• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nur Dinah Fauziah Amalia Tulmafiroh Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nur Dinah Fauziah Amalia Tulmafiroh Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto Abstract"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Waqf Linked Sukuk Untuk Memberdayakan

70 | Jurnal Al-Tsaman

ANALISIS WAQF LINKED SUKUK UNTUK MEMBERDAYAKAN TANAH YANG TIDAK PRODUKTIF

Nur Dinah Fauziah Amalia Tulmafiroh

Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto amaliatulmaghfiroh@gmail.com

Abstract

Waqf has a higher flexibility compared to zakat so that the scholars perform ijtihad by developing a form of waqf according to the needs of the times. There are so many donated land in Indonesia, but the quality of empowerment has not been maximized. Given, there are still a lot of abandoned land due to lack of funds and guidance to the managers. The presence of sukuk in 2002 was a breakthrough in the development of the capital market in Indonesia because it became an alternative bond instrument for companies that were a source of external funds. Waqf is defined as the retention of property rights over material objects ( al-'ain) for the purpose of providing benefits or benefits (al-manfa'ah). And waqf serves to realize the potential and economic benefits of waqf property for the benefit of worship and to advance the welfare of the people. Meanwhile, a sukuk is a long-term securities based on sharia principles issued by the issuer to sukuk holders which obliges the issuer to pay income to sukuk holders in the form of profit sharing / margin /fee as well as repaying the sukuk at maturity. This research approach is a qualitative approach with a literature approach. To empower unproductive land waqf nadzir waqf in collaboration with financial institutions in Indonesia to turn unproductive land into productive land, such as building hospitals, mosques, madrasas, Islamic boarding schools, roads, and other infrastructure. So that the land becomes more beneficial for all mankind.

Keywords : Waqf Linked Sukuk, Land Waqf, Productive Waqf.

Abstrak

Wakaf memiliki fleksibilitas lebih tinggi dibandingkan dengan zakat sehingga para ulama berijtihad dengan mengembangkan bentuk wakaf sesuai kebuthan zaman. Tanah wakaf di indonesia begitu banyak tapi belum maksimal kwalitas pemberdayaannya. Mengingat, masih banyak tanah yang terbengkalai karena kekurangan dana serta pembinaan pada para pengelolanya. Kehadiran sukuk pada tahun 2002 merupakan terobosan dalam perkembangan pasar modal di Indonesia karena menjadi alternatif instrumen obligasi bagi perusahaan-perusahaan yang merupakan sumber dana eksternal. Wakaf diartikan sebagai penahanan hak milik atas materi benda (al-‘ain) untuk tujuan menyedekahkan manfaat atau faedahnya ( al-manfa’ah). Dan wakaf berfungsi untuk mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umat. Sedangkan Sukuk adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan oleh emiten kepada pemegang sukuk yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegan sukuk berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dan sukuk pada saat jatuh tempo. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan

(2)

Analisis Waqf Linked Sukuk Untuk Memberdayakan

Jurnal Al-Tsaman | 71 pendekatan literatur. Untuk meberdayakan wakaf tanah yang tidak produktif nadzir wakaf bekerjasama dengan lembaga keuangan di indonesia untuk menjadikan tanah yang tidak produktif menjadi tanah yang produktif seperti pembanguna rumah sakit, masjid, madrasah, pesantren, jalan, dan untuk infrastruktur lainnya. Sehingga tanah tersebut menjadi lebih bermanfaat bagi semua umat manusia.

Kata kunci : Waqf Linked Sukuk, Wakaf Tanah, Wakaf Produktif.

PENDAHULUAN

Wakaf merupakan bentuk amal jariah dari agama Islam yang mengajarkan untuk mengembangkan harta secara amanah dan bermanfaat. Wakaf memiliki fleksibilitas lebih tinggi dibandingkan dengan zakat sehingga para ulama berijtihad dengan mengembangkan bentuk wakaf sesuai kebuthan zaman.Akan tetapi, lembaga wakaf salama ini dianggap sebagai lembaga nirlaba yang tidak berkosentrasi pada profit oriented, dan hanya fokus pada masalah ibadah sehingga pengembangannya hanya berhenti dalam pembangunan tempat ibadah saja. Saat ini wakaf memainkan peran ekonomi dan sosial yang sangat penting dalam sejarah islam, wakaf berfungsi sebagai sumber pembiayaan bagi masjid, sekolah, pengajian dan penelitian, rumah sakit, pelayanan sosial dan pertahanan. Indonesia memiliki tanah wakaf yang sangat besar, berikut ini datanya:

