Oleh: Oleh:
Windradini Rahvian Aridama Windradini Rahvian Aridama
092011101026 092011101026 Pembimbing: Pembimbing: dr. Ali Santoso, Sp.PD dr. Ali Santoso, Sp.PD
LAB/SMF ILMU PENYAKIT DALAM LAB/SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RSD dr. SOEBANDI-JEMBER RSD dr. SOEBANDI-JEMBER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER
2013 2013
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Gastritis erosif
Gastritis erosif
Gastritis erosif adalah suatu
Gastritis erosif adalah suatu
peradangan permukaan mukosa lambung yang
peradangan permukaan mukosa lambung yang
akut dengan kerusakan-kerusakan erosif.
akut dengan kerusakan-kerusakan erosif.
Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi
Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi
tidak lebih dalam daripada mukosa muskularis.
tidak lebih dalam daripada mukosa muskularis.
Di penjuru dunia saat ini penderita gastritis
Di penjuru dunia saat ini penderita gastritis
mencapai 1.7 miliar.
mencapai 1.7 miliar.
Hasil penelitian riset Brain & Co dengan PT.
Hasil penelitian riset Brain & Co dengan PT.
Kalbe Farma tahun 2010, terhadap 1.645
Kalbe Farma tahun 2010, terhadap 1.645
responden di Medan, Jakarta, Surabaya dan
responden di Medan, Jakarta, Surabaya dan
Denpasar mengungkapkan 60% dari jumlah
Denpasar mengungkapkan 60% dari jumlah
responden menderita gastritis.
Identitas Pasien
Identitas Pasien
Nama Nama : : Ny. Ny. MM
Umur Umur : : 72 72 tahuntahun
Jenis Jenis kelamin kelamin : : PerempuanPerempuan
Alamat Alamat : : Jl. Jl. Mangga Mangga I I / / 5 5 Patrang, Patrang, JemberJember
Status Status : : Sudah Sudah menikahmenikah
Pendidikan Pendidikan : : SDSD
Pekerjaan Pekerjaan : : Ibu Ibu Rumah Rumah TanggaTangga
Suku Suku : : JawaJawa
Agama Agama : : IslamIslam
Tanggal Tanggal MRS MRS : : 21 21 September September 20132013
Tanggal pemeriksaan Tanggal pemeriksaan : : 23 23 September 2013September 2013
Anamnesis
Anamnesis
Autoanamnesis dilakukan kepada pasien pada
Autoanamnesis dilakukan kepada pasien pada
tanggal 23 September 2013 di Ruang
tanggal 23 September 2013 di Ruang Adenium
Adenium
RSD dr. Soebandi , Jember
Anamnesis
Keluhan Utama
Anamnesis
Riwayat Peyakit Sekarang
Pasien mengeluh muntah darah sejak pagi hari sebelum MRS. Pasien muntah sebanyak empat kali, setelah makan, muntah berupa makanan disertai dengan darah segar.
Pasien sebelumnya mengkonsumsi asam mefenamat dari puskesmas 1 hari sebelum MRS, karena leher pasien terasa linu dan kaku sejak tiga hari terakhir. Beberapa saat setelah minum obat pasien mengeluh perut terasa panas dirasakan sampai dada dan tembus ke punggung. Setelah pasien makan beberapa sendok, pasien mulai merasa mual, dan muntah
makanan dan disertai dengan darah segar. Perut pasien bagian ulu hati juga terasa panas dan terasa terbakar.
Keadaan ini membuat badan terasa lesu, pusing, dan nafsu
makan menurun.
Demam (-), batuk (-), pilek (-), nyeri tenggorokan (-),
epistaksis (-), BAK (+) normal, BAB (+) 1 hari yll (konsistensi padat, warna kuning, tanpa lendir dan darah)
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Hipertensi dan Diabetes Melitus disangkal. • Riwayat Gastritis (+) sudah > 2 tahun.
