• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Teori Bahasan

2.1.1. Pengertian Penjualan

Menurut Mulyadi (2008) dalam Pande Gede (2016:2) “Penjualan adalah suatu kegiatan yang terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, secara kredit maupun tunai”.

Menurut Soemarso (2007) dalam Pande Gede (2016:2) “Penjualan adalah jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagang yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan”.

Menurut Kotler (2000) dalam Pande Gede (2016:2) “Penjualan adalah proses sosial manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan, menciptakan, menawarkan, dan memperhitungkan produk yang bernilai dengan pilihan lain”.

Menurut Pande Gede (2016:2) “Penjualan adalah aktivitas atau bisnis menjual produk atau jasa”

Menurut Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri (2016:3) dalam Indrawati, Ani (2018:13) “Penjualan adalah bagian dari promosi dan promosi adalah salah satu bagian dari keseluruhan sistem pemasaran”

2.1.2. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler (2008) dalam Pande Gede (2016:2) “Pemasaran adalah proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan dengan menciptakan nilai bagi pelanggan dan menangkap nilai kembali dari pelanggan”.

(2)

2.1.3. Pengertian Properti

Menurut Rahma (2010) dalam Indrawati, Ani (2018:13) “Property atau rumah adalah tahan kososng atau sebidang tanah uang dikembangkan, digunakan atau disedikan untuk tempat kediaman, seperti single family houses, apartemen, rumah susun”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2016) dalam Putra, Risky Pratama (2017:306) “Properti adalah harta berupa tanah dan bangunan serta sarana dan prasarana yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tanah dan/atau bangunan yang dimaksudkan; tanah milik dan bangunan”.

2.2. Teori Konsep Dasar Sistem 2.2.1. Pengertian Sistem

Menurut Murdick dan Ross dalam Muslihudin, M. dan Oktafianto (2016:1) “mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama”.

Menurut Scott dalam Muslihudin, M. dan Oktafianto (2016:2) “sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengelolaan (processing), serta keluaran (output)“.

Menurut Mc. Leod dalam Muslihudin, M. dan Oktafianto (2016:2) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sumber daya yang mengalir dari elemn output dan untuk menjamin prosesnya berjalan dengan baik, maka dihubungkan mekanisme kontrol.

Menurut Jogianto dalam Muslihudin, M. dan Oktafianto (2016:2) mengemukakan bahwa “sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

(3)

Menurut Abdul Kadir dalam Muslihudin, M. dan Oktafianto (2016:2) “sistem adalah sekumpulan elemen yang sangat terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Bodner dan Hoowood dalam Muslihudin, M. dan Oktafianto (2016:2) “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Menurut Indra dalam Muslihudin, M. dan Oktafianto (2016:2) mengemukakan “sistem adalah sekumpulan elemen atau subsistem yang saling berhubungan satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan”.

Menurut Muslihudin, M. dan Oktafianto (2016:2) menyimpulkan bahwa “sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling berkerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.

Menurut Schronderberg dalam Muslihudin, M. dan Oktafianto (2016:3) secara ringkas menjelaskan bahwa sistem adalah:

1. Komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain. 2. Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen pembentuknya. 3. Bersama-sama dalam mencapai tujuan.

4. Memiliki input dan output-nya yang dibutuhkan oleh sistem lainnya. 5. Terdapat proses yang mengubah input menjadi output.

6. Menunjukkan adanya entropi. 7. Memiliki aturan.

(4)

9. Memiliki deferensi antarsubsistem.

10. Memiliki tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda.

Menurut Fat dalam Hutahaean, Jeperson (2014:1) sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstarak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif. Menurut Indrajit dalam Hutahaean, Jeperson (2014:1) mengemukakan bahwa “sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya”.

Jogianto dalam Hutahaean, Jeperson (2014:1) mengemukakan bahwa “sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berintraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Murdick, R.G dalam Hutahaean, Jeperson (2014:2) suatu “sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur/bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan tertentu”.

Menurut Davis, G.B dalam Hutahaean, Jeperson (2014:2) “sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran”.

Menurut Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo dalam Hutahaean, Jeperson (2014:2) suatu sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.

Menurut Lani Sidharta dalam Hutahaean, Jeperson (2014:2) “sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama”.

(5)

Menurut Hutahaean, Jeperson (2014:2) “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang slaing berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.

Menurut Romny dan Steinbart dalam Mulyani, Sri (2016:2) mengatakan “sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling berkerja dan berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”.

