• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Kalibrasi Secara Efektif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Kalibrasi Secara Efektif"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

Selamat Datang di Pelatihan

Sistem Kalibrasi

Secara Efektif

disampaikan oleh

Pera Neville Clarke

(2)

Peserta akan mendapatkan:

a. Persyaratan melakukan kalibrasi pada

perusahaan.

b. Membuat dan memelihara sitem kalibrasi

yang efektif sesuai dengan standar ISO

9001

c. Perluasan secara statistik atau mengurangi

frekwensi kalibrasi untuk memaksimalkan

keefektifan

(3)

HARI PERTAMA

Sesi 1 : Pengenalan terhadap persyaratan ISO 9001:2008 (pasal 7.6)

Sesi 2 : Memahami istilah dari pengukuran

Sesi 3 : Membuat dan menjalankan program kalibrasi Sesi 4 : Kondisi lingkungan untuk kalibrasi

Sesi 5 : Bagaimana menetapkan frekwensi kalibrasi Sesi 6 : Pengukuran ketidak pastian

Sesi 7 : Bagaimana memverifikasi sertifikat kalibrasi / pelaporan

Sesi 8 : Disposisi/Pengaturan untuk peralatan dan produk jika keluar dari toleransi

(4)

HARI KE 2

Sesi 9 : Kalibrasi terhadap timbangan Sesi 10 : Kalibrasi terhadap termometer Sesi 11 : Kalibrasi terhadap vernier Caliper

WORKSHOP / LOKAKARYA

(5)

Peraturan untuk peserta pelatihan

• Tepat waktu

• Terbuka untuk suatu ide baru

• Mendengarkan masukan dan

memberikan umpan balik.

• Berbagi pengalaman untuk

meningkatkan pengetahuan

• Percaya diri dalam pelatihan

• Konsentrasi pada hal yang sedang

dibicarakan

(6)

Sesi 1

Pengenalan terhadap persyaratan

ISO 9001:2008 (pasal 7.6)

(7)

Sasaran

Memberikan kepada peserta pelatihan

pengetahuan dasar tentang

bagaimana

• Memenuhi persyaratan ISO 9001

standar dalam hal pengendalian

terhadap inspeksi , pengukuran

dan uji peralatan.

(8)

Mengapa menggunakan IMTE

(Inspection Measuring and Test Equipment)

?

Kesesuaian Produk : Memastikan bahwa produk

akhir yang dikirim kepada pelanggan telah

sesuai dengan spesifikasi

Pengendalian Proses : Mencapai konsistensi

dalam memenuhi persyaratan pelanggan dan

efisiensi proses.

Peningkatan Berkesinambungan :

Mengumpulkan data untuk maksud analisa

“ Begin with the end in mind ”

(9)

Kalibrasi didefinisikan sebagai perbandingan alat

ukur terhadap standar rujukan untuk mendeteksi

dan menghitung ketidakakuratan dan membuat

laporan atau menghilangkan ketidakakuratan.

“Pengertian lain, Kalibrasi adalah menaksir

akurasi, dibandingkan dengan standar yang lebih

tinggi dan menyesuaikan peralatan jika

diperlukan.”

(10)

Selain itu,

• Memastikan keabsahan dan kepercayaan dari pengukuran misal: Apakah neraca/timbangan pada pasar malam akurat ? • Mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi

operasional

• Memastikan bahwa pengukuran dilakukan dimanapun, dapat diverifikasi terhadap standar yang disepakati oleh pihak

terkait pada pasar internasional.

• Sesuai dengan persyaratan ISO 9001

Memastikan bahwa kesesuaian terhadap spesifikasi adalah akurat setiap saat, membuat pertimbangan terhadap produk yang rusak karena usang, penguraian, dan penyalahgunaan pemakaian.

(11)

Apakah Metrologi ?

a. Metrologi adalah studi ilmiah tentang pengukuran

b. Ruang lingkupnya mencakup :

- Memilih pengukuran peralatan yang benar (tipe,

akurasi, dll) dengan cara yang benar

- Menetapkan metoda pengukuran yang benar.

- Mengidentifikasi pengukuran ketidakpastian

- Memanfaatkan pengukuran dari data produk /

Proses pemastian mutu.

(12)

Latihan 1

Sasaran :

Memahami persyaratan ISO 9001:2008 (pasal 7.6)

Buatlah kedalam dua kelompok (A & B). Masing –

masing

kelompok

memilih

ketuanya

untuk

presentasi dari hasil diskusi

o Bahas persyaratan dari ISO 9001 :2008 (pasal

7.6)

o Identifikasi kemungkinan praktis, rekaman,

prosedur atau metoda yang sesuai dengan

masing – masing persyaratan. Berikan contoh.

o Waktu 30 menit.

(13)

• Secara spesifik tidak jelas meskipun prosedur terdokumentasi menjadi suatu keharusan.

• Istilah teknis seperti halnya measurement uncertainty, capability, accuracy, precision, dll. tidak tercakup. akan tetapi, masih dapat digunakan

• Persyaratan untuk kondisi lingkungan selama kalibrasi tidak spesifik namun masih dapat digunakan.

• Perubahan mendasar dari versi ISO sebelumnya : 1.Istilah device diganti dengan equipment

2.Penegasan alat ukur dapat dikalibrasi, diverifikasi atau kedua-duanya

3.Konfirmasi perangkat lunak komputer untuk memuaskan penggunaan yang dimaksud

ISO 9001:2008 (pasal 7.6)

(14)

Sesi 2

(15)

Memberikan kepada peserta

pemahaman tentang istilah dasar

dari pengukuran yang umum

digunakan dalam industri untuk

menghindari kebingungan dan

ragu-ragu.

(16)

Istilah – istilah umum yang biasa

digunakan dalam hal Pengukuran sbb :

• Measurement error Vs correction

• Accuracy Vs precision

• Limits of permissible error

• Repeatability Vs reproducibility

• Resolution and sensitivity

• Measurement capability

(17)

Measurement Error

Hasil dari kalibrasi yang diekspresikan sebagai

“correction” atau “measurement error” dalam

sertifikat kalibrasi / laporan

Misal :

Nominal / nilai sebenarnya dari pengukuran : 1.000 mm Nilai pengkuran : 1.002 mm

Measurement error : + 0.002 mm

(18)

Penafsiran terhadap koreksi

Koreksi adalah nilai tambah secara aljabar terhadap

kesalahan pengukuran sebagai pengganti kesalahan

secara sistematik

Contoh :

Nominal / true value of measurement : 1.000 mm

Measured value : 1.002 mm

Correction : - 0.002 mm

(19)

Akurasi Vs Presisi

(Bagian 1)

• Akurasi adalah kedekatan nilai pengukuran terhadap nilai sesungguhnya.

• Presisi adalah derajat keterulangan dari nilai pengukuran

Nilai sebenarnya Rata-rata dari nilai pengukuran

Kesalahan pengukuran

Presisi

Penyebaran dari nilai pengukuran

(20)

Catatan :

1. “Akurasi” adalah konsep kualitatif. Jangan digunakan secara kuantitatif, yang berhubungan dengan sejumlah angka;

angka seharusnya berhubungan dengan pengukuran terhadap ketidakpastian.

Misal: Untuk pengukuran, seseorang harus menyatakan “ketidakpastian adalah +/- 2 mm” tetapi bukan “akurasi adalah +/- 2 mm”.

2. Istilah Presisi tidak digunakan untuk “Akurasi”

3. Untuk menghindari kebingungan, dan perkembangan dari istilah quality, direkomendasikan untuk tidak menggunakan “ ketidakakurasian” dalam istilah pengukuran.

Akurasi Vs Presisi

(Bagian 2)

(21)

Target analogy

Identifikasi jawaban untuk A,B & C

Akurasi C D B A Akurasi tinggi dan Presisi tinggi

(22)

Batasan kesalahan yang diperbolehkan

• Tetapkan nilai ekstrim dari kesalahan yang

diperbolehkan oleh spesifikasi untuk pengukuran peralatan

• Maksudnya adalah untuk memastikan bahwa resiko dalam mengukur peralatan menghasilkan

ketidakberterimaan terhadap batas keberterimaan. • Kesalahan secara atribut terhadap kalibrasi harus

sekecil mungkin.

