• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bisnis merupakan kegiatan mengubah nilai menjadi profit. Sebagian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bisnis merupakan kegiatan mengubah nilai menjadi profit. Sebagian"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal

Kegiatan bisnis merupakan kegiatan mengubah nilai menjadi profit. Sebagian

besar kegiatan bisnis berorientasi pada laba atau keuntungan. Saat ini telah

berkembang bisnis di bidang kuliner makanan dan minuman yang telah banyak

diminati oleh para pelaku bisnis. Beragamnya selera konsumsi masyarakat sangat

mempengaruhi perkembangan bisnis di dunia kuliner. Bisnis yang sedang

berkembang pesat salah satunya adalah bisnis di bidang cafe atau bar yang

menyajikan menu Ice Cream di dalamnya. Ice cream adalah makanan beku yang

terbuat dari susu dengan ditambahkan perasa dan pemanis di dalamnya. Peluang di

bisnis kuliner Ice Cream sangat besar karena peminat dan penikmat makanan ini ada

pada kalangan usia antara 15-29 tahun yang mayoritas menyukai kegiatan berkumpul

dengan teman-teman, meluangkan waktu sambil belajar ataupun sekedar bersantai

bersama. Hal ini akan menjadikan bisnis di bidang cafe memiliki peluang yang sangat

menjanjikan.

Kota Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar. Sangat banyak pelajar dari

seluruh Indonesia yang belajar di kota ini. Mulai dari pelajar Sekolah Menengah

Pertama sampai mahasiswa. Selain itu Kota Yogyakarta adalah kota yang memiliki

banyak Sekolah dan Kampus, sehingga jumlah kalangan kalangan usia antara 15-29

tahun sangat banyak. Perputaran bisnis kuliner di provinsi ini sangat cepat dan

(2)

menyediakan tempat bersantai yang nyaman, menyenangkan, dengan dilengkapi

fasilitas lengkap seperti free wifi dan harga makanan yang terjangkau. Begitu juga

dengan cafe Ice Cream yang memiliki pesaing sangat banyak. Para kompetitor

berusaha menciptakan strategi terbaik dalam bisnisnya agar dapat menarik konsumen

sebanyak-banyaknya. Peningkatan jumlah peminat Ice Cream di provinsi DIY akan

tumbuh seiring dengan peningkatan jumlah penduduk kalangan usia antara 15-29

tahun yang merupakan target pasar bagi para pelaku bisnis cafe Ice Cream.

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik Proyeksi Peningkatan Jumlah Penduduk Kota

Yogyakarta tahun 2016-2019 tercatat mengalami peningkatan seperti yang disajikan

dalam Tabel 1.1 Proyeksi Penduduk menurut Kelompok Umur di Yogyakarta

(2016-2019) berikut.

Tabel 1.1 Proyeksi Penduduk menurut Kelompok Umur di Yogyakarta (2016-2019) Kelompok Umur 2016 2017 2018 2019 0-4 214,3 213,7 212,2 210,7 4-9 214,6 215,1 216,7 217,3 10-14 205,5 209,1 210,8 212,5 15-19 205,7 209 211,4 211,8 20-24 271,3 272,3 274,4 274,6 25-29 320,8 321,4 326,4 330 30-34 363,5 364,3 363,2 360,9 35-39 346,2 356,6 363,2 365,6 40-44 274,8 288,7 304 319,2 45-49 243,4 245,3 247,4 252,5 50-54 230,1 233,1 234,2 235,3 55-59 203 208 213,1 217,1 60-64 158,6 165,8 172,9 181,1 65-69 119,2 123,3 128,4 134,6 70-74 94 95,1 96,1 98,2 75+ 139,9 141,7 143,8 145,9

(3)

Jumlah 3.604,90 3.662,50 3.718,20 3.767,30

Sumber : Badan Pusat Statistik D.I Yogyakarta 2014

Dari data proyeksi peningkatan jumlah penduduk di Kota Yogyakarta

2016-2019 mengalami peningkatan setiap tahunnya, tercatat pada tahun 2016 mencapai

3.604,90 juta jiwa dan pada tahun 2019 mencapai 3.767,30 juta jiwa. Pada tabel 1.1

dapat dilihat proyeksi jumlah penduduk pada rentang usia 15-29 tahun mengalami

peningkatan setiap tahunnya. Proyeksi peningkatan jumlah penduduk tersebut

dipengaruhi oleh kemajuan era globalisasi yang akan menyebabkan terjadinya

perubahan gaya hidup dengan cepat yang berkaitan dengan perilaku sosial, pergaulan,

tren berpakaian yang akan terus mengikuti dan menyesuaikan produk-produk baru,

begitu juga dengan tingkat konsumsi yang didorong oleh logika hasrat dan keinginan

daripada logika kebutuhan, (Zamroni,2007).