2.2.2. Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto dalam Muslihudin, M. Oktafianto (2016:9) “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemiliknya“.

Menurut Sutarman dalam Muslihudin, M. Oktafianto (2016:9) “informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu, sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima“.

Menurut Edhy Sutanta dalam Muslihudin, M. Oktafianto (2016:9) informasi merupakan hasil pengolahan data, sehingga menjadi bentuk yang penting bagai penerimanya dan mempunyai keguanaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.

Menurut Krismiaji dalam Muslihudin, M. Oktafianto (2016:9) “informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat“.

Menurut Raymond Mc. Leod dalam Muslihudin, M. Oktafianto (2016:9) “informasi adalah data yang telah diperoleh menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang“.

Menurut Muslihudin, M. Oktafianto (2016:9) menyimpulkan bahwa “informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan“.

(6)

Menurut Devis dalam Muslihudin, M. Oktafianto (2016:10) “informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang“.

Menurut Mc Leod dalam Muslihudin, M. Oktafianto (2016:10) “informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti“.

Menurut Hutahaean, Jeperson (2014:9) “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.

Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean, Jeperson (2014:9) “informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan dadat”.

2.2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Yakub dalam Muslihudin, M. Oktafianto (2016:11) “sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi.

Menurut Ida Nuraida dalam Muslihudin, M. Oktafianto (2016:11) “sistem informasi merupakan perangakt prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan“.

Menurut Wing Wahyu Winarno dalam Muslihudin, M. Oktafianto (2016:11) “sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berkerja sama, yang digunakan untuk mencatat data, mengolah data dan menyajikan informasi untuk para pembuat keputusan agar dapat membuat keputusan dengan baik“.

(7)

Menurut Sutabri dalam Muslihudin, M. Oktafianto (2016:12) mendefinisikan sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dalam suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Stair dalam Muslihudin, M. Oktafianto (2016:12) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis computer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut:

1. Perangakat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukan data, memproses data, dan keluaran data.

2. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke computer. 3. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian

rupa, sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.

4. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem computer secara bersama-sama ke dalam suatu computer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.

5. Manusia, yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programmer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.

Menurut Burch dan Grudnistki dalam Muslihudin, M. Oktafianto (2016:13) “sistem informasi yang terdiri dari komponen-komponen di atas disebut dalam istilah blog bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok basis data (database block), dan blok kendali (control block)”.

Menurut Hutahaean, Jeperson (2014:14) sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempermudahkan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

(8)

Menurut Mulyani, Sri (2016:12) “informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan”.

2.2.4. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Menurut Kartahadi dalam Muslihudin, M. Oktafianto (2016:11) Sistem Informasi Manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa, sengingga bermanfaat bagi penerimanya“.

Menurut Davis dalam Muslihudin, M. Oktafianto (2016:14) sistem informasi manajemen teridiri dari elemen-elemen berikut :

1. Perangkat keras computer (hardware).

2. Perangkat lunak (software), yang terdiri dari perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak terapan dan program aplikasi.

3. Database. 4. Prosedur.

5. Petugas oprasional.

Menurut Muslihudin, M. Oktafianto (2016:15) “Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuh sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu“.

Menurut McLeod dan Schell dalam Mulyani, Sri (2016:10) mengatakan “Management Information System adalah sebuah sistem yang sudah terkomputerisasi yang melakukan pengolahan data agar bias digunakan oleh orang yang membutuhkan”.

(9)

Menurut Mulyani, Sri (2016:16) “sistem informasi manajemen merupakan sistem infomasi yang sudah terkomputerisasi yang berkerja karena adanya intraksi manusia dan computer”.

Menurut McLeod dan Schell dalam Mulyani, Sri (2016:17) “sistem informasi manajemen adalah as a computer-based system that makes information available to

users with similar needs”

2.2.5. Pengertian Website

Menurut Batubara, Hamdan Husein (2018:1) “web atau website adalah kumpulan dari situs dan dokumen yang tersebar di beberapa komputer server yang berada diseluruh penjuru dunia dan terhubung menjadi satu jaringan melalui jaringan yang disebut internet”.

Menurut Marisa, Fitri (2016:1) website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk mempublikasikan informasi berupa teks, gambar, dan program multimedia lainnya berupa animasi (gambar gerak, tulis gerak), suara, dan atau gabuangan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait antar suatu halaman dengan halaman yang lain yang sering disebut sebagai hyperlink.

Menurut Marisa, Fitri (2016:1) “website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet”.

