• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Logam Timbal Dalam Eye-Liner Pencil Yang Beredar Di Kota Pontianak Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Logam Timbal Dalam Eye-Liner Pencil Yang Beredar Di Kota Pontianak Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

Analisis Logam Timbal Dalam Eye-Liner Pencil Yang

Beredar Di Kota Pontianak Dengan Metode

Spektrofotometri Serapan Atom

Analysis Of Lead Metal In Eye-Liner Pencil Marketed

In Pontianak By Atomic Absorption

Spectrophotometry Method

URAY DHIENDY TRI NOVEBRY, PRATIWI APRIDAMAYANTI,

RISE DESNITA

Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura Pontianak

Abstrak: Eye-liner pensil merupakan sediaan kosmetika yang diaplikasikan pada kulit tipis disekitar mata, oleh sebab itu bahan yang terkandung didalamnya harus aman. Persyaratan kadar maksimum logam berat, termasuk timbal dalam kosmetika yang ditetapkan BPOM serta efek berbahaya yang dapat ditimbulkan timbal bagi tubuh seperti sindrom abdomal, neuromuscular, SSP, hematologi, dan renal, maka dilakukan analisis logam timbal dalam eye-liner pencil. Analisis timbal dilakukan dengan metode spektrofotometri serapan atom nyala dengan panjang gelombang 283,03 nm. Sampel eye-liner pencil dikumpulkan dengan metode purposive sampling, dimana sampel dipilih sesuai dengan kriteria yang ditentukan pada penelitian ini yakni eye-liner pencil yang sering digunakan oleh masyarakat yang dicurigai tercemar logam berat timbal. Preparasi dilakukan dengan metode destruksi kering menggunakan tanur pada suhu 5000C selama tiga jam. Validasi yang dilakukan yakni linearitas dengan konsentrasi kurva baku 0; 0,1; 0,5; 1,5; 2,5 dan 5,0 ppm dan nilai r= 0,999924109, presisi dengan nilai hari pertama, kedua, ketiga, dan antar hari berturut-turut yakni 1,3080%, 2,1682%, 1,2412%, dan 5,3000%, akurasi dengan persen perolehan kembali 109,9%, LOD sebesar 0,0387 µg/ml dan LOQ sebesar 0,1289 µg/ml. Hasil penelitian didapat lima sampel positif dengan kadar 4,0157, 1,5480, 0,9136, 1,0739, dan 0,9961 µg/g (ppm). Kelima sampel tersebut masih berada dibawah batas maksimum yang ditentukan yakni 20 ppm, sehingga masih dikategorikan aman untuk digunakan.

Kata Kunci: Eye-liner pencil, logam timbal, Spektrofotometer Serapan Atom

Abstract: Eye-liner pencil is a cosmetic which is applied to the thin skin around the eyes, so the contents of it have to be free of hazard. Considering the presence of maximum amount of heavy metal including lead in cosmetics that have been regulated by BPOM and dangerous effects it may cause in human such as abdomal syndrome, neuromuscular, central nervous system, hematology, and renal, so analysis of Pb in eye-liner pencil have done. Lead analysis was done by flame atomic absorption spectrophotometric method with wavelength 283,03 nm. Samples of eye-liner pencil were collected with a purposive sampling method, where samples are selected according to criteria defined in this research that is eye-liner pencil which is often used by people and suspected of being contaminated with heavy lead metals. Preparation is conducted in dry ashing method using furnace in temperature of 5000C for three hours. Validation is conducted in linearity with regression linier concentration 0; 0,1; 0,5; 1,5; 2,5 and 5,0 ppm and r=0,999924109, precisions in the first day, second, third, and between consecutive day are 1,3080%; 2,1682%; 1,2412%, and 5,3000%, accuracy by percent recovery is 109.9%, LOD is 0,0387 µg/ml and LOQ is 0,1289 µg/ml. the result of research shows five positive samples with concentrations of 4,0157, 1,5480, 0,9136, 1,0739, and 0,9961 µg/g (ppm). All five samples are still under the maximum limit regulated which is 20 ppm so it is still considered safe to use.

