• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jakarta Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Jakarta Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Salah satu kompenen penting dalam sebuah penelitian adalah waktu dan tempat penelitian. Tempat yang menjadi objek penelitian adalah Universitas Mercubuana yang beralamat di Jl Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausal. Menurut Sugiono (2013) kausa adalah melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat, sehingga dalam penelitiannya ada variabel dependen dan variabel independen.

Penelitian ini juga merupakan penelitan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel independen yaitu pendidikan kewirausahaan dan faktor demografi dengan minat berwirausaha sebagai variabel dependen.

(2)

C. Definisi dan Operasionalisasi 1. Definisi Variabel

Dalam wibowo (2015) variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yang akan digunakan yaitu variabel independen dan variabel dependen keduanya akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Menurut Sugiono (2014:39) variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Menurut Creswell (2014:76) variabel terikat (dependen variables) merupakan variablel-variabel yang bergantung pada variabel-variabel bebas. Variabel-variabel terikat ini merupakan outcome atau hasil dari pengaruh Variabel-variabel bebas. Biasanya dinotasika dengan symbol Y. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Minat Berwirausaha (Y)

Menurut Fuadi dalam Risfi (2014) minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi serta berkemauan keras

(3)

b. Variabel Bebas (Independent Variable)

Menurut Sugiono (2014:39) variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Menurut Creswell (2014:77), variabel bebas

(independent variabels) merupakan variabel-variabel yang (mungkin)

menyebabkan, mempengaruhi, atau berefek pada outcome. Biasanya dinotasikan dengan symbol X. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pendidikan kewirausahaan (X1) dan faktor demografi (X2).

1) Pendidikan Kewirausahaan (X1)

Menurut Agus Wibowo (2011:76), terdapat dua cara untuk menanamkan mental kewirausahaan kepada para mahasiswa di kampus. Pertama, mengintegrasikan pendidikan kewirausahaan ke dalam kurikulum. Dalam kurikulum, karakter keilmuan kewirausahaan sebaiknya didesain untuk mengetahui (to know), melakukan (to do), dan menjadi (to be) entrepreneur. Tujuan pendidikan to know dan to do terintegrasi di dalam kurikulum program studi, terdistribusi di dalam berbagai mata kuliah keilmuan. Perguruan Tinggi menyediakan mata kuliah kewirausahaan yang ditujukan untuk bekal motivasi dan pembentukan sikap mental wirausaha. Untuk tujuan to be entrepreneur, diberikan dalam pelatihan keterampilan bisnis praktis. Kedua, aktivitas ekstrakurikuler mahasiswa perlu dikemas sistemik dan diarahkan untuk

(4)

membangun motivasi dan sikap mental wirausaha. Pembinaan mahasiswa dalam berbagai kegiatan minat dan bakat, keilmuan, kesejahteraan atau keorganisasian hendaknya juga diarahkan untuk memberikan keterampilan berwirausaha.

2) Faktor Demografi (X2)

Menurut Barclay dalam Yasin (2007) demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran yang menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistika. Dalam situs IDTesis (2007) demografi adalah salah satu kajian yang membahas mengenai populasi yang satu sama lainya menyangkut jumlah, struktur usia, kepadatan, kematian, kelahiran, pertumbuhan, dan segala variabel social lainya.

2. Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel merupakan penjelasan secara rinci mengenai variabel yang diteliti oleh penulis mengenai variabel, konsep variabel, indikator variabel, dan skala pengukuran dengan tujuan untuk memperoleh nilai variabel penelitian. Dalam penelitian ini, variabel yang dianalisis ada 3 variabel yaitu Pendidikan Kewirausahaan, Faktor Demografi dan Minat Berwirausaha. Berikut adalah definisi operasionalisasi variabel dalam penelitian ini :

(5)

Tabel 3.1

Definisi operasional variabel

Variabel Dimensi Variabel Indikator Skala

Pengukuran Pendidikan kewirausahaan (X1) Bukirom et al (2014) -Tumbuhkan minat berwirausaha 1.Pendidikan kewirausahaan menumbukan keinginan berwirausaha setelah mahasiswa menempuh pendidikan kewirausahaan. Ordina -Menambah ilmu dan wawasan 1. Pendidikan kewirausahaan menambah ilmu dan wawasan dalam bidang wirausaha setelah mahasiswa menempuh pendidikan kewirausahaan. Ordinal -Tumbuhkan kesadaran adanya peluang bisnis 1.Pendidikan kewirausahaan tumbuhkan kesadaran adanya peluang bisnis setelah mahasiswa menempuh pendidikan kewirausahaan. Ordinal Faktor demografi (X2) Indiarti dan Rostiani (2008) -Latar belakang pendidikan 1. Pendidikan formal berperan penting dalam membentuk minat berwirausaha

2.Pendidikan non-formal yang diperoleh diluar univesitas.