Arsitektur Client-Server dari perspektif Web menurut Marisa, Fitri (2016:3), adalah: 1. Web Server

Pada dasarnya, server menerima permintaan-permintaan dari pada client web

browser dan kemudian meresponnya. Beberapa permintaan yang dating dari client disertai nama dan alamat item yang client cari, sebagai beberapa data user

(10)

yang disediakan. Server menerima permintaan tersebut, memprosesnya, dan kemudian merespon data yang dicari oleh client atau sebuah kode error yang mengindikasikan bahwa item tidak terdapat pada server atau jika terjadi beberapa error lain.

2. Web Client

Tugas browser adalah menyediakan user sebagai interface dimana akan meminta server (sebagai contoh, mendapatkan dokumen, atau mungkin mengirim (submit) sebuah form), browserlah yang memformat permintaan tersebut ke dalam suatu yang server dapat mengerti. Begitu server telah selesai memproses permintaan dan kemudian mengirim respon, browser mengambil data yang diperlukan dari respon yang diberikan dari respon yang diberikan

server dan kemudian merendernya untuk ditampilkan ke user.

3. HTML

HTML adalah sebuah singkatan dari Hypertext Markup Language. HTML dapat dimengerti sebagai sebuah kumpulan perintah-perintah untuk web browser tentang bagaimana menampilkan isi ke user. Itu merupakan standar terbuka yang telah di update oleh W3C atau Wold Wide Web Consortium.

4. HTTP

HTTP singkatan dari “HyperText Transfer Protocol”. Merupakan sebuah protokol jarngan dengan fitur-fitur Web-specific yang berjalan pada bagian teratas dari dua lapisan protokol lain, TCP dan IP. TCP adalah sebuah protokol yang bertanggung jawab memastikan file telah dikirim dari akhir network elah lengkap dikirimkan, berhasil pada tujuanya. IP merupakan seubah protokol yang mengarahkan (routing) file dari satu host ke host lain pada jalannya untuk tujuan.

(11)

Menurut Rerung, Rintho Rante (2018:1) ‘web adalah jaringan computer yang terdiri dari kumpulan situs internet yang menawarkan teks dan grafik dan suara dan sumber daya animasi melalui hypertext transfer protocol”.

2.2.6. Pengertian Basis Data

Menurut Jeffrey A.Hoffer, Mary B. Prescott dan Fred R McFadden dalam Subandi (2018:2) “basis data adalah sebuah kumpulan terorganisasi dari data-data yang berhubungan secara logika”.

Menurut Raghu Ramakrishnan dan Johanner Gehrke dalam Subandi (2018:2) “basis data adalah kumpulan data, umumnya mendeskripsikan aktivitas suatu organisasi yang berhubungan atau lebih”.

Menurut V.K. Pallaw dalam Subandi (2018:2) database didefinisikan sebagai satu koleksi dari data yang saling berhubungan, disimpans bersama-sama secara logika, yang didesain untuk menjumpai informasi sesuai dengan kebutuhan dari organisasi”.

Menurut James Martin dalam Subandi (2018:2) mendefinisikan bahwa basis data adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa adanya suatu kerangkapan data, sehungga mudah untuk digunakan kembali, dapati digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalai ketergantungan pada program yang akan menggunakanya, data disimpan sedemikian rupa sehingga apabila ada penambahan, pengembalian, dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.

Menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin dalam Subandi (2018:3) mengemukakan “basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

(12)

Menurut Subandi (2018:3) secara sederhana “basis data dapat diungkapkan sebagai sautu pengorganisasian data dengan bantuan computer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

Menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2014:43) “ sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat inforamsi tersedia saat dibutuhkan”.

2.2.7. Pengertian Model Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2018:26) SDLC atau Software

Development Life Cycle atau sering disebut juga System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat

lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik).

SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan tahapan prosesnya menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin(2014:31) yaitu sebagai berikut:

1. Model Prototipe

Sering pelanggan (custumer) membayangkan kumpulan kebutuhan yang diinginkan tapi tidak terspesifikasikan secara detail dari segi masukan (input), proses, maupun keluaran (output). Model prototype dapat digunakan untuk menyambungkan ketidak pahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak.

Model prototipe cocok digunakan untuk menjabarkan kebutuhan pelanggan secara lebih detail karena pelanggan sering kali kesulitan menyampaikan kebutuhannya secara detail tanpa melihat gambaran yang jelas. Model prototipe

(13)

kurang cocok untuk aplikasi dengan skala besar karena membutuhkan prototipe untuk aplikasi sekala besar akan sangat memakan waktu dan tenaga.