(3)

Nur Dinah Fauziah Amalia Tulmafiroh

72 | Jurnal Al-Tsaman

Di tahun 2012 tanah wakaf di Indonesia mencapai 3,4 miliar meter persegi yang tersebar di 420.003 lokasi seluruh Indonesia, dan di tahun 2015 menurut Kepala Devisi Pengelolaan dan Pemberdayaan Wakaf tercatat seluas 4,2 miliar meter persegi di 42.3000 lokasi, serta dari data diatas pada tahun 2016 luas tanah meningkat menjadi 4,36 miliar meter persegi. Di tahun 2018 tanah wakaf di Indonesia tercatat mencapai 4 952 525 00 meter persegi dengan jumlah 335 300 lokasi, dimana 121 046 belum memiliki sertifikat wakaf dan 214 254 sudah memiliki sertifikat wakaf. Setaiap tahun terus terjadi kenaikan jumlah tanah yang signifikan. Tanah wakaf yang seluas ini merupakan aset potensi yang menjanjikan keuntungan yang sangat besar jika dikembangkan secara produktif. Keuntungan dari hasil wakaf tanah tersebut dapat digunakan untuk program kesejahteraan masyarakat, seperti pengentasan kemiskinan, bantuan pendidikan, bantuan kesehatan, penyediaan rumah murah bagi rakyat yang tidak mampu.

Di era globalisasi ini dengan tantangan ekonomi yang terus menuntut persaingan, melahirkan dampak tingginya angka kemiskinan. Di Indonesia Badan Pusat Stastik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin Indonesia pada maret 2017 mencapai 27,77 juta orang, bertambah 6,90 ribu orang dibandingkan dengan september 2016 sebanyak 27,76 juta orang. Islam sebagai agama rahmatal lil’alamin sehingga tidak hanya mengatur tentang ibadah saja, namun sekaligus memiliki nilai ekonomi yang memberikan manfaat kepada banyak manusia.

Tanah wakaf di Indonesia begitu banyak tapi belum maksimal kwalitas pemberdayaannya. Mengingat, masih banyak tanah yang terbengkalai karena kekurangan dana serta pembinaan pada para pengelolanya. Hal tersebut menyebabkan banyak tanah wakaf yang tidak produktif dan bahkan di biarkan saja. Dari banyaknya tanah wakaf yang tidak produktif, sehingga pada awal 2017 Bank Indonesia bekerjasama dengan kementrian BUMN meluncurkan model sukuk linked waqaf yang merupakan inovasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset waqf linked sukuk.1

Kehadiran sukuk pada tahun 2002 merupakan terobosan dalam perkembangan pasar modal di Indonesia karena menjadi alternatif instrumen obligasi bagi perusahaan-perusahaan yang merupakan sumber dana eksternal. Dalam perkembanganya di tanah air, sukuk juga

1 Siska Lis Sulistiani, “Analisis Hukum Islam Terhadap Pengembangan Wakaf Berbasis Sukuk Untuk Pemberdayaan Tanah Yang Tidak Produktif”, Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan, Vol. 18, No.2 (2018), 176-178.

(4)

Analisis Waqf Linked Sukuk Untuk Memberdayakan

Jurnal Al-Tsaman | 73 diproyeksi akan menjadi salah satu andalan pemerintah untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur yang menjadi salah satu agenda utama Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

Sebagai salah satu instrumen pembiayaan jangka panjang, sukuk dapat dikatakan sudah menjadi alternatif memperoleh dana dan investasi dan proyek bagi pemerintah dan perusahaan. Pada 2012 total penerbitan project based sukuk (PBS) telah mencapai 81,17 triliun, dari total penerbitan sukuk negara sebesar 380,21 triliun, nilai sukuk korporasi sebesar 14,66 triliu. Pada September 2015 nilai sukuk pemerintah berjumlah 298 triliun atau 36 kali lipat dari sukuk korporasi yang bernilai 8,28 triliun.2