• Secara ideal, Kesalahan yang diperbolehkan untuk kalibrasi peralatan adalah 1/10 dari toleransi

pengukuran yang diperkenankan.

• Sekecilnya, kesalahan yang diperbolehkan untuk kalibrasi peralatan adalah 1/3 dari toleransi

(23)

Latihan 2

Batas kesalahan yang diperbolehkan

Tetapkan batasan dari kesalahan yang diperbolehkan (ideal & nilai minimum) untuk kalibrasi pengukuran peralatan yang akan digunakan seperti pengukuran terlihat di bawah ini:

mm d. 10.000 0 - 0.001 mm e. 25.00 + - 0.01 0.02 b. 20.00 0 + 0.01 mm a. 15.0 ± 0.05 mm c. 15.00 ± 0.01 mm

(24)

Repeatability

(equipment/gauge variation)

• Repeatability adalah kedekatan antara hasil

pengukuran terhadap pengukur yang sama

dan kondisi hasil pengukuran yang sama.

Note :

1. Kondisi ini disebut sebagai kondisi keterulangan 2. Kondisi keterulangan mencakup :

- Kesamaan dalam prosedur pengukuran - Kesamaan pengamat

- Kesamaan alat ukur, digunakan pada kondisi yang sama

- Kesamaan lokasi

- Keterulangan pada kondisi waktu yang singkat

(25)

Repeatability

(equipment/gauge variation)

A B

(26)

Reproducibility

(user/appraiser variation)

Reproducibility adalah kedekatan terhadap hasil

pengukuran dengan kesamaan pengukur di bawah

kondisi pengukuran yang berbeda

.

Catatan :

1. Keabsahan dari reproducibility memerlukan spesifikasi dari kondisi yang berubah .

2. Perubahan kondisi mencakup : - metoda pengukuran

- pengamat

- alat ukur, lokasi

- kondisi pemakaian dan waktu

(27)

Reproducibility

(user/appraiser variation)

David Bad reproducibility Good reproducibility Johari Tan Operator C Reproducibility Operator B Operator A

(28)

Resolution Vs Sensitivity

Resolution

• Ekspresi secara kuantitatif dari kemampuan pengukuran untuk membedakan keberartian antara nilai yang berdekatan diukur secara

kuantitatif

Sensitivity

• Perubahan nilai minimum dari alat ukur yang dapat dipercaya • Perubahan kecil dalam

pengukuran secara kuantatif yang menghasilkan petunjuk pergerakan secara jelas

• Berdasarkan kemampuan alat ukur untuk mendeteksi

perubahan kecil secara kuantitatif

(29)

Kemampuan dari Pengukuran

• Sebagai Petunjuk terhadap kemapuan alat ukur mendapatkan hasil yang diperlukan

• Sangat dipengaruhi oleh dua faktor penting :design of equipment & measurement uncertainty.

Contoh 1:

Sebuah meteran dengan 0.0005mm resolution dapat untuk mengukur dimensi dengan batas toleransi +/- 0.001mm

Contoh 2:

Diberikan spesifikasi dengan dimensi : 20.0 +/- 0.05mm

Sebuah Kaliper dengan pengukuran ketidakpastian +/- 0.1 mm tidak dapat diterima untuk mendapatkan hasil yang dibutuhkan .

(30)

Sesi 3

Membuat & Menjalankan Program

Kalibrasi Secara Efektif

(31)

Memberi pengetahuan untuk

menetapkan program kalibrasi dan

bagaimana menjalankannya

dengan sukses

(32)

Faktor penting untuk dipertimbangkan

Manajemen terhadap pengukuran peralatan bukanlah tugas yang sederhana khususnya jika menyangkut ratusan atau ribuan meteran / ukuran

Ada 6 faktor yang tercakup dalam membangun program efektif kalibrasi sebagai berikut :

o Ketersediaan dana untuk kalibrasi

o Berapa kali kalibrasi meteran dilakukan

o Berapa banyak waktu kerja dihasilkan dengan setiap meteran untuk memutuskan sekalipun digunakan alat pendukung

o Bagaimana kritikal pengukuran terhadap mutu

o Dimana kalibrasi akan dilakukan (di dalam atau di luar)

o Bagaimana menjaga informasi dari kalibrasi (secara manual atau software)

Program kalibrasi yang baik adalah investasi yang dapat mengurangi sisa / scrap & meningkatkan mutu produk

(33)

Sistem Manajemen Kalibrasi

Secara Efektif

• Prosedur terdokumentasi (2nd & 3rd level)

• Master list / Daftar induk alat ukur & jadwal kalibrasi • Pelatihan Kalibrasi personal

• Memelihara rekaman kalibrasi

• Master/induk Kalibrasi (Persyaratan mampu telusur) • Environmental control for calibration

• Metoda recall / penarikan kembali Kalibrasi • Usaha perlindungan kalibrasi secara jujur

• Verifikasi pemakaian pada waktu yang pendek (tambahan) • Usaha yang dilakukan jika kalibrasi keluar dari kendali

• Pengendalian ketidaksesuaian IMTE & Disposisi untuk produk yang terpengaruhi /affected

(34)

Jumlah Kerja Dari IMTE

• Jika sejumlah bagian yang diukur adalah kecil

- IMTE sederhana yang dioperasikan secara manual dapat digunakan selama permissible error dan precision requirements dapat bertemu / klop (e.g.: micrometer, vernier caliper, etc)

• Jika sejumlah bagian yang diukur adalah besar

- Akan sangat bermanfaat menginvestasi peralatan secara khusus yang didisain untuk hal tertentu (e.g.: Coordinate Measuring Machine [CMM] yang sangat otomatis)

(35)

Peralatan yang diperkenankan

Permissible Error

• Tergantung kepada resiko yang dimiliki alat.

• Biasanya, perbandingan permissible error untuk alat ukur adalah 1/10 (maximum) hingga 1/3 (minimum) dari

toleransi spesifik yang diperkenankan (misal : indicated in the part drawing)

Contoh :

• Toleransi spesifik yang diperkenankan +/-0.05mm

• Permissible error untuk alat ukur harus b +/- 0.005 mm to +/- 0.02 mm

(36)

Kalibrasi Personal

• Manajemen harus mengidentifikasi Training/ Kepada personal yang kompeten untuk melakukan kalibrasi . (merujuk ke ISO 10012-1, pasal 4.3 & 4.18 dan ISO 9001, pasal 6.2.2)

• Kompetensi personal merujuk kepada staf dengan kualifikasi yang sesuai , training, experience, bakat dan kepemimpinan.

“Rekaman Training adalah salah satu cara untuk melihat bukti Training / Kompetensi Personal ?”

(37)

Identifikasi Peralatan untuk

Kalibrasi

Ciri Khas :

• Inspeksi, Pengukuran dan test peralatan

• Test software / piranti lunak

• Perbandingan rujukan standar

• Test Hardware / perangkat keras

• Proses instrumen yang kritis

1. Ambil contoh untuk setiap maing – masing

peralatan / hardware.

2. „Apakah Seluruh IMTE dalam pabrik

memerlukan kalibrasi ?‟

(38)

Rujukan standar untuk kalibrasi

• Juga dikenal sebagai master untuk kalibrasi

misal : 1 kg massa standar, standar blok meteran, 100 ohm standar resistor

• Mampu telusur diperlukan secara internasional dan nasional untuk standar yang dikenal.

• Jika tidak memungkinkan, dasar kalibrasi harus didokumentasikan

e.g : Peralatan standar industri

• Standar rujukan biasanya paling akurat

• Secara ideal, dikalibrasi oleh laboratorium kalibrasi terakreditasi ISO/IEC 17025:2005

(39)

Akreditasi untuk laboratorium

bersertifikasi

• ISO/IEC 17025:2005 adalah persyaratan umum untuk Kalibrasi dan laboratorium testing.