2.2.8. Pengertian Database Management System (DBMS)

Menurut Raghu Ramakrishnan dan Johanners Gehrke dalam Subandi (2018:7)

database management system (DBMS), adalah perangakat lunak (software)

yang mendesain untuk membantu memelihara dan memanfaatkan kumpulan data yang besar, memberikan fasilitas untuk melakukan fungsi pengatruan, pengawasan, pengendalian, pengolahan, dan koordinasi terhadap semua proses yang terjadi pada sistem basis data.

Menurut Subandi (2018:7) “DBMS merupakan kumpulan file yang saling berkaitan bersama-sama dengan program untuk pengelolaanya”.

Menurut Subandi (2018:7) komponen-komponen utama dari DBMS sebagai berikut:

1. Query Language

a. Digunakan oleh bagian lain dengan sedikit perintah sederhana.

b. Contoh: SQL (Structure Query Language), QE (Query By Example).

2. Report Generator

3. DML (Data Manipulation Language)

(14)

2.2.9. Pengertian MySQL

Menurut Ginting, Rinaldi dan Lis Suryadi (2018:214) “MySQL adalah sistem

database yang memakai arsitektur client-server yang juga berpusat disekitar server, mysqld”.

Menurut Fathansyah dalam Natasya (2018:191) “MySQL meurpakan DBMS yang pertama kali mulai dikembangkan tahun 1994 oleh sebuah persahaan software bernama Tcx Data Consult AB yang dikemudian hari berganti label menjadi MySQL-AB.

2.2.10. Pengertian PHP

Menurut Roseli, P.A. dkk. (2018:113) “Php atau Hypertext Preprocessor merupakan bahasa pemrograman yang ditempatkan di dalam server dan dieksekusi oleh server yang dibaca oleh client”.

2.2.11. Pengertian XAMPP

Menurut Zamaludin, Isyal. dkk. (2016:21) “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalan kan website berbasis PHP dan menggunakan pengolahan data MYSQL di computer local”.

2.3. Tool Sistem

2.3.1. Entity Relationship Diagram

Menurut Kurniawan (2018:193) “entity relationship diagram (ERD) merupakan teknik yan digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys dalam tahap analisisi persyaratan proyek pengembangan sistem.

(15)

1. Entitas (Entity)

Orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya akan direkam dan dicatat dijadikan sebagai konsep tempat atau objek.

2. Entitas Lemah (Weak Entity)

Weak Entity merupakan entitas yan tidak dapat diidentifikasi secara unik oleh

atibut yang menyendiri, sehingga harus mengunakan foreign key dalam kaitannya dengan atribut untuk membuat primary key biasanya primary key dari suatu entitas itu berhubungan.

3. Identifiying Relationship

Adalah adanya sebuh baris dalam sebuah table anak tergantung baris pada table induk dan entitas yang induknya disebut identifying owner.

4. Relasi (Relationship)

Yaitu hubungan dari satu table ke table yang lainnya yang menunjukan hubungan antar objek. Relasi merupakan hubungan yang terjadi pada table tertenu dengan lainnya yang mempresentasikan hubungan antar objek dan berfungsi untuk mengatur-mengatur operasi suatu database.

5. Atribut (Attribute)

Data yang menjelaskan atas setia objek, dari setiap atribut-atribut entitas yan terdapat satu atribut dan dijadikan sebagai kunci (key).

6. Kardinalitas/Derajat Relasi

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Sebagai contoh: entitas-entitas pada himpunan entitas mahasiswa dapat berelasi dengan satu entitas, banyak entitas atau tidak satupun entitas dari himpunan entitas kuliah. Kardinalitas relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas dapat berupa:

(16)

a. Satu ke Satu( One to One )

Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B,begitupun sebaliknya.

b. Satu ke Banyak ( One to Many )

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengansatuentitas pada himpunanentitas A.

c. Banyak ke Satu ( Many to One )

Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya dengan entitas B.

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunanentitas A.

(17)

Sumber : Kurniawan (2018:195)

Gambar II.1 Entity Relationship Diagram 2.3.2. Logical Record Structure

Menurut Zamaludin, Isyal. dkk. (2016:22) “LRS kepanjang dari Logical

Record Structure merupakan hasil dari pemodelan Entity Relationship (ER) berserta

atributnya sehingga bias terlihat hubungan-hubungan antara entitasnya”.