(2)

2 PENDAHULUAN

Kosmetik dekoratif merupakan penggolongan kosmetika yang digunakan untuk merias dan menutup cacat pada kulit sehingga menghasilkan penampilan yang lebih menarik serta menimbulkan efek psikologis yang baik, seperti percaya diri (1). Salah satu jenis kosmetika dekoratif yang sering digunakan oleh masyarakat, terutama wanita adalah eye-liner pencil. Eye-liner

pencil digunakan untuk mempertegas

garis mata agar terlihat lebih tajam dan menawan. Penggunaan eye-liner pencil pada kulit di sekitar mata yang tipis dengan frekuensi pemakaian yang berulang sehingga bahan yang terkandung didalamnya harus aman. Keputusan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.07.11.6662 Tahun 2011 tentang persyaratan cemaran mikroba dan logam berat dalam kosmetika daftar, persyaratan cemaran logam berat timbal (Pb) yakni tidak lebih dari 20 mg/kg atau 20 mg/L (20ppm) sehingga pada sediaan

eye-liner pencil tidak diperbolehkan terkandung logam timbal (Pb) lebih dari 20 ppm.

Timbal adalah sejenis logam yang lunak bewarna abu-abu kebiruan mengkilat. Timbal merupakan logam yang mendapat perhatian karena bersifat toksik melalui konsumsi makanan, minuman, udara, air, serta debu yang tercemar timbal. Timbal masuk ke dalam tubuh melalui jalur oral, lewat makanan, minuman, pernafasan, kontak lewat kulit, serta lewat parenteral (2). Timbal sering digunakan untuk melapisi logam agar tidak timbul perkaratan, sebagai tambahan di dalam cat, baterai, dan bensin (3), dan dapat terkandung dalam kosmetik sebagai cemaran, dimana cemaran adalah sesuatu yang masuk ke dalam produk secara tidak sengaja dan tidak dapat dihindari yang berasal dari proses

pengolahan, penyimpanan dan atau terbawa dari bahan baku (4).

Pb adalah racun sistemik. Pb anorganik mula-mula terdistribusi di jaringan lemak, terutama dalam ginjal dan hati. Kemudian Pb mengalami redistribusi ke dalam tulang (95%), gigi dan rambut. Sejumlah kecil Pb anorganik ditimbun dalam otak. Hampir semua Pb anorganik terikat dengan eritrosit dalam sirkulasi. Waktu paruh paruh Pb dalam darah ialah 1-2 bulan, kadar maksimum dicapai dalam waktu kira-kira 6 bulan. Waktu paruh dalam tulang diperkirakan 20-30 tahun. Karena ekskresi Pb terbatas, maka sedikit saja peningkatan asupan setiap hari dapat menimbulkan akumulasi timbal (5). Keracunan Pb akut yang ditandai dengan kadar lebih dari 0,72 ppm dalam darah. Pb yang diserap dengan cepat dapat menyebabkan sindrom syok yang juga disebabkan oleh kehilangan cairan lewat saluran cerna. Terhadap susunan saraf, Pb anorganik menyebabkan parestesia, nyeri dan kelemahan otot, Dapat timbul kerusakan ginjal, dan kematian dapat terjadi dalam 1-2 hari. Kalau keracunan akut teratasi, umumnya terlihat keracunan Pb kronis (5).

Gejala keracunan Pb kronis dapat dibedakan atas enam macam sindrom, yaitu sindrom abdomal, neuromuscular, SSP, hematologi, renal dan sindrom lain, seperti warna keabuan pada wajah dan bibir pucat, penuaan dini dengan postur bungkuk, tonus kurang dan tubuh kurus (5). Pb juga mengganggu fungsi reproduksi yang mengakibatkan kemandulan, aborsi, dan kematian janin (3)

.