Ordinal .

-Gender 1.Jenis Kelamin

2.Usia

Ordonal -Latar belakang

orang tua

1. Pekerjaan Orang tua 2.Lingkungan dan teman

(6)

Minat Berwirausaha

(Y) Linan dan Chen (2006)

-Perasaan senang 1.Menjadikan saya tidak

bergantung kepada orang lain.

2.Untuk mendapatkan pendapatan utama.

Ordinal

-Faktor kemampuan 1.Dapat mengembangkan

potensi diri saya secara maksimal.

Ordinal

-Motif berprestasi 1.Sukses dengan

berwirausaha. 2.Menjadi kaya.

Ordinal

-Faktor lingkungan 1.Membantu

menurunkan tingkat pengangguran. 2.Membuka lapangan pekerjaan. 3.Meningkatkan perekonomian. 4.Menambah relasi. Ordinal

-Faktor keluarga 1.Meningkatkan status

social.

2.Menjadikan saya inspirasi yang baik.

(7)

D. Skala Pengukuran

Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan metode yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social Sugiyono (2014). Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa suvei. Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban, yaitu : Tabel 3.2 Skala Likert skor Keterangan 5 Sangat Setuju (SS) 4 Setuju (S) 3 Cukup Setuju (CS) 2 Tidak Setuju (TS)

1 Sangat Tidak Setuju (STS)

(8)

E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Mercubuana fakultas ekonomi dan bisnis (D3) tahun angkatan 2014 sebanyak 39 mahasiswa.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2014) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Dalam penelitian ini semua anggota populasi dijadikan sumber data, yaitu sebagai sampel peneliti. Penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik total sampling atau sampel jenuh yang dimaksud total

sampling disini adalah peneliti menggunakan semua populasi sebagai sampel,

seperti yang diungkapkan oleh Sugiono (2008) “Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel”

(9)

Dengan demikian sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Mercubuana fakultas ekonomi dan bisnis (D3) tahun angkatan 2014 yang sebanyak 39 mahasiswa.

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Cara Mengumpulkan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research). Penelitian kepustakaan dilakukam untuk memperoleh data mengenai teori yang mendukung penelitian. Sementara itu, penelitian lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi yang terjadi di lapangan secara lebih jelas dan membandingkan dengan teori yang telah didapatkan

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan observasi dan survey secara langsung pada objek penelitian, menggunakan kuesioner yang akan dibagikan kepada responden mahasiswa Universitas Mercubuana fakultas ekonomi dan bisnis (D3) tahun angkatan 2014

3. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan instrument pengumpulan data yang dilakukan dengan

(10)

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013).

G. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Sugiyono (2013) data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara dan kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah sampel responden yang sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi yang dalam penelitian ini merupakan data kuesioner dari mahasiswa Universitas Mercubuana jurusan Manajemen tahun angkatan 2013.

H. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2007) analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

(11)

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2011) merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut, menurut Ghozali (2011). Dasar pengambilan keputusan uji validitas ini adalah jika loading factor > 0,5, maka item tersebut dikatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2006), uji reabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali. Pengujian reabilitas setiap variabel dilakukan dengan teknik Cronbach’s Alpha. Suatu kuisioner dikatakan reliable (handal) apabila jawaban responden terhadap pertanyaan atau pernyataan dalam kuisioner adaah konsisten atau stabil waktu ke waktu. Apabila nilai Cronbach’s Alpha dari suatu variabel lebih besar dari 0,60 maka butir pertanyaan dalam instrumen tersebut dianggap reliable atau dapat

(12)

a) Jika Cronbach’s alpha < 0,60 maka tidak reliable. b) Jika Cronbach’s alpha > 0,60 maka reliable.

