• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN KADER POSYANDU 2017.ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN KADER POSYANDU 2017.ppt"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

KADER

KADER

POSYANDU

POSYANDU

DINAS

DINAS KESEHATAN KESEHATAN KABUPATEN HKABUPATEN HULU SUULU SUNGAI UTARANGAI UTARA

Seksi Kesga dan Gizi

(2)

TUGAS KADER DALAM

TUGAS KADER DALAM

PENYELENGGAR

PENYELENGGARAAN

AAN POSYANDU

POSYANDU

 TUGAS SEBELUM HARI BUKA POSYANDU ATAU H-TUGAS SEBELUM HARI BUKA POSYANDU ATAU H-POSYANDU

POSYANDU YYAITU TUGAS AITU TUGAS PERSIAPERSIAPPAN OLEH KADERAN OLEH KADER

 TUGAS TUGAS PPADA HARADA HARI BUKA I BUKA POSYANDUAPOSYANDUATAU HTAU H POSYANDU

POSYANDU YYAITU AITU TUGAS TUGAS UNTUK UNTUK MELAKSANAKMELAKSANAKANAN

PELAY

PELAYANAN ANAN 5 5 KEGIATANKEGIATAN

 TUGAS SESUDAH HARI BUKA POSYANDU ATAUTUGAS SESUDAH HARI BUKA POSYANDU ATAU H+POSYANDU

H+POSYANDU YYAITU TUGAS AITU TUGAS SETELAH SETELAH HARI HARI POSYANDUPOSYANDU

 PENYELENGGARAAN POSYANDU 1 BULAN PENUH,PENYELENGGARAAN POSYANDU 1 BULAN PENUH, HARI BUKA POSYANDU UNTUK PENIMBANGAN 1

HARI BUKA POSYANDU UNTUK PENIMBANGAN 1 BULANBULAN

SEKALI

(3)

TUGAS KADER DALAM

TUGAS KADER DALAM

PENYELENGGAR

PENYELENGGARAAN

AAN POSYANDU

POSYANDU

 TUGAS SEBELUM HARI BUKA POSYANDU ATAU H-TUGAS SEBELUM HARI BUKA POSYANDU ATAU H-POSYANDU

POSYANDU YYAITU TUGAS AITU TUGAS PERSIAPERSIAPPAN OLEH KADERAN OLEH KADER

 TUGAS TUGAS PPADA HARADA HARI BUKA I BUKA POSYANDUAPOSYANDUATAU HTAU H POSYANDU

POSYANDU YYAITU AITU TUGAS TUGAS UNTUK UNTUK MELAKSANAKMELAKSANAKANAN

PELAY

PELAYANAN ANAN 5 5 KEGIATANKEGIATAN

 TUGAS SESUDAH HARI BUKA POSYANDU ATAUTUGAS SESUDAH HARI BUKA POSYANDU ATAU H+POSYANDU

H+POSYANDU YYAITU TUGAS AITU TUGAS SETELAH SETELAH HARI HARI POSYANDUPOSYANDU

 PENYELENGGARAAN POSYANDU 1 BULAN PENUH,PENYELENGGARAAN POSYANDU 1 BULAN PENUH, HARI BUKA POSYANDU UNTUK PENIMBANGAN 1

HARI BUKA POSYANDU UNTUK PENIMBANGAN 1 BULANBULAN

SEKALI

(4)

TUGAS/PERAN KADER 

TUGAS/PERAN KADER 

 A. Sebelum Hari Buka Posyandu

 A. Sebelum Hari Buka Posyandu

1. Melakukan persiapan

1. Melakukan persiapan

penyelenggaraan kegiatan Posy

penyelenggaraan kegiatan Posy

andu.

andu.

2. Menyebarluaskan informasi tentang hari buka Posyandu

2. Menyebarluaskan informasi tentang hari buka Posyandu

melalui pertemuan warga setempat atau s

melalui pertemuan warga setempat atau s

urat edaran.

urat edaran.

3. Melakukan

3. Melakukan

pembagian tugas

pembagian tugas

antar kader

antar kader

, meliputi

, meliputi

pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan,

pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan,

pemberian makanan tambahan,

pemberian makanan tambahan,

serta pelayanan yang

serta pelayanan yang

dapat d

(5)

terkait dengan jenis layanan yang akan

terkait dengan jenis layanan yang akan diselenggardiselenggarakan. Jenis akan. Jenis kegiatankegiatan

ini merupakan tindak lanjut

ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Posyandu sebelumnya ataudari kegiatan Posyandu sebelumnya atau

rencana kegiatan yang telah ditetapkan berikutnya.

rencana kegiatan yang telah ditetapkan berikutnya.

5. Menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan.

5. Menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan.

Bahan-bahan penyuluhan sesuai permasalahan yang di

Bahan-bahan penyuluhan sesuai permasalahan yang di dihadapi paradihadapi para

orangtua serta disesuaikan dengan metode penyuluhan, misalnya:

orangtua serta disesuaikan dengan metode penyuluhan, misalnya:

menyiapkan bahan-bahan makanan apabila ingin melakukan demo

menyiapkan bahan-bahan makanan apabila ingin melakukan demo

masak, lembar balik untuk kegiatan konseling, kaset a

masak, lembar balik untuk kegiatan konseling, kaset atau CD, KMS, bukutau CD, KMS, buku

KIA, sarana stimulasi balita.

KIA, sarana stimulasi balita.

6. Menyiapkan buku-buku catatan

6. Menyiapkan buku-buku catatan kegiatan Posyandu.kegiatan Posyandu.

Buku Pegangan Kader

(6)

B

B. Saat Hari Buka Posyandu. Saat Hari Buka Posyandu

1. Melakukan pendaftaran, meliputi pendaftaran balita, ibu

1. Melakukan pendaftaran, meliputi pendaftaran balita, ibu hamil, ibu nifas,hamil, ibu nifas,

ibu menyusui, dan sasaran lainnya.

ibu menyusui, dan sasaran lainnya.

2. Pelayanan kesehatan ibu dan anak.

2. Pelayanan kesehatan ibu dan anak. Untuk pelayanan kesehatan anak Untuk pelayanan kesehatan anak 

pada Posyandu, dilakukan penimbangan, pengukuran tinggi badan,

pada Posyandu, dilakukan penimbangan, pengukuran tinggi badan,

pengukuran lingkar kepala anak, pemantauan aktifitas anak,

pengukuran lingkar kepala anak, pemantauan aktifitas anak, pemantauanpemantauan

status imunisasi anak, pemantauan terhadap tindakan orangtua tentang

status imunisasi anak, pemantauan terhadap tindakan orangtua tentang

pola asuh yang dilakukan pada ana

pola asuh yang dilakukan pada anak, pemantauan tentang permasalahank, pemantauan tentang permasalahan

anak balita, dan lain

anak balita, dan lain sebagainya.sebagainya.

3. Membimbing orangtua melakukan pencatatan terhadap berbagai ha

3. Membimbing orangtua melakukan pencatatan terhadap berbagai hasilsil

pengukuran dan pemantauan kondisi anak balita.

pengukuran dan pemantauan kondisi anak balita.

4. Melakukan penyuluhan tentang pola asuh anak balita.

4. Melakukan penyuluhan tentang pola asuh anak balita. Dalam kegiatan ini,Dalam kegiatan ini,

kader bisa memberikan layanan konsultasi, konseling, diskusi kelompok 

kader bisa memberikan layanan konsultasi, konseling, diskusi kelompok 

dan demonstrasi dengan orangtua/keluarga anak balita.

(7)

5. Memotivasi orangtua balita agar terus melakukan pola asuh yang baik pada anaknya, dengan menerapkan prinsip asih-asah-asuh.

6. Menyampaikan penghargaan kepada orangtua yang telah datang ke Posyandu dan minta mereka untuk kembali pada hari Posyandu

berikutnya.

7. Menyampaikan informasi pada orangtua agar menghubungi kader apabila ada permasalahan terkait dengan anak balitanya.

8. Melakukan pencatatan kegiatan yang telah dilakukan pada hari buka Posyandu.

(8)

C. Sesudah Hari Buka Posyandu

1. Melakukan kunjungan rumah pada balita yang tidak hadir pada hari buka Posyandu, anak yang kurang gizi, atau anak yang mengalami gizi buruk  rawat jalan, dan lain-lain.

2. Memotivasi masyarakat, misalnya untuk memanfaatkan pekarangan dalam rangka meningkatkan gizi keluarga, menanam tanaman obat

keluarga, membuat tempat bermain anak yang aman dan nyaman. Selain itu, memberikan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS).

3. Melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, pimpinan wilayah untuk  menyampaikan hasil kegiatan Posyandu serta mengusulkan dukungan

agar Posyandu terus berjalan dengan baik.

