• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN ENERGI SUB BIDANG BATUBARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKEMA SERTIFIKASI BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN ENERGI SUB BIDANG BATUBARA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LSP USER PLN 2015 1

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN ENERGI SUB BIDANG BATUBARA

1. LATAR BELAKANG

1.1 Dalam rangka masyarakat ekonomi ASEAN pada Desember 2015 bahwa tenaga kerja memerlukan rekognisi kompetensi melalui sertifikat kompetensi

1.2 Berdasarkan Undang-Undang No. 30 Tahun 2009 Pasal 44 ayat 6 bahwa “setiap tenaga

teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi”

1.3 Tuntutan perseroan untuk memastikan tidak ada gap kompetensi antara kebutuhan kompetensi jabatan dengan kompetensi pegawai melalui sertifikat kompetensi

2. RUANG LINGKUP PENERAPAN

2.1 Kompetensi Petugas analisa kualitas batubara

2.2 Lingkup penggunaan: melaksanakan analisa kualitas batubara 3. TUJUAN SKEMA SERTIFIKASI

3.1 Memastikan kompetensi petugas yang melaksanakan analisa kualitas batubara sesuai dengan tuntutan industri, Tuntutan profesi serta tuntutan pasar/konsumen.

3.2 Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh LSP dan asesor 4. ACUAN NORMATIF

4.1 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

4.2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi

4.3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional

4.4 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

4.5 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional

4.6 UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan

4.7 SK DIR No.254.K/DIR/2012 Tanggal 30 Mei 2012 tentang Tanggungjawab dan Tugas pokok pemegang jabatan pada DIVISI BATUBARA

(2)

LSP USER PLN 2015 2

5. KEMASAN/PAKET KOMPETENSI

5.1 Jenis Kemasan : Klaster (KTL.ELU.41.307.K1.2013)

Analisa Kualitas Batubara HGI, Komposisi Abu dan Titik Leleh Abu 5.2 Rincian Unit Kompetensi :

KODE UNIT JUDUL UNIT

ASTM D409 Melaksanakan Penentuan HGI

ASTM D3682 Melaksanakan Penentuan Komposisi Abu (SiO2, Al2O3, Fe2O3, CaO,

MgO, K2O, Na2O, TiO2)

ASTM D1857 Melaksanakan Penentuan Titik Leleh Abu 6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI

6.1 Bekerja di bidang analisa kualitas batubara

6.2 Pendidikan formal minimal SLTA / Setara ( diutamakan SMK Kimia / SMA IPA ) 6.3 Bersertifikat pelatihan yang berkaitan dengan analisa kualitas batubara

6.4 Berbadan sehat dan tidak buta warna

6.5 Bagi calon asesi yang memiliki pengalaman kerja dibidang yang akan diujikan lebih dari 6 bulan, dilakukan pengaturan sebagai berikut :

6.5.1 Calon asesi yang memiliki pengalaman kerja dibidang yang akan diujikan 6 bulan – 5 tahun dilakukan metode uji kompetensi yaitu uji observasi, uji lisan dan uji tulis 6.5.2 Calon asesi dengan pengalaman kerja dibidang yang akan diujikan 5 tahun ke atas

dilakukan asesmen kompetensi melalui metode uji portofolio, dalam hal ini asesi wajib melampirkan portofolio :

a. Surat rekomendasi dari atasan dan pelanggan/pengguna jasa

b. Log book / log sheet / worksheet dan laporan hasil kerja asesi dalam jangka waktu 1 tahun terakhir

6.5.3 Calon asesi yang memilki pengalaman kerja dibidang yang akan diujikan diatas 5 tahun yang memiliki portofolio namun belum memenuhi bukti kompetensi VATM, maka harus mengikuti uji lisan

6.5.4 Calon asesi yang memilki pengalaman kerja dibidang yang akan diujikan diatas 5 tahun namun tidak memiliki bukti portofolio kompetensi maka harus mengikuti uji kompetensi sesuai point 6.5.1

(3)

LSP USER PLN 2015 3

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT 7.1 Hak Pemohon

7.1.1 Mendapatkan informasi mengenai gambaran proses sertifikasi sesuai skema sertifikasi 7.1.2 Keluhan dan banding kepada LSP USER PLN.