Tingkat konsumsi masyarakat yang semakin meningkat ini ditunjukkan oleh

pertumbuhan yang positif pada pengeluaran konsumsi atas dasar harga berlaku per

bulan yang di dalamnya termasuk makanan, minuman dan rokok. Berdasarkan

perhitungan Badan Pusat Statistik pada tahun 2012─2014 atas Pengeluaran Konsumsi

Rumah tangga Kota Yogyakarta didapatkan hasil bahwa pada tahun 2012 konsumsi

masyarakat terhadap komponen makanan, minuman dan rokok sebesar 42,2 %.

Pengeluaran itu terus meningkat sampai pada tahun 2014 mengalami kenaikan

sebesar 0,7 % hingga mencapai angka 43 %. Konsumsi masyarakat terhadap

makanan, minuman dan rokok sangat besar dibandingkan pada komponen

(4)

Konsumsi Rumah tangga atas dasar Harga Berlaku di Yogyakarta 2012─2014

berikut.

Tabel 1.2 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga atas dasar Harga Berlaku di Yogyakarta 2012─2014 Komponen Pengeluaran 2012 % 2013 % 2014 % Makanan, Minuman, dan Rokok 20.500.299 42,3 24.497.671 41,5 26.624.260 43

Pakaian dan Alas

Kaki 2.625.262 4,7 2.788.341 5,3 2.982.996 4,9 Perumahan, Perkakas, Perlengkapan 8.123.054 16,9 9.382.416 16,4 10.595.543 16,4 Kesehatan dan Pendidikan 5.370.973 10,7 6.091.645 10,9 6.738.713 10,7 Transportasi, Komunikasi, Rekreasi, dan Budaya 10.166.050 20,2 11.484.503 20,6 12.674.193 20 Hotel dan Restoran 1.569.334 3,1 1.704.260 3,2 1.916.780 3 Lainnya 1.048.430 2,1 1.152.051 2,1 1.272.529 2 Jumlah 49.403.402 57.100.887 62.805.014

Sumber : Badan Pusat Statistik Yogyakarta 2014

Peningkatan jumlah konsumsi masyarakat terhadap makanan dan minuman

akan mempengaruhi banyaknya jumlah pelaku bisnis yang menjadikan hal tersebut

sebagai peluang untuk berbisnis di bidang kuliner atau cafe, seperti cafe Ice Cream

yang akan memiliki pasar potensial karena jumlah kalangan usia remaja dan dewasa

(5)

kalangan usia 15-29 tahun di Kota Yogyakarta akan ikut mengalami peningkatan. Hal

itu terlihat jumlah Cafe Ice Cream/Gelato yang semakin banyak. Berikut adalah

Tabel 1.3 Daftar Cafe Gelato dan Ice Cream di Yogyakarta.

Tabel 1.3 Daftar Cafe Gelato dan Ice Cream di Yogyakarta

Jenis Cafe Ice Cream Gelato

Nitrogen

1. Zara-Zara Nitrogen Ice Cream

(Jl. RingRoad Utara Yogyakarta)

2. Nitrous Ice Cream & Fruits Bar (Jl. Kledokan, seturan Yogyakarta)

Non Nitrogen

1. Ice Cream TIP TOP 1. Artemy Italian Gelato (Jl. Mangku Bumi No.24

Yogyakarta) (Jl. Perwakilan 5 Malioboro) 2. Mary Anne’s Ice Cream 2. Parsley Gelato

(Jl. Kebonsari No.2 Yogyakarta) (Jl.Magelang Food court jogja paradise,)

3. Baskin Robbin Ice Cream 3. Lotus Mio Coffee and Gelato (Lower Ground Plaza Ambarukmo) (Jl. Tirtodipuran No.10 yogyakarta) 4. Buleberry Ice Cream 4. Forest Kitchen and Gelato (Jl. Taman siswa No.78

Yogyakarta)

(Jl. Laksda Adi Sucipto km.6,7 No.48 Yogyakarta)

5. Roemi Ice Cream 5. Gufo Coffee and Gelato (Jl. Suroto No.1 Kota Baru

Yogyakarta)

(Jl. Palagan Tentara Pelajar Km.7,5 Yogyakarta)