• Beberapa negara telah mengadopsi ISO/IEC 17025:2005 sebagai dasar untuk membuat sistem mutu dan pengenalan kompetensi dari kalibrasi laboratorium oleh pihak ke tiga badan akreditasi

• Di Indonesia, Pemerintah memiliki badan Akreditasi nasional yang dikenal sebagai KAN

(Komite Akreditasi Nasional)

(40)

Badan Standarisasi Nasional (BSN) Komite Akreditasi Nasional (KAN)

Alat ukur perusahaan Laboratorium Uji/Kalibrasi

Badan Metrologi Nasional Mengakreditasi

Mengakreditasi

Mensertifikasi

(41)

Mampu Telusur

• Definisi :

Kemampuan yang berhubungan dengan hasil pengukuran individual melalui rantai yang tidak terputus dari kalibrasi terhadap satu atau lebih standar nasional maupun

internasional

• Setiap rantai instrument dikalibrasi terhadap intrument yang lebih akurat.

• Misal. : Jika sebuah blok meter dikatakan mampu telusur NIST artinya alat ukur tersebut secara langsung maupun tidak langsung telah dikalibrasi dengan, NIST blok meteran * NIST - National institute of standard and technology, USA

(42)

Model rantai kalibrasi untuk Micrometer

Spectral lamp

Reference grade gauge block

Shop floor micrometer Standard gauge block Iodine stabilized helium

neon laser

Working standard (in company) Secondary reference standard

(National metrology lab) Tertiary reference standard

(External calibration lab) Primary reference standard

(National physical lab, UK)

mm

X

10

4

1

mm

X

10

5

1

mm

X

10

6

1

mm

X

10

7

1

mm

X

10

9

1

(43)

Instruksi Kerja untuk

Kalibrasi sendiri

• Dokumen level 3

(Sangat khusus & biasanya hanya

digunakan untuk satu model pengukuran

alat saja. Misal : Instruksi Kerja untuk

Kalibrasi Mikrometer)

• Digunakan untuk kalibrasi sendiri

• Untuk lengkapnya, dapat merujuk kepada

handout.

(44)

Status Kalibrasi Indicator

• Untuk para pemakai intrument memahami status alat yang telah dikalibrasi

• Status indikator untuk model kalibrasi yang harus dipertimbangkan:

- Stiker sendiri

- Dengan label (untuk lingkungan berminyak) - Membuat menjadi permanen dengan memahat

• Jika pelabelan atau penandaan tidak praktis atau cocok prosedur alternatif yang efektif harus dibuat.

* Informasi singkat apa yang harus terlihat sebagai indikator ?

* Apakah status indikator diperlukan untuk peralatan yang tidak memerlukan kalibrasi ?

(45)

Beberapa contoh stiker kalibrasi

Identifikasi stiker di bawah ini apakah memenuhi persyaratan ISO 10012-1.

(46)

Usaha perlindungan Kalibrasi

dengan integritas

• Akses untuk penyetelan alat ukur, Siapa yang melakukan seting validasi dan hasil pengukuran harus disegel untuk pengamanan mencegah pemakaian pihak yang tidak berkepentingan (ISO 10012-1,4.12)

Misal : internal fine tuning untuk oscilloscope

• Persyaratan untuk penyegelan tidak dimaksudkan untuk penyetelan oleh pemakai alat tanpa memerlukan rujukan eksternal. (ISO 10012-1, 4.12)

Misal : penyetelan angka nol micrometer.

• Keputusan instrument apa yang harus ditutup / segel adalah keputusan organisasi (ISO 10012-1, 4.12)

• Metoda umum : segel terintegrasi , password untuk uji software, atau dikunci dengan gembok

(47)

Contoh dari Integrity Seal

•Secara normal , the integrity seal termasuk

peringatan untuk

“ VOID IF BROKEN ”

•Apakah tindakan yang harus dilakukan jika

integrity seal rusak ?

(48)

Penyimpanan & Penanganan

terhadap IMTE

• Adalah penting selama penerimaan, penanganan,

pengiriman, penyimpanan dan pengangkutan mencegah penyalahgunaan, pemakaian, kerusakan dan perubahan dalam dimensi dan fungsi khusus.

• Jika alat ukur dibutuhkan untuk disimpan dalam kondisi lingkungan yang khusus , kondisi ini harus dimonitor dan direkam

• Sebelum kalibrasi dilakukan, peralatan harus diperiksa ke abnormalannya

(49)

Saran untuk Penyimpanan &

Penanganan Vernier Caliper

• Jika alat tidak digunakan, simpan caliper pada tempat yang

terlindung dari temperatur dan humiditas yang berlebihan, dengan rahang samping terbuka.

• Caliper harus selalu disimpan dalam posisi horisontal.

• Jika tidak digunakan untuk waktu yang lama, pertimbangkan pencegahan terhadap karat atau anti karat dari kertas.

• Gunakan oil untuk permukaan caliper yang kasar, Bersihkan caliper dengan kain tiras dan larutan pembersih yang cocok.

• Jam calipers kadang – kadang roda giginya mengalami lompatan disebabkan kotor atau sumbing. Hal ini menyebabkan jarum

penunjuk mengalami kerusakan dengan beberapa tingkatan. Pemakai sering melakukan hal ini dengan penyetelan kembali. kecuali, ahli dibidang caliper oleh ahlinya di laboratorium.

(50)

Latihan 3

Group Diskusi :

Perencanaan untuk seleksi Peralatan

• Buat beberapa kelompok sesuai dengan

instruksi dari Instruktur. Setiap kelompok

memilih ketuanya untuk presentasi.

• Setiap kelompok diskusi tentang faktor – faktor

yang harus dipertimbangkan ketika memilih

alat ukur yang sesuai dengan pekerjaan.

Berikan beberapa contoh dari diskusi kelompok.

• Waktu 30 menit

(51)

Sesi 4

(52)

Memberi pengetahuan kepada peserta

kebutuhan untuk justifikasi pengendalian

terhadap kondisi lingkungan peralatan

kaitannya dengan hasil pengukuran yang

valid dan terpercaya.

(53)

Kondisi Lingkungan

• Kondisi lingkungan adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pengukuran ketidakpastian.

• Kalibrasi dan Pengukuran harus memerhatikan kondisi

lingkungan untuk memastikan hasil pengukuran yang valid. • Pertimbangkan juga hal – hal seperti perubahan temperatur

ruangan, kelembaban, pencahayaan. Getaran, pengendalian debu, kebersihan, pengaruh elektromagnetis, dll.

• Faktor – faktor ini secara terus menerus harus dimonitor dan direkam.

• Jika diperlukan, kompensasi koreksi terhadap alat ukur akan digunakan terhadap hasil pengukuran.

(54)

Pengaruh terhadap kondisi

lingkungan

Contoh : Dimensi / Ukuran

• Untuk toleransi pengukuran dari +/- 1 mikron, kondisi lingkungan khsususnya temperatur & kebersihan adalah sangat kritikal.

• Untuk toleransi pengukuran dari 10 - 25 mikron, kondisi lingkungan tidaklah kritikal

Berat

• 10 – 30 kg berat mesin – kondisi lingkungan tidaklah penting

• 3 angka desimal untuk berat mesin kondisi lingkungan sangatlah kritis khususnya aliran udara , getaran , dan kebersihan (

dibutuhkan wadah tertutup )

Kelembaban

• Cairan buffer (standards) untuk pH meter akan dipengaruhi oleh kelembaban dan temperatur ruangan

(55)

Contoh dari Pengaruh temperatur terhadap pengukuran linier

mm expansion linear of t coefficien t 0075 . 0 10 x 75 ) 25 40 )( 100 ( 10 5x L : C 40 ke C 25 dari naik ruangan suhu jika tersebut benda panjang perubahan Sehingga C 40 t C) 25 suhu pada (panjang mm 100 L C mm/mm. 10 x 5 α ) 25 ( L α L 4 -6 -0 0 0 0 25 0 6 -25            

(56)

Latihan 4

Sasaran :

Menetapkan temperatur ruangan yang diperlukan

untuk pengukuran

• Pada sebuah pabrik yang menghasilkan piring logam presisi untuk peralatan elektronik, dimensi linier untuk piring logam adalah 120 mm +/- 0.01mm. Koefisien ekspansi adalah

• Tetapkan apakah temperatur ruangan diperlukan ketika pengukuran sedang dilakukan ? Berikan alasan yang valid untuk mendukung jawaban anda ?