7.1.3 Mendapatkan informasi setiap perubahan persyaratan sertifikasi.

7.1.4 Mendapatkan penjelasan LSP USER PLN ketika memerlukan informasi tambahan tentang program-program sertifikasi.

7.1.5 Pemegang sertifikat dapat menggunakan kemanfaatan sertifikat dalam dokumen,

brosur, atau iklan, misalnya dengan kalimat sebagai berikut : “bersertifikat kompetensi

personel dari LSP USER PLN dengan nomor sertifikat yang terdaftar”.

7.2 Kewajiban Pemegang Sertifikat

7.2.1 Sertifikasi oleh LSP USER PLN tidak dapat menambah atau mengurangi tanggungjawab pemegang sertifikat dalam menjalankan perundangan yang berlaku. 7.2.2 Pemegang sertifikat harus:

a. Mematuhi semua persyaratan sertifikasi dari LSP USER PLN.

b. Menyampaikankan dan menjamin bahwa semua informasi yang diberikan kepada LSP USER PLN adalah yang terbaru.

c. Memberikan pelayanan kepada klien berdasarkan persyaratan LSP USER PLN, aturan dan kriteria sertifikasi, pemeliharaan serta menjaga kredibilitas aktivitas sertifikasi profesi.

d. Bertanggungjawab terhadap semua keluhan terkait sertifikat yang dimiliki.

e. Menjamin tidak menggunakan sertifikat kompetensi yang dimiliki untuk kepentingan diluar lingkup sertifikat.

7.2.3 Pemegang sertifikat harus memberikan pelayanan yang sesuai dan kerjasama yang memungkinkan LSP USER PLN dapat memonitor kegiatan yang sesuai dengan standar, regulasi dan Pedoman LSP USER PLN yang mencakup:

a. Mengijinkan LSP USER PLN dan penguji untuk melakukan pengujian, survailen, verifikasi terhadap aktivitas pemegang sertifikat.

b. Membantu LSP USER PLN atau personilnya dalam melakukan investigasi dan penyelesaian keluhan pelanggan yang diajukan pihak ketiga tentang kegiatan pemegang sertifikat.

7.2.4 Jika diminta oleh LSP USER PLN, pemegang sertifikat harus memberikan rekaman keluhan, sanggahan, dan perselisihan serta tindakan koreksinya.

(4)

LSP USER PLN 2015 4

8. BIAYA SERTIFIKASI

8.1 Biaya sertifikasi kompetensi bagi pegawai PLN menjadi beban perusahaan 8.2 Biaya sertifikasi kompetensi bagi pegawai outsorcing/pihak eksternal adalah :

Regional Jumlah Peserta Tarif *

Jawa Bali Maksimal 15 orang peserta Rp. 35.500.000,- Indonesia Barat Maksimal 15 orang peserta Rp. 40.500.000,- Indonesia Timur Maksimal 15 orang peserta Rp. 44.500.000,- 9. PROSES SERTIFIKASI

9.1 Persyaratan Pendaftaran

9.1.1 Unit Operasional/perusahaan mengajukan permohonan uji kompetensi dan daftar calon peserta uji kompetensi ke LSP USER PLN; calon peserta uji mengisi formulir permohonan sertifikasi kompetensi (FM.BST/01/01.00); dengan melampiri fotocopy ijazah pendidikan terakhir, fotocopy diklat terkait dengan bidang yang akan disertifikasi, fotocopy bukti pengalaman seperti surat penugasan terkait dengan bidang yang akan disertifikasi dan fotocopy bukti-bukti pendukung lainnya

9.1.2 Calon peserta uji mengisi formulir aplikasi asesmen mandiri (FM.BST/01/08.00) 9.1.3 Unit operasional mengirimkan formulir permohonan sertifikasi kompetensi