•
Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama dalam
keluarga disangkal
•
Asam Mefenamat 3 x 1 dari Puskesmas
•
Pasien tinggal dengan anak laki-laki dan
menantunya. Pasien sudah bekerja. Untuk
kebutuhan keseharian pasien dipenuhi oleh
anak lelakinya yang memiliki usaha bengkel
motor. penghasilan perbulan tetap
masing-masing berkisar antara 2 juta rupiah. Rumah
pasien berukuran 8 x 5 meter dengan 3 kamar
tidur, 1 kamar tamu dan 1 dapur. Dinding
terbuat dari tembok dan alas keramik
Kesan : keadaan sosial, ekonomi dan lingkungan cukup
Pasien makan tidak teratur, kadang 2-3 kali/hari.
Menu: nasi, lauk pauk dan jarang mengkonsumsi sayur.
Selama sakit, nafsu makan menurun, sehari makan 3
kali dan tiap makan sekitar 2-3 sendok.
Kesan : kebutuhan gizi kurang
bukan peminum alkohol
Riwayat mengkonsumsi jamu-jamuan (+) hampir setiap
hari
Mengkonsumsi obat maag (promag) dalam jangka waktu
yang lama
Riwayat Gizi
• Sistem Serebrospinal : nyeri kepala (+), demam (-),
kejang(-) penurunan keasadaran (-)
• Sistem kardiovaskular : palpitasi (-), nyeri dada (-) • Sistem pernapasan : sesak (-), batuk (-), pilek (-) • Sistem gastrointestinal : nafsu makan turun (+) mual (+),
muntah darah (+), nyeri perut (+), BAB (+) dbn
• Sistem urogenital : BAK lancar, tidak nyeri,
• Sistem integumentum : turgor kulit normal, tidak ada
keluhan
• Sistem muskuloskeletal : linu pada sendi kaki (+) odema (-),
atrofi (-),
Kesan : Pada pasien terdapat nyeri kepala, nafsu makan menurun, mual, muntah disertai darah, nyeri perut,
– Pemeriksaan Umum
– Keadaan Umum : lemah
– Kesadaran : kompos mentis (GCS = 4-5-6) – Tanda vital : TD : 90/60 mmHg N : 72x/mnt RR : 20 x/mnt Tax : 36,60C – Berat badan : 58 kg – Tinggi badan : 168 cm – BMI : 20, 57
– Status gizi : normal weight
• Kulit : nodul (-), ptekie (-), purpura (-),
anemis(-), sianosis (-), ikterik (-),
• Kelenjar limfe : pembesaran (-)
• Otot : Tanda peradangan (-) atrofi pada
keempat ekstremitas (-).
• Tulang : Deformitas (-)
• Sendi : Deformitas (-) tanda peradangan (-)
Kesimpulan :
keadaan umum lemah, kesadaran kompos mentis, status gizi baik dan pemeriksaan fisik secara umum dalam batas normal
–
Kepala
• Bentuk : bulat, simetris
• Rambut : panjang, berombak, warna hitam keputihan, tidak mudah dicabut
• Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak terdapat edema palpebra pada kedua
mata, mata tidak cowong, Hematom peripalpebra -/-. Reflek cahaya +/+
• Hidung : tidak ada sekret, tidak bau, tidak perdarahan • pernafasan cuping hidung (-)
• Telinga : tidak ada sekret, tidak bau, tidak perdarahan • Mulut/Bibir : sianosis (-) perdarahan gusi (-).