C)

mm/(mm.

10

(57)

Efek Temperatur Ruangan

dalam pengukuran Caliper

• Caliper secara umum terbuat dari stainles steel (a

coefficient of thermal expansion) mendekati 0.0000065 dalam derajat F.

• Secara umum, Jika tempat kerja dan alat ukur

mempunyai koefisien thermal expansion yang sama dan pada temperatur yang sama anda dapat mengukur secara akurat , awalnya anda tidak boleh berada pada temperatur ruangan 68 F .

• Studi menyatakan bahwa dengan memegang pada caliper 24 – in. dengan dua tangan , hanya dengan 5 menit, akan menyebabkan caliper bertambah 0.0015 in.

(58)

Latihan 5

Sasaran :

Identifikasi pengendalian lingkungan yang

dibutuhkan selama kalibrasi dan pengukuran

untuk peralatan ukur sebagai berikut

a. Volt meter dengan permissible error hingga +/- 1% b. pH meter dengan permissible error hingga +/- 0.5

c. Micrometer dengan permissible error hingga +/- 0.01mm d. Weighing scale dengan resolusi of 0.001gm

(59)

Jawaban yang disarankan untuk

latihan ini

a. Volt meter dengan permissible error hingga +/- 1%

Ans : Voltage stabilizer yang diperlukan karena fluktuasi

tegangan

b. pH meter dengan permissible error hingga +/- 0.05 Ans : Kelembaban & temperature dari laboratorium

kalibrasi sebab dapat mempengaruhi pH dari larutan buffer (standard)

c. Micrometer dengan permissible error hingga +/- 0.001mm

Ans :Temperatur & kebersihan dari laboratorium kalibrasi d. Weighing scale dengan resolusi of 0.001gm

Ans : Getaran, aliran udara dan kebersihan

(60)

Sesi 5

Bagaimana menetapkan

frekuensi Kalibrasi

(61)

Sasaran

Memberi pemahaman kepada

peserta secara statistik perluasan

dan pengurangan frekuensi

kalibrasi untuk memaksimalkan ke

(62)

Over calibrating Vs

Under Calibrating

• Anda tahu bahwa pengukuran dan tes peralatan anda membutuhkan kalibrasi akan tetapi seberapa sering ? • Over calibrating buang waktu dan uang, tetapi under

calibrating membuat ketidak akuratan pengukuran dan

penurunan mutu produk

• Hanya dengan seleksi metoda kalibrasi yang tepat dan frekwensi kalibrasi yang dapat memberikan informasi seberapa sering kalibrasi harus dilakukan agar peralatan tetap akurat dan proses tetap dalam alur yang semestinya.

(63)

Menetapkan interval Kalibrasi

• Setiap alat ukur memerlukan frekuensi kalibrasi yang unik yang ditetapkan oleh masing-masing personal yang

berwenang.

• Aturan main tidak dibutuhkan.

• Biasanya ditetapkan tidak lebih dari dua tahun.

• Faktor – faktor yang mempengaruhi waktu Kalibrasi : - Rekomendasi dari suplier peralatan atau norma dari industri

- Tergantung dari frekwensi pemakaian - Kritikal dari pengukuran

- Sejarah atau kecenderungan dari kestabilan peralatan - Tergantung kepada peraturan yang berlaku (misal- jembatan timbang untuk palm oil)

(64)

Petunjuk umum dalam

penentuan waktu Kalibrasi

Shorten – Jika peralatan ditemukan terlalu sering keluar

dari kalibrasi ( out of calibration )

Lengthen – Hasil kalibrasi sebelumnya menunjukkan

bukti bahwa akurasi terhadapa peralatan dipelihara setelah beberapa kali Kalibrasi. Pengukuran yang seksama harus diperhatikan.

Maintain – Jika interval kalibrasi adalah persyaratan

(65)

Latihan 6

Sasaran

Shorten atau Lengthen dalam interval kalibrasi

• Bentuk beberapa kelompok terdiri dari 4 sampai 5

anggota seperti instruksi tutor untuk membahas

yang tercatat di atas. Sarankan tindakan yang

diperlukan dan interval kalibrasi yang paling

cocok.

• Waktu yang dibutuhkan 20 menit. Tuliskan

jawaban dalam slide.

(66)

Kalibrasi Vs Verifikasi

• Kalibrasi :

Mencakup penggunaan standar yang diketahui,

dibandingkan terhadap hasil dengan standar

dan sesuaikan peralatan ukur jika diperlukan.

• Verifikasi

Memastikan keseluruhan alat ukur, termasuk

alat ukur digital dan komputer yang secara akurat

dipelihara nilainya terhadap keseluruhan area

pengukuran

Dengan kata lain, banyak fungsi yang dicek dan

dipelihara

(67)

Latihan 7

Sasaran

Apakah salah dalam kalibrasi kembali?

• Sesuai dengan petunjuk trainer bekerja dalam kelompok untuk membahas studi kasus terhadap pengukuran peralatan yang dikalibrasi dengan kecenderungan frekwensi yang berlebihan untuk menghasilkan pembacaan dengan variasi yang kurang atau tidak ? Setiap kelompok memilih ketuanya untuk melakukan presentasi.

(68)

Metoda recall dalam Kalibrasi

1 Waktu kalender dilalui – Gunakan pendekatan teknik untuk memperkirakan waktu kalibrasi dalam periode tertentu. 2. Metering seluruh penggunaan – ambil peralatan yang

digunakan pertimbangkan seperti jumlah jam dalam peralatan dinyalakan.

3. Pemakai secara nyata pengukuran dan uji – metode ini untuk menghitung sejumlah pengukuran yang telah dilakukan untuk menetapkan kebutuhan kalibrasi.

(69)

4. Metode statistika – metode ini menggunakan SPC

(statistical process control) teknik seperti halnya grafik

pergeseran jarak untuk menjustifikasi apakah kalibrasi diperlukan atau tidak. Dengan kata lain, interval kalibrasi adalah tidak tetap dan tergantung terhadap performance peralatan.

Example :

(70)

Latihan 8

Diskusi kelompok :

• Buatlah 4 kelompok masing-masing

membahas keuntungan dan kerugian dari

metode recall kalibrasi yang ditetapkan oleh

trainer. Masing – masing kelompok menunjuk

ketua untuk memberkan presentasi terhadap

hasil diskusi.

(71)

Sesi 6

(72)

Memberi pemahaman kepada peserta untuk

mengidentifikasi dan secara kuantitas

mengukur ketidakpastian berdasarkan hasil

kalibrasi yang dicapai.

(73)

Pengukuran Ketidakpastian

• Kata „Ketidakpastian‟ artinya keragu-raguan

• Kalimat yang diperluas „Pengukuran ketidakpastian‟ artinya keraguan keabsahan terhadap hasil pengukuran.

• Definisi dari pengukuran ketidakpastian :

Pengukuran kemungkinan terhadap kesalahan pada nilai yang diperkirakan terhadap measurand sebagai bukti dari hasil pengukuran.

• Memahami dan mendokumentasi pengukuran ketidakpastian adalah kunci dari mengukur kalibrasi.

Note :

Measurand – Subjek secara kuantitas yang diukur.

(74)

Pemahaman Dasar

tentang Pengukuran

• Pada Umumnya, hasil dari pengukuran hanya perkiraan terhadap nilai khusus secara kuantitatif terhadap benda yang diukur.