Logam berat timbal yang dapat membahayakan kesehatan ini dapat dideteksi dengan spektrofotometri serapan atom yang merupakan suatu metode yang digunakan untuk mendeteksi unsur-unsur logam. Metode spektrofotometri serapan atom ini berdasarkan pada prinsip absorbsi

(3)

3 cahaya oleh atom. Atom-atom akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya (6).

Spektrofotometri serapan atom digunakan untuk analisis kuantitatif unsur-unsur logam dalam jumlah sekelumit dan sangat kelumit. Cara ini cocok untuk analisis kelumit logam karena mempunyai kepekaan yang tinggi (batas deteksi kurang dari 1 ppm), pelaksanaannya relatif sederhana, dan gangguannya sedikit (6).

Spektrofotometri terdiri dari beberapa instrumen didalamnya, yakni sumber sinar, tempat sampel, monokromator, detektor dan read out (6). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar logam timbal yang terkandung di dalam sediaan eye-liner

pencil yang beredar di Kota Pontianak

dengan metode spektrofotometri serapan atom tipe nyala.

BAHAN DAN METODE Bahan

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah eye-liner pencil. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah larutan standar Pb 1000 ppm (Merck), HNO3 0,5 M (Merck), HCl 6M (Merck), (MgNO3)2.6H2O 50% b/v (Merck), aquabidest (IKA), kertas whatman no.40 (whatman).

Metode

Pengambilan Sampel

Sampel eye-liner pencil yang digunakan pada penelitian ini dikumpulkan dengan metode non probability secara purposive sampling.

Validasi Metode Uji Linearitas

Uji ini dilakukan dengan membuat kurva kalibrasi standar dengan enam macam konsentrasi, yaitu 0; 0,1; 0,5; 1,5; 2,5; 5,0 ppm dan blanko dengan 3 kali pengulangan. Konsentrasi (x) dan absorbansi (y) yang diperoleh

dihubungkan dengan persamaan regresi linear dan diperoleh persamaan kurva kalibrasi y= ax + b.

Uji Akurasi

Uji Akurasi ditentukan dengan metode penambahan baku. Persen perolehan kembali (persen recovery) ditentukan dengan cara menambahkan larutan baku pembanding timbal (Pb) ke dalam sampel eye-liner pencil yang akan diperiksa, kemudian dilakukan uji blanko (tanpa penambahan larutan baku standar) (7).

% Recovery = x 100% Keterangan:

CF : konsentrasi total sampel yang diperoleh dari pengukuran

CA : konsentrasi sampel sebenarnya C*A : konsentrasi analit yang

ditambahkan Uji Presisi

Uji keseksamaan dilakukan dengan mengukur satu macam konsentrasi logam Pb yakni 1,5 ppm dengan 3 kali ulangan dalam 1 hari dan dilakukan dalam 3 hari berturut-turut, kemudian dihitung standar deviasi (SD) dan simpangan baku relatif (RSD) (8).

SD = Keterangan:

SD : simpangan baku rata-rata atau standar deviasi

x : konsentrasi hasil analisis

: rata-rata konsentrasi hasil analisis KV = 100 %

Keterangan :

KV : koefisien variasi

SD : simpangan baku rata-rata atau standar deviasi

: rata-rata konsentrasi Uji LOD dan LOQ

Uji ini dilakukan untuk mengetahui kadar terkecil sampel yang dapat dideteksi (LOD) dan batas terkecil

(4)

4 sampel yang dapat terukur secara cermat dan seksama (LOQ). Uji ini didapat dengan mengukur simpangan baku respon blanko kemudian dihitung dengan rumus sebagai berikut (7):

Q = Keterangan:

Q : LOD (batas deteksi) atau LOQ (batas kuantitasi)

k : 3 untuk batas deteksi atau 10 untuk batas kuantitasi

Sb : simpangan baku respon analitik dari blanko

Sl : slope (a pada persamaan y = ax + b) Preparasi Sampel

Sampel (Eye-liner pencil) dipisahkan isi dengan penyusun luarnya. Ditimbang sampel sebanyak 2,5 g, lalu dimasukkan ke dalam krusibel dan ditambahkan 3 mL larutan (MgNO3)2.6H2O 50% b/v. Dikeringkan di atas hotplate sampai tidak terdapat asap lagi, kemudian diabukan dalam tanur pada suhu 500oC selama 3 jam. Setelah didinginkan, hasil tanur ditambahkan 25 mL larutan HCl 6 M kemudian disaring menggunakan kertas whatmann no.40 ke dalam labu ukur 50 mL dan diencerkan dengan

aquabidest sampai tanda batas. Larutan

ini siap untuk dianalisis dengan spektrofotometri serapan atom nyala. Analisis Kuantitatif dengan SSA

Analisis dilakukan dengan

menggunakan spektrofotometri serapan atom nyala dengan menggunakan lampu katoda timbal pada panjang gelombang 283,03 nm. Konsentrasi Pb yang terdapat dalam sampel (x) dihitung dengan mensubstitusi nilai absorbansi yang didapat (y) ke persamaan regresi linear yang diperoleh dari kurva kalibrasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan Sampel

Metode purposive sampling yang dipilih dimaksudkan untuk mendapatkan

sampel yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan dalam penelitian ini yakni sampel eye-liner pencil yang sering digunakan oleh masyarakat Kota Pontianak yang dicurigai tercemar logam berat timbal.

Sampel yang didapat diperoleh dari tiga pasar di Kota Pontianak yang ramai pengunjung, diperoleh 15 sampel dengan 15 merek yang berbeda yang memenuhi kriteria yang ditentukan yakni nomor batch produk yang sama (untuk produk yang teregistrasi BPOM), warna sampel yang sering digunakan oleh masyarakat, serta rentang harga antara Rp. 5.000,00 – Rp. 25.000,00. Validasi Metode

Validasi metode dilakukan untuk membuktikan bahwa prosedur analisis yang dilakukan telah tepat dan memenuhi kriteria yang ditetapkan sehingga data yang didapat dari hasil analisis tersebut dapat diterima kebenarannya.

Uji Linearitas

Penentuan linearitas merupakan

parameter untuk menentukan ukuran seberapa baik kurva kalibrasi yang

dibuat. Kurva kalibrasi dibuat dengan

menghubungkan konsentrasi beberapa larutan standar timbal (x) yang dibuat dengan absorbansi (y) yang terukur dengan perhitungan menggunakan regresi linier.

Persamaan garis yang diperoleh yakni y = 0,016148x – 0,00017072

dengan koefisien korelasi r = 0,999924109. Nilai koefisien

korelasi (r) tersebut menunjukkan 99,9924109 % data memiliki hubungan

yang linear pada analisis regresi linear y = ax + b.

Linearitas yang baik dilihat dari nilai koefisien korelasi (r) yang mendekati 1. Nilai koefisien korelasi kurva kalibrasi yang dibuat mendekati r=1, sehingga kurva kalibrasi tersebut (gambar 1) memenuhi persyaratan linearitas.

(5)

5

Gambar 1. Kurva kalibrasi larutan standar timbal Uji Akurasi

Uji akurasi (kecermatan) yang dilakukan untuk mengetahui seberapa dekat hasil analisis yang didapat dengan kadar analit yang sebenarnya. Uji akurasi yang baik dilihat dari persen perolehan kembali (recovery) yang memenuhi rentang yang telah ditentukan. Pada analisis kadar analit dengan satuan ppm (part per million) rentang perolehan kembali yang diperbolehkan yakni antara 80-110% (7). Uji akurasi pada penelitian ini dilakukan dengan metode penambahan baku dengan menambahkan larutan baku timbal 1 ppm ke dalam sampel N. Konsentrasi sampel N yakni sebesar 0,1601 ppm, dan konsentrasi sampel N yang ditambahkan larutan baku yakni 1,2600 ppm. Berdasarkan konsentrasi yang diperoleh, didapat persen perolehan kembali (% recovery) yakni 109,99% dimana persen perolehan kembali merupakan rasio antara hasil yang diperoleh dengan hasil sebenarnya. Uji Presisi

Uji presisi ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa metode pengukuran yang dilakukan memiliki kesesuaian apabila dilakukan secara berulang (7). Larutan yang digunakan dalam uji presisi ini merupakan larutan yang sama untuk tiap kali pengukuran. Parameter presisi dilihat dari nilai

simpangan baku relatif (RSD) nya dimana nilai RSD harus lebih kecil sama dengan 16 % (7). Nilai 16 % merupakan nilai RSD yang masih diperbolehkan untuk konsentrasi analit ppm (part per

million).