• Lidah : tidak kotor, tidak hiperemi
Kesan : pada pemeriksaan kepala pasien ditemukan dbn
–
Leher
• Inspeksi : simetris, tidak tampak pembesaran KGB leher • Palpasi : tidak teraba pembesaran KGB leher
• Kaku kuduk : tidak ada
Kesan : tidak didapatkan kelainan pada leher
Dada
Jantung :
Inspeksi : Ictus Cordis tak terlihat
Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba
Perkusi : Batas kanan : redup pada ICS IV PSL D Batas kiri : redup pada ICS V MCL S Auskultasi : S1S2 tunggal
Kesan: tidak didapatkan kelainan pada jantung
Kesan: tidak didapatkan kelainan pada paru •
Paru
Anterior Posterior I Simetris, retraksi -/-, ketinggalan gerak Simetris, retraksi Ketertinggalan gerak-/-P Fremitus raba +/+ normal Fremitus raba +/+ normal
P Sonor +/+ Sonor +/+
-/-– Abdomen
• Inspeksi : flat, massa (-), lesi (-)
• Auskultasi : Bising usus (+), dalam batas normal
• Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (+) regio epigastrium, soepel, turgor kulit normal
• Perkusi : timpani, shifting dullness (-)
– Ekstremitas : Superior : akral hangat +/+, edema Inferior : akral hangat +/+, edema -/-Kesan : Pada abdomen terdapat nyeri tekan pada area
epigestrium
Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan laboratorium (21 September 2013) – H1 MRS
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Hematologi Hemoglobin 7,3 11,4-15,1 Lekosit 3,8 4,3-11,3 Hematokrit 24 40-47% Trombosit 86 150 – 450 Faal hati SGOT 54 10 – 31 SGPT 31 9 – 46
Kesan : terdapat penurunan kadar Hb, Lekosit, Hematokrit dan Trombosit
Pemeriksaan laboratorium (21 September 2013) – H1MRS
Jenis pemeriksaan Hasil pemeriksaan Normal ELEKTROLIT ISE Natrium 134,9 135-155 mmol/L Kalium 4,51 3,5-5,0 mmol/L Chlorida 107,6 90-110 mmol/L Calsium 2,25 2,15-2,57mmol/L Magnesium 0,74 0,77-1,03 mmol/L Fosfor 0,64 0,85-1,60 mmol/L
Jenis Pemeriksaan Hasil Normal
FAAL GINJAL
Kreatinin serum 1 0,5-1,1 mg/dl BUN 19 6-20 mg/dl Urea 41 10-50 mg/dl Asam urat 4,7 3,4-7 mg/dl
KADAR GULA DARAH
Pemeriksaan laboratorium (23 September 2013) – H3 MRS
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Hematologi
Hemoglobin 8,1 11,4-15,1
Laju endap darah 24/40 0-25
Lekosit 3,3 4,3-11,3
Hematokrit 24,3 40-47%
Trombosit 71 150 – 450
Kesan : terdapat penurunan kadar Hb, Lekosit, Hematokrit dan Trombosit
Pemeriksaan laboratorium (25 September 2013) – H5 MRS
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Hematologi
Hemoglobin 9,6 11,4-15,1
Laju endap darah 12/26 0-25
Lekosit 2,7 4,3-11,3
Hematokrit 28,5 40-47%
Trombosit 64 150 – 450
Kesan : terdapat penurunan kadar Hb, Lekosit, Hematokrit dan Trombosit
•
Hematemesis e.c Gastritis Erosif
•NGT
•Infus. RL 20 tpm
•Injeksi Antrain
3x1
•Injeksi Ranitidin 3x1
•Injeksi Ondansentron 4 mg 3x1
•Injeksi Asam Traneksamat 3x1
•p/o Antasida 3x CI
Diagnosis
- Pemeriksaan Endoskopi
- Evaluasi Keadaan Umum dan TTV
Planning
- Ad vitam : bonam
- Ad fungsionam : bonam
S Pusing (+) lemah (+) Dada terasa panas (-), mual (-), muntah (-) BAB (-) O VS: tek. darah: Nadi : RR : Suhu : 110/50 mmHg 76 x/menit 24 x/menit 36,8
Kepala leher : a/i/c/d = -/-/-/-Thorax : C/P Cor pulmo dbn Abdomen I Cembung
A BU (+) normal
P Tes pekak beralih (-)
P Soepel, nyeri tekan (-),tes undulasi (-), asites (-)