Pada tahun 2019 total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia mencapai 29 emisi. Jumlah itu berasal dari 20 emiten dengan nilai 29,84 triliun. Dan berdasarkan data BEI hingga tanggal 24 April 2019, emisi terbaru berasal dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau yang dikenal dengan nama Eximbank. Eximbank merilis obligasi berkelanjutan IV tahap IV dan sukuk Mudharabah berkelanjutan I tahap III. Dari dua jenis surat utang itu, masing-masing memiliki nilai emisi 3,86 triliun untuk obligasi berkelanjutan IV tahap IV dan 441 miliar untuk sukuk mudharabah berkelanjutan I tahap III. Dengan pencatatan Eximbank, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI

2 Ima Maspupah, “Penguatan Islam Melalui Optimalisasi Wakaf Berbasis Sukuk”, Journal of Islamic

(5)

Nur Dinah Fauziah Amalia Tulmafiroh

74 | Jurnal Al-Tsaman

berjumlah 401 emisi dengan nilai nominal outstanding 424,12 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 117 Emiten. Dominasi SBSN atas sukuk korporasi sepertinya akan terus berkelanjutan di periode berikutnya mengingat banyaknya proyek infrastruktur yang pendanaannya berasal dari penerbitan sukuk oleh pemerintah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).3

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh Abozaid dan Al-Jarhi nilai aset yang dijual hampir dari seluruh penerbitan sukuk tidak sesuai dengan harga pasar, melainkan lebih tinggi atau lebih rendah dari harga pasar, yang disesuaikan dengan jumlah dana yang diinginkan oleh penerbit sukuk. Jika penerbitan sukuk benar-benar adanya transaksi jual-beli kepemilikan aset, pada saat eksekusi penjualan aset, nilai aset harus sesuai dengan harga pasar. Oleh karena itu, observasi ini menunjukkan bahwa sukuk yang diterbitkan tidak didukung oleh aset riil melainkan hanyalah sebagai alat untuk meminjam uang seperti surat obligasi lainnya. Akibat dari tidak adanya aset, saat terjadi sukuk defaults, pemegang sukuk hanya mendapatkan sisa jumlah jaminan yang dijanjikan oleh penerbit sukuk, dan jika ada surplus dari nilai aset, pemegang sukuk tidak mendapatkan surplus dari aset sukuk tersebut.4

Dari pemanfaatan akad sukuk yang berkembang di Indonesia dalam rangka memberdayakan banyaknya tanah wakaf yang tidak produktif, maka para ekonomi muslim mencoba mengintegrasikan konsep wakaf yang memiliki banyak nilai sosial ekonomi dengan konsep sukuk yang sampai saat ini masih menuai perbedaan pendapat dikalangan ulama. Mengingat konsep wakaf itu harus berkembang secara produktif, namun harus dengan konsep akad yang tidak diharamkan dalam Islam sehingga dapat tercapai tujuan kebaikan yang berlandaskan syari’ah.5

Dari latar belakang di atas, maka peneliti akan membahan penelitian dengan judul “Analisis Waqf linked sukuk Untuk Memberdaya Tanah yang Tidak Produktif”

3 Bareksa, “Apa Kabar Penerbitan Sukuk Korporasi Tahun 2019”, dalam

https://www.bareksa.com/id/text/2019/04/26/apa-kabar-penerbitan-sukuk-korporasi-tahun-2019-ini-datanya/22146/news (23 Januari 2020)

4 Ima Maspupah, “Penguatan Islam Melalui Optimalisasi Wakaf Berbasis Sukuk”, Journal of Islamic

Economics Lariba, Vol. 2, No. 2 (2016), 27.

5 Siska Lis Sulistiani, “Analisis Hukum Islam Terhadap Pengembangan Wakaf Berbasis Sukuk Untuk Pemberdayaan Tanah Yang Tidak Produktif”, Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan, Vol. 18, No.2 (2018), 180.

(6)

Analisis Waqf Linked Sukuk Untuk Memberdayakan

Jurnal Al-Tsaman | 75

KAJIAN TEORI

Secara etimologi, wakaf berasal dari perkataan Arab “Waqf” yang berarti “al-Habs”. Ia merupakan kata yang berbentuk masdar yang pada dasarnya berarti menahan, berhenti, atau diam. Apabila kata tersebut dihungkan dengan harta seperti tanah, binatang dan yang lain. Ia berarti pembekuan hak milik untuk faedah tertentu.