4. Menyelenggarakan pertemuan, diskusi dengan masyarakat, untuk  membahas kegiatan Posyandu. Usulan dari masyarakat digunakan sebagai bahan menyusun rencana tindak lanjut kegiatan berikutnya. 5. Mempelajari Sistem Informasi Posyandu (SIP). SIP adalah sistem

pencatatan data atau informasi tentang pelayanan yang diselenggarakan di Posyandu. Manfaat SIP adalah sebagai panduan bagi kader untuk 

memahami permasalahan yang ada, sehingga dapat mengembangkan  jenis kegiatan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan sasaran.

(9)

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

BALITA

(10)

STATUS GIZI,

PERTUMBUHAN

DAN

(11)

PENGERTIAN STATUS GIZI

adalah keadaan keseimbangan

antara ASUPAN zat gizi dan KEBUTUHAN zat

gizi oleh tubuh untuk berbagai keperluan

proses biologi

bila ASUPAN zat gizi SESUAI

dengan KEBUTUHAN zat gizi =

ST TUS GIZI

GIZI SEIMB NG

GIZI B IK

GIZI TID K SEIMB NG

bila ASUPAN zat gizi

TIDAK SESUAI dengan KEBUTUHAN zat gizi

(Kurang atau Melebihi) =

KUR NG GIZI

atau

(12)

 Asupan zat gizi

Kebutuhan zat gizi

Gizi Seimbang = Gizi Baik 

 Asupan zat gizi

kebutuhan zat gizi

Berat normal

(13)

 Asupan zat gizi

Kebutuhan zat gizi

Gizi Tidak Seimbang = Kurang Gizi

 Asupan zat gizi

Berat kurang

(14)

 Asupan zat gizi

Kebutuhan zat gizi

Gizi Tidak Seimbang = Gizi Lebih

 Asupan zat gizi

kebutuhan zat gizi

Berat lebih

(15)

Perkembangan Pertumbuhan Kecerdasan Pemeliharaan kesehatan  Aktivitas dan Lain-lain

KESEIMBANGAN ZAT GIZI

   M  e   m   p   e   n   g   a   r   u    h    i

(16)

 ADALAH:

Perubahan ukuran fisik 

dari waktu ke waktu,

baik dari segi DIMENSI,

PROPORSI, maupun

KOMPOSISI tubuh

Pada manusia, ukuran

fisik (tubuh) disebut

 juga dengan istilah

 ANTROPOMETRI

(17)

 Adalah: Ukuran tubuh

manusia

Berasal dari kata:

 Anthropos

= Manusia

Metric

= Ukuran

(18)

0 bln 1 bln 2 bln 3 bln 4 bln 5 bln 6 bln 7 bln 8 bln 9 bln 10 bln 11 bln 12 bln 13 bln 14 bln 15 bln

 ADALAH:

Perubahan kemampuan

anak dalam gerakan

motorik kasar/halus,

kecerdasan, mental,

perilaku dari waktu ke

waktu

Perubahan

motorik kasar

(19)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Umur Anak (bulan)

   U    k  u   r   a   n    f    i  s    i    k

 Anak yang sehat akan tumbuh dan berkembang dengan baik 

(20)

Pertumbuhan:

Perubahan yang dapat diukur secara

kuantitatif (Contoh: dari 5 kg menjadi

6 kg, dari 54 cm menjadi 60 cm)

Perkembangan:

Perubahan yang hanya dapat diukur

secara kualitatif (Contoh: dari dapat

merangkak menjadi dapat berdiri,

dari tidak dapat bicara menjadi dapat

bicara, dsb.)

Perbedaan Pertumbuhan dan

Perkembangan

(21)

1. Pertumbuhan dan Perkembangan merupakan

proses perubahan yang mengikuti perjalanan

waktu (Contoh: dari bulan ke bulan)

2. Pertumbuhan dan Perkembangan hanya dapat

diketahui bila dilakukan pemantauan secara

teratur dan terus menerus

3. Setiap anak memiliki Jalur Pertumbuhan dan

Perkembangan NORMAL (“Trajectory”) yang

bervariasi

Kesamaan Pertumbuhan dan

Perkembangan

(22)

APA BEDA PENIMBANGAN

BULANAN DAN PEMANTAUAN

PERTUMBUHAN ?