(18)

1. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada satu (one-to-one), maka digambarkan dengan entitas yang lebih kuat (strong entity0, atau digabungkan dengan entitas yang lebih memiliki atribut lebih sedikit.

2. Jika tingat hubungan (cardinality) satu pada banyak (one-to-many), maka hubungan relasi atau digabungkan dengan entitas yang tingat hubungannya banyak.

3. Jika tingat hubungan (cardinality) banyak pada banyak (many-to-many), maka hubungan relasi tidak akan digabungkan dengan entitas manapun, melainkan menjadi sebuah LRS.

Menurut Natasya (2018:191) “LRS adalah gambaran dari suatu representasi terstruktur yang terjadi dari sejumlah record type, dimana setiap record type diwujudkan dalam bentuk kotak persegi panjang dan memimliki sebuah nama yang unik ditulis diluar kotak an nama field yang dituliskan dialam kotak berisi

link diantara record type, dimana setiap link diberi label yang dihubungkan oleh link.

2.3.3. Unified Modeling Languange

Menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2018:133) “Unified Modeling

Language adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri

untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Berikut beberapa macam diagram UML menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2014:141), yaitu:

1. Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang diseubut artibut dan metode atau operasi.

(19)

a. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas

Analisa dari kebutuhan data yang akan dibangun dapat digambarkan dengan

class diagram seperti terlihat gambar di bawah ini :

Sumber : Hendrawan (2015:410)

Gambar II.2.

Class Diagram

2. Use Case Diagram

Menurut Kurniawan (2018:192) “use case diagram adalah diagram yang menunjukan sebuah intraksi antara actor dengan sistem”. Simbol-simbol yang digunakan use case digram yaitu:

(20)

a. Actor

Menggambarkan software aplikasi bagi pengguna. Actor menunjukan suatu gambaran yang jelas tentang apa yang dikrjakan dialam sebuah proses.

b. Use Case

Use case menggunakan fungsionalitas dari suatu sistem agar user dapat

mengerti kegunaan sistem yang akan dibangun. c. Relationship

Mengambarkan aliran data atu informasi. Sehingga dapat memperlihatkan actor yang terlibat di dalam use case.

Sumber : Kurniawan (2018

Gambar II.3.

Contoh Diagram Use Case Master 3. Activity Diagram

Menurut Kurniawan (2018:192) “activity diagram yaitu proses bisnis dengan urutan aktifitas di dalam sebuah aktifitas”. Simbol-simbol activity diagram yaitu:

(21)

Menunjukan permulaan dari sebuah sistem yang akan dikerjakan. b. End Point

Menggambarkan akhir dari sebuah sistem. c. Activities

Menggambarkan sebuah proses bisnis. d. Decision Point

Menggambarkan pilihan dalam pengambilan keputusan true atau false. e. Association

Menggambarkan hubungan antara start point, activities dan end point. f. Merge

Menggambarkan penggabungan. g. Swimlane

(22)

Sumber : Kurniawan (2018:194)

Gambar II.4.

Contoh Diagram Aktivitas Pembayaran

4. Sequence Diagram

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antara objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansikan menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case.

(23)

Sumber : Natasya(2018:294

Gambar II.5.

Gambar

Gambar II.1 Entity Relationship Diagram  2.3.2. Logical Record Structure
Diagram  kelas  atau  class  diagram  menggambarkan  struktur  sistem  dari  segi  pendefinisian  kelas-kelas  yang  akan  dibuat  untuk  membangun  sistem
Gambar II.2.
Gambar II.3.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Fat pengertian sistem adalah sebagai berikut: "Sistem adalah suatu himpunan suatu "benda" nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri

pemasungan pada klien gangguan jiwa di Desa Sungai Arpat Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar berdasarkan karakteristik pekerjaan pada masyarakat yang tidak bekerja

[r]

Hasil yang didapatkan diantaranya adalah pemilihan parameter u* pada timbunan perlu lebih diperhatikan, faktor creeping sangat berpengaruh terhadap perbedaan

Masalah jaringan yang sering dialami pada Badan Sar Nasional adalah seringnya Downtime (Lambatnya Waktu Akses) pada jaringan komputer, pada Badan Sar Nasional

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R 2 sebesar 0.233 atau 23.3% sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel profitabilitas, risiko bisnis,

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Kualitatif dengan metode studi kasus yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam dan lengkap

Untuk itu Panwaslih Kabupaten Gayo Lues telah mengelola dan menatausahakan surat dan arsip sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 16 Tahun 2015