• Hasil pengukuran dinyatakan lengkap hanya ketika disertai dengan pernyataan ketidakpastian secara kuantitatif.

• Hasil Kalibrasi untuk tingkat kepercayaan dan

ketidakpastian secara kuantitatif sama sekali tidak diketahui adalah kurang .

(75)

Latihan 9

Kerja Kelompok :

Sasaran

Identifikasi dari kontribusi kemungkinan dari

pengukuran ketidakpastian

• Bekerja dalam kelompok untuk membahas kontribusi kemungkinan dari pengukuran ketidakpastian selain kondisi lingkungan. Masing-masing kelompok memilih ketua untuk presentasi temuan.

(76)

Ada 2 model ketidakpastian

Ketidakpastian Sistematik

Ketidakpastian yang didapat dari efek sistematis seperti akumulasi rantai kalibrasi.

Ketidakpastian Acak

Ketidakpastian yang didapat dari efek random seperti kesalahan manusia, metode yang digunakan dan efek lingkungan.

(77)

Penafsiran terhadap

pengukuran ketidakpastian

• Pengukuran ketidakpastian dapat diketahui adanya kehadiran faktor

Misal.

Nilai sebenarnya gauge block : 1.000mm Nilai pengukuran gauge block : 1.001 mm

Ketidakpastian pengukuran : +/- 0.002 mm

• Kita tidak yakin meskipun pengukuran dari gauge block

adalah 1.003 mm atau 0.999 mm atau terletak diantaranya. Nilai sesungguhnya mungkin 1.001mm.

(78)

• Ketika kita melakukan kalibrasi, Penting untuk

dipertimbangkan “Seberapa yakin tingkat

kepercayaan kita terhadap hasil pengukuran dekat

dengan nilai sebenarnya”

• Selalu ada kemungkinan bahwa nilai pengukuran

berbeda terhadap hasil pengukuran ketidakpastian.

• Oleh karena itu, kita menggunakan Tingkat /

Kemungkinan kepercayaan untuk perkiraan

kemungkinan kesalahan dari pengukuran

Diperlukan tingkat

(79)

Tingkat Kepercayaan

• Confidence level memberi tahu seberapa tingkat keyakinan kita

• Tingkat kepercayaan 95% berarti anda memiliki keyakinan sebesar 95 %.

• Seleksi terhadap persentase tingkat kepercayaan berdasarkan ketersediaan menjadi salah.

• Jika persentase tingkat kepercayaan adalah salah akan menyebabkan over estimasi dan under estimasi dari ketidakpastian pengukuran.

• Biasanya, dipilih tingkat kepercayaan 95% dalam beberapa kasus dipilih 99 %.

(80)

Kenapa tingkat kepercayaan 95 % ?

2

μ

μ

-

k

μ

μ

k

68.27% 95.45% 99.73% μ3  2 μ  1 μ  3 -μ  2 -μ  1 -μ

• Untuk faktor yang dicakup 2, meliputi 95.45% dari distribusi yang mengindikasikan 5% diperkirakan ketidakpastian adalah salah.

• Karena itu, Ketidakpastian dengan 95 % tingkat kepercayaan adalah lebih baik dibandingkan dengan 68.35 yang terlalu rendah dan 99.7 % terlalu tinggi.

(81)

Standar Ketidakpastian

• Kehadiran masing - masing komponen dari ketidakpastian yang mempunyai kontribusi terhadap hasil dengan

estimasi standar deviasi.

• Terdapat dua cara yang berbeda dari evaluasi

ketidakpastian yaitu kontribusi dari : Tipe A dan Tipe B • Evaluasi Tipe A standar teknik digunakan secara

(82)

Evaluasi standar

ketidakpastian

• Tipe A

Berdasarkan analisa statistik seri observasi :

Contoh : Hitung standar deviasi dari rata – rata seri observasi yang independen.

• Tipe B

Berdasarkan pertimbangan saintis menggunakan

informasi yang relevan yang mencakup antara lain : - Spesifikasi peralatan pabrik

- Data dari laporan kalibrasi

- Ketidakpastian yang didapat dari data handbook sebagai petunjuk

- Pengalaman atau pengetahuan umum dari sifat dan karakteristikyang terkait dengan bahan atau

(83)

Contoh tipe A

Evaluasi untuk standar

ketidakpastian

Sejumlah data dikumpulkan dari teknisi yang sama dan diikuti dengan prosedur yang sama pada waktu yang berbeda selama kalibrasi PH meter di laboratorium kalibrasi diikuti dengan menghitung ketidakpastian dalam ruangan lembab yang berfluktuasi. Data yang diperoleh adalah :

= 6.32, 6.37, 6.30, 6.40, 6.29, 6.31, 6.30, 6.34, 6.32 & 6.35 Hitung ketidakpastian standar dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(84)

Keterbatasan dari tipe A

Evaluasi Metoda

• Seluruh kontribusi variasi yang terjadi harus

diobservasi. Artinya variasi yang dikumpulkan harus cukup mewakili “ the fastest variation and long “

ambil variasi yang paling kecil

• Evaluasi tipe A dikerjakan secara intensif, tidak ada

jaminan semua variasi dapat terlihat, dan tidak ada cara yang pasti bahwa pengambilan sampel yang

(85)

Evaluasi tipe B

• Evaluasi tipe B menggunakan kebebasan informasi seperti pengetahuan sebelumnya, spesifikasi pabrik dan informasi dari sertifikat kalibrasi yang mengestimasi ketidakpastian secara cepat dan biaya yang efektif.

• Evaluasi tipe B estimasi limit variasi disebabkan oleh

kontribusi ketidakpastian , misal distribusi variasi antar limit dan menggunakan informasi ini untuk menghitung standar deviasi.

• 4 distribusi yang paling terkenal adalah : normal,

(86)

Distribusi normal

• Distribusi normal digunakan jika kemungkinan

nilai yang ditemukan mendekati nilai rata-rata

daripada yang menjauhi.

• Akan elebih menyenangkan dalam mengestimasi

lebar dari variasi dengan estimasi sejumlah

(87)

Contoh dari prakiraan ketidakpastian

dengan menggunakan distribusi normal

Tanya :

• Sebuah gauge block dengan panjang 20.000 mm yang digunakan sebagai standar untuk kalibrasi mikrometer telah ditemukan variasi +/-0.001mm dari inkonsisten permukaan yang kasar. Estimasi ketidakpastian pengukuran dengan standar reference dengan menggunakan normal (menggunakan 2 sigma level)

Jawab :

• Nilai sebenarnya 20.000 mm. 95% dari hasil pengukuran akan jatuh pada range antara 20.001 mm dan 19.999mm. Sebab 2 standar deviasi dari normal distribusi mencakup 95% distribusi., Ditemukan bahwa dari 20.001 mm ke 19.999mm, perbedaannya 0.002mm. Oleh karena itu, standar devisasi ekivalen adalah 0.002/4 = 0.0005mm

(88)

Triangular Distribution

• Distribusi Triangular digunakan ketika diketahui bahwa probabiliti nilai temuan yang baik dekat dengan nilai rata-rata daripada yang menjauhinya.

• Akan lebih nyaman mengestimasi lebar dari variasi dengan limit estimasi lebih sulit dari pada sejumlah standar devisasi yang pasti.

• Contoh : noise & vibration

• Hubungan antara standar deviasi ekivalen s, dan limit variasi,a, adalah

(89)

Distribusi Rectangular

• Distribusi Rectangular digunakan jika limit variasi

telah diketahui.

• Tetapi tidak ada informasi tentang distribusi

antara limit ini.

• Biasanya kasus seperti ini ditemukan pada pabrik

pembuat sertifikat.

• Hubungan antara standar deviasi ekivalen ,s dan

limit variasi a, adalah

(90)

Distribusi U-shaped

• Distribusi U-shaped digunakan jika diketahui dengan baik

kemungkinan nilai yang dekat terhadap limit variasi di sekitar nilai rata – rata.