(23)

D

D

T

K

B

D

D

T

K

B

= Datang

= Daftar

= Timbang

= Kueh

= Bubar

= Deteksi

= Dini

= Tumbuh

= Kembang

= Balita

UMUM TERJADI PEMANTAUAN PERTUMBUHAN PENIMBANGAN BULANAN SEHARUSNYA

(24)

1. DATANG KE POSYANDU

2. DIDAFTAR 3. DITIMBANG

PENIMBANGAN BULANAN BALITA DI POSYANDU

4. DICATAT DALAM BUKU REGISTER  5. DIBAGI MAKANAN/

KUEH 6. PULANG

(25)

1. DATANG KE POSYANDU 4. BB ANAK DICATAT & DI PLOT KE KMS 2. DIDAFTAR  3. DITIMBANG 5. DINILAI STATUS PERTUMBUHAN BERDASARKAN KURVA BB ANAK 

N

= NAIK 

T

= TIDAK  NAIK 

BGM

, PERTAMA  DITIMBANG KONFIRMASI GIZI BURUK  TIDAK  GIZI BURUK  DIRUJUK     6 .    K    O    N    S    E    L    I    N    G PELAYANAN GIZI DAN KESEHATAN DASAR 

(26)

 APA TUJUAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN?

1.

Mengetahui status pertumbuhan individu balita dari

waktu ke waktu secara teratur

2.

Mengetahui secara lebih dini (awal) terjadinya gangguan

pertumbuhan pada individu balita

3.

Memberikan tindakan penanggulangan (intervensi)

segera pada anak yang mengalami gangguan

pertumbuhan

agar dapat dikembalikan ke jalur

pertumbuhan normalnya

4.

Memberikan konseling pada ibu/pengasuh anak dalam

upaya mempertahankan atau meningkatkan keadaan gizi

dan kesehatan anak 

(27)

BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

DALAM PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

1. CARA PLOT berat badan anak dalam KMS

2. CARA memasang timbangan (dacin) dan cara

menimbang anak 

3. CARA menghitung umur anak yang lebih teliti

4. CARA menilai status pertumbuhan anak 

5. CARA identifikasi anak yang harus tumbuh-kejar

6. CARA menentukan GARIS PERTUMBUHAN IDEAL

(28)

3. Gantungkan dacin dengan posisi batang dacin sejajar dengan mata penimbang

1. Pilih Pelana rumah atau dahan peng-gantung yang kuat

4. Sarung atau celana timbang tempat anak diletakkan

6. Bandul penyeimbang dapat berupa kantong/ plastik berisi kerikil

atau pasir 2. Tali penggantung

dacin yang kuat

5. Bandul geser di angka NOL

(29)

7. Posisi kedua paku timbangan harus lurus

(30)

1. Karena pertumbuhan anak berhubungan dengan umur

SLOGAN: Bertambah umur bertambah berat badan

2. Karena kecepatan tumbuh (“growth rate”) balita dari

umur 0 bulan sampai 60 bulan berbeda-beda.

3. Mengetahui umur anak dengan tepat sangat penting

untuk menilai apakah kecepatan tumbuh anak mengikuti

kecepatan tumbuh normal pada umur tersebut.

a. Kecepatan tumbuh anak laki-laki:

a1). Antara 0 -1 bulan = 0,8 – 1,1 kg

a2). Antara 8 - 9 bulan = 0,3 – 0,5 kg

b. Kecepatan tumbuh anak perempuan:

b1). Antara 0 - 1 bulan = 0,6 – 0,9 kg

b2). Antara 8 - 9 bulan = 0,3 – 0,5 kg

(31)

Pedoman dari CDC (Center of Diseases Control)

tahun 2000:

1. Bila kelebihan atau kekurangan hari sebanyak

16 hari s/d 30 hari, dibulatkan menjadi 1 bulan.

Contoh: 20 bulan + 17 hari = 21 bulan

19 bulan – 16 hari = 18 bulan

2. Bila kelebihan atau kekurangan hari sebanyak 

1 hari s/d 15 hari, dibulatkan menjadi 0 bulan

Contoh:

20 bulan + 15 hari = 20 bulan

19 bulan – 14 hari = 19 bulan

(32)

Tanggal

Hari

Bulan

Tahun

Ditimbang

05

07

2003

Lahir

10

06

2001

SELISIH

-5

Hari

1

Bln

2

Thn

(-0 Bln)

(1 Bln)

(24 Bln)

UMUR ANAK = 24 bulan + 1 Bulan – 0 bulan UMUR anak =

25 bulan

CONTOH 1

(33)

Tanggal

Hari

Bulan

Tahun

Ditimbang

05

02

2003

Lahir

21

07

2001

SELISIH

-16

Hari

-5

Bln

2

Thn

(-1 Bln)

(-5 Bln)

(24 Bln)

UMUR ANAK = 24 bulan – 5 bulan – 1 bulan UMUR anak =

18 bulan

(34)

PERTUMBUHAN ANAK?