Sebagai satu istilah dalam syariah Islam, wakaf diartikan sebagai penahanan hak milik atas materi benda (al-‘ain) untuk tujuan menyedekahkan manfaat atau faedahnya (al-manfa’ah). Sedangkan dalam buku-buku fikih, para ulama berbeda pendapat dalam memberi pengertian wakaf. Perbedaan tersebut membawa akibat yang berbeda pada hukum yang ditimbulkan. Di Indonesa terdapat banyak benda wakaf, baik wakaf benda bergerak atau benda tak bergerak. Di Indonesia sendiri, saat ini wakaf mendapat perhatian yang cukup serius dengan dietrbitkannya Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf dan PP No.42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaannya.

Dan wakaf berfungsi untuk mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umat. Adapun lembaga yang menaungi wakaf di Indonesia adalah Badan Wakaf Indonesia (BWI). BWI adalah lembaga independen untuk mengembangkan perwakafan di Indonesia yang dalam melaksanakan tugasnya bersifat bebas dari pengaruh kekuasaan manpun, serta bertanggung jawab kepada masyarakat.6

Sukuk adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan oleh emiten kepada pemegang sukuk yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegan sukuk berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dan sukuk pada saat jatuh tempo. Dengan demikian pemegang sukuk akan mendapatkan keuntungan bukan dalam bentuk bunga melainkan dalam bentuk bagi hasil/margin/fee.7

Sejauh ini sukuk diatur dalam Fatwa DSN MUI, antara lain Fatwa DSN MUI No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah, No. 41/DSN-MUI/III/2004

6 Andri Soemitra, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, (Jakarta: Kencana, 2016), 460. 7

(7)

Nur Dinah Fauziah Amalia Tulmafiroh

76 | Jurnal Al-Tsaman

tentang Obligasi Syariah Ijarah, dan No. 59/DSN-MUI/V/2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi.

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan pendekatan literatur. Yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi keputusan yaitu jenis penelitian yang data-datanya diperoleh dari buku, kitab, majalah, surat kabar, jurnal dan catatan lainnya yang memiliki relevensi dengan permasalahan yang akan dibahas. Dalam penelitian ini, pengelolaan data hanya ditunjukkan pada analisis data secara deskriptif kualitatif, dimana materi atau bahan-bahan tersebut untuk selanjutnya akan dipelajari dan dianalisis, sehingga dapat diketahui taraf sikronisasinya, kelayakan normal, dan pengajuan gagasan-gagasan yang baru.

PEMBAHASAN

Berdasarkan perkembangan sejarah islam dari masa Nabi Muhammad SAW sampai sekarang menunjukkan wakaf harus dapat dikelola dengan baik, sebab kemajuan yang dicapai oleh kaum muslimin di berbagai negara tidak lepas dari peran wakaf. oleh sebab itu pengelolaan wakaf merupakan peluang dan sekaligus tantangan bagi umat islam.

Tumbuhnya kesadaran umat Islam akan pentingnya sistem ekonomi syariah, bank-bank syariah, lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan syariah merupakan potensi peluang kerjasama untuk pengembangan kesejahteraan umat Islam melaui ta’awun dan kerjasama.8 Tantangan umat Islam untuk mengelola tanah wakaf antara lain disebabkan oleh anggapan sebagian besar umat Islam tentang wakaf itu hanya berupa tanah dan bangunan, masjid, mushollah dan pendidikan. Padahal wakaf bisa berupa benda tidak bergerak dan benda bergerak seperti uang, saham, sertifikat, kendaraan, hak paten dan hak-hak lain sesuai dengan syariah dan perundang-undangan.

Penanganan wakaf di Indonesia belum secara produktif. Sebagai contoh, di sekeliling kita banyak sekali tanah wakaf yang diatasnya dibangun masjid, mushollah atau madrasah dengan menyisikan beberapa meter tanah kosong. Tanah kosong dan luas inilah bisa dibangun

8 Ahmad Muslich, “Peluang dan Tantangan dalam Pengelolaan Wakaf”, Muaddib, Vol. 06, No. 02(Juli-Desember 2016), 212.

(8)

Analisis Waqf Linked Sukuk Untuk Memberdayakan

Jurnal Al-Tsaman | 77 gedung pertemuan, untuk disewakan kepada masyarakat umum. Sedangkan hasil dari penyewaan gedung tersebut dapat digunakan untuk memlihara masjid, mushollah atau madrasah.

