• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah PLASTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah PLASTIK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAYA PENGGUNAAN PLASTIK

Makalah Seminar Kimia

Oleh :

RAHMA WARDANI

ACC 105 017

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PWNDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

2009

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

Plastik merupakan salah satu hasil penemuan manusia yang paling banyak digunakan hingga saat ini. Plastik digunakan dalam skala besar dalam produksi seperti botol untuk minuman, peralatan bayi, wadah untuk makanan, selang, pipa bangunan, botol kecap, botol shampo, kantong pembungkus, sikat gigi, alat makan(sendok, garpu, piring, mangkok, gelas), hingga mainan anak- anak.

Di balik penggunaan plastik besar- besaran itu, ternyata menurut hasil penelitian terakhir, penggunaan plastik yang sembarangan ternyata mampu melepaskan senyawa karsinogenik (penyebab dan pemicu kanker), selain itu plastik umumnya sulit untuk didegradasikan (diuraikan) oleh mikro organisme. Sampah plastik dapat bertahan hingga bertahun- tahun, sehingga menimbulkan masalah pencemaran lingkungan yang cukup parah. Selain itu membakar sampah plastik bukan cara yang bijak, untuk mengurangi sampah plastik. Hampir semua plastik, jika dibakar menghasilkan senyawa gas yang sangat membahayakan manusia. Jika gas tersebut terhirup oleh manusia, maka akan mengakibatkan gangguan pernapasan yang parah dan bahkan, menyebabkan kematian.

Masyarakat umumnya tidak mengetahui hal ini dan jenis plastik yang mereka pakai, dikarenakan rendahnya pengetahuan yang dimiliki, kurang informasi, dan menganggap remeh pentingnya penggunaan plastik yang tepat. Jika hal ini dibiarkan, maka diperkirakan banyak manusia yang menjadi korban keganasan kanker, dan penyakit pernapasan. Selain itu, lingkungan menjadi rusak dan menganggu keseimbangan

(3)

biologis, dan kimiawi dalam lingkungan tersebut. Lingkungan yang rusak tersebut mengalami degradasi lahan (Penurunan Tingkat Penggunaan Lahan), Punahnya kelompok- kelompok hewan dan tumbuhan yang menempati lingkungan tersebut, serta penambahan zat kimia yang berbahaya dengan cepat tanpa bisa dikendalikan, sehingga lingkungan tersebut sulit diolah oleh manusia dan tidak menarik untuk dilihat dalam segi estetika.

Berdasarkan hal- hal tersebut, penyusun mencoba membuat referensi mengenai plastik dan penggunaan nya yang dibahas dan ditinjau dari sisi kimianya. Sehingga pembaca bisa mengetahui lebih banyak tentang plastik dan menggunakannya dengan lebih bijaksana demi keselamatan hidupnya dan bumi yang kita tempati ini.

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

1.1.Definisi Plastik

Plastik adalah senyawa polimer yang terbentuk dari polimerisasi molekul- molekul kecil (monomer) hidrokarbon yang membentuk rantai yang panjang dengan struktur yang kaku. Plastik merupakan senyawa sintesis dari minyak bumi (terutama hidrokarbon rantai pendek) yang dibuat dengan reaksi polimerisasi molekul- molekul kecil (monomer) yang sama , sehingga membentuk rantai panjang dan kaku dan akan menjadi padat setelah temperatur pembentukan nya. Plastik memiliki titik didih dan titik beku yang beragam , tergantung dari monomer pembentuknya. Monomer yang sering digunakan adalah etena (C2H4), propena(C3H6), styrene(C8H8), vinil klorida, nylon dan karbonat(CO3). Plastik merupakan senyawa polimer yang penamaan nya sesuai dengan nama monomer nya dan diberi awalan poli-. Contohnya, Plastik yang terbentuk dari monomer- monomer propena, namanya adalah polipropilena.