Bukan hanya asal naik berat badannya

Tapi harus dengan melihat garis pertumbuhan anak dalam grafik KMS

Naik dan Tumbuh Normal

Naik tetapi

(35)

1. Garis pertumbuhan naik mengikuti salah satu pita warna

2. Garis pertumbuhan naik dan pindah ke pita warna di atasnya

2

1

(36)

3

4

5

3. Garis pertumbuhan menurun, atau lebih rendah dari bulan lalu 4. Garis pertumbuhan mendatar, atau sama dengan bulan lalu

5. Garis pertumbuhan naik, tetapi pindah ke pita warna di bawahnya

(37)

a. Anak MENJADI BGM b. BGM yang T

*) Harus dirujuk ke Puskesmas/RS untuk diperiksa dan mempe-roleh perawatan

 Anak PERTAMA KALI ditimbang dan BGM *) Harus dirujuk ke

Pus-kesmas utk konfirma-si apakah anak GIZI BURUK atau TIDAK 

 Anak BGM yang tumbuh NORMAL, karena anak  tersebut memiliki tinggi badan yang PENDEK  *) Tidak perlu dirujuk

ke Puskesmas

a

(38)

Data

dapat digunakan untuk memantau

status PERTUMBUHAN BALITA di suatu wilayah

S

emua anak balita memiliki

KMS

dan

D

itimbang secara teratur tiap bulan

agar dapat

dipantau apakah berat badan anak

N

aik/

T

idak naik

untuk penyuluhan dan untuk diketahui tindakan

intervensi apa yang tepat bila diperlukan

DATA UNTUK

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN WILAYAH

(39)

Pengelolaan program % K/S % D/S % N/D INTERVENSI TINGKAT WILAYAH Pemantauan pertumbuhan balita di suatu wilayah

Data hasil penimbangan bulanan di Posyandu

S

D

N

POSYANDU

KELURAHAN/

DESA

 Ambil data

(40)

BAGAIMANA TINGGI BADAN ANAK 

DAN GENETIK 

MEMPENGARUHI

PERTUMBUHAN BERAT BADAN

 ANAK TERSEBUT

(41)

TB/U Normal TB/U Normal TB/U Pendek  TB/U Pendek  TB/U Normal TB/U Normal TB/U Pendek  TB/U Pendek 

BB/TB = NORMAL

( harus tetap tumbuh normal)

BB/TB = KURUS

(harus tumbuh kejar)

UMUR ANAK SAMA

1

2

3

4

5

6

7

8

(42)

 Anak No. 1

TB/U lebih dari Normal, BB/TB = NORMAL Jalur pertumbuhan normal

(43)

 Anak No. 2

TB/U = NORMAL, BB/TB = NORMAL Jalur pertumbuhan normal

(44)

 Anak No. 3

TB/U = PENDEK, BB/TB = NORMAL Jalur pertumbuhan normal

(45)

 Anak No. 4

TB/U = SANGAT PENDEK, BB/TB = NORMAL

(46)

 Anak No. 5

TB/U lebih dari Normal, BB/TB = KURUS

Jalur pertumbuhan normal yang harus dikejar anak 

(47)

 Anak No. 6

TB/U = NORMAL, BB/TB = KURUS Jalur pertumbuhan normal

yang harus dikejar anak 

(48)

 Anak No. 7

TB/U = PENDEK, BB/TB = KURUS Jalur pertumbuhan normal

yang harus dikejar anak 

(49)

 Anak No. 8

TB/U = SANGAT PENDEK, BB/TB = KURUS

Jalur pertumbuhan normal yang harus dikejar anak 

(50)

 APA IMPLIKASI DARI KONDISI/KARAKTERISTIK 

PERTUMBUHAN TERSEBUT UNTUK KONSELING ?

1. Untuk melaksanakan konseling atau nasihat gizi yang tepat, maka

sebaiknya anak diukur panjang atau tinggi badannya disamping

ditimbang berat badannya

2. Pengukuran panjang atau tinggi badan tidak perlu dilakukan setiap

bulan, tetapi cukup 6 bulan sekali atau setahun sekali

3. Perlu dipelajari dulu garis pertumbuhan berat badan anak terhadap

GARIS PERTUMBUHAN NORMAL berdasarkan PANJANG atau

TINGGI BADAN anak tersebut

4. Jangan memberi nasihat untuk mengurangi porsi makanan anak

atau untuk menambah porsi makanan anak sebelum diketahui pasti

bagaimana kondisi berat badan menurut tinggin badan anak

(51)

1.