Pemberdayaan wakaf seperti ini, dengan sendirinya akan menciptakan lapangan kerja baru, citra Islam akan semakin positif, mengubah posisi dari “tangan di bawah menjadi tangan di atas” dan keuntungan sosial lainnya. Oleh sebab itu para nadzir wakaf berpikir keras untuk dapat memberdayakan tanah-tanah wakaf yang bernilai ekonomis tinggi dalam rangka menggapai tujuan itu sendiri yaitu penekanan akan arti pentingnya pemanfaatan bagi umat manusia. Wakaf menjadi solusi bagi pengembangan harta produktif di tengah-tengah masyarakat dan solusi dari kerakusan pribadi dan wewenang pemerintah secara bersama.

Wakaf secara khusus dapat membantu kegiatan masyarakat umum sebagai bentuk kepedulian terhadap umat dan generasi yang akan datang. Kegiatan sosial seperti ini telah dilegalkan dalam syariat Islam sebagai kebutuhan manusia, bukan saja terbatas pada kaum muslimin, tatapi juga bagi masyarakat non-muslim. Dalam hukum Islam dibenarkan wakaf non-muslim untuk keturunannya, akan tetapi disyaratkan bagi keturunan yang muslim untuk tidak mengambil wakf tersebut.9

Pada saat ini, model-model pembiayaan bertambah banyak, seiring dengan kemunculan lembaga keuangan Islam, sehingga memungkinkan nazir untuk mengadakan kerja sama dengan lembaga keuangan Islam dengan pembiayaan tanah wakaf atau dengan menggalang dana dari masyarakat dengan menggunakan model wakaf uang, wakaf saham atau wakaf amal kolektif, maupun wakaf sukuk. Sehingga dengan adanya wakaf sukuk ini sebagai bagian dari bentuk pembiayaan terhadap banyaknya tanah yang tidak produktif karena terhalang salah satunya karena aspek pendanaan maupun administratif. Maka dari itu pemerintah menerbitkan sukuk wakaf. Model sukuk wakaf diluncurkan oleh Bank Indonesia bekerjasama dengan Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, Badan Wakaf Indonesia (BWI), dan perwakilan

9 Ima Maspupah, “Penguatan Islam Melalui Optimalisasi Wakaf Berbasis Sukuk”, Journal of Islamic

(9)

Nur Dinah Fauziah Amalia Tulmafiroh

78 | Jurnal Al-Tsaman

BUMN meluncurkan model sukuk linked wakaf yang merupakan inovasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset Wakaf dengan Sukuk.10

Waqf linked sukuk adalah sebuah intrumen investasi syariah yang bersifat sosial dimana wakaf uang yang dikumpulkan oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) selaku nadzir melalui Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) yang kemudian dikelola dan diterapkan pada instrumen Sukuk Negara atau SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) yang diterbitkan oleh Kementrian Keuangam (Kemenku). Pertama kali diluncurkan pada Desember 2018 bertepatan dengan acara OMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Pulau Bali. Alasan diterbitkannya waqf linked sukuk menjadi alternatif yang menarik. Dari sudut pandang pemerintah, waqf linked sukuk merupakan sumber dana alternatif dengan margin yang murah dan penerbitannya tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Daerah (APBN/APBD). Dan juga akan mengurangi ketergantungan utang luar negeri serta menstabilkan ekonomi makro. Sementara itu menurut sudut pandang masyarakat, instrumen ini manarik karena merupakan intrumen investasi sekaligus beramal yang aman dan dijamin pemerintah. Serlain itu, masyarakat juga dapat memastikan objek pembangunan dari dana ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Proses pembelian sukuk bisa dilakukan kapanpun selama jumlah dana yang disepakati dengan Kementerian Keuangan sudah terkumpul. Saat ini sudah difasilitasi melalui akses langsung di Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) baik secara online maupun datang langsung ke kantor. Hingga saat ini partisipasi masyarakat masih cukup rendah. Dana yang terkempul di Bank BNI Syariah pada 5 Juli 2019 yang terkumpul senilai Rp 52.270.100 dengan 47 wakif. Sementara dana yang terkumpul di Bank Muamalat pada 22 Mei 2019 yang terkumpul senilai Rp 62.244.101.11