Hampir semua plastik sulit untuk diuraikan. Plastik yang memiliki ikatan karbon rantai panjang dan memiliki tingkat kestabilan yang tinggi, sama sekali tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme.

1.2.Reaksi Plastik dengan Panas (suhu tinggi)

Beberapa jenis plastik yang mudah meleleh, diketahui apabila lapisan polimernya meleleh, maka plastik dapat melepaskan senyawa karsinogenik SbO3 (Antimon Trioksida) dari bahan

plastik. Senyawa Antimon Trioksida ini dapat terakumulasi dalam makanan/ minuman yang ada di dalam kemasan plastik. Apabila

(5)

makanan/ minuman tersebut kita konsumsi maka senyawa Antimon Trioksida tersebut dapat terakumulasi di dalam tubuh. Jika hal ini dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, maka kadar Antimon Trioksida akan terus meningkat, senyawa ini dapat memicu dan menyebabkan kanker dengan mengganggu sistem koordinasi dan pertumbuhan sel. Pertumbuhan sel menjadi tidak dapat dikendalikan dan tidak bisa berkoordinasi dengan sel- sel lain yang berada dalam satu jaringan, inilah yang dimaksud dengan kanker. Jika hal ini dibiarkan maka penyakit kanker akan semakin ganas, dan dapat membahayakan nyawa penderita.

Selain senyawa Antimon Trioksida, beberapa plastik juga melepaskan senyawa Styrine (C8H8) yang merusak otak dan

sistem syaraf, senyawa DEHA, Bisphenol-A, Dioksin yang sangat beracun, dan Melamin yang berbahaya.

1.3.Penggolongan Plastik

Perlu kita ketahui bersama bahwa secara internasional telah diatur kode untuk kemasan plastik, yang mungkin bagi kita yang awam sangat perlu untuk diketahui, karena tanda tersebut berkaitan dengan jenis bahan serta cara dan dampak pemanfaatannya bagi manusia. Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1988 di Amerika Serikat dan diadopsi pula oleh lembaga-lembaga yang mengembangkan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization). Secara umum tanda tersebut berada di dasar, berbentuk segi tiga, di dalam segitiga terdapat angka, serta nama jenis plastik di bawah segitiga, dengan contoh dan penjelasan sebagai berikut :

(6)

PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik tembus pandang/transparan seperti botol air mineral, botol minuman, botol jus, botol minyak goreng, botol kecap, botol sambal, botol obat, dan botol kosmetik dan hampir semua botol minuman lainnya. Biasanya,

pada bagian bawah

kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) di bawah segitiga yang menunjukkan jenis plastik serta nama jenis plastik tersebut.

Mayoritas bahan plastik PET di dunia untuk serat sintetis (sekitar 60 %), dalam pertekstilan PET biasa disebut dengan polyester (bahan dasar botol kemasan 30 %). PET direkomendasikan ‘Hanya Untuk Sekali Pakai’ hal ini dikarenakan bila terlalu sering dipakai, terlebih lagi jika digunakan digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik SbO3 (Antimon Trioksida) dari bahan plastik tersebut, sehingga dapat menyebabkan kanker untuk penggunaan jangka panjang.

Di dalam pembuatan PET, digunakan bahan yang disebut dengan antimony trioksida, yang berbahaya bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan ataupun daur ulang nya, karena antimoni trioksida masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan, yaitu akibat menghirup debu yang mengandung senyawa tersebut. Terkontaminasi nya senyawa ini dalam

(7)

periode yang lama akan mengalami iritasi kulit dan saluran pernafasan.

Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, pun bila melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat

hingga usia 12 bulan.

3.2. HDPE (High Density PolyEthylene)

HDPE (high density polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. HDPE biasa dipakai untuk

botol kosmestik, botol obat, botol minuman, botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan jerigen, pelumas, dan

lain-lain. Walaupun demikian HDPE hanya direkomendasikan untuk sekali pakai, karena pelepasan senyawa SbO3(Antimon

Trioksida) terus meningkat seiring waktu. Bahan HDPE bila

ditekan tidak kembali ke bentuk semula.

3.3. V atau PVC (PolyVinyl Chloride)

PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Jenis plastik PVC ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), untuk mainan, selang, pipa bangunan, taplak meja plastik, botol kecap, botol sambal dan botol sampo. PVC mengandung DEHA yang berbahaya bagi kesehatan. Makanan yang dikemas dengan plastik

berbahan dapat

Gambar 1.2

(8)

terkontaminasi karena DEHA melebur/ lumer pada suhu -150C. DEHA juga mudah melebur jika terdapat kontak antara permukaan plastik dengan minyak.

3.4. LDPE (Low Density PolyEthylene)

LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. LDPE dipakai untuk tutup plastik, kantong / tas kresek dan plastik tipis lainnya. Walaupun baik untuk tempat makanan, barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan. Beberapa sifat dari plastik jenis LDPE :

• Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60oC sangat

resisten terhadap senyawa

kimia, daya proteksi terhadap uap air

tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.

• Plastik ini dapat di daur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.

• Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.

3.5. PP (PolyPropylene)

Plastik jenis PP (polypropylene) ini adalah

Gambar 1.5 Gambar 1.4

(9)

pilihan bahan plastik yang cukup baik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, tutup botol, cup plastik, mainan anak, botol minum dan yang terpenting, pembuatan botol minum untuk bayi. Bahan yang terbuat dari PP memiliki sifat yang elastis, yaitu apabila ditekan akan kembali ke bentuk semula.

Dari gambar (Gambar 1.5) tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP– PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.

Karakteristik plastik jenis PP adalah biasa nya botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap

(10)

3.6. PS (PolyStyrene)

PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja.PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.

Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat

mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.

Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. • Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk

kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan

pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.

• Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (namun cara terakhir ini sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.

Bahan ini sebaiknya dihindari, karena berbahaya untuk kesehatan, selain itu bahan ini sulit didaur ulang, Banyak

(11)

negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.

3.7. OTHER

Jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu : SAN (styrene

acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate), dan Nylon. SAN dan ABS memiliki resistensi

yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan sehingga merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. PC atau Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berbahaya bagi kesehatan sehingga dianjurkan untuk tidak digunakan sebagai tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya banyak botol susu yang terbuat dari PC dan sangat mungkin mengalami proses pemanasan untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.

Gambar

Gambar 1.5 Gambar 1.4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan plot yang ditampilkan oleh ketiga gambar tersebut, terlihat bahwa plot dari estimasi fungsi distribusi kumulatif terhadap waktu (dalam bulan) berada

Dalam rangka tertib administrasi dan peningkatan Kinerja untuk tahun berikutnya maka perlu adanya Evaluasi tahunan sebagai bahan Tindak Lanjut Evaluasi dan Sistem

Tampilan busana Dewi Sandra dengan menggunakan hijab menjadi acuan bagi wanita muslim yang melihat iklan ini dan dapat menemukan konsep pemikiran yang baru

Hasil evaluasi yang dilakukan pada hari Jum’at, 6 April 2012 jam 11.30 WIB dengan metode SOAP yang hasilnya adalah, subyektif : klien mengatakan nyeri masih

Bahan yang digunakan adalah sampel tanah yang diambil dari dua lokasi sawah yaitu di Balai Penelitian Padi Ciapus dan desa Sukajadi Kecamatan Taman Sari,

Selain itu, pada RKPD Kabupaten Karawang Tahun 2017 Prioritas Pembangunan juga mengacu pada rancangan kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan

Simkin dalam buku Accounting Information Sistems Concept and Practise For Effective Decision Making (New York : John Willey & Sons, second edition, 1984, halaman 4) :

Sintesis Surfaktan Metil Ester Sulfonat Minyak Jarak dari Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.).. Skripsi