang berbunyi : “Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan

seorang wanita sebagai suami-isteri dengan tujuan membentuk keluarga, rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” dan Pasal 3

Kompilasi Hukum Islam, yang berbunyi : ”Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan

kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah”, serta firman Allah

SWT. dalam Al-Quran surat Ar-Ruum (30) : 21 yang berbunyi :

                     

Artinya : “ dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu

(11)

tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”

Menimbang, bahwa disamping itu alasan tersebut sesuai dengan maksud dalil syar’i yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 229 yang diambil alih menjadi pertimbangan Majelis Hakim yang berbunyi:

قلاطلا

ناترم

كاسمإف

فورعبم

وأ

حيرست

ناسحإب

Artinya : “Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali, setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang makruf, atau menceraikan dengan cara yang baik”.

Menimbang, bahwa dengan demikian alasan perceraian yang diajukan oleh Pemohon telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka permohonan Pemohon a quo telah beralasan dan tidak bertentangan dengan hukum, maka permohonan Pemohon dapat dikabulkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Termohon tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah, dan tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil atau kuasanya, meskipun Pengadilan telah memanggilnya secara resmi dan patut, maka perkara ini dapat diputus dengan tanpa hadirnya Termohon atau Verstek, sesuai Pasal 149 ayat (1) Rbg. Hal ini sesuai pula dengan pendapat Pakar Hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55 yang diambil alih menjadi pertimbangan Majelis Hakim yang berbunyi:

Artinya : “Apabila ia enggan, bersembunyi atau ghoib, maka perkara itu diputuskan

(12)

Menimbang, bahwa untuk terjaminnya tertib administrasi perceraian sebagaimana dimaksud Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, jo. Pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, dan Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 28/TUADA-AG/X/2002 tanggal 22 Oktober 2002, maka Majelis dapat memerintahkan Panitera untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah tempat dilangsungkan perkawinan dan sesuai dengan bunyi maksud pasal tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka seluruh biaya yang ditimbulkan akibat perkara ini dibebankan kepada Pemohon;

Mengingat akan Pasal 49 Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 dan segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku, serta dalil syar'i yang berkaitan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk datang menghadap di persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek;

3. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk mejatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Putussibau;

(13)

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Putussibau untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan tempat pernikahan Pemohon dan Termohon dilaksanakan dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan yang mewilayahi tempat tinggal Pemohon dan Termohon;

5. Membebankan kepada Pemohon membayar biaya perkara ini sebesar Rp291.000 ,- (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Putussibau pada hari Selasa tanggal 6 Nopember 2012 M. bertepatan dengan tanggal 21 Zulhijah 1433 H. oleh kami DARDA ARISTO, S.H.I. sebagai Ketua Majelis, ERIK ASWANDI, S.H.I. dan TAUFIQUR RAKHMAN ALHAQ, S.H.I. masing – masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis didampingi Hakim-Hakim Anggota dan SURIYANA, S.H.I. sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Pemohon tanpa dihadiri Termohon;

HAKIM ANGGOTA KETUA MAJELIS

1. ERIK ASWANDI, S.H.I. DARDA ARISTO, S.H.I.

2. TAUFIQUR RAKHMAN ALHAQ, S.H.I.

PANITERA PENGGANTI

SURIYANA, S.H.I.

(14)

1. Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,- 2. Biaya Proses : Rp. 50.000,- 3. Biaya Panggilan Pemohon : Rp. 50.000,- 4. Biaya Panggilan Termohon :Rp. 150.000,- 4. Biaya Redaksi : Rp. 5.000,- 5. Biaya Meterai : Rp. 6.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Hitung trombosit secara tidak langsung yaitu dengan menghitung trombosit pada sediaan apusan darah tepi yang telah diwarnai.. Cara ini cukup sederhana, mudah dikerjakan, murah

(2) Dalam hal tindak pidana lalu lintas dilakukan Perusahaan Angkutan Umum, selain pidana yang dijatuhkan terhadap pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Pada kesempatan P5 2015 ini, diharapkan para mahasiswa baru dapat menanamkan nilai-nilai serta kepahaman peran dan fungsi mahasiswa sehingga timbul pribadi-pribadi

Dengan di luncurkannya program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat ( BLSM )oleh pemerintah tidak membuat permasalahan kemiskinan di Indonesia semakin berkurang

Petunjuk teknis disusun dengan tujuan agar dapat dijadikan sebagai petunjuk bagi pemangku kepentingan dalam melaksanakan seleksi, pengajuan, penyaluran, penyelenggaraan,

Puji dan Syukur penulis panjatkan pada kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Fungsi

• Disparitas harga antar wilayah pada bulan Mei 2017 cukup tinggi dengan KK harga bulanan antar wilayah untuk cabai merah mencapai 29,08 % dan cabai rawit mencapai 21,10 % • Harga

Ketentuan perincian daftar kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan kewenangan lain