Waqf linked sukuk dipraktekkan di negara maju seperti Singapura dan Saudi Arabia. Pembangunan semula aset wakaf yang terletak di Bencoolen Singapura merupakan percobaan

10 Siska Lis Sulistiani, “Analisis Hukum Islam Terhadap Pengembangan Wakaf Berbasis Sukuk Untuk Pemberdayaan Tanah Yang Tidak Produktif”, Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan, Vol. 18, No.2 (2018), 183-185.

11 Nurlaili Adkhi Rizfa Faiza, “Cash Waqf Linked Sukuk Sebagai Pembiayaan Pemulihan Bencana Alam di Indonesia”, dalam

http://digilib.uinsby.ac.id/33325/3/Nurlaili%2520Adkhi%2520Rizfa%2520Faiza_F52417140.pdf (1 Februari 2020)

(10)

Analisis Waqf Linked Sukuk Untuk Memberdayakan

Jurnal Al-Tsaman | 79 pertama yang dilakukan oleh MUIS dengan menggunakan sukuk musyarakah sebagai kaidah pembaiyaan pembangunan. Tabungan dana wakaf juga membuat sumbangan berupa tanah wakaf beserta sejumlah bantuan keuangan yang keseluruhannya berjumlah 4.719 juta. Tabungan dana wakaf telah menyumbangkan sebuah tanah wakaf yang hendak di bangun yang bernilai 3,18 juta serta uang tunai sebanyak 1.539 juta. Begitupula dengan hotel Zam-zam yang ada di Mekkah bernilai USD 390 juta yang dibangun diatas tanah wakaf Raja Abdul Aziz yang berukuran 91.326 kaki persegi. Adapun yang dapat digunakan untuk mengelola wakaf produktif dapat berupa investasi langsung pada sektor riil maupun instrumen moneter.12

Sukuk berbasis wakaf merupakan sebuah inovasi dalam memberdayakan banyaknya asset wakaf yang tidak produktif di Indonesia. Karena seharusnya wakaf terus berkembang dan menghasilkan manfaat tanpa mengurangi inti dari asset awal wakaf. Wakaf berbasis sukuk terbagi menjadi 2 akad yang berbeda yaitu pertama, wakaf. Wakaf yang dibangun atas akad

tabarru atau akad yang bersifat sosial, tidak adanya imbal hasil yang bersifat materi yang diharapkan untuk wakif melainkan mengharapkan semata-mata ridha Allah SWT dan kemaslahatan hasil wakaf untuk umat yang dikelola melalui nadzir. Kedua, sukuk. Sukuk yang dibangun diatas akad ijarah yang memiliki sifat bisnis. Dari kedua tujuan akad yang berbeda dari wakaf berbasis sukuk dikolaboraskan demi nilai maslahah yang lebih besar.13

Dalam perkembanganya di tanah air, sukuk juga diproyeksi akan menjadi salah satu andalan pemerintah untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur yang menjadi salah satu agenda utama Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Sebagai salah satu instrumen pembiayaan jangka panjang, sukuk dapat dikatakan sudah menjadi alternatif memperoleh dana dan investasi dan proyek bagi pemerintah dan perusahaan. Oleh sebab itu, untuk meberdayakan wakaf tanah yang tidak produktif nadzir wakaf bekerjasama dengan lembaga keuangan di indonesia untuk menjadikan tanah yang tidak produktif menjadi tanah yang produktif seperti pembanguna rumah sakit, masjid, madrasah, pesantren, jalan, dan untuk infrastruktur lainnya. Sehingga tanah tersebut menjadi lebih bermanfaat bagi semua umat manusia.

12 Ima Maspupah, “Penguatan Islam Melalui Optimalisasi Wakaf Berbasis Sukuk”, Journal of Islamic

Economics Lariba, Vol. 2, No. 2 (2016), 35.

13 Siska Lis Sulistiani, “Analisis Hukum Islam Terhadap Pengembangan Wakaf Berbasis Sukuk Untuk Pemberdayaan Tanah Yang Tidak Produktif”, Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan, Vol. 18, No.2 (2018), 187.

