• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Pentingnya sumber daya manusia ini perlu disadari oleh perusahaan. Terlebih lagi di era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat dan perusahaan harus bisa bertahan untuk mencapai tujuan dan menghadapi segala perubahan yang terjadi. Untuk itu diperlukan adanya suatu manajemen yang baik untuk mengatur sumber daya manusia yang ada diperusahaan secara efektif dan efisien agar tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat terwujud. Oleh karena itu, sudah seharusnya perusahan melakukan pemeliharaan sumber daya.

Organisasi merupakan tempat berkumpulnya dua orang atau lebih yang terdiri dari berbagai macam komponen yang berbeda dan saling memiliki ketergantungan dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu (Handoko;2018:3).

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam suatu organisasi, apapun bentuk serta tujuan dari organisasinya. Semakin canggih teknologi yang digunakan tanpa didukung oleh manusia sebagai pelaksana kegiatan operasional, maka perusahaan tidak akan mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam mencapai tujuan organisasi diperlukanya koordinasi dan kerja sama antara individu organisasi. Manusia atau individu selalu berinteraksi dengan individu lainnya dengan menampilkan berbagai perilaku, baik perilaku yang

(2)

dibawa dari lahir maupun pengalaman dari pengaruh lingkungan (T.Hani Handoko (2018:3)

Perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan selalu berupaya melakukan berbagai usaha dalam mendapatkan keuntungan dan kepuasaan pelanggan. Dengan memanfaatkan modal, skill, teknologi dan memanfaatkan sumber daya yang handal dan terampil yang selalu bekerja sama demi mencapai tujuan perusahaan. Kepuasan kerja karyawan yang tidak optimal dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan sehingga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Motivasi karyawan dalam organisasi sangat penting selain lingkungan kerja, karena motivasi yang rendah dapat memengaruhi kinerja yang rendah pula. Hal ini akan menurunkan produktivitas karyawan sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaan. Sumber motivasi ada tiga faktor, yakni (1) kemungkinan untuk berkembang, (2) jenis pekerjaan, (3) apakah mereka akan merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan tempat mereka bekerja (Rivai 2014:455). Mathis dan Jackson (2011:89) mengemukakan motivasi merupakan hasrat di dalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan. Jadi motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Dengan pemahaman akan tugas-tugas yang diemban, dan pemahaman karakteristik bawahannya, maka seorang pemimpin akan dapat memberikan bimbingan, dorongan serta motivasi kepada seluruh anggotanya untuk mencapai tujuan. Jika dalam proses interaksi tersebut

(3)

berhasil dengan baik, maka seseorang akan mampu memberikan kepuasan yang sekaligus dapat meningkatkan kinerjanya. Selain itu tidak adanya alat untuk memotivasi yang menarik bagi karyawan, maka mereka akan bekerja malas-malasan, kurang kerja keras dan bertanggungjawab, sehingga pada akhirnya kinerja karyawan menjadi rendah. Di samping itu, juga diperlukannya manajemen yang baik dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan kondusif. Handoko (2018:343).

Demikian pula halnya dengan BPJS ketenagakerjaan yang merupakan salah satu badan hukum publik di Indonesia yang bertugas menyelenggarakan jaminan sosial untuk seluruh tenaga kerja di Indonesia. Visi BPJS Ketenagakerjaan adalah menjadi badan penyelenggara jaminan sosial kebanggan bangsa, yang amanah, bertatakelola baik serta unggul dalam operasional dan pelayanan. Pemberian manfaat yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja peserta BPJS Ketenagakerjaan dan atau keluarganya, serta membantu badan atau unit usaha yang mempunyai keterkaitan langsung dengan peningkatan kesejahteraan pekerja.

Untuk mencapai visi tersebut, harus dimulai dari sumber daya manusia yang ada di BPJS Ketenagakerjaan. Hal tersebut dikarenakan sumber daya merupakan salah satu hal terpenting di sebuah perusahaan. Sumber daya manusia yang memiliki kualitas dan kinerja yang baik akan menghasilkan kinerja yang berkualitas pula dalam pencapaian target yang telah ditentukan perusahaan. Sebuah perusahaan tidak akan berhasil mencapai tujuannya jika karyawan tidak bekerja dengan baik dan optimal.

(4)

Untuk mengetahui sejauh mana motivasi karyawan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bandung Suci dilakukan survey dengan responden karyawan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bandung Suci yang menunjukkan setuju sebanyak 95 % dan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 5 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 1.1 Pra Survey Motivasi Kerja karyawan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bandung Suci (Sumber : Data Perusahaan)

0 20 40 60 80 100 120 Setuju Tidak Setuju

(5)

Gambar 1.2 Motivasi Kerja dalam 3 tahun terakhir (Sumber : Data Perusahaan)

Berdasarkan hasil pengamatan sementara yang dilakukan di kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Suci bahwa dari tahun 2016 BPJS Ketenagakerjaan mencanangkan konsep Friendly Service. Konsep ini, merupakan salah satu milestone BPJS Ketenagakerjaan untuk mempercepat upaya menuju Organisasi yang menerapkan konsep World Class Service pada tahun 2018. Konsep Friendly Service adalah sebuah sistem pelayanan yang mengarah pada implementasi e-Service di seluruh Kantor Cabang, meraih penghargaan pelayanan publik, pelayanan e-payment dan e-report, pengembangan SLA layanan dan penanganan pengaduan, empowering case manager, implementasi Program JKK-RTW dan JHT, JK dan Jaminan Pensiun.