Nilai presisi hari pertama yang didapat yakni sebesar 1,3080 %, hari kedua sebesar 2,1682 %, hari ketiga sebesar 1,2412 % dan presisi antar hari sebesar 5,3000 %. Hasil tersebut menunjukkan nilai presisi yang memenuhi syarat yakni ≤ 16 % yang berarti operasional alat memiliki kesesuaian berulang yang baik dengan hasil yang relatif konstan

Uji LOD dan LOQ

Nilai LOD dan LOQ didapat dari perhitungan secara statistik terhadap respon blanko. Batas deteksi diperlukan untuk mengetahui batas terkecil analit yang masih memberikan respon signifikan terhadap blanko, sedangkan batas kuantitasi diperlukan untuk mengetahui batas terkecil analit dalam sampel yang masih menunjukkan kriteria cermat dan seksama (7).

Berdasarkan hasil pengukuran respon (absorbansi) blanko yakni 0,0007; 0,0011; dan 0,0008 diperoleh batas deteksi sebesar 0,0387 µg/ml dan batas kuantitasi sebesar 0,1289 µg/ml. Batas deteksi dan batas kuantitasi ini akan digunakan pada pengukuran konsentrasi

0.0000 0.0200 0.0400 0.0600 0.0800 0.1000 0.0000 1.0000 2.0000 3.0000 4.0000 5.0000 6.0000

A

B

SO

R

B

A

SI

(Y

)

KONSENTRASI (x)

(6)

6 sampel untuk menentukan batas konsentrasi yang dapat dikatakan positif mengandung logam timbal.

Analisis Sampel

Sampel eye-liner pencil yang akan dianalisis secara kuantitatif dengan metode spektrofotometri serapan atom ini terlebih dahulu dilakukan proses destruksi kering dengan pengabuan. Proses destruksi merupakan tahapan preparasi sampel untuk mendapatkan logam timbal yang terkandung didalam sampel dengan memutus ikatan unsur logam dengan komponen lain yang terdapat didalam sampel sehingga logam tersebut berada pada keadaan bebas. Destruksi dilakukan pemanasan dengan suhu tinggi sehingga terjadi perombakan logam timbal yang tidak mudah menguap menjadi bentuk oksidasinya untuk selanjutnya dilarutkan dalam pelarut asam untuk mengikat logam timbal tersebut.

Analisis kuantitatif eye-liner pencil dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri serapan atom dengan prinsip absorbsi cahaya oleh atom yang terdapat di dalam sampel. Intensitas radiasi yang diserap oleh atom dalam

sampel akan sebanding dengan jumlah atom dalam sampel sehingga dengan mengukur intensitas radiasi yang diserap (absorbansi) maka konsentrasi logam di dalam sampel dapat ditentukan (9). Sampel diukur menggunakan spektrofotometri serapan atom nyala (flame) dengan lampu katoda timbal pada panjang gelombang 283,03 nm. Gas yang digunakan yakni asetilen dan udara, dimana asetilen bertindak sebagai bahan pembakar dan udara sebagai pengoksidasi.

Prinsip spektrofotometri serapan atom nyala yang digunakan pada analisis logam timbal ini yaitu menggunakan nyala untuk mengubah sampel yang berupa larutan menjadi bentuk uap atomnya

Pengukuran kadar sampel dilakukan dengan mengukur larutan sampel dengan spektrofotometri serapan atom (SSA) nyala dimana tiap sampel diukur sebanyak tiga kali pengukuran dengan menggunakan auto-sampler pada SSA nyala tersebut. Blanko sampel yang digunakan pada pengukuran yakni larutan HCl 6M yang merupakan pelarut sampel saat preparasi.