(11)

Nur Dinah Fauziah Amalia Tulmafiroh

80 | Jurnal Al-Tsaman

PENUTUP

Wakaf secara khusus dapat membantu kegiatan masyarakat umum sebagai bentuk kepedulian terhadap umat dan generasi yang akan datang. Kegiatan sosial seperti ini telah dilegalkan dalam syariat Islam sebagai kebutuhan manusia, bukan saja terbatas pada kaum muslimin, tatapi juga bagi masyarakat non-muslim.

Sukuk berbasis wakaf merupakan sebuah inovasi dalam memberdayakan banyaknya asset wakaf yang tidak produktif di Indonesia. Karena seharusnya wakaf terus berkembang dan menghasilkan manfaat tanpa mengurangi inti dari asset awal wakaf. Dalam perkembanganya di tanah air, sukuk juga diproyeksi akan menjadi salah satu andalan pemerintah untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur yang menjadi salah satu agenda utama Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

(12)

Analisis Waqf Linked Sukuk Untuk Memberdayakan

Jurnal Al-Tsaman | 81

DAFTAR PUSTAKA

Bareksa. “Apa Kabar Penerbitan Sukuk Korporasi Tahun 2019”, dalam

https://www.bareksa.com/id/text/2019/04/26/apa-kabar-penerbitan-sukuk-korporasi-tahun-2019-ini-datanya/22146/news (23 Januari 2020)

Faiza, Nurlaili Adkhi Rizfa. “Cash Waqf Linked Sukuk Sebagai Pembiayaan Pemulihan Bencana Alam di Indonesia”, dalam

http://digilib.uinsby.ac.id/33325/3/Nurlaili%2520Adkhi%2520Rizfa%2520Faiza_F524 17140.pdf (1 Februari 2020)

Maspupah, Ima. “Penguatan Islam Melalui Optimalisasi Wakaf Berbasis Sukuk”, Journal of Islamic Economics Lariba, Vol. 2, No. 2 (2016).

Muslich, Ahmad. “Peluang dan Tantangan dalam Pengelolaan Wakaf”, Muaddib, Vol. 06, No. 02(Juli-Desember 2016).

Proff. Dr. H. Alma, Buchari. “Manajemen Bisnis Syariah”, (Bandung: Alfabeta, CV, 2016) Soemitra, Andri. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, (Jakarta: Kencana, 2016)

Sulistiani, Siska Lis. “Analisis Hukum Islam Terhadap Pengembangan Wakaf Berbasis Sukuk Untuk Pemberdayaan Tanah Yang Tidak Produktif”, Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan, Vol. 18, No.2 (2018).

Referensi

Dokumen terkait

Institut Pesantren KH. Abdul Chalim melalui PPTI membuka segala bentuk pelatihan dan kerjasama yang berhubungan dengan TIK. Tujuan dari pelatihan atau kerjasama

Demikian juga halnya dengan orang tua subjek penelitian di Desa Lamdom, melalui komunikasi antara orang tua dan anak dapat memberikan pemahaman tentang pengguaan

Tanggap bibit terhadap keefektifan prototipe pupuk organo-kimia menghasilkan pertumbuhan vegetatif (tinggi, jumlah daun,.. dan diameter batang) yang lebih baik apabila

Nasional di lingkungan Kemhan dan TNI Kabaranahan 2008 Hardcopy/ Softcopy Sampai dengan ada revisi Permenhan Nomor 18 Tahun 2008 Tanggal 8 Oktober 2008..

D~ri perbedaan pengukuran yang dilakukan oleh kedua instpnsi tersebut adalah aktivitas pada energi gamma dapat ditentukan kinerja suatu labora- torium penguji yang

Perhatikan gambar 3B, gambar tersebut merupakan hasil penghapusan suatu obyek pada bagian tertentu dengan menggunakan fasilitas flyout …. Perhatikan gambar 3C, gambar

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena berkat dan rahmad-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Perancangan Elektronik

Hasil paper ini menunjukkan Sukuk Linked Wakaf dapat menjadi solusi dalam mengoptimalkan aset wakaf agar menjadi produktif sekaligus berkontribusi dalam