6. Leen and Lee yogya soft Ice

Cream 6. Tempo Gelato

(Jl. Petak Baru Yogyakarta) Jl. Prawirotaman 1 Yogyakarta 7. Fruitzee 7. Ciao Gelato Italian Ice Cream (Mall Malioboro Lantai atas) Jl. Dr. Sutomo No 40, Danurejan,

Yogyakarta 8. Ice Cream Pan 8. Oh My Gelato

(Mall Malioboro Lantai 3) Jl. Ringroad Utara No. 2 Sleman, Yogyakarta

9. Charmy 9. Pistacchio Gelato (Plaza Ambarukmo lantai 4) Jl. Gejayan Yogyakarta

(6)

10. Peper Mint (Jl. Monjali Yogya Taman Pelangi) 11. Cebi Cafe Ice Cream and Coffee (Jl. Dr. Sutomo, Yogyakarta 12. Swenson Ice Cream (Jl. Solo diatas supermarket Gelael)

Sumber : Hasil Observasi tanggal 9 Februari 2016

Berdasarkan Tabel 1.3 menunjukkan bahwa cafe Gelato yang menyajikan

Gelato fresh made dengan menggunakan Liquid Nitrogen untuk proses

pembekuannya belum ada di Kota Yogyakarta. Meskipun ada beberapa cafe yaitu

Nitrous Ice Cream Fruits Bar dan Zara-zara yang menggunakan Liquid Nitrogen

dalam proses pembuatan Ice Cream, tetapi bukan Gelato yang dari hasil observasi

penulis di lapangan pada tanggal 22 November 2015, sangat banyak kalangan remaja

dan dewasa yang menyukai Gelato dibandingkan Ice Cream. Oleh karena itu, dengan

melihat adanya potensi pasar yang terdapat di Kota Yogyakarta maka besar peluang

untuk mendirikan cafe Gelato secara khusus dengan konsep yang unik untuk dapat

meramaikan kuliner yang berkonsep cafe di Kota Yogyakarta. Hal ini, menjadi

peluang usaha dalam mendirikan cafe baru. Meskipun harus bersaing dengan industri

cafe lainnya. Ini merupakan tantangan bagi penulis untuk mendirikan usaha Mutmut

Nitro Gelato. Harapan besar dengan kehadiran cafe Gelato Nitrogen ini dapat

memenuhi kebutuhan gaya hidup dan keinginan masyarakat terutama anak-anak

kalangan remaja dan dewasa untuk berwisata kuliner Ice Cream/Gelato yang dikemas

lebih unik dan nyaman.

(7)

Lingkungan Internal perusahaan fokus terhadap kekuatan dan kelemahan yang

ada di dalam perusahaan. Rencana bisnis yang akan dibahas secara lebih lanjut pada

bab ini tentang Mutmut Nitro Gelato yang akan mengadopsi konsep Cafe dengan

produk utama yaitu Gelato. Gelato adalah Ice Cream dalam bahasa Italia yang dibuat

sesuai tradisi orang Italia. Gelato memiliki tekstur yang lebih padat dan lembut

dengan lemak yang lebih sedikit dibandingkan dengan Ice Cream. Mutmut Nitro

Gelato memiliki visi yaitu menjadi cafe Gelato Nitrogen terbesar di Yogyakarta

dengan mengutamakan pelayanan yang premium dan menjadikan konsumen sebagai

raja. Misi dari Mutmut Nitro Gelato adalah menjaga kualitas dengan cita rasa yang

tinggi dan selalu berinovasi, Memberikan kenyamanan, kebersihan, fasilitas,

pelayanan yang cepat dan terbaik kepada konsumen.

Kekuatan dari Mutmut Nitro Gelato adalah pembuatan Gelato berdasarkan

pesanan langsung dari konsumen, sehingga Gelato akan Fresh dan langsung bisa

dinikmati. Selain itu konsumen juga dapat diajarkan membuat gelato sendiri dengan

rasa sesuai selera dan merasakan sensasi dingin dari asap Nitrogen cair yang

menguap. Dalam pembuatannya, Gelato ini menggunakan Nitrogen cair untuk

pembekuan. Nitrogen cair adalah nitrogen dalam bentuk cair yang mempunyai titik

beku hingga -196 º C. Penggunaan Nitrogen cair pada dunia kuliner sudah sangat

populer di Dunia terutama untuk proses pembekuan makanan. Dengan Nitrogen Cair

ini Gelato akan lebih cepat membeku dengan waktu yang singkat, kurang lebih

(8)