3. Uji Asumsi Klasik

Menurut Ghozali (2005), pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimangan atau tidak. Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa regresi. Uji asumsi klasik terdiri dari :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen mempunyai distribusi normal atau tidak. analisis yang digunakan untuk menguji normalitas dalam penelitian ini adalah dengan metode grafik, yaitu dengan menggunakan grafik normal probability flot. Grafik normal probability flot berfungsi membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal, menurut Ghozali (2011). Deteksi normalitas dilihat melalui penyebaran data (flot) pada sumbu diagonal, dengan kriteria :

a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

(13)

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Sulistyo (2011), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya Multikolonieritas didalam model regresi terdapat tiga pilihan cara, yaitu sebagai berikut :

a) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

b) Menganalisis matrik kolerasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada kolerasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90) maka hal ini mempengaruhi indikasi adanya multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.

(14)

rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai

cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya

multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF >10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2010) adalah keadaan di mana terjadi ketidaksaman varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya ketidaksamaan varian pada model regresi. Uji

Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat sifat dari variance eror .Model regresi yang baik adalah variansnya bersifat homoskedastis atau equal variance. Adapun metode yang digunakan mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas yaitu metode grafik. Metode ini dilakukan dengan melihat grafik flot antara nilai prediksi variabel dependent (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dasar penentuan ada atau tidaknya Heteroskedastisitas yaitu :

a) Jika ada pola tertentu (flot) yang teratur (bergelombang, melebar lalu menyempit) maka terjadi Heteroskedastisitas.

(15)

b) Jika tidak ada pola yang jelas atau flot menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y secara acak maka tidak terjadi Heteroskedastisitas atau model bersifat Homoskedastis.

4. Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Pengujian ini digunakan untuk memeriksa kuatnya hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Maka dalam penelitian ini persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Y = a + b1.x1 + b2.x2 + e Keterangan:

Y = Variabel terikat/dependen yaitu Minat Berwirausaha Mahasiswa a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi variable bebas/independen Pendidikan Kewirausahan.

b2 = Koefisien regresi variable bebas/independen Faktor Demografi. x1 = Pendidikan Kewirausahaan

x2 = Faktor Demografi e = Standar error

5. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dengan model regresi linier berganda (multiple linier regretion) digunakan dalam penelitian ini, karena jumlah variabel

(16)

jumlah variabel dependen (Y) terdiri dari satu variabel dan juga bersifat kuantitatif (metrix). Tahapan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:

a. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan dalam menerangkan variasi variabel dependen. nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. nilai yang mendekati satu berarti dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masingmasing pengamatan, sedangkan untuk data runtut (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi, teori tersebut dikemukakan oleh Ghozali (2011:46). Untuk mengetahui besarnya variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat dapat diketahui melalui nilai koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai R Square (R). Nilai R Square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.

(17)

Menurut Priyatno (2010), uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Uji F atau ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikan yang ditetapkan untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian.

a) Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak. b) Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima.

c. Uji t (Parsial)

Menurut Priyatno (2010), uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Apakah variabel independen berpengaruh secara nyata atau tidak. Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat probabilitasnya, yaitu:

a) Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak. b) Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima.

Referensi

Dokumen terkait

Konsep desain partisipasi dalam interior ruang terapi perilaku anak autis sangat mempertimbangkan karakter anak dan metode terapi yang digunakan sehingga kriteria dan perwujudan

Dalam usaha penyediaan energi listrik yang handal dan efisien inilah Unit Pembangkitan Suralaya merupakan salah satu perusahaan yang mengoperasikan mesin pembangkit listrik

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut

Pada tahap ini peneliti membuat dan memodifikasi perangkat pembelajaran berupa RPP , LKS serta instrumen yang sesuai dengan pendekatan RME berbasis ethnomatematika dalam

menunjukkan nilai p (0,002) &lt; 0,05 H0: ditolak dapat diasumsikan bahwa terdapat hubungan yang bermakna inisiatif guru terhadap kreativitas belajar siswa pada

Dalam rangka menahan arus pengaruh pendidikan barat yang dikelola Pemerintah Kolonial Belanda, Tuan Guru Muhammad Kasyful Anwar bekerjasama dengan Tuan Haji Setta, seorang

Begitu juga dengan sifat-sifat yang telah disepakati atau kesesuaian produk untuk aplikasi tertentu tidak dapat disimpulkan dari data yang ada dalam Lembaran Data Keselamatan

Mengenai pembuktian bahwa syarat- syarat tersebut dalam ayat (1) telah dipenuhi sehingga tidak ada rintangan untuk melangsungkan perkawinan campuran, maka menurut