LAPORAN KASUS LAPORAN KASUS CRUSH INJURY PEDIS CRUSH INJURY PEDIS
( OPEN FRAKTUR METATARSAL I,II DAN OPEN FRAKTUR PHALANK ( OPEN FRAKTUR METATARSAL I,II DAN OPEN FRAKTUR PHALANK
PROKSIMAL DIGITI I PEDIS
PROKSIMAL DIGITI I PEDIS SINISTRA)SINISTRA)
Disusun oleh: Disusun oleh: Inayatul Aulia Inayatul Aulia 102011101052 102011101052
Disusun untuk melaksanakan tugas Kepaniteraan Klinik Madya Disusun untuk melaksanakan tugas Kepaniteraan Klinik Madya
Lab.SMF Ilmu Bedah FK UNEJ
Lab.SMF Ilmu Bedah FK UNEJ – – RSD dr.Soebandi Jember RSD dr.Soebandi Jember
SMF ILMU BEDAH RSD dr.SOEBANDI SMF ILMU BEDAH RSD dr.SOEBANDI
F
FAKUTAKUTAS AS KEDOKTERANKEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER UNIVERSITAS JEMBER
2014 2014
Definisi
Definisi
•
• Crush injury berasal dari bahasa InggrisCrush injury berasal dari bahasa Inggris CrushCrush “
“ hancur hancur”” dan dan InjuryInjury ““ luka luka”” , yang definisikan , yang definisikan
sebagai Luka yang hancur pada extremitas sebagai Luka yang hancur pada extremitas atau anggota badan lain yang mengakibatkan atau anggota badan lain yang mengakibatkan terjadinya kerusakan yang serius, meliputi; terjadinya kerusakan yang serius, meliputi; kulit dan jaringan lunak dibawa kulit, kulit dan jaringan lunak dibawa kulit,
kerusakan pembuluh darah, persarafan,
kerusakan pembuluh darah, persarafan,
tendon, fascia , bone joint ( lokasi tendon, fascia , bone joint ( lokasi penghubung anatara tulang ), kerusakan penghubung anatara tulang ), kerusakan tulang serta komponen didalam tulang
Definisi
Definisi
•
• Crush injury berasal dari bahasa InggrisCrush injury berasal dari bahasa Inggris CrushCrush “
“ hancur hancur”” dan dan InjuryInjury ““ luka luka”” , yang definisikan , yang definisikan
sebagai Luka yang hancur pada extremitas sebagai Luka yang hancur pada extremitas atau anggota badan lain yang mengakibatkan atau anggota badan lain yang mengakibatkan terjadinya kerusakan yang serius, meliputi; terjadinya kerusakan yang serius, meliputi; kulit dan jaringan lunak dibawa kulit, kulit dan jaringan lunak dibawa kulit,
kerusakan pembuluh darah, persarafan,
kerusakan pembuluh darah, persarafan,
tendon, fascia , bone joint ( lokasi tendon, fascia , bone joint ( lokasi penghubung anatara tulang ), kerusakan penghubung anatara tulang ), kerusakan tulang serta komponen didalam tulang
Anatomi
Anatomi
Nama
Nama Otot Otot Origo Origo Insersio Insersio Persarafan Persarafan FungsiFungsi
M. abductor M. abductor hallucis hallucis Tuberositas Tuberositas mediale mediale calcaneus dan calcaneus dan retinaculum retinaculum flexorum flexorum Basis palanges Basis palanges proximal ibu proximal ibu jari kaki jari kaki N. plantaris N. plantaris medialis medialis Flexi dan Flexi dan
abduksi ibu jari abduksi ibu jari kaki , kaki , memperkuat memperkuat arcus arcus longitudinalis longitudinalis medialis medialis M. flexor M. flexor digitorum digitorum brevis brevis Tuberositas Tuberositas mediale mediale calcaneus calcaneus Empat tendo Empat tendo menuju ke menuju ke empat jari kaki empat jari kaki lateral-insersio lateral-insersio pd pinggir pd pinggir palanges media palanges media N. plantaris N. plantaris medialis medialis
Flexi empat jari Flexi empat jari lateral, lateral, memperkuat memperkuat arcus arcus longitudinalis longitudinalis medialis medialis M. abductor M. abductor digiti minimi digiti minimi Tuberositas Tuberositas mediale dan mediale dan laterale laterale calcaneus calcaneus Basis palanges Basis palanges proximal jari ke proximal jari ke lima lima N. plantaris N. plantaris lateralis lateralis Flexi dan Flexi dan abduksi jari abduksi jari kelima kelima
Etiologi
• Kecelakaan lalu lintas • Kecelakaan kerja
Patofisiologi
• Tekanan tinggi dalam waktu singkat
Misalnya kaki atau bagian tubuh yang lain tergencet diantara bumper
• Tekanan rendah dalam waktu lama
Misalnya terkubur diantara reruntuhan
• Tekanan tinggi dalam waktu lama
Biasanya akan terjadi amputasi maupun kematian.
• PD rusak otot akan kurang suplai nekrosis
• Kebocoran membran plasma cairan IV
terkumpul di tempat cederahipovolemik
syok hipovolemik
• Tulang patah timbul hematom di ujung
Kelainan Metabolik
• Hipokalsemia sistemik; akibat kalsium masuk kedalam sel
otot melalui membrane yang bocor,
• Hiperkalemia ; kalium dilepaskan oleh sel otot iskemik ke
sirkulasi sistemik
• Asidosis metabolic ; akibat pelepasan asam laktat dari sel
otot iskemik ke sirkulasi sistemik
• Ketidakseimbangan Kalsium dan kalium menyebabkan
aritmia jantung memperburuk kondisi penderita ( cardiac arrest ) dan asidosis metabolic memperburuk kondisi
Diagnosis
• Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Gejala dan
tanda jelas berbeda tergantung dari keparahan
crush injury .
• Trauma ringan dapat ditandai dengan adanya luka
robek, nyeri terlokasir dan ringan.
• Trauma berat dapat terlihat kerusakan hebat
dibawa kulit lokasi lesi, dan sering dijumpai
kerusakan hebat terhadap kulit, jaringan lunak , fascia, saraf, pembuluhh darah, tulang serta
Tata Laksana
• Penanganan segera ( 4-6 jam )
• Penanganan pada crush injury dapat dimulai dari tempat kejadian yaitu dengan prinsip primary survey (ABC)
terutama mempertahankan atau mengurangi perdarahan dengan cara bebat tekan sementara dilarikan ke rumah sakit
• Pemberian oksigen (O2) guna mencegah terjadinya hipoksia
jaringan serta terutama organ-organ vital
• Pasang kateter, observasi urin yang diproduksi
• Luka harus dibersihkan, debridemen, dan ditutup
dengan dressing sterile dengan kain kasa.
• Lokasi cedera diangkat lebih tinggi dari posisi
jantung akan membantu untuk membatasi edema dan mempertahankan perfusi.
• Antibiotik intravena sering digunakan guna
mencegah infeksi, obat-obatan untuk mengontrol rasa sakit ( analgetik) dapat diberikan yang sesuai.
• Amputasi dapat dilakukan jika ada kerusakan
yang sulit untuk dipertahan lagi dan kerusakan fungsi komponen yang melibatkan kerusakan kulit , soft tissue, otot, vaskularisasi,
persarafan, tendon, fascia serta tulang.
• Ujung puntung sebaiknya dilapisi oleh
jaringan kulit, subkutan, fasia dan otot yang sehat dan tidak melekat.
Komplikasi
• Hypotensi • Crush Syndrome • Renal failure • Compartmen Syndrome • Cardiac ArrestOpen fraktur
• Fraktur terbuka adalah fraktur dimana
terdapat hubungan fragmen fraktur dengan dunia luar, baik ujung fragmen fraktur
tersebut yang menembus dari dalam hingga ke permukaan kulit atau kulit dipermukaan yang mengalami penetrasi suatu objek yang tajam dari luar hingga kedalam.
Klasifikasi
• Grade I : kulit terbuka < 1 cm, bersih, biasanya dari luar ke dalam;
kontusio otot minimal; fraktur simple transverse atar short oblique.
• Grade II : laserasi > 1 cm, dengan kerusakan jaringan lunak yang
luas, kerusakan komponen minimal hingga sedang; fraktur simple transverse atau short oblique dengan kominutif yang minimal
• Grade III : kerusakan jaringan lunak yang luas, termasuk otot, kulit,
struktur neurovaskularl seringkali merupakan cidera oleh energi yang besar dengan kerusakan komponen yang berat.
• III A : laserasi jaringan lunak yang luas, tulang tertutup secara
adekuat; fraktur segmental, luka tembak, periosteal stripping yang minimal
• III B : cidera jaringan lunak yang luas dengan periosteal stirpping
dan tulang terekspos, membutuhkan penutupan flap jaringan lunak; sering berhubungan dengan kontaminasi yang massif
Penanganan
• Semua fraktur terbuka dikelola secara emergensi. • Lakukan penilaian awal akan adanya cedera lain
yang dapat mengancam jiwa.
• Pemberian antibiotik.
• Lakukan debridement dan irigasi luka. • Lakukan stabilisasi fraktur.
• Pencegahan tetanus.
• Lakukan rehabilitasi ektremitas yang mengalami
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN• Nama : Tn. Soemarni • Usia : 65 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Tegal Rejo/ Mayang • Agama : Islam
• Bangsa / Suku : Madura
• Tanggal MRS : 12 Januari 2014 • Tanggal KRS : 15 Januari 2014
II. ANAMNESIS
• Keluhan utama : Nyeri dan luka pada kaki kiri
post kecelakaan lalu lintas
• MOI :Pasien pengendara sepeda motor
ditabrak lari oleh sepeda motor lain. Helm (-), pusing (-), mual (-), muntah (-). Jam Kejadian : 10.00, jam datang : 14.30
III. PEMERIKSAAN FISIK
Primary Survey
• Airway : Patent, gurgling (-), snoring (-)
• Breathing : 20 kali/ menit, regular, ketertigalan gerak (-) • Circulation : 140/80 mmHg, 92 kali/ menit, regular
• Disability : AVPU, GCS 4-5-6 • Exposure : Head to toe
Regio Pedis Sinistra : Open fraktur digiti I,II pedis sin Degloving dorsum pedis sinistra Regio Frontoparietalis : Multivulnus abrasi
• A/ Crush Injury pedis sinistra + Open fraktur grade IIIc digiti
I pedis sinistra + degloving dorsum pedis sinistra
• P/ Infus RL, Pasang DC, debridement, Thorak Foto, Cek lab
III. PEMERIKSAAN FISIK
Secondary Survey
• A. Pemeriksaan Umum
• 1. Keadaan Umum : Lemah
• 2. Kesadaran : Composmentis • 3. Vital Sign • Tekanan Darah : 140/mmHg • Nadi : 92 x/menit • RR : 20 x/menit • Suhu : 36,6 °C
III. PEMERIKSAAN FISIK
B. Pemeriksaan khusus
Kepala
• Mata : Konjungtiva tidak anemis , sklera tidak
ikterik
• Hidung : tidak ada secret/bau/perdarahan • Telinga : tidak ada secret/bau/perdarahan
• Mulut : bibir tidak sianosis,mukosa tidak pucat
Leher
• KGB : tidak ada pembesaran • Tiroid : tidak ada pembesaran
III. PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks
Paru
• Inspeksi : Simetris, tidak ada retraksi • Palpasi : Fremitus raba normal
• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : Ves +/+ Rh Wh
-/-Jantung
• Inspeksi : ictus cordis tidak tampak • Palpasi : ictus cordis tidak teraba
• Perkusi : redup
III. PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen • Inspeksi : Cembung • Auskultasi : BU (+) Normal • Palpasi : Soepel • Perkusi : Tympani Ekstremitas• Akral Hangat + + Oedem -
-III. PEMERIKSAAN FISIK
Regio Pedis Sinistra : Open fraktur metatarsal I,II +
open fraktur phalank proksimal digiti Ipedis sinistra
Degloving dorsum pedis sinistra
Regio Frontoparietalis : Multivulnus abrasi
IV.DIAGNOSIS
Diagnosis
• Crush Injury ( Open Fraktur Phalank Proksimal
digiti I grade IIIa + Open fraktur metatarsal I grade IIIc + open fraktur metatarsal II grade IIIa)
Terapi
• Debridement + pro amputasi phalank dengan GA, • infuse RL 14tpm,
• injeksi ceftriaxon 2x1gr • antrain 3x1amp
• kalnex 1x1amp • ATS 1500 iu
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium 12/1/2014 Hematologi • Hb : 9.9 • Leu : 12.9 • Hct : 30.0 • Trombosit : 225 FAAL Ginjal • Kreatinin serum : 1.5 • BUN : 25 • Urea : 54 • Asam urat : 8.5 FAAL Hati • SGOT : 18 • SGPT : 18 • Albumin : 3.8Laporan Operasi
12/1/2014
• Dx Pre operasi : Crush Injury ( Open fraktur
metatarsal I grade IIIc + open fraktur metatarsal II grade IIIa + Open Fraktur phalank proksimal Digiti I grade IIIa)
• Dx Post operasi : Crush Injury ( Open fraktur metatarsal I grade
IIIc + open fraktur metatarsal II grade IIIa + Open Fraktur phalank proksimal Digiti I grade IIIa )
• Jenis operasi : Debridement + ORIF Internal Pinning • Uraian pembedahan :
– SAB
– Antibiotik profilaksis
– Dilakukan debridement dan ORIF internal pinning
• Instruksi Post Op:
– Injeksi Ceftriaxon 2 x 1gr – Injeksi Gentamicyn 2 x 1gr – Injeksi Ketorolac 3 x 1 ampul – Injeksi Ranitidin 2 x 1 ampul
Follow up post op
(13 januari 2014)
• S : Nyeri betis
• O : Keadaan umum : cukup
Kesadaran : Composmentis Vital sign TD : 110/70 mmHg RR : 20x/mnt Nadi : 72x/mnt Tᴼx : 37.2°C Status generalis : dbn Status Lokalis :
Look : Elasctic Bandage (+), Darah (-), Pallor/pucat (-) Feel : Tenderness (+), Paraesthesi (-),
Movement : terbatas, paralisis (-)
• A : Crush Injury ( OF Metatarsal I,II + OF phalank proksimal digiti I) post debridement + ORIF
internal pinning hari pertama + Anemia
• P : Infus RL 1500/24 jam
Transfusi PRC 2 kolf Injeksi Ketorolac 3 x 1 ampul Injeksi Ceftriaxon 2 x 1gr Injeksi Ranitidin 2 x 1 ampul Injeksi Gentamicyn 2 x 1gr Diet bebas
Hasil Laboratorium 13/1/2014 Hematologi • Hb : 7.7 • Leu : 10.3 • Hct : 23.8 • Trombosit : 209
Follow up post op
(15 januari 2014)
• S : Nyeri beis
• O : Keadaan umum : cukup
Kesadaran : Composmentis Vital sign TD : 130/60 mmHg RR : 20x/mnt Nadi : 82x/mnt Tᴼx : 36.5°C Status generalis : dbn Status Lokalis :
Look : Elasctic Bandage (+), Darah (-), Pallor/pucat (-) Feel : Tenderness (+), Paraesthesi (-),
Movement : terbatas, paralisis (-)
• A : Crush Injury ( OF Metatarsal I,II + OF phalank proksimal digiti I) post debridement + ORIF
internal pinning hari ketiga
• P : Infus RL 1500/24 jam
Injeksi Ketorolac 3 x 1 ampul Injeksi Ceftriaxon 2 x 1gr Injeksi Ranitidin 2 x 1 ampul Injeksi Gentamicyn 2 x 1gr