Tabel 1. Hasil analisis kuantitatif larutan sampel eye-liner pencil

No. Kode

Sampel Absorbansi (y)

Konsentrasi (x) (µg/ml) Keterangan 1 A 0,0000 0,0106 ND 2 B 0,0003 0,0292 ND 3 C 0,0164 1,0262 + 4 D 0,0049 0,3141 + 5 E 0,0001 0,0168 ND 6 F 0,0002 0,0230 ND 7 G 0,0028 0,1840 + 8 H 0,0018 0,1220 NQ 9 I 0,0000 0,0106 ND 10 J 0,0000 0,0106 ND 11 K 0,0006 0,0477 NQ 12 L 0,0042 0,2707 + 13 M 0,0005 0,0415 NQ 14 N 0,0023 0,1530 + 15 O 0,0000 0,0106 ND Keterangan : ND = Non-detected NQ = Non-quantified

(7)

7 Tabel 1 diatas menunjukkan hasil pengukuran kadar 15 larutan sampel yang diteliti. Berdasarkan nilai batas deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ) maka didapatkan sampel yang positif mengandung timbal. Dari 15 sampel yang diteliti terdapat lima sampel yang dinyatakan positif yakni sampel C, D, G, L dan N, tiga sampel yang dinyatakan NQ (not quantified) yakni sampel dengan kode H, K dan M, serta tujuh sampel dinyatakan ND (not

detected) yakni sampel dengan kode A,

B, E, F, I, J dan O. Sampel yang positif merupakan sampel dengan konsentrasi diatas LOD dan LOQ. Sampel yang dinyatakan ND dan NQ tidak serta merta dikatakan negatif atau tidak terkandung timbal didalamnya, sampel ND dapat berarti pada sampel tidak mengandung timbal sama sekali atau mengandung timbal dengan kadar yang sangat kecil, sedangkan sampel yang dinyatakan NQ merupakan sampel yang mengandung timbal namun nilainya tidak teliti dan akurat (10), sehingga sampel tersebut tidak dapat dianalisis.

Sampel positif yang berjumlah lima sampel tersebut selanjutnya dilakukan analisis hasil lebih lanjut untuk menentukan kadar timbal dalam satu buah eye-liner pencil (tabel 2).

Tabel 2. Kadar timbal dalam satu buah eye-liner pencil

N o Kode Sampel Kadar dalam satu eye-liner pencil (µg/g) Ket 1 C 4,0157 DKM 2 D 1,5480 DKM 3 G 0,9136 DKM 4 L 1,0739 DKM 5 N 0,9961 DKM Keterangan

DKM = Dibawah Kadar Maksimum Tabel 2 diatas menunjukkan kadar timbal yang terkandung didalam satu buah eye-liner pencil. Lima sampel yang terdeteksi positif mengandung timbal ini

masih dinyatakan aman dalam penggunaan, kadar timbal yang terkandung didalam sampel masih jauh dibawah batas maksimum yang ditentukan BPOM tahun 2011 yakni tidak lebih dari 20 ppm (20 µg/g). Cemaran timbal yang terdapat didalam sampel eye-liner pencil yang diteliti diduga berasal dari proses produksi dan terbawa dari bahan baku yang telah tercemar logam berat timbal.

Oleh karena efek timbal yang membahayakan maka kadarnya dalam kosmetik dibatasi. Namun berdasarkan analisis kuantitatif yang dilakukan pada

eye-liner pencil yang beredar di Kota

Pontianak menunjukkan hasil yang baik karena eye-liner pencil yang beredar di pasaran masih dalam batas aman.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, disimpulkan bahwa terdapat sediaan eye-liner pencil yang beredar di Kota Pontianak mengandung logam berat timbal (Pb) yakni eye-liner pencil C sebesar 4,0157 µg/g, eye-liner pencil D sebesar 1,5480 µg/g, eye-liner pencil G sebesar 0,9136 µg/g, eye-liner pencil L sebesar 1,0739 µg/g dan pada

eye-liner pencil N sebesar 0,9961 µg/g.