 Anak BGM yang sebenarnya memiliki BB/TB NORMAL dinasihati

untuk menambah porsi makanan

akibatnya suatu saat anak

menjadi GEMUK 

2.

 Anak yang dianggap GIZI LEBIH tetapi sebenarnya memiliki BB/TB

normal dinasihati untuk mengurangi porsi makanannya

akibatnya

suatu saat anak akan menjadi KURUS

3.

 Anak yang dianggap GIZI KURANG (di Pita Kuning) yang

sebenarnya memiliki BB/TB normal dinasihati untuk menambah

porsi makanan

akibatnya suatu saat anak menjadi GEMUK 

4.

 Anak yang dianggap GIZI BAIK (di Pita Hijau) padahal menurut

BB/TB nya KURUS, dinasihati untuk tetap dipertahankan

pertumbuhan BB nya

di pita hijau

akibatnya anak akan tetap KURUS atau menjadi

lebih KURUS

(52)

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM

MEMBERIKAN KONSELING GIZI

1.

Kita perlu identifikasi keadaan gizi anak secara teliti

agar konseling atau nasihat gizi dapat diberikan

secara tepat

2.

Kesalahan dalam identifikasi keadaan gizi anak dapat

menjebak anak ke keadaan gizi yang lebih memburuk 

3.

Kita harus berpedoman pada kondisi berikut:

a. Anak yang BGM belum tentu keadaa gizinya buruk 

b. Anak yang BB nya di pita kuning belum tentu

keadaan gizinya kurang

c. Anak yang BB nya di pita hijau belum tentu

keadaan gizinya baik 

d. Anak yang BB nya di atas pita kuning teratas

dalam KMS belum tentu keadaan gizinya lebih

(53)

Berat badan harapan (normal)

Berat badan anak  sebenarnya

Garis pertumbuhan normal anak (growth trajectory)

Garis tumbuh yang harus dilalui anak untuk “tumbuh kejar” 

16

9,5 kg

(54)

UNTUK MEMANTAU STATUS GIZI

(GIZI BAIK, KURANG, BURUK, LEBIH)

SETIAP BULAN,

(55)

Status Gizi:

Status Pertumbuhan:

B B B B B B K K  T T T T T T T T B=Baik; K=Kurang; T=Tidak naik 

Berat badan terus turun, tetapi status gizi tetap baik 

Tiba-tiba menjadi gizi kurang

(56)

Keberhasilan pengelolaan Posyandu

memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai

pihak, baik dukungan moril, materil, maupun

finansial. Selain itu diperlukan adanya kerjasama,

tekanan dan pengabdian para pengelolanya

termasuk kader.

 Apabila kegiatan Posyandu terselenggara

dengan baik akan memberikan kontribusi yang

besar, dalam menurunkan angka kematian ibu,

bayi, dan anak balita.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas peran serta kader posyandu dalam upaya peningkatan status gizi balita di posyandu kelurahan Titi Papan adalah baik (52,5%),

Tujuan khususnya adalah untuk (I) mengetahui pengetahuan gizi kader dan bukan kader posyandu tentang KEP balita (2) mengetahui persepsi kader dan bukan kader posyandu

Distribusi responden berdasarkan hubungan peran serta kader dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pineleng menunjukkan bahwa kunjungan balita

Cakupan anak balita yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan minimal delapan kali dalam setahun di posyandu masih rendah, masih ditemukannya kasus

Kader harus kompak satu sama lain, perencanaan program harus dibuat sebelum dilaksanakan dengan observasi terlebih dahulu, setiap kunjungan posyandu kader harus

Dalam pelaksanaan Posyandu tidak sepenuhnya terlaksana sesuai dengan tujuannya sebagai pelayanan kesehatan ibu, bayi dan anak balita Menurut Sanusi (2006),

Pemberian pelatihan pencatatan KMS balita tidak berpengaruh terhadap peningkatan ketrampilan kader Posyandu dalam pencatatan KMS balita , sehingga p erlu dilakukan

Adanya memotivasi terhadap lansia untuk aktif mengikuti posyandu, memberikan pemahaman manfaat mengikuti posyandu, Informasi adanya pemberian gizi dengan kekeluargaan,