(FM.BST/01/01.00) dan formulir aplikasi asesmen mandiri (FM.BST/01/08.00) yang telah diisi calon peserta uji beserta bukti-bukti pendukungnya

9.2 Proses Asesmen

9.2.1 Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai dengan persyaratan dasar peserta untuk mengumpulkan bukti yang berkualitas

9.2.2 Bukti yang merupakan lampiran formulir permohonan sertifikasi kompetensi (FM.BST/01/01.00) dan formulir aplikasi asesmen mandiri (FM.BST/01/08.00) diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah mememuhi aturan bukti (V,A,T,M), serta formulir pernyataan memegang kode etik profesi yang telah diisi oleh calon peserta uji (FM.BST/01/02.00)

9.2.3 Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti (V,A,T,M) direkomendasikan kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut ke proses uji kompetensi

(5)

LSP USER PLN 2015 5

9.2.4 LSP USER PLN menyampaikan undangan tertulis mengikuti uji kompetensi kepada calon peserta uji kompetensi yang telah memenuhi ketentuan pada point 9.2.2 dan memenuhi persyaratan pada point 9.2.3

9.2.5 Konfirmasi tertulis LSP USER PLN kepada unit pengirim meliputi daftar peserta uji yang memenuhi persyaratan administrasi, waktu pelaksanaan uji kompetensi, tempat uji kompetensi, asesor yang akan menguji dan administrator yang melaksanakan administrasi uji kompetensi

9.3 Proses Uji Kompetensi

9.3.1 Proses sertifikasi dilaksanakan dengan tahapan proses konsultasi pra asesmen, proses asesmen kompetensi dan proses rekomendasi hasil asesmen kompetensi 9.3.2 Proses uji kompetensi dilakukan untuk menilai kompetensi peserta yang sesuai

dengan ketentuan pada point 6.5, menggunakan metode uji portofolio, uji observasi, uji lisan dan uji tulis

9.3.3 Metode penilaian untuk sertifikasi awal dilaksanakan secara menyeluruh melalui tahapan sebagai berikut :

a. Uji tulis, untuk menilai dimensi pengetahuan peserta uji dalam memenuhi semua kriteria unjuk kerja (KUK) yang dipersyaratkan dalam standar kompetensi. Untuk KUK yang belum dipenuhi akan diklarifikasi pada saat uji lisan

b. Uji Lisan, untuk mengklarifikasi KUK yang belum dipenuhi peserta uji pada saat uji tulis, sekaligus memperdalam pengetahuan ketreampilan yang dipersyaratkan didalam standar kompetensi. Untuk KUK yang belum dipenuhi akan dipraktekan pada uji Observasi.

c. Uji Observasi, untuk memastikan peserta uji dapat melaksanakan pekerjaan sesuai KUK yang dipersyaratkan didalam Standar Kompetensi.

Kriteria kelulusan : Hasil uji secara keseluruhan yang meliputi uji tulis, dilanjutkan uji lisan dan uji observasi, dapat memenuhi seluruh KUK yang dipersyaratkan dalam standar kompetensi yang dirujuk pada butir 5 (paket / kemasan kompetensi)

9.3.4 Bukti yang dikumpulkan melalui asesmen kompetensi baik uji kompetensi maupun cek verifikasi portofolio, diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti (V,A,T,M)

(6)

LSP USER PLN 2015 6

9.3.5 Hasil proses asesmen kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti (V,A,T,M)

direkomendasikan “Kompeten” dan yang belum memenuhi aturan bukti (V,A,T,M) direkomendasikan “Belum Kompeten”

9.3.6 Asesmen kompetensi dilakukan oleh tim asesor kompetensi (minimal 2 orang) yang ditugaskan oleh LSP USER PLN melalui surat penugasan

9.4 Keputusan Sertifikasi

9.4.1 LSP USER PLN menetapkan keputusan sertifikasi asesi berdasarkan informasi dan bukti selama proses sertifikasi. Personil yang membuat keputusan sertifikasi tidak boleh berperan serta dalam pelaksanaan asesmen kompetensi calon, yaitu komite teknis