• Sementara tipe dari distribusi ini terlihat jarang pada pandangan sekilas,hal ini sangat umum sebab distribusi U-shaped adalah

kemungkinan fungsi berat jenis untuk gelombang sinus.

• Pengaruh Cyclic, seperti variasi temperatur, biasanya mengikuti pola gelombang sinus.

• Pengaruh temperatur adalah sering sebagai limit dalam dimensi metrologi sehingga distribusi U-shape adalah penting untuk

diketahui

• Hubungan antara standar deviasi ekivalen , s dan limit variasi a, adalah

(91)

Memilih teknik yang benar

• Evaluasi memilih antara tipe A dan tipe B tergantung pada informasi yang tersedia.

• Evaluasi tipe A adalah menarik jika data percobaan tersedia.

• Sebaliknya, tipe B adalah lebih cepat dan lebih mudah digunakan, khususnya pada ketidakpastian pertama di

mana perusahaan mencoba mendapatkan sentuhan untuk ukuran kontribusi relatif.

• Selanjutnya, mulai dari evaluasi tipe B dan setelah

kontribusi relatif dipahami, rubah beberapa dari kontribusi yang utama terhadap tipe A jika tidak cukup yakin pada tahap permulaan estimasi tipe B.

(92)

• Diperoleh dengan kombinasi standar ketidakpastian tunggal (individu) meskipun diperoleh dari evaluasi tipe A atau evaluasi tipe B , menggunakan metoda biasa untuk kombinasi standar deviasi.

• Contoh :

Ketika mengkalibrasi micrometer, Ketdakpastian standar diidentifikasikan

1. Ketidakpastian karena kesalahan manusia (X) : +/- 0.001 mm 2. Ketidakpastian karena lingkungan (Y) : +/- 0.001 mm (dengan

perhitungan atau estimasi) Ketidakpastian kombinasi :

Kombinasi standar ketidakpastian

Y

X

2 2  mm mm 0.0014

001

.

0

001

.

0

2 2  

(93)

Perluasan Ketidakpastian

• Setelah dikombinasikan ketidakpastian akan dievaluasi, kita tidak 100 % percaya bahwa hal ini benar sebab potensi salah dapat saja terjadi.

• Mengukur ketidakpastian memerlukan perhatian

mempertimbangkan potensi salah dalam hal perluasan ketidakpastian.

U = k (+/- kombinasi ketidakpastian), dimana k adalah

faktor

Contoh: pada 95% level kepercayaan, k = 2, kombinasi

ketidakpastian adalah 0.001 mm, perluasan ketidakpastian adalah 2 x 0.001 mm = 0.002 mm

• Kemudian, pada 95% level kepercayaan ketidakpastian adalah 0.002mm

(94)

Pengukuran

Kesalahan Vs Ketidakpastian

• Apakah kesalahan dan Ketidakpastian sama ?

• Kesalahan pengukuran dibandingkan terhadap nilai pengukuran dan nilai sesungguhnya.

• Ketidakpastian pengukuran dibandingkan terhadap kemungkinan kesalahan yang dilakukan oleh manusia , metode pengukuran, dll.yang dapat mempengaruhi pembacaan ketelitian.

• Sebagai contoh :

True value Measured Value Error

100.00 mm 100.01 mm 0.01 mm * Ketidakpastian : +/- 0.02 mm (pada 95% confidence level)

Interpretasi : Tingkat kepercayaan 95 % adalah nilai estimasi pengukuran 100.01mm, 100.03mm atau 99.99mm.

(95)

KOSA KATA YANG MEMBUAT

BINGUNG ?

Measurement error mistake • Accuracy precision

• Measurement error uncertainty

• Percentage error percentage uncertainty • Measurement error inaccuracy

• Measurement error allowable spec tolerance

(96)

Tahap – tahap untuk evaluasi

pengukuran ketidakpastian

• Identifikasi kemungkinan kontribusi dari pengukuran

ketidakpastian . Pertanyaan “ apakah ada kontribusi lain yang digunakan untuk proses pengukuran ?

• Tetapkan standar ketidakpastian untuk masing-masing komponen. (Menggunakan metode tipe A dan B)

• Hitung standar ketidakpastian masing – masing. • Pilih tingkat kepercayaan

• Tetapkan faktor yang diminta • Hitung perluasan ketidakpastian.

• Pertimbangkan pengaruh perluasan ketidakpastian yang diperlukan oleh hasil pengukuran.

(97)

Latihan 10

• Hitung ketidakpastian yang diperluas (berdasarkan

tingkat kepercayaan 95 %) untuk Caliper yang

telah dikalibrasi dalam laboratorium dimana variasi

hasil pengukuran untuk individual kontribusi

ketidakpastian telah diidentifikasi.

a. Variasi hasil pengukuran terhadap gauge block

(reference standard) kekerasan permukaan

0.002mm

b. Estimasi hasil pengkuran terhadap perubahan

temperatur ruangan adalah 0.001mm

(98)

Sesi 7

Bagaimana Verifikasi Sertifikat

Kalibrasi

(99)

Memberi pemahaman kepada peserta

untuk verifikasi sertifikat kalibrasi

berdasarkan persyaratan ISO

10012-1:1992 (Sistem konfirmasi metrologi

untuk mengukur peralatan ).

(100)

Memastikan persyaratan sertifikasi kalibrasi dipenuhi (misal:

sertifikasi kalibrasi yang dikeluarkan oleh perusahaan peralatan adalah berharga sebagai dasar persyaratan sertifikat kalibrasi. )

• Memastikan sertifikat kalibrasi yang diterima adalah benar. • Memeriksa hasil kalibrasi untuk pertimbangan pantas

tidaknya terhadap aplikasi yang diminta saat ini.

• Pertimbangkan kepentingan frekwensi kalibrasi dengan membandingkan terhadap hasil kalibrasi sebelumnya.

Mengapa sertifikat kalibrasi

membutuhkan verifikasi ?

(101)

Laporan / Sertifikat Kalibrasi

Dibawah ini adalah persyaratan minimum untuk kalibrasi.

Berdasarkan ISO/IEC 17025, element 5.10 (Melaporkan hasil)

• Judul (Misal. “Test Report” atau “Calibration Certificate”)

• Nama dan Alamat laboratorium

• Nomor Sertifikat dan tanggal diterbitkan • Nama dan Client pemberi order

• Penjelasan dan identifikasi IMTE • Tanggal Kalibrasi

• Hasil Kalibrasi dengan measurement unitnya.

• Metode yang digunakan dan referensi prosedur kalibrasi

• Master yang digunakan dan kemamputelusurannya (national atau international standard)

(102)

Berapa minimum waktu retensi

untuk sertifikat kalibrasi?

• Satu atau dua tahun ?

• Usia dari alat ukur ?

• Untuk selamanya ?

• Satu tahun setelah alat ukur dibongkar ?

• Sertifikat kalibrasi harus didaftarkan ke dalam

(103)

Sesi 8

Disposisi dari Peralatan &

Produk Jika out of calibration

(104)

Memberi pemahaman kepada peserta

metodologi untuk disposisi peralatan &

produk jika out of calibration

(105)

Alasan umum untuk

ketidaksesuaian IMTE

• Out of calibration

• Keterlambatan Kalibrasi

• Segel yang rusak

• Rusak atau tidak dapat digunakan

• Salah penanganan

(106)

Apa yang Disebut dengan

Out of Calibration

• Out of calibration : melebihi batas yang diperbolehkan kesalahan atau melampaui kriteria keberterimaan

Contoh :

• Toleransi spesifikasi yang diijinkan yang dinyatakan dalam gambar adalah +/- 0.01mm

• Kesalahan yang dibolehkan untuk alat ukur adalah +/- 0.003 mm (mengikuti aturan 1/3)

• Hasil kalibrasi seperti berikut ini :

True value Measured value Measurement error 50.000mm 50.005mm 0.005mm

(107)

Peralatan yang Keluar dari Kalibrasi

( Out of Calibration )

Out of calibration !!!!

(108)

Pengendalian

Ketidaksesuaian IMTE

• Lakukan penarikan dari pemakaian

• Pisahkan dari yang lain yang teridentifikasi sesuai untuk mencegah penggunaan tidak sengaja. Misal identifikasi dengan stiker :

• Untuk diperbaiki atau disesuaikan oleh personal yang kompeten.

(109)

Disposisi untuk ketidaksesuaian IMTE

Disposisi yang memungkinkan :

a. Lakukan penyesuaian ( adjustment ) – re- kalibarasi dan stempel untuk mencegah kekerasan

b. Jika penyesuaian tidak memungkinkan, dapat dipertimbangkan untuk kompensasi / faktor pengganti dan lakukan penyesuaian seperlunya pada metode pengukuran (indikasi jelas & training jika dibutuhkan)

c. Jika penyesuaian & kompensasi tidak dimungkinkan, turunkan grade untuk akurasi rendah dan gunakan presisi yang rendah (dengan indikasi yang jelas)

d. Jika secara keseluruhan tidak berfungsi, peralatan harus ditarik dari pemakaian dan kirim untuk perbaikan atau jangan digunakan ( scrap )

(110)

Metodologi untuk Pemisahan Produk Jika

Peralatan Keluar dari Kalibrasi

• Pemisahan produk dibutuhkan jika terjadi kesalahan pengukuran (setelah kalibrasi) adalah lebih tinggi atau lebih rendah dari pada toleransi

spesifikasi yang diperkenankan dalam gambar.

• Lihat pada catatan pengukuran untuk pengukuran bias - for bias of measurement – apakah terdapat pada bagian yang rendah atau yang tinggi.

• Berikan faktor kompensasi untuk melihat apakah produk sepertinya keluar dari spesifikasi.

• Sesuaikan fungsi dari produk. Apakah fungsi dipengaruhi oleh kesalahan pengukuran disebabkan oleh kalibrasi peralatan yang salah ( out of

calibration ) .

• Tarik kembali produk jika fungsi terpengaruh.

• Diperlukan penetapan pengaruh waktu untuk menilai berapa banyak penarikan kembali ( recall).

• Pengalaman terbaik (Good practice) untuk mengindikasi peralatan / tester yang digunakan untuk produk yang mana sperti sebaik pengkodean data. - batch by batch recall

(111)

Sesi 9

(112)

Tipe dari Timbangan

Timbangan dapat diklasifikasikan ke dalam

tiga kategori:

Two-Pan, Three-Knife-Edge Balances

Single-Pan, Two-Knife-Edge Balances

Electromagnetic-Force-Compensation

(113)

Timbangan dan Lingkungan

Kondisi terbaik timbangan ada dalam “ideal”

environment.

Semakin sensitif sebuah timbangan semakin baik

lingkungan yang dibutuhkan

Lingkungan dapat didefinisikan sebagai:

1. Temperature

2. Humidity

3. Air Currents

4. Vibration

5. Atmospheric Pressure

6. Balance Bench

(114)

Timbangan dan Lingkungan

1. Temperatur

Temperatur dalam ruangan harus stabil

Nilai sesungguhnya dari temperatur relatif

tidak terlalu penting

Jika memungkinkan temperatur dalam

ruangan tidak berubah

+ 2 or 3

o

C

selama

periode delapan jam.

(115)

Timbangan dan Lingkungan

2. Humidity

Hal ini secara relatif tidaklah penting

Untuk penimbangan dengan presisi tinggi

humidity secara relatif dikehendaki konstant

+

5%

untuk meminimalkan efek terhadap

(116)

Timbangan dan Lingkungan

3. Air Currents / Angin

Kecepatan angin 4.6 cm/s secara normal

pada piringan dengan area 78 cm

2

(10 cm

diameter) menghasilkan tenaga ekivalen

terhadap masa 1 mg pada piringan.

Kecepatan angin pada AC di laboratorium

biasanya 30 cm/s.

Pelindung dari kekeringan dapat terlihat

untuk alasan presisi dari penimbangan

terhadap bagian atas timbangan

(117)

Timbangan dan Lingkungan

4. Vibrasi

Seluruh timbangan sensitif terhadap

vibrasi

(118)

Timbangan dan Lingkungan

5. Tekanan Atmosfir

Dalam ruangan ber AC, pintu harus

dalan keadaan terkunci pada saat

penimbangan

(119)

Timbangan dan Lingkungan

5. Meja Timbangan

Meja timbangan sebaiknya terbuat dari batu

dan ketebalan minimum sebaiknya 40 mm

Meja timbangan sebaiknya tergantung tiang

penyangga batu bata pada lantai beton dan

bebas dari dinding lainnya.

Meja timbangan seharusnya terletak di

ruangan yang bebas dari vibrasi seperti

machinery, passing traffic, dan lain – lain

(120)

Menjaga dan Menangani Massa

Massa dapat diklasifikasikan dalam empat :

kategori :

1) Integral massa terbuat dari non magnetic stainless steel; 2) Non-integral atau two-pieces massa terbuat dari non

magnetic stainless steel. Nilai massa dapat disesuaikan dengan penambahan atau pengurangan material dari bagian terkecil biasanya di bawah tombol sekrup. 3) Massa terbuat dari kuningan.

(121)

Menjaga dan Menangani Massa

Penanganan terhadap timbangan :

Timbangan jangan disentuh dengan tangan

kosong , kecuali tipe 3) dan 4).

Timbangan kecil sebaiknya ditangani dengan

penjepit bahan tulang atau plastik dan timbangan

besar dengan sarung tangan atau alat pengangkat

Penjepit stainless steel, ditangani secara hati-hati,

dapat digunakan untuk mengangkat timbangan

fractional (milligram) .

(122)

Menjaga dan Menangani Massa

Memelihara timbangan :

a) Timbangan yang tidak digunakan sebaiknya

diletakkan di dalam kotak atau container.

b) Kumpulan anak timbangan dua atau lebih

sebaiknya tidak dicampur.

c) Anak timbangan sebaiknya jangan terjatuh;

sebaiknya di tempat dalam wadah atau permukaan

yang bersih.

d) Anak timbangan jangan ditempatkan pada area

berdebu atau permukaan yang kotor.

(123)

Menjaga dan Menangani Massa

Memelihara timbangan :

e) Anak timbangan sebaiknya tidak diadu satu

dengan lainnya.

f) Jika anak timbangan terlihat kotor sebaiknya

dibersihkan dengan sikat yang lembut dilap

dengan bulu kambing yang bersih.

g) Anak timbangan jangan dibersihkan dengan

pelarut ( solvent )

(124)

Mengkalibrasi

Electromagnetic-Force-Compensation Balances

A. Kemampuan Ulang Pembacaan A.1 Pembacaan Skala Mendekati Nol

1. Hidupkan timbangan elektronik biarkan sampai stabil. 2. Nolkan angka pada display timbangan dengan menekan

tombol pengenol timbangan, baca/catat z1.

3. Tempatkan beban anak timbangan standar mendekati nol (tentukan beban 10 kali skala terkecil) pada

timbangan, baca/catat, m1.

4. Angkat anak timbangan dari pinggan, baca/catat penunjukkan nolnya, z2.

5. Tempatkan anak timbangan standar kembali pada

pinggan dan lakukan cara yang sama sampai diperoleh 10 kali pembacaan.

(125)

Mengkalibrasi

Electromagnetic-Force-Compensation Balances

A. Kemampuan Ulang Pembacaan

A.2 Pembacaan Skala Setengah Kapasitas Timbangan

1. Hidupkan timbangan elektronik biarkan sampai stabil. 2. Nolkan angka pada display timbangan dengan menekan

tombol pengenol timbangan, baca/catat z1.

3. Tempatkan beban anak timbangan standar (tentukan beban sesuai dengan ½ kali kapasitas maksimum

timbangan) pada pinggan, baca/catat, m1.

4. Angkat anak timbangan standar dari pinggan, biarkan stabil, baca/catat penunjukkan nolnya, z2.

5. Tempatkan anak timbangan standar kembali pada

pinggan dan lakukan cara yang sama sampai diperoleh 10 kali pembacaan.

(126)

Mengkalibrasi

Electromagnetic-Force-Compensation Balances

A. Kemampuan Ulang Pembacaan

A.3 Pembacaan Skala Kapasitas Maksimum Timbangan

 Hidupkan timbangan elektronik biarkan sampai stabil.  Nolkan angka pada display timbangan dengan menekan

tombol pengenol timbangan, baca/catat z1.

 Tempatkan beban anak timbangan standar (tentukan beban sesuai dengan kapasitas masimum

timbangan)pada pinggan, baca/catat, m1.

 Angkat anak timbangan standar dari pinggan, biarkan stabil, baca/catat penunjukkan nolnya, z2.

 Tempatkan anak timbangan standar kembali pada

(127)

Mengkalibrasi

Electromagnetic-Force-Compensation Balances

B. Keseragaman Skala

 Hidupkan timbangan elektronik

 Atur angka pada display timbangan menjadi nol

dengan menekan tombol pengenol timbangan, baca/catat,z1  Letakkan anak timbangan urutan pertama (tentukan beban

anak timbangan pertama sebesar 1/10 kapasitas skala maksimum, beban kedua dan seterusnya sebesar

kelipatannya) pada pinggan dan catat/baca, r1

 Lakukan pembacaan sebanyak 2 kali, tentukan rata-ratanya.  Baca lagi titik nol yang kedua, rata-ratakan dengan

titik nol pertama

 Ulangi lagi langkah di atas sampai dengan beban anak timbangan kesepuluh

(128)

Mengkalibrasi

Electromagnetic-Force-Compensation Balances

C. Pengaruh Penyimpanan Pada Pinggan

 Tentukan beban anak timbangan sebesar 30% sampai 50% kapasitas timbangan (Tidak boleh lebih dari 50% kapasitas timbangan) dan tempatkan pada pinggan pada posisi tepat di tengah pinggan dan baca/catat, r1.

 Lakukan langkah diatas untuk posisi di depan, belakang, kiri dan kanan bagian pinggan, catat/baca, r2 sampai r5.  Ukur diameter pinggan dan catat

.

(129)

Mengkalibrasi

Electromagnetic-Force-Compensation Balances

D. Pengaruh Pengenolan Beban (Tare)

 Nolkan timbangan, baca/catat, z1

 Tempatkan anak timbangan (sebesar ½ kali kapasitas maksimum atau kapasitas maksimum tarenya) pada pinggan, baca/catat nilainya sebanyak 2 kali, rata-ratakan, M1.

 Angkat beban di pinggan dan baca/catat titik nolnya, z2, rata-ratakan dengan titik nol pertama, z1.

 Nolkan timbangan, catat/baca sebagai titik nol pertama, zt1.

 Tempatkan anak timbangan pertama (sebesar ½ kali kapasitas maksimum atau kapasitas maksimum nilai

(130)

Mengkalibrasi

Electromagnetic-Force-Compensation Balances

D. Pengaruh Pengenolan Beban (Tare)

 Nolkan timbangan dengan cara menekan tombol sensitivity/tare.

 Tempatkan anak timbangan kedua (sebesar ½ kali kapasitas maksimum atau kapasitas maksimum tarenya) pada pinggan, baca/catat nilainya, mt2. Rata-ratakan mt1 dan mt2.

 Angkat anak timbangan kedua, baca/catat sebagai titik nol kedua,zt2, rata-ratakan dengan titik nol pertama, zt1.

(131)

Mengkalibrasi

Electromagnetic-Force-Compensation Balances

E. Histerisis

 Nolkan timbangan, baca/catat, z1

 Letakkan anak timbangan M, sebesar 30% s.d. 50% kapasitas timbangan, diatas pinggan, baca/catat, M1.  Tambah beban anak timbangan supaya pembacaan

mendekati kapasitas penuh, baca/catat, M1+M‟  Angkat anak timbangan tambahan dan baca/catat

dengan anak timbangan M masih di atas pinggan, baca/catat, M2

 Angkat M dan baca nol, Z2

 Ulangi langkah di atas 3 kali dan rata-rata selisih (M1-M2) dan (Z1-Z2) adalah nilai histerisis

(132)

Mengestimasi Uncertainty

1. Hitung ketidakpastian standard anak timbangan

U

std

= U

exp

/ k

2. Hitung ketidakpastian resolusi skala

U

RS

= ½ x resolusi skala timbangan/[3]

1/2

3. Hitung ketidakpastian ripitabilitas

U

RP

= SD Maks/ [2]

1/2

4. Hitung ketidakpastian Baku drift standard anak

timbangan

(133)

Mengestimasi Uncertainty

5. Hitung ketidakpastian Baku Bouyancy Uby = a/[3]1/2

6. Hitung ketidakpastian gabungan Ugab = [USTD2 + U

RS2 + URP2 + Udrift2 + Uby2]1/2

7. Hitung derajat bebas effektif Veff = Ugab4/{[U

STD4/Vstd]+[URS4 /VRS]+[URP4

/9]+[Udrift2 /V

drift]+[Uby2 /Vby]}

8. Hitung ketidakpastian yang diperluas Uexp = k x Ugab

(134)

Sesi 10

(135)

Jenis-Jenis Thermometer

Measurement equipments yang dapat dikalibrasi adalah:  Glass Thermometer

 Metal Thermometer  Thermocouple

 Platinum Thermometer (Thermometer tahanan platina)  Oven

 Furnace  Incubator  Water Bath  Oil Bath

(136)

Mengkalibrasi Glass Thermometer

Partial Immersion

A. Nilai Skala Titik Es A.1 Kalibrasi Awal

 Celupkan kedua thermometer ke dalam bak media suhu titik es, sebatas tanda sejajar permukaan media  Catat suhu pembacaan Standar, Test, Test, Standar  Angkat kedua thermometer, dan masukkan lagi ke

dalam media suhu titik es sebanyak 3 kali pengulangan

A.2 Kalibrasi Akhir

(137)

Mengkalibrasi Glass Thermometer

Partial Immersion

B. Keseragaman Skala

 Celupkan kedua thermometer ke dalam bak media sebatas tanda sejajar permukaan cairan media.

 Hidupkan bak media kalibrasi.

 Atur suhu bak media sesuai yang diinginkan.  Biarkan hingga suhu bak media stabil.

 Baca dan catat secara berurutan suhu penunjukan standar, contoh, contoh dan standar dengan selang waktu 30 detik. Lakukan 3 (tiga) set pembacaan.

 Lanjutkan untuk titik skala kalibrasi di atasnya.

 Matikan bak media bila selesai dan biarkan thermometer gelas sampai dingin dan angkat.

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 10 rangka atau penyangga dari modul surya dan rangka sensor LDR, terdapat beberapa tambahan dari penemuan Irvan panca Irawan: 2016, yakni penambahan sensor LDR, juga

Di Indonesia, teripang yang telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan adalah dari jenis teripang pasir (Holothuria scabra).. Teripang ini selanjutnya

Peranan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah mundur ketika pusat kekua- saannya pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Ada beberapa pendapat mengenai pemindahan pusat kerajaan

ME mengundang pasangan suami istri yang ingin menghangatkan kembali relasi suami istri dan belum pernah bergabung dalam ME untuk mengikuti Week-end yang akan diadakan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat serta HidayahNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “PENERAPAN METODE

Dapat dilihat bahwa hasil perhitungan rata-rata skor jawaban responden pada dimensi information sebesar 518 termasuk dalam kategori “Baik” karena nilai tersebut berada

Berdasarkan Tabel 6dapat dilihat bahwa koefisien parameter jalur yang diperoleh dari hubungan antara predisposisi dengan kepatuhan terapi ARV terhadap infeksi oportunistik

Hal ini dibuktikan oleh Niendria (2011), pada penelitian tersebut nyamuk Aedes aegypti dapat menghasilkan 341,3 butir per ekor karena menggunakan darah manusia, hasil tersebut