Ekstremitas Akral hangat + + edema
-+ +
-Hematemesis e.c Gastritis erosif P NGT Infus. RL 20 tpm Injeksi Cefotaxim 3x1 Injeksi antrain 3x1 Injeksi Ranitidin 3x1 Injeksi Ondansetron 4 mg 3x1 Injeksi asam traneksamat 3x1 p/o antasida 3x CI
22 September 2013 (HARI KE 2) 23 September 2013 (Hari ke-3)
S Pusing (+) lemah (+) Dada terasa panas (-), mual (-), muntah (-) BAB (-) O VS: tek. darah: Nadi : RR : Suhu : 110/60 mmHg 82x/menit 24 x/menit 36,4
Kepala leher : a/i/c/d = -/-/-/-Thorax : C/P Cor pulmo dbn Abdomen I Cembung
A BU (+) normal
P Tes pekak beralih (-)
P Soepel, nyeri tekan (-),tes undulasi (-), asites (-)
Ekstremitas Akral hangat + + edema
-+ +
-Hematemesis e.c Gastritis erosif P Infus. RL 20 tpm
Injeksi Cefotaxim 3x1 Injeksi antrain 3x1 Injeksi Ranitidin 3x1
Injeksi Ondansetron 4 mg 3x1 Injeksi asam traneksamat 3x1 p/o antasida 3x CI
S Sedikit Pusing (+) lemah (+) Dada terasa panas (-), mual (-), muntah (-) BAB (-)
O VS: tek. darah: Nadi : RR : Suhu : 110/60 mmHg 80 x/menit 22 x/menit 36,8
Kepala leher : a/i/c/d = -/-/-/-Thorax : C/P Cor pulmo dbn Abdomen I Cembung
A BU (+) normal
P Tes pekak beralih (-)
P Soepel, nyeri tekan (-),tes undulasi (-), asites (-)
Ekstremitas Akral hangat + + edema -++ -Hematemesis e.c Gastritis erosif
P Infus. RL 20 tpm Injeksi Cefotaxim 3x1 Injeksi antrain 3x1 Injeksi Ranitidin 3x1
Injeksi Ondansetron 4 mg 3x1 Injeksi asam traneksamat 3x1 p/o antasida 3x CI
24 September 2013 (HARI KE 4) 25 September 2013 (Hari ke-5)
S Pusing (+) lemah (+) Dada terasa panas (-), mual (-), muntah (-) BAB (-) O VS: tek. darah: Nadi : RR : Suhu : 110/60 mmHg 76x/menit 22x/menit 36,4
Kepala leher : a/i/c/d = -/-/-/-Thorax : C/P Cor pulmo dbn Abdomen I Cembung
A BU (+) normal
P Tes pekak beralih (-)
P Soepel, nyeri tekan (-),tes undulasi (-), asites (-)
Ekstremitas Akral hangat + + edema -+ -+ -Hematemesis e.c Gastritis erosif
P Infus. RL 20 tpm Injeksi Cefotaxim 3x1 Injeksi antrain 3x1 Injeksi Ranitidin 3x1
Injeksi Ondansetron 4 mg 3x1 Injeksi asam traneksamat 3x1 p/o antasida 3x CI
Pasien wanita, usia 72 tahun
Keluhan utama: muntah darah
Mual, muntah darah, nyeri perut epigastrium,
pusing, badan terasa lemas dan makan menurun.
BAK (+) normal
BAB (+) normal
Pada Pemeriksaan Fisik ditemukan nyeri tekan pada
bagian epigastrium
Hasil lab menunjukkan penurunan Hb, Leukosit, dan
trombosit
•
Riw. Penyakit dahulu : HT (-) DM (-) Gastritis (+)
•Riw. SOSEKLING : cukup
•
Riw. Gizi : kurang
•Riw. Kebiasaan:
1. bukan peminum alkohol
2. mengkonsumsi jamu-jamuan
3. Mengkonsumsi obat maag (promag) dalam
jangka waktu yang lama
Ad vitam : bonam
Ad fungsionam : bonam
Prognosis
Diagnosis Kerja
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Fakta Teori
a) Nyeri perut bagian ulu hati b) Rasa panas dan terbakar
pada perut, menjalar sampai punggung.
c) Mual
d) Muntah darah e) Pusing
f) Nafsu makan menurun
Secara umum pasien gastritis erosiv (tukak gaster) biasanya mengeluh dispepsia. Dispepsia adalah suatu sindroma klinik saluran cerna yang meliputi mual, muntah, kembung, nyeri ulu hati, rasa terbakar, rasa penuh di ulu hati dan cepat merasa kenyang. Rasa sakit tukak gaster biasanya timbul setelah makan. Rasa sakit bermula pada satu titik dan bisa menjalar ke punggung.