9.4.2 Rekomendasi hasil uji kompetensi dari tim asesor kompetensi yang disampaikan kepada LSP USER PLN, selanjutnya divalidasi oleh komite teknis LSP USER PLN 9.4.3 Hasil pembahasan komite teknis dituangkan dalam berita acara keputusan hasil uji

kompetensi, untuk selanjutnya disampaikan kepada kepala LSP USER PLN untuk ditetapkan

9.4.4 Kepala LSP USER PLN mengeluarkan persetujuan penerbitan sertifikat yang berlaku dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun setelah tanggal penerbitannya, dan setelah itu dapat diperpanjang kembali.

9.5 Pembekuan dan Pencabutan sertifikat 9.5.1 Pembekuan dan pencabutan sertifikat jika :

a. Pelanggaran terhadap kode etik pemegang sertifikat b. Gagal memenuhi persyaratan sertifikasi

c. Pemegang sertifikat mengalami kecelakaan kerja yang berdampak pada pengurangan kinerja perusahaan

d. Gagal memenuhi persyaratan administrasi

e. Jika sertifikat akan dibekukan dan dicabut, maka LSP USER PLN akan memberitahukan dan memberikan alasan pembekuan sertifikat

9.5.2 Pemegang sertifikat tidak diperkenankan melakukan promosi terkait dengan sertifikat yang dibekukan atau dicabut.

9.5.3 Pemegang sertifikat kompetensi tidak diperkenankan menggunakan sertifikatnya sebagai bahan rujukan untuk kegiatannya setelah pencabutan sertifikat

(7)

LSP USER PLN 2015 7

9.6 Pemeliharaan Sertifikasi

9.6.1 Pelaksanaan survailen oleh LSP USER PLN dimaksud untuk memastikan terpeliharanya kompetensi kerja pemegang sertifikat

9.6.2 Survailen dilakukan setiap 6 (enam) bulan sebelum habis masa berlaku sertifikat 9.6.3 Survailen dilakukan bersama dengan pemberitahuan perpanjangan sertifikat

kompetensi

9.6.4 Bagi pemegang sertifikat yang ingin melakukan permohonan perluasan atau pengurangan ruang lingkup sertifikasi, maka harus mengikuti permohonan asesmen seperti pada point 9.1

9.7 Proses Sertifikasi Ulang

9.7.1 Pemegang sertifikat wajib mengajukan permohonnan sertifikasi ulang untuk memperpanjang masa berlaku sertifkat kompetensi yang dimilikinya minimal 6 bulan sebelum berakhirnya masa berlaku sertifikat

9.7.2 Persyaratan permohonan sertifikasi ulang untuk memperpanjang masa berlaku sertifikat sebagai berikut :

a. Mengajukan permohonan sertifikasi ulang dengan melampirkan dokumen portofolio kompetensi yang bisa membuktikan masih aktif dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun terakhir, seperti Log book/ log sheet / worksheet / laporan hasil kerja pemegang sertifikat

b. Asesmen kompetensi untuk sertifikasi ulang dilakukan dengan metode cek verifikasi bukti portofolio

c. Pemegang sertifikat harus mengikuti asesmen penuh jika terjadi perubahan standar kompetensi dalam skema sertifikasi

9.7.3 Metode penilaian kelulusan untuk sertifikasi ulang dilaksanakan dengan menilai pemenuhan dokumen portofolio dari pemegang sertifikat kompetensi. Kriteria kelulusan : Hasil verifikasi persyaratan dokumen portofolio dinyatakan memenuhi persyaratan pada butir 9.7.2 dan hasil survailen butir 9.6.2

9.8 Penggunaan Sertifikat

9.8.1 Penggunaan sertifikat kompetensi batubara harus sesuai dengan kode etik yang telah ditandatangani oleh pemegang sertifikat, yang meliputi :

(8)