Sediaan eye-liner pencil yang beredar di Kota Pontianak tersebut masih aman untuk digunakan karena berada dibawah kadar maksimal yang ditentukan BPOM yakni sebesar 20 µg/g.

DAFTAR PUSTAKA

1. Tranggono, Iswari dan Latifah Fatma. 2007. Buku Pegangan Ilmu

Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

2. Widowati, Wahyu, Sastiono Astiana dan Jusuf Raymaond R. 2008. Efek Toksik Logam Pencegahan Dan Penanggulangan

(8)

8

Pencemaran. Yogyakarta: Penerbit

Andi.

3. Slamet, Juli Soemirat. 2004.

Kesehatan Lingkungan.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

4. BPOM. 2011. Peraturan Kepala

Badan Pengawas Obat Dan

Makanan Republik Indonesia

Nomor : HK.03.1.23.07.11.6662 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Cemaran Mikroba dan Logam Berat Dalam Kosmetik . Jakarta:

Depkes RI Dirjen POM.

5. Gunawan, Silistia Gan. 2007.

Farmakologi dan Terapi. Edisi 5.

Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terpeutik Fskultas Kedokteran Universitas Indonesia.

6. Gandjar, Ibnu Gholib dan Rohman Abdul. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

7. Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan

Cara Perhitungannya. Review

Artikel : Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. 1, No. 3, Desember 2004, 117-135.

8. Arifin, Zainal, Darmono, Agus Safuan dan Rina Pratama. 2006.

Validasi Metode Analisis Logam Copper (Cu) dan Plumbum (Pb)

dalam Jagung dengan Cara

Spektrofotometer Serapan Atom.

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.

9. Asminar dan Hadijaya Dahlan. 2000. Analisis Komposisi Logam

Paduan AlMg2 Produk Tuang

Dengan Metode AAS. BATAN.

10. WHO. 2009. Principles and Methods for Risk Assesment of Chemical in Food. IPCS

Enviromental Health Criteria 240.

Gambar

Gambar 1. Kurva kalibrasi larutan standar timbal  Uji Akurasi
Tabel 1. Hasil analisis kuantitatif larutan sampel eye-liner pencil  No.  Kode
Tabel  2.  Kadar  timbal  dalam  satu  buah eye-liner pencil

Referensi

Dokumen terkait

Melalui promosi penjualan akun penjualan dapat menarik konsumen baru, mempengaruhi konsumen untuk membeli produk. Bentuk promosi penjualan antara lain potongan harga, dan

Skripsi dengan judul “Penerapan Prinsip Keadilan Dalam Pembagian Harta Bersama Pasca Perceraian Pasal 96 dan 97 Kompilasi Hukum Islam (Analisis Putusan Pengadilan Agama

Pola wacana dengan level tinggi (4 dan 5) yang dihasilkan oleh mahasiswa di kelas ADIS juga lebih tinggi persentasenya dibandingkan dengan kelas ADI. Fakta terjadinya

Berdasarkan kepada dua bukti yang cukup kuat dari segi periwayatannya iaitu melalui hadith Nabi Ṣallallahu c Alaihi Wasallam dan peristiwa pelantikan Abū Bakr

Berdasarkan tabel 5.9 yang menunjukkan bahwa hubungan kebiasaan jajan anak di sekolah dengan kejadian demam typhoid pada anak usia sekolah dari 51 responden

Pelelangan Umum Finishing Pembangunan Gedung Baru Pada Kegiatan Peningkatan Fasilitas dan Rehabilitasi Asrama l{eji Transit Prorrirui Jawa Tengah. Kantor Wilayah Kementerian

[r]

Pada umumnya jumlah sarana ibadah yang terdapat di Desa Pariksabungan.. adalah 8 (unit) bangunan gereja dan tidak mempunyai masjid ataupun