Anamnesis
Fakta Teori
g) Riwayat Gastritis
h) Riwayat mengkonsumsi jamu-jamuan, Promag,
dan Asam Mefenamat.
Luka pada lambung (tukak gaster) bisa disebabkan karena pemakaian obat NSAID. Tukak pada manula biasanya tidak menimbulkan keluhan hanya diketahui melalui komplikasinya berupa perdarahan dan perforasi.
Fakta Teori Hematologi Hemoglobin 7,3 Lekosit 3,8 Hematokrit 24 Trombosit 86 Faal hati SGOT 54 SGPT 31
Laboratorium
Fakta Teori NGT Infus. RL 20 tpm Injeksi Cefotaxim 3x1 Injeksi antrain 3x1 Injeksi Ranitidin 3x1 Injeksi Ondansetron 4 mg 3x1
Injeksi asam traneksamat 3x1
p/o antasida 3x CI
Tujuan pengobatan:
1. Menghilangkan keluhan 2. Menyembuhkan tukak
3. Mencegah kekambuhan dan komplikasi
Pembahasan Terapi
1. NGT
2. Infus. RL 20 tpm
3. Injeksi Cefotaxim 3x1
4. Injeksi antrain
3x1
5. Injeksi Ranitidin 3x1
6. Injeksi Ondansetron 4 mg 3x1
7. Injeksi asam traneksamat 3x1
8. p/o antasida 3x CI
•
Gastritis Erosif
Gastritis erosif adalah suatu
peradangan permukaan mukosa lambung dengan
kerusakan-kerusakan erosi. Disebut erosif apabila
kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam daripada
mukosa muskularis.
EPIDEMIOLOGI
•
Medical Record Hospital
tahun 2010 :
•infeksi saluran pencernaan 55%:
-diare 30.5%, gastritis, 13%, infeksi usus 5%,
peritonitis 3.5%, dan 3% dengan penyakit infeksi
lainnya.
FAKTOR RESIKO
Genetik
Diet (Kopi,
rempah-rempah,asam,pedas)
Alkohol > meningkatkan resiko
perdarahan dan komplikasi
Kebiasaan merokok:
Meningkatkan insidensi ulserasi
dan komplikasi
Menekan produksi bikarbonat
Memperlabat penyembuhan
Stress
DIAGNOSIS
Diagnosis gastritis erosif ditegakkan
atas dasar:
•Anamnesis
•Pemeriksaan fisik
•Pemeriksaan laboratorium
•Pemeriksaan penunjang :
–Endoskopi
–Foto Barium
–Biopsi
ANAMNESIS
•
Sangat Penting untuk diagnosis.
•
Tak selalu spesifik, tak jarang
datang dengan komplikasi
•
Dispepsia kronik
•
Nyeri >> Epigastrium, bisa menjalar
KOMPLIKASI
1. Perdarahan > hematemesis & melena.
Insidensi 15-25 %, meningkat pada
usia lanjut akibat adanya penyakit
degeneratif dan meningkatnya
pemakaian NSAID.
2. Perforasi Lambung
3. Stenosis Pilorus, keluhan akibat
obstruksi mekanik berupa cepat
kenyang, muntah, mual, sakit perut
setelah makan.
PENCEGAHAN
•
Makan yang teratur
•
Makan dalam porsi kecil dan sering
•
Menghindari stress
•
Menghindari alkohol
PENATALAKSANAAN
Cara Perawatan Gastritis
a. Ketika sedang sakit, makanlah makanan yang
lembek yang mudah dicerna dan tidak merangsang asam lambung
b. Hindari makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung, seperti makanan pedas, makanan yang asam, tinggi serat, zat tepung
c. Hindari minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung seperti teh kopi, alkohol
d. Makan secara teratur
e. Minum obat secara teratur