LSP USER PLN 2015 8

b. Sertifikasi hanya berkenaan dengan ruang lingkup sertifikasi yang diberikan sehingga melakukan pekerjaan sesuai kompetensi;

c. Bersedia tidak bekerja pada ruang lingkup sertifikasi jika mendapatkan 3 (tiga) kali pernyataan tidak puas dari pengguna jasa, dan sanggup dicabut hak-haknya yang berhubungan dengan kepemilikan sertifikat kompetensi yang masih berlaku;

d. Bertindak dengan cara yang dapat dipercaya dan tidak terpengaruh oleh hambatan keuangan dan hal lain yang tidak sepatutnya;

e. Tidak memberikan informasi yang bersifat rahasia kepada pihak lain tanpa seizin pengguna jasa;

f. Tidak menggunakan sertifikat sedemikian rupa sehingga dapat merugikan pengguna jasa dan LSP dan tidak memberikan pernyataan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah;

g. Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi setelah dibekukan atau dicabut sertifikasinya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP;

h. Tidak bertindak dengan cara apapun yang merugikan reputasi atau kepentingan pengguna jasa dan LSP.

9.9 Banding

9.9.1 LSP USER PLN memperhatikan, merekam, menindaklanjuti dan menangani semua keluhan, perselisihan, dan keberatan yang disampaikan secara tertulis dalam kegiatan sertifikasi

9.9.2 Pemegang sertifikat dapat mengajukan banding secara tertulis yang menyanggah keputusan LSP USER PLN tidak lebih dari 1 (satu) bulan dari tanggal keputusan yang dibuat LSP USER PLN

9.9.3 LSP USER PLN akan melakukan evaluasi dokumen banding, penelusuran banding, serta memutuskan tindakan untuk menanggapi banding denngan memastikan perbaikan yang tepat dan tindakan perbaikan sehingga semua banding dapat ditangani secara konstruktir, tidak berpihak dan tepat waktu.

(9)

LSP USER PLN 2015 9

PENGESAHAN

DOKUMEN SKEMA SERTIFIKASI Jakarta, 01 April 2015

Komite Skema Bidang Sumberdaya Alam dan Energi Sub Bidang Batubara

No. Nama Wakil Unsur Jabatan Tandatangan

1 Tri Susanto Stakeholder Utama PLN Pusat - DIVBAT

Ketua

2 Wahyudi LSP USER PLN Sekretaris

3 Moch. Angga Aldino Saha

PLN Pusdiklat Anggota

4 Ronny Kadir PT PLN Batubara Anggota 5 Slamet Kustiyanto PT Indonesia Power Anggota 6 Ferry Nugraha PLN Puslitbang Anggota

Referensi

Dokumen terkait

Kembali ke pengalaman saya tadi, tentu saja saya melihat banyak panitia yang begitu baik kerjanya, begitu semangat dan sangat mendorong saya; tapi di sisi lain,

Ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar ranah sikap pada kelas eksperimen yang menggunakan metode mind mapping dibandingkan dengan kelas kontrol yang

pada manusia di daerah tersebut tertinggi pada tahun 2005 sebanyak 5 kasus, dengan total kasus meninggal sebanyak 10 kasus Kemungkinan kasus yang dilaporkan tersebut

Apakah Anda dapat melakukan Pemantauan konsumsi peralatan pemanfaat energi utama sesuai dengan yang direncanakan. Apakah Anda dapat melakukan Pemantauan variabel yang relevan

Apakah anda dapat menerapkan langkah-langkah untuk mencegah efek dan kejadian kecelakaan kerja yang mungkin timbul dalam melaksanakan kegiatan perawatan sumur yang

Apakah anda dapat menanggapi isu-isu yang peka secara budaya dengan tepat yang sesuai dengan batasan-batasan operasional yang diakibatkan oleh situasi

Unit Kompetensi Bukti (paling relevan) : Rincian Pendi- dikan/Pelatihan, Pengalaman Kerja, Pengalaman Hidup dan kode bukti *). Kesesuaian bukti **)

Apakah anda dapat menerapkan langkah-langkah untuk mencegah efek dan kejadian kecelakaan kerja yang mungkin timbul dalam menyiapkan unit perawatan sumur yang