waktu yang lama. Mutmut Nitro Gelato akan menyajikan banyak variasi rasa,

terutama dengan bahan-bahan domestik dari Indonesia dan menghadirkan cita rasa

khas Kota Yogyakarta. Kelemahan Mutmut Nitro Gelato adalah banyaknya follower

bisnis yang akan meniru konsep cafe Gelato Nitrogen ini dari segi produk, kualitas

dan harga yang lebih murah.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan beberapa faktor dalam lingkungan eksternal dan internal

perusahaan, dapat dilihat bahwa terdapat peluang bisnis pada cafe Gelato Nitrogen

yang menyajikan makanan dengan sensasi dingin dan manis seperti Gelato yang

menggunakan krim dan susu murni sebagai bahan utamanya. Segmen usia 15-29

tahun yang jumlahnya terus meningkat akan menjadikan bisnis di bidang cafe Gelato

Nitrogen ini sangat menjanjikan di masa depan. Dengan adanya peluang bisnis ini,

maka diperlukan perencanaan bisnis yang nyata dan dapat memberikan keuntungan di

masa mendatang sehingga dapat dijalankan dengan baik dan diterima oleh

masyarakat.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun rencana bisnis Gelato Nitrogen

fresh made yang digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan bisnis dan

merancang strategi bisnis untuk mengembangkan bisnis Mutmut Nitro Gelato.

(9)

Manfaat yang diharapkan dari penyusunan rencana bisnis Mutmut Nitro

Gelato ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi Wirausaha, dapat menjadikan acuan dalam menjalankan dan

mengembangkan usaha Mutmut Nitro Gelato.

b. Bagi Investor, dapat memberikan gambaran kelayakan usaha dan proyeksi

keuangan usaha di bidang Gelato/Ice Cream.

c. Bagi Akademisi, dapat memberikan gambaran rencana bisnis pada industri

kuliner Gelato/Ice Cream yang kompetitif.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tesis ini dibagi ke dalam lima bab yang terdiri dari

Latar Belakang, Landasan Teori, Metoda Penelitian, Rencana dan Strategi, dan

Rencana Aksi.

Bab I Latar Belakang

Bagian ini menjelaskan tentang latar belakang dibuatnya Mutmut Nitro Gelato

yang terbagi menjadi analisis eksternal dan internal sehingga dapat disusun rencana

bisnis Mutmut Nitro Gelato dengan memperhatikan faktor-faktor yang akan

mempengaruhi keberlangsungan bisnis ini. Selain itu, pada bagian ini juga akan

dibahas mengenai rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta

(10)

Bab II Kerangka Teori

Bagian ini membahas beberapa kajian literatur yang terkait, seperti teori

mengenai rencana bisnis, perencanaan fungsional, analisis kelayakan bisnis, analisis

sensitifitas, dan strategi keluar.

Bab III Metoda Penelitian

Bagian ini menjelaskan metode penelitian yang terdiri dari level analisis,

sumber data dan metoda analisis data.

Bab IV Rencana dan Strategi

Bagian ini menjelaskan mengenai gambaran umum dan berbagai strategi yang

akan diterapkan pada rencana bisnis cafe, rencana fungsional, analisis kelayakan

bisnis, analisis sensitifitas, dan strategi keluar Mutmut Nitro Gelato dalam

menjalankan kegiatan bisnis perusahaan.

Bab V Rencana Aksi

Bagian ini membahas tentang perencanaan waktu dan pengukuran kinerja dari

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai upaya pengendalian internal Dishubkominfo khususnya seksi

APK didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah murid pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam

Usaha penggemukan sapi sudah banyak dilakukan oleh petani- peternak di NTB, namun masih banyak yang perlu dilakukan perbaikan sehingga Pertambahan Berat Badan

Pemberian tanah, pupuk kandang, dan pasir dengan perbandingan 1:1½:½ (Perlakuan P3) merupakan perlakuan terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan bibit tanaman jarak

58 Persentase (%) Tutor Paket B Lulus Pelatihan Pembelajaran Berpusat Pada Peserta Didik yang Kontekstual Berbasis Tik 59 Persentase (%) MTs/PPS Wustha/ Paket B Di Pesantren

Adapun penelitian yang akan penulis lakukan tertuang dalam proposal skripsi ini berjudul “Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Minat Beli Air Mineral Isi Ulang

Dalam penelitian bermaksud membongkar frame media peristiwa peringatan “Hari Ibu” yang dilakukan oleh harian Kompas selama pemerintahan Orde Baru dan pemerintahan

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi yang dinotasikan dalam angka R Square sebesar 0,699 ini artinya bahwa sumbangan pengaruh