Selain konsep Friendly Service, BPJS Ketenagakerjaan juga terus menjalankan pelayanan PRIMA. PRIMA merupakan singkatan dari Peduli,

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 2016 2017 2018

(6)

Ringkas, Interaktif, Modern dan Aktif yang menjadi nilai dan perilaku dalam pelayanan BPJS Ketenagakerjaan. Terkait hal ini pula telah diatur dalam Peraturan Direksi No : PERDIR/02/020216 perubahan atas PERDIR Nomor : PERDIR/21/092015 tentang standar Pelayanan Prima BPJS Ketenagakerjaan. Bahkan, Service Blue Print sudah mulai berlaku sejak Tahun 2014. Hal ini dilakukan sebagi upaya untuk memberikan kualitas pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Semua aspek pelayanan dan lingkungan sudahmemenuhi standar yang telah ditetapkan oleh manajemen

Berikut beberapa gambaran dari lingkungan kerja BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bandung Suci :

Gambar 1.3 Ruangan Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan bandung Suci (Sumber : Data Perusahaan)

Gambar 1.4 Ruangan informasi BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci (Sumber : Data Perusahaan)

(7)

Kondisi ruang pelayanan yang dilengkapi dengan pendingin ruangan, penerangan lampu cahaya yang sangat baik dan didukung oleh personal computer

yang terbaru dalam menunjang pekerjaan karyawan.

Gambar 1.5 Ruangan Pemasaran Kantor Cabang Bandung Suci (Sumber : Data Perusahaan)

Gambar 1.6 Ruangan Pemasaran Kantor Cabang Bandung Suci (Sumber : Data Perusahaan)

(8)

Layout ruangan pemasaran yang sangat nyaman dalam melayani peserta dan penyediaan sarana dan prasarana yang seharusnya menunjang kinerja dalam pencapaian target perusahaan. Akan tetapi, hal tersebut tidak berbanding lurus dengan pencapaian target perusahaan jika kita lihat dari papan kinerja tiga tahun terakhir.

Gambar 1.7 Pra Survey Lingkungan Kerja BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bandung Suci (Sumber : Data Perusahaan)

Dari sisi lingkungan kerja dengan responden karyawan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bandung Suci menunjukkan bahwa lingkungan kerja di BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bandung Suci sudah sangat baik, dengan nilai rata-rata yang didapat secara keseluruhan yang menyatakan setuju mencapai 94 % dan yang menyatakan tidak setuju mencapai 6 %. Jika kita lihat dari trend tiga tahun terakhir lingkungan kerja BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Suci digambarkan sebagai berikut:

75 80 85 90 95 100 Tidak Setuju Setuju

(9)

Gambar 1.8 Lingkungan kerja dalam 3 tahun terakhir (Sumber : Data Perusahaan)

Dari data diatas maka dapat diambil kesimpulan seperti yang dapat dilihat pada gambar dan Tabel berikut ini :

Gambar 1.9 Kinerja Perusahaan selama tiga tahun terakhir (Sumber : Data Perusahaan)

83% 84% 85% 86% 87% 88% 89% 90% 91% 92% 93% 2016 2017 2018

Key Performance Indicator

KPI Tahun 0 20 40 60 80 100 120 Penerangan cahaya

Suhu udara Suara bising Keamanan bekerja Hubungan antar pegawai 2016 2017 2018

(10)

Tabel 1.1 Hasil Pra Survey Motivasi dan Lingkungan Kerja BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci. (Sumber : Data Perusahaan)

NO VARIABEL PERSENTASE SETUJU PERSENTASE TIDAK SETUJU 1 Motivasi 95% 5% 2 Lingkungan Kerja 94% 6%

Dari Grafik 1.1 diatas dapat dilihat terdapat penurunan kinerja perusahaan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bandung Suci pada tahun 2018, akan tetapi dari tabel 1.2 dapat dilihat variabel lingkungan kerja dan motivasi dominan dengan persentase setuju sebanyak 93 %. Yang berarti bahwa karyawan dengan lingkungan kerja sebesar 94 % dan dengan motivasi sebesar 95 %. Ternyata kinerja perusahaan mengalami penurunan di tahun 2108 dibandingkan dengan tahun 2017.

Berangkat dari masalah di atas penulis mengajukan penelitian dengan judul Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Suci).

1.2 Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Motivasi merupakan dorongan, keinginan, hasrat dan tenaga penggerak yang berasal dari diri manusia untuk berbuat atau untuk melakukan sesuatu (Wursanto, 2015:301). Jadi pada dasarnya apabila perusahaan ingin meraih kinerja yang optimal sesuai dengan target yang telah di tentukan maka perusahaan

(11)

haruslah memberikan motivasi pada karyawan agar karyawan mau dan rela mencurahkan tenaga dan pikiran yang dimiliki demi pekerjaan. Persoalan dalam memotivasi karyawan tidak mudah karena dalam diri karyawan terdapat keinginan, kebutuhan dan harapan yang berbeda antara satu karyawan dengan karyawan lain. Jadi apabila manajemen dapat memahami persoalan motivasi dan mengatasinya maka perusahaan akan mendapatkan kinerja karyawan yang optimal sesuai dengan standar yang di tentukan. Lingkungan kerja dapat menciptakan hubungan kerja yang mengikat antara orang-orang yang ada didalam lingkungannya. Oleh karena itu, hendaknya diusahakan agar lingkungan kerja harus baik dan kondusif karena lingkungan kerja yang baik dan kondusif menjadikan karyawan merasa betah berada di ruangan dan merasa senang serta bersemangat untuk melaksanakan tugas-tugasnya sehingga kepuasan kerja akan terbentuk dan dari kepuasan kerja karyawan tersebut maka kinerja karyawan juga akan meningkat.

Mengingat pentingnya motivasi dan lingkungan kerja dalam meningkatkan kerja karyawan, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai motivasi, lingkungan kerja, serta pengaruhnya dalam meningkatkan kerja karyawan. Apakah motivasi dan lingkungan kerja tersebut berpengaruh dalam meningkatkan kerja karyawan dan berimplikasi terhadap kinerja BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci ataukah tidak memiliki pengaruh sama sekali. Penelitian ini dilakukan pada BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci. Hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk thesis dengan judul “Pengaruh

(12)

Motivasi dan Lingkungan Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan”. (studi pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bandung Suci).

1.2.2 Pembatasan Masalah

Penelitian ini membatasi pada obyeknya yaitu Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Karenanya, variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dibatas pada motivasi kerja karyawan, Lingkungan Kerja BPJS Ketenagakerjaan, pengaruhnya dalam kinerja karyawan. Pembatasan ini dilakukan karena variabel tersebut yang diduga berperan dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan serta implikasinya kepada kinerja karyawan.

Selain itu, penelitian ini juga membatasi dalam segi waktu penelitian yaitu sampai bulan Juli 2019. Dan unit analisis serta observasi dari penelitian ini dibatasi pada karyawan BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci.

1.2.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat diidentifikasi permasalahannya yaitu :

1. Seberapa besar pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci.

2. Seberapa besar pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci.

3. Seberapa besar pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci.

(13)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci. .

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Implikasi Akademik

Peneltian ini dapat mengungkapkan pengaruh motivasi dan lingkungan kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan di BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci.

2. Implikasi Manajerial

Penelitian ini dapat menjadi gagasan pemikiran, saran dan juga masukan kepada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung Suci terkait motivasi, lingkungan kerja dan kinerja karyawan.

Gambar

Gambar 1.1 Pra Survey Motivasi Kerja karyawan  BPJS Ketenagakerjaan Kantor  Cabang Bandung Suci (Sumber : Data Perusahaan)
Gambar 1.2 Motivasi Kerja dalam 3 tahun terakhir (Sumber : Data Perusahaan)
Gambar 1.3 Ruangan Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan bandung Suci  (Sumber : Data Perusahaan)
Gambar 1.5 Ruangan Pemasaran Kantor Cabang Bandung Suci  (Sumber : Data Perusahaan)
+4

Referensi

Dokumen terkait

5 tahun 1962 yang mengatur dasar-dasar untuk mendirikan Perusahaan Daerah (Lembaran Negara tahun 1962 No. Dengan adanya undang-undang ini, maka Daerah dapat mendirikan

Perbedaan jumlah individu banteng pada tipe vegetasi ini dapat dimungkinkan karena banteng di TNUK telah mengalami perubahan perilaku pakan yaitu yang pada awalnya banteng

Farid dari PT Garuda Indonesia SBU Cargo (2014) menyebutkan bahwa untuk mendapatkan market share yang besar di industri nya, perusahaan harus berinvestasi baik

1) Dengan adanya sistem pemasaran berbasis web, dapat mempermudah para pelanggan untuk memperoleh informasi dan melakukan pemesanan produk kapan pun dan dimana. 2) Penerapan

MODEL SIMUkASl PEWGENDALlAN PERSEDIAAN LDACdAN BAKU BBMTUK

Proses yang dilakukan dalam mengatasi masalah ini adalah yang pertama melakukan kampanye melalui persebaran modul yang sudah dibuat oleh peneliti yang berisikan

Peluang untuk peningkatan produksi kedelai cukup besar karena sumberdaya lahan Indonesia dengan luas daratan sekitar 188,2 juta ha, sekitar 94,1 juta ha di antaranya merupakan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